20190511

Kebaktian Doa Puasa, Sabtu 11 Mei 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Seberapa kita yang diberikan kesempatan untuk masuk dalam perobekan daging, penyangkalan diri.
Matius 9:14-17
9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Dalam terang Tabernakel, pasal ini terkena Mezbah Korban Bakaran. Dalam pasal 9 ini ada 7 kisah di dalamnya.
1.      Orang lumpuh disembuhkan
2.      Panggilan kepada Matius
3.      Hal berpuasa
4.      Anak kepala rumah ibadat yang mati dan perempuan yang sakit pendarahan sembuh
5.      Yesus menyembuhkan mata dua orang buta
6.      Seorang bisu disembuhkan
7.      Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak

Susunan ini bukan hal yang kebetulan. Pertama orang lumpuh disembuhkan dan itu satu pasal dengan doa puasa. Dimasukan doa puasa dalam pasal yang bercerita tentang orang lumpuh disembuhkan, berarti supaya kita beroleh kuasa Ilahi supaya jangan rohani kita lumpuh. Doa puasa yang kita gelar ini untuk mencegah jangan rohani kita lumpuh.

Di sini Tuhan memberikan penekanan. Sebab bagaimanapun kita umat manusia, di dalam perjalanan di sepanjang usia kita, tidak dapat kita sangkali banyak hal-hal yang kita kerjakan gagal alias lumpuh. Apalagi menghadapi ganasnya dosa, kita tidak berdaya. Itu sebabnya perlu disertakan dengan doa puasa.
Kemudian dilanjut dengan panggilan Matius. Dia dipilih oleh Tuhan untuk menjadi pelayanNya, menjadi hamba Tuhan. Sebelum dia dipanggil menjadi pelayanan Tuhan, pekerjaannya yang hari-hari memegang duit tidak mudah untuk segera melepaskan kemudian tangan menjadi kosong. Kalau bagi Matius secara jasmani, pekerjaannya ini menjanjikan. Tetapi setelah dipanggil oleh Yesus secara rohani dalam pelayanan, di sini mata menjadi berkunang-kunang. Mengapa? Secara manusia ini tidak menjanjikan apa-apa dalam bentuk yang jasmani. Untuk menetralisir pandangan seperti itu perlu dikaitkan dengan Tuhan lewat doa puasa.

Itu sebabnya pasal ini terkena Mezbah Korban Bakaran, berarti kita harus rela masuk dalam peleburan api. Meneladani Kristus Yesus. Ini untuk saya lebih dulu. Jika saya hanya merenungkan melayani Tuhan, terlibat di ladang Tuhan hanya tergambar dengan akal pikiran saya hal-hal yang sifatnya lahiriah, pasti saya gagal karena tidak menjanjikan. Tetapi terbukti di dalam Firman Tuhan ada janji dan jaminan Tuhan. Sehingga dalam Markus 10 dikatakan bagaimana orang yang bekerja untuk Tuhan dan melepaskan semua kemudian Tuhan balas 100 kali ganda. Tetapi taruhannya iman. Kemudian ada kalimat atau ada kata yang tidak disenangi oleh daging yaitu sengsara!
Markus 10:29-30
10:29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
10:30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Di dalam Injil Markus ada kata aniaya. Ini yang membuat kita yang mau terjun di ladang Tuhan butuh pergumulan puasa! Saya pribadi mengalami. Ketika saya sudah merasa panggilan Tuhan, saya sadar saya orang bodoh dan tidak fasih berkata-kata dan semua sangat minim, tidak ada yang bisa diandalkan. Tetapi puji Tuhan, satu waktu saya masuk pintu pastori, di situ ada dua orang, yang satu hamba Tuhan senior. Lalu ada seorang gadis berdiri di belakang. Setiap ada teman saya lewat dia bertanya bagaimana dengan itu lalu dijawab pendeta senior itu “oh bagus dia”. Tetapi begitu saya lewat lalu pendeta senior itu ditanya maka dia menjawab “tidak ada harapan!”. Bahasa itu menyengat saya. Memang teman-teman saya pandai-pandai semua, saya yang paling tidak pandai bicara.

Perkataan itu bagaikan cemeti bagi saya. Saya berpuasa 3 hari berkali-kali. Memang berpuasa 3 hari tidak enak. Puji Tuhan Tuhan menjawab doa saya, saya melejit dan melewati mereka semua. Yang pandai-pandai itu akhirnya saya lewati, sehingga saya tidak dibiarkan oleh gembala menjadi pengerja berbulan-bulan. Hanya 2 bulan menjadi pengerja, saya sudah diangkat menjadi gembala. Jadi betul-betul kuasa doa puasa itu luar biasa saya nikmati.

Kemudian waktu kami sudah dikirim ke sekolah Alkitab, kami siswa siswi dari Makassar ada 14 orang, rata-rata kami mahasiswa. Ketika pelajaran sudah berjalan di sekolah Alkitab, yang duluan dipercaya khotbah adalah saya. Setelah saya sampaikan Firman saya kaget, ramai-ramai kawan-kawan mengikuti saya dan bertanya “tolong terangkan bagaimana ayat itu tadi”. Akhirnya saya menjadi guru di dalam asrama padahal saya orang yang paling bodoh. Jadi saya lihat kuasa doa puasa itu luar biasa. Karena saya sendiri sudah alami.

Juga untuk mencari tulang rusuk saya doa puasa, saya tidak mau sembarang. Karena secara pemikiran banyak yang menawarkan yang ini dan yang itu. Sebab telah didesak oleh jemaat “pak segeralah menikah supaya kami ibu-ibu bisa bebas datang di pastori”. Jika ditanya dalam hati memang itu saya punya kerinduan supaya cepat menikah. Tetapi saya berdoa puasa lebih dahulu.

Walaupun isteri saya ini dulu adalah murid saya di SMEA namun tidak pernah saya lirik. Nanti ketika dia bertanya kepada saya “bagaimana syarat masuk sekolah Alkitab?” maka saya merasa ada isyarat, ternyata ini adalah jawaban doa.

Jadi supaya melestarikan panggilan itu, harus dalam doa puasa. Setelah kisah tentang doa puasa dilanjutkan dengan anak kepala rumah ibadat yang mati kemudian tentang perempuan yang sakit lelehan darah. Jadi di sebelah doa puasa ada panggilan dan di satu sisi lagi ada terjangan maut di situ. Anak diterjang maut dan ibu diancam maut. Untuk menghadapi ini harus kita jawab dengan doa dan puasa.

Hari-hari terakhir ini kita menghadapi bagaimana banyak anak-anak muda remaja, anak-anak sidang jemaat mau diterkam oleh maut. Banyak ibu-ibu mau diterkam oleh maut. Juga kaum pria mau diterkam oleh maut. Bagaimana untuk menghadapi ini? Harus dengan doa dan puasa. Olehnya kalau kita melihat lebih jauh lagi, setelah hal ini terjadi sudah terjawab maka tersiarlah kabar ini ke seluruh daerah. Menjadi tanda kemasyuran. Pelayanan kita dimasyurkan oleh Tuhan.

Kemudian Yesus menyembuhkan dua orang buta. Kenapa ini harus dihubungkan dengan pasal yang terkait dengan doa puasa? Sebab buta ini kita tahu termasuk penyakit Laodekia. Inilah yang menyerang gereja Tuhan akhir zaman ini. Dua orang buta berjalan bersama. Apa gerangan yang mereka lakukan. Kalau jemaat buta dan gembala buta apa yang akan terjadi, ke mana arahnya. Makanya untuk mengatasi ini harus dengan doa dan puasa. Akhir zaman ini kita diancam dengan roh Laodekia. Sebab dua orang buta ini pakaian mereka kumuh. Dan ini juga yang terjadi dalam jemaat Laodekia. Bukan cuma kumuh, miskin, papah tetapi telanjang. Ini yang harus kita jaga.

Oleh kemurahan Tuhan ketika perasaan hatiku terasa sepertinya dihimpit, dihimpit terus sebab kita tidak pernah menggalakan doa puasa maka saya berkata “Tuhan ampuni kami”. Kalau hari ini kita bisa menggelar doa puasa, puji bagi nama Tuhan.

Setelah itu kisah seorang bisu disembuhkan. Berarti tidak punya komunikasi yang bagus dengan sesama. Ini untuk mengatasi supaya hubungan antara sesama terjadi komunikasi yang harmonis, maka perlu doa puasa. Sebab kalau komunikasi tidak nyambung akan banyak efek negatif yang terjadi. Tetapi kalau komunikasinya nyambung maka kedua belah pihak saling mengulurkan tangan. Bukan nanti kita belajar ilmu komunikasi. Di dalam menghadapi hal yang menganggu hubungan dengan sesama kita perlu puasa, mulai dari dalam nikah rumah tangga kita.

Setelah itu kita akan melihat hasilnya. Kita akan berada dalam wilayah belas kasihan Tuhan yang luar biasa. Itu ayat 35 sampai ayat 38. Luar biasa Tuhan membawa kehidupan kita.

Itu sebabnya dikunci dengan belas kasihan Yesus terhadap orang banyak, tetapi ada hubungannya dengan pelayanan Tuhan yaitu Matius. Sebab ketika Matius dipanggil menjadi pelayan Tuhan maka ada kritikan dan Yesus jawab kritikan itu.
Matius 9:13
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Ayat 13 ini dikunci dengan ayat 35 sampai ayat 38
Matius 9:35-38
9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Biarlah kita memahami mengapa cara Roh Kudus menyusun ini bukan suatu kebetulan. Jadi kalau hal-hal tadi kita lewati lewat pergumulan doa dan puasa, maka satu saat kita akan berada pada wilayah belas kasihan. Dikatakan di sini belas kasihan Yesus pada orang banyak, semua cacat cela dan kerut dibersihkan oleh Tuhan.

Murid-murid Yohanes bertanya kepada Yesus sebab mereka membanding-bandingkan diri mereka dengan orang Farisi dengan murid-murid Yesus.
Matius 9:14
9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

Artinya “kami ini bergumul tetapi kalian tidak. Kami berupaya luar biasa tetapi kamu kenapa santai-santai”. Jawaban Yesus kepada mereka sangat mencengangkan. Ditanya soal puasa tetapi Yesus menampilkan diriNya sebagai Mempelai. Yesus menampilkan diriNya dihadapan murid-murid Yohanes sebagai Mempelai. Dia bicara supaya mereka tahu bahwa yang pernah berkata bahwa dirinya adalah Mempelai itu adalah guru mereka yaitu Yohanes Pembaptis. Dan kalau Yesus berkata “Mempelai tidak akan berpuasa selama Mempelai ada bersama-sama dengan dia” salah satu sahabat Mempelai adalah Yohanes Pembaptis, bukan hanya sebatas murid-murid Yesus.

Yohanes Pembaptis secara pribadi yang menyebut Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan Dia adalah sahabat mempelai. Jadi ketika Yesus bicara tentang sahabat Mempelai maka ototmatis mereka paham perkataan Yesus. Mereka paham bahwa mereka adalah murid dari guru mereka yang adalah sahbat mempelai. Ini bukan hal yang kebetulan. Sebab dalam perjanjian baru yang pertama menyebut Yesus sebagai Mempelai adalah Yohanes Pembaptis, kemudian Yesus sendiri dan yang ketiga adalah rasul Paulus. Jadi ada nabi yang mengangkat Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, ada rasul yang mengangkat Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan juga Yesus sendiri.

Jika saudara diperkenalkan oleh sahabat Yesus yaitu Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, bagaimana seharusnya kita berasumsi dan berpikir. Karena dikatakan Yohanes Pembaptis ini adalah nabi Allah yang Maha Tinggi.
Lukas 1:76
1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

Apa yang diproklamasikan oleh Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki sorga, apakah itu tercurah di dalam hati saya dan saudara? Apakah itu masuk sehingga kita menyadari dan berkata terima kasih Tuhan, ternyata yang kami ikuti, yang kami pelajari, yang kami jalan ini adalah langkah-langkah mempelai. Hal yang seperti ini yang patut kita renungkan hari-hari terakhir ini. Sebab yang bertanya ini adalah murid Yohanes. Bicara Yohanes dia adalah sahabat Mempelai yang mengorbitkan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Memang kita tidak perlu puasa lagi jika sudah bersama dengan Mempelai Laki-laki sorga. Tetapi waktunya di sini dibalik oleh Tuhan. Yang dimaksud tidak usah berpuasa itu jika nanti kita sudah bersama dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi sekarang kita perlu berpuasa. Oleh karena apa? Karena yang kita hadapi adalah kelumpuhan, yang kita hadapi adalah panggilan kita supaya tidak kacau dan tetap lestari. Yang kita hadapi adalah anak dan ibu yang dicengkeram maut. Ini semua masalah yang dihadapi oleh gereja Tuhan.

Yohanes yang bersaksi bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Yesus bersaksi bahwa diriNya Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau nabi Yohanes langsung bicara Yesus Mempelai Laki-laki tetapi rasul Paulus masih bicara kita dipertunangkan dengan Yesus. Jadi nabi Yohanes ini bicara Firman nubuatan dan dia langsung menunjuk ujungnya yang sudah ada, tampilnya Mempelai Laki-laki Sorga. Maka juga harus ada rasul, rasul ini hubungannya dengan Firman pengajaran yang akan membina dan mendidik kita supaya berhasil bertemu dengan mempelai, sekarang dalam taraf pertunangan, jangan sampai tidak setia. Karena rasul Paulus mewanti-wanti “hati-hati jangan sampai kamu tidak setia” karena itu yang mau diganggu dalam pertunangan. Tetapi dalam Firman nubuatan langsung ditunjuk, ini Mempelai Wanita. Alangkah kasihannya hidup ini sudah ditunjukkan tetapi tidak ada di sana. Supaya ada di sana maka harus ada rasul Paulus artinya harus ada Firman pengajaran yang akan melestarikan kita di dalam pertunangan sehingga terwujud apa yang ditunjuk oleh nabi Yohanes Pembaptis, kita menjadi isteri Anak Domba Allah.

Apalagi Yesus sudah ada di situ sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Sebenarnya Tuhan Yesus selalu menunggu, mana kekasihKu, mana tunanganKu yang kelak menjadi belahan jiwaKu. Sekarang ini kita ditunggu oleh Tuhan. Kenapa kita bermasa bodoh, seakan-akan kita di dunia ini masih lama, seakan-akan tidak akan terjadi apa-apa di depan sehingga banyak anak Tuhan santai-santai saja, tidak gentar dan takut akan Tuhan. Padahal ada belas kasihan yang melimpah Tuhan sediakan. Kenapa kita tidak takut, banyak anak Tuhan tidak ada rasa gentar, dia pikir dunia ini tidak akan terjadi apa-apa. Nanti sudah lari terbirit-birit baru dia tahu rasa. Ini diingatkan oleh Tuhan tetapi banyak orang tidak ambil peduli. Tuhan Yesus tolong saya dan saudara.

Nabi Yohanes Pembaptis sudah menunjuk barang jadi. Bukan baru akan dibangun, tetapi sudah barang jadi. Sebab memang Firman nubuatan itu selalu menunjukkan yang sudah terjadi di depan, walaupun masih jauh.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Tetapi rasul Paulus masih menunjuk pertunangan. Ini belum jadi, masih dalam taraf proses. Olehnya kalau kita melihat apa yang sudah ditunjuk oleh nabi, saya tidak mau gagal. Saya sudah melihat mulianya Mempelai Laki-laki dan Mempelai perempuan. Olehnya kita harus memperhatikan Firman pengajaran untuk melestarikan roh setia kita kepada kekasih kita. Terima kasih Tuhan sebab kita melihat luar biasa Tuhan mau memimpin saya dan saudara ke sasaran yang pasti.

Akhir zaman ini pengajaran harus jelas untuk membina dan membimbing kita menjadi mempelai. Jangan hanya slogan mempelai tetapi pengajaran harus jelas. Banyak yang mau menjadi mempelai tetapi pengajarannya tidak jelas menuntun. Ini bicara yang akan terjadi nanti. Karena kita akan diserbu oleh injil yang lain, Yesus yang lain, roh yang lain. Injil yang lain adalah injil yang menekankan soal jasmani.
Galatia 1:6-11
1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
1:11 Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.

Kalau injil yang diberitakan itu warnanya hanya menekankan soal jasmani, itu injil yang lain. Tetapi injil yang benar menekan agar kita ada dalam alam rohani bersama dengan Yesus.

Tuhan tolong, orang lain berminat kemudian kita yang sudah ada di lumbungnya, saya rasa kasihan kalau tidak berminat. Sebabnya mari kita gumuli kalau ada kelumpuhan, gumuli panggilan kita, gumuli sebab kita mau diterjang oleh kuasa maut. Dan sebagainya.

Yesus dalam kesaksianNya ini mengangkat dua hal yang mudah dipahami oleh manusia dan oleh murid-murid Yohanes serta mudah dipahami oleh siapapun. Pertama soal pakaian, sebab pakaian ini pertama disebut oleh Tuhan sejak manusia jatuh dalam dosa. Berarti kalau Tuhan menyebut pakaian lama dan pakaian baru, kita dibawa oleh Tuhan dalam Kejadian pasal 3 tentang kejatuhan manusia, ini perlu dibenahi.

Kedua ketika Tuhan bicara tentang kirbat maka ada Hagar dan anaknya yang bisa merusak warisan Ishak sehingga mereka harus diusir keluar sambil membawa kirbat. Dalam tradisi orang Yahudi, ketika mereka membuat kirbat ini, pada umunya tidak tunggal namun bercabang dua atau tiga sehingga mudah untuk dipikul.

Kalau sudah bicara pakaian lama dan pakaian baru, Kejadian pasal 3 berbicara pakaian lama yang dipakai oleh Adam dan Hawa yaitu daun pohon ara. Kemudia ditutup dengan Wahyu 19:8. Jadi dari Kejadian sampai Wahyu, tidak lepas Tuhan berbicara tentang pakaian. Itu ajaran Tuhan kepada kita. Pakaian itu sesuatu yang kita kenakan nampak keluar. Itu menunjuk perilaku atau kesaksian kita yang nampak di luar. Tetapi kirbat itu adalah kesaksian kita yang hanya bisa dinikmati di dalam. Ini yang Tuhan lakukan.

Makanya dalam Kejadian 3:7-9 Tuhan bicara tentang pakaian dan ketelanjangan.
Kejadian 3:7-9
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

Wahyu 19:8 bicara tentang pakaian busana Mempelai.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Lalu kita harus menjaga jangan sampai telanjang.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Pakaian itu harus kita basuh dengan darah Anak Domba..
Wahyu 22:14
22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

Tuhan tidak bicara sebatas itu, tetapi untuk mempermudah itu maka Tuhan katakan tentang pakaian. Coba kain lara mau ditempel kain baru, tidak akan jadi. Itu sebabnya harus dicopot daun pohon ara baru diberikan kulit binatang. Itu dihubungkan dengan doa puasa. Jadi kalau masuk dalam doa puasa ingat kejatuhan Adam dan Hawa. Daun pohon ara itu tidak bertahan lama dan itu memalukan. Itu sebabnya Yesus menawarkan pakaian kulit binatang. Itulah kebenaran Firman Allah, itulah kebenaran Yesus sendiri diberikan kepada kita.

Persoalan pakaian ini masih Tuhan berikan persyaratan tidak boleh dua jenis bahan. Kalau dua jenis warna boleh tetapi tidak boleh dua jenis bahan.
Imamat 19:19
19:19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Makanya dalam rumah tangga membangun nikah kita, jangan di rumah lain perilakunya, setelah di luar lain lagi perilakunya. Berarti dua jenis bahan pakaian dia bawa. Kalau di rumah kelihatan rohani sama isteri, tetapi di luar main mata dengan perempuan lain. Ini jangan terjadi di sini, itu berarti dua jenis bahan. Juga bagi istri ini nasihat Tuhan.

Sialnya lagi kalau Ulangan 22:5.
Ulangan 22:5
22:5 "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.

Tuhan tidak katakan orang yang melakukan ini adalah orang terpuji, tetapi itu kekejian bagi Tuhan! Utamanya dalam ibadah, karena dalam I Timotius 2:8 perikopnya dalam pertemuan jemaat Tuhan. Makanya dalam pertemuan umat Tuhan, wanita berbusanalah wanita, laki-laki berbusanalah laki-laki. Jangan saudara berpikir “ibadahmu diterima Tuhan, saudara memuji Tuhan, saudara ada dalam hadirat Tuhan” belum tentu! Bisa saja kita ditolak oleh Tuhan.

Kita perhatikan hal ini baik-baik agar jangan kita tabrak saja.
Bilangan 15:31
15:31 sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."

Dia tidak bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Tempatnya hanya aniaya 3,5 tahun. Makanya kita harus waspada hari-hari terakhir ini. Rasul ini hubungannya dengan Firman pengajaran dan nabi hubungannya dengan Firman nubuatan dan Yesus tampil sebagai Kepala Mempelai Laki-laki sorga.

Ketika rasul Yohanes di Pulau Patmos maka dia melihat dan mendengar Tuhan katakan “berbahagia orang yang menjaga pakaiannya supaya dia didapati Tuhan tidak telanjang”.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Tuhan berbicara dihubungkan dengan puasa (nistia), itu pantangan. Kita pantang terhadap sesuatu. Dalam hal ini bukan cuma pantang makan tetapi pantang dalam banyak hal (keinginan nafsu daging). Olehnya kekashi yang diberkati oleh Tuhan dalam menghadapi hal seperti ini kita harus waspada.

Kemudian seorang ibu yang sangat bijaksana, dia tidak takut musim salju karena seisi rumahnya mengenakan pakaian rangkap. Bukan dua macam bahan tetapi disebut memakai pakaian rangkap. Rangkap pertama adalah pakaian keselamatan, rangkap kedua adalah jubah mempelai. Ini dimiliki oleh ibu yang bijaksana. Ini adalah hasil pergumulan doa puasa sehingga ibu ini bisa menyiapkan pakaian rangkap kepada seluruh keluarganya sehingga dia tidak takut kepada musim salju. Ini yang harus kita jiwai. Di depan ini terasa mulai dingin rohani umat Tuhan.

Amsal 31:21
31:21 Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.

Apa itu pakaian rangkap?
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Jubah kebenaran ini adalah pakaian mempelai. Bagaimana bisa memakai pakaian mempelai kalau kita belum diselamatkan. Diselamatkan lebih dahulu baru kita dituntun oleh Firman sehingga kita mengenakan jubah mempelai. Ini yang ada pada ibu yang bijaksana (gembala).
1 Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,

Amsal 31:22
31:22 Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.

Permadani itu pada umumnya dibuat dari wol. Jadi dia tidak pernah pisah dengan domba. Lenan halus pakaiannya, berarti dia memperlihatkan suatu kehalusan budi. Dan kehalusan budi ini digambarkan dalam bentuk kain ungu.
Amsal 31:22
31:22 Maka diperbuatnya bagi dirinya perhiasan permadani, dan pakaiannya dari pada kain halus yang ungu warnanya.

Ungu adalah warna raja. Berarti dia kaitkan diri dengan Raja di atas segala raja.

Amsal 31:23
31:23 Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.

Berarti sikap ibu ini bisa menopang, menjunjung, menghargai suaminya (Yesus) sehingga dikenal orang di pintu gerbang.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Amsal 31:24
31:24 Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.

Kenapa dia lepas ikat pinggangnya lalu dijual. Saudara ingat 10 hamba yang masing-masing diberikan satu mina, Tuhan katakan “berdaganglah, kembangkanlah”. Di sini bukan dilepaskan dalam arti negatif tetapi ada perkembangan. Bukan hanya untuk dirinya tetapi dia mau supaya orang lain juga memiliki. Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan.

Amsal 31:25
31:25 Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Dia tertawa tentang hari depan. Ibu ini tidak ada kuatir. Inilah gereja yang memiliki pakaian rangkap yang tidak ada tambal sana dan tambal sini, betul-betul kain yang baru.

Nanti kita akan sampai pada kirbat. Ada kirbat penipuan, kelihatan bagus suami isteri padahal tipu!

Siang ini kita berdoa dan berpuasa. Semoga apa yang kita kerjakan berkenan di hadapan Tuhan. Termasuk saya hamba Tuhan. Tuhan tolong jangan sampai ada kelumpuhan. Jangan sampai panggilan yang Tuhan serukan kepada kami jangan sampai tidak lestari. Jangan sampai kami dicengkeram oleh maut. Jangan kiranya kami seperti dua orang buta, atau seperti Laodekia. Dan juga jangan kami seperti orang bisu, jangan sampai komunikasi kami rusak dalam rumah tangga, dalam sidang jemaat. Biarlah komunikasi kami timbal balik  yang saling memahami. Kemudian kita akan ada dalam wilayah belas kasihan yang luar biasa dari Tuhan. Dan kalau ini kita nikmati berarti belas kasihan yang kita terima itu berwujud kita akan jatuh pada pelukanNya. Kita dipeluk oleh Tuhan karena kita menjadi mempelai wanita. Yang menikmati belas kasihan yang sepenuh-penuhnya adalah Mempelai Wanita Tuhan.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar