20170624

Kebaktian Doa, Sabtu 24 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Yesus tidak menggunakan tempayan yang mana air anggurnya sudah habis. Yesus menggunakan tempayan yang lazimnya airnya digunakan untuk membasuh tangan dan kaki. Dalam pengertian Firman Tuhan, membasuh tangan kaki itu artinya mau melayani sesuai pikiran atau anjuran Tuhan. Tetapi saat itu tempayan itu juga kosong sehingga perlu diisi dengan air namun fungsinya sudah lain. Tadinya tempayan itu ada hubungan dengan adat tetapi kemudian tempayan itu diisi dengan air lalu komposisinya dirubah oleh Tuhan dari air tawar menjadi air anggur yang manis. Ini terjadi dalam suasana pesta nikah.

Bicara tentang mencuci tangan dan kaki itu ada dalam Markus pasal 7, itu adalah adat orang Yahudi.
Markus 7:4
7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
Kalau orang Yahudi pergi ke kubur atau ke pasar maka pulangnya mereka harus mencuci tangan dan kaki. Namun di sini sudah Tuhan rubah bukan lagi nuansa adat tetapi dipakai dalam suasana pesta nikah.

Mencuci tangan dan kaki itu hubungannya karena mau melayani.
Keluaran 30:17-18,21
30:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18 "Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
30:21 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

Ayat di atas ini mengenai bejana pembasuhan. Setiap imam yang mau melayani, dia harus ada hubungannya dengan kolam basuhan, mencuci tangan dan mencuci kaki baru diperkenankan untuk melayani. Jadi untuk melayani jangan coba tanpa mencuci tangan dan mencuci kaki.

Bicara kolam basuhan itu ada hubungannya dengan baptisan air. Mezbah Korban bakaran bicara tentang pertobatan, kita datang ke salib Golgota. Pintu gerbang berbicara menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Jadi ketika kita diperhadapkan oleh Tuhan dengan pintu gerbang Tabernakel, maka kita tidak harus tinggal terus di padang gurun sebab kita dibukakan Tuhan pintu gerbang, pintu kemurahan. Melewati pintu gerbang berarti kita menjadi manusia yang percaya kepada Yesus. Pintu gerbang itu memiliki empat tiang, empat tiang itu menunjuk Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Empat tiang itu membentuk tiga lorong itulah Tuhan Yesus Kristus, karena Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes semua memperkenalkan Tuhan Yesus Kristus.

Setelah masuk pintu gerbang kita pergi ke mezbah korban bakaran. Setelah percaya, kita disadarkan tentang keadaan kita maka kita datang untuk bertobat. Itulah mezbah korban bakaran. Langkah selanjutnya ke kolam basuhan yaitu memberi diri dibaptis.

Setelah kita dibaptis berarti kita sudah dikategorikan oleh Tuhan kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Oleh pengorbanan Kristuslah maka saudara dan saya diberi peluang menjadi imam-imam dan raja-raja. Imam ini untuk melayani. Untuk melayani inilah maka kita harus mencuci tangan dan mencuci kaki.

Mencuci kaki kena mengena dengan dosa turunan. Mencuci tangan kena mengena dengan dosa perbuatan.
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Di dalam pesta nikah ada pelayanan yang dilakukan oleh pelayan-pelayan ini. Secara rohani mereka lebih dahulu harus membasuh tangan dan kaki. Kita perhatikan jalan yang Tuhan lakukan untuk kita ini sebab nantinya akan menghasilkan keubahan dari air menjadi anggur. Secara hurufiah memang air menjadi anggur, tetapi bahasa keubahan ini sebenarnya kena mengena dengan diri kita.

Kalau melayani Tuhan tanpa keubahan, itu pelayanan yang basi di hadapan Tuhan, itu pelayanan yang berseberangan dengan kehendak Tuhan. Awal dari keubahan atau pembaharuan itu adalah kolam basuhan.
Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.

Kapan kita mulai mengenakan Kristus? Ketika kita dibaptis.
II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Berarti kita mengenakan Kristus setelah kita cuci tangan dan cuci kaki alias baptisan air. Itu adalah awal start pembaharuan kalau mau menuju air menjadi anggur. Air menjadi anggur ini ada hubungannya dengan pesta nikah. Air menjadi darah ada hukumannya dengan hukuman.

Dulu nikah yang jasmani dibenahi oleh Tuhan, kenapa? Sebab menuju pada nikah yang rohani. Nikah kita dibenahi karena sedang menuju pada nikah yang rohani. Gereja Tuhan sedang menuju pada nikah yang rohani. Nikah yang rohani itu suasananya air menjadi anggur. Tetapi gereja Tuhan kelak akan menikmati puncaknya air menjadi anggur ini yaitu pesta nikah Anak Domba di dalam Wahyu pasal 19, dunia disodorkan air menjadi darah. Inilah kehidupan yang tidak mau peduli dengan keubahan hidup. Sementara keubahan hidup tidak bisa lepas dengan pribadi Yesus. Karena pribadi Yesus kita diberi kesempatan mengalami pembaharuan hidup.

Orang yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak ada jalur untuk mengalami keubahan. Orang yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat tetapi tidak mempraktekkan, dia sama dengan orang yang tidak percaya.

Sementara gereja menuju pada persekutuan Kepala dan tubuh dalam pesta nikah yang luar biasa yaitu pesta kawin Anak Domba Allah, tetapi dunia menghadapi hukuman yang luar biasa yaitu air menjadi darah. Jangan lupa, hukuman Tuhan yang pertama kepada orang Mesir adalah air menjadi darah. Tetapi pertama Tuhan mempertontonkan kemuliaanNya adalah di dalam nikah di mana air menjadi anggur. Dan puncak kemuliaan ada pada nikah yang rohani.

Kita umat Tuhan yang mengaku gereja Tuhan, tanpa arahan-arahan seperti ini, akhirnya beribadah hanya sebatas upacara. Padahal ibadah ini bukan sebatas upacara. Di sanalah kita bersua dengan Kristus Yesus, di sanalah kita diperkenalkan dengan pribadi Yesus yang mengerjakan pembaharuaan.

Olehnya kita perhatikan baik-baik. Jangan sampai saya sebagai gembala sekaligus suami, tidak ada bukti-bukti keubahan hidup. Jangan sampai isteriku yang mendampingi saya sebagai suaminya dan juga sebagai hamba Tuhan tidak mengalami keubahan. Kalau satu pasang nikah, yang satu mengalami keubahan dan yang satunya tidak maka yang mengalami keubahan itu diangkat oleh Tuhan dan yang tidak itu ditinggalkan menurut Lukas pasal 17, nikah disaring oleh Tuhan. Kemudian pelayan-pelayan Tuhan ada yang mengalami keubahan dan ada yang tidak. Yang tidak mengalami keubahan itu tertinggal dan yang lain terangkat.

Rebutlah keselamatan yang akan datang itu, mulai dari saudara mengenal Tuhan dan ada bukti-bukti keubahan hidup.
1 Timotius 6:12
6:12 Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Salah satu contoh kehidupan yang ada keubahan:
Yohanes 2:5
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Ayat ini berisi suatu pemahaman yang harus ada pada kita. Ibu ini memohon kepada Yesus lalu berkata kepada pelayanan “apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu”.  Kalau orang itu ada bukti telah dijamah oleh Tuhan, ada bukti Firman dalam hatinya dan adanya keubahan, maka Alkitab mengatakan apa yang dia mohonkan dia tidak ada keraguan akan dijawab atau tidak, dia yakin permohonannya pasti diajawab.

Itu bukti orang yang ada keubahan hidup, rasa kuatir, rasa was-was, rasa ragu itu sudah sirna. Bagaimana saya mengajarkan kepada sidang jemaat agar tidak ragu atau sanksi dengan apa yang kita mohonkan kepada Tuhan bahwa itu pasti dijawab kalau saya sendiri kuatir. Berarti dalam diriku bicara iman tetapi tidak ada iman. Ciri orang kafir selalu kuatir. Bangun pagi kuatir, mau tidur kuatir. Kalau kuatir itu berarti sifat lama.
Matius 6:31-32
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Lukas 12:22-31
12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Kalau mengatakan percaya Yesus tetapi dirindung kuatir, berarti hidup lamamu yang dominan mengauasai. Belum ada bukti bahwa saudara ada keubahan. Apa yang engkau mohonkan percaya itu sudah Tuhan berikan.
Markus 11:24
11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Saudara percaya kepada Yesus? Yang berbicara pada ayat di atas adalah Tuhan Yesus. Kenapa kita ragu dengan perkataanNya. Percaya tanda kita lepas dari kehidupan yang lama, tidak lagi melengket pada hidup lama. Apalagi kalau doa kita bertalu-talu, berulang-ulang, memohon-mohon terus kepada Tuhan. Sehingga Tuhan berikan perumpamaan tentang ibu janda dan hakim yang lalim. Karena janda ini bertalu-talu meminta maka hakim yang jahat itu mengabulkan permintaannya, apalagi Tuhan Yesus.

Lebih lagi kita ini gereja Tuhan yang mengaku sedang dipertunangkan dengan Yesus, masakan calon suami kita mau membiarkan calon isteriNya. Sedangkan sepasang kekasih yang sudah bertunangan tetapi belum menikah, sudah saling mempedulikan. Ketika calon isterinya kena musibah maka pasti calon suami itu mempedulikan. Apalagi Tuhan Yesus kekasih kita, kenapa kita ragu dan sanksi.

Saya belajar mempraktekkan ini. Contoh konkrit ketika membangun gereja ini, kita tidak pernah meminta ke sana kemari. Semua kita meyakini apa yang kita kerjakan untuk kemuliaan bagi nama Tuhan maka pasti Tuhan adakan dan terwujud. Itu sebabnya kita umat Tuhan jangan lagi memiliki keragu-raguan. Yesus mempertontonkan kemuliaan justru di dalam nikah. Jadi kalau kita mengarah pada nikah yang rohani maka ketika kita mengalami kesulitan Yesus pasti menolong.

Yesus tidak lagi memeriksa gentong air anggur apakah betul sudah habis atau tidak. Hanya dengan laporan atau doa dari Maria itu sudah menggerakkan Tuhan Yesus. Maria menginformasikan pelayan-pelayan agar melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Ini yang harus menjadi panutan bagi kita. Apa yang Dia perintahkan kita lakukan. Kalau kita lakukan lalu kita bermohon kepadaNya maka juga akan Dia lakukan. Jadi timbal balik. Saudara melakukan Firman Tuhan lalu saudara meminta kepadaNya, maka Tuhan juga akan melakukan apa yang saudara pinta karena Dia juga harus melakukan FirmanNya.

Di sinilah seringkali kekuatiran masih banyak mewarnai hidup kita. Mengaku sudah diubahkan, mengaku sudah bertemu Yesus, tetapi hidupnya masih bersuasana hidup lama, masih masih air anggur yang lama.

Ketika Yesus mengubah air menjadi anggur, rasanya melebihi air anggur yang sebelumnya mereka siapkan. Bersama Yesus sebenarnya semua masalah terselesaikan. Tetapi di mana letak masalah kita?
Yakobus 4:1-3
4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Doa ini juga bisa salah. Di mana letak kesalahan doa? Kalau permohonan kita hanya untuk kenyamanan hawa nafsu daging, doamu salah! Ini yang menjadi penyebab kenapa doa kita tidak dijawab.

Coba anak kecil yang masih umur 2 atau 3 tahun minta jam tangan kepada papanya yang hargaya mahal, tentu papanya tidak mau memberikan karena saat itu juga pasti hancur. Apalagi kalau yang dia minta bisa membahayakan dirinya, misalnya anak kecil minta pisau dapur. Kalau ibunya gegabah memberikan pisau, tunggu saja darah mengalir. Bukan tangannya, mungkin kakinya yang kena pisau atau orang lain yang dia lukai.

Tetapi Yesus menjawab permohonan ibuNya dan ditanggapi serius oleh pelayan-pelayan. Ini bukan untuk memuaskan hawa nafsu tetapi agar aib dalam nikah teratasi. Apakah bukan itu yang Tuhan rindukan dalam diri kita. Mau ada dalam persekutuan yang besar, mulailah dari persekutuan yang kecil itulah nikah.

Kalau isteri berdoa “Tuhan saya rindu tabiatku yang tidak berkenan kepada suami dibersihkan”, lalu suami berdoa “Tuhan bersihkan tabiatku yang tidak berkenan kepada isteri”, anak-anak berdoa “Tuhan tolong bersihkan tabiatku yang tidak berkenan kepada papa dan mama”, jemaat berdoa “Tuhan tabiatku yang tidak berkenan kepadaMu” maka segera jawaban datang karena sesuai selera Tuhan. Jadi berdoa bukan serampangan.

Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Kalau doa kita hanya untuk menyenangkan dunia, sama dengan kita mendorong diri hidup dalam perzinahan rohani. Makanya hal seperti itu tidak Tuhan berikan. Contohnya ada dalam kitab Daniel. Daniel berdoa dan Tuhan tahu kerinduan hati Daniel ingin mengetahui hal-hal yang akan datang apalagi mengenai akhir bangsanya dan bangsa-bangsa di dunia.

Dia masuk dalam doa puasa pada tanggal tiga bulan pertama dan pada tanggal itu jawaban dari Tuhan sudah dikirim karena kena dengan selera Tuhan. Namun jawaban doa itu baru tiba pada tanggal 24. Jadi total 21 hari Daniel berdoa puasa. Kalau direferensikan dengan penyaliban Yesus, ketika Daniel berdoa itu kena pada waktu anak domba itu disendirikan. Pada minggu pertama Anak Domba itu disembelih. Minggu kedua kena mengena dengan kebangkitan Kristus, penampakan pertama kali Yesus kepada 10 murid. Minggu kedua berarti genap 21 hari, itu adalah penampakan Yesus kedua kali kepada murid-murid, di mana mereka sudah lengkap, Tomas sudah ada di situ.

Artinya untuk kita, kalau kita berdoa memohon sesuatu yang sesuai selera Tuhan maka warnailah doa puasamu dengan citra korban Kristus, jangan lari dari situ. Kalau saudara berdoa tanpa hubungan dengan Korban Kristus dan hanya untuk kebutuhan lahiriah dan memuaskan daging saudara, maka tidak bakal di jawab-jawab.

Marilah kita sebagai umat Tuhan, ketika kita berdoa, kaitkanlah itu dengan suasana pengorbanan Kristus, jangan lepas dari situ. Doamu harus ada hubungannya dengan salib Kristus. Kalau kita menghubungkan doa kita dengan salib Kristus berarti kita harus ada pada pengalaman salib.

Galatia 5:25
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Doa tidak akan dijawab bila daging tidak disalibkan, berarti tidak ada hubungannya dengan Korban Kristus.

Galatia 5:25
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Kalau hanya diterjemahkan dengan akal manusia saja berarti tidak usah ada persekutuan ibadah dalam penggembalaan, yang penting dirinya sendiri dipimpin oleh Roh Kudus, tetapi keliru kalau seperti itu. Dipimpin oleh Roh Kudus di sini kita harus ingat bahwa gembala itu diangkat oleh Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Jadi orang yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah orang yang digembalakan dengan benar.

Galatia 3:26
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.

Gila hormat ini berarti dagingnya tidak disalib. Bagaimana doanya bisa dijawab? Setelah tidak ada jawaban malah jadi muring-muring, tidak enak hati dan akhirnya berkata “selamat tinggal Tuhan Yesus”. Entah ke mana rimbanya karena dia sudah salah. Bukan Tuhan yang salah, dia yang salah, dia meninggalkan yang benar. Itu kekeliruan yang fatal yang banyak terjadi di antara kita orang percaya. Mengapa? Tidak dimulai dengan pekerjaan pembaharuan dari Tuhan.

Bila melihat Yohanes pasal 1 ada 4 hari. Kemudian masuk pasal 2 dikatakan tiga hari kemudian. Kalau orang Yahudi menghitung tiga hari kemudian dari hari keempat berarti itu adalah hari keenam. Penciptaan air menjadi anggur ini tepat pada hari yang keenam. Air menjadi darah itu juga terjadi pada hari keenam. Kalau saudara dan saya tidak masuk pada air menjadi anggur maka akan masuk dalam hukuman air menjadi darah. Olehnya beri diri dan hidup saudara diubahhkan. Mulai dari dalam nikah harus ada bukti-bukti keubahan dan harus ditindak lanjuti sampai sempurna seperti Tuhan Yesus.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Kalau nikah dibenahi maka itu sama dengan air menjadi anggur. Menolak pembenahan nikah sama dengan air menjadi darah.
Wahyu 16:6
16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
Wajar mereka diberi minum darah. Pertama karena mereka membunuh pelayan Tuhan yang mengarahkan gereja masuk dalam pembaharuan mulai dari nikah yang jasmani menuju pada nikah yang rohani. Ini jangan terjadi pada kita.

Sebabnya dalam nama Tuhan Yesus terimalah pekerjaan pembaharuan dari Tuhan mulai dari suami, isteri, anak-anak, cucu-cucu dan seluruh anggota keluarga. Maka saudara akan disodorkan air menjadi anggur. Tetapi kalau menolak pembenahan itu maka akan Tuhan sodorkan air menjadi darah. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Kabar Mempelai, kabar yang besar ini mau membawa saudara masuk dalam nikah yang rohani. Siapa suamimu, itulah Yesus. Siapa mempelaNya itulah gereja Tuhan yang menerima air menjadi anggur. Berarti dia mau diubahkan hidupnya. Itulah saya dan saudara, kita sangat mendambakan hal ini.



Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar