20170629

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 29 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 2:1-10
2:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
2:2 Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:4 Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab mereka adalah kaum pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."
2:9 Aku melihat, sesungguhnya ada tangan yang terulur kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab,
2:10 lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh kesah dan rintihan.

Kita perhatikan ke mana Tuhan memberikan arahan perjalanan kita, sasaran dan bagaimana kita harus berperilaku. Sebagaimana kita telah ikuti pada pasal yang pertama, ada 10 hal penampilan Tuhan dalam pasal yang pertama. Setelah Tuhan menyatakan diri kepada Yehezkiel pada pasal yang pertama, membuat dia tersungkur dan Alkitab mengatakan bahwa kalau Tuhan tidak menegakkan dia tidak akan mampu lagi berdiri. Itu pengaruh Tuhan menyatakan diri kepada Yehezkiel.

Ada 10 perkara yang Tuhan nyatakan kepada Yehezkiel bagaimana PribadiNya.
1.      Wajah Tuhan
Untuk memandang wajah Tuhan, kepada kita di akhir zaman ini tentu lewat Firman pengajaran. Saudara dan saya rindu memandang wajah Tuhan, sistemnya lewat pengajaran Firman Tuhan.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Oleh pekerjaan Firman kita bagaikan dilukis oleh Tuhan menurut gambarNya. Jadi kita sedang dilukis atau digambar oleh Tuhan supaya sama dengan gambarNya. Ini yang harus ada pada kita sebagai umat Tuhan.

Kadang kita menyanyikan mau sama dengan Tuhan, tetapi caranya untuk menjadi sama dengan Tuhan mereka tidak tahu. Bagaimana mau sama dengan Dia kalau kita tidak mau dilukis. Bagaimana kita mau dilukis kalau tidak mendengarkan Firman pengajaran. Di dalam gereja butuh Firman pengajaran. Dengan tampilnya Firman pengajaran dalam gereja itu bagaikan menghadirkan ahli lukis untuk melukis kita sehingga sama seperti gambarNya.

Kalau kita tidak mau mendengarkan Firman pengajaran jangan kita mengharap bisa segambar dengan Dia. Lewat Firman itulah kita melihat gambar Tuhan. Firman penginjilan itu baru kanvasnya untuk kita melukis. Tetapi apa gunanya hanya melihat kanvasnya tanpa ada lukisan di dalamnya.

Itulah sebabnya di dalam gereja jangan hanya penginjilan saja sebab itu baru dasar. Kita harus melihat lukisan di dalamnya. Bagaimana bisa ada lukisan? Lewat Firman pengajaran, amat terlebih Firman pengajaran yang dibukakan rahasiaNya sehingga makin jelas gambar saudara kelak sama seperti Tuhan.

Yehezkiel lebih dahulu diajak oleh Tuhan masuk pada perkenalan pada pasal 1. Dia melihat gambar Tuhan supaya nanti dia bisa menyampaikan kepada umat Tuhan. Sekalipun sudah ada alat untuk menggambar tetapi kalau gambar belum ada maka segala perkakasnya itu belum bermanfaat (belum punya arti).

Kalau sudah bicara dalam kemuliaan yang paling besar itu kaitannya dengan:
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Bagaimana kita bisa melihat gambar kalau kita buta. Sekarang sudah ada gambar tetapi yang melihat buta, yang melukis juga buta, apanya yang mau dilihat. Itu sebabnya perlu kita memandang wajah Tuhan. Berarti tidak buta termasuk hamba Tuhan/ umat Tuhan.

Yang akan melukis gambar Tuhan kepada sidang jemaat adalah Yehezkiel. Yehezkiel adalah hamba Tuhan dengan status nabi dan imam. Jadi dia harus lebih dahulu mengerti wajah Tuhan karena dialah yang nanti akan melukis wajah Tuhan dalam jemaat. Kalau saya tidak mengerti ini, bagaimana saya mau melukis wajah Tuhan dalam jemaat.

Maaf bapak ibu, di dalam melukis dan menggambar, tidak pakai kuas tetapi memakai suara Firman, kadang suara tampil keras. Kalau membaca dalam Yehezkiel pasal 2 yang akan dilukis ini keras kepala. Kalau kita mau dilukis gambar Tuhan dalam diri kita maka kita harus pasrah dan melembut saat mendengar Firman, jangan keras hati.

2.      Cara Tuhan berjalan
Dikatakan Tuhan berjalan lurus, tidak bengkok-bengkok. Jalan ini telah dirintis oleh Tuhan supaya kita berjalan pada jalan yang lurus. Jangan menjadi kehidupan yang digambar oleh Tuhan tetapi jalannya seperti bajing lompat/ular.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.

Apakah ada orang benar di dunia ini? Tidak ada, yang ada hanya orang yang dibenarkan. Dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus. Jalan itu lurus karena dirintis oleh Tuhan, ke situ jalan yang harus kita lalui. Jangan kita curang.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Ada orang yang tersesat, dia bingung mau ke mana. Tetapi puji Tuhan, dia berseru kepada Tuhan maka Tuhan tunjukkan jalan yang lurus.
Mazmur 107:4
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;

Kota kediaman orang inilah yang dicari, itulah Yerusalem Baru. Itu yang dicari oleh Abraham, dicari oleh Ishak, dicari oleh Yakub dan para pahlawan iman dahulu.

Mazmur 107:5-6
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.

Seruan mereka didengar oleh Tuhan. Alasan mereka berseru karena ingin ke kota kediaman orang atau Yerusalem Baru. Jangan kita hanya menyanyi rindu ke Yerusalem Baru kota mulia tetapi jalan ke sana tidak kita tahu.

Mazmur 107:7
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.

Karena ada seruan berarti ada kerinduan hati sebab dia tersesat. Akibat tersesat dia lapar, haus, lemah dan tidak berdaya. Karena ada kerinduan hati dan kesadaran diri bahwa dia lemah, tidak berdaya apalagi di padang gurun dunia ini yang banyak debu, maka Tuhan tunjuk jalan ini.

Setelah kita menemukan jalan yang lurus, jangan lagi kita menyimpang. Dalam terang Tabernakel, jalan yang lurus itu mulai dari pintu gerbang.
Mazmur 107:5-7
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.

Kalau saudara mau masuk kota apakah saudara langsung ada di tengah kota? Dulu semua kota ada pintu gerbangnya. Untuk masuk ke kota harus melalui pintu gerbang.

Yesus adalah Tabernakel, jadi jalan yang lurus adalah pelajaran Tabernakel mulai dari:
pintu gerbang, kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita melangkah lurus ke mezbah korban bakaran, berarti kita bertobat. Selanjutnya melangkah lagi ke bejana pembasuhan, memberi diri dibaptis. Terus maju ke pintu kemah, penuh urapan Roh Kudus. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat yang menunjuk tiga macam ibadah yaitu meja roti sajian menunjuk ibadah pendalaman Alkitab, pelita emas menunjuk ibadah raya, mezbah dupa emas menunjuk ibadah doa penyembahan. Dan setelah merobek daging baru kita sampai di kota kediaman orang, ke ruangan maha suci. Gambaran Yerusalem Baru, kota segi empat.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Tidak mungkin kita disesatkan kalau mengikuti jalan yang dirintis oleh Tuhan. Yesus tampil “Akulah Tuhan” itu menunjuk pintu gerbang. Yesus rela masuk pada Korban Bakaran itu salib Golgota. Yesus memberi diri dibaptis di sungai Yordan, itu bejana pembasuhan. Yesus dikandung oleh Roh Kudus dan Dia juga dipenuhkan Roh Kudus, itu pintu kemah. Yesus adalah roti, itu menunjuk meja roti, Yesus adalah terang dunia, itu menunjuk pelita emas, Yesus sebagai Imam Besar suka menyembah, itu mezbah dupa emas. Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, itu berarti ada di Yerusalem baru.

Ke sanalah kita melangkah untuk bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Makanya lihat bagaimana Tuhan berjalan. Kita sudah dipertemukan dengan jalan ke kota kediaman orang. Cara berjalan kita bagaimana? Mulai dari pintu kemah, terus ke mezbah korban bakaran, terus bejana pembasuhan, terus masuk pintu kemah dan di ruangan suci kita digembleng, kemdian tembus ke ruangan maha kudus. Di situ kita bertemu dengan himpunan orang-orang yang disebut tubuh Kristus yaitu mempelai wanita Tuhan.

3.      Sayap-sayapNya
Bicara sayap itu menunjuk pengangkatan. Masakan punya sayap tetapi tidak pernah terbang. Itu sebabnya di dalam kitab nabi Yehezkiel, Tuhan itu digambarkan memiliki sayap. Ini gambaran rohani yang tumbuh (terangkat) dan sekaligus sampai pada penyingkiran.

Kalau melihat gambar-gambar ini supaya kita rindu memiliki sayap. Jangan hanya menyanyi “oh Tuhan brikanlah sayap burung nazar” bagaimana mau tinggalkan dunia kalau tidak memiliki sayap. Itu sebabnya kita harus diisi dengan sayap di kiri itulah pelita emas (Roh Kudus) dan sayap di kanan meja roti sajian (Firman Tuhan) sehingga kita bisa terbang. Dua sayap ini harus ada pada gereja Tuhan untuk mengangkat rohani kita dan menyingkirkan gereja Tuhan, jauh dari mata ular.

4.      TanganNya
Itu menunjuk tangan pelayananNya yang menjadi teladan bagaimana Yehezkiel harus melayani. TanganNya itu diisi dengan api. Berarti pelayanan kita harus berkobar-kobar. Bukan pelayanan yang dingin/ tidak berkobar-kobar. Kami pelayan Tuhan jangan sampai pelayanan kami tidak ada bukti memiliki api yang berkobar-kobar.  Kalau sudah usia 70 tahun lalu tidak ada api, melayani pasti sudah loyo, bagaimana mau berkobar-kobar melayani. Itu sebabnya bagaimana Tuhan melayani harus kami teladani.
Mazmur 123:1-2
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Di sini jangan saudara pikir bahwa memandang tangan tuan itu berarti ingin mendapatkan upah. Tetapi memandang tangan Tuhan di sini berarti mau meneladani pelayanan tuannya. Kemudian dikunci dengan Tuhan mengasihani. Jadi pelayanan ini dikunci dengan kasih Tuhan kepada orang yang melayani ini.

Mazmur 123:3-4
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Hamba Tuhan kenyang diumpat, kenyang dinista, kenyang dengan penghinaan tetapi harus diterima karena melihat teladan Tuhan Yesus yang juga kenyang diumpat. Berkali-kali Yesus mau dilempar dengan batu, dibilangi orang Samaria kerasukan setan. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang penggembalaan di mana domba harus mendengar satu suara, bukan macam-macam suara maka ada orang yang berkata bahwa Yesus gila. Kemudian orang lain berkata “mana mungkin orang gila bisa memelekkan mata”.  Makanya kalau hamba Tuhan kenyang dengan hal itu, terima saja karena Gurunya (Yesus) demikian.

5.      Roda-rodanya
Di dalam roda-rodanya ada puting beliung, itu pembalasan Tuhan nantinya.
Yehezkiel 10:13
10:13 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung".

Artinya bagi Tuhan tidak ada satupun hambatan, tidak ada satupun halangan yang Dia tidak bisa terobos. Coba puting beliung apakah berani kita empang? Tidak bisa.

Roda-rodanya adalah puting beliung, jadi kami harus belajar sebagaimana Tuhan tidak ada hambatan maka kami juga harus tidak ada hambatan. Ini yang berat bagi kami untuk seperti ini. Artinya bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Maksudnya supaya Yehezkiel melihat ini agar tidak gentar menghadapi tembok-tembok di hadapannya. Pada pasal dua ditunjukkan tembok/ hambatan itu disebut oleh Tuhan yaitu duri, onak dan kalajengking. Itu yang dihadapi oleh Yehezkiel, tetapi lebih dulu Tuhan tunjukkan roda bagaikan puting beliung, berarti Yehezkiel tidak usah takut lagi karena sudah melihat penampilan Tuhan.

6.      Api
Memang Tuhan itu adalah api yang menghanguskan.
Ibrani 12:29
12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Kenapa Tuhan memperkenalkan diri kepada Yehezkiel bahwa Dia bagaikan api? Api itu kecil tetapi dia bisa membakar bangunan sebesar apapun. Kalau Tuhan mengatakan Dia bagaikan api yang menghanguskan, berarti benar-benar tidak ada masalah bagi Dia yang bisa menghalang-halangiNya. Ini persis seperti roda-roda tadi, karena memang puting beliung kadang disertai dengan petir, petir itu api. Makanya keduanya ini digandeng.

7.      TakhtaNya
Kalau Tuhan memperlihatkan takhta berarti Tuhan memperlihatkan wibawa seorang raja. Berarti Yehezkiel belajar bagaimana melihat dan menyatu dengan Tuhan bahwa Yehezkiel dikaruniakan wibawa. Wibawa yang diberikan Tuhan kepada Yehezkiel itu luar biasa.
Yehezkiel 3:8-9
3:8 Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka.
3:9 Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak."

Jadi menghadapi pemberontak harus memiliki hati baja, harus tegar. Itulah wibawa takhta, Yehezkiel diberikan Tuhan wibawa takhta. Ini mengajar kepadaku dan kepada saudara bahwa Tuhan tidak dapat dipermainkan karena wibawaNya sangat besar.

Takhta ini wibawa Tuhan yang tidak bisa diusik oleh siapapun. Takhta ini kekal selama-lamanya dan kita mau dihentar ke sana setakhta dengan Dia.

8.      MataNya
Bagaimana mata Tuhan?
Habakuk 1:13
1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?

Ini keluhan Habakuk sebab Habakuk artinya pergumulan. Jadi mata Tuhan itu tidak senang melihat kejahatan. Kita mau digambar seperti gambar Tuhan berarti cara pandang Tuhan harus ada pada kita.

Yesaya 33:15
33:15 Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,

Jadi pas, Tuhan tidak suka melihat kejahatan, hamba Tuhan dan anak Tuhan juga jangan suka melihat kejahatan. Melihat saja tidak mau apalagi mau melakukan. Kita lihat bagaimana pemeliharaan Tuhan terhadap orang seperti ini.
Yesaya 33:16
33:16 dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.

Logistik lengkap dari Tuhan kalau mata kita tidak suka melihat kejahatan. Kalau orang lain menutup keran pada anak Tuhan yang seperti ini, pasti Tuhan buka keran yang lain. Pasti Tuhan menjamin dan pelihara saudara asal biasakan diri tidak suka melihat kejahatan apalagi melakukan kejahatan dan kelaliman.

9.      Suasa
Suasa ini mempunyai daya pikat. Jadi Tuhan memiliki daya pikat yang luar biasa. Tetapi awas, dosa juga memiliki daya pikat. Jadi waspada, kita ada pada pengaruh yang mana. Pengaruh Tuhan atau pengaruh dosa.

Yakobus 1:14-15
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Hebat daya pikat keinginan ini. Coba lihat Adam dan Hawa, mulai dari mata Hawa dipikat oleh iblis padahal justru yang dilarang. Memang mata manusia ini selalu terpikat kepada hal-hal yang dilarang orang Tuhan, karena iblis menggunakan itu.

Tetapi Tuhan juga memikat kita dengan caranya yaitu lewat Firman.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Itu sebabnya Yehezkiel dipikat oleh Tuhan, ada suasa. Suasa itu ada daya pikat. Jadi terpikat dulu kepada Tuhan baru dia diutus oleh Tuhan. Kalau orang yang diutus oleh Tuhan dia sendiri tidak terpikat kepada Tuhan, dia melayani hanya karena terpikat dengan dunia, menggunakan pelayanan di ladang Tuhan karena terpikat dengan dunia, maka itu sudah salah besar.

Kita harus terpikat kepada Tuhan, Dia adalah Kekasih kita, Mempelai Laki-laki Sorga, Penebus dan Pencipta langit dan bumi sehingga kita terpikat kepadaNya. Jaminannya kalau kita terpikat kepadaNya adalah kita dilindungi. Kenapa perlu dilindungi? Karena dunia ini penuh kejahatan dan sedang menuju pada kebinasaan tetapi kita dilindungi kalau terpikat kepadaNya.

Sekarang ini dunia tambah goncang gancing, tetapi sudah banyak juga orang-orang yang tadinya anti kepada Kristus namun sekarang melayani Tuhan. Tetapi ada juga pendeta yang kemudian murtad. Namun itulah yang memang akan terjadi, kita akan digoncang.
Ibrani 12:26-27
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.

Di bumi soal politik, ekonomi dan sebagainya itu goncang. Sekarang soal langit juga ikut digoncang, maksudnya perkara rohani juga digoncang. Kalau kita tidak terpikat kepada Mempelai Laki-laki Sorga yang tidak tergoncangkan itu maka nanti rohani kita ikut tergoncangkan. Makanya tadi disebut tidak perlu kita goncang karena kita sudah terpikat kepadaNya Mempelai Laki-laki Sorga.

10.  SuaraNya
SuaraNya dikumandangkan oleh Tuhan dan didengar oleh Yehezkiel. Berarti dia harus tangkap dengan telinganya bahwa ini suara Tuhan, bukan suara ilah. Harus bisa membedakan mana suara Firman pengajaran yang benar dan mana yang tidak benar.

Sebelum Yehezkiel diutus pada pasal yang kedua, lebih dahulu Tuhan memperkenalkan pribadiNya termasuk suaraNya.
Yohanes 10:1-2
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Melompat tembok itu pelayanan yang gelap, pelayanan yang curang. Kalau pelayanan terang lewat pintu. Pelayanan gelap itu identik dengan pencuri.

Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendengar suara kalau penggembalaan itu terang-terangan dan tidak ada kecurangan di dalamnya.

Yohanes 10:4-5
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Kita harus menghafal suara gembala, pelayanan yang terang, yang tidak gelap-gelapan. Pelayanan yang ada tanda gelap, domba pasti lari, tidak mau pasang telinga.
Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Kalau domba-domba mendengar suara yang sama maka bisa menjadi satu. Jadi yang menyatukan domba-domba bukan kekuatan organisasi tetapi suara yang benar.
Yohanes 10:19-21
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

Jadi suara yang benar itu bisa membuka mata orang buta sehingga dia tidak mau melakukan kejahatan. Kalau orang melakukan kejahatan berarti matanya buta. Kita perhatikan akhir zaman ini, jangan kita tertipu dengan suara lantang hari-hari terakhir ini. Periksa apakah itu suara di dalam terang atau suara di dalam gelap. Saya bisa bersuara tetapi saya di dalam gelap. Jadi suara itu harus keluar dari kehidupan yang terang, itu yang benar.

Gereja Tuhan mau menuju pada kesempurnaan, jangan sampai kita terjebak dengan suara yang berangkat dari kehidupan yang gelap. Ini yang tidak suka didengar oleh orang. Kalau ditelanjangi oleh Tuhan lewat FirmanNya, orang tidak suka. Padahal Tuhan suruh telanjangi.
Efesus 5:11
5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Jadi suara yang keluar dari kegelapan itu harus ditelanjangi. Contoh pelayanan yang dalam gelap adalah orang yang selingkuh yang menyampaikan Firman, apakah kita mau dengar dari orang seperti itu. Contoh kedua adalah hamba Tuhan masih ada pekerjaan sambilan, itu namanya masih gelap-gelapan. Kalau mendengar orang seperti itu kita tidak bisa menemukan jalan lurus, sebab jalan lurus itu terang.

Efesus 5:12
5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

Kalau kita mengikuti suara orang yang hidup dalam gelap berarti kita juga ikut tidak tahu malu.

Efesus 5:13
5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Firman penggembalaan itu terang dan pemberitanya juga harus terang. Inilah untuk saya sebagai gembala lebih dahulu.

Menghadapi umat Israel yang pemberontak, Yehezkiel dibuat hatinya keras seperti batu intan sebab menghadapi tantangan. Yang dikhotbai oleh Yehezkiel ini adalah umat Tuhan, bukan dia pergi menginjil lagi. Sebab dia mau mengembalikan posisi umat Tuhan yang sudah salah pada posisi yang benar. Ini berangkat dari Tuhan.

Lalu Tuhan katakan “ayo ngangakan mulutmu, makanlah gulungan kitab ini”. Kalau sekarang ini masih ada suara kita dengar berangkat dari Firman Tuhan, kita harus bersyukur. Awas, jangan nanti seperti ini:
Yesaya 34:4
34:4 Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.

Kitab digulung berarti berakhirlah suara dari kitab yang disuruh Tuhan makan baik kepada Yehezkiel dan kepada Yohanes di pulau Patmos. Dua hamba Tuhan ini tampil sebagai hamba Tuhan yang menyuarakan pemulihan baik pemulihan nikah dan pemulihan ibadah.

Jangan kita tunggu kitab tidak disuarakan lagi. Kapan kitab ini tidak disuarakan lagi? Dalam masa 3,5 aniaya antikristus. Tidak ada lagi orang yang bisa memberitakan Firman karena dunia dikuasai oleh diktator yang namanya antikristus. Mumpung kitab ini belum dimusnahkan ayo kita dengarkan baik-baik di hari-hari terakhir ini.

Masih ada kesempatan saya menyuarakan isi kitab ini. Saya makan berarti saya bersekutu dengan kitab ini dan inilah yang saya suarakan, dengarkan baik-baik. Jangan sampai tunggu semua sudah digulung oleh Tuhan.
Wahyu 6:14
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Kenapa tidak dikatakan bagaikan gulungan tikar atau gulungan karpet? Kenapa dihubung-hubungkan dengan kitab? Mumpung masih ada kitab ini, belum digulung, kesempatan masih ada ayo kita dengarkan.

Ktia ada di sini karena kemurahan Tuhan. Bukalah hati masing-masing. Kita mau dilukis oleh Tuhan, kita mau digambar oleh Tuhan, kita mau dibawa oleh Tuhan menjadi segambar dengan Dia, sebab mempelai wanitaNya segambar dengan dia. Di dunia ini banyak wajah-wajah pasangan suami isteri sama seperti wajah kakak beradik.

Kita yang ada malam ini, ayo dengarkan nyanyian ratapan Tuhan. Ini nyanyian rintihan dan keluhan Tuhan karena umatNya mau digambar tetapi mereka tidak mau. Yehezkiel menyampaikan Firman tetapi mereka tolak. Tuhan katakan kepada Yehezkiel mereka mau mendengar atau tidak, sampaikan saja supaya ada alasan Tuhan untuk menghukum.
Yehezkiel 2:5,7
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab mereka adalah kaum pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.

Anehnya kepala batunya orang Israel pada waktu itu, mereka datang berkerumun kepada Yehezkiel. Lalu Tuhan menyuruh Yehezkiel menyanyikan nyanyian kidung ratapan, keluh kesah dan rintihan. Inilah yang hari-hari terakhir ini harus kami suarakan. Tuhan berkeluh kesah dan merintih kepada kita supaya kita jangan sampai dihukum.

Tuhan Memberkati.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar