20170430

Kebaktian Umum, Minggu 30 April 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 2:18-29
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Nama Tiatira ini tidak elok, tidak indah. Sebab:
1.      Arti pertama berbau rohani yaitu misa. Buat umat Katolik, ibadah itu disebut misa. Terdengar rohani tetapi bila ditelusuri tidak indah. Sebab ternyata di dalam Tiatira ini ada pengajaran palsu, justru menguasai mayoritas. Tinggal yang sisa yang tidak. Itu menyebabkan jemaat ini terbagi dua: pengikut Izebel dan yang sisa.

Yang sisa ini dilihat oleh Tuhan bahwa mereka sungguh-sungguh serius dan mempertahankan ibadah pelayanan sehingga Tuhan katakan “berpeganglah pada apa yang ada padamu”
2.      Arti yang kedua dipermukaan masih kelihatan baik yaitu anak perempuan. Alkitab menceritakan bahwa anak perempuan itu ada hubungannya dengan kesenangan, senang-senang selalu.

3.      Arti yang ketiga adalah wanita penganiaya. Ini yang tidak elok. Ternyata yang ketiga ini yang menguasai hampir keseluruhan, bahkan gembalapun tidak berdaya menghadapi ini. Menurut cerita, tentara-tentara Israel yang paling kejam adalah tentara wanita.

Misa yang ada hubungannya dengan ibadah dan anak perempuan yang membawa kesenangan, terhapus semua citranya karena di dalamnya ada Izebel. Ini wanita yang kelihatan rohani karena mengaku nabiah berarti suka bernubuat. Apalagi Izebel yang artinya tidak kawin. Berarti kelihatannya suci alias perawan tetapi palsu.

Kalau dilihat dari sisi Izebel yang menjadi penindas dan penganiaya rohani sidang jemaat Tiatira tanpa dipahami oleh jemaat yang lain dan gembala tidak berdaya menghadapi keadaan ini, sehingga tertindas, terhimpit dan teraniayalah rohani sidang jemaat ini.

Kalau dikatakan tidak kawin, kelihatannya suci tetapi sesungguhnya tidak. Sebab Izebel ini justru melawan pekerjaan Tuhan. Wanita yang tidak kawin selalu memiliki perhatian yang serius terhadap perkara-perkara yang rohani. Tetapi Izebel tidak serius dengan perkara rohani dan malah menghancurkan perkara yang rohani.
I Korintus 7:34
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

Jadi Izebel ini hanya slogan dan tidak punya nilai. Memang kita ini akan dihentar oleh Tuhan bagaikan seorang perawan suci. Karena memikirkan perkara-perkara rohani dan terlibat dengan perkara-perkara rohani maka ujungnya dia akan menerima Yesus sebagai Kepala, sebagai Suami. Gereja bagaikan tubuh yaitu isteri. Kenapa bisa demikian? Karena sudah diawali dengan memiliki pandangan yang serius kepada pekerjaan Tuhan, kepada perkara-perkara yang rohani.

Tanpa pedang yang besar dan tajam, kita yang ada di kebun anggur ini akan berbahaya karena ada ular yang melingkar dan meluncur.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

Artinya kita yang ada di ladang anggur, kita bekerja melayani Tuhan, perkara rohani yang menjadi perhatian kita, ada tantangan yang kita hadapi. Meluncur itu berarti kecepatan, makanya butuh pedang untuk menghadapinya. Melingkar berarti dia sanggup meremukkan rohani kita. Untuk itu penting pedang Firman Tuhan.

Kalau dalam sidang jemaat Tiatira ada tongkat besi, itu wibawah penggembalaan, itu dibutuhkan. Tongkat besi ini ada pada anak laki-laki yang dilahirkan dalam Wahyu pasa 12.
Wahyu 12:5
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Ini wibawa, tetapi malaikat sidang jemaat Tiatira kehilangan gada besi, kehilangan tongkat besi, kehilangan wibawa penggembalaan. Saya tidak mau saya tidak memiliki wibawa penggembalaan. Entah yang duduk di depan saya mantan presiden atau jenderal berbintang lima, saya tidak mau wibawa penggembalaan hilang. Sebab status kita di hadapan manusia boleh berbeda tetapi di hadapan Tuhan kita semua sama.

Anjuran Tuhan kepada Titus lewat tulisan rasul Paulus, supaya melayani dengan wibawa Kristus.
Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Apa yang dia beritakan itu ada pada Titus 2:12-14. Itu yang harus dia beritakan karena Itu adalah nilai penggembalaan sekaligus mendorong sidang jemaat memiliki pengharapan untuk menanti kedatangan Tuhan.
Titus 2:12
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

Wibawa dari hamba Tuhan dan umat Tuhan itu berangkat karena ada kebijaksanaan. Dan bijaksana itu berhubungan dengan Firman. Ulangan 4:5-6

Bagaimana bisa meninggalkan kefasikan kalau ada pengaruh Izebel di sana sebab dia malah mengajarkan makan persembahan berhala. Izebel ini manusia pendendam. Ketika suaminya mengatakan bahwa nabi-nabinya telah dibunuh oleh Elia, langsung muncul sifat beringasnya. Dia menyuruh utusan menyampaikan kepada Elia “hari ini juga aku akan membuat engkau senasib dengan salah satu nabi-nabi yang telah engkau bunuh itu”.

Wibawa itu tampil dengan tongkat besi, bukan pemerintahan tangan besi. Pemerintahan tangan besi tidak Tuhan inginkan.
Markus 10:42
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Titus 2:13
2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

Apakah masih ada pengharapan kepada saudara untuk menanti kedatangan Yesus kembali dalam kemuliaan penuh.
Titus 2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Di sini kita diingatkan lagi oleh Tuhan. Kalau tidak punya pegangan itu sama dengan tidak menghargai penyerahan Yesus. Pengorbanan Yesus dan bilur-bilurNya adalah untuk kita. Apakah kita masih bisa melihat pengorbanan Yesus atau mata kita sudah dibutakan?
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kepunyaan-Nya sendiri inilah Mempelai WanitaNya. Dunia sekarang semakin onar, semakin panas, mau ke mana kita.

Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Jemaat Tiatira punya gembala tetapi sudah kehilangan wibawa, dia tidak berani menegur Izebel. Besar kemungkinan dia juga terobsesi mendengar nubuatan Izebel, walaupun nubuatan-nubuatan itu sebenarnya hanya asal bapak senang, itu nubuatan tidak benar. Bukankah hari-hari terakhir ini terlalu banyak muncul nubuatan-nubuatan, nubuatan yang hanya bernilai kasih murahan, hanya bernilai daging. Tetapi kadang kita ngotot dengan nubuatan seperti itu, kadang telinga seperti telinga kelinci bergerak mendengar terus. Sehingga dia mau berkata “ya itu benar”. Itu terjadi karena mereka berpikir orang yang bernubuat itu lebih besar dari yang lain. Jadi periksa dulu nubuatan itu benar atau tidak.

I Korintus 14:5
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Cukup lama orang terperanjat dengan nubuatan sehingga terperanjat “oh ini orang besar” sehingga wibawa gembala sudah hilang. Makanya sidang jemaat jangan datang beribadah hanya doyan mencari nubuatan. Padahal nubuatan yang paling besar malah dikecilkan. Nubuatan yang paling besar adalah pemberitaan Firman Tuhan itu sendiri. Itu disebut dalam II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Banyak nubuatan-nubuatan yang salah, harus diseleksi, kita harus pandai menilai. Kalau ada diantara kita yang bernubuat, harus saya periksa dulu nikahnya. Kalau nikahnya benar maka betul yang dia ucapkan. Kalau anak muda remaja yang bernubuat saya periksa dulu penghargaannya terhadap kesucian, kalau tidak ada kesucian stop!

Bukan berarti nubuatan diringankan tetapi harus selektif. Disitulah letak wibawa gembala, wibawa malaikat sidang jemaat, jangan asal.

Sekarang ini banyak sekali nubuatan palsu. Contohnya “Aku diperlihatkan Tuhan nubuatan, engkau harus kirim berkat di rekening ini”. Bagaimana bisa seperti itu. Inilah gaya nenek-nenek Izebel, ini cucu, cicit buyutnya Izebel di akhir zaman ini.

Amsal 24:5
24:5 Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.

Gembala ini sudah tidak bijak sehingga wibawanya diatasi oleh Izebel. Izebel lebih berwibawa dari pada gembala. Apalah guna pengangkatan gembala dan itu diangkat oleh Roh Kudus untuk menggembalakan umat yang telah dibeli Tuhan dengan harga tunai.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Gembala ini harus menjaga jangan sampai serigala masuk di ladang Tuhan. Jangan sampai domba dimangsa binatang buas. Lebih sial lagi kalau ada serigala berbulu domba, kalau domba berbulu serigala berarti itu sudah jelas-jelas. Inilah tujuan dari wibawa penggembalaan untuk menghadapi binatang buas dan serigala berbulu domba.

Harus ada gada besi, tongkat wibawa dalam penggembalaan. Orang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat. Salah satu contoh orang bijak yang berwibawa adalah rasul Paulus. Dia bukan orang yang berotot, dia orang kecil, kakinya pengkor, matanya tidak elok, rambutnya jarang dan kecoklat-coklatan. Tetapi memiliki wibawa/ gada besi ada padanya sebab dia menggandoli Firman.
Ulangan 4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Melakukan Firman dengan setia itulah yang membuat kebijaksanaan sehingga ada wibawa. Kebijakan itu berangkat dari Firman yang dengan setia dia lakukan. Sehingga umat Tuhan ikut juga bijaksana karena digembalakan oleh gembala yang memiliki wibawa/ tongkat besi.

Moab dihancurkan pelipisnya oleh pekerjaan gada ini.
Bilangan 24:17
24:17 Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.

Moab adalah suatu bangsa, tetapi sekarang roh Moab masuk dalam gereja. Kalau dalam kehidupan saudara dan saya ada paham Moab yang menganggap semua pengajaran sama saja, roh itu harus dihancurkan dengan gada besi.

Sebagai hamba Tuhan saya tidak akan meresponi kalau saya mendengar dari antara saudara mengatakan “kita sama saja dengan yang itu dan yang ini”. Prinsip itu harus dihancurkan dengan gada besi, itu tidak betul! Moab itu berprinsip semua sama saja.

Orang yang berprinsip sama saja, biarpun sudah dalam pengajaran, itu mudah dia tinggalkan dan pergi kepada yang lain. Dia berkata “sama saja, di sana Yesus diberitakan, di sini juga diberitakan” tetapi bagaimana pengajarannya. Jangan kita seperti itu, Tuhan murka pada pandangan seperti itu.

Yehezkiel 25:8-11
25:8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena Moab berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,
25:9 oleh sebab itu, sungguh, Aku akan membiarkan dataran tinggi Moab terbuka dengan runtuhnya kota-kotanya, ya, kota-kotanya tanpa terkecuali, yaitu kepermaian negeri itu: Bet-Yesimot, Baal-Meon dan Kiryataim.
25:10 Aku akan menyerahkan dia bersama bani Amon kepada orang dari sebelah Timur menjadi miliknya, supaya bani Amon jangan diingat-ingat lagi di antara bangsa-bangsa.
25:11 Aku akan menjatuhkan hukuman kepada Moab dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Pelipis Moab akan dihancurkan oleh gada besi, gada besi itu adalah wibawa penggembalaan. Kalau dalam jemaat Tiatira yang akan diremukkan dengan tongkat besi adalah pelipis bangsa-bangsa, seperti meremukkan tembikar tukang periuk.

Kita gereja Tuhan jangan sampai salah melangkah justru mendekat Tuhan Yesus segera datang. Yang mestinya ditempuh tinggal satu jam tetapi malah berkeliling-keliling selama berjam-jam sehingga saat Tuhan datang orang itu tidak berhasil.

Wahyu 2:18
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

Tulisan ini bukan sekedar koleksi. Dituliskan berarti untuk setiap saat dapat dibaca. Kalau cuma “kasih tahu, kasih ingat” itu esok lusa bisa dilupakan. Kalau dituliskan, dicatat, berarti bisa dibaca setiap saat. Jadi peringatan Tuhan ini dapat dibaca setiap saat, bukan hanya temporer.

Dari tujuh sidang jemaat ini semua diawali dengan “tuliskanlah”
Wahyu 2:1,8,12,18; 3:1,7,14
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Jadi jemaat ini mendapat koleksi Firman yang bisa setiap saat mereka baca. Jangan hanya dijadikan koleksi pajangan. Jadi setiap saat, kapan waktu kita baca. Bukan nanti waktu baik baru dibaca.

Kalau benar kita adalah umat Tuhan yang bertunangan dengan Tuhan seperti dalam II Korintus 11:2 maka kita akan selalu membaca surat dari kekasih kita. Mengapa? Karena rindu kepada kekasih kita. Sekarang ini ada tulis dari Kekasih kita yang melihat bahwa kekasihNya sudah rada menyeleweng. Mestinya kita rajin membaca surat kekasih kita. Jangan nanti pergi gereja baru pegang Alkitab dan bergaya seperti rohani. Sikap seperti ini tidak boleh ada pada kita.

Kalau gembala tidak hobi membaca Firman, apalah gerangan. Dijauhkan Tuhan jangan saya seperti itu. Saya sebagai hamba Tuhan kadang sudah pegal pinggul saya karena membaca terus Firman Tuhan. Tuhan mengatakan “apa yang kau baca dalam kitab suci” dan setelah orang itu menjawab Tuhan berkata “betul yang kau katakan itu, lakukanlah”. Jadi kita harus banyak membaca Firman, jangan kita hanya sibuk dengan yang duniawi. Persiapan untuk menanti kedatangan Tuhan sebagai bukti bahwa saudara masih memiliki pengharapan akan kedatangan Tuhan, bacalah Firman Tuhan paling tidak bacalah Firman Tuhan subuh setelah sembayang.

Asal surat: inilah Firman Anak Allah.
Wahyu 2:18
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:

Bagi jemaat Tiatira asal surat: inilah Firman Anak Allah. Bagi jemaat Smirna: inilah Firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan yang hidup. Bagi jemaat Pergamus: inilah Firman dari Dia yang memakai pedang yang tajam. Bagi jemaat Efesus: inilah Firman dari Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan kanannya. Masing-masing jemaat beda asal suratnya namun sesungguhnya dari Pribadi yang sama. PenampilanNya berbeda sesuai dengan kondisi dan keadaan sidang jemaat.

Kepada jemaat Tiatira dikatakan “Inilah Firman Anak Allah” karena memang arti nama Tiatira ini adalah anak perempuan, perempuan penganiaya. Gembala Tiatira ini lebih dahulu membaca dan meneruskan, dia lebih dahulu menikmati Firman dari Anak Allah, ini Pribadi yang membebaskan, artinya:
1.      Menerima Firman dari Pribadi yang telah membebaskan kita dari dosa masa lalu. Kenapa mereka harus mengulangi lagi, bahkan lebih berat lagi dosa yang mereka lakukan sekarang.

2.      Maksud yang kedua agar mereka tahu bahwa sampai saat itu Tuhan masih mengulurkan tangan supaya mereka damai dengan Tuhan.
Roma 10:21
10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Yang memerdekakan itulah adalah Anak Allah, itulah asal surat ini. Jangan lupa kita sudah dibebaskan olehNya, jangan kita tega mengkhianati Dia. Dia sudah mengerjakan pekerjaan pembebasan dan memerdekakan kita di Golgota, jangan lagi kita terbelenggu karena ulah kita.

Kemerdekaan itu sudah dialami oleh jemaat Tiatira waktu jemaat ini berdiri. Tetapi sekarang mereka kembali dibelenggu. Tetapi Anak itu tidak membiarkan.
I Yohanes 4:10
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Ayat ini bernuansa masa yang lalu tetapi masih berlaku juga sampai sekarang.

I Yohanes 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Jadi masih ada tawaran terus menerus. Tadi kita sudah menerima tawaran awal Tuhan, sudah dimerdekakan, sudah dibebaskan oleh korban Anak Allah di Golgota. Kemudian Tuhan melihat “kasihan ini anakKu kembali terlibat pada hal-hal yang tidak terpuji. Berarti akan gagal untuk menjadi Mempelai WanitaKu”. Maka Tuhan menawarkan lagi “ayo kembali”. Bila tawaran Tuhan datang berulang-ulang dan tidak ditanggapi, apa boleh buat, kaki bagaikan tembaga harus dihadapi orang yang menolak itu. Tembaga berbicara hukuman.

Mungkin kita mengatakan “ini Firman Anak Allah, puji Tuhann saya sudah terima”. Tetapi kalau ada dosa yang lain yang kita lakukan sesudah itu kemudian kita diam diri dan merasa tidak apa-apa, maka jangan lupa “mata-Nya seperti nyala api” berarti kita tidak bisa sembunyi, tidak bisa menyamar, tidak bisa berkamuflase. Itu sebabnya lebih dahulu Dia ingatkan pekerjaan Anak Allah ini, dan Tuhan tetap menawarkan hingga saat ini, Dia mau membebaskan kita bila kita terbuka kepadaNya. Kalau kita bersembunyi mungkin di depan suami tidak diketahui, di depan isteri tidak diketahui, di depan orang tua tidak diketahui, di depan gembala tidak diketahui, tetapi kita tidak bisa bersembunyi dari mata yang seperti api itu.

Isteri jangan bersembunyi di hadapan suamimu, bukalah katakanlah “papa saya sudah salah” dan suami harus memaafkan dia agar suami juga diampuni oleh Tuhan. Begitu juga kebalikkannya, suami harus minta maaf kepada isteri, jangan sembunyi dosa. Bila ada penghasilan yang tidak dikatakan dengan jujur kepada isteri, akui itu. Mata yang menyala seperti api itu yang melihat semuanya, berapa yang ada di kantong, berapa di bawah bantal, berapa di jok mobil itu Tuhan lihat. Ketika saudara mencuri, itu Tuhan lihat. Itu bisa menjadi penghambat untuk saudara tersingkir ke padang belantara.

Jemaat Tiatira sangat parah, namun Tuhan masih murah hati menawarkan pengampunan. Bahkan Tiatira ini sampai mempelajari bagaimana seluk beluk iblis. Rohaninya benar-benar amburadul.

Itu sebabnya Tuhan tampil mataNya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga. Itu penampilan Tuhan dalam Wahyu 1:15 karena nantinya menghadapi jemaat Tiatira.
Wahyu 1:15
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Sudah tembaga, panas lagi membara. Itu ditujukan kepada jemaat Tiatira. Jemaat Tiatira ini ditaruh oleh Tuhan pada susunan yang keempat. Berarti tiga di sebelah kanan, tiga di sebelah kiri. Yang awal itu Efesus, Smirna, Pergamus dan yang ada di belakangnya Sardis, Filadelfia dan Laodekia. Yang awal itu ada satu yang jempolan yaitu Smirna dan yang di belakang ada yang jempolan yaitu Filadelfia.

Tuhan datang dalam bentuk surat kepada jemaat Tiatira sebab mereka disayang oleh Tuhan. Sebabnya sidang jemaat jangan kita salah kaprah, jangan salah pengertian. Ketika kita dilawati, ditegur dan dinasihati oleh Tuhan bukan karena Tuhan benci kita tetapi Tuhan sayang jangan sampai kita gagal dan meringkuk 3,5 tahun aniaya tetapi Tuhan mau supaya kita bebas dan merdeka, terbang ke padang belantara oleh pelayanan Anak Allah.

Saya yang harus duluan karena sebagai gembala lebih dahulu baca surat itu. Saya harus ulang berulang membaca supaya mengerti “seperti inilah kondisiku, beginilah kondisi jemaat”. Maksudnya supaya ada seruan dari dalam penggembalaan supaya kita tidak gagal berjumpa dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Masih Tuhan tawarkan pengampunan, semoga kita menanggapinya.

Tidak disebutkan hasil dari surat ini bagaimana. Baik jemaat Efesus dan Pergamus tidak disebutkan bagaimana hasil dari surat ini apakah ada yang menerima. Hanya ditunjukkan oleh Tuhan hasilnya bagaimana kalau mereka menerima sebab dikatakan “barangsiapa yang bertelinga hendaklah mendengar”. Saya percaya pasti ada yang menerima.

Jemaat Tiatira ini satu dalam penggembalaan tetapi sudah terkelompok menjadi dua. Yang satu pengikut Izebel dan yang lain yang sisa. Yang sisa ini tinggal sedikit.

Coba kita perhatikan baik-baik bahwa pemberitaan Firman yang benar itu adalah nubuatan terbesar. Semua bahasa di dunia ini punya pengertian masing-masing. Kalau si A berkata-kata dan perkataannya tidak dijelaskan pada si B berarti si A itu asing bagi si B. Kita gereja Tuhan jangan memposisikan diri asing di matanya Tuhan. Mengapa? Karena kita sudah mendengar Firman tetapi tidak mengerti. Yang mendengar dan mengerti dia bagaikan tanah yang baik.
I Korintus 14:10-11
14:10 Ada banyak -- entah berapa banyak -- macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.
14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.

Bahasa ini perlu dijelaskan dan penjelasan supaya kita mengerti. Kalau kita tidak mengerti maka kita orang asing di hadapan Tuhan dan Tuhan menjadi asing bagi kita. Banyak gereja Tuhan yang doyan dengan bahasa asing yang bukan asli dari Tuhan. Itulah bahasa pengikut Izebel, ajaran asing, ajaran yang runyam yang tidak boleh ada dalam sidang jemaat. Makanya Tuhan datang dengan bahasa yang benar yang bisa mereka baca dalam bentuk tulisan. Sehingga anda menjadi umat Tuhan yang siap diterbangkan ke padang belantara jauh dari mata ular.

Jangan tunggu kaki yang bagaikan tembaga itu melangkah untuk menginjak-injak. Kalau kita menanggapi Firman tidak serius, padahal ini sudah tawaran Tuhan yang kesekian kalinya tetapi tidak dihirau, maka apa boleh buat langkah kakiNya akan berjalan, akan menginjak-injak kita. Bukan Dia yang langsung menginjak-injak kita tetapi diberi hak penuh kepada antikristus untuk menginjak-injak.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Pengalaman sebatang buluh dengan Yesus terjadi di pengadilan Pilatus. Untuk membebaskan kita maka Anak Allah punya pengalaman dengan tongkat bambu, ini yang menjadi ukuran bagi gereja Tuhan. Apakah Yesus bersalah sehingga harus dipukul dengan tongkat bambu? Tidak.

Bukan Yesus langsung, tetapi diberi kepada penguasaan antikristus untuk menginjak-injak orang Kristen yang rohaninya kanak-kanak, tidak mengerti nilai pengorbanan Yesus untuk mengangkat kehidupannya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kenapa persoalan diinjak-injaki ini dikaitkan dengan angka 42 bulan, bukan 1260 hari atau 3,5 tahun? Berarti yang tidak diukur dan akan diinjak-injak ini Kristen tetapi Kristen pengejek, Kristen pengolok. Firman Tuhan mereka olok, firman Tuhan diejek. Ini jangan sampai terjadi pada kita. Bila Tuhan tulisi dan surati kita sambutlah dengan serius, jangan diolok dan diejek.
II Raja-raja 2:23
2:23 Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"

Ini orang-orang yang ada di Betel, berarti orang-orang yang sudah percaya. Kalau mengatakan botak berarti yang mereka maksud adalah kepala. Berarti yang mereka olok adalah berita kepala, Kabar Mempelai.

II Raja-raja 2:24
2:24 Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.

Terlampau banyak akhir zaman ini roh-roh yang tampil mengejek dan mengolok berita kepala. Makanya dalam II Petrus 3:2-5 diceritakan tentang pengejek-pengejek yang muncul di akhir zaman. Juga di dalam surat Yudas dikatakan akan muncul pengejek-pengejek. Mereka ini bukan orang di luar tetapi orang di dalam yang sudah menjadi pengikut Yesus tetapi tidak mengerti rencana Tuhan. (lebih parah lagi kalau orang pengajaran).
II Petrus 3:2-5
3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

Mereka orang Kristen, tahu janji Tuhan bahwa Tuhan akan datang tetapi tidak siap menanti bahkan mereka mengolok. Jangan sampai kita seperti ini.

Yudas 1:17-18
1:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."

Ketika kita mendengar Firman, tolonglah kita fokus. Tanggapilah bahwa ini adalah perhatian Tuhan yang serius bagi kita. Jangan pikiran saudara membias “seharusnya begini dan begitu” akhirnya saudara tidak mengalami penyucian Firman sebab Firman itu hanya seperti bola tenis yang terpantul kembali.
Mestinya kita seperti ini:
Pengkhotbah 12:11
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.

Kusa itu adalah bagian kepala tongkat yang melengkung. Rasul Paulus bersaksi “engkau tidak bisa menendang kusa”.

Kalau berita itu lebih dahulu diterima oleh gembala lalu gembala terkoreksi dan dia sampaikan Firman Tuhan itu kepada jemaat, hal itu bagaikan paku yang tertancap dalam hati saudara dan sulit untuk dicabut lagi. Itulah yang indah daripada kita tampil sebagai pengejek. Kalau tampil sebagai pengejek itu parah, itu bagaikan menghadapi kaki Tuhan yang bagaikan tembaga untuk menghukum. Pasti saudara dan saya tidak mau kita mengalami hukuman.

Semoga kita menerima berita Firman Tuhan akhir zaman ini.


Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar