20170708

Kebaktian Doa, Sabtu 8 Juli 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Pesta nikah di Kana ini tepat pada hari yang keenam. Bila saudara urut mulai dari pasal yang pertama ada 4 hari, kemudian dalam Yohanes 2:1 dikatakan “pada hari yang ketiga”. Bahasa itu diucapkan pada hari yang keempat. Jadi bicara hari yang ketiga itu menunjuk hari yang keenam. Ini cara orang Yahudi berbicara tentang hari.

Jadi pembenahan nikah di sini terjadi pada hari yang keenam. Yang dominan dalam pembenahan nikah ini adalah apa yang dikatakan Yesus “kata Yesus”. Jadi pembenahan nikah pada hari yang keenam itu tidak lepas dengan perkataan Yesus, perkataan Ilahi, perkataan Tuhan, itu mengandung kuasa yang dapat mengerjakan keubahan atau mujizat. Bukan hanya mujizat jasmani tetapi mujizat yang rohani.

Pada hari keenam minggu kejadian, Tuhan menciptakan dua hal. Yang pertama adalah Binatang-binatang, semua diciptakan lewat debu tanah. Berbeda yang lain, Tuhan hanya berfirman. Tetapi untuk binatang, Tuhan juga menggunakan pekerjaan tangan.
Kejadian 2:19
2:19 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

Pengkhotbah 3:20
3:20 Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.

Binatang ini dibawa kepada Adam namun Alkitab mengatakan tidak ada yang sepadan dengan Adam. Adam ini menggambarkan Adam yang akhir itulah Yesus. Jadi kalau rohani kita ini yang ada pada hari yang keenam hanya sekelas binatang maka kita tidak akan cocok dengan Tuhan Yesus Kristus, Adam yang akhir. Jangan sampai kita dikatakan umat Tuhan, dikatakan orang Kristen tetap sifatnya seperti binatang, orang seperti itu tidak akan bisa mencapai nikah dengan Kristus Yesus Adam yang akhir.
2 Petrus 2:12
2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Kejadian 2:20
2:20 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Itu sebabnya jangan rohani kita hanya sekelas binatang. Sifat-sifat kita jangan hanya sekelas binatang. Jangan lupa, dalam Pengkhotbah 3:20 tadi manusia tidak ada beda dengan binatang.

Kalau hanya sekelas binatang, walaupun memiliki kehidupan, tetapi nasibnya semua yang bernafas itu binasa oleh air bah.
Kejadian 7:20-21
7:21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
7:22 Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.

Yang tertolong hanya 4 pasang, Nuh suami isteri, Sem suami isteri, Yafet suami isteri dan Ham suami isteri. Jadi itu adalah kelepasan mempelai.

Kita sekarang ada pada minggu ketebusan. Kita ada pada hari yang keenam minggu ketebusan. Sejak Adam jatuh dalam dosa sampai Abraham, itu ada 2000 tahun. Dari Ishak anak Abraham yang tunggal sampai Yesus Anak Tunggal Bapa Sorgawi, itu 2000 tahun. Kalau kalender International kita sudah lebih 2000 tahun. Berarti secara rohani kita ada pada hari yang keenam minggu ketebusan.

Pada minggu kejadian Tuhan menjadikan binatang tetapi tidak ada yang cocok dengan Adam. Lalu Tuhan mengambil tulang rusuk Adam dan terjadi penciptaan kembali. Kita ini diciptakan dari tulang rusuknya Yesus ketika Dia disalib dan ditusuk lambungnya. Jadi gereja Tuhan yang masuk dalam pembentukan Tubuh Krisus menjadi isteri dari Adam yang akhir adalah gereja yang mengalami pekerjaan penciptaan kembali.

Jangan kita diam, binatang itu tidak bisa menyembah dan memang tidak tahu menyembah. Jadi orang Kristen yang tidak tahu menyembah itu selevel dengan orang utan, monyet, serigala, macan tutul dan sebagainya.

Kehidupan yang diciptakan kembali akan merasakan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dalam dirinya sehingga pasti terdorong untuk menyembah. Kalau saya tidak tahu menyembah maka saya hanya seharga binatang. Tuhan tidak akan menikah dengan kehidupan Kristen yang seharga binatang.

Kita ini sudah dekat dengan pesta nikah Anak Domba Allah maka kita harus diubahkan. Dalam Yohanes pasal 2 tadi dikatakan “dengarkan perkataanNya”. Jadi yang bisa membangun rohani kita dari level binatang, hanya perkataan Tuhan. Perkataan Tuhan itulah yang akan mengangkat saudara supaya tidak selevel dengan binatang.
Pengkhotbah 3:19
3:19 Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.

Kalau manusia itu tetap sebagai manusia yang selevel dengan binatang yang tidak mengalami keubahan dan pembaharuan kembali maka seperti binatang dia akan mati.

Pengkhotbah 3:20-21
3:20 Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
3:21 Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.

Ini perkataan Salomo orang berhikmat. Dia melihat kalau tanpa mengalami pembaharuan kita hanya senilai binatang. Apalagi akhir zaman ini antikristus akan tampil dan dia disebut binatang buas. Dalam terjemahan aslinya adalah terion yang artinya kebiadaban, ketidaksopanan. Olehnya kalau kita mau masuk dalam penciptaan kembali maka kita harus menikmati perkataan Tuhan. Kalau sekarang ini kita tidak membuka hati pada perkataan Yesus maka satu waktu perkataan Yesus akan menghukum orang itu. Padahal semestinya lewat perkataan Tuhan itu membuahkan mujizat membenahi nikah.

Yohanes 12:48-49
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

Termasuk ketika Dia membuat air menjadi anggur, Dia tidak berkata-kata dari diriNya sendiri tetapi dari Bapa Sorgawi. Perkataan itu membuat nikah kita bukan lagi seperti nikah monyet atau nikah anjing tetapi menjadi nikah yang tadinya sejajar dengan binatang dibenahi oleh Tuhan.
Maleakhi 2:15
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

Sebab itu mari kita bawa hidup kita bersama untuk masuk dalam dua menjadi satu, artinya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Jangan sampai kita tidak menghargai perkataan-perkataan Tuhan. Di mana? Di meja roti pertunjukkan. Apakah dia suami, hampiri itu. Apakah dia isteri, harus menghampiri itu. Baik anak, anak mantu, cucu semua harus menghampiri itu. Sama-sama kita dibentuk sehingga kita semua bisa dua menjadi satu, menjadi nikah yang terbenahi, masuk nikah rohani.
Di meja roti sajian double penekanan dua menjadi satu. Ada dua tumpukan roti yang setiap tumpukannya berjumlah 6, jadi bila dilihat itu membentuk angka 66. Dua tumpuk roti menjadi satu di atas meja roti pertunjukkan. Ketika kita menghampiri meja roti sajian maka pikiran kita akan dibuka oleh Tuhan untuk dibawa pada dua menjadi satu untuk menikmati air anggur baru.

Tidak ada yang bisa memuaskan kita selain air anggur baru. Di mana? Pada meja roti sajian di mana ada perangkat-perangkat untuk korban curahan. Suami dan isteri harus membawa dirinya di sini, jangan hanya salah satu, supaya kalian berdua dibawa masuk pada nikah yang rohani. Kalau hanya suami atau istri berarti hanya satu yang akan dibawa masuk pada nikah yang rohani.

1 ketul roti dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik, tepung pilihan.
Imamat 24:5-6
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

Ini yang harus kita nikmati hari-hari terakhir ini. Karena Bapa sedang menciptakan rusukNya Yesus untuk dibawa kepada Yesus. Dulu rusuk Adam diambil dan dibentuk menjadi Hawa. Sekarang rusuk Yesus itu menubuatkan kita gereja Tuhan. Kita bagaikan rusuknya Tuhan sedang digodok, diajar, dibentuk oleh Tuhan lewat Firman pengajaran yang murni yang ditunjukkan oleh tepung yang terbaik untuk dibawa dari dua menjadi satu.

Tuhan membawa saya dan saudara untuk ke sana, sebab penggantian roti itu juga terjadi pada hari yang keenam. Yang lama diambil  dan dimakan oleh imam kemudian ditaruh lagi yang baru. Jadi untuk kita sekarang harus selalu tampil yang baru, selalu kita menikmati pekerjaan pembaharuan. Karena kita ada pada hari yang keenam minggu ketebusan berarti harus ada roti baru yang tujuannya membaharui kita terus menerus sampai wujud Ilahi nyata pada saudara.

Sayang kalau saya dan saudara tidak ada di lokasi seperti itu dan hanya ada di luar wilayah jangkauan tangan Tuhan bekerja. Olehnya bawa diri kita berada pada suasana Firman pengajaran. Di sana kita merasakan pekerjaan pembentukan Tuhan.

Imamat 24:7
24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Dalam mendengarkan Firman harus disertai kemenyan, artinya kita sambut dengan penyembahan/ dengan penyerahan.

Imamat 24:8-9
24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.
24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

Inilah kehidupan yang selalu siap sedia melayani Tuhan tanpa berbantah, itulah imam. Itulah yang akan menikmati persekutuan dengan Firman yang mengarahkan pada dua menjadi satu. Itu adalah kehidupan yang menyerah/ pasrah untuk melayani dan mengasihi Tuhan.

Begitu rupa perhatian Tuhan, makanan kudus itu diberikan kepada kita untuk dimakan. Untuk apa? Untuk menciptakan kekudusan dalam diri kita. Air yang sudah dirubah menjadi anggur diberikan kepada orang-orang tertentu yaitu kepada orang yang datang kepada pesta dan itu menimbulkan kepuasan. Kalau kita mendengarkan perkataan-perkataan Tuhan maka itu yang akan membawa kepuasan batin dan rohani saudara serta kepuasan diri saudara karena ada pekerjaan pembaharuan. Dari yang hambar, dari yang tawar, menjadi manis seperti anggur.

Mujizat ini terjadi pada hari yang keenam dan itu bukan kebetulan.
Yohanes 1:43-51 hari keempat
Yohanes 1:35-42 hari ketiga
Yohanes 1:29-31 hari kedua
Yohanes 1:19-29 hari pertama

Dalam Yohanes 2:1 disebutkan hari yang ketiga. Menurut orang Yahudi hari yang ketiga hitungannya dari hari keempat maka kena hari yang keenam. Ingat Alkitab ini Tuhan berikan kepada orang Yahudi. Tetapi dengan datangnya Yesus kita mendapat bagian dan bahkan lebih lagi dari itu, rahasia Tuhan dibuka kepada kita bangsa kafir.

Kita ini beribadah mau ke mana, apakah kita menjalankan upacara saja. Jangan sampai kita hadir tetapi tidak tahu ke mana arahnya. Dalam kitab Pengkhotbah dikatakan arahnya “mati”. Itu manusia yang belum berdamai dengan Tuhan, memang akhirnya akan dihakimi kemudian dihukum.
Ibrani 9:27
9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

Kepada orang kudus diberi kuasa untuk menghakimi dunia ini.
I Korintus 6:2
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

Jadi yang mati kemudian dihakimi ini bukan orang percaya yang bersungguh-sungguh. Makanya dibuktikan semua yang bernafas mati dan yang selamat tinggal 8 orang, ini adalah kelepasan mempelai. Kita nanti akan masuk dalam kelepasan Mempelai, masuk dalam penyingkiran gereja.

Oleh sebab itu jangan kita berperilaku seperti binatang. Inilah yang sulit diterima oleh orang yang tidak percaya.
Yohanes 3:18-20
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;

Itu sebabnya kita menghampiri meja roti pertunjukkan, menghampiri Firman, berarti kita menghampiri terang. Ini yang Tuhan inginkan kepada saya dan saudara, sehingga kita menikmati kepuasan dan masuk penyingkiran gereja. Kalau tidak ada peristiwa penyingkiran dan tidak akan menikmati kepuasan maka lebih baik jadilah kafir, jadilah seperti binatang. Padahal hari yang keenam dua hal itu yang tercipta. Yang binatang mengarah ke babel dan manusia yang diciptakan oleh Tuhan arahnya ke Yerusalem Baru.

Bawa diri saudara untuk menikmati kepuasaan yang luar biasa. Contoh orang yang menikmati perkataan Tuhan. Sepatah kata saja sudah bisa membawa mujizat. Itu ada dalam Matius pasal 8 dan Lukas pasal 7.
Mazmur 62:12
62:12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,

Dua hal yang kita dapati dari satu kali Tuhan berfirman. Hal yang pertama diterima adalah Firman pengajaran dan hal yang kedua adalah Firman nubuatan.

Sebagai hamba Tuhan saya bergumul supaya kita menerima “satu kali Tuhan berfirman, dua hal kita terima”. Jadi yang dua ini muncul dari satu. Ini Firman nubuatan dan Firman pengajaran yang akan mengarahkan kita menjadi satu. Jadi baik saya, isteriku, anak-anakku harus menghampiri meja roti sajian karena hanya di situ kita paham arti menjadi satu, karena di situ kami bisa dibangun dua menjadi satu. Menolak ini sama dengan membawa diri kepada Babel Sundal besar, itu yang jangan terjadi. Jangan sampai saudara yang Tuhan percayakan untuk digembalakan malah menuju kepada Babel.

Mempelai wanita Tuhan juga tercipta pada hari yang keenam. Sebagai mana dulu Tuhan menciptakan binatang-binatang tetapi tidak ada yang sepadan dengan Adam. Itu sebabnya Tuhan menciptakan Hawa dari rusuk Adam, yang sepadan dengan Adam.

Yohanes 2:5
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Kalau tidak melakukan seperti yang dikatakan Tuhan maka perkataan itu nanti yang akan menghukumnya.

Yohanes 2:7-8
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

Ketika Yesus berkata, semua pelayan tidak ada bantahan, semua membuka hati. Tidak ada mereka yang protes, semua mengapresiasi sehingga akhirnya menimbulkan kepuasan. Jadi yang dominan dalam pesta nikah yang hampir mengakibatkan aib karena kehabisan air anggur adalah hanya dengan melakukan perkataan Yesus. Buka hati dan tanpa komentar lakukan perkataan Tuhan.

Ini sudah hari yang keenam, sudah petang, sudah mau masuk hari ketujuh yaitu kerajaan 1000 tahun. Apakah kita masih ada minat. Bila ada minat maka ayo kita hampiri meja roti sajian yang ada tanda dua menjadi satu. Dua tumpukan roti di meja rati sajian itu jumlah ketul rotinya adalah 12. 12 ini adalah angka persekutuan yang menunjuk persekutuan berdirinya Yerusalem Baru, karena di Yerusalem Baru dominan angka 12. 12 batu dasar, 12 pintu, 12 malaikat, 12 nama rasul dan 12 nama anak Yakub.

Saya begitu nikmat menyembah sehingga ketika saya duduk di meja memeriksa Firman Tuhan maka mutiara Tuhan nyata bercahaya, rahasia itu mulai mengalir. Kuncinya saya hanya tunduk kepada perkataan Tuhan maka pasti mujizat terjadi. Mujizat keubahan hidup itu yang utama.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar