20170720

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 20 Juli 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 3:1-3
3:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

Pasal 3 ini masih dalam kaitan mempersiapkan hamba Tuhan untuk terlibat mengerjakan pekerjaan Tuhan. Untuk itu perlu persiapan yang matang bagi hamba Tuhan.

Bicara makan itu berarti bersekutu. Makan Firman berarti bersekutu dengan Firman. Yang dituntut oleh Tuhan di sini adalah Yehezkiel agar dia benar-benar dalam suatu pelayanan. Apalagi dia menghadapi bangsa Israel yang disebut dalam pasal dua dan pasal tiga sebagai bangsa pemberontak. Maka lebih dahulu untuk menghadapi ini harus ada ketajaman dan ketegasan serta pengalaman yang manis antara hamba Tuhan dengan Firman Tuhan itu sendiri.

Pelayanan ini bukan pelayanan yang sifatnya main-main atau asal-asal. Lebih dahulu Yehezkiel harus memiliki persekutuan yang matang dengan Firman itu sendiri. Ini ajaran Tuhan kepada kami lebih dahulu. Kalau saya hamba Tuhan tidak ada persekutuan dengan Firman berarti saya juga belum matang dalam pelayanan Tuhan.

Ayat ini bukan hanya ditujukan kepada hamba Tuhan fulltimer, tetapi kita semua disebut hamba-hamba kebenaran. Jadi kita ini mengabdi kepada kebenaran. Kebenaran itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Ini jawaban Yesus ketika ditanya di pengadilan Pilatus.

Sebagai hamba-hamba kebenaran maka kita harus mengisi mulut dan perut kita dengan kebenaran yaitu Yesus sendiri. Amat terlebih yang memiliki atribut hamba Tuhan fulltime, perlu diisi perut dan mulutnya dengan Firman itu sendiri. Yang berfungsi paling utama dari hamba Tuhan fulltimer adalah lidahnya, makanya lidahnya harus dikuasai oleh Firman kebenaran, harus dikuasai oleh Tuhan Yesus.
Yohanes 8:32
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Lidah anak Tuhan harus ditangkap oleh kebenaran agar ada keleluasaan untuk berbicara, berkomunikasi dengan lidah yang dikuasai kebenaran.

Yohanes 8:36
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

Yehezkiel harus lebih dahulu dipersiapkan Tuhan mulai pasal satu, pasal dua dan masuk pada pasal tiga mulutnya diisi dengan Firman. Yang difungsikan oleh seorang pelayanan Tuhan dari anggota tubuhnya, yang paling utama adalah lidahnya.

Yang diucapkan oleh lidah harus jelas dan warnanya kebenaran. Nanti akan tertular kepada yang dilayani sehingga yang dilayanipun dari lidahnya terucap hal-hal yang benar yaitu memuja dan muji Tuhan serta bersaksi dengan mengucapkan hal-hal yang benar. Biarlah kita merajut komunikasi dengan lidah yang bernuansa kebenaran. Ini adalah ciri Mempelai Wanita, kesempurnaan gereja Tuhan diakhiri dengan lidah yang diisi dengan kebenaran.

Walaupun kadang kala kita masih keceplosan dengan bahasa-bahasa yang kurang elok, masih kurang indah yang masih jauh panggang dari api. Ini kadang masih kita praktekkan. Sekarang saya harus lebih dahulu mengisi lidahku dengan Firman, berarti ada persekutuan dengan kebenaran. Sehingga bahasa yang keluar dari lidah adalah ucapan yang berwarna-warni kebenaran. Tidak ada di dalamnya insinuasi atau tuduhan terselubung, tidak ada kamuflase, tidak ada persembunyian di dalamnya.

Tempat persembunyian manusia yang paling jitu adalah lidahnya. Kalau sudah salah maka yang dia pakai bersembunyi adalah lidahnya, dia mulai bersilat kata. Ini yang membuat kita maju satu langkah undurnya dua langkah. Berarti tidak pernah maju-maju karena hidupnya dikuasai lidah yang tidak dijamah oleh Firman.

Kami hamba Tuhan yang mengaku 100% kerja buat Tuhan, marilah kita memanfaatkan anggota tubuh yang satu ini. Alkitab mengatakan, kapal yang besar bisa dikendalikan oleh kemudi yang kecil, kita bisa salah kalau salah menggunakan lidah kita. Olehnya isi lidah kita dengan Firman.

Roma 10:8
10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Tuhan bicara kepada jemaat Roma yang ada Firman di mulutnya, berarti jemaat ini selalu membuka mulut menerima Firman, selalu siap makan Firman Tuhan.

Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Jadi kalau kita diisi dengan Firman berarti disertakan dengan kekayaannya. Manusia berupaya menghimpun kekayaan di dunia fana ini. Tetapi kekayaan yang disertakan dengan Firman yang limpah itu kekayaan yang kekal.

Mana yang lebih dahulu, nyanyian rohani atau Firman pengajaran? Firman pengajaran. Di dalam gereja sekarang sudah keliru, pujiannya menggelegar tetapi Firman pengajaran ditaruh pada nomor terakhir dan dianggap kurang penting. Akhirnya keluar dari gereja hanya caci maki dan bahasa yang najis. Kenapa? Tidak ditampilkan Firman dalam bentuk pengajaran yang sehat.

Kolose 3:16 (Terjemahan Lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Jadi penekanannya yang utama adalah Firman pengajaran baru pujiannya. Jangan pujiannya menggelegar tetapi Firman pengajarannya pendek dan kerdil. Bagaimana bisa dikatakan Firman menguasai mulut kalau seperti itu, akhirnya pujian yang dinaikan adalah pujian dari mulut yang cemar. Secara kasat mata orang mengatakan hebat ibadah itu tetapi tidak di hadapan Tuhan.

Firman pengajaran itu harus kita taruh pada porsi yang utama dalam segala ibadah yang kita gelar. Itu sebabnya berikan porsi yang luas terhadap penampilan Firman pengajaran. Karena firman itu tidak hanya di mulut tetapi turun ke dalam hati. Apa yang terjadi di dalam hati? Firman itu menimbulkan iman.
Roma 10:8
10:8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.

Firman itu tidak jauh, berarti jemaat Roma ini adalah kehidupan yang sudah membuka mulut menerima Firman. Ini yang membuat umat Tuhan tidak bakal lemas dan loyo sebab di mulutnya ada Firman dan di hatinya ada iman. Itulah yang memicu kehidupannya untuk lepas dari segala belenggu di dunia ini.

Yehezkiel 3:1-3
3:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel."
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu." Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.

Kalau Firman sudah mengisi perutnya maka otomatis yang akan dia kedepankan adalah perut yang ada Firman. Jadi dia selalu merasa terpenuhi kebutuhannya dengan Firman yang selalu membuat perutnya kenyang, sehingga pelayanannya tidak mengedepankan perut/ daging. Kalau Firman tidak diisi dalam perut maka pelayanannya karena perut. Kalau pelayanan karena kebutuhan perut maka itu sudah tahbisan yang salah.

Tahbisan yang salah itu tidak nanti kalau dia menggarap ladang, itu memang juga bagian ciri tahbisan yang salah. Kalau pelayanan itu dalam perutnya hanya persoalan yang jasmani nantinya anak Tuhan yang dilayani tidak mencapai sasaran, tidak sampai rencana Tuhan. Sehingga datang antikristus membelah perutnya.

Kalau mengedepankan perut berarti tahbisan sudah salah.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."

Ini tahbisan sudah salah, jadi imam, jadi pelayan tetapi karena sekeping uang perak dan sekerat roti. Kalau tahbisannya salah maka bukan roti yang utuh yang dia sodorkan kepada  saudara tetapi hanya sekerat. Berarti yang diberitakan adalah Firman yang tidak utuh.

Mereka pelayan Tuhan tetapi motivasinya sekeping uang perak dan sekerat roti, terlalu enteng tahbisan orang seperti itu. Kalau diberitakan maka yang bersikap seperti itu bukannya membuka mulut menerima Firman untuk dimakan, tetapi mereka malah marah dan pemberita Firman menjadi sasaran umpatan. Padahal tujuan pemberita bukan untuk mempermalukan, tetapi Tuhan pakai mulut hamba Tuhan untuk membenahi kehidupan yang tahbisannya salah.

Kalau sidang jemaat dilayani pelayanan seperti itu maka jemaat tidak akan pernah utuh, tidak akan pernah sempurna sebab yang diterima hanya sekerat, beritanya tidak utuh. Berita yang utuh adalah menampilkan gereja sebagai  Tubuh atau Mempelai Wanita dan Kristus sebagai kepala atau Mempelai Laki-laki Sorga. Di dalam berita inilah Firman Tuhan bergerak dan itulah berita yang utuh.

Kalau bukan Firman di dalam perut maka isi beritanya hanya berkat-berkat jasmani. Kalau saya hanya mengajar jemaat untuk menerima berkat-berkat jasmani berarti saya mengajar jemaat untuk tinggal di dalam kefanaan. Berita yang utuh mengajarkan Yesus sebagai Kepala, Mempelai Laki-laki Sorga dan gereja sebagai Tubuh, Mempalai Wanita Tuhan, lalu ditunjukkan cara untuk mencapainya. Sekarang ini banyak orang justru menolak berita yang utuh, yang mereka inginkan malah sekerat roti.

Mengapa Yehezkiel disuruh makan Firman? Karena sudah menjadi warna di dalam kehidupan orang Israel pada zaman Yehezkiel, Yeremia dan Amos bahwa pelayan itu pergi melayani sana sini tetapi tujuannya perut.
Amos 7:11-12
7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!

Karena Amazia sudah terbiasa melayani untuk cari makan maka dia menuduh Amos juga seperti mereka.
Amos 7:13-15
7:13 Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."
7:14 Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
7:15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.

Kehadiran Amos ini adalah perintah Tuhan. Amos tidak seperti Amazia dan imam-imam yang lain yang mencari makan. Jadi dengan pelayanan Amos, mereka itu merasa penghasilannya akan berkurang. Apalagi kalau dalam pemberitaan Firman oleh Amos terlihat banyak orang yang menikmati seperti menyantap makan dalam arti suka mendengarkan Firman yang dia beritakan, maka pelayan-pelayan yang lain itu merasa terancam penghasilan mereka.

Amos 7:16-17
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

Kalau menolak pelayanan Tuhan yang benar akibatnya:
1.      Nikah berantakan. Saya tidak ingin dan Tuhan lebih lagi tidak menginginkan kita yang sudah ada di dalam pelayanan yang utuh jangan sampai nikah berantakan.
2.      Masa depan suram sebab tidak ada penerus.
3.      Ekonomi berantakan.
4.      Mengakhiri hidupnya dalam keadaan najis, berarti tidak tertolong.
5.      Dibuang, terbuang dan tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Puji Tuhan kalau kita tadinya seperti ini, sekarang ada uluran tangan Tuhan menolong. Ada berita yang utuh untuk membenahi hubungan kita dengan Kepala dan kita mau digarap dengan Firman untuk menjadi Mempelai WanitaNya.

Mulai dari kami hamba Tuhan. Entah satu jiwa yang Tuhan percayakan, setialah kita melayani. Sampaikanlah berita yang utuh dengan satu keyakinan satu waktu jiwa-jiwa akan mencari berita yang utuh karena berita yang ada sekarang ini hanya sekerat roti dan tidak membawa damai. Damai hanya seketika ketika pujian di gereja tetapi setelah itu sirna entah ke mana. Sebabnya biarlah kita berpegang pada berita yang utuh dan sebagai hamba Tuhan kita terus melayani.

Amazia berpikir Amos seperti mereka karena Amazia ini seorang pelayan Tuhan tetapi menjilat kepada raja Yerobeam. Dia hamba Tuhan tetapi mendapat suplai dari istana. Inilah pelayan Tuhan yang menyampaikan berita hanya sekerat.

Ini yang harus kita jaga karena ini persiapan Yehezkiel terjun dalam pelayanan apalagi dia menghadapi bangsa pemberontak, inilah yang berat! Kalau hamba Tuhan tidak diisi mulut dan perutnya dengan Firman maka akan cepat berkata “habis panggilan” dan dia gulung tikar.

Ini adalah lawatan Tuhan untuk kita terbenahi. Satu atau dua jiwa yang dilayani itu adalah kepercayaan Tuhan untuk dibawa supaya berhasil bertemu dengan Tuhan Yesus. Itu harus menjadi tekad kita hamba Tuhan. Memikul jiwa untuk dipersembahhkan kepada Tuhan Yesus itu tidak enteng. Kalau berita yang saya sampaikan hanya sekerat, kasihan jiwa-jiwa yang saya layani. Berapa jiwa yang harus binasa kalau saya salah melayani

Dua hamba Tuhan di dalam Alkitab yang Tuhan suruh makan Firman. Yang pertama adalah Yehezkiel dan yang kedua adalah rasul Yohanes. Yehezkiel menggambarkan pelayanan di masa lampau dan juga teladan untuk kita. Kalau rasul Yohanes benar-benar menjadi teladan bagi kita karena disertai dengan pembukaan rahasia Firman. Pembukaan rahasia Firman bukan tempo dulu tetapi hari-hari terakhir ini karena mempersiapkan kita gereja Tuhan untuk bertemu dengan Kepala. Itulah tujuan pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 10:2,5-6,9-10
10:2 Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Kenapa pahit di perut? Karena dihambat agar tidak mengedepankan perutnya, yang harus dia kedepankan adalah Firman. Jadi kebutuhan-kebutuhan perut bukan itu yang utama. Tetapi ada pelayanan yang memang mendahulukan perutnya.
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Saudara lihat dahsyatnya dan hebatnya kalau kita menerima ini. Sebagaimana yang dipraktekkan oleh malaikat yang memegang kitab yang terbuka. Tangan yang memegang kitab itu diangkat ke langit, kaki kanan menginjak laut, kaki kiri menginjak bumi atau darat. Kekuatan pembukaan rahasia Firman yang akan menggiring kita bertemu dengan Yesus itu mampu mengalahkan penguasa di udara yaitu iblis, bisa mengalahkan yang keluar dari laut yaitu roh antikristus dan mengalahkan nabi palsu yang keluar dari bumi. Jadi tujuan pembukaan rahasia Firman ini mampu mengalahkan trio iblis.

Olehnya itu jangan kita menutup diri terhadap Firman pengajaran. Orang yang bermain-main dengan pengajaran ini akan dikalahkan oleh trio iblis. Sekarang nabi palsu bekerja keras, roh antikristus sudah banyak muncul dan tinggal menunggu bosnya, serta tampil kekuatan iblis di angkasa, siapa yang bisa menolong kita kalau bukan Firman yang dibukakan Tuhan rahasianya.

Hamba Tuhan harus lebih dahulu makan, dia harus lebih dahulu merasakan dahsyatnya Firman sehingga dia mampu menghadapi angin pengajaran permainan palsu manusia, dia akan mampu menghadapi intrik-intri manufer iblis di angkasa serta mampu menghadapi kekuatan antikristus yang akan keluar dari laut.

Alamat di mana kita mau makan Firman itu sudah jelas, tidak kita cari lagi.
Wahyu 10:9
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

Jadi tugas kita tinggal melangkah pada alamat yang sudah jelas. Kalau kita mengatakan tidak tahu alamat yang tepat berarti kita keliru. Apalagi kalau sudah tahu di satu tempat itu hanya sekerat roti artinya beritanya tidak utuh tetapi malah pergi ke sana, itu benar-benar sudah keliru.

Kami hamba Tuhan harus menjadi sepeti Malaikat yang memegang gulungan kitab itu yang siap untuk dimakan. Kita sudah dipertemukan oleh Tuhan, ayo mantaplah menerima pembukaan rahasia Firman. Kita tidak akan sanggup menghadapi trio iblis, tetapi dengan adanya pembukaan rahasia Firman maka kita akan mampu meredam trio iblis. Itulah fungsi pembukaan rahasia Firman.


Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar