20190512

Kebaktian Umum, Minggu 12 Mei 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Jika kita dalam pengajaran keterlaluan kalau kita ancam mengancam untuk cerai. Itu sudah tidak pada tempatnya. Kalau itu terjadi berarti itu kemurtadan. Kalau domba hilang itu dicari. Tetapi kalau orang yang murtad tidak akan dicari lagi sebab dia sudah menggenapi Firman.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Kalau orang murtad siapa yang mau cari. Mendoakannya pun tidak perlu lagi.

Wahyu 8:6-7
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.

Ini adalah hukuman dari Allah Anak yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ini pembalasannya terhadap dunia, terhadap manusia yang menolak KorbanNya. Jadi jangan saudara anggap biasa jika saudara menolak Korban Kristus. Jika tidak percaya Korban Kristus bukan berarti saudara aman tetapi akan dibalas oleh Yesus, akan dihukum lewat 7 sangkakala. Jangan menganggap sepeleh saja lalu berkata “ah siapa itu Yesus, ah siapa itu Mesias” jangan coba-coba! Anda dan saya manusia, tetapi Dia adalah Pencipta langit dan bumi. Sebab itu mari kita mengapresiasi korbanNya. Karena hukuman yang dahsyat ini.

Pada ayat 7 disebutkan beberapa macam hukuman, ada hujan es, api, darah dan batu dilemparkan kepada mereka.
1.      Hujan es
Hujan es ini ada hubungannya dengan Keluaran pasal 9 di mana Tuhan berjuang memlepaskan umatNya dari Mesir. Ini adalah hukuman ketujuh, hujan es. Ini dikaitkan upaya Tuhan untuk membebaskan umatNya tetapi dihalang-halangi Firaun. Mengapa bunyi nafiri pertama disertai hujan es? Karena Yesus berupaya membebaskan saudara dari cengkeraman iblis tetapi tidak dihargai. Ini bagaikan upaya Tuhan membebaskan orang Israel dari Mesir tetapi disia-siakan, tidak dihargai, dihambat. Jadi seorangpun jangan sampai menjadi penghalang rencana Allah untuk menyelamatkan dirimu. Karena ini adalah upaya sorga. Kalau cuma upaya manusia lain masalah, dia tidak bisa membalas. Tetapi ini upaya sorga untuk menyelamatkan umat manusia. Tetapi kalau umat manusia menolak seperti Firaun menolak upaya Tuhan membebaskan umatNya dari Mesir maka akan Tuhan hukum dengan hujan es.

Hal ini mengerikan. Saudara lihat saja apa yang terjadi tahun lalu, ada hujan es seperti bola tenis dan seperti bola pimpong. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tahun ini. Hal ini bukan hanya sekedar kita tonton di televisi. Tetapi satu kali hal ini akan mendunia. Saudara bayangkan bagaimana manusia jika Tuhan sendiri yang melempar hujan batu/ hujan es ini.

Karena pengorbanan Yesus, Dia rela datang di dunia, dilahirkan di Betlehem tidak seperti manusia biasa, tetapi dalam derita sengsara. Dalam pelayananNya berapa kali diancam untuk dilempar dengan batu, sekarang Yesus balas! Coba saudara perhatikan bagaimana ketika Yesus mau membenahi nikah, Dia mengatakan diriNya sudah ada sebelum Abraham ada. Ketika Yesus menyebut diriNya seperti itu maka orang Yahudi mengatakan “Dia menyamakan diri seperti Allah” lalu mereka mengambil batu untuk melemparNya. Ini perlu kita hayati agar saudara dan saya tidak menjadi manusia penyangkal yang menolak Yesus. Saudara pikir ada keselamatan di luar Yesus, tidak ada! Hanya hukuman yang ada bagi orang yang menolak Yesus.
Yohanes 8:58-59
8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Ini terjadi di dalam Bait Allah, ini terjadi di rumah Tuhan. Ini terjadi di dalam kehidupan Kristen. Mereka mengambil batu untuk melontari Yesus. Yesus menghilang meninggalkan Bait Allah. Jika kelakuan kita sebagai umat Tuhan di mana kita bagaikan batu-batu yang hidup untuk dipakai dalam pembangunan Bait Allah, tetapi justru dipakai untuk melempar kebenaran Firman Allah, maka hilang kehidupan seperti itu di hadapan Tuhan. Jangan ini terjadi. Kita ini batu. Tetapi jangan dipakai batu ini untuk melempar Yesus, untuk menolak kebenaran. Pakailah batu ini untuk pembangunan Bait Allah.
I Petrus 2:3-4
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

Sampai sekarang banyak yang menolak Yesus! Tetapi bukan berarti karena ditolak maka keabsahannya berkurang, tidak! Dia tetap Tuhan Yesus. Manusia boleh buang tetapi Yesus dihormati di hadirat Allah.
Kita ini batu hidup, jangan ambil batu hidup untuk melempar Yesus. Kita sudah di dalam Tuhan, jangan coba balik kanan melawan Yesus, anda nanti akan dilempar oleh Yesus dari sorga.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

I Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Tak ada pembangunan yang rohani jika mengabaikan Yesus karena hanya oleh korban Kristus maka pembangunan itu berkenan di hadapan Tuhan. Biarpun kita jungkir balik dengan berbagai upaya kita untuk membuktikan bahwa kita percaya Tuhan, tetapi tanpa korban Kristus hal itu tidak berkenan, sia-sia adanya.

Olehnya kita lihat bagaimana Tuhan memakai hujan es ini. Ketika proses pelepasan bangsa Israel dari Mesir maka hujan es ini adalah hukuman Tuhan yang ketujuh. Tetapi walaupun hujan es turun menghantam orang Mesir, masih ada dua tempat yang Tuhan kecualikan. Kenapa ada 2 tempat Tuhan kecualikan? Ini membuktikan sekalipun hujan es sudah turun, tetapi kalau kita umat Tuhan bersuasana seperti dua tempat itu, maka kita aman, tidak akan dihantam oleh hujan es. Termasuk hamba-hamba Firaun dan termasuk orang Mesirpun masih diberi peluang untuk bebas, ada perlindungan. Tidak usah bilang lagi kalau orang Israel.

a)      Tempat yang istimewa bagi Israel adalah di Gosyen. Gosyen artinya wilayah segi empat dan juga wilayah penggembalaan. Wilayah ini tidak akan dilempar dengan hujan es. Bagaimana anda memposisikan diri, terhindar dari lontaran es batu atau tidak.
Keluaran 9:26-27
9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.
9:27 Lalu Firaun menyuruh memanggil Musa dan Harun serta berkata kepada mereka: "Aku telah berdosa sekali ini, TUHAN itu yang benar, tetapi aku dan rakyatkulah yang bersalah.

Ketika hujan es itu turun, gosyen aman. Daerah segi empat menubuatkan Yerusalem Baru. Kehidupan anak Tuhan yang mengarahkan perjalanannya ke kota segi empat, dia pasti aman.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Jadi Gosyen tempat orang Israel menubuatkan kota Yerusalem Baru. Jika benar anda tujukan hati pikiranmu ke Yerusalem Baru sehingga engkau buktikan dengan ibadah pelayanmu, berarti saudara sudah dijamin oleh Tuhan untuk tidak dilontari dengan es batu. Tetapi kalau arah perjalanan rohani saudara tidak jelas, beribadah dan melayani tetapi tidak jelas ke mana arahnya, itu sasaran lemparan batu. Ini jangan sampai terjadi.

Kemudian Firaun mengaku tetapi pengakuannya adalah pengakuan bohong. Di dalam Alkitab ada 3 orang penting yang mengaku tetapi pengakuannya bohong, salah satunya Firaun. Yang kedua Bileam dan yang ketiga raja Saul. Semuanya itu ada ayatnya.
Keluaran 9:34
9:34 Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa hujan, hujan es dan guruh telah berhenti, maka teruslah ia berbuat dosa; ia tetap berkeras hati, baik ia maupun para pegawainya.

Tadinya mengaku tetap kemudian dia teruskan! Seperti ini banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan, tadinya mengaku tetapi begitu merasa nyaman dia buat dosa lagi! Ini adalah gaya dari Firaun, ini jangan terjadi dalam diri kita. Memang hujan es berhenti tetapi ada kelanjutannya nanti, ada bunyi nafiri kedua sampai yang ketujuh. Kemudian ditambah dengan 7 bokor, 7 bokor itu lebih dahsyat.

Juga Bileam seperti itu. Ketika kena cemeti dia mengaku tetapi bohong.
Bilangan 22:34
22:34 Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."

Memang dia tidak pulang karena disuruh mengikuti utusan Balak. Namun ketika dia melihat sumpah serapahnya tidak berhasil maka dia berikan akal bulusnya. Berarti pengakuannya bahwa dia telah berdosa hanya di mulut tetapi hatinya tidak terbebas. Kadang umat Tuhan juga seperti ini. Pengakuan itu memang baik tetapi kalau hanya bohong maka dia akan memetik buahnya. Seperti Firaun yang akhirnya tenggelam di laut Kolsum dan juga Bileam.
Bilangan 31:8
31:8 Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, mereka pun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang.

Kemudian Saul.
I Samuel 15:24
15:24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
Selanjutnya kebohongan, mengaku tetapi tidak tulus. Sebabnya hujan es akan kena, lontaran batu dari Tuhan akan kena pada orang itu. Apalagi kalau seperti dalam Wahyu 16:21, satu batu itu beratnya 50kg. Pembalasan Tuhan benar-benar tanpa ampun.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.

Yang tidak kena hujan es adalah di wilayah penggembalaan, di wilayah segi empat. Jadi tujuan menggiring anak Tuhan adalah ke wilayah segi empat yaitu ke ruangan maha suci. Itu wilayah segi empat karena panjang lebar dan tinggi ruangan suci sama 10 hasta. Yerusalem Baru juga kubus, panjang, lebar dan tingginya sama.

Untuk memberikan pemahaman dan pengertian dalam kehidupan kita bersama, kami gembala-gembala, hamba Tuhan, dalam penggembalaan kami mengarahkan pada kota segi empat. Kita lihat dalam Wahyu 8:7 rumput dibakar, kalau penggembalaan bermain dan dipermainkan maka hasilnya nihil. Tetapi kalau penggembalaan itu mengarahkan kita ke kota segi empat, maka amanlah kita. Ini tanggung jawab saya sebagai gembala. Untuk membawa sidang jemaat aman maka bentuk penggembalaan harus menggiring saudara ke ruangan maha suci. Bukan hanya memimpin upacara hari minggu, selasa, rabu dan sabtu. Bukan hanya sekedar ibadah, sesungguhnya tujuan Tuhan menetapkan seorang gembala adalah untuk meluputkan jemaat dari hukuman, bukan asal!
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Selamat tidaknya jemaat itu ada di pundak gembala. Gembala salah goyang kita tidak bisa selamat. Salah arah gembala jemaat tidak akan selamat. Sebab gembala itu tempat berlindung dari angin pengajaran palsu.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Ini tujuannya, bukan mengada-ada. Bukan ada maksud lain dari seorang gembala, tidak! Tetapi ini kebenaran Firman Tuhan. Mau ke mana kita melangkah. Itu sebabnya Yesus melantik gembala. Dan pelantikan gembala beda dengan pelantikan nabi, guru, rasul dan lain-lain. Kalau rasul dilantik sebelum Yesus mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan. Tetapi gembala itu Tuhan lantik setelah pengalaman kematian dan kebangkitanNya. Bayangkan, nilai penggembalaan itu seharga kematian dan kebangkitan Kristus. Itu sebabnya Tuhan wanti-wanti gembala “Aku percayakan jemaat yang sudah Aku beli dengan darahKu, harus kau gembalakan dengan baik. Awas ada serigala, jemaat harus kau jaga!”.

Saya katakan kepada isteriku, topang saya, berat sekali tanggung jawabku. Ini untuk keselamatamu, keselamatan anak-anak kita, anak mantu dan cucu-cucu kita. Apalagi kalau jemaat di belakang kita, kita dituntut Tuhan kalau salah menggembalakan, binasa semuanya.

Untuk mencapai ruangan maha suci, kita tidak bisa melewati wilayah penggembalaan  yaitu ruangan suci. Kita harus masuk di dalam 3 macam ibadah. Kepada saudara-saudara yang mengikuti secara online, dengarkan. Hamba Tuhan ini bertanggung jawab atas jiwa kalian. Tetapi apakah saudara mendengar dan menghayati bahwa perlu ada dalam 3 macam ibadah, supaya anda dan kami di sini berhasil masuk Yerusalem Baru, bukan hanya slogan.

Tuhan cinta kita. Di depan ini diperhadapkan suasana yang sangat mengerikan. Lihat saja Indonesia sekarang ini. Kita tidak tahu bagaimana setelah tanggal 22 Mei ini. Jangan kita lihat sudah ada hiu lalu kita loncat ke sana. Biarlah kita seperti suku Isakhar, yaitu suku yang diberikan Tuhan karunia untuk bisa membaca suasana.
1 Tawarikh 12:32
12:32 Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka.

b)      Spesial masih diberikan kemurahan kepada orang Mesir agar tidak kena hujan ini
Keluaran 9:19-20
9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati."
9:20 Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,

Jika tidak mau berkumpul di rumah, berarti siap untuk terima hukuman Tuhan dengan hujan es. Kumpul di rumah berarti kembali hidup bersama suami, isteri dan anak-anak. Ada suasana aman karena merasa nyaman di rumah.

Keluaran 9:21-22
9:21 tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang.
9:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir."
Hal ini sudah terjadi, tetapi yang akan terjadi nanti lebih parah lagi yaitu 1/3 bumi. Dulu hanya satu titik saja, seperti setitik air dalam loyang. Tetapi nanti akan mendunia. Apalah arti ayat-ayat ini? Mau kita terhindar dari hujan es yang akan menimpa dunia di depan ini maka ayo kita kembali ke rumah. Artinya pulihkan dan benahi semua kehidupan nikah rumah tangga saudara, pasti aman. Berarti kalau membenahi nikah dan kehidupan kita bersama, berarti suasana ruangan suci juga masuk. Ujung-ujungnya masuk ruangan maha suci. Di ruangan maha suci ada Peti Perjanjian, itu menunjuk nikah yang sempurna.

Kalau sekarang nikah dibenahi berarti menuju ke ruangan maha suci, anda akan alami suasana peti dan tutup peti. Gembala harus berjuang seperti Kristus berjuang untuk keselamatan jiwa umatNya. Kamipun gembala yang dipercayakan satu dua jiwa harus berjuang untuk menghentar mereka masuk ke sana. Bukan untuk memberatkan tetapi justru untuk kita bisa meraih keuntungan besar.

Jika saudara duduk bersanding dengan Kristus Yesus, saudara akan merenungkan mengapa saya bisa berada di sini. Sebabnya kita perhatikan ke mana dan ke mana kita melangkah. Saya katakan dan berucap di hadapan Tuhan kalau Tuhan masih berkenan memakai saya pakailah dan buka akal pikiran saya dan terangilah supaya mengerti ke mana kami melangkah. Agar kami terhindar dari hujan es dan lontaran batu yang sangat mengerikan di depan ini.

Pada umumnya hamba-hamba Tuhan di dalam Alkitab ada yang dilempar dengan batu. Termasuk Yeremia, dia dilontari batu di Mesir. Kalau Yesaya digergaji lehernya. Rasul Paulus dibungkus dengan ijuk lalu dengan lilin dan dia dibakar. Kalau rasul Petrus disalib terbalik. Rasul Tomas dirajam batu dan ditombak di India. Itulah nasib hamba Tuhan, tetapi itu kebahagian tersendiri bagi mereka. Namun ada satu kebahagian yang tidak terkatakan untuk kita jika kita masuk penyingkiran. Apakah saudara dan saya adalah kehidupan yang seperti itu, kehidupan yang benar-benar menuju kepada rencana Allah yang mulia ini?

2.      Api
Yang aneh ketika hujan es turun, api turun membakar. Kalau menyalakan api lalu kayu itu basah kuyup, biar sampai kiamat tidak akan menyala-nyala apinya. Yang akan terjadi mungkin saudara akan banting-banting kayu. Kalau isteri mau memasang api di kayu lalu suami ambil kayu celup di air, kira-kira bisa dipakai menanak nasi? Tidak bisa. Tetapi di sini es dan api turun bersamaan.

Kenapa api? Saudara tahu ketika bangsa Israel selesai membangun Tabernakel dan Musa telah menyembelih ternak lalu menyusun dagingnya di atas mezbah korban bakaran, maka Musa berdoa lalu Tuhan mengirim api dari sorga membakar korban di atas mezbah korban bakaran.
Imamat 9:24
9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

Lalu Tuhan katakan “kamu harus menjaga api itu jangan sampai padam. Berarti api yang turun itu adalah api yang membakar korban Kristus, api yang ada hubungannya dengan Korban Kristus. Karena mereka tidak menghargai korban Kristus maka api itu berubah membakar mereka itu.

Jika di antara kita sekarang mulai longgar leher dan ada gejala tidak menghayati korban Kristus dan sudah menjauh dari Korban Kristus, hati-hati, api yang sama akan membakar. Dulu api turun dari sorga membakar korban sampai habis. Lalu Tuhan katakan jaga jangan sampai padam. Itu antara lain pekerjaan wanita yang melayani di halaman yang malah digauli oleh Hofni dan Pinehas.
1 Samuel 2:22
2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

Imamat 6:12-13
6:12 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.
6:13 Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam."

Ini api yang ketika orang Israel selesai membangun Tabernakel, Tuhan perintahkan pada Musa coba periksa, apakah penempatan alat-alat sudah pas atau tidak. Setelah Musa selesai memeriksa bahwa semua itu pas, maka Tabernakel ditahbiskan oleh Tuhan.

Keluaran pasal 25 sampai pasal 39 adalah pasal pertunangan. Pasal pertunangan itu adalah pasal kita melaksanakan tugas-tugas sebagai tunangan. Pasal 40 adalah pasal pernikahan. Ini yang Tuhan janji dan jamin bagi kita gereja Tuhan. Itu hanya bisa kita dapatkan dalam pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.

Ini tugas kami hamba Tuhan agar ada suara bunyi sangkakala. Sekarang ini kita masih mendengar bunyi sangkakala belum dalam bentuk hukuman. Suara serunai atau bunyi sangkakala ini sifatnya sekarang adalah suara Firman yang menuntun dan membina serta memulihkan kehidupan kita. Jika sekarang suara itu kita tidak peduli, bahaya.

Ketika bangsa Israel sudah lepas dari Mesir, 50 hari kemudian mereka sampai di gunung Sinai. Setelah mereka di gunung Sinai maka mereka membangun Tabernakel. Kemudian komando yang memimpin ke Kanaan adalah Peti Perjanjian dan bunyi nafiri. Selama pergumulan mereka di Mesir, yang menjadi komando adalah tongkat. Kita sudah mau masuk ke Kanaan Samawi maka lebih diperjelas lagi Peti Perjanjian dan suara bunyi nafiri.

Nafiri itu ada dua yang dibuat dari perak, itu berjalan bersama. Peti perjanjian juga dari dua komponen menjadi satu. Dua nafiri perak tetapi tugasnya satu. Jadi jelas kita dikomandoi oleh Tuhan, kita dikomandoi oleh suara bunyi nafiri untuk kita menuju dua menjadi satu, tidak ada yang lain.

Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus mantap di sini. Sebabnya jangan sampai kita tidak mencari perlindungan lewat suara ini. Seiring suara ini ditiup, Tuhan menyuruh mencari perlindungan.
Yeremia 4:5-6
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.

Suara firman Tuhan yang bagaikan bunyi sangkakala, itu mengarahkan kita supaya cepat-cepat, jangan buang-buang waktu, cepatlah mencari perlindungan, cepat mengungsi! Ini bukan mengada-ada. Kita gereja Tuhan yang hidup akhr zaman, jangan sampai saudara terlena dengan kehidupanmu yang sekarang ini. Sebab ada malapetaka, kehancuran besar. Kehancuran itu dari utara, itulah Babel.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Artinya kita yang masih tercemar dengan rohnya Babel ayo cepat luputkan diri. Yang sekarang ini masih terlena dengan saguer, terlena dengan selingkuh, dengan kenajisan, terlena dengan segala kenikmatan dunia, ayo cepat luputkan diri. Ini yang Tuhan rindukan di dalam kehidupan kita.

Dengan disuruh Tuhan membuat dua nafiri dari perak, ini berarti agar Tuhan tidak perlu mengulang lagi Keluaran pasal 19 dan 20. Sebab kita sudah mendengar ketika pertama umat Tuhan bertemu dengan Tuhan di Sinai, Tuhan datang dengan suara menggelegar lewat bunyi sangkakala dan sebagainya. Maka Tuhan ganti tidak usah hadir dengan cara itu, maka Tuhan gantikan dengan dua nafiri perak. Kalau bicara perak maka begitu kita dengar suara nafiri, dengan suara sangkakala, berarti mendengar suara Firman yang nuansanya penebusan/ korban Kristus. Kenapa? Baik pemberita harus paham korban tebusan. Baik yang menerima berita dia harus paham apa itu suara yang bersuasana perak yaitu korban tebusan.
Kenapa disuruh mengungsi? Sebab ada penghukuman yaitu Wahyu 8:7 dan seterusnya. Nanti pada sangkakala keempat gereja menyingkir. Tetapi di situ ata kata “wahai”.
Wahyu 8:13
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Burung rajawali besar inilah gereja Tuhan yang sedang mengungsi. Dia menjadi saksi sangkakala pertama, kedua dan ketiga.

Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak."

Bahasa ini adalah bahasa seorang sahabat yang ditujukan kepada sahabatnya, bagaimana cetusan hati yang susah dari seorang sahabat yang ditujukan kepada sahabatnya karena sahabatnya sudah diberi tahu yang baik tetapi dia tidak mau peduli. Artinya sahabat ini sudah memberi tahu kepada mereka ulang berulang. Akhirnya dia mencetuskan Wahai dengan hati susah sebab sudah pernah dia sampaikan tetapi mereka tidak peduli. Jika menunggu wahai-wahai memang memungkinkan karena sudah diingatkan oleh sahabat, sudah diingatkan dengan hati susah oleh gembala gembala tetapi tidak dihiraukan. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita gereja Tuhan.

Kita ada dalam suasana yang benar-benar waktunya tinggal sedikit. Sebabnya gunakanlah dunia seakan-akan tidak menggunakan, beristeri seperti tidak beristeri, memiliki seakan-akan tidak memiliki. Bahasa ini memang sukar dicerna tetapi benar apa yang dikatakan rasul Paulus.
I Korintus 7:29
7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;

± 2000 tahun lampau rasul Paulus sudah mengatakan ini waktu singkat dan itu menubuatkan waktu kita sekarang. Kalau seakan-akan tidak beristeri maksudnya supaya kita memusatkan pada perkara rohani, bagaimana menyenangkan hati Tuhan yang adalah kekasih kita.

I Korintus 7:30
7:30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;

Jangan sampai hanya persoalan gelas pecah sedunia sudah kita perangi. Kadang karena satu gelas pecah sehingga suami kita perangi, anak kita perangi, cucu kita perangi, mantu kita perangi, tetangga kita perangi, bahkan sampai ke luar negeri kita perangi karena sangking lengketnya pada harta itu. Ketidakadilan ini memang banyak terjadi. Kalau anak yang pecahkan satu gelas 1 bulan dia dimarahi. Tetapi kalau ibu yang pecahkan satu lusin, semuanya diam tidak ada yang berani memarahi. Justru di era waktu yang singkat ini kita diajar untuk menguasai diri.

I Korintus 7:31-32
7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

3.      Darah
Jangan coba mempermainkan darah Yesus. Makanya ketika disebutkan bahwa malaikat yang pertama ini meniup sangkakalanya, ada kaitannya dengan darah. Ini menunjukkan bahwa Tuhan melihat inilah darah yang tidak mereka hargai maka dibalas dengan darah. Darah Korban Kristus tidak mereka hargai, bahkan penyaliban Yesus diolok dan diejek, ini adalah orang-orang fasik!
Amsal 14:9
14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.

Korban tebusan itu adalah korban Kristus yang menebus umat manusia, tetapi diolok. Yang mengolok korban Kristus adalah orang bodoh.

Dalam membebaskan orang Israel dari Mesir, tanda pertama adalah air menjadi darah. Dan kalau air sudah menjadi darah, tidak pernah darah itu kembali menjadi air. Kalau tangan dimasukan dalam baju dan keluar menjadi kusta, ketika dimasukan lagi dalam baju kembali tangannya normal. Kalau tongkat yang dilepas lalu menjadi ular, kembali lagi menjadi tongkat. Namun kalau air menjadi darah tidak kembali menjadi air. Artinya sekali menghina korban Kristus orang itu tidak bisa kembali lagi, bakal hancur untuk selamanya! Karena Tuhan tidak ada upaya menjadikan darah itu menjadi air kembali. Hati-hati kita ada di penghujung akhir zaman, kedatangan Tuhan sudah dekat.

Bunyi sangkakala pertama akibatnya adalah, seperti tiga pohon habis, sepertiga rumput habis. Kenapa hukuman Anak Allah ini menggunakan bilangan pecahan 1/3 tidak menggunakan pecahan 1/2 atau 1/4. Bapa, Anak dan Roh Kudus, Tuhan Yesus Kristus. Anak diambil berarti kita ambil 1/3 dari 3 tadi. Atau ambil Bapa berarti 1/3 dari tiga tadi. Tetapi karena ini hubungannya dengan hukuman Anak maka anak yang diambil. Anak ini yang mengerjakan pekerjaan penebusan di Golgota. Olehnya Tuhan dalam penghukuman Anak Allah ini berulang kali disebut 1/3 agar mereka mengingat ada yang 1/3 tergantung di Golgota, tetapi tidak dihirau. Kalau Tuhan menjalankan nanti, akhirnya akan datang pemikiran mereka seperti itu tetapi sudah terlambat. Mumpung kita belum terlambat, di waktu yang singkat ini ingat yang sepertiga itu. Ingat Yesus agar kita tidak disambar dengan yang 1/3 itu, hukuman yang amat dahsyat yang akan melanda seluruh dunia.

Akhirnya kita umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini, lewat Firman penggembalaan di mana dalam perjalanan dari Sinai sampai masuk tanah Kanaan, dipandu oleh Peti Perjanjian dan bunyi suara nafiri. Setiap bergerak peti perjanjian maka nafiri di depan. Sekarang ini yang menuntun kita semua sampai di Kanaan Samawi atau di wilayah segi empat atau sampai di Yerusalem Baru, izinkan suara nafiri menuntun saudara. Izinkan suara penggembalaan yang bernuansa peti perjanjian dan dua buah nafiri dari perak menuntun saudara kepada 2 jadi 1/ nikah rohani, pasti akan berhasil.

Ini tugas kami hamba Tuhan. Setiap memberitakan Firman ingat perak, ingat ada penebusan Kristus.
Yeremia 6:28-29
6:28 Semua mereka adalah pendurhaka belaka, berjalan kian kemari sebagai pemfitnah; sekaliannya mereka berlaku busuk!
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.

Puputan berbicara hamba Tuhan, dia sudah bekerja keras. Yang ditunggu-tunggu perak dan emas tetapi yang keluar timah hitam. Tukang emas paling anti dengan timah hitam, tidak boleh ada di rumahnya apalagi di tempat kerjanya. Biarpun emas itu besar tetapi kalau masuk timah hitam kecil, akan hilang emasnya. Biarpun kita lebur lagi untuk menjadi emas murni, tidak bisa lagi.

Kita ditunggu supaya emas yang keluar, itulah iman yang teruji dan yang murni. Keluar bagaikan perak yang murni, itulah anak Tuhan yang menghargai Korban Kristus, tetapi tidak terjadi di sini.

Yang keluar adalah timah hitam, besi dan tembaga. Besi itu menunjukkan sifat kekerasan. Timah hitam menunjuk anak Tuhan yang duniawi. Tembaga itu hukuman. Kemudian digambarkan seperti sifat yang jahat. Akhirnya mereka menjadi anak tebusan yang ditolak oleh Tuhan. Sudah ditebus, kenapa terjadi penolakan? Karena tujuan tadi penebusan itu harus diteruskan pada pemurnian, tetapi mereka tidak mau.

Yeremia 6:30
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Kalau manusia menolak Tuhan, Tuhan tidak rugi, sebab Tuhan bisa ganti dengan orang lain. Tetapi kalau Tuhan menolak kita, kita rugi besar.
Ada hujan es, ada api dan ada darah. Ini baru sangkakala pertama sudah mengerikan. Itu sebabnya banyak orang takut membaca kitab Wahyu. Padahal kitab Wahyu adalah apokalupsi artinya mengangkat tutup peti untuk melihat apa yang ada di dalam peti. Berarti bukan lagi rahasia, namun rahasia dibuka. Tetapi banyak orang Kristen takut membaca kitab Wahyu, termasuk pendeta-pendeta. Kenapa? Karena mereka tidak paham sebab tidak bergaul dengan Tuhan.

Mau digembalakan di mana, itu terserah saudara. Kalau salah maka binasa. Kalau kami salah menggembalakan, bukan diwilayah segi 4, bukan ditempat penggembalaan yang benar maka habislah riwayat kita/ binasa.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar