20170627

Kebaktian Pemberkatan Nikah Yitran-Yulfina, Selasa 27 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kejadian 2:22-25
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Mendengar Firman memang suatu kewajiban untuk menuntun perjalanan hidup utamanya masuk dalam nikah. Tanpa Firman kalian berdua akan gagal, bukan hanya gagal di dunia ini tetapi untuk selama-lamanya.

Galatia 1:10
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

I Tesalonika 2:4
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Sebagai hamba Tuhan saya harus menyampaikan Firman untuk menyenangkan Tuhan bukan untuk menyenangkan telinga yang mendengar. Kami bukan hamba Tuhan kalau untuk menyenangkan telinga manusia, itu bukan panggilan kami hamba Tuhan. Tetapi dalam pergaulan ini yang harus kami lakukan:
I Korintus 10:33
10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.

Sekarang dengarkan Firman Tuhan. Setajam dan sekeras apapun Firman Tuhan itu justru berkat bagi yang menerima, tetapi manis dan merdunya bisikan iblis namun itu justru mencelakakan dan membinasakan engkau.

Di sini Tuhan mengingatkan kita awal nikah di dunia ini dan Tuhan yang menciptakan. Karena Tuhan yang menciptakan maka tentu ciptaanNya itu sempurna adanya. Tidak mungkin ciptaan Tuhan ada cacat cela, pasti sempurna. Olehnya itu kita melihat apa kata Tuhan lewat ayat Firman Tuhan ini bahwa perempuan diambil dari rusuk laki-laki, atau Adam. Kemudian oleh kuasa cipta dari Tuhan maka tulang rusuk itu dirubah menjadi wanita yang molek. Berarti nuansa atau genetika dari Adam turun kepada Hawa, karena Hawa adalah tulangnya Adam.

Ketika wanita itu dibawa oleh Tuhan kepada Adam, saya tidak melihat dalam Alkitab ada malaikat ikut mengiring. Hanya dikatakan “Tuhan membawa wanita itu kepada Adam”. Ini menunjukkan bahwa nikah itu Tuhan langsung menjadi saksi yang tidak bisa kita pungkiri, karena Dia yang mencipta.

Apa tanggapan Adam? Manusia itu berkata “inilah dia, tulang dari tulangku”. Tulang adalah rangka bagi tubuh, untuk membuat tubuh ini bisa berdiri tegak, berjalan dan sebagainya. Berarti Hawa itu adalah tulangnya Adan dan inilah rangkanya Adam, pendirian Adam harus ada pada Hawa. Jangan suami punya pendirian yang sendiri dan isteri juga mempunyai pendirian yang lain. Ini yang menjadi masalah dalam nikah tidak satu pendirian, tidak seirama. Mungkin sekarang berkata “kami aman” tetapi dalam injil Lukas dikatakan satu saat akan ada pemisahan. Kalau pendiriannya benar sesuai karakter ciptaan Tuhan maka keduanya diangkat. Tetapi kalau pendiriannya berseberangan maka satu diangkat yang satunya ditinggalkan.

Kalau dua-duanya diatur dan dibentuk oleh tangan Tuhan maka otomatis pendiriannya akan seragam, akan seirama. Olehnya dengarkan kalian berdua, keluarga menyaksikan pernikahan kalian. Kalau pendirianmu tidak seperti yang dikehendaki oleh Tuhan jangan heran bila kau dilawan oleh isterimu dan dalam nikahmu banyak masalah. Tetapi segeralah engkau datang pada Pencipta, maka itu akan membuat nikahmu indah.

Istri, ingat kau adalah tulang rusuknya Suami. Harus belajar menyesuaikan pendirianmu dan dasarnya adalah Firman Tuhan yang menciptakan kalian. Jangan karakteristikmu dibangun oleh tangan yang lain. Biarlah tangan Tuhan yang menciptakan kalian berdua.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Kita mengaku sudah lahir baru, kita mengaku anak Tuhan. Apakah sudah terasa pekerjaan Tuhan dalam diri kita.

Efesus 4:25
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Mulai dari dalam nikah, jangan ada kecurangan dan kebohongan baik suami terhadap isteri maupun isteri terhadap suami. Sebab hal itu akan mengganggu dan bukan hanya mengganggu hubungan kalian berdua tetapi mengganggu hubungan dengan Tuhan. Itu sebabnya belajar pendirian kalian berdua harus menurut kuasa penciptaan Tuhan. Jangan belajar menurut ahli pikir atau hal-hal yang lain. Andaikata buah pikiran dari profesor atau doktor ini atau orang pandai itu bisa mengatur hidup kita, Yesus tidak perlu datang ke dunia. Tetapi manusia tidak bisa membentuk dirinya sendiri. Manusia tidak bisa membawa dirinya sendiri menjadi lebih baik apalagi mau sempurna. Itu sebabnya Tuhan hadir dan menciptakan kita dari hari ke hari lewat pekerjaan Firman Tuhan, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Hanya itu andalan kita.

Kita lihat di dunia ini, tidak sedikit orang cendekia yang bunuh diri, senasib juga dengan orang yang di bawah kolong jembatan. Sebab manusia tidak boleh membentuk dirinya sendiri kecuali oleh tangan penciptaan Tuhan. Kita semua rindu tangan Tuhan yang menciptakan kita. Ilmu boleh kita miliki setinggi langit tetapi itu tidak bisa merubah karakter kita, itu hanya sebatas liang kubur. Tetapi kalau tangan Tuhan yang menciptakan kita, kita bisa terus sampai ke Sorga.

Coba lihat manusia di dunia ini, baik yang sejahtera, prasejahtera (miskin) semua sama saja ada masalah dalam nikah, yang berbeda hanya yang ada di atas meja. Tetapi semuanya sama-sama bertengkar dan berantam. Malah kalau yang pandai dia akan lebih bisa berkamuflase menipu isterinya. Mengapa bisa begitu? Sebab pendirian sudah tidak dijamah oleh Tuhan. Kerangka itu sudah lepas dari tangan Tuhan. Ini jangan terjadi bagi kita.

Kemudian Adam mengatakan “ini dagingku”. Mengapa? Coba kita referensikan dalam:
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Yehezkiel 36:26 (Terjemahan Lama)
36:26 dan Aku akan mengaruniakan kepadamu hati yang baharu, dan roh yang baharupun akan Kukaruniakan di dalam batinmu, dan hati batu itu akan Kulalukan dari dalam tubuhmu, dan hati dagingpun akan Kukaruniakan kepadamu.

Daging di sini bukan daging hawa nafsu tetapi menunjuk ketaatan. Jadi Tuhan bukan memberi hati batu, tetapi hati yang taat. Kalau suami mengatakan “ini dagingku” berarti isteri juga harus memiliki hati yang taat. Ke manapun isteri pergi dia harus ingat ada suaminya, taat kepada suaminya. Ke manapun suami pergi dia harus ingat ada isterinya. Jangan setelah pisah kemudian tidak taat.

Ada sesuatu yang sedang Tuhan ciptakan dan tidak hanya sebatas sekarang.
Efesus 5:30
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Ephesians 5:30
5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones (=daging dan tulangnya).

Jadi kita ini daging dan tulangnya Yesus. Oleh sebab itu nikah kita ini menggambarkan nikah yang rohani. Bagaimana mau sampai pada nikah yang rohani kalau dalam nikah melakukan banyak pelanggaran dan menjauh dari tangan penciptaan Tuhan.

Tuhan berkarya tidak hanya dulu tetapi sampai sekarang.
Yohanes 5:17
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Setelah Yesus naik ke Sorga, Dia tinggalkan amanah ini kepada penerusNya yaitu hamba-hambaNya. Rasul Paulus mengatakan “aku diutus oleh Tuhan kepada bangsa kafir untuk membawa bangsa kafir untukku persembahkan kepada Tuhan agar diterima oleh Tuhan”.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Jadi pekerjaan Tuhan dilanjut oleh pelayan-pelayan Tuhan. Tujuannya agar umat yang dilayani ini dipersembahkan dan diterima oleh Tuhan. Membawa di sini seperti Tuhan membawa Hawa kepada Adam agar Hawa menjadi isteri Adam.

Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Apa yang dikatakan oleh rasul Paulus berangkat dari Firman, bukan dari halusinasinya sendiri.

Ini yang Tuhan dambakan dan Tuhan menanti gereja Tuhan seperti sekarang ini istri dibawa kepada suami. Tuhan menanti kita sekarang ini untuk dipersembahkan dan diterima oleh Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Setelah bicara tulangku dan dagingku maka Tuhan berkata:
Kejadian 2:24
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Untuk apa meninggalkan ibu bapa dan menjadi satu dengan isteri?
Kejadian 30:30
30:30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?"

Ini anak mantu yang baik, bukannya datang merugikan bapak dan ibu mertua tetapi malah menambah berkat. Kehadiran kita dalam nikah, seyogyanya kita tampil menyejukkan keluarga yang kita datangi, bukannya membawa kisruh dan huru hara/pertikaian.

Yakub datang ke keluarga Laban di Haran dengan jari 10, tetapi dengan kerajinannya bekerja maka dia diberkati oleh Tuhan oleh sebab dia takut akan Tuhan. Kita harus menjadi berkat di manapun kita berada.

Jadi meninggalkan ibu dan bapa untuk berdamping dengan isteri itu maksudnya untuk mengatur rumah tangga sendiri. Ketika berumah tangga, pikirkan masa depan. Ada saatnya, tunggu waktu Tuhan. Tetapi sabar dulu, ada saatnya untuk mengatur rumah tanggamu sendiri. Dari pihak kita orang tua juga harus memberikan kesempatan kepada anak-anak.

“Bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri” arti kata “bilakah” di sini berarti Yakub ingin berkarya untuk mengatur nikahnya. Kita berkarya untuk kepentingan rumah tangga/ nikah kita supaya nikah kita ada dalam suasana sorga, jangan sampai yang terjadi malah menghancurkan nikah. Bukan maksud itu nikah dibentuk.

Tuhan mengatakan ada dua bentuk kesatuan.
Maleakhi 2:15
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Kesatuan pertama adalah kesatuan daging dan kesatuan kedua adalah kesatuan roh. Yang paling banyak membuat kita berantakan dan hancur karena berhenti pada kesatuan daging. Pikiran kita hanya berorientasi kepada kesatuan daging. Tuhan mau meningkatkan pada kesatuan roh.

Kalau ada dalam pikiran anak Tuhan “kami bukan hanya kesatuan daging”. Untuk mengatasi, untuk membendung gejolak daging yang mengarah pada kehancurkan maka Tuhan tunjukkan kesatuan roh. Itu cara untuk menghadapi kesatuan daging supaya tidak berantakan.

Kesatuan daging disebut alamiah, kesatuan roh disebut rohani. Makanya ada dua Adam. Adam yang pertama itu yang di taman Eden, itu daging, itu alamiah. Adam yang terakhir itu Yesus, Adam yang akhir ini yang rohani.

Kalau nikah kita hanya dikemas pada kesatuan daging dan tidak dikemas pada kesatuan rohani maka hancurlah kita bersama dengan dunia. Tetapi kalau kita tahu ada kesatuan yang tidak hancur  yaitu kesatuan rohani maka inilah yang menolong kesatuan daging kita untuk tidak hancur.

I Korintus 15:45-47
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.

Itu sebabnya untuk mengangkat dan menolong kesatuan daging ini, maka perlu Tuhan ikat dengan kesatuan rohani. Jangan dominan hanya kesatuan daging. Kalau hanya dominan kesatuan daging, ketika tidak puas dengan yang satu maka akan mencari yang lain. Tetapi kalau ingat kesatuan daging untuk mengarahkan kita pada kesatuan yang rohani maka kita akan diisi dengan kesatuan roh karena tujuan akhir adalah kesatuan rohani yaitu dengan Adam yang akhir. Kalau seperti itu maka tidak akan macam-macam di dalam nikah.

Kejadian 2:25
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Artinya keduanya sangat terbuka, isteri tidak bersembunyi dan suami tidak bersembunyi. Benar-benar keduanya terang benderang. Begitu ada hasil dari suami langsung dibawa kepada isteri “ini semua yang diperoleh hari ini”. Jangan diselipkan di kaos kaki. Yang didompet kita keluarkan padahal yang di kaos kaki lebih banyak dari pada yang di dompet.

Tidak ada yang tersembunyi sebab yang tersembunyi itu gelap. Dalam Maleakhi pasal dua tadi dilanjut jangan ada kekerasan. Kalau ada kegelapan dalam diri kita maka itu menjadi sarang, tempat berbiaknya binatang itu. Kalau ada kegelapan itu menjadi sarang kekerasan dan berbiaklah kekerasan dalam rumah tangga itu.
Mazmur 74:20
74:20 Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh sarang-sarang kekerasan.

Untuk mengatasi kekerasan berikut maka kita harus memandang pada perjanjian. Lihat saja di bumi ini banyak sarang-sarang kekerasan yang siap merakit sesuatu sehingga satu waktu meledak. Lebih parahnya lagi kalau dalam nikah. Kalau isteri menyembunyikan sesuatu kepada suami atau suami menyembunyikan sesuatu kepada isteri berarti sedang membuat sarang kekerasan. Kalau dibangun sarang maka itu adalah tempat berbiak, kalau dia buaya maka keluarlah anak buaya, kalau ular keluar anak ular, itu berbiak. Itu sebabnya jangan sampai kita pelihara kekerasan. Sesudah Tuhan berbicara kesatuan roh maka Tuhan mengatakan “Aku membenci kekerasan”.
Maleakhi 2:15-16
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

Untuk menjaga kesatuan daging maka harus ada kesatuan roh. Kalau ingat ada kesatuan roh maka gejolak daging teredam. Dia akan ingat “saya mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk bertemu dengan Yesus Adam yang akhir, Adam yang rohani”. Sebab itu kita perlu memahami dan mengerti hari-hari terakhir ini supaya kita tidak salah melangkah. Kalau yang rohani kita agungkan maka yang daging tertolong. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan.

Kedua Adam ini dicobai oleh iblis. Adam yang pertama diuji justru di taman Eden, di tempat yang sangat indah. Di sana dia diuji dan dilawan oleh setan dan setan menang, Adam kalah. Itu sebabnya kalau hanya persekutuan daging kita kalah terus, tetapi kalau kita mau meningkat pada kesatuan rohani maka pasti ada kemenangan. Sebab Yesus Adam yang rohani juga dicobai oleh iblis namun Dia bisa menang, padahal itu terjadi di padang gurun.

Kesatuan daging tertolong karena ada kesatuan roh. Kesatuan roh ini akan memuncak dalam pernikahan Kristus dengan gerejaNya. Kehidupan Kristen yang tahu bahwa nikahnya dibangun untuk mencapai kesatuan yang rohani, nikahnya pasti tertolong. Adam yang akhir tidak pernah terkalahkan sekalipun Dia dicobai di padang gurun.

Kiranya siang ini dalam pemberkata nikah, dengarkan baik-baik kedua mempelai, jangan berhenti pada kesatuan daging dan alur pikiranmu, perasaanmu, hatimu, arahkan kepada persekutuan roh maka akan teratasi ledakan-ledakan daging. Karena daging hawa nafsu ini hanya akan menimbulkan masalah.

Ketika Yakub kemudian mengusulkan hal itu, maka Laban mengatakan supaya Yakub membawa kambing dombanya tiga hari perjalanan jauhnya. Angka tiga ditonjolkan di situ. Ucapan Yakub “bilakah aku mengurus rumah tanggaku” diwarnai dengan angka tiga. Ingat angka tiga itu adalah angka kematian dan kebangkitan Kristus atau Korban Kristus. Jadi dalam mengatur rumah tangga jangan lepas dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Kalau ingat kematian dan kebangkitan Kristus berarti saudara ada pada wilayah rohani, bukan wilayah daging.

1.      Angka tiga ini dibutuhkan orang yang cemar, kena pada mayat. Dia harus membersihkan diri. Najis kena mayat ini menunjuk kematian rohani.
Bilangan 19:10-12
19:10 Dan orang yang mengumpulkan abu lembu itu haruslah mencuci pakaiannya, dan ia najis sampai matahari terbenam. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi orang Israel dan bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
19:11 Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
19:12 Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.

Jadi mandi pada hari yang ketiga itu adalah batas kesempatan bagi kita untuk dibersihkan. Jadi batas ruang kita dibersihkan, disucikan hanya ada pada wilayah kematian dan kebangkitan Kristus. Jangan lari dari situ, layani dan kasihilah Tuhan. Kalau kita berada pada wilayah ini, maka tertolonglah kita.

2.      Terjadi pemisahan sama sekali.
Kejadian 30:36
30:36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu.

Jadi kalau tiga hari itu kita jalani terus menerus maka kita benar-benar akan terpisah dengan yang daging.

3.      Lukas 13:6-9
13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Angka tiga di sini adalah batas waktu pemeriksaan. Kalau kita sekarang ini masih Tuhan periksa berarti masih ada kesempatan untuk kita berubah. Kalau tangan Tuhan masih mendeteksi dan meraba kita berarti kita masih dicinta oleh Tuhan. Di luar angka tiga, di luar korban Kristus, di luar kematian dan kebangkitan Kristus tidak ada yang sanggup mendeteksi dan mengubahkan kita. Ilmu setinggi apapun tidak ada yang bisa mengubahkan kita, hanya Korban Kristus.

4.      Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Angka tiga itu adalah batas pembaharuan, jadi tidak ada pembaharuan di luar kematian dan kebangkitan Kristus. Hanya Korban Kristus yang bisa menjamin pembaharuan dalam diri kita.

Itu sebabnya kalian jangan hanya sampai pada persekutuan daging, persekutuan jasmani, tetapi ingat yang rohani maka tertolonglah hidup dan nikah kalian.

Sampai empat kali Yesus menceriterakan penderitaanNya. “Aku akan diserahkan kepada tangan bangsa kafir dan dibunuh, kemudian dikubur dan hari yang ketiga Aku akan bangkit. Angka tiga itulah batas. 

Jangan tinggalkan Korban Kristus. Kalau benar kalian berdua menghayati Koban Kristus maka kalian berdua akan selalu menyelesaikan semua masalah, karena hanya Korban Kristus yang bisa menyelesaikan masalah. Sengketa apapun, Korban Kristus bisa menyelesaikan. Hubungan dengan orang tua dan kakak beradik bisa indah kalau ada Korban Kristus.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar