20170427

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 27 April 2017 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.




Yehezkiel 1:26
1:26 Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.

Di atas takhta itu ada kelihatan seperti rupa manusia. Itu juga dicatat dalam Wahyu pasal 4. Di sana Yohanes diajak oleh Tuhan untuk naik. Jadi untuk menyaksikan takhta Allah, kedudukan Allah, ada upaya dari kita untuk naik, bukan turun. Ada upaya meningkatkan rohani kita naik.

Takhta yang dilihat oleh Yehezkiel ini juga disaksikan oleh Daniel.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Wahyu 4:1-2,4
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Jadi ada takhta tempat Tuhan duduk. Itu disaksikan oleh Yehezkiel, itu juga disaksikan oleh Daniel, itu juga disaksikan oleh rasul Yohanes. Di atas takhta ini ketiganya melihat ada seperti anak manusia.

Takhta itu adalah takhta Tuhan. Ke situlah kita diajak oleh Tuhan. Di situ jugalah Tuhan mengajak dan menghentar umatNya. Olehnya kalau kita mendapat ajakan seperti Daniel dan rasul Yohanes maka kita harus naik. Jangan hanya memiliki rohani lantai dasar, kita harus naik.

Di dalam gereja Tuhan, banyak orang berpuas diri dan tinggal pada dasar. Dasar inilah yang Alkitab katakan “iman”. Jangan kita mengaku orang Kristen tetapi tetap tinggal di tempat. Tidak bertumbuh rohani, rohaninya tidak pernah naik. Kalau hanya percaya kepada Tuhan, iblis juga percaya kepada Tuhan bahkan dia gemetar.

Untuk naik ke takhta itu ada 6 anak tangga yang kita lewati baru duduk di atas takhta. Kalau namanya anak tangga, ada bertingkat-tingkat baru sampai di atas. Itu namanya naik. Anak tangga pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam baru kita duduk di atas takhta. Seharusnya begitu sebagai orang Kristen. Jangan terus di dasar. Yang paling banyak orang Kristen hanya sampai pada percaya Yesus.

Ingat takhta Tuhan. Takhta Tuhan itu dibangun oleh raja Salomo dengan meneladani takhta Tuhan. Sehingga ketika ratu negeri Syeba datang melihat, dia tidak mengatakan “indah sekali takhta Salomo” tetapi dia mengatakan “takhta Tuhan”.

Kita harus mengerti tentang takhta Tuhan ini sebab kita akan duduk setakhta dengan Tuhan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita duduk di atas takhta, bukan di lantai takhta. Banyak orang Kristen hanya sampai di lantai. Itu sebabnya mereka percaya Yesus tetapi tidak ada pertobatan. Yang judi tetap judi, yang mabuk minuman keras tetapi minum minuman keras. Ini Kristen yang parah.

Duduk bersanding dengan Tuhan Yesus artinya menjadi Tubuh Kristus. Jangan sekedar slogan mengatakan Tubuh Kristus. Tetapi faktanya nanti kita lihat.

Tentu yang duduk di atas takhta itu adalah kedudukan seorang Raja. Yesus adalah Raja dan kita diangkat untuk menjadi raja-raja. Kita harus naik tangga-tangga ini supaya duduk sama dengan Yesus.

Olehnya mari kita gereja Tuhan bergulat dan bergumul untuk naik tangga. Karena yang duduk di takha itu raja. Kalau bicara takhta itu adalah wibawa raja. Gereja Tuhan juga akan dikaruniakan Tuhan wibawa Allah.
Sayangnya orang Israel satu ketika menolak Tuhan menjadi Rajanya. Padahal Tuhan berniat membawa orang Israel itu satu saat ada di takhtanya Tuhan. Kalau dulu Israel menolak Tuhan menjadi rajanya, jangan-jangan saudara juga adalah pribadi yang menolak Tuhan menjadi rajamu.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Kalau kita terlalu banyak berulah, satu waktu Tuhan bisa mengatakan “ikutkan saja maunya” tetapi satu waktu orang itu akan memetik akibatnya.

I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
Jadi Tuhan yang menjadi Raja ingin mereka ganti dengan manusia yang menjadi raja. Manusia artinya daging. Itu sebabnya banyak manusia tidak mau tunduk kepada Tuhan tetapi menjadikan dagingnya sebagai raja, itu sebabnya dia menuruti keinginan dagingnya, bahkan memaksakan kehendaknya.

I Samuel 8:22
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."
Kata Tuhan Dengarkanlah permintaan mereka”, bukan berarti Tuhan setuju, tetapi itu karena keras kepalanya orang Israel. Kalau Tuhan menjadi Raja tuntutannya hanya satu yaitu kesucian. Itu sebabnya kenapa banyak orang Kristen menolak Tuhan menjadi raja sebab dia tidak mau hidup dalam kesucian.

Ketika orang Israel menolak Tuhan menjadi raja maka bangsa Moab datang menhancurkan, Aram datang menghancurkan, sampai Babel datang menghancurkan. Padahal kalau Tuhan yang menjadi Raja, bila ada yang menggangu mereka maka Tuhan pasti membela.

Tuhan rindu supaya kita duduk setakhta dengan Dia. Coba lihat jemaat Laodekia, walaupun sudah hancur, mereka diberi kesempatan oleh Tuhan untuk duduk setakhta denganNya, asal bertobat.
Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Tuhan mengetuk pintu, berarti ayo hamba Tuhan, isteri hamba Tuhan, sidang jemaat, bertobatlah, berhentilah melakukan yang salah. Berarti jemaat Laodekia ini sekalipun mereka memuji Tuhan, tetapi Tuhan ada di luar, tidak ada di dalam bersama mereka. Gawat kalau kita beribadah kemudian Tuhan tidak ada di sini tetapi ada jauh di sana. Mengapa seperti itu? Karena tidak menjadikan Tuhan Raja kita. Kalau Tuhan kita jadikan Raja, maka Dia akan memperhatikan kita sebagai rakyatNya.

Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Tuhan tidak memaksa, Tuhan mengatakan “jikalau ada orang” berarti terserah masing-masing. Kalau kita membuka pintu hati maka Raja di atas segala raja mau datang duduk makan bersama dengan saudara. Coba kalau Presiden kita datang duduk makan dengan kita, kita pasti bangga.

Bagaimana Tuhan mau duduk makan dengan kita kalau kita bakar terus hidungNya dengan asap, maksudnya tetap merokok. Ini yang repot.

Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita manusia yang hina dina ini, Tuhan berkemurahan mengangkat duduk setakhta dengan Dia. Tetapi ada prosesnya. Jangan hanya sampai pada beriman, beriman itu masih kalah dengan setan.
Yakobus 2:19
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Makanya kepada Yehezkiel, Daniel dan Yohanes di pulau Patmos, Tuhan promosikan takhtaNya kepada mereka.

Takhta Salomo tidak disebut takhta Salomo tetapi takhta Tuhan. Coba kita perhatikan takhta Tuhan ini.
II Tawarikh 9:8
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."

Bukan berarti Salomo diangkat menjadi rajanya Tuhan, tidak demikian. Maksudnya di sini untuk dia membawahi umat Tuhan.
II Tawarikh 9:17-19
9:17 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas murni.
9:18 Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
9:19 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan.

Sebab ini dibangun menurut 1 Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

Singa itu menunjukkan tanda kemenangan. Berarti setiap kita naik anak tangga berarti kita menang. Sampai naik di anak tangga ke enam kita menang dan ketika sampai di takhta itu ada dua singa berarti kita lebih dari pada pemenang.

Dulu Salomo membuat takhta dengan 6 anak tangga. Anak tangga inilah yang harus kita lewati.
II Petrus 1:3-7
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Dasarnya adalah iman.
1.      Anak tangga pertama adalah kebajikan. Kebajikan ini harus menjadi bagian kita. Kebajikan itu suatu perbuatan yang harus kita lakukan dengan tanda tanda pertobatan. Orang yang tidak bertobat tidak akan mungkin ada kebajikan.

2.      Anak tangga kedua adalah pengetahuan akan Tuhan.
Filipi 1:9
1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

Kolose 1:9
1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

3.      Anak tangga ketiga adalah penguasaan diri. Kalau dulu suka memaki, sekarang sudah ada penguasan diri. Begitu ditawarkan 1 jergen minuman keras, dia sudah bisa menolak. Ketika ditawarkan rokok mulai ada penguasaan diri. Kenapa ada penguasaan diri? Karena aku ini miliknya Tuhan, tubuh ini punyanya Tuhan.

4.      Anak tangga keempat ketekunan. Tekun dalam ibadah penggembalaan, dalam ibadah persekutuan dan juga ibadah Paskah persekutuan.
Kisah Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

5.      Anak tangga kelima adalah kesalehan. Berarti ditambah dengan ibadah pelayanan, ada doa, ada puasa.

6.      Anak tangga keenam adalah kasih akan saudara seiman.
Galatia 6:9-10
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Ini baru anak tangga keenam dan yang terakhir tinggal duduk.

7.      Yang terakhir adalah kasih akan semua orang. Lihat Yesus, Dia menurunkan hujan baik kepada orang jahat maupun orang baik, Dia berikan matahari baik kepada orang benar maupun kepada orang jahat. Itu menunjukkan Tuhan baik kepada semua orang. Ini berarti kita sampai pada sifat tabiat Ilahi.
2 Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Bukan berarti tidak ada hukuman kepada orang jahat. Tetapi di sinilah kita harus mengasihi. Walaupun kita mempraktekkan kasih, orang itu belum tentu menerima, bisa saja dia marah. Mungkin kita mengingatkan “awas tempat kau berdiri itu tempat longsor, ayo cepat pindah”. Kalau dia tidak mau terima maka dia terkubur longsor. Mungkin dia marah dan memaki saya, tetapi saya memberitahu karena mengasihi dia.

Matius 5:43-45
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Berarti kita setakhta dengan Tuhan, kita memiliki sifat Ilahi. Itulah yang disebut gereja yang berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Ayo kita perhatikan takhta ini, biarlah kita bergairah untuk duduk setakhta dengan Tuhan. Sekarang ini Tuhan sedang menawarkan, Dia berdiri di muka pintu dan mengetok pintu. Berarti Dia sedang menawarkan. Kenapa Tuhan mengetuk? Karena Tuhan ada di luar tetapi Tuhan ingin masuk supaya bisa sehidangan dengan mereka.

Ketika kita mendengarkan Firman berarti kita sehidangan dengan Tuhan. Berarti awas, ketika kita mendengar Firman ada mata yang suci melirik kita karena kita mengatakan sehidangan (semeja) dengan Dia.

Bangsa Israel menolak Tuhan menjadi rajanya. Ini keterlaluan. Sekarang ini mungkin kita berkata “saya tidak menolak Tuhan menjadi rajaku” tetapi buktinya dagingnya menjadi rajanya sehingga tidak bertobat dan berkata “hatiku adalah rajaku”.

Walaupun ada manusia yang tidak mau mengakui Tuhan sebagai Raja, tetapi Dia tetap Raja segala raja.
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.

Sekarang ini ada orang yang tidak mengakui bahwa Yesus adalah rajanya. Tetapi satu waktu Tuhan akan memproklamasikan bahwa Dia adalah Raja seluruh bumi. Silahkan menolak, tetapi bila Raja itu murka, habislah orang yang menolak itu.

Maleakhi 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Itu dibuktikan dalam Wahyu pasal 6, semua raja di bumi, pembesar di bumi, bangsawan di bumi, panglima di bumi semua ketakutan ketika Yesus datang di dunia menyatakan diri menjadi Raja. Bangsa Israel menolak Tuhan menjadi rajanya. Ketika Tuhan melihat bahwa mereka mulai dihimpit oleh bangsa-bangsa tetangga, maka Tuhan berbicara melalui nabi Hosea “mana rajamu dulu, supaya dia membebaskan kamu”. Jadi Tuhan akhirnya mengolok mereka.

Jadi orang yang menjadikan dagingnya sebagai rajanya maka satu saat ketika dia dihimpit masalah, Tuhan akan mengolok-olok dia.
Hosea 13:10
13:10 Di mana gerangan rajamu, supaya diselamatkannya engkau, dan semua pemukamu, supaya diberinya engkau keadilan, hai, engkau yang berkata: "Berilah kepadaku seorang raja dan pemuka-pemuka!"

Tuhan menyindir mereka karena ketika Tuhan menjadi raja, mereka tidak mau. Malah mereka angkat manusia yang menjadi raja. Kalau manusia menjadi raja berarti dagingnya menjadi raja. Kalau daging yang menjadi raja maka saat dihimpit oleh musuh, mereka tidak akan berdaya. Jangan sampai kita terlambat.

Tuhan mengajak kita untuk kembali pada Raja itu.
Hosea 3:5
3:5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.

Nabi-nabi sudah bernubuat bahwa Israel akan berbalik dan sekarang ini pelan-pelan mereka sudah kembali. Kelak mereka akan mengaku Yesus Raja mereka. Daud pada ayat ini menunjuk Yesus sebab Yesus duduk di takhta Daud. Takhta Daud itu takhta Tuhan.

Ayo kita gereja Tuhan benar-benar menyambut tawaran Tuhan, jangan kita tolak. Jadikan Tuhan Yesus sebagai Rajamu, Dia yang atur kehidupanmu, jangan berjalan dengan maumu sendiri. Setiap pagi lipatkan lah lutut menyembah Tuhan “Tuhan bimbing saya sepanjang hari ini”. Pada malam hari lipat lutut berterima kasih kepada Tuhan “terima kasih Tuhan, Engkau sudah mengawal  sepanjang hari. Malam ini saya tidak tahu apa yang akan terjadi, Tuhan juga kawal saja”. Keesokan paginya bangun lagi menyembah Tuhan. Itu berputar terus dan itu tanda mengakui Yesus sebagai Raja. Kalau mengakui Yesus sebagai Raja, ayo kita layani Dia.

Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Ayat ini diangkat oleh Yesus dalam Injil Matius.
Matius 28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Orang yang mengakui Yesus sebagai Rajanya, dia mengabdi dan senang melayani Tuhan. Entahkah kupas bawang yang penting untuk pekerjaan Tuhan atau hanya sapu dan pel lantai untuk pekerjaan Tuhan, itu menyenangkan sekali.
Pada ayat selanjutnya ada kegelisahan dari oknum yang lain.
Daniel 7:15
7:15 Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.

Kalau mengakui Yesus sebagai Rajamu, mengabdilah kepadaNya. Kelak kita akan duduk setakhta dengan Dia.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Melayani dengan mengikuti Tuhan berarti melayani seleranya Tuhan, selalu ada persekutuan yang intens dengan Tuhan. Yang melayani Yesus akan dihormati Bapa. Bukan hanya kita yang menghormati Bapa tetapi Bapa juga menghormati kita kalau mau melayani Yesus.

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar