20170726

Kebaktian Penghiburan Kel. Rudi Werangalu, Rabu 26 Juli 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Mazmur 39:5,13-14
39:5 "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
39:13 Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.
39:14 Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"

   Mati itu bukan kata akhir karena itu akan berkelanjutan, apakah sengsara untuk selama-lamanya atau sukacita untuk selama-lamanya seperti yang dirindukan oleh pemazmur yaitu raja Daud. Dia berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberi tahu kapan ajalnya dan kapan batas umurnya. Dan dia berkata “supaya aku mengetahui betapa fananya aku”. Dia seorang raja tetapi tidak bangga dengan kedudukan dan kekayaannya. Dia tahu bahwa semuanya itu fana dan hina.

Ayat ini benar sekali, bahwa almarhum ini sudah tahu ajalnya. Ada instrument Allah berbicara dalam hatinya bahwa dalam waktu singkat dia akan pergi berpisah meninggalkan isteri dan anak satu-satunya serta sanak saudara, papa dan mama. Tetapi dalam kepergiaannya dia punya keyakinan bahwa seperti kata raja Daud, agar dia bersukacita. Sukacita itu bukan hanya pada saat yang terakhir. Saya percaya dia ada bersama orang-orang kudus.

Bagi kita bapak ibu dan kekasih yang diberkati Tuhan, tujuan kita pergi ditentukan kehidupan kita selama ini. Alkitab bicara sorga dan neraka bukan hanya sekedar omong doang. Dalam perjanjian lama 31 kali bicara tentang neraka dan perjanjian baru 22 kali, jadi total 53 kali. Dalam bahasa aslinya neraka ini disebut seol, hades, gehena dan tartarus. Tartarus ini adalah tempat menyimpan orang-orang durhaka, yang telah Tuhan katakan lewat rasul Petrus bahwa orang durhaka itu disimpan di gua-gua yang gelap.
II Petrus 2:4
2:4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

Langkah kita selama masih di dunia ini menentukan di mana kita mengarah. Seperti raja Daud dia punya pengharapan, dia tahu bahwa dia umat Tuhan, pengikut Tuhan, dia seorang raja dan nabi, dia tahu bahwa ketika dia mengakhiri perjalanan di dunia ini, ada Tangan yang akan menyambut dia. Itu sebabnya dia selalu merenung nasib bagaimana ke depan  nanti. Artinya agar dia tidak melupakan Sang pencipta. Kadang kita hanya menikmati apa yang diciptakan oleh Tuhan tetapi tidak peduli dengan Pencipta. Bumi yang kita pijak, langit yang kita junjung adalah ciptaan Yang Maha Kuasa yang memiliki nafas kita.

Daniel berkata pada Nebukadnezar bahwa nafasnya ada dalam genggaman Tuhan, agar Nebukadnezar jangan sombong dan sewenang-wenang terhadap umat Tuhan.
Daniel 5:23
5:23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.

Pemazmur menyadari hidupnya, bahkan dia berkata maut hanya selangkah darinya. Itu sebabnya kita umat Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman ini, kita tidak tahu batas hidup kita.

Alkitab mengatakan kita telah dipanggil dari kerajaan gelap untuk datang dalam kerajaan Terang.
Kolose 1:13
1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Berarti kita telah dipindahkan dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang lewat Korban Kristus. Itu yang telah dialami oleh almarhum, dia telah dipindahkan dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Itu bicara tentang panggilan.

Apa maksudnya panggilan Tuhan kepada umat Tuhan dan apa tujuan Tuhan memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang? Itu dibayar mahal oleh Tuhan Yesus dengan pengorbanannya di Golgota supaya kita direbut dari kerajaan gelap yang rajanya adalah iblis dan pindah kepada kerajaan terang yang Rajanya adalah Yesus.

Bicara tentang dipanggil, ada empat maksud Tuhan memanggil saudara dan saya. Itu yang dialami oleh Daud. Bukan kebetulan dia adalah anak keturunan Abraham. Abraham dipanggil Tuhan dari Ur Kasdim untuk datang ke negeri Haran dan langsung ke tanah Kanaan. Panggilan dari yang berkuasa.

Tuhan tidak mau dirinya dipermainkan.
Galatia 6:7
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

1.      Kita dipanggil untuk bersekutu dengan Tuhan
Tadinya kita bersekutu dengan kuasa kegelapan. Yesus rela menanggung derita sengsara mulai dari pengadilan Kayafas, Pilatus, Herodes dan kembali lagi kepada Pilatus, sampai Dia mendaki Golgota. Itu adalah pergumulan Yesus untuk merebut manusia yang ada dalam cengkraman raja kegelapan. Itu yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Mahal harganya agar kita bisa bersekutu dengan Tuhan dan menyebut nama Tuhan.

Pembayaran harga dari Tuhan itu mahal dan dengan harga tunai. Yesus tidak mencicil kita.
I Korintus 6:20; 7:23
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

Setelah kita dibayar tunai, kita diserahkan dalam penggembalaan.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Untuk apa Tuhan menitipkan dalam penggembalaan. Dalam penggembalaan itulah kita dibina dan diajar bagaimana merajut hubungan dengan Tuhan agar ada persekutuan yang harmonis dengan Tuhan, sampai berakhir persekutuan kita dengan Tuhan dalam persekutuan Mempelai, antara Kristus Mempelai Laki-laki Sorga dengan gerejaNya yang telah direbut oleh Tuhan dari kegelapan, dititip, diajar dan dibina dalam penggembalaan untuk diarahkan agar mencapai hubungan Mempelai dengan Kristus Yesus sehingga disebut hubungan nikah yang rohani.

Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Yesaya 54:5; 62:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Setelah kita ada persekutuan dengan Tuhan, paham kita dipanggil, maka saya tidak sendiri. Ada orang-orang lain, maka terjadi persekutuan anggota Tubuh Kristus. Persekutuan anggota Tubuh Kristus ini yang akan membentuk Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

2.      Kita dipanggil supaya kita menyembah kepada Tuhan
Dalam bahasa gerika adalah Proskoneho, artinya:
a)      Seperti anjing menjilat kaki tuannya.
Kaki adalah anggota tubuh yang paling rendah. Jadi kita harus selalu menempatkan diri di tempat yang paling rendah terhadap Pencipta. Tidak boleh kita datang ke gereja dengan busung dada, mencari hormat atau dihormati sebab kita ini hanya senilai anjing.
b)      Seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya.
Itulah gereja Tuhan yang akan mencapai kondisi sebagai Mempelai Wanita Tuhan yaitu kehidupan yang suka menyerah sepenuh kepada Tuhan lewat binaan Firman pengajaran.

Menyembah Tuhan itu berarti dengan segala keikhlasan dan segala kerendahan hati kita datang kepada Pencipta. Pencipta itu mengatakan “Aku suamimu, penebusmu, Allah serwa sekalian alam”.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Penebus kita sampai rela menyebut dirinya “suami”. Suami tidak akan mungkin menelantarkan isterinya. Itu sebabnya Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah pelindung bagi ibu janda dan Bapa bagi anak yatim.
Mazmur 68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Mari kita umat Tuhan yang diberkati oleh Tuhan, kita kembali mengeja perjalanan kita. Kalau pemerintah saja ada istilah pemutihan, di dalam Tuhan ada pengampunan dan pemulihan.

Penyembahan itu jangan salah arah. Rasul Yohanes di pulau Patmos dua kali menyembah tetapi salah arah.
Wahyu 19:10;22:8-9
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Agar penyembahan kita tidak salah arah maka kita butuh Firman pengajaran yang akan menuntut dan menerangi perjalanan hidup kita.

3.      Firman pengajaran
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

4.      Kalau diberi Firman pengajaran kepada kita maka akan muncul yang namanya iman, sehingga kita berjalan bukan dengan penglihatan lagi tetapi dengan iman.
II Korintus 5:3
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak kedapatan telanjang.

Empat hal itulah arti panggilan yang diambil dari bahasa aslinya Kahaal. Kalau kita berjalan dengan iman maka kita berbahagia. Tetapi Tomas percaya karena dia melihat, berbahagia orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Yohanes 20:27-29
20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Ini kelengkapan orang yang walaupun belum melihat tetapi sudah percaya.
I Petrus 1:5-9
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

Kita belum melihat tetapi kita mengasihi Tuhan. Bagi almarhum ini sudah bertemu, sudah melihat Tuhan, selamat jalan ke Yerusalem Baru.

Pemazmur berkata “Tuhan beritahu kapan ajalku, kapan batas umurku”. Berarti dia tahu bahwa hidup ini ada batasnya di dunia. Semoga kita semua mencapai penyingkiran gereja.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar