20170406

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 6 April 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 1:4,13,27
1:4 Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat.
1:13 Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat sabung-menyabung.
1:27 Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar.

Ini penampilan Tuhan kepada Yehezkiel. Ini juga mengajar kepada kita bahwa Tuhan adalah api yang bersinar. Dari 3 ayat ini kita melihat bahwa ini adalah api yang tidak diam tetapi bergerak terus. Dan dikunci dengan suasa yang mengkilat. Ini penampilan api Tuhan kepada Yehezkiel.

Yehezkiel ini adalah seorang imam dan seorang nabi. Sebagai nabi dia dibekali Firman nubuatan. Buktinya Yehezkiel melihat jauh ke depan, apa-apa yang akan terjadi. Termasuk dalam pasal 37. Sebelum pasal 37, terjadi kegerakan besar yang diawali pasal 36. Dia melihat bahwa Roh Kudus akan bekerja merubah hati yang keras menjadi hati yang taat. Hati yang membeku diubah menjadi hati daging, bukan daging dalam arti hawa nafsu tetapi daging dalam arti ketaatan. Dalam pasal 34 berbicara penggembalaan dan diteruskan pada pasal 36. Kemudian pasal 38 kita melihat tentang Gog dan Magog.

Jadi apa yang ada pada diri Yehezkiel sebagai seorang nabi membuat dia melihat jauh ke depan. Dia juga melihat Tabernakel yang ditulisnya dalam pasal 41 sampai 43. Kemudian dikunci dengan dia melihat bagaimana kemuliaan Yerusalem Baru. Itulah seorang nabi.

Jadi roh seorang nabi ini harus ada dalam gereja Tuhan, utamanya pada kami hamba-hamba Tuhan. Kami harus punya mata nubuatan untuk melihat hal-hal yang terjadi ke depan sehingga kami selalu berkata “ke sana arahnya. Hati-hati dengan hal ini. Itu adalah tugas hamba Tuhan yang memiliki Firman nubuatan, kalau itu ada berarti roh nabi ada dalam gereja Tuhan.

Kemudian kitab Yehezkiel ini dikunci dengan “Dia ada di sana” atau Yehova Samma. Inilah tuntunan yang diberikan Tuhan kepada Yehezkiel di mana dia harus menuntun umat Tuhan yang ada dalam suasana yang cukup memprihatinkan. Oleh ulah mereka sendiri maka negeri mereka dirampas dan mereka ditawan di Babel. Dalam suasana yang memprihatinkan ini jika tidak ada Firman yang jelas dan nyata untuk menuntun mereka, pasti habis harapan mereka. Mereka akan ada dalam kondisi putus asa.

Puji Tuhan, itulah tujuan Firman nubuatan dalam gereja. Agar sekalipun kita dihimpit oleh dunia, tetapi kalau kita melihat Firman nubuatan, melihat hal-hal yang akan terjadi ke depan maka akan bangkit pengharapan kita dan tidak akan ada yang putus asa sebab memiliki pengharapan.

Pengharapan itu mengharapkan sesuatu yang jauh dan belum nyata. Bukti seseorang itu memiliki pengharapan, dia memberikan dirinya disucikan. Jadi kalau kita melihat pengharapan orang itu begitu kuat, maka dia akan datang membawa dirinya untuk disucikan. Tetapi orang yang tidak memiliki pengharapan, lihat saja perilakunya, tidak ada dalam hidupnya yang disebut penyucian. Mengapa? Karena dia tidak memiliki pengharapan. Kalaupun dia berucap tentang pengharapan, itu hanya sebatas ucapan, tidak ada bukti. Kalau dia memiliki pengharapan maka dia akan buktikan memberi dirinya disucikan, mulai dari baptisan air dan terus menerus dibaharui.
1 Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Pengharapan yang membawa kita disucikan ini tidak bisa lepas dengan Firman nubuatan. Firman nubuatan menyatakan apa yang akan kita temui dan bagaimana akhir perjalanan kita. Ini Firman nubuatan, bukan ramalan. Kalau ramalan itu bohong, kalau nubuatan pasti terjadi.

Yehezkiel sebagai imam memiliki Firman pengajaran supaya gereja punya minat. Firman pengajaran ini bagaikan api yang menghangatkan kita. Mengapa imam tidak memiliki Firman pengajaran? Karena tahbisannya tidak benar. Yang bahayanya imam itu nanti akan diseret di atas kotoran dan akan dilempar kotoran di mukanya. Kalau imam tidak memiliki tahbisan yang benar maka tidak mungkin dipercayakan Firman pengajaran yang benar. Bisa saja dia bicara tentang firman tetapi tidak ada kuasa didalam penyucian. Firman yang dia sampaikan hanya sebagai pengisi ibadah, tidak mempunyai sasaran yang jelas.

Kita lihat amarah Tuhan terhadap imam. Kenapa? Karena imam ini sudah merusak perjanjiannya dengan Tuhan.
Maleakhi 2:1-2
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Jadi imam ini harus menghormati firman, berarti menghormati nama Tuhan. Menghormati Firman tidak hanya sebatas kata. Kalau imam disuruh bersandar kepada Tuhan itu berarti imam yang menghormati Firman. Sekalipun mengatakan menghormati Firman tetapi masih bersandar pada lengan dan kekuatannya sendiri berarti tidak menghormati Firman. Kalau tidak menghormati Firman lalu berani beritakan Firman maka Tuhan akan menurunkan kutuk pada kehidupan itu.

Maleakhi 2:3
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Lengan berbicara pelayanan. Kalau lengan dipatahkan berarti pelayanannya tidak utuh, tidak akan bisa membawa pada kesempurnan. Kalau kita sudah berharap untuk menjadi Mempelai lalu ternyata tidak menjadi Mempalai Wanita Tuhan maka ada dua kemungkinan, kesalahan imam atau salahnya sendiri. Kalau imam sudah benar dalam pelayanan kemudian ada umat tidak sampai menjadi Mempelai Wanita, itu karena salahnya. Tetapi jangan sampai kesalahan jemaat akibat perbuatan gembala.

Yehezkiel tahu keberadaannya sebagai imam, makanya dia harus hati-hati dalam pelayanan. Ketika isterinya meninggal, Yehezkiel dilarang Tuhan untuk menangis. Yehezkiel ini menjadi alat peragaan Tuhan,

Hamba Tuhan bagaikan alat peragaan dalam sidang jemaat. Saya minta ampun kepada Tuhan kalau ada yang salah dan saya cepat berdamai dengan Tuhan sebab saya ini alat peraganya Tuhan. Kalau alat peraga ini buta, bagaimana dengan sidang jemaat. Gembala bagaikan atribut jemaat, itu sebabnya jangan sampai saya salah. Juga jemaat adalah atribut gembala. Hal ini timbal balik.

Maleakhi 2:3-4
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN semesta alam.

Ini imam yang tidak menjadi alat peraga Tuhan. Tidak menunjukkan sikap yang pas sebagai hamba Tuhan.

Saya hamba Tuhan, saya tidak mengejar warisan, saya tidak kejar budel, saya bersandar penuh kepada Tuhan. Saya takut nanti saya dilempar Tuhan dengan kotoran dan diseret di atas kotoran. Kotoran dilemparkan ke mukanya dan diseret ke kotoran itu, artinya hidupnya menjadi kotor dan najis dan dipermalukan di muka umum.

Imam tampil saat itu sebab suasana umat Tuhan memprihatinkan. Kalau dia salah langkah siapa yang mau menolong umat yang terhimpit saat itu. Olehnya kami sebagai hamba Tuhan lebih dahulu.

Yehezkiel ini melihat api dan setelah dia melihat api bersinar disekelilingnya maka ditunjukkan suasa. Suasa itu adalah alat pemikat. Suasa ini sejenis logam yang bisa dijadikan tali senar untuk dandi dan kecapi. Kalau alat musik itu memakai tali suasa maka Orang yang mendengar bunyi tidak akan tenang. Dia pasti bangun dari tidur dan mengikuti orang yang memainkan alat musik dari suasa ini. Apalagi kalau yang memainkan seorang pemuda lalu yang mendengar seorang gadis, gadis itu akan tertarik pada pemuda itu.

Kenapa penampilan Tuhan yang bagaikan api itu dikaitkan dengan suasa? Maksudnya supaya lebih dahulu Yehezkiel itu benar-benar terpikat hanya kepada Tuhan. Bukan lagi terpikat kepada kebun jagung atau coklat, dsb.

Olehnya kami hamba Tuhan lebih dahulu terpikat dengan Tuhan. Bagaimana saya mau mengajarkan supaya saudara terpikat kepada Tuhan kalau saya sendiri tidak terpikat dan tidak tertarik kepada Tuhan.

Yehezkiel 1:4,27
1:4 Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat.
1:27 Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar.

Jadi ada api yang beraksi, tidak diam dan selalu bersinar. Itulah Tuhan kita yang dalam perjanjian baru kita kenal bahwa Dia adalah Yesus. Apa yang menarik saya dan saudara? Kalau saya tidak tertarik dengan pribadi Tuhan dan yakin bahwa Tuhan yang akan memelihara saya berarti saya tidak melihat wujud Tuhan yang seperti suasa. Kalau saya melihat ini dibarengi dengan api yang bersinar maka saya sebagai hamba Tuhan harus beraksi, tidak diam. Supaya umat Tuhan juga tidak diam, tetapi ada aksi, ada gerakan rohani.

Hamba Tuhan harus lebih dahulu terpikat kepada Tuhan. Kata terpikat ini ada kaitannya dengan cinta kasih. Ini tandanya ada api dan api itu tidak diam tetapi bereaksi. Tuhan itu bagaikan api yang menghanguskan.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Apakah manusia di dunia ini tidak butuh api? Matilah kau kalau tidak butuh api. Kalau kita mengatakan Firman itu adalah api dan disertai dengan suasa, maka marilah kita buktikan kita tertarik kepada Firman, kita terpikat kepada Firman, kita benar-benar rindu akan Firman Tuhan. Sekaligus kalau kita datang mendengar Firman lalu ada kekerasan hati maka kekerasan hati dan kepala batu itu hancur oleh palu.

Api itu ada dalam tanda aksi. Dikatakan api yang berkilat-kilat dan awan itu mengelilingi dengan sinar di dalamnya. Berarti ada aktivitas. Jadi kalau kita benar-benar tertarik atau terpikat kepada Firman, maka pasti bereaksi, akan ada aksi. Itulah gereja Tuhan yang mencintai api Firman Tuhan. Kalau api Firman Tuhan itu kita cintai, bahkan terpikat dengan pribadiNya, pasti akan ada aksi untuk bersaksi.

144.000 orang itu terpikat kepada Anak Domba, yaitu Tuhan Yesus. Ke manapun Tuhan Yesus pergi, mereka mengikutiNya terus. Siapa Yesus? Itulah Firman dan Firman itulah Tuhan.
Wahyu 14:4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Orang yang terpikat kepada Mempelai Laki-laki Sorga ini tidak mau dicemarkan oleh Babel dan Izebel. Kalau benar dalam dirimu, hatimu dan pikiranmu tertarik dengan api, tertarik dengan Firman, maka saudara pasti hangat, tidak suam-suam kuku. Kita harus menghangatkan diri kepada api Firman, jangan api dunia! Lihat saja artis yang tampil dengan api dunia. Yang parahnya sekarang ini gereja mengimpor api dunia. Bukannya api Roh Kudus dan api Firman tetapi api dunia. Begitu Firman disampaikan banyak yang teler.

Yehezkiel harus paham penggunaan api dan dia harus tertarik dan tahu bagaimana sifat dari api ini.

1.      Api Firman Tuhan ini menghangatkan supaya kita tidak dingin rohani. Kalau betul saudara terpikat dengan api Firman, pasti saudara tidak akan dingin rohani.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Karena ada yang meniup api itu sehingga rohani menjadi dingin. Ditiup bukan supaya makin menyala tetapi untuk dipadamkan. Ini lawan api yang menghangatkan. Coba kalau saudara lagi hangat lalu ditiup oleh orang lain, tentu saudara akan merasa dingin. Rohani tidak boleh dingin, tetapi harus tetap hangat, harus tetap berapi-api.

Apa yang meniup yang menyebabkan rohani menjadi dingin?
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Permainan palsu ini bermain di dunia. Kalau ini dimasukan di dalam gereja maka dalam gereja nanti akan banyak kepalsuan. Ini harus kita jaga supaya kita tetap hangat, tetap bercahaya serta bersinar karena kita tertarik pada pribadi Yesus, tertarik pada yang punya Firman pengajaran. Jangan mau ditiup oleh angin pengajaran permainan palsu. Orang yang dingin rohaninya pasti menolak firman yang benar. Saya sebagai hamba Tuhan tidak mau dingin rohani. Saya juga berdoa agar jemaat Tuhan jangan dingin rohani. Jangan sampai saudara kena tiup angin pengajaran yang lain.

Api Firman daya tariknya beda dengan api dunia. Api ini akan bersinar dan di dalamnya ada pribadi yang dari pinggangNya ke atas seperti suasa yang menyala. Api ini yang harus kita miliki, jangan api dunia.

Ada di dalam Alkitab orang yang berdiang karena dingin dan ketika Firman Tuhan disampaikan, dia malah merobek setiap lajur Firman Tuhan itu. Karena dulu nabi-nabi menulis Firman itu seperti menulis prosa.
Yeremia 36:22-23
36:22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.
36:23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.

Setelah dibaca, Firman itu dia robek-robek lalu dibakar. Karena rohaninya dingin maka dia menolak Firman. Tetapi apa kata Tuhan “Yeremia, beritahu Firman Tuhan itu kepada Barukh. Tulis kembali Firman yang dirobek oleh raja itu”. Jadi Firman Tuhan itu biarpun diapa-apakan tetap kekal selama-lamanya. Tetapi yang mengapa-apakan itu yang akan mati. Itu sebabnya ayo kita perduli terhadap Firman dan jangan kita dingin rohani.

Matius 24:10
24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

Di awali dengan murtad. Ingat, Roh Allah berkata bahwa hari-hari terakhir ini akan banyak orang yang murtad.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Orang murtad ini akan kenyang dengan jalannya. Ini jangan sampai terjadi pada kita, mulai dari saya harus terpikat dengan Firman.
Amsal 14:14
14:14 Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
Jadi kalau orang murtad,sulit untuk bangkit sebab dia sudah kenyang dengan jalannya, merasa puas dengan itu, dia sudah merasa sudah terpenuhi dengan itu. Kita harus hati-hati jangan ke depan kita menjadi seperti itu.
Amsal 14:14
14:14 Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.

Olehnya itu fungsi api ini kita harus lihat dengan benar dan perhatikan dengan jelas bahwa api itu menghangatkan saudara dan saya.

2.      Api itu mengusir kegelapan. Apa itu kegelapan?
Efesus 5:10-11
5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Kegelapan harus ditelanjangi, bukan dipupuk atau dipelihara.

Efesus 5:12-13
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Kalau dia suka Firman, berarti hidupnya suka terang dan benci gelap. Tetapi Tuhan Yesus sendiri berkata akan banyak orang cinta kegelapan. Perbuatan gelap:
Roma 13:12-13
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

Siang adalah tempat orang beraktivitas.
Yohanes 4:9
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

Katanya ada terang, katanya siang hari, berarti kesempatan untuk kerja, katanya ada api tetapi tidak sopan. Karena api asing yang dipakai melayani sehingga orang datang beribadah sudah tidak sopan. Katakanlah dia pelayan dalam gereja tetapi gayanya seperti orang dunia. Jangan saudara terpikat dengan itu. Tuhan tidak menyuruh kita terpikat dengan itu. Kalau tidak sopan berarti gelap.

Roma 13:14
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Jangan rawat tubuh untuk memuaskan keinginannya. Bukan berarti tidak usah mandi atau tidak usah pakai bedak. Tetapi merawat tubuh ini artinya memupuk segala keinginan daging. Keinginan daging itu ada 15. Itu sebabnya butuh api untuk mengusir yang 15 itu.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan, 2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan, 8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, untuk memangkas 15 buah daging ini, maka kita harus masuk pada pesta yang kedua dalam pesta Tuhan yaitu pesta roti fatir. Pada tanggal 14 domba Paskah disembelih, pada tanggal 15 masuk pada pesta roti fatir, artinya masuk dalam baptisan air. Itu langkah pertama kita menghancurkan 15 buah daging. Jadi kalau sudah masuk dalam baptisan air kemudian masih mengembangkan buah daging, dan memupuk lagi keinginan daging, merawat daging itu sama dengan baptisannya sia-sia di mata Tuhan dan harus minta ampun kepada Tuhan (berdamai).

Kita sudah masuk dalam baptisan air. Mari kita gumuli terus sehingga benar-benar pekerjaan api Firman Tuhan itu mengusir kegelapan dalam diri kita.

Imamat 23:4-6
23:4 Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.

Hari raya Roti Tidak Beragi ini menunjuk baptisan air. Roti yang tidak beragi hanya satu ketul itulah Yesus. Ketika kita dibaptis kita masuk dalam roti yang satu ketul itu. Di sinilah awalnya kita menghancurkan keinginan daging. Kalau sudah dibaptis maka buah daging itu jangan disemai, jangan dipelihara, itu harus dibersihkan.

3.      Api itu memberikan kekuatan supaya jangan kita lemah. Tuhan ingatkan kita kalau kita mau menerima upah jangan kita lemah, supaya jangan kehilangan upah yang sudah disediakan Tuhan.
Galatia 6:9
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Makanya kita perlu api Firman Tuhan. Terpikatlah pada Pribadi yang punya api itu.
Ulangan 4:24
4:24 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.

Kalau api Firman Tuhan ini berfungsi untuk membuat kita hangat, untuk membuat kita lepas dari kegelapan dan supaya kita kuat, lalu itu diabaikan maka api itu berubah fungsi menghanguskan kita. Jangan sampai hal ini terjadi.

Biarlah kita belajar terpikat terhadap Firman. Kalau kita benar-benar terpikat kepada Firman maka halangan, hambatan, rintangan apapun tidak dapat menghentikan kita, kita ingin bersama dengan Dia, ingin memiliki Dia. Kalau memposisikan diri sebagai hamba maka sasarannya adalah upah, kalau memposisikan diri sebagai anak maka sasarannya adalah warisan. Tetapi kalau kita memposisikan diri sebagai kekasih maka sasaran kita adalah PribadiNya. Jadikanlah Firman kekasihmu, ialah Yesus, Mempelai Laki-laki Sorga. Katakanlah Dia belahan jiwamu, Kekasihmu dan kita tidak mau lepas dari Dia.

Katakanlah dia adalah belahan jiwamu. Jika angin bertiup mau membuat rohani saudara dingin, katakan “tidak!” saya tetap mencintai Dia, pengajaranNya luar biasa.

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar