20170405

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 5 April 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:1-5
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Kita lihat di sini bagaimana kekesalan Tuhan melihat kekasihNya, isteriNya karena Israel digambarkan sebagai isteriNya. Ternyata isteriNya ini menyeleweng, kekasihNya ini melakukan persundalan. Ini yang membuat hati Tuhan pilu. Coba bagaimana perasaanmu bila mengetahui isterimu selingkuh/ menyeleweng, bagaimana tindakan saudara.

Demikian juga Tuhan, Dia sudah bersusah payah menyelamatkan umat Israel dan membebaskan mereka dengan tangan teracung dari tangan Firaun. Untuk apa? Apakah sebatas dibawa ke Kanaan? Apakah hanya untuk mengisi Kanaan? Tidak hanya sejauh itu. Ternyata Tuhan ingin mencari kekasihNya. Itulah Israel yang direbut untuk menjadi kekasihNya untuk tinggal di negeriNya yang Tuhan sediakan yang disebut negeri permai.

Demikian kita yang dikasihi Tuhan. Pengorbanan Tuhan zaman dulu untuk merebut Israel, dibandingkan dengan pengorbanan Tuhan untuk merebut saudara dan saya jauh berbeda. Salib Yesus yang begitu berat adalah pengorbanan kekasihmu untuk mendapatkan saudara. Bukan saja hanya untuk saudara dihentar ke Sorga. Jangan saudara bicara sorga neraka, bukan itu tujuan utama Tuhan menyelamatkan saudara. Memang akan ke sana, tetapi tujuan yang hakiki adalah untuk mendapatkan kekasihNya.

Coba gambarkan dulu secara lahiriah, saudara akan mengerti bagaimana pandangan Tuhan menyelamatkan kita. Coba bayangkan dulu secara jasmani kemudian proyeksikan kepada yang rohani. Seperti itulah yang Tuhan menyelamatkan saya dan saudara.

Jadi, bukan hanya penekanan sorga neraka, itu Kristen umum yang tidak dibukakan rahasia Firman. Kalau kita melihat nilai hakiki rencana Tuhan yang paling dalam, itu terlalu jelas hari-hari terakhir ini. Kalau melihat rencana Tuhan yang begitu luar biasa, secara akal sulit kita untuk paham. Bagaimana kita yang jorjoran ini, kenapa bisa diangkat menjadi mempelai yang satu status sama dengan Dia.

Kita melihat dalam kitab nabi Yeremia ini, bagaimana kekesalan Tuhan yang sudah memiliki mereka, mereka sudah menjadi Tuhan punya, tetapi isteriNya ini menyeleweng sehingga disebut “dahimu dahi perempuan sundal!”. Mereka tahu, sebenarnya mereka rasa, sebab hujan ditahan oleh Tuhan. Mereka tahu kenapa hujan itu ditahan oleh Tuhan. Tetapi karena dahi mereka dahi perempuan sundal maka mereka cuek saja.

Ini pelajaran untuk kita, bila hujan Firman pengajaran tidak turun dalam sidang jemaat maka di dalamnya ada persundalan rohani. Ini yang harus kita tepis hari-hari terakhir ini lewat pekerjaan Firman. Persundalan rohani ini juga ditulis dalam Yakobus 4:4.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Sulit kalau akan ada pembukaan rahasia Firman di situ, tetapi mereka tidak sadar bahwa itu suatu penyelewengan.
Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

Bagaimana bentuk perzinahan mereka? Bersahabat dengan dunia. Gereja Tuhan yang mau dijadikan Mempelai WanitaNya, kenapa bisa menjadi begini. Sialnya lagi penyebabnya adalah pelayan, pendeta, gembala yang menyeret jemaat. Kenapa bisa begitu? Karena gembala sendiri tenggelam dengan dunia. Dia mengajarkan untuk beriman tetapi gembala sendiri tidak beriman karena bersandar pada kekuatan lengannya, itu perzinahan! Kalau saya seperti itu maka pasti hujan tidak akan turun, pasti tidak akan dipercayakan rahasia Firman Tuhan.

Mereka bersandar pada Tuhan hanya kalau ibadah. Kalau sudah selesai ibadah mereka bersandar pada pohon coklat, pohon cengkeh dan pohon sawit. Tanpa sadar ini adalah perzinahan rohani dan ini yang membuat Tuhan kesal. Tuhan tidak senang melihat itu. Tuhan sudah hajar mereka, tidak dizinkan turun hujan dan hujan akhir musim ditahan oleh Tuhan. Artinya mereka tidak akan sampai pada kematangan rohani.

Secara rohani ini bahaya. Jangan sampai kita bersikap seperti ini. Termasuk saya, jangan sampai saya menjadi penyebabnya jemaat di sini tidak menikmati derasnya turun hujan Firman Pengajaran, utamanya pada akhir musim untuk mendewasakan rohani kita.

Satu nabi di dalam Alkitab, Tuhan izinkan memperisterikan perempuan sundal supaya merasakan bagaimana perasaan Tuhan diperlakukan oleh kekasihNya. Dan Hosea melakukannya. Perintah ini adalah perintah dalam amarah Tuhan. Seharusnya seorang nabi, seorang imam, tidak boleh dan tidak diperkenankan menikahi perempuan yang sudah dirusak. Tetapi Hosea disuruh oleh Tuhan supaya dia merasakan perasaan Tuhan “inilah perasaanKu yang dikhianati orang Israel, kekasihKu”.

Yeremia 3:1
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

Yeremia 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka kata orang: Jikalau seorang laki sudah membuang bininya, dan setelah ditinggalkannya dia ia menjadi bini orang lain, adakah lakinya yang dahulu itu kembali kepadanya? bukankah negeri dinajiskan sangat oleh yang demikian? Maka sungguhpun engkau sudah berbuat zinah dengan banyak kendak, hendaklah juga engkau kembali kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan!

Ini jadi pengalaman Hosea yang mengambil Gomer, perempuan pelacur. Dia sudah mempunyai tiga anak tetapi kembali pergi melacur. Tuhan memperlihatkan baik hatinya Tuhan dan Tuhan menyuruh Hosea untuk membeli kembali isterinya dan Hosea membelinya dengan 15 syikal. Itu adalah kemurahan Tuhan. Itulah keadaan orang Israel. Mereka sudah diceraikan tetapi Tuhan tidak membiarkan, masih juga mereka diajak untuk kembali.

Kalau saudara bagaimana? Tuhan punya rencana luar biasa bagi saudara. Untuk Israel dulu hanya bayangan, tetapi gereja ada pada wujudnya. Kita ini sudah dirogoh oleh Tuhan dari rongsokan. Bagaikan perempuan pelacur, perempuan tidak beres yang diangkat oleh Tuhan. Bagaimana seharusnya perasaan kita “saya ini orang kotor, orang jahat, orang berdosa, orang yang tidak karu-karuan tetapi diangkat oleh Tuhan”. Bagaimana seharusnya tanggapan kita.

Untuk masuk dalam Kanaan, Israel harus berhadapan dengan seorang wanita sundal. Untuk merebut Yerikho, Israel harus berhadapan dengan wanita sundal. Tetapi wanita sundal ini betul-betul tahu persis Tuhan yang memimpin Israel. Dia sendiri berkata bahwa mereka sudah ketakutan karena dia percaya bahwa tanah ini akan diberikan kepada orang Israel, sehingga dia menyambut dua pengintai dari Israel dan dia sembunyikan walaupun itu beresiko tinggi. Seandainya ketahuan dia menyembunyikan maka dia bayar dengan nyawa. Tetapi itu dia lakukan sebab dia tahu persis keberadaan Tuhannya Israel yang kelak menyelamatkan dia. Dia melakukan hal yang berseberangan dengan hukum kerajaan.

Ketika dicium oleh orang Yerikho bahwa ada tamu yang datang di rumahnya maka pengintai itu dicari di rumah Rahab, tetapi telah dia sembunyikan. Lalu dia menjawab “mereka memang tadi datang, tetapi sebelum malam mereka sudah keluar. Kalian kejar saja mereka ke sana”.

Inilah perbuatan orang yang paham akan rencana Allah dan Tuhan membalas kembali jasanya. Walaupun dia adalah perempuan sundal, tetapi dia masuk dalam silsilah Tuhan Yesus. Dia menikah dengan Salmon, Salmon memperanakan Boas, Boas memperanakan Obed, Obed memperanakan Isai, Isai memperanakan Daud dan dari jalur Daud inilah datang Tuhan Yesus.

Bagaimana sikap saudara menyambut uluran tangan Tuhan yang luar biasa ini. Apakah kita hanya sekedar berkata “puji Tuhan”. Apa realisasi tindakan kita kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Perempuan ini tidak hanya sekedar berkata “puji Tuhan” tetapi ada tindakan nyata. Kita gereja Tuhan ini sudah ada pada langkah akhir untuk terwujudnya Tubuh Kristus, semoga saudara ada di dalamnya. Apa tindakan nyata saudara. Rasa terima kasihmu kepada Tuhan yang sudah berkorban nyawa. Dulu untuk menyelamatkan Israel hanya korban anak domba biasa. Tetapi untuk menyelamatkan saudara Yesus langsung berdarah sampai mati di Golgota.

Kalau saudara sadar bahwa hidupmu seperti Rahab tetapi sudah ditolong oleh Tuhan, bagaimana tindakan saudara. Apakah saudara tidur-tidur saja, menonton saja! Di manakah rasa syukurmu kepada Tuhan.

Ketika perempuan bejat mendengar Tuhan Yesus masuk ke rumah Simon orang Farisi yang disembuhkan dari penyakit kusta, dia langsung datang tanpa peduli orang banyak. Dia menangis membasahi kakinya Tuhan Yesus dan rambutnya dia pakai untuk melap kakinya Tuhan Yesus lalu meminyaki kakiNya.

Simon orang kusta mengkritik Yesus. Padahal seharusnya dia bersyukur Yesus bisa masuk ke rumahnya, tetapi dia malah mengkiritik lagi. “kalau memang Dia nabi, masakan Dia tidak tahu tangan siapa yang memegang dia”. Berarti perempuan ini sudah dikenal masyarakat umum bahwa hidupnya begitu. Tetapi dia datang mempersembahkan minyak sampai mengorbankan rambutnya untuk melap kaki Tuhan Yesus.

Walaupun Simon tidak mengucapkan dalam bentuk konsonan dan hanya dalam hati, tidak kedengaran bunyi suara namun Tuhan Yesus mendengar dan memanggil Simon lalu berkata “Aku datang engkau tidak menyediakan air untuk mencuci kakiKu, tetapi perempuan ini membasuh kakiKu dengan air matanya. Engkau tidak mencium Aku tetapi dia ini tidak henti-hentinya mencium kakiKu.

Inilah perempuan yang tahu berterima kasih bagaimana rasanya mengalami karya penyelamatan oleh Tuhan dan dia diangkat. Begitulah seharusnya saya dan saudara. Kenapa kita sepertinya tidak bergerak! Tahu ada pekerjaan tetapi kita hanya menonton yang lain. Mestinya kita ada aksi, ada tindakan. Apakah perempuan itu berbuat seperti itu karena diminta oleh Tuhan? Tidak! Itu reaksi spontan.
Lukas 7:36
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.

Dia terkenal, sudah rahasia umum bahwa dia adalah perempuan sundal. Tetapi dia tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat, Yesus mengasihi Dia dan getaran Yesus mencapai dia. Dia tahu bahwa Yesus adalah Pribadi yang datang dari Sorga untuk menyelamatkan manusia termasuk dia.

Lukas 7:38
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Dia tidak berani berhadapan dan dia mengambil sikap di belakang. Seandainya dia siram dulu dengan minyak baru dia cium, berarti dia mencuri kembali bau harum itu. Tetapi dia basuh dulu dengan air mata, lalu dilap dengan rambunya dan setelah itu dia mencium kaki Yesus baru dia siram dengan minyak. Tindakan wanita ini mencengangkan Yesus. Inilah gambaran gereja Tuhan yang mau melayani dan mengasihi Tuhan tanpa diminta. Kalau dia tahu bahwa dia adalah orang yang tidak benar, tidak baik, orang yang bejat, maka tanpa diminta, rasa terima kasihnya itu sudah dibuktikan dengan tindakan. Perbuatan ini dilakukan oleh perempuan ini secara spontan, dia ingin melayani Tuhan tanpa diminta. Kalau kita sedangkan sudah diminta tidak mau berbuat, apalagi kalau tidak diminta.

Yesus tidak mengusir perempuan itu. Keadaan Israel seperti itu. Sekalipun sudah dicerai, sudah kotor, tetapi Tuhan masih tawari “kembali”. Ini kemurahan Tuhan yang limpah, apalagi kepada saya dan saudara. Kita ada pada ibadah wujud, bukan ibadah bayangan.

Lukas 7:39-41
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
7:41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.

Di sini Yesus mengukur utang perempuan ini 500 dinar, lalu mengukur utangnya Simon 50 dinar. Berarti sepuluh banding satu.

Lukas 7:42-43
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."

Mestinya jangan kita bandingkan “dosa saya hanya sekian, kalau orang itu banyak sekali”. Bagaimana kita menanggapi Firman Tuhan ini. Israel bodoh! Mereka tidak mau menanggapi Firman Tuhan, akhirnya mereka tanggung akibatnya.

Lukas 7:44-46
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.

Itu pelayanan yang merendahkan diri serendah-rendahnya.

Lukas 7:47-50
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

Rasa syukur terima kasih yang sangat dalam dia wujudkan dalam bentuk tindakan. Kalau kita bagaimana? Apakah kita masih mengukur dosa kita lalu berkata “dosaku hanya sedikit”. Apalagi kita yang jelas-jelas dosanya banyak.

Orang Israel itu supaya tahu bahwa dosa mereka luar biasa, maka Tuhan tunjukkan tempat-tempat mereka berbuat dosa, di gunung-gunung, di bukit gundul, di pinggir jalan. Di situlah tindakan penyelewengan mereka. Ini Tuhan perbuat kepada orang yang tidak sadar akan dosanya yaitu Tuhan tunjukkan dosanya.

Saya yakin kita semua sadar akan kesalahan dan dosa kita tanpa ditunjuk, tetapi kalau ada yang masih belum sadar terpaksa harus ditunjuk. Itu sebab salah satu manfaat dari Firman pengajaran yang diilhami oleh Tuhan adalah menunjukkan kesalahan.

Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Di mana kesalahannya ditunjuk, tidak disembunyikan. Jadi tidak ada lagi alasan mereka akan berkata “saya tidak sadar”. Sebab Tuhan tunjukkan tempat-tempat mereka bersundal.

Tegakah kita mengkhianati Kekasih kita. Masihkah kita tidak ada aksi sebagai bukti bahwa kita mengasihi Dia? Kebaktian yang akan kita gelar ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih kita kepada Tuhan. Jangan yang datang bekerja hanya itu-itu saja! Mana yang lain. Apakah saudara tidak sadar bahwa saudara adalah orang yang diangkat oleh Tuhan dari dosa!

Di mana rasa terima kasihmu kepada Tuhan. Kita sudah bersundal tetapi masih disayang oleh Tuhan. Kita sudah salah tetapi masih Tuhan benahi lagi. Kita tidak langsung dihukum karena kita ada dalam zaman kemurahan.

Jangan sampai Tuhan datang tetapi kita tidak terangkat. Mengapa? Karena dahinya adalah dahi perempuan sundal. Kalau dahinya perempuan sundal maka yang tertulis di dahinya kelak adalah 666.

Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Berarti rancangan pikirannya berjalan, kapan orang datang. Rancangan pikirannya bukan memikirkan perkara yang diatas, memikirkan Kekasihnya yang di atas. Tetapi rancangan pikiran di pinggir jalan itu adalah pikiran yang najis dan jahat. Sadar atau tidak sadar mereka sudah jatuh terjerat dan terjebak oleh pikiran dan rancangannya sendiri yang jahat dan najis.

Tuhan tolong kita, jangan sampai kita seperti itu. Amos mengatakan “di tempat tidur engkau merancangkan ini dan itu” apalagi kalau di pinggir jalan. Pikiran dan rancangannya semuanya hanya mencemarkan negeri. Secara dunia dia tidak memikirkan bagaimana supaya menteri lingkungan hidup bekerja supaya bersihlah negeri. Tetapi tidak seperti itu. Kita semua ini secara rohani adalah negerinya Tuhan.

Kasus-kasus yang terjadi dahulu terhadap orang Israel adalah pembelajaran bagi kita, karena mereka hanya melaksanakan ibadah bayangan.
Kolose 2:16-19
2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
2:19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

Kita harus waspada karena ada unsur atau kegiatan yang mau menggagalkan ibadah ini. Jangan sampai kita gagal masuk dalam ukurannya Tuhan sebab kita sudah ditebus oleh Tuhan untuk menjadi mempelaiNya. Kita ditebus bukan supaya masuk Sorga. Kalau hanya seperti itu tidak akan ada bahasa mempelai atau mengatakan “Aku suamimu”. Kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, itu sebabnya ada pola ibadah.

Pintu gerbang Tabernakel saja, di sana sudah jelas ada angka 20 dan angka 5. 20x5=100. Itu adalah luas pintu. Angka 100 itu adalah angka kepenuhan Tubuh Kristus. Baru di pintu gerbang, saudara sudah direncanakan oleh Tuhan untuk masuk dalam kepenuhan Tubuh Kristus. Kalau anda memahami bahwa kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan Tuhan sudah rencanakan supaya kita masuk dalam kelengkapan Tubuh, jangan sampai diganti oleh orang lain. Kita harus berjuang untuk mempertahankan, ayo kita maju. Kalau dari pintu gerbang kita maju berarti ada aksi, ada tindakan, ada perilaku yang makin terasa “saya makin dekat dengan Tuhan”. Ada harapan untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Waktu Musa membangun Tabernakel, lalu Bezaleel serta Aholiab sebagai pelaksana membangun, pekerjaan yang terakhir justru di pintu gerbang.
Keluaran 40:32-33
40:32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan -- seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.

Ini adalah pekerjaan akhir. Jadi pekerjaan akhir Tuhan adalah di pintu ini, untuk mengingatkan kembali pada saya dan saudara bahwa Tuhan punya rencana untuk membawa saudara masuk pada angka 100, masuk dalam kegenapan. Ini pekerjaan terakhir yang mengunci pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus.

Jadi pekerjaan terakhir adalah menggantung kain pintu di pintu gerbang dan perjalanan kita yang terakhir ada di peti perjanjian. Jadi kalau kita masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tujuannya tidak berubah hanya satu, bukan hanya untuk masuk Sorga tetapi supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini yang harus ditekankan supaya ada gunanya memberitakan Kabar Mempelai.

Angka 100 itu sudah jelas angka nikah.
I Samuel 18:27-28
18:27 tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
18:28 Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.

I Samuel 18:28 (Terjemahan Lama)
18:28 Demikianlah dilihat dan diketahui Saul akan hal Tuhan menyertai akan Daud. Maka Mikhal anak Saulpun kasih akan dia.

Angka 100 ini juga adalah angka nikah dan membuktikan bahwa Tuhan mengasihi saudara dan saya. Kalau kita mengerti angka 100 bahwa kita adalah tunangannya Tuhan yang akan menjadi isteriNya maka pegang terus itu dan harus ada tindakan maka tidak ada yang dapat menghalangi dan mengalahkan saudara kalau Tuhan mengasihi saudara.

Angka 100 juga adalah angka tanah yang baik. Mengapa disebut angka tanah yang baik? Sebab mendengar (angka 10 yang pertama) dan mengerti (angka 10 yang kedua). 10x10=100. Itu sebabnya kami hamba Tuhan menyampaikan Firman harus disertai dengan pengertian-pengertian supaya saudara yang mendengar bisa mengerti.
Matius 13:23
13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

Yang berbuah ini adalah orang yang mendengar dan mengerti. Makanya kalau saudara adalah orang yang mendengar dan mengerti maka saudara akan mengerti nilai dari pintu gerbang. Dan saudara akan jalan terus sampai apa yang saudara mengerti itu akan menjadi kenyataan di Peti Perjanjian.

Karena kekesalan Tuhan kepada orang Israel sehingga Tuhan mencari Mempelai WanitaNya ini dari tengah-tengah bangsa kafir. Semoga saya dan saudara yang mengisi apa yang menjadi kerinduan hati Tuhan. Kalau kita paham angka 100, walaupun banyak yang memusuhi kita tidak mungkin kita dikalahkan.

Kita perhatikan kembali apa yang menjadi rancangan saudara, apa yang menjadi perenungan saudara. Apakah saudara duduk-duduk di pinggir jalan. Kalau pikiranmu hanya berisi rancangan yang najis dan jahat, itu sama dengan orang yang duduk-duduk di pinggir jalan sehingga terjerat dengan pikirannya sendiri yang najis.

Mazmur 69:23
69:23 Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.

Jamuan yang digelar orang yang punya telinga tetapi tidak mendengar dan orang yang punya mata tetapi tidak melihat, itu adalah jerat dan perangkap. Olehnya itu kita harus mendengar supaya mengerti. Kalau mendengar tetapi tidak mengerti, dia akan melakukan perjamuan tetapi itu menjadi jerat baginya.
Roma 11:8
11:8 seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."

Mana ada aksi, reaksi dan tindakan kalau cuma tidur. Dia tidak bisa melihat kebutuhan pekerjaan Tuhan. Semoga ini hanya terjadi pada Israel dan saya bersama saudara tidak seperti itu.

Orang seperti ini jangan harapkan untuk terlibat dalam pembangunan Tubuh. Dia melibatkan dirinya pada tubuh yang namanya Babel.

Roma 11:9-10
11:9 Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.
11:10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk."

Terus membungkuk berarti penuh kuatir terus menerus. Ini orang yang punya mata, punya telinga tetapi menggelar perjamuan hanya menjadi jerat baginya.

Kita akan menggelar pesta pada tanggal 18-20, bukan menjadi jerat bagi kita karena kita ada dalam aksi pembangunan Tubuh Kristus. Tuhan sedang membentuk kesatuan Tubuh Kristus yang suci yang Ilahi. Iblis juga sedang membentuk kesatuan yang najis dan yang daging. Memang di mana-mana orang berseru kesatuan tetapi apakah itu suci dan benar atau najis dan daging.

Dua kegiatan ini masing-masing membuat satu kesatuan tetapi warnanya beda. Yang satu suci dan benar, lalu yang lain najis dan daging. Kalau pelayan Tuhan berlomba-lomba menggarap kebun coklat, dsb, itu adalah persekutuan yang daging. Kita jangan termotivasi seperti itu.

Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Kalau hujan Firman pengajaran tidak turun deras dalam sidang jemaat, di dalamnya orang tidak lagi merasa malu sebab dahinya adalah dahi perempuan sundal. Semestinya dahi kita ada meterai nama Tunan, itu kata Tuhan. Tetapi kalau perempuan sundal bukan nama Tuhan di dahinya namun 666 (angka antikrist).

Yeremia 3:4-5
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Ayat 4 dan 5 ini adalah tindakan melecehkan dan meremehkan Tuhan, ini tindakan yang menipu diri sendiri. Ini yang berat.

Kita semua yang ada sore hari ini, Firman Tuhan memang keras dan deras turun. Tetapi bukan berarti Tuhan memurkai kita. Tuhan membangkitkan gairah. Ingat, Tuhan yang menebus saudara rindu supaya saudara ada dalam pelukan Tuhan menjadi kekasihNya. Jangan coba melecehkan atau meremehkan Firman, yang harusnya ada pada kita adalah:
Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.

Apakah kita masih duduk-duduk di jalan, apakah kita masih suka di gunung yang gundul. Sekalipun kita masih seperti itu, Tuhan memanggil kita untuk kembali. Seperti Gomer yang dicintai kembali oleh Hosea.
Hosea 3:1
3:1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."

Coba buka pikiran saudara, bagaimana perasaan Tuhan. Kalau saudara paham ini, ini adalah nilai kasih Tuhan yang paling dalam kepada saya dan saudara, maka wujudkan dengan tindakan. Tidak cukup hanya dengan perkataan.

Hosea 3:2-5
3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.
3:3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."
3:4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.
3:5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.

Raja Daud menjadi raja mereka adalah nubuatan bahwa Tuhan Yesus menjadi Raja kita.

Tuhan menyuruh Hosea untuk mencintai perempuan sundal seperti Tuhan juga mencintai orang Israel. Kalimat yang terakhir ini harus kita waspadai. Kalau kita sekarang tidak lagi mendapatkan lawatan Tuhan, maka awas! Dia akan kembali kepada Israel, Tuhan akan kembali melawati Israel, Dia akan kembali untuk mencintai Israel. Jangan tunggu Tuhan kembali kepada Israel dan kita tidak dicintai lagi olehnya. Itu gawat!

Sekarang ini masih ada kesempatan dari Tuhan untuk kita kembali. Jangan tunggu seperti Esau, ada kesempatan tetapi dia ditolak.
Ibrani 12:15-17
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Esau masih hidup tetapi untuk memperbaiki kesalahannya lagi sudah tidak ada kesempatan. Padahal dia masih hidup, tetapi kesempatan untuk berubah tidak diberikan lagi. Ini yang saya takut. Jangan sampai kita masih hidup dan berkata “masih ada kesempatan” tetapi Tuhan berkata “Tidak!”. Ini terjadi kalau kita terlalu membiasakan diri meremehkan berkat sulung. Berkat sulung hanya ditukar dengan kacang merah. Seharusnya tempat kita ada di Yerusalem Sorgawi. Itu adalah tempat orang yang memiliki hak sulung.

Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar