20170608

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 8 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Saudara yang diberkati Tuhan, ibadah bukan hanya sekedar upacara atau sebagai pengisi dalam kehidupan umat Tuhan. Tetapi di dalam ibadah ada kuasa Firman dan Roh Kudus yang menggarap kita untuk menjadikan kita atau menciptakan gereja Tuhan yang disebut dalam kitab Wahyu, Injil Yohanes, nabi Yesaya dan nabi Hosea, untuk menjadi Mempelai. Bukan hanya sampai pada bahasa umum yaitu untuk masuk sorga, tetapi untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yehezkiel 1:24, 3:12,13; 10:5
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
3:12 Maka Roh itu mengangkat aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya,
3:13 yakni suara dari sayap-sayap makhluk-makhluk hidup yang menggesek satu sama lain, dan di samping itu suara gemertak dari roda-roda, suatu suara gemuruh yang besar.
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.

Kita sudah membahas tentang mata Tuhan, kendaraan Tuhan, caraNya berjalan dan sebagainya. Yang kita pelajari malam ini adalah poin yang kesepuluh yaitu suara Tuhan. Suara Tuhan diperdengarkan kepada Yehezkiel sebagai seorang imam dan juga sebagai seorang nabi. Jadi Yehezkiel ini seorang imam berarti harus memiliki Firman pengajaran dan dia juga seorang nabi harus memiliki Firman nubuatan, sebab dia akan diutus untuk melayani umat Tuhan yang dibuang oleh Tuhan dari tanah perjanjian ke Babel.

1.      Suara itu bagaikan air terjun yang menderu. Ini yang lebih dahulu dikedepankan oleh Tuhan. Dulu waktu masih ada air meluncur di Sulewana, kalau saudara pergi ke situ, susah sekali kita berkomunikasi dengan sesama kalau tidak berdekatan. Jadi suara air terjun itu benar-benar sudah menguasai semuanya sehingga terjadi kedekatan satu sama lain. Suara yang lain ditutupi oleh suara bagaikan air terjun.

Jadi tujuannya agar Yehezkiel sebagai hamba Tuhan, sebagai utusan Tuhan, di dalam pelayanannya telinganya hanya untuk mendengar suara Firman, jangan ada yang lain. Telinganya hanya difungsikan untuk mendengar suara Tuhan, suara Firman, itulah hamba Tuhan. Karena nanti dalam pelayanannya dia akan menyuarakan Firman Tuhan yang juga bagaikan air terjun yang menderu supaya umat Tuhanpun satu saat telinganya hanya dikuasai oleh Firman. Maka terjadilah ikatan kedekatan antar sesama anggota tubuh Kristus.

Kita yang hidup di akhir zaman ini, telinga ini banyak mengganggu kita. Kita mendengar sana dan sini lewat media. Hal-hal itu bisa mengganggu hati saudara dan hati saya. Kalau hati kita terganggu, lalu langkah kita ikut terseok-seok maka rencana Tuhan yang puncak untuk membawa saudara menjadi Mempelai atau menjadi tubuhNya itu bisa terganggu/terkendala. Tetapi kalau telinga saudara bisa menangkap suara Firman dan tidak ada lagi yang mengganggu telingamu, saudara serius mendengarkan Firman maka ada harapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Alkitab menceritakan kita bertunangan dengan Kristus Yesus. Jadi kita bertunangan dengan Kristus kita diibaratkan seperti seorang wanita. Kalau kita mendengar kata-kata yang mengganggu hati kita maka bisa terganggu juga hubungan kita dengan Kekasih kita. Akhirnya bisa mengambil keputusan “aku tidak mau ada hubungan dengan Dia”. Kenapa? Karena pengaruh suara-suara yang lain.

Suara Tuhan kini dikaitkan dengan kemuliaan. Jadi Firman yang harus kita dengar, kita harus terpikat padanya karena di dalamnya terkandung kemuliaan Ilahi.
Yehezkiel 3:12
3:12 Maka Roh itu mengangkat aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya,

Mendengar Firman berarti pelan dan pasti kita diisi sedikit demi sedikit dengan kemuliaan Tuhan. Tetapi seringkali umat Tuhan cenderung untuk mendengar suara yang tidak membawa kita mencapai kemuliaan bahkan kebinasaan. Kita lebih banyak dipropaganda oleh iblis, dunia dan nabi palsu, sehingga kita bisa gagal. Padahal kemuliaan ini adalah kemuliaan yang sudah Tuhan paketkan sebelum dunia diciptakan.
Efesus 1:4
1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

I Korintus 2:7
2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

Kemuliaan itu sudah dijanji dan dijamin oleh Tuhan. Tetapi untuk kita memperoleh, biarlah telinga kita selalu terarah untuk mendengarkan suara Firman. Tidak ada suara yang bisa mengganggu telinga kita.

Ayub bersaksi, Daud bersaksi, Yeremia bersaksi, sahabat Mempelai Laki-laki Sorga bersaksi yaitu Yohanes Pembaptis bersaksi, Yesaya juga bersaksi indah mendengarkan suara Tuhan yaitu Firman.
Ayub 23:12
23:12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Bagaimana kita bisa menyimpan suara Firman agar tidak kita langkahi kalau kita tidak suka mendengar. Apalagi ketika pesta nikah mau digelar, terdengar suara bagaikan desau air besar yang mengawali pesta nikah Anak Domba Allah.
Wahyu 19:6
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

Dikatakan Mempelai WanitaNya sudah siap dan ada ajakan untuk kita masuk dalam pesta. Tentu lebih dahulu bagi hamba Tuhan seperti Yehezkiel. Kalau hamba Tuhan tidak mau mendengarkan suara Firman yang bagaikan suara air yang menderu dan dia kesampingkan, keluar dari lokasi itu serta mau mendengarkan suara yang lain, maka dia hamba Tuhan yang sedang menuju pada kegagalan.

Pengenalan umat Tuhan ditentukan pengenalan utusan Tuhan yang melayani dia. Kalau utusan Tuhan tidak pernah mendengar suara seperti ini, tidak pernah mendengar suara menjelang pernikahan Kristus, di mana Yohanes mengatakan sukacita mendengarkan suara Mempelai Laki-laki Sorga, bagaimana mau membawa umat Tuhan jadi mempelai!.

Banyak pendeta mengaku utusan Tuhan tetapi kalau mendengar bahasa mempelai Tuhan dia menjadi bingung. Padahal itu ada di dalam Alkitab. Sehingga jemaat tidak diarahkan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan hanya sebatas menjadi lahan untuk mendapatkan jaminan hidup secara jasmani. Ini berbahaya di akhir zaman ini. Kalau kami hamba Tuhan hanya menjadikan umat Tuhan menjadi lahan untuk mendapatkan hidup jasmani dan tidak mengarahkan sidang jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan maka itu kesalahan besar. Akhirnya sidang jemaat tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan justru akan bertemu antikristus.

Apa kata Yeremia tentang suara perkataan Tuhan itu?
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

Dia menikmati suara perkataan Tuhan. Firman Tuhan menjadi satu kegirangan. Suara yang kita dengar bagaikan air terjun yang menderu itu membangkitkan kesukaan hati.

Orang yang tidak diserukan nama Tuhan di atas kehidupannya, minat untuk mendengarkan air terjun yaitu suara Tuhan atau Firman Tuhan itu tidak ada. Paling lama dia mendengar pemberitaan Firman 10 atau 15 menit dan sudah selesai. Bagaimana telinganya bisa dikuasai oleh suara Yang Maha Kuasa ini.
Bagaimana dengan Yesaya?
Yesaya 55:2
55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Mendengar Firman itu bagaikan menikmati sajian yang lezat. Orang yang tidak selera dengar Firman itu sama dengan dia menjelek-jelekkan Tuhan, menghina Tuhan, ini bahaya! Jangan sampai kita terlibat dengan kehidupan seperti ini.

Yesaya 55:2 ini sejalan dengan perkataan raja Daud.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Apa yang ada di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta yang dilihat oleh rasul Yohanes di pulau Patmos? Sebuah kitab yang terbuka. Dikatakan sebuah, berarti hanya ada satu, bukan dua. Jadi kita tidak boleh mendengar dua suara, hanya satu. Hanya satu Firman pengajaran yang mendorong kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Bangsa kafir digambarkan seperti keledai yang adalah binatang haram. Israel itu digambarkan seperti lembu. Tetapi akhirnya Israel yang digambarkan seperti lembu yang suka dengar Firman dan bangsa kafir yang digambarkan seperti keledai yang adalah binatang haram tetapi suka mendengar Firman, keduanya mendapatkan menu yang sama. Itu yang Tuhan cari dari kehidupan saya dan saudara.
Yesaya 30:24
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.

Keledai ini menunjukkan kita bangsa kafir.
Hakim-hakim 15:16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

Seharusnya kita ini tidak layak sebab kita bangsa kafir. Tetapi akhirnya kita bangsa keledai dan Israel bangsa lembu mendapat menu yang asalnya satu yaitu makanan itu diayak dan ditampi. Jangan takut kalau kita diayak dan ditampi.

Lebih hebat lagi sahabat Mempelai Laki-laki.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Yesus adalah Mempelai Laki-laki yang memiliki Mempelai WanitaNya. Siapa Mempelai Wanita Tuhan? Itulah gereja Tuhan yang sekarang ini sedang digodok dan dibangun. Yohanes Pembaptis yang status sahabat Mempelai saja sudah bersukacita mendengar Firman, kenapa kita yang adalah calon Mempelai WanitaNya tidak bersukacita mendengar Firman.

Mudah dipahami, mudah dideteksi, mudah dipantau siapa yang akan berhasil duduk di pelaminan dan berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yaitu kehidupan yang minat mendengar Firman. Kalau ada orang tidak minat dan tidak punya gairah mendengar Firman, selamat jalan baginya untuk bertemu dengan antikristus. Sebabnya saya sebagai gembala, sebagai utusan Tuhan, saya ingin memacu lewat pekerjaan Firman dan Roh Kudus agar umat Tuhan senang mendengarkan Firman bagaikan air terjun yang menderu. Coba upayakan telingamu benar-benar dikuasai oleh suara Firman.

2.      Sifat yang kedua dari suara itu disebut seperti suara Yang Maha Kuasa.
Yehezkiel 1:24b, 10:5
1:24b seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.

Jadi suara Firman yang kita dengarkan itu adalah suara dari Yang Maha Kuasa. Artinya suara itu tidak bisa dilawan/ditandingi, sebab terkandung kuasa Allah. Olehnya umat Tuhan, alangkah indahnya kalau kita tenggelam di dalam suara Yang Maha Kuasa. Jika dilingkupi oleh Yang Maha Kuasa maka tidak ada yang bisa mengalahkan saudara.

Pengalaman saya dalam pelayanan selama kurang lebih 44 tahun banyak tantangan. Berulang kali orang berencana membunuh saya, tetapi buktinya Tuhan memberikan kemenangan sebab suara yang kami suarakan adalah suara Yang Maha Kuasa, Dia pasti membela kita.

Kelak ketika antikristus datang ada yang akan disingkirkan (mempelai wanita) tetapi orang Kristen yang tertinggal akan lebih banyak. Itulah kehidupan Kristen yang tidak membiasakan telinganya mendengarkan suara Firman yang bagaikan air terjun yang menderu dan suara Yang Maha Kuasa. Dari sekarang kita harus mempersiapkan diri, jangan terlambat. Sudah dari sekarang kita harus membiasakan suara Yang Maha Kuasa, yang tidak bisa dilawan/ suara Firman tidak bisa dilawan. Siapa yang kuat melawan Tuhan?.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

3.      Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

Suara itu bagaikan suara serdadu yang besar itu artinya suara itu memberikan perlindungan kepada saya dan saudara. Ketika bujang Elisa melihat tentara bangsa Syam yang mengepung kota Dotan di mana dia dan Elisa ada di dalamnya, dia ketakutan. Tetapi Elisa mengatakan “jangan takut, yang ada bersama dengan kita lebih banyak”. Kemudian Elisa berdoa agar mata bujangnya dibukakan dan matanya terbuka lalu melihat laskar Allah di gunung-gunung mengelilingi mereka.

Bagaimana kita mau mendapatkan perlindungan kalau mengentengkan Firman. Apalagi kalau kami hamba Tuhan tidak serius membaca Firman dan nanti baru mau khotbah baru baca Firman. Kalau pendeta seperti itu bagaimana nanti nasib gereja Tuhan, pasti tertinggal dan masuk aniaya antikristus. Kalau mendengar hal seperti ini orang malah tertawa, tetapi tunggu tiba saatnya kalau tidak kalang kabut.

Kalau sekarang orang melihat kita pergi mengikuti KKR Kabar Mempelai mungkin orang mencemooh dan menertawakan, tetapi tunggu satu waktu orang yang menertawakan itu akan meratap. Jangan sampai kita seperti itu.

Mazmur 68:12
68:12 Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:

Suara Tuhan bagaikan laskar besar ini sebenarnya kabar baik. Sangat disayangkan kalau hanya suka mendengar suara yang sebentar saja sudah selesai dan tidak suka mendengar suara bagaikan air menderu, suara dari Yang Maha Kuasa, tidak suka mendengar suara bagaikan laskar yang besar. Jangan sampai saudara terlibat dengan kata “tidak suka mendengar”.

Keributan laskar yang besar ini bukan berarti sesuatu yang negatif, tetapi ini berarti ada aktivitas karena ada musuh yang mengganggu. Kita ribut bukan soal yang negatif tetapi karena kita menghadapi serangan-serangan musuh.

Dimulai dengan suara yang bagaikan air terjun menderu, berarti kita tidak terpikat dengan suara lain, hanya terpikat pada suara yang bagaikan air terjun menderu ini. Kemudian berakhir kita mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Suara ini spesial Tuhan bukakan kepada kita di ujung akhir zaman ini karena Tuhan cinta saudara dan Tuhan ingin memberikan perlindungan untuuk menghadapi 3,5 tahun aniaya antikristus.

Suara yang kita dengar itu dari satu sumber, bukan dua sumber. Makanya sebagai hamba Tuhan, Yehezkiel menerima suara itu dan sudah dalam bentuk tulisan, lalu Yehezkiel disodorkan “ambil gulungan kitab itu dan makan”. Artinya Yehezkiel sebagai hamba Tuhan, sebagai imam, sebagai nabi, dia harus lebih dahulu bersekutu dengan Firman itu.

Itu sebabnya rasul Yohanes di pulau Patmos melihat Dia yang duduk di atas takhta itu memegang sebuah kitab. Hanya sebuah, tidak dua kitab. Kalau sekarang ini di dalam gereja sudah memegang dua kitab. Kitab yang satu-satunya itu secara tulisan, jika dilanggar hukumannya lebih berat.

Metode di dalam pemberitaan Firman sudah membuat bingung anak Tuhan karena sudah ada berbagai macam Teologia. Siapa yang bisa mempelajari tentang Tuhan kalau Tuhan tidak menyatakan diriNya kepada kita.

Itu sebabnya hanya satu sumber dan ini perlu kita perhatikan.
Yehezkiel 1:24
1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

Ada saatnya berhenti, tidak lagi terdengar suara. Jangan tunggu kita tidak mendengar lagi suara. Jangan tunggu suara Firman tidak kita dengar lagi. Ada saatnya berhenti dan sayap itu terkulai berarti:

Ø  Selesai tugas pekerjaan
Selagi sekarang ini masih ada suara yang diperdengarkan yang keras bagaikan air terjun dan penuh kuasa dan bagaikan laskar yang besar untuk memberikan perlindungan kepada kita, jangan tunggu sudah tidak didengar, baru kita mau cari akhirnya tidak dapat lagi.
Amos 8:12
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Orang baru mau mencari “mana itu Firman” tetapi sudah tidak ada. Sekalipun rekeningnya milliaran di bank, dia pakai mau mencari Firman tetapi tidak dia dapat lagi sebab sudah berakhir.

Sebelum sayap itu terkulai, artinya sebelum aktivitas Tuhan berhenti, kita manfaatkan kesempatan untuk mendengarkan kabar yang besar ini, kabar yang mengarahkan saya dan saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Ø  Ada saatnya hamba Tuhan istirahat.
Markus 6:31-32
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

Matius 14:13
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.

Lukas 9:10
9:10 Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama Dia.

Sebenarnya suara ini sudah tertuang di dalam suara pengembalaan. Suara ini diperdengarkan di dalam penggembalaan, bukan di mana-mana.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Hanya satu suara, tidak dua. Jadi jangan macam-macam pengajaran, hanya satu suara yang sesuai dengan Alkitab, di mana ayat yang satu menerangkan ayat yang lain.

Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Domba ini mengenal suara. Dia selalu mengikuti penggembalaan karena mengenal suara penggembalaan. Tidak suka mendengar suara asing, dia hanya tertarik mendengar suara gembala yang baik.

Yohanes 10:16,27
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Domba ini akhirnya menjadi satu kawanan karena mendengar suara yang sama. Coba kalau tidak mendengar suara yang sama, biar dilinggis tidak mungkin jadi satu. Memang ada persekutuan, kelihatannya sama tetapi itu persekutuan tahi kambing. Tahi kambing kalau dalam perutnya satu, tetapi begitu keluar terpisah. Banyak orang Kristen kalau di dalam mendengar Firman kelihatan satu, tetapi ketika keluar sudah beda-beda. Jangankan berbeda sidang jemaat, di dalam nikah saja bisa suami sudah lain, isteri juga sudah lain.

Tetapi kalau persekutuan yang benar walaupun jauh di mata dekat di hati, dalam bahasa gerikanya adalah adelpos.
I Tesalonika 2:17
2:17 Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.

Jangan dibalik, dekat di mata tetapi jauh di hati, gawat kalau seperti itu. Jangan sampai suami isteri satu meja makan tetapi hatinya jauh, itulah persekutuan tahi kambing. Mengapa bisa jauh di mata tetapi dekat dihati? Sebab diikat oleh suara yang sama. Suami mendengar suara yang sama dengan yang didengar oleh isteri sehingga sekalipun jauh di mata tetapi dekat di hati.

Mari kita mendengarkan suara dari sumber yang satu yaitu suara penggembalaan yang murni Firman Tuhan, sebab ada suara yang tidak murni.

Suara itu harus dimakan.
Yehezkiel 3:1-3
3:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

Jadi hamba Tuhan itu yang lebih dahulu bersekutu dengan Firman. Bagaimana mau mengajar jemaat bersekutu dengan Firman kalau dia sendiri tidak bersekutu dengan Firman dan hanya suka minum-minuman keras. Apanya  yang diharapkan bila pelayan seperti itu!.

Makan Firman berarti dia selalu membiasakan diri membahasakan Firman (bersekutu dengan Firman Allah).
Wahyu 10:8-10
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Waktu mempraktekkan Firman itulah yang pahit sehingga kadang orang tidak suka. Contohnya dia mendengar “jangan merokok” susah dia mau melepas rokok. “jangan minum minuman keras karena minuman keras hanya diberikan kepada orang yang akan binasa” tetapi dia tidak bisa dan tetap minum. Kenapa begitu? Dia merasa pahit kalau mau melakukannya. Manis memang kalau diucapkan tetapi dalam mempraktekkan dia tidak mau. Ini yang banyak terjadi di akhir zaman.

Yesus sudah mau datang, keadaan dunia semakin goncang gancing, ke mana kita mau lari. Hanya bila mendengar suara bagaikan laskar yang besar kita dilindungi. Mendengar suara Yang Maha Kuasa maka kita tidak bisa dilawan oleh musuh. Mendengar suara desau air terjun maka kita ada dalam kemuliaan, siapa yang bisa mengganggu gugat kita. Semua itu kita terima lewat suara Firman Tuhan.

Jadi tidak boleh kita entengkan Firman Tuhan di akhir zaman ini. Percayalah suara Yang Maha Kuasa, imani dan pasang telingamu dengar suara ini. Tuhan siap melindungimu. Cobaan apapun, tantangan apapun, ada suara Yang Maha Kuasa yang pasti menolong kita.

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar