20170621

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 21 Juni 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 3:6-13
3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.
3:8 Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
3:10 Juga dengan semuanya ini Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu, tidak kembali kepada-Ku dengan tulus hatinya, tetapi dengan pura-pura, demikianlah firman TUHAN."
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel, perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda, perempuan yang tidak setia itu.
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."

Ini menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan benar-benar mengamat-amati atau mengawasi kekasihNya. Karena pada pasal dua sudah kita ikuti, pada ayat yang kedua dikatakan Israel ini adalah isteri Tuhan dalam pengertian rohani.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Jadi sebenarnya kalau kita simak Yeremia 2:2, kelepasan Israel dari Mesir itu adalah kelepasan mempelai yang menubuatkan gereja Tuhan akhir zaman dalam Wahyu 12:14-16

Dulu Israel sudah menikmati kelepasan Mempelai. Dan kita gereja Tuhan menghadapi hal itu di depan pintu. Kita sedang berjalan menuju kegenapan Firman ini. Tuhan mengawasi dan mengamat-amati karena kita dipertunangkan dengan Kristus di mana kita adalah kekasihNya dan Tuhan Yesus adalah kekasih kita. Tuhan tidak menginginkan kasih kita terbagi-bagi. Demikian sebenarnya muatan ayat dari yang kita baca tadi. Tuhan menemukan Israel adalah kekasihNya tetapi kasih mereka sudah terbagi-bagi kepada batu dan kayu. Batu menunjuk kekerasan hati dan kayu menunjuk kedagingan.

Tuhan telah mengatakan dalam Yeremia 2:27 bahwa ibu mereka adalah batu dan bapanya adalah kayu. Jadi genetika rohani mereka bukan lagi genetika Bapa Sorgawi. Tetapi yang mewarnai genetika rohani mereka adalah keras hati (batu) dan kedagingan (kayu).
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

Jadi Tuhan telah menunjukkan kesalahan dan kekurangan mereka. Coba kalau pengkhotbah seperti Yeremia menunjuk saudara “kau itu bapamu batu” atau “kau itu mamamu kayu”. Kira-kira saudara senang? Tetapi seperti itulah sifat Sorga, karena Dia tidak ingin kekasihNya membagi kasih dengan yang lain. Jadi Dia ingin mempertahankan kasih agar hubungan mereka terjalin indah, hubungan mesra mereka tambah diwarnai dengan kemuliaan. Begitu juga kepada kita. Kadang kita tidak mampu menerima kalau diberitahu kesalahan kita.

Seperti juga Israel ini, karena itu kenyataan. Dalam Yeremia 2:7,10,12, hal itu diceritakan kembali. Di sana kita melihat bagaimana mereka tidak rela ketika ditegur oleh Tuhan. Kadang kitapun demikian. Untuk melampiaskan ketidakmauan kita ditegur oleh Tuhan maka si pengkhotbah menjadi sasaran dan menuduh “yang berkhotbah itu kedagingan, menyampaikan Firman dengan emosi”. Padahal kita sendiri yang tidak mau ditegur sehingga memposisikan diri pada:

Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

Karena memang ayah kayu/ daging dan ibu batu/ keras hati, maka karakter ini ada sehingga sukar merendahkan diri.
Yeremia 2:27
2:27 yang berkata kepada sepotong kayu: Engkaulah bapaku! dan kepada batu: Engkaulah yang melahirkan aku! Sungguh, mereka membelakangi Aku dan tidak menghadapkan mukanya kepada-Ku, tetapi pada waktu mereka ditimpa malapetaka mereka berkata: Bangkitlah menyelamatkan kami!

Saya selalu selipkan kalimat dalam doa menyambut Firman “kami akan menerima Firman dengan kerendahan hati”. Karena ini yang banyak menjadi masalah dalam pertumbuhan rohani, ketika kita ditegur apa yang salah, berbalik kita marah pada yang dipakai oleh Tuhan. Padahal Tuhan mau meraih dan menolong kehidupan itu.

Saya ini menyandang predikat pendeta yang suka marah-marah dari mimbar, tidak apa-apa, itulah karakter saya. Tetapi tujuan saya tidak seperti cap yang saya terima. Karena saya mengasihi orang itu, mengasihi siapapun karena itulah yang Tuhan taruh, saya melihat bahaya kalau diteruskan praktek itu sehingga saya harus tegur. Entah diterima baik maupun tidak diterima baik tetap puji Tuhan.

Di sini Tuhan mengamat-amati jelas sekali. Ternyata Tuhan menemukan di sini bahwa mereka telah membagi kasih kepada kayu dan batu (berhala).
Yeremia 3:9
3:9 Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.

Mereka keras hati dan kedagingan. Ini yang Tuhan temukan dari umat yang tadi menerima keselamatan mempelai ketika keluar dari Mesir. Tuhan mengamat-amati ada dua lokasi di mana mereka suka pergi:
1.      Di atas bukit yang menjulang.
2.      Di bawah pohon yang rimbun.

Kalau di bawah pohon yang rimbun berarti mereka berpikir tidak dilihat. Kalau di atas bukit yang menjulang berarti mereka sudah terang-terangan. Akhir zaman ini hal seperti ini akan saudara saksikan. Orang melakukan dosa terang-terangan.
Yesaya 3:9
3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.

Ini yang Tuhan cegah, sebab kalau hal itu berkelanjutan maka malapetaka yang akan menimpa. Itu sebabnya Tuhan pakai pelayan Tuhan untuk menyuarakan. Tidak berarti begitu kita keluar dari kamar Tuhan langsung bersuara mencegah kita. Bukan seperti itu tetapi ada pelayan yang Tuhan percayakan untuk menyuarakan isi hati Tuhan supaya jangan mendatangkan malapetaka. Apakah manusia suka menghadirkan malapetaka dalam dirinya? Hanya orang yang tidak waras yang menginginkan malapetaka. Kalau kita masih waras, tidak ada satu orangpun yang mau menghadirkan malapetaka dalam dirinya.

Kita tidak sadar kalau Tuhan mengawasi dan mengikuti. Itu sebab Dia memakai penyambung lidahNya supaya mengingatkan “malapetaka itu akan kena”. Syukur dan puji kepada Tuhan kalau kita bisa menerima dan mengapresiasi.

1.      Di atas bukit yang menjulang.
Di bukit mereka bersundal dengan batu dan kayu. Itu menunjukkan kekerasan hati dan kedagingan. Kalau itu yang menjadi warna hidup maka otomatis pelan dan pasti mengundang malapetaka. Dalam kitab Wahyu ada malapetaka yang berkesinambungan/ terus menerus. Setelah datang yang satu datang lagi yang lain dan itu terus menerus sampai tuntas. Apakah ini hanya sekedar dibahasakan? Satu saat hal ini menjadi kenyataan di muka bumi ini. Wahai anak Tuhan, marilah kita memperhatikan, jangan sampai kita jalan terus sehingga kena malapetaka ini.
Mazmur 50:21 (terjemahan lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Bukit menunjuk tanah yang lebih tinggi dari permukaan lain di sekitar situ. Ini menggambarkan pembengkakan daging. Kalau sudah bertunanganan dengan Tuhan, jangan bagi kasih kepada yang lain. Tuluslah dan jujur, jangan bagi kasih dengan daging dan kayu, fokuslah kepada Tuhan saja.

Makanya Yesus disalib di bukit untuk menghadapi bukit-bukit ini. Bait Allah Salomo dibangun di atas bukit Moria untuk menghadang gerakan batu dan kayu. Kalau melihat bukit Moria kita melihat kisah Abraham dengan anaknya. Apakah Abraham mempertahankan kekerasan hati, apakah Abraham mempertahankan kedagingannya? Tidak! Dia rela melepaskan anaknya satu-satunya. Itu membuktikan kerendahan hatinya menerima kasih Tuhan.

Di bukit Moria di mana Abraham mau mempersembahkan anaknya Ishak kepada Tuhan, di bukit itulah Bait Allah dibangun. Itu menunjukkan bahwa pembangunan Bait Allah itu untuk menghentikan segala pembengkakan daging. Makanya relakanlah dirimu dibangun menjadi Bait Allah. Kalau saudara rela maka tekanlah segala keinginan daging dan kekerasan hati.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

II Tawarikh 3:1
3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

II Tawarikh 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1 Syahadan, maka Sulaimanpun mulai membuat rumah Tuhan di Yeruzalem di atas bukit Moria, seperti sudah ditunjuk kepada Daud, ayahanda baginda, didirikannya akan dia pada tempat yang ditentukan Daud, pada tempat pengirikan Ornan, orang Yebuzi itu.
Kejadian 22:2      
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Ketika saya membaca Yeremia 3:6 saya bertanya kepada Tuhan kenapa tidak disebutkan di gua atau di lembah. Dan Tuhan menunjukkan II Tawarikh 3:1. Di sana ada peran bangsa kafir yaitu Ornan. Saat itu sudah 70.000 orang dibunuh oleh Tuhan, tinggal selangkah Ornan juga akan dibunuh. Dia ada di Yerusalem dan dia adalah pemilik tanah ini. Syukur dan puji bagi Tuhan, bangsa kafir ini tertolong dari maut. Sebagai syukur dan pujinya bagi Tuhan, Ornan tidak segan mempersembahkan bukit Moria ini. Walaupun Daud berusaha untuk membeli padahal Ornan dengan rela untuk menyerahkan.

Kalau kita ada di ats bukit, lihatlah Kejadian 22:3, lihatlah Bait Allah Salomo, lihatlah Korban Kristus di bukit Golgota. Semua itu menghadang batu dan kayu yang melekat pada diri kita. Ini yang Tuhan dambakan bagi kehidupan saya dan saudara.

Israel sudah gagal, kegagalan Israel diganti oleh Ornan, orang Yebus, bangsa kafir. Dia bisa mempersembahkan bukit Moria. Kepada kita bangsa kafir, Tuhan sedang merancang dan sedang melaksanakan pembangunan TubuhNya, Mempelai WanitaNya, justru di tengah bangsa kafir. Biarlah kita sambut dan terima, ketika kita ditunjuk dan ditegur, sekalipun keras dan tegas di dengar sepeti jemaat di Kreta, sambutlah dengan hati tulus.
Titus 1:13 (Terjemaham Lama)
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,

Dari tujuh sidang jemaat di Asia Kecil, 5 sidang jemaat ditegur Tuhan dengan keras karena Tuhan cinta kepada mereka. Mereka adalah hasil karya Golgota, mereka sudah diselamatkan oleh Korban Kristus di Golgota. Tuhan tidak ingin kasih mereka bercabang. Ketika Tuhan mengamati bahwa kasih mereka sudah terbagi-bagi maka Tuhan datang menegur. Tuhan ingin kasih umat Tuhan hanya terfokus kepada Mempelai Laki-laki Sorga.

Sebab itu perhatikan apa yang sedang Tuhan lakukan. Kalau kita dilawati Tuhan, sekalipun Firman itu tajam, bukan maksud Tuhan untuk menghancurkan kita. Juga tidak ada niat dari pengkhotbah untuk menghancurkan kita tetapi supaya kita kembali. Karena mata dan hati si pengkhotbah dijamah oleh Tuhan untuk memberi tahu.

Batu dan kayu ini, awas kalau kita pertahankan! Ada gulungan kita yang sedang terbang dan sebelah luarnya ditulis kepada si penipu dan sebelah dalamnya tertulis kutuk kepada si pencuri. Yang dia lakukan adalah merusak rumah sampai batu dan kayu habis dibinasakan.
Zakharia 5:1-2
5:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang.
5:2 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta."

Ini luas atau ukuran ruangan suci. Berarti yang sedang diancam adalah kehidupan yang tahu:
Ø  Meja roti sajian, ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Ø  Pelita Emas, ibadah Raya.
Ø  Mezbah Dupa Emas, ibadah doa penyembahan.

Di situ alamat dia datang kalau kita mewarnai kehidupan kita dengan dua hal! Yaitu mencuri dan sumpah palsu. Kenapa mencuri? Sebab kedagingan. Kenapa bersumpah palsu? Sebab keras hati.

Zakharia 5:3-4
5:3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman.
5:4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."

Ini jangan terjadi pada kita. Kenapa menghancurkan kayu dan batu? Sebab alamat inilah yang dituju oleh sumpah serapah tadi karena kehidupan itu pencuri dan suka bersumpah palsu. Dia suka membalik fakta, yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Jangan sampai kita seperti itu sebab akhirya hancur, batu habis, kayu musnah. Apa lagi yang mau dipertahankan. Kalau ini dipertahankan berarti mempertahankan sesuatu yang menuju pada kemusnahan.

Keras hati sulit ditegur, kedagingan juga sulit ditegur. Bahasa ini saya sampaikan bukan karena benci seseorang tetapi karena mau menghindarkan kita dari petaka yang akan menimpa dunia akhir zaman. Tetapi seringkali salah terima. Ini yang menjadi penyebab yaitu  karena kita tidak mau menyambut Firman dengan rendah hati.

Tuhan mengkondisikan diri kita sebagai calon isteri Anak Domba Allah dan Tuhan tidak ingin kasih kita terbagi. Tetapi kalau sampai kasih terbagi, apa boleh buat, Tuhan akan menghukum.
Yehezkiel 16:38
16:38 Aku akan menghakimi engkau seperti orang menghakimi perempuan-perempuan yang berzinah dan yang menumpahkan darah dan Aku akan melampiaskan atasmu murka dan cemburuan-Ku.
Inilah gereja Tuhan yang seperti kayu dan batu tadi. Tuhan tidak ingin kasih kita terbagi, Dia tidak mau kita setengah-setengah hati mengasihi Dia, itu sebabnya Tuhan cemburu.

Yehezkiel 16:39
16:39 Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil.

Perhiasan dirampas berarti batal masuk Yerusalem Baru. Tampil bugil berarti kedagingan.
Yehezkiel 16:40-42
16:40 Mereka akan menyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari engkau dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka.
16:41 Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan. Dengan demikian Aku membuat engkau berhenti bersundal dan upah sundal tidak akan kauberikan lagi.
16:42 Demikianlah Aku melampiaskan murka-Ku kepadamu sehingga cemburu-Ku kepadamu reda kembali; barulah Aku merasa tenang dan tidak sakit hati lagi.

Pembalasan Tuhan menenangkan hatiNya. Ini jangan sampai terjadi. Kita ini sudah dikondisikan Tuhan menjadi calon Mempelai WanitaNya, jangan kita pergi ke bukit yang menjulang atau ke bawah pohon yang rimbun.

Tuhan menemukan Israel seperti ini. Israel itu kekasih Tuhan, masakan Tuhan biarkan. Itu sebabnya dengan lembut Tuhan serukan “pergilah kepada kerajaan di sebelah utara, kembalilah”. Begitu murah hati Tuhan, begitu lembut hati Tuhan. “Aku tidak akan murka dan muram muka untuk selama-lamanya. Asal bertobat dan akui”. Bukti pertobatan adalah mengaku kesalahan.

Walaupun tadi sudah dikondisikan menjadi kekasihNya ketika mengalami kelepasa Mempelai dari Mesir, sampai Tuhan mengatakan “siapa menjamah kamu berarti menjamah biji mata Tuhan” tetapi kadang kita tidak sadari. Tuhan itu baik luar biasa. Hanya karena kita kena Firman, disentuh, terasa sakit, sehingga berontak.

Di mana syukur kita kepada Yesus yang disalib.  Kenapa Yesus di salib di bukit, apakah tidak bisa disalib saja di depan Bait Allah? Bait Allah juga dibangun di atas bukit. Semuanya itu maksudnya untuk menghentikan kedagingan kita.

Kalau membaca dalam II Tawarikh dan I Tawarikh, Ornan ini rela mengorbankan bukit Moria padahal dia bangsa kafir. Kalau ditanya kepada Arauna “kenapa kau bangsa kafir bisa selamat dari sepak terjangnya pedang maut yang sudah membunuh 70.000 orang?” maka dia akan menunjuk korban yang disembelih di mezbah karenanya murka itu berhenti. Baik Daud dan juga Ornan, mereka diselamatkan oleh korban itu.
Kalau kita bangsa kafir diselamatkan oleh Korban Kristus. Di mana rasa syukur kita? Jangan kita khianati Mempelai Laki-laki Sorga kekasih kita. Jangan terbagi kasihmu, fokuslah kasihmu hanya tertuju kepadaNya. Kalau kita benar mencintai dan mengasihiNya, masakan kebutuhan calon Mempelai WanitaNya tidak Dia penuhi, pasti akan Dia peduli. Kebutuhanmu secara lahiriah pasti akan dijamin oleh Tuhan karena Dia pemilik langit dan bumi, amat terlebih kebutuhan rohani.

Cuma kadang karena kasih kita terbagi, sehingga banyak mengalami kesulitan. Parahnya lagi sudah mengalami kesulitan kemudian dihukum lagi oleh Tuhan. Ini mengerikan kalau seperti itu, sebabnya mari kita berubah sikap.

Kembali kita baca Yeremia 3:12-13. Begitu lembut Tuhan mengajak umatNya supaya kembali.
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Manfaatkanlah kemurahan hati Tuhan ini. Sekarang ini Tuhan tawarkan kepada kita. Dulu mereka tidak mau memanfaatkan, tetapi puji Tuhan kalau sekarang kita manfaatkan.
Yeremia 3:13
3:13 Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."

Kita lihat lagi bagaimana tanah Ornan itu diganti oleh Daud.
I Tawarikh 21:26
21:26 Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN, mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan dan memanggil TUHAN. Maka TUHAN menjawab dia dengan menurunkan api dari langit ke atas mezbah korban bakaran itu.

Luar biasa doanya Daud langsung dijawab. Daud selamat karena korban ini, Ornan juga selamat karena korban ini. Ini berbicara untuk kita sebagai Korban Kristus. Sebenarnya korban ini yang membuatnya selamat baik Daud bangsa Israel dan Ornan bangsa kafir.

Di mana Daud membangun Mezbah dan api dari Tuhan membakar korbannya, di sanalah Salomo membangun Bait Allah. Bait Allah ini selalu dikaitkan dengan nama Tuhan. Jadi Bait Allah ini tidak bisa lepas dengan nama Tuhan.
I Raja-raja 8:16-20,29, 33, 35, 41-44, 48
8:16 Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat kediaman nama-Ku, tetapi Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel."
8:17 Lalu raja melanjutkan: "Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah Israel,
8:18 berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik;
8:19 hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku.
8:20 Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel,
8:29 Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
8:33 Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini,
8:35 Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka,
8:41 Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-Mu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena nama-Mu, --
8:42 sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang besar dan tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang teracung -- dan ia datang berdoa di rumah ini,
8:43 maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini.
8:44 Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
8:48 apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

Jadi Bait Allah tidak bisa lepas dengan nama Tuhan. Bait Allah ini ada di atas Moria. Kekuatan nama ini begitu dahsyat dan nama ini yang bisa menaklukkan trio iblis baik yang di langit (iblis), di bumi (nabi palsu) dan di bawah bumi (antikristus).

Bagaimana kita bisa dimeteraikan nama ini? Hanya kehidupan yang mau dibangun menjadi Bait Allah dan bisa menekan bukit-bukit yaitu pembengkakan daging jika dimeteraikan nama Tuhan.
Yohanes 17:11-12→ Kekuatan untuk melindungi
17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Mazmur 111:9
111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.

Namanya kudus menyucikan. Rumah itu benar-benar diwarnai dengan kehidupan yang memiliki nama yang dahsyat dan mengalami pekerjaan penyucian.

Hagies atau hagiatzo artinya dahsyat dalam menyucikan.

Kalau ini ada pada saudara maka sudah dapat dipastikan saudara tidak akan gagal bertemu dengan Tuhan. Itukan tujuan kita beribadah, bukan hanya sekedar menggelar upacara. Ibadah itu untuk mendorong dan membawa kita duduk bersanding di pelaminan bersama dengan Tuhan Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya.
Filipi 2:10-11
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Tujuh wanita juga mencari nama ini. Mereka bukan mencari nama ini supaya terpenuhi dompet mereka atau supaya bisa memiliki ini dan itu secara jasmani. Tetapi yang betul-betul mereka cari supaya aib yang menggangu hubungan mereka dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga itu dibersihkan oleh yang punya nama ini.

Mereka tidak berpikir mau mencari kebutuhan-kebutuhan jasmani. Masalah yang mau mereka selesaikan adalah aib karena ini yang mengganggu hubungan mereka dengan Mempelai Lak-laki Sorga.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

Nama inilah yang dahsyat menyucikan mereka. Ini hubungannya dengan bukit Moria. Ini yang harus ada. Bukannya bukit yang tadi Israel (perempuan murtad) dan Yehuda (perempuan yang tidak setia) datang berbuat zinah. Perbuatan mreka membuat Tuhan sakit hati. Namun dengan lembut Tuhan memanggil “kembalilah, Aku tidak akan muram untuk selama-lamanya, Aku tidak akan murka untuk selama-lamanya”. Tetapi harus bayar harga yaitu “akuilah” maka pasti beres semuanya. Asal kita katakan itu dan lakukan maka Tuhan juga akan melakukan kepada kita karena Dia pasti bertanggung jawab. Ini yang kita butuh sebagai hamba Tuhan.

Saya memuji Tuhan sebab Tuhan berikan begitu jelas ke mana saya melangkah. Apa yang salah Tuhan beri tahu. Dan begaimana seharusnya saya mengayunkah langkah itu Tuhan tunjukkan. Sekalipun banyak himpitan dan tantangan, tetapi kalau kita mengkondisikan diri sebagai Mempelai Wanita untuk Kristus maka Dia yang bertanggung jawab, Tuhan tidak akan tutup mata asalkan kita menyelesaikan. Anak-anak yang masih sekolah ayo bersandar penuh kepada Tuhan. Apapun pekerjaanmu, dahulukan Tuhan kekasih kita. Maka semua persoalan yang kita hadapi, pasti Dia yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan.

Namun kadangkala kita ragu. Kita beribadah tetapi kita sangsi, apakah benar Tuhan ada. Kenapa bisa begitu? Sebab ketika beribadah hanya sekedar mengikuti tatap cara beribadah dan tidak menikmati apa sebenarnya tujuan beribadah.

2.      Di bawah pohon yang rimbun
Yeremia 3:6
3:6 TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Dia tidak mencari pohon yang meranggas tetapi pohon yang rimbun. Artinya mereka ini selalu mencari tempat persembunyian, selalu menutup diri, jangan sampai di lihat dari atas. Sialnya lagi sudah berbuat lalu menutup diri kemudian salahkan lagi orang lain. Itu bukan hanya pergi ke bawah pohon yang rimbun tetapi pohon yang paling rimbun. Padahal terbuka saja dan akuilah.
Mazmur 130:3-4
130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
130:4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.

Kalau dosa/kesalahan ditegur malah marah! Bukannya mohon ampun apa yang sudah dilakukan. Yang justru disalahkan yang telah banyak menolong dia. Itu malah kembali disalahkan. Inilah gambaran dari 18 dosa akhir zaman, salah tahu adalah tidak tahu berterima kasih.

Sebabnya dihimbau oleh Tuhan, marilah kembali. Artinya lepaskan itu batu dan kayu. Kalau itu dipertahankan maka musnah semua. Semoga kita tidak kena dan memang itu doa kita semua. Saya yakin saudara mendambakan seperti apa yang ada dalam hatiku yaitu supaya kita semua tidak kena bencana dan malapetaka ke depan ini.

Dunia sekarang benar-benar menimbun senjata. Tinggal kapan terjadi, mau ke mana kita lari. Lihat saja sekarang banyak bom bunuh diri, sudah bagaimana pikirannya orang itu. Itu semua dari iblis yang mau menghambat dan menggagalkan saudara. Kalau kita tidak mengasihi Tuhan kita bisa kena hal itu.

Apakah kita tidak bisa dilihat oleh Tuhan dari atas?
Mazmur 14:2-3
14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Ini yang Tuhan lihat, orang Israel ada di bawah pohon yang rimbun, berarti tidak bisa bersembunyi dari mata Tuhan.

Mazmur 14:4
14:4 Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN?
Dampak dari ayat 2 dan 3 adalah ayat 4 ini.

Mazmur 53:3-4
53:3 Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
53:4 Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Ini yang Tuhan cari tetapi mereka sudah menyimpang dan bejat.
Mazmur 53:5-6
53:5 Tidak sadarkah orang-orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada Allah?
53:6 Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para pengepungmu; mereka akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka.

Kalau makin menutup diri dan membuat perlindungan makin rimbun maka itulah akibatnya. Ini berbahaya, jangan terjadi pada diriku dan dirimu. Yesus segera akan datang menjemput saudara kalau saudara dikondisikan menjadi Mempelai Wanitanya. Terbukalah di hadapan Tuhan mumpung kita dihimbau kembali. Kembali ini berarti tawaran kemurahan. Jangan pertahankan ibumu batu dan bapaku kayu. Coba bayangkan bagaimana keadaan batu dan kayu melahirkan anak, anak itu akan lebih berat lagi karena sudah gabungan batu dan kayu.

Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, derap kuda putih yang Dia tunggangi sudah mulai terdengar secara rohani untuk menjemput kita mempelaiNya dan menghancur luluhkan semua musuh-musuhNya.

Kita yang masih ada sekarang ini biarlah kita melembutkan hati dan katakan “Tuhan saya butuh pengampunan dari Engkau” dan memang itu Tuhan tawarkan. Kita perhatikan di sini, kita awasi diri kita. Sebab bagaimanapun mata Tuhan melihat dari atas, kita bersembunyi bagaimana. Coba anak-anak muda mau bersembunyi bagaimana. Anak muda yang suka datang tidur di pastori jangan main-main dengan Tuhan kalau tidak mau hancur hidupmu. Kalau saudara kepala batu dan masih Tuhan kasihi nanti Tuhan patahkan kakimu. Senang hati Tuhan melihat anak-anak muda datang di pastori. Hanya awas! Tuhan awasi apa yang engkau perbuat.

Semua tidak ada yang Tuhan lewati, termasuk orang tua. Mata Tuhan mengamat-amati. Pertama tujuan Tuhan mengawasi supaya kasih kita tidak terbagi kepada orang lain tetapi hanya tertuju kepada Dia. Ini yang Tuhan inginkan dari pribadi kita.

Yeremia 3:7
3:7 Pikir-Ku: Sesudah melakukan semuanya ini, ia akan kembali kepada-Ku, tetapi ia tidak kembali. Hal itu telah dilihat oleh Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia.

Tuhan sudah lakukan ini dan berharap dia kembali tetapi mereka tidak kembali. Makanya Tuhan katakan “makin Ku panggil, makin menjauh”.
Hosea 11:1
11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.

Dipanggil dari Mesir ini kelepasan mempelai.

Hosea 11:2
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.

Di sini mereka menyembah lagi patung batu dan kayu, ini yang mereka lakukan. Makin dipanggil makin jauh. Mereka berpikir aman-aman saja, dunia ini begini-begini saja, ternyata petaka yang dia terima.
Zakharia 7:11-12
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

Semoga kita malam ini terkesima memahami hal ini. Saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan. Jangan saya membuat perlindungan dari pohon yang rimbun dan bersembunyi. Karena saya tahu bersembunyi bagaimanapun mata Tuhan tetap melihat. Tidak bisa kita bersembunyi, Dia amati dan awasi dari Sorga.

Ini yang paling gawat:
Yeremia 3:11
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel, perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda, perempuan yang tidak setia itu.

Murtad dalam terjemahan aslinya adalah apostasia yang artinya:
1)      Meninggalkan persekutuan yang benar.
2)      Mengkhianati.
3)      Memberontak.

Sudah tinggalkan pengajaran yang benar masih juga merasa lebih benar dari yang lain. Sudah lebih jahat tetapi masih membandingkan diri dengan Yehuda. Dia anggap dirinya lebih baik. Ini yang membuat Tuhan begitu tersayat hatiNya. Tetapi walaupun sudah seperti itu kelakuan orang Israel yang 10 suku yaitu kerajaan di sebelah utara, tetapi mereka masih dihimbau oleh Tuhan.
Yeremia 3:12
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Ini tawaran kasih sayang Tuhan. Sejahat-jahat bagaimanapun saudara, kalau kita masih dikasih oleh Tuhan maka kita masih dihimbau oleh Tuhan. Kapan? Kalau kita mendengar Firman Tuhan, itu berarti kita ditawari dan dilawati oleh Tuhan dan Tuhan masih siap untuk membenahi. Jangan lagi kita berkeras hati dan menutup diri, jangan tetap tinggal seperti dalam ayat 11.

Yang dihimbau oleh Tuhan bukan Yehuda, tetapi yang paling jahat namun masih merasa lebih benar dari Yehuda.
Yeremia 3:11-12
3:11 Dan TUHAN berfirman kepadaku: "Israel, perempuan murtad itu, membuktikan dirinya lebih benar dari pada Yehuda, perempuan yang tidak setia itu.
3:12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Jadi kalau yang sudah murtad, yang jahat ini bisa kembali apalagi yang seperti Yehuda, pasti kembali.

Berarti Tuhan memperhatikan, sejahat bagaimanapun saudara, masih Tuhan lawati dengan Firman. Tinggal kita menanggapi atau tidak.

Kemurahan Tuhan ditawarkan kepada yang  paling jahat ini. Ada harapan, masih Tuhan tawarkan bau air kepadanya. Biar hancur kalau masih cium bau air, dia masih bisa bersemi kembali.
Ayub 14:7-9
14:7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.

Kalau kita sudah hancur lalu Tuhan tawarkan kemurahan Tuhan dan Tuhan tolong kita, jangan lagi kita ulang.


Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar