20170610

Kebaktian Doa, Sabtu 10 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Pada pasal yang pertama kita menemukan di sana ada 4 hari yang beruntun apa yang Tuhan lakukan. Kemudian dalam pasal yang pertama juga pada ayat 10 dikatakan Pencipta datang kepada yang diciptakan tetapi yang diciptakan tidak mengenal.
Yohanes 1:10
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Kemudian pada ayat 11 Dia datang kepada kepunyaanNya tetapi kepunyaanNya menolak Dia.
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Pada pasal kedua ini Yesus diundang dan dengan hadirnya Tuhan Yesus maka masalah yang menggunung dapat teratasi. Bila kita menolak kehadiran Sang Pencipta dan tidak mau kenal serta tidak mau tahu padahal kita disebut punyaNya karena Dia telah membeli kita tetapi menolak kehadiranNya lewat penampilan Firman, itu berarti mengundang masalah menggunung dalam kehidupan orang itu sendiri.

Pada pasal kedua disajikan kepada kita bagaimana Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan di pesta nikah di negeri Kana. Di sana air menjadi anggur. Berarti masalah yang terjadi di dalam pesta ini terselesaikan oleh karena Yesus diundang hadir dalam pesta nikah. Puji Tuhan, Dia diundang dan mau hadir. Sedangkan tidak diundang, Dia datang kepada kepunyaannya tetapi sayang ditolak.
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Dia yang datang ini menyandang status, bukan hanya sebagai pencipta, bukan hanya sebagai penebus, bukan hanya sebagai Yang Mahakudus Allah Israel, bukan hanya Allah seluruh bumi, tetapi dia datang kepada miliki kepunyaanNya dengan status Suami. Kalau Suami ada bersama dengan mempelai wanitaNya, tidak mungkin mempelai wanitaNya dibiarkan untuk bergulat dan bergumul sendiri hadapi tantangan.

Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Ada 6 status Tuhan dalam ayat ini:
1.      Suami
2.      Yang menjadikan engkau
3.      Tuhan pencipta semesta alam
4.      Penebusmu
5.      Yang Mahakudus Allah Israel
6.      Allah seluruh bumi

Apalagi yang harus kita ragukan kalau Dia yang hadir bersama kita. Apalagi yang harus dirisaukan jika kita undang 6 status Tuhan ini?, bahkan Dia datang kepada milik kepunyaanNya tetapi milik kepunyaanNya menolak.

Sekarang dalam Yohanes pasal dua, Dia diundang. Yang diundang ini tanpa disadari adalah Pribadi yang punya status Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi dan Dia datang dalam pesta nikah sebagai undangan. Nanti akan terjadi kebalikannya, Dia yang mengundang dan kita yang akan diundang.

Mengundang dalam arti di sini ada kedekatan hati kepada yang diundang. Dalam Wahyu pasal 19, Dia yang mengundang karena Dia yang akan menikah. IsteriNya sudah sedia sebagai bukti Dia adalah suami.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Diundang karena ada kedekatan hati. Seandainya yang menggelar pesta nikah ini tidak ada kedekatan hati dengan Yesus maka mereka tidak akan mengundang. Berarti di sini hati mereka sudah terpaut, hati mereka sudah ada kedekatan. Kalau bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan, ada kedekatan hati dengan Tuhan, maka Firman Tuhan pasti akan kita rasakan pekerjaanNya karena yang ada dekat dengan hati saudara adalah Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi. Gunung masalah sebesar apapun, kalau kita mengundang Dia maka gunung itu menjadi rata.

Jangan itu hanya sekedar slogan, apalagi kami hamba Tuhan. Kami memberitakan Yesus sebagai Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi,  tetapi hanya sekedar ucapan dan tidak ada bukti nyata, masih ragu, curiga, tidak ada praktek kenyataan dasar iman. Kalau ada kedekatan hati berarti ada dasarnya yaitu iman. Iman itu ada sebab Firman yang didengar dan diyakini, sehingga Firman itu ada di hati, bukan Firman yang ada di otak. Kalau Firman hanya sampai di otak maka ini yang terjadi:
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

Kalau Firman hanya sebatas pengetahuan maka 4 hal ini yang akan terjadi.
1.      Kalau Firman hanya sebatas pengetahuan maka omongannya kosong. Kalau saya memberitakan Firman hanya sebatas pengetahuan dan tidak dengan iman, omonganku kosong. Seindah apapun kata-katanya tetapi kalau hanya sebatas pengetahuan, itu kosong! Sebab tidak ada fakta.
2.      Tidak suci, berarti tidak akan ada penyucian.
3.      Menimbulkan pertentangan. Tetapi kalau ada fakta iman siapa yang bisa meragukan. Dia bicara  bahwa Tuhan itu pusakanya karena ada fakta iman. Dia bicara saya bekerja karena dasar iman, itu ada faktanya bukan slogan.
4.      Imannya ludes, hancur dan tidak ada fakta iman.

Padahal ayat yang 21 ini yang dipertanyakan oleh Tuhan Yesus:
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Itu sebabnya saudara yang dikasihi Tuhan, kenapa banyak kemelut dan masalah-masalah menggunung? Sebab tidak percaya pada 6 status Yesus ini.

Kalau yang kita undang itu adalah suami, apanya lagi yang kita mau curigai. Kalau Dia yang menciptakan kita, apalagi yang kita ragukan. Kalau Dia yang menciptakan sekalian alam masakan ikan lele tidak bisa kita makan. Kalau Dia yang menebus kita masakan kita mau digulung oleh dunia. Kalau Dia yang Mahakudus Allah Israel, masakan kita tidak mendapatkan perlindungan. Kalau Dia adalah Allah seluruh bumi masakan kita tidak bisa mewarisi bumi ini.

Itu sebabnya kekasih dalam Tuhan, undanglah Tuhan Yesus. Bukan hanya sekedar mengundang, kalau mengundang itu berarti ada kedekatan hati, percaya yakin bahwa yang kita undang itu adalah Pencipta sekalian alam, Yang Mahakudus, Penebus kita bahkan Suami kita.

Dalam Yohanes pasal dua ini Tuhan Yesus hadir menyelesaikan masalah nikah. Dalam pesta nikah orang Israel, kalau tamu masih banyak dan tidak kebagian anggur maka pesta ini akan mendapatkan cemooh, itu suatu aib yang memalukan. Tetapi puji Tuhan, dalam Yohanes 2:1-10 Tuhan Yesus menyelesaikan sampai menghadirkan air anggur yang paling baik. Berarti kalau Tuhan menyelesaikan masalah itu sampai sempurna dan indah.

Lukas 24:28-35
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Kleopas bersama temannya mengundang Yesus bahkan mereka mendesak Yesus masuk ke rumah mereka. Dengan hadirnya Yesus di dalam rumah, kemudian Yesus memecah-mecahkan roti di depan mata mereka, berarti akhirnya mereka kembali ke Yerusalem berkumpul dengan kawan-kawan. Berarti kembali kepada ibadah pelayanan yang benar. Itu tujuan kehadiran Tuhan. Pertama untuk membenahi nikah dan kedua kalau kita mengundang Dia maka ibadah pelayanan terbenahi. Sebab mereka hadir di Yerusalem, Yerusalem adalah pusat ibadah, pusat pelayanan. Dan Tuhan Yesus sendiri berkata supaya jangan meninggalkan Yerusalem.

Kalau kita menolak, alias tidak ada kedekatan hati dengan Dia, jangan kaget kalau masalahmu makin menggunung, akhirnya tenggelam untuk selama-lamanya.
Zakharia 4:6
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Jadi kehadiran Tuhan menghadirkan keperkasaan dan kekuatan. Itu bukan keperkasaan dan kekuatan kita tetapi keperkasaan dan kekuatan Tuhan. Apa tujuannya? Supaya masalah yang menggunung itu menjadi rata.
Zakharia 4:7
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

Artinya kalau tanah rata, masalah selesai, maka hidup itu akan mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus, pada penciptaan Mempelai Wanita Tuhan.

Zakharia 4:8-9
4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

Jadi kalau ada kekuatan dan keperkasaan Tuhan karena kita mengundang dan ada kedekatan dengan Dia maka masalah kita jadi rata dan kita siap dibangun tidak separuh jalan tetapi sampai selesai menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kenapa gereja Tuhan banyak tertunduk tidak berdaya. Karena hanya kelihatan berbahasa Roh tetapi tidak merasakan kekuatan dan keperkasaan Tuhan yang memukul rata gunung masalah itu.

Kita diberi solusi oleh Tuhan menghadapi masalah, undanglah Yesus. Kalau ada Yesus maka ada keperkasaan, ada kekuatan untuk menciptakan dari yang tawar menjadi manis. Namun ada hal yang perlu kita perhatikan bila mengundang Dia.
Yang punya pesta, dia diam. Ini bukan diam karena cuek saja tetapi dia diam karena dia tahu ada Yesus di tengah mereka. Ini yang harus ada pada kita. Diam di sini berarti ada penyerahan penuh, karena Yesus yang menjadikan mereka, Yesus pencipta semesta alam, Yesus penebus mereka, Yesus yang Mahakudus, Dia Allah seluruh bumi dan suami mereka ada di antara mereka. Itu sebab sebabnya mereka diam, selain ibu Yesus. Padahal mereka sudah dalam keadaan gawat.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Di sini mereka meletakkan hidupnya. Baik dari pihak pengantin laki-laki maupun dari pihak pengantin perempuan. Tidak diceritakan di sini terjadi keributan, mereka diam. Kalau kita ada dalam keadaan seperti itu, paniknya luar biasa. Bisa saja tensinya naik. Bila menghadapi masalah diam dan serahkan kepada Tuhan. Ini formula dari Tuhan.
Mazmur 37:7a
37:7a Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;

Ini adalah cara dan sistem yang sangat tepat untuk membuat Tuhan beraktifitas. Dia akan menunjukkan keperkasaan, kekuasaaan dan kekuatanNya.

Berdiam itu dikaitkan dengan makanan atau perjamuan. Zefanya 1:7 ini adalah nuansa pesta nikah Anak Domba Allah.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Berdiam diri ini berarti berserah kepada Tuhan. Kadangkala menghadapi masalah dalam nikah bukannya berdiam diri tetapi saling mempersalahkan. Bagaimana kita mau memberi kesempatan Tuhan bergerak dengan kekuatanNya, dengan kuasaNya kalau pasangan nikah malah bertengkar, orang tua dan anak bertengkar. Itu menyebabkan masalah makin menggunung dan bukannya rata.

Kita diajar oleh Tuhan untuk banyak berdiam, banyak menyerah, kalau kita hadapi dengan demikian maka kita akan melihat masalah diratakan (diatasi) oleh Tuhan.

Rut 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Maka kata Naomi: Diamlah juga, hai anakku! sampai kauketahui akan perkara itu bagaimana jatuhnya, karena orang itu tiada akan berhenti, jikalau sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.

Ini adalah pasal tiga dan sudah mau masuk pada pasal empat di mana ada pernikahan. Naomi menyuruh Rut untuk diam dan membiarkan laki-laki itu, karena dia tidak akan diam, dia akan bergerak terus sampai rancangannya terselesaikan. Kalau kita sebagai gereja Tuhan menyerah pasrah kepada Tuhan, nanti Mempelai Laki-laki itu yang akan beraktivitas.

Saya juga sebagai hamba Tuhan, tidak sepi dengan masalah. Banyak masalahku! Kita diam, kita berserah kepada Tuhan, kita tidak punya kemampuan menghadapi iblis kalau tidak dengan Tuhan. Dan Tuhan menyatakan diri dengan statusNya “Aku suamimu, yang menjadikan engkau, Tuhan Pencipta Serwa Sekalian alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah seluruh bumi” apalagi yang kita ragukan kalau kita berserah dan pasrah kepadaNya.

Kita sudah menjelang kedatangan Tuhan, itu sebabnya hal itu dinyatakan dalam kitab Zefanya.

Rut 3:18
3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Kalau kita diam maka Dia tidak akan diam. Tetapi kalau kita yang mau goncang terus maka Dia yang akan diam. Jangan dibalik, Tuhan di sorga suka melihat kalau gerejaNya diam, pasrah, berserah penuh kepada Tuhan. Izinkan Dia yang beraktifitas.

Benar hari itu juga dia menyelesaikan masalah dan selanjutnya Boas menikah dengan Rut. Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Rut adalah perempuan Moab yang paling beruntung padahal dalam kitab Ulangan dikatakan sampai keturunan keberapapun tidak boleh seorang Moab masuk dalam jemaat Allah tetapi dia beruntung. Keberuntungan pertama tiga orang harus mati untuk membuka jalan bagi dia. Kalau kita tidak perlu tiga orang, satu orang saja itulah Yesus yang membuka jalan bagi kita.

Kemelut dan masalah apapun yang kita hadapi ayo kita berserahkan kepada Tuhan. Persoalan penyakitkah, persoalan ekonomikah, persoalan pekerjaankah atau persoalan jodoh, diamlah dan serahkan kepada Tuhan.

Dalam kitab Yosua 6:10, bangsa Israel disuruh mengelilingi tembok Yerikho 12 kali dengan sikap diam.
Yosua 6:10
6:10 Tetapi Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! -- maka kamu harus bersorak."

7 hari mereka mengitari Yerihko dan pada hari yang ketujuh mereka mengitarinya 7 kali, berarti total 13 kali. 12 kali mereka mengitari tembok Yerikho dengan diam. Nanti yang ke-13 kali baru mereka bersorak.

Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.

Makan yang Tuhan sediakan itu adalah makanan yang luar biasa. Itu sebenarnya makanan khusus untuk Tuhan tetapi makanan itu juga diberikan kepada kita.

Yesaya 25:6-9
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.
25:9 Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"

Jadi menggelar perjamuan itu, berarti sekaligus penghapusan air mata. Hal ini sudah di depan pintu. Kalau sekarang ini kita belum bisa mengutamakan dan mendahulukan Tuhan, berarti belum berserah penuh kepada Tuhan. Inilah yang membuat ketika pesta digelar maka ditemukan kehidupan seperti itu, yang tidak berpakaian pesta, sehingga ditegur kemudian diikat tangan dan kakinya lalu dibuang. Itu sebabnya kita diajar untuk berserah penuh.

Yesus sudi dan sedia hadir di pesta nikah karena memang tujuan kehadiranNya di dunia ini adalah untuk mengerjakan pemulihan nikah yang sudah hancur akibat dosa Adam dan Hawa, diarahkan pada nikah yang sempurna, nikah yang rohani. Olehnya mari kita memperhatikan, kalau kita tahu apa yang akan kita kerjakan sedangkan jelas kemampuan kita serba terbatas, jangan kita bersandar pada kekuatan kita. Segeralah beserah kepada Tuhan maka masalah yang menggunung itu diratakan oleh Tuhan yang kita undang. Sekarang kita mengundang Dia, satu saat Dia yang akan mengundang kita.

Kita berbahagia bersama dengan Yesus sebab Tuhan sangat mempedulikan rumah tangga dan nikah kita serta ibadah pelayanan kita. Nikah dan ibadah adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Makanya dalam Yohanes 2:1-12 bicara nikah dan Yohanes 2:13-19 bicara ibadah. Jadi kalau nikah dibenahi maka ibadah juga pasti dibenahi. Masuk pada pasal 4 nikah dibenahi dan ibadah juga terbenahi. Antara pasal dua dan pasal empat ada pasal tiga yang berbicara kelahiran baru.

Mari kita banyak diam, banyak beserah kepada Tuhan sampai penyerahan penuh. Menghadapi masalah jangan kita terlibat pertengkaran dan perselisihan. Tetapi ajak suami, isteri dan anakmu untuk kita berserah sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Tunggu Tuhan beraksi untuk menyelesaikan asal 6 hal tadi saudara hayati dan saudara imani. Yaitu Tuhan adalah suami, Dia yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi. Sore ini imanilah hal ini.

Kalau percaya Yesus adalah adalah Suami atau Kepala dari kehidupan saudara maka masalah dalam nikah akan terselesaikan. Kalau saudara percaya bahwa Dia yang menjadikan engkau, tidak mungkin Dia akan menelantarkan engkau. Kalau saudara percaya bahwa Tuhan yang menciptakan semesta alam, yakin Tuhan akan menyediakan apa yang saudara butuh dalam pengiringanmu kepada Tuhan. Kalau saudara percaya Dia adalah Penebusmu maka Dia adalah Penebusmu yang tidak akan melepaskan engkau lagi. Kalau benar saudara adalah orang yang sudah ditebus dan saudara memiliki Pribadi yang sudah menebus itu dan ada kedekatan hati saudara dengan Dia maka Dia tidak akan melepaskan saudara. Kecuali saudara sendiri yang melepaskan diri.

Dia Tuhan seluruh bumi, berarti bumi ini akan saudara warisi. Sekarang ini seperti kita mau digusur dari bumi ini, tetapi satu ketika kita yang akan mewarisi bumi ini. Olehnya itu berbahagia orang yang rendah hati karena dia akan mewarisi bumi. Kalau kita merendahkan diri di kaki Tuhan maka satu saat kita akan mewarisi bumi dalam kerajaan 1000 tahun.

Banyak masalah, banyak kemelut, belum lagi yang saya hadapi dari diri saya sendiri. Siapa saya kalau Tuhan katakan “hai gunung, di hadapan Zerubabel menjadi rata”. Olehnya marilah kita yakinilah, imani Firman. Apa yang mengganggu, kesehatan mengganggu, iman yang mengganggu itu akan Tuhan buat rata dan kita menjadi tenang dan damai.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar