20170617

Kebaktian Doa, Sabtu 17 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Kita perhatikan di sini, mujizat yang petama Tuhan lakukan adalah mujizat pembenahan nikah. Tuhan bukan saja menciptakan nikah, tetapi Tuhan memberkati nikah itu. Itu sebabnya Dia merelakan diri untuk datang di pesta nikah. Ternyata kehadiranNya memberkati nikah.

Dalam Kejadian 1:27-28 disebutkan oleh Firman bahwa Tuhan menciptakan manusia itu laki-laki dan perempuan. Kemudian Dia memberkati nikah itu.
Kejadian 1:27-28
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Ada 5 berkat yang diberikan Tuhan kepada nikah.
1.      Beranak cuculah
2.      Bertambah banyaklah
3.      Penuhilah bumi
4.      Taklukkanlah itu
5.      Berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi

Namun 5 berkat ini ternyata dalam perkembangannya telah menyimpang, telah menyeleweng. Ini mengakibatkan status Adam dan Hawa yang tadinya dapat menaklukkan dan berkuasa (berarti raja) akhirnya sirna/ buyar.

Nikah itu tadinya diberkati oleh Tuhan dan dikunci dengan “berkuasalah” berarti menjadi raja dan mengusahakan itu menunjuk pelayanan, untuk kita sekarang menunjuk status imam. Berarti nikah yang pertama ini telah menyandang jabatan raja dan imam. Ini nikah yang benar, jadi nikah yang benar ini sudah dihancurkan oleh iblis. Iblis merusak nikah manusia, merusak nikah Adam dan Hawa sehingga status raja dan imam ini hilang.

Iblis yang merusak nikah, kenapa manusia justru pergi kepada dukun. Dukun itukan sebenarnya orangnya iblis. Dia tidak mungkin menolong, malah merusak nikah karena tidak mungkin dia mengarahkan pada nikah yang benar.

Kalau kita sebagai umat Tuhan tahu posisi nikah yang benar seperti ini, maka mari kita sadar dan mengerti bahwa kita sudah kehilangan 5 berkat ini. Ataupun kita sudah menerima tetapi belum penuh. Oleh sebab itu jangan pergi kepada dukun, kepada ahli mantra, ahli peramal atau adat istiadat. Itu tidak akan membenahi nikah sesuai formatnya Tuhan.

Nikah Adam dan Hawa ini ada dalam status raja, binatang-binatangpun tunduk kepada mereka. Kalau kita sekarang jangankan menghadapi singa, menghadapi binatang yang kecil yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop saja kita sudah kalah, itulah virus, bakteri dan kuman. Kedudukan kita sebagai raja yang menguasai semua ini, itulah yang akan dipulihkan dan dikembalikan oleh Tuhan pada nikah yang sejati, pada nikah yang rohani.

Dulu disebut Adam pertama, tetapi Yesus disebut Adam yang akhir. Adam yang pertama memiliki Hawa, tentu Adam yang akhir juga memiliki Hawa yang disebut Mempelai Wanita Tuhan, itulah gereja Tuhan. Kita mau diarahkan pada status ini dan kita punya peluang untuk memperolehnya.

Yesus adalah Raja segala raja yang memiliki di atas segala nama yang menaklukkan
Ø  Yang ada di udara, dulu disebut burung gambaran sekarang iblis.
Ø  Yang ada di bumi, dulu disebut binatang berkaki empat dan melata sekarang menunjuk nabi palsu.
Ø  Yang ada di bawah bumi, dulu disebut ikan-ikan sekarang menunjuk antikristus.

Oleh kemurahan Tuhan, gereja Tuhan diberi wibawa untuk menghadapi ini. Antikristus akan datang, dia manusia yang tidak percaya Tuhan dan menuduh Tuhan itu pendusta. Hari-hari terakhir ini ada konsep yang mengarah ke sana.
I Yohanes 5:10
5:10 Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

Anak Allah inilah yang memberi kita peluang, nama Yesus nama di atas segala nama, yang telah menaklukkan baik yang ada di udara, di bumi dan dibawah bumi, semuanya ditaklukkan. Adam yang pertama sudah kalah dan kita adalah keturunannya. Kalau keadaan kita seperti sekarang maklumlah. Tetapi kita sudah diberi peluang dan itu jelas.

Filipi 2:9-11
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Dia telah menghampakan diri menjadi serupa dengan manusia bahkan lebih rendah. Kemudian Tuhan karuniakan nama di atas segala nama agar yang ada di udara, di bumi dan di bawah bumi semua takluk.

Tuhan mau mengembalikan kita wibawa seperti ini dan bukan hanya secara pribadi saja tetapi dikembalikan di dalam nikah. Sebabnya gereja Tuhan harus bergumul, jangan bermain-main dengan Nama di atas segala nama.

Ada kesaksian Allah tentang AnakNya dan kita sudah tahu itu. Kalau saudara percaya kesaksian Allah tentang AnakNya maka di dalam dirimu pasti ada kesaksian. Kenapa yang saya lihat mau bersaksi hanya itu-itu saja, apakah yang lain tidak percaya Anak Allah! Saudara termotivasi dengan pikiranmu, saudara terganggu dengan pikiranmu, saudara tidak mau menyaksikan “Aku percaya Yesus Anak Allah”.

I Yohanes 5:11
5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

Di luar Anak Allah, di luar Yesus tidak ada kehidupan.
I Yohanes 5:12
5:12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Biarpun hebatnya aturan tata kramanya, tanpa Yesus tidak ada hidup! Sekarang kita telah memiliki kehidupan dan kehidupan itu mau membenahi nikah kita, jangan kita tinggalkan kembali. Kalau meninggalkan itu namanya bodoh!

Yesus memberikan peluang sehingga status raja dan imam itu dikembalikan kepada kita.
Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Tidak usah toleh sana sini lagi. Meninggalkan Yesus berarti meninggalkan kehidupan dan pergi kepada kematian. Kita dikembalikan oleh Tuhan supaya berwibawa, beranak cucu dan berkembang itu ada, artinya supaya rohani kita berkembang. Tidak lagi dituntut supaya keturunanmu yaitu anakmu sampai 1 lusin. Rasul Paulus saja menganjurkan supaya seperti dia, berarti tidak menikah, berarti dia tidak mempunyai keturunan. Apakah bertentangan dengan ayat ini? Tidak!

Penuhilah bumi, berarti sempurna. Taklukkanlah, berarti menang, itu berarti raja. Kita dibawa oleh Tuhan untuk berada pada posisi atau kondisi seperti ini.
Mazmur 20:10;144:10
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
144:10 Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Ini janji Tuhan. Gereja Tuhan sudah diberikan Tuhan kesempatan, kenapa kesempatan kita tutup dan kita buang sendiri, nanti sengsara yang tidak terperikan selama-lamanya menjadi bagian manusia yang seperti itu.

Ketika Yesus diundang, Dia datang mengisi undangan. Sebenarnya diundang maupun tidak diundang, Tuhan inilah yang menciptakan dan memberkati nikah, buktinya Dia memberkati nikah itu. Tetapi Yesus mengatakan “saatKu belum tiba” ketika mereka kekurangan anggur. Dalam Yohanes pasal 2 dikataan kehabisan, tetapi sebenarnya kekurangan. Yesus belum berbuat karena belum habis sepenuhnya, baru kekurangan. Begitu benar-benar habis baru Yesus bekerja.

Yesus tidak menyuruh pelayan-pelayan itu mengisi air ke dalam tempayan tempat anggur sebelumnya yang masih ada bekas anggur di dalamnya tetapi Yesus menyuruh mengisi tempayan yang lain. Artinya Tuhan mau berbuat tanpa ada campur aduk, harus yang murni. Dalam pembenahan nikah, Tuhan tidak ingin ada banyak tangan yang membenahi, hanya satu tangan saja yaitu Yesus, tidak ada campur tangan yang lain.

Kalau kita gereja Tuhan, umat Tuhan, kita melihat di sini bahwa Tuhan tidak ingin dan tidak suka melihat ada campur tangan dari mana-mana. Nikah campur sana campur sini itulah yang mengundang air bah.

Tuhan Yesus tidak mengisi air pada tempayan bekas menyimpan air anggur, tetapi tempayan yang lain yang digunakan untuk air pembasuhan menurut adat, tetapi Tuhan rubah. Air anggur yang Tuhan ubah untuk membenahi nikah tidak boleh campur dengan tempayan ada istiadat, itu sebabnya Tuhan rubah. Tuhan tidak kasih nikah itu dicampur aduk dengan aturan manusia.

Tetapi kadang kita ikut terobsesi kalau pakai adat itu lebih kuat. Padahal itu memberi peluang orang seperti dalam Kejadian 6:1-3.
Kejadian 6:1-3
6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Alkitab yang kita miliki adalah kitab nikah yang dibuka dengan nikah jasmani dan ditutup dengan nikah rohani. Kita sedag menuju ke sana. Kita lihat bagaimana sistem Tuhan untuk membenahi nikah yang diambang menanggung malu.

Pembaharuan ini berawal dari percakapan Yesus kepada Natanael bahwa dia akan melihat hal-hal lain yang lebih besar. Jadi mari kita melihat apa yang Yesus lakukan di Kana. Sekarang kita melihat atau tidak, itu diawali dengan pembaharuan dalam nikah. Bicara tentang pembaharuan tidak hanya ditujukan kepada golongan bawah, golongan menengah atau golongan atas tetapi semua tingkat sosial manusia butuh pembaharuan. Biarpun pemimpin atau bawahan, biarpun orang kaya atau orang miskin, biarpun orang berpendidikan atau orang tidak berpendidikan, semua butuh pembaharuan.

Yesus siap melakukan pembaharuan tinggal terpergantung kita mau atau tidak untuk memulihkan kembali kekuasaan sebagai raja dan pelayanan sebagai imam. Adam dan Hawa bagaikan raja saat itu. Disebut juga “usahakanlah kebun itu” berarti mereka seorang imam yang melayani ladangnya Tuhan. Jadi pada nikah yang benar saudara akan melihat suami isteri itu adalah raja untuk memerintah. Bukan berarti isteri memerintah suami tetapi untuk menguasai dan menaklukkan daging/ iblis. Kemudian sebagai imam suami dan isteri sama-sama melayani, melayani kehendak Tuhan. Itu nikah yang indah.
Kalau dalam hidup nikah kita mulai terpatri hal ini, maka suami bisa melayani sebagai imam, isteri melayani sebagai imam dan keduanya bisa mengalahkan daging, iblis dan dunia. Sebab tiga ini adalah trio yang menjadi musuh kita.

Mari kembali kita memperhatikan bagaimana Tuhan melakukan mujizat pertama justru di pesta nikah. Tuhanlah yang menciptakan nikah dan disertakan Tuhan dengan berkat tetapi dirusak oleh iblis. Tetapi aneh kenapa orang Kristen pergi kepada dukun-dukun, ahli jampi dan sebagainya untuk memperbaiki nikah, padahal sudah iblis itu yang merusak nikah.

Olehnya kita perhatikan kembali. Hukuman Tuhan yang pertama di Mesir adalah air menjadi darah. Tuhan paksa mereka minum darah, walaupun mereka menggali di sekitar sungai Nil yang mereka temukan juga air darah. Dan akhir zaman ini Tuhan akan memaksa manusia minum darah. Tetapi tidak seperti darah di tanah Mesir, namun darah orang mati yang berbau busuk.

Mengapa orang Mesir dipaksa minum darah? Karena menghalang-halangi umat Tuhan beribadah. Kalau sekarang kita menghalang-halangi orang untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus maka nanti kepadanya akan disajikan air menjadi darah tetapi darah orang mati.

Sekarang nikah kita sedang dibenahi agar jangan kita dipaksa minum air yang sudah menjadi darah dikarenakan tertinggal dalam aniaya 3,5 tahun oleh antikristus. Kalau kita menerima lawatan Tuhan untuk dibenahi hidup kita lewat air menjadi anggur maka saudara lolos, saudara luput. Tetapi air menjadi darah adalah hukuman bagi orang yang tidak mau tunduk dan takluk pada kesaksian Tuhan.
Wahyu 16:3-6
16:3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
16:4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"

Mereka ini menghalangi orang untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Bahkan menganiaya utusan-utusan Tuhan yang mau membawa umat ke dalam pembangun Tubuh Kristus untuk masuk dalam nikah yang rohani. Inilah rejeki dan berkat mereka! Ini bukan hanya isapan jempol dan cerita omong kosong, ini pasti terjadi. Berkali-kali kita disuguhkan dari tayangan televisi di mana di beberapa tempat air tiba-tiba berubah menjadi darah. Ini adalah alarm, ini wanti-wantinya Tuhan.

Jangan halangi dirimu, bawa dirimu untuk beribadah, untuk dibenahi oleh Tuhan. Jangan menghindar, satu saat kita tidak bisa menghindar. Lebih baik sekarang kita memanfaatkan waktu ini untuk kita masuk dalam pembentukan nikah sehingga akhirnya kita lolos dari apa yang akan menimpa dunia akhir zaman.

Ada orang-orang yang dilibatkan Tuhan dalam penciptaan air menjadi anggur ini.
Yohanes 2:7-8
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

Pelayan-pelayan ini tidak ada komentar. Yang mereka butuh anggur, tetapi disuruh menyuruh mengisi dengan air. Mereka mendengar apa ucapan ibu Yesus “apa yang Dia suruh lakukan saja” sementara mereka juga mendengar ucapan ibu Yesus “mereka kehabisan air anggur”. Tetapi Yesus menjawab “waktuKu belum tiba” begitu benar-benar habis baru Dia kerjakan.

Mereka melayani dengan sikap diam tetapi ditandai dengan ketaatan. Ini pelanyan-pelayan yang dapat diacungkan jempol. Di dalam menciptakan air menjadi anggur, yang dibutuhkan oleh pelayan adalah roh diam dan taat. Kalau kami sebagai pelayan banyak komentar ini dan itu maka nanti lihat saja pasti tidak akan manis dan tidak akan elok.

Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak mau diam dan tidak mau taat terhadap anjuran Tuhan, nanti saya akan alami sendiri nikahku tidak akan elok, tidak akan indah. Mengapa? Saya terlalu banyak berkomentar, tidak ada ketaatan.

Kalau mau saudara menikmati air menjadi anggur maka isilah hidupmu dengan sifat ini yaitu diam dan taat maka nanti saudara akan melihat air menjadi anggur. Ketika air berubah menjadi anggur maka Mempelai Laki-laki dipanggil. Kalau nikah-nikah anak Tuhan memenuhi persyaratan untuk terciptanya Tubuh Kristus, semua sudah bagaikan air anggur yang manis, maka Mempelai Laki-laki Sorga akan segera datang.

Kabar Mempelai memprioritaskan persekutuan yang kecil sampai persekutuan yang besar. Kalau persekutuan kita indah dan manis maka Mempelai Laki-laki Sorga dipanggil. Ini yang Tuhan dambakan dari kehidupan kita. Tuhan bukan hanya mendambakan tetapi Tuhan ikut serta kerja.

Tuhan hanya menyampaikan Firman untuk mengisi 6 tempayan dengan dua tiga buyung. 6 adalah angka manusia yang harus diisi dengan air dua tiga buyung. Setelah air itu penuh mereka disuruh mencedok. Mereka tidak berkomentar dan membawa kepada pemimpin pesta. Begitu pemimpin pesta menikmati maka dia memanggil mempelai lelaki.

Seharusnya di dalam pesta bukan mempelai laki-laki yang bertanggung jawab tetapi keluarganya, kalau untuk kita di sini adalah ketua panitianya yang dipanggil. Apakah kita tidak mendambakan Mempelai Laki-laki Sorga segera datang? Saya sangat mendambakan itu.

Kadang saya sudah ngomong salah “Tuhan saya sudah capek, segeralah Tuhan datang mengambil saya”. Tetapi saya ingat lagi perkataan bapak Pdt. Pong Dongalemba “lebih baik capek melayani dari pada capek duduk-duduk”.

Kadang saya bertanya kepada Tuhan seperti raja Daud “Tuhan sampai kapan aku hidup, beritahu akhir kehidupanku” artinya saya bertanya kapan saya mati. Tetapi saya berkata “Tuhan tolong saya” hatiku rindu menanti Yesus datang dan mendapati kita masih hidup.

Oleh sebab itu saya mau dibenahi nikahku, saya mau belajar diam dan taat supaya warna nikah indah dihadapan Tuhan. Tidak mustahil kita mencapai target ini, bisa mencapai nikah yang rohani.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar