20170401

Kebaktian Doa, Sabtu 1 April 2017 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 1:43-51 (Murid-murid Yesus yang pertama)
1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Kita perhatikan kemana Tuhan membawa kita. Sebab setiap pemberitaan Firman itu adalah penampilan Tuhan sendiri yang ada di tengah-tengah kita sebab Dia rindu membangun TubuhNya yaitu Mempelai WanitaNya untuk dibawa ke dalam kerajaan Sorga kekal selama-lamanya bersama Dia.

Tuhan Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Jadi lawatan Tuhan di Galilea ini adalah suatu keputusan Sorga. Galilea adalah daerah lingkaran. Pelayanan awal Tuhan Yesus tidak di Yerusalem tetapi di Galilea. Itu adalah keputusan Sorga dan tidak ada yang bisa mengganggu gugat lagi.

Matius 4:15
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --

Matius 4:15 (Terjemahan Lama)
4:15 Tanah Zebulon dan tanah Naftali, yang di sebelah jalan ke tasik, di seberang Yarden, yaitu Galilea, tanah orang kafir;

Galilea sesungguhnya masih wilayah bangsa Israel tetapi mengapa disebutkan wilayah bangsa kafir. Ini adalah benar keputusan Sorga sehingga wilayah ini dilawati Tuhan. Ini mengingatkan kita semua bahwa kehadiran Tuhan di tengah-tengah bangsa kafir itu adalah program Tuhan, ketetapan Tuhan, keputusan Tuhan. Jadi kalau Tuhan sedang melawati kita dan itu adalah keputusan Sorga, adalah suatu yang bijak kalau lawatan Tuhan ini kita sambut dengan sukacita.

Dalam keputusan Tuhan melawati Galilea yang adalah wilayah bangsa kafir ini, ada yang ikut serta dengan keputusan ini, ibarat gerbong yang membawa jarahan, membawa berkat. Itu sebabnya kalau Tuhan melawati kita, itu disertai dengan berkat. Kalau kita tidak membuka diri, atau menolak lawatan Tuhan maka itu dapat dikatakan orang yang kurang waras. Sebab siapa yang menolak berkat. Secara jasmani saja sekalipun sudah melimpah, kalau ada yang memberi, dia tetap menerima. Tidak ada manusia yang merasa puas.

Keputusan Tuhan hadir di tengah-tengah bangsa kafir disertai dengan berkat-berkat seperti orang memperebutkan jarahan. Jangan kita seperti orang kelaparan yang tidak memiliki apa-apa secara rohani. Secara jasmani memang ada umat Tuhan yang miskin yaitu jemaat Smirna. Tetapi secara rohani jangan sampai gudang perbekalan kita kosong, kita harus isi.

Ayat dalam Injil Matius tadi diangkat dari ayat ini.
Yesaya 8:23
8:23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.

Kita ini memang ada dalam kesuraman, itu tidak dapat disangkal.

Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

Ini lawatan Tuhan membawa terang kepada Galilea yang adalah wilayah bangsa kafir yang ada dekat dengan Zebulon dan Naftali. Zebulan dan Naftali ini sudah berbuat seperti bangsa kafir bahkan bangsa kafir sudah berguru kepada Zebulon dan Naftali. Mestinya lawatan Tuhan terhadap bangsa kafir ini mengundang cemburu Zebulon dan Naftali. Itu memang tujuan Tuhan melawati bangsa kafir supaya bangsa Israel bangkit cemburunya.

Bila di antara kita ada yang dilawati Tuhan biarlah yang lain cemburu rohani karena mau seperti dia. Bukannya malah berpikiran negatif!
Roma 11:11
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Paulus cemburu kepada bangsa kafir yang bertunangan dengan Tuhan Yesus. Kalau kita dicemburui oleh bangsa Israel, jaga itu. Sebab hubungan pertunanganmu dengan Kristus, itu yang mereka cemburui. Jangan sampai pertunanganmu dengan Kristus itu gagal, artinya Tuhan meninggalkanmu dan kembali kepada bangsa Israel.

Kita lihat bagaimana gerbong itu datang.
Yesaya 9:2
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Kehadirannya ini membawa hasil panen dan membawa hasil jarahan, sebab yang berperang adalah Dia. Kalau dulu bangsa Israel berperang, kalau benar mereka berserah kepada Tuhan sebetulnya Tuhan yang berperang ganti mereka. Jadi mereka datang berperang tinggal untuk menjarah barang-barang yang ditinggalkan musuh dan itu banyak diceritakan dalam Alkitab.

Tuhan yang berperang ganti kita, Dia yang melawan kuasa kegelapan dan kita tinggal meraih kemenangan dari Kristus dan sekaligus ada jarahan yang Dia berikan kepada kita sebagai bukti kemenanganNya di Golgota. Sangat disayangkan kalau kita tidak menghargai itu.

Yesaya 9:3
9:3 Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Ada cerita tentang kekalahan Midian ini, mereka sendiri yang berperang lalu Israel tinggal datang menjarah. Tuhan memberi rasa takut kepada mereka sehingga mereka saling potong.

Yesaya 9:4-5
9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Selanjutnya langsung ada promosi tentang kelahiran Yesus sebagai Raja, di atas bahuNya ada lambang pemerintahan.

Dalam tradisi Yahudi, kalau pasangan yang mau menikah sudah dibawa ke rumah Tuhan untuk diberkati oleh imam maka sesudah pemberkatan itu, perempuan itu mencopot kerudungnya dan diletakkan di bahu suaminya. Berarti suaminya itu yang berhak atas dirinya dan isterinya itu harus tunduk serta patuh kepada suaminya.

Tanda ini bukan diberitahu kepada orang Israel tetapi dipromosikan kepada kita bangsa kafir. Kalau kita menikmati dan merasakan jarahan dan hasil panen yang Tuhan bawa, maka katakanlah “aku benar-benar milikMu. Aku benar-benar disuplai oleh Tuhan. Firman, roh dan kasihMu melimpah dalamku”. Yang jasmani itu tinggal menyusul.

Itu sebabnya diputuskan oleh Sorga supaya Tuhan Yesus berangkat ke Galilea sebab daerah Galilea ini gelap, di sana ada kesuraman dan mereka dihimpit. Inilah keadaan kita bangsa kafir, tetapi nikmati lawatan Tuhan. Jangan sampai kita lepas dari lawatan Tuhan.

Saya sebagai hamba Tuhan menikmati dan akan tetap menikmati lawatan Tuhan. Tuhan datang tidak dengan kosong, Dia datang dengan hasil tuaian, Dia membawa berkas-berkas gandum dengan gerobaknya.

Sekarang ini kita sebagai umat Tuhan harus memperhatikan. Kalau kita menghadapi event yang besar ini, kita berserah kepada Tuhan dan Tuhan yang akan berperang. Satukan hati, satukan pikiran dan rapatkan barisan kita. Ketika sudah mengambil keputusan, yakinilah itu bukan keputusanku dan keputusanmu tetapi itu keputusan Kepala. Dia ingin Firman pengajaran dipermuliakan di antara umatNya. Oleh sebabnya kita perhatikan lawatan Tuhan.

Lawatan Tuhan ini bukan sesudah dibaptis langsung ke Yerusalem. Tidak, lawatan ini ke negeri lain, ke bangsa kafir. Yesaya 9:1 ini adalah nasib kita bangsa kafir, tetapi Tuhan tidak abaikan, kita mendapat lawatan Tuhan yang luar biasa. Apakah kita melihat terang Tuhan ini?
Yesaya 9:1-2
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
9:2 Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.

Ini isi atau suasana kehidupan yang dilawati oleh Tuhan. Semestinya, sewajarnya atau seharusnya kita seperti ini. Ini adalah bukti lawatan Tuhan dan buktikan bahwa saudara membuka hati menerima lawatan Tuhan.

Siapa yang pertama Tuhan Yesus temukan di sana? yaitu Filipus, tetapi ditemukan di wilayah kafir.
Yohanes 1:43
1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"

Apakah Filipus curiga dengan kehadiran Tuhan? Apakah Filipus bertanya-tanya dulu? Tidak! Tuhan Yesus berkata “ikutlah Aku” dan dia langsung ikut tanpa banyak dalih/ tanpa banyak alasan. Sebab dia merasa adalah bagian dari orang Israel tetapi sudah terbuang di tengah-tengah bangsa kafir. Sekarang sinar itu datang dan disinarkan kepadanya dan dia nikmati.

Filipus artinya penggemar kuda. Kuda di sini bukan dalam pengertian sifatnya najis. Ada kuda yang disebut kuda Mesir, itu roh lemah. Tetapi ada kuda yang disebut Roh Kudus, itu tidak lemah. Jadi sedikit banyak yang dilawati awal ini yaitu Filipus, dalam dirinya terasa percikan-percikan api Roh Kudus ketika Tuhan Yesus berkata “ikutlah Aku”.

Kuda Mesir itu pengertiannya lemah.
Yesaya 31:3
31:3 Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Kuda-kuda dari Tuhan itu tidak lemah. Kuda-kuda dari Tuhan itu mencengangkan Elisa dan bujangnya ketika melihat kuda-kuda itu membentengi mereka.
II Raja-raja 6:17
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

Yang pertama Tuhan jumpai adalah Filipus. Tuhan cepat mengendalikan agar dia tidak ke arah Mesir, bersandar pada kuda Mesir, jangan sampai dia menjadi penggemar kuda Mesir. Cepat Tuhan kendalikan supaya dia menjadi penggemar kuda yakni Roh Kudus.

Ketika Tuhan Yesus datang melawat Galilea, bangsa kafir tetapi di dalamnya ada Filipus dan Natanael, mereka adalah orang Yahudi. Ini menggambarkan kepada kita bahwa Filipus dan Natanael ini bagaikan orang Kristen tetapi lemah dan tak berdaya. Ini Tuhan lawati, jangan sampai mereka bergantung pada kuda Mesir.

Tuhan memanggil dia “ikutlah Aku”. Filipus yang mengikut Tuhan ini tidak diam, aksinya luar biasa, dia langsung mencari Natanael. Sama dengan Andreas, setelah bertemu Tuhan Yesus dia tidak diam. Dia langsung mencari kakaknya yaitu Petrus.

Filipus ini penggemar kuda dan Tuhan arahkan supaya jangan dia menjadi penggemar kuda Mesir tetapi kuda Roh Kudus. Setelah bangkit semangatnya maka dia mencari Natanael.
Yohanes 1:45
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

Natanael artinya pemberian dari Tuhan. Karena Filipus sudah mendapat pemberian dari Tuhan maka dia juga ingin membagikan kepada orang yang hanya sekedar berucap “pemberian dari Tuhan” agar orang itu menerima dengan paten, agar Natanael jangan sekedar nama tetapi benar mendapatkan pemberian dari Tuhan.

Di sini Natanael masih ada alasan, dia masih ada argument. Tetapi Filipus ini bijak, dia tidak mau terlibat bantah membantah karena dia sudah menjadi penggemar kuda Roh Kudus. Dia mendengar ucapan dari Natanael yang menyengat sekali dan menghina orang Nazaret. Sebab Natanael berkata “adakah sesuatu yang baik keluar dari Nazaret?”. Jadi ketika saudara menemukan orang yang seperti Natanael ini suka berargument dan banyak alasan, segera bawa dia untuk melihat. Sebab kalau nanti adu pendapat, bisa-bisa saudara salah menyampaikan atau saudara yang kalah berargument.

Yohanes 1:46
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

Hamba-hamba Tuhan seperti Petrus dan Paulus, bila menyebut Yesus selalu digandeng “orang Nazaret”. Ketika Petrus menyembuhkan orang yang lumpuh dia berkata “dalam nama Yesus Kristus orang Nazaret”.
Kisah Para Rasul 3:6
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Jangankan Petrus, setan saja menyebut Yesus orang Nazaret.
Markus 1:24
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Bagaimana Yesus dari Nazaret ini?
Lukas 11:31
11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!

Siapa yang lebih dari Salomo? Itulah Yesus dari Nazaret.

Lukas 11:32
11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"

Yesus membandingkan bahwa Dia lebih dari Salomo, apalagi hanya Yunus. Dialah Yesus dari Nazaret. Itu sebabnya kalau kita tidak memegang keyakinan terhadap Yesus dari Nazaret ini maka justru nanti dari bangsa kafir yang akan menghukum kita yaitu ratu dari Selatan dan orang-orang Niniwe. Saya tidak mau dihukum oleh ratu Syeba dan tidak mau dihakimi oleh orang-orang Niniwe.

Ratu dari Selatan ini yang datang sendiri kepada Salomo, kalau orang Niniwe didatangi oleh Yunus. Katakanlah kita seperti orang-orang Niniwe yang dilawati Tuhan. Waktu itu orang Niniwe menerima lawatan Tuhan melalui nabi Yunus dan mereka semua berpuasa dari raja sampai bayi yang masih menyusui sampai kepada ternak mereka, tidak ada yang diberi makan. Itu karena mereka menghargai lawatan Tuhan lewat Yunus. Sekarang yang melawati kita lebih dari Yunus yaitu Tuhan Yesus. Itu sebabnya hargailah lawatan Tuhan!

Kita dilawati oleh Tuhan Yesus secara langsung 2000 tahun yang lampau. Olehnya bagaimana tanggapan kita. Filipus menghargai lawatan Tuhan Yesus dan dia tidak menunda-nunda waktu, dia langsung mengikuti Tuhan Yesus. Bukan berarti rohani Filipus langsung melejit. Satu ketika Tuhan Yesus menguji Filipus, dia disuruh memandang orang banyak lalu menyuruh Filipus memberi mereka makan. Filipus berkata  roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja”. Perkataan itu di dengar oleh Andreas. Mereka inilah orang-orang yang selalu sibuk dengan Tuhan. Sekalipun kadang kala terjebak dengan perbuatannya sendiri, tetapi tetap dia sibuk dengan Tuhan.

Yohanes 6:5-7
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

200 dinar adalah gaji 6 bulan lebih, itu saja tidak cukup. Itu pandangan dari Filipus dan perkataannya itu didengar oleh Andreas.
Yohanes 8-9
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Kita juga akan dites oleh Tuhan. Kita sedang diuji dipantau oleh Tuhan. Tuhan tahu apa yang akan Dia lakukan, Dia lakukan mulai dari yang sedikit. Sekalipun sedikit tetapi apa yang ada padamu, itu yang akan Tuhan kembangkan.

Filipus tidak mau terlibat dalam perbantahan, dia langsung membawa Natanael kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sudah melihat Natanael ada dibawa pohon ara. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Natanael adalah Yahudi sejati. Perkataan Tuhan Yesus mengejutkan Natanael.
Yohanes 1:48
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Natanael ini sudah sejati tetapi dia ada di bawah pohon ara berarti dia memang giat tetapi hanya bagi diri sendiri. Olehnya Tuhan mau mengalihkan kepada yang lebih besar.

Tuhan Yesus mengatakan “engkau akan melihat yang lebih besar yaitu malaikat turun naik”. Turun itu menunjukkan kematian dan naik itu menunjukkan kebangkitan, yang menghubungkan saudara dengan Sorga. Ini perbuatan Tuhan yang paling besar yang harus kita yakini, jangan kita permainkan. Sebabnya mari kita hargai dan junjung tinggi.

Sekalipun tadi kita seperti Filipus atau seperti Natanael, Tuhan mau meluruskan kita semua. Akhirnya mereka ini termasuk dalam 12 murid, Filipus dan Natanael ini kena pilihan.

Terima dan hargai lawatan Tuhan kepada kita bangsa kafir. Katakanlah saya seperti Filipus, saya seperti Natanael. Kedua-duanya dibenahi oleh Tuhan. Untuk membenahi Filipus Tuhan punya sistem, untuk membenahi Natanael Tuhan punya sistem. Untuk membenahi saya dan saudara Tuhan punya banyak cara.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar