20190515

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 15 Mei 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 7:11-15
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Perbuatan yang dilakukan oleh mayoritas imam-imam atau hamba-hamba Tuhan bener-benar memenuhi Yeremia 5:23.
Yeremia 5:23
5:23 Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang.

Melawan, memberontak, menyimpang akhirnya menghilang. Itu yang terjadi dalam kehidupan orang Israel dalam ibadah pelayaan mereka, tentu lewat model pelayanan imam-imam. Jika menunjuk kesalahan, jangankan orang banyak, kesalahan satu orang saja, itu berarti menimbulkan masalah. Apalagi Yeremia menghadapi mayoritas imam-imam yang sudah menyeleweng tinggal dia sendirian. Walaupun ada adikodrati di sisinya tetapi tidak dilihat oleh umat Tuhan. Tetapi dia tidak surut langkah, dia memiliki nyali yang besar, dia berani menghadapi mayoritas pemberontakan, perlawanan, penyimpangan.

Tuhan menarik pikiran mereka pada peristiwa masa lampau dari nenek moyang mereka, itulah peristiwa di Silo. Jika memperhatikan dalam atlas dari pembagian tanah, Silo ini adalah milik dari suku Dan. Silo artinya perhentian. Perhatian terhadap suku Dan ini luar biasa. Dengan kata lain mereka sudah memulai dengan yang rohani, sebab Tabernakel ada di sana seperti yang kita baca dalam Yosua 18:1.
Yosua 18:1
18:1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka.

Sesudah itu menceritakan pembagian tanah-tanah kepada 7 suku Israel yang terakhir dan yang dapat pembagian yang terakhir adalah suku Dan. Silo termasuk bagian tanah suku Dan.

Tetapi ada masalah yang tidak bisa suku Dan atasi. Bukan hanya tidak bisa mengatasi tetapi mereka mau memiliki apa yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Dia memulai dengan yang rohani tetapi diakhiri dengan menghilang. Karena dalam Wahyu pasal 7, suku Dan tidak masuk hitungan.

Ini pelajaran untuk saya dan saudara, jangan sampai dimulai dengan yang rohani dan diakhiri dengan daging. Dan di permukaan gereja Tuhan terlampau banyak model orang Kristen seperti ini. Jangankan umat Tuhan, hamba Tuhan yang dipanggil oleh Tuhan juga awalnya menggebu-gebu luar biasa. Mereka mengatakan pengajaran itu Kabar Puncak, Kabar Mempelai. Tetapi dimakan oleh waktu bukan lagi kabar mempelai kabar puncak tetapi kabar rusak. Ini yang banyak terjadi, kabar tercerai berai. Ini masalah. Siapa yang harus berdiri mengatasi ini? Tuhan panggil saudara, Tuhan panggil saya. Kalau kita merasa diri kita terpanggil untuk mengatasi hal ini, unuk mengambalikan pada forum yang benar, tidak perlu takut menghadapi resiko.

Alkitab mengatakan akhirnya yang akan terjadi orang-orang akan penuh mata permusuhan, mereka akan memusuhi. Itu salah satu isi Silo yang telah dibuang. Punya mata permusuhan, tidak senang melihat kalau ada hamba Tuhan dan anak Tuhan yang tahbisannya benar diberkati oleh Tuhan. Mereka tidak senang dan menanggapi dengan permusuhan. Itu sebabnya Yeremia tahu persis bahwa dia akan dimusuhi dan benar dia dimusuhi. Antara lain dimusuhi oleh Hananya Cs. Olehnya bagi kami hamba-hamba Tuhan tidak usah gentar. Jika kita tetap pada jalur yang benar kemudian saudara menemukan mata-mata yang memusuhi saudara, cuek aja deh, tidak usah perduli.

Perhentian ada pada suku Dan. Tetapi suku Dan akhirnya membuat kesalahan. Ketika mereka masuk merebut tanah ini, dia lewat di salah satu rumah yaitu rumah Mikha. Dan di sana ada Terafim, ada patung di sana dan mereka jarah. Ini sesama umat Tuhan. Kemudian mereka pergi ke tanah yang untuk mereka, dia lihat tanah itu damai, orang di sana damai semua. Tetapi itu tanah orang Filistin, lalu mereka rampas dan diambil. Kemudian Terafim disandingkan dengan rumah Tuhan. Ini sejarahnya! Bukan sejarah yang dibuat-buat tetapi ada di dalam Alkitab.

Patung-patung tuangan, terafim milik Mikha, ketika dirampas oleh suku Dan, Mikha mengajak tetangganya untuk mengejar. Ketika menemukan suku Dan, suku Dan malah berbalik mengancam mereka “kamu cari gara-gara! Kamu mau hilang nyawa!”. Karena nyali kecil maka mereka pulang karena melihat yang menantang mereka tidak mungkin mereka kalahkan. Suku Dan membawa Terafim itu dan disandingkan dengan rumah Tuhan.

Hakim-hakim 18:14-20
18:14 Lalu berbicaralah kelima orang yang telah pergi mengintai daerah Lais itu, katanya kepada saudara-saudara sesukunya: "Tahukah kamu, bahwa dalam rumah-rumah ini ada efod, terafim, patung pahatan dan patung tuangan? Oleh sebab itu, insafilah apa yang akan kamu perbuat!"
18:15 Kemudian mereka menuju ke tempat itu, lalu sampai di rumah orang muda suku Lewi itu, di rumah Mikha, dan menanyakan apakah ia selamat.
18:16 Sementara keenam ratus orang dari bani Dan yang diperlengkapi dengan senjata itu tinggal berdiri di pintu gerbang,
18:17 maka kelima orang yang telah pergi mengintai negeri itu berjalan terus, masuk ke dalam lalu mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu. Adapun imam itu berdiri di pintu gerbang bersama-sama dengan keenam ratus orang yang diperlengkapi dengan senjata itu.
18:18 Tetapi, setelah yang lain-lain itu masuk ke dalam rumah Mikha dan mengambil patung pahatan, efod, terafim dan patung tuangan itu, berkatalah imam itu kepada mereka: "Berbuat apakah kamu ini?"
18:19 Tetapi jawab mereka kepadanya: "Diamlah, tutup mulut, ikutlah kami dan jadilah bapak dan imam kami. Apakah yang lebih baik bagimu: menjadi imam untuk seisi rumah satu orang atau menjadi imam untuk suatu suku dan kaum di antara orang Israel?"
18:20 Maka gembiralah hati imam itu, diambilnyalah efod, terafim dan patung pahatan itu, lalu masuk ke tengah-tengah orang banyak.

Ini imam pelayaan mata duitan. Dia tertarik karena berpikir “benar saya akan menjadi imam dalam satu suku, berarti rakyat banyak. Dari pada hanya jadi imam untuk satu keluarga, lebih baik saya tinggalkan”. Banyak kali hamba Tuhankan seperti itu, ketika melayani satu dua orang lalu mendapat tawaran yang lebih banyak, dia berpikir “itu lebih bagus” lalu dia tinggalkan. Banyak yang seperti itu sehingga akhirnya dia menghilang. Bukan hanya  menghilang, dia terhilang untuk selama-lamanya.

Lihat saja sahabat saya dan sahabat saudara, jangan kita tambah barisan seperti itu! Kalau saya hanya berpikir dari situ, untuk apa saya ke sini. Datang ke Tentena betul-betul menderita. Lalu ditawari ke Luwuk Banggai. Pdt. Pong sudah kirim uang kepada gembala di sana untuk pindah. Saya pernah mengadakan KKR di sana dan ada dua gereja berkata “kalau om di sini kami menggabung” tetapi bukan itu keinginan kami.

Kami ditawari lagi ke Toli-toli, sudah dijemput oleh truk tentara. Karena anggota jemaat adalah komandan kodim dan kepala dinas PU. Kalau itu yang kami cari, kami tinggalkan di sini yang hanya nenek-nenek saja dari panti werda. Kemurahan Tuhan hati ini ditutup oleh Tuhan, saya tetap di Tentena walaupun melayani kakek-kakek dan nenek-nenek saja.

Hakim-hakim 18:30-31
18:30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.
18:31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.

Jadi ini perbuatan tercela, perbuatan melawan, perbuatan memberontak, perbuatan menyimpang. Dan apa kata firman Tuhan, mereka nantinya dibuang dan benar dibuang. Silo benar-benar dibuang oleh Tuhan.
Mazmur 78:60
78:60 Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia;

Gara-gara ulah dari suku Dan yang lepas kontrol sehingga Silo dibuang. Walaupun yang melayani di sana adalah seorang muda bernama Yonatan bin Gersom anak Musa, tetapi tidak waspada. Nampaknya ada Efod, tetapi ada patung tuangan dan juga terafim yang disandingkan dengan Tabernakel, rumah Tuhan. Tuhan tidak segan-segan membuang walaupun itu rumahNya, jika ada campuran yang lain.

Hal ini yang harus kita perhatikan karena akhir zaman roh ini berjalan terus. Kita harus waspada, jika kita mau mendalami Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, jangan dicampur dengan Terafim, jangan dicampur dengan patung tuangan. Peliharalah Efod itu memang pemberian dari Tuhan, seperti Samuel dijahitkan ibunya baju Efod. Tetapi terafim bukan dari Tuhan, apalagi patung tuangan, itu bukan dari Tuhan. Namun suku Dan ini membawa itu.

Mereka melawan, memberontak, menyimpang dan akhirnya menghilang. Makanya suku Dan hilang dari daftar 12 keturunan Yakub. Ini bukan hanya sekedar digambarkan kepada kita tetapi kita ambil hikmahnya sebab akan berbuah kalau mengikuti hal seperti ini dan itu sangat berbahaya. Jika ada koreksi Firman biarlah kita buka hati, termasuk saya. Terafim itu identik dengan keras hati. Patung tuangan identik dengan manusia mati. Sebab patung itu punya mata tidak bisa melihat, punya telinga tetapi tidak bisa mendengar, punya hidung tidak bisa menciup, punya mulut tetapi tidak bisa makan, punya perut tetapi tidak bisa masuk makanan. Mirip manusia, tetapi manusia yang tidak berfungsi. Manusia yang tidak punya pemikiran bagaimana hidup bisa maju. Jangan sampai kita seperti patung, punya mulut tetapi tidak bisa komunikasi. Kalau ada seperti ini maka kita persis seperti suku Dan dan akan hilang. Ini jangan terjadi pada kita.
Yeremia 5:23
5:23 Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang.

Yang hilang ini contohnya adalah Dan, akhirnya mereka menghilang. Mana ada dalam Wahyu pasal 7 dan pasal 14.

Kita lihat dalam Yeremia pasal 7 ini bagaimana perilaku mereka sehingga Tuhan sejajarkan dengan Silo, kejahatan ini sudah mencapai standar Silo sehingga Tuhan ancam akan buang. Imam-imam ini pada dasarnya sudah pindah dari tangan Tuhan kepada tangan iblis. Tangan Tuhan kebenaran dan tangan iblis dusta dan bohong. Jadi sebagai imam-imam tetapi bukan di tangan Tuhan. Karena apa? Mereka selalu menyampaikan hal bohong kepada umat Tuhan. Mereka katakan “kita selamat, ini Bait Allah” sehingga Tuhan katakan “jangan kamu dengar, semua itu dusta!”. Berarti imam diangkat oleh Tuhan, dijalur Tuhan, di tangan Tuhan kemudian pindah di tangan iblis.

Itu yang menyengat di telinga saya waktu penataran di Ciawi tahun 1992. Pdt. Totaijs mengatakan “jika sekarang kita di tangan Tuhan, jangan sampai esok lusa beralih di tangan iblis” lalu saya tulis di bawahnya “camkan baik-baik” saya terkenang-kenang dengan bahasa ini.

Dua kali dikatakan kata dusta dan menggunakan nama Tuhan. Nama Tuhan di sebut di sana 4 kali.
Yeremia 7:4,8,10-12,14
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan 1dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan 2dusta yang tidak memberi faedah.
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya 1nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya 2nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat 3nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya 4nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;

Jadi mereka tidak ada lagi penghargaan kesucian nama Tuhan, nama yang suci dan kudus. Hanya mereka tunggangi nama ini untuk mendustai jemaat. Itu dulu, kalau sekarang sudah tidak ada, cuma di mana-mana banyak. Saudara perhatikan, kalau ini dibicarakan bukan berarti “cuma sipemberita yang benar!” tidak seperti itu. Kita belajar Firman, melihat Firman, menerima koreksi Firman agar kita tidak terjebak dengan roh-roh semacam ini. Bahasa yang kita dengar “cuma ngoni yang benar, kami dibilang tidak benar!”. Padahal bukan begitu, ini jalur Firman, kalau ada di dalam Firman pasti kita benar. Iman kita timbul dari dalam Alkitab ini, jangan sampai kita salah.

Dusta ini produk dari iblis, ciptaan dari iblis.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Betapa banyak pelayan-pelayan model ini, apakah kita tidak ngeri? Kenapa? Sebab menyandingkan seperti Dan tadi, ada terafim, ada patung pahatan. Kelihatan rohani karena ada Efod. Efod itu tanda pelayanan Yesus yang mati, bangkit dan mulia. Selain ini yang bisa menipu dan bisa menghipnotis hati umat Tuhan sehingga umat Tuhan tidak sadar dia juga melakukan apa yang salah. Padahal yang di sana geleng-geleng kepala. Apakah kita harus seperti ini! Apakah guna kita mempelajari Firman Tuhan hanya sekedar pengetahuan atau kesana untuk mengisi pemahaman kita, kemudian tidak ada dari sikap kita untuk melawan ini!

Siapa kelak yang akan dituntut Tuhan? Kami-kami hamba Tuhan akan dituntut berat oleh Tuhan. “Karena hamba Tuhan lihat datang pedang, hamba Tuhan tidak pernah tiup nafiri. Aku akan tuntut darah orang itu atas kamu!” kata Tuhan.

Kita lihat perbuatan atau dusta yang diajarkan oleh pelayan-pelayan itu justru menyenangkan umat Tuhan. Kalau yang dusta disenangi, padahal itu adalah pelayanan iblis namun disenangi. Jika yang benar malah dilawan, memberontak, menyimpang dan akibatnya mereka menghilang. Ini yang terjadi dan tetap akan terjadi sampai memuncak dalam Wahyu 22:11.
Wahyu 22:11
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

Semua akan memuncak pada Wahyu 22:11 ini. Sebab Tuhan biarkan, bahkan diloss terus. Kalau layang-layang kita lepas namun masih kita pegang. Kalau ini dilepas begitu saja, jatuh di mana saja, itu urusan layang-layang! Ini yang harus kita waspadai kalau sekarang ini kita tetap terafim, tetap keras hati, awas, satu saat akan Tuhan lepaskan kita begitu saja. Orang seperti itu akan menemukan dirinya jatuh dan mati. Bukan jatuh hidup, tetapi mati untuk selama-lamanya. Ini yang jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

Silo ini arti namanya sudah luar biasa yaitu perhentian. Karena tanah yang direbut oleh mereka ini memang tanah yang penuh perhentian.
Hakim-hakim 18:27
18:27 Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar.

Daerah ini aman, damai dan tentram. Jadi mereka peroleh perhentian. Mereka mendapatkan tanah yang aman dan penuh dengan perhentian. Berarti mereka peroleh perhentian sehingga merekalah yang mendapatkan pertama untuk bersekutu dengan Tabernakel, untuk menerima berdirinya rumah Tuhan. Dan rumah Tuhan itu juga adalah perhentian. Ini yang terjadi dalam kehidupan suku Dan.

Berarti sekali lagi, suku Dan ini mendapat prioritas pertama menikmati perhentian dan disitulah rumah Tuhan didirikan. Tetapi tanpa mereka sadar mereka menyandingkan dengan Terafim, patung pahatan. Walaupun dilayani oleh imam dari jalur Musa, cucunya Musa yaitu Yonatan bin Gersom. Tetapi bukan berarti adanya pelayanan itu maka sudah benar. Bukan karena adanya imam-imam yang memimpin ibadah itu sehingga ibadah itu sudah benar.

Kalau hanya memimpin ibadah itu sudah baik, tetapi apakah ibadah pelayanan itu menarik hati Tuhan atau menyenangkan hati Tuhan atau tidak. Atau malah mendengar bunyi ancaman bahwa akan dibuang. Ini bukan maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Karena tujuan pelayanan ini adalah seberapa jiwa yang Tuhan percayakan, kerinduan hati Tuhan agar jemaat itu berhasil dipersembahkan oleh gembala dan diterima oleh Tuhan. Cirinya adalah taat.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Ini pergumulan Paulus tetapi belum terwujud, masih sifatnya nubuat. Kamilah hamba Tuhan akhir zaman yang bertanggung jawab dengan ayat ini.
Roma 15:18
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Ketaatan inilah yang disebutkan dalam Yehezkiel 11:19. Tuhan akan mengganti hati keras menjadi hati taat.
Yehezkiel 11:19
11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,

Untuk apa? Untuk melawan Yeremia 5:23 yaitu hati yang suka melawan, hati yang suka memberontak, hati yang suka menyimpang dan hati yang suka menghilang.

Jangan tunggu perhentian itu dicabut oleh Tuhan, silo dicabut dan dibuang oleh Tuhan,. Berarti perhentian dicabut oleh Tuhan. Dalam Ibrani 4:1-11 Tuhan bicara tentang perhentian. Berarti Tuhan bicara identik tentang Silo. Kita sekarang ini sedang menuju pada perhentian yang dijanji oleh Tuhan. Tetapi apakah saudara manfaatkan, apakah kami hamba Tuhan memanfaatkan. Ada tawaran perhentian dari Tuhan.
Ibrani 4:1
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Ada janji untuk masuk ke Silo (perhentian) dan itu masih berlaku. Kita harus waspada, jangan sampai kita ketinggalan. Kata ketinggalan ini kita garis bawahi. Harus kita katakan “saya tidak mau ketinggalan”. Makanya jangan berulah, jangan lawan, jangan memberontak, jangan menyimpang, jangan menghilang, sedikit-sedikit menghilang. Jemaat jangan biasakan diri menghilang sebab nanti akan Tuhan tinggalkan kemah sembayang dari kehidupan orang seperti itu.

Ibrani 4:2
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Jangan sampai kita mendapat pemberitaan tetapi berita itu tidak membangun dan tidak berguna. Ini masalah di dalam gereja Tuhan. Mengapa tidak berguna? Karena ketika dengar Firman matanya kecici, dia tidur. Jangan tidur, nanti berhadapan dengan ini. Ketika semua orang sudah nimbrung pada perhentian, kita jangan tidak ada karena membiasakan melawan, memberontak, menyimpang sehingga hilang, tidak ada dalam perhentian.

Jika diberitahu malah dijawab “memangnya cuma kamu yang benar. Mungkin kamu yang setia ke gereja itu masuk neraka, saya yang  tidak pergi gereja yang masuk sorga”. Jangan main-main dengan Tuhan. Perhentian ini adalah tawaran dari Tuhan. Perhentian itu dibayar mahal oleh Tuhan dengan korbanNya.

Ibrani 4:3-6
4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.
4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Justru cara berpikir seperti ini harus dirubah.

Ibrani 4:7-8
4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.

Jadi Tuhan berbicara jauh melambung. Bukan hanya perhentian mereka dahulu tetapi jauh ke depan.
Ibrani 4:9-11
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Itu sebabnya Tuhan bermurah hati. Dalam Yehezkiel 11:19 serta pasal 26 dan 36 Tuhan menawarkan. Tuhan katakan “Aku akan menjauhkan hati yang keras dan Aku berikan hati yang lembut yaitu hati taat”. Karena roh ketaatan ini adalah penguji akhir. Dan Alkitab mengatakan “jika ketaatanmu sudah penuh, kami sudah siap menghukum ini bumi”. Bayangkan, hak untuk menghukum bumi ini ada di tangan hamba Tuhan, ada di tangan saudara hamba-hamba kebenaran.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Ada benteng, ada kubu, ada tembok yang dibangun oleh pikiran manusia yang keras melawan dan menenteng pengenalan yang benar akan Tuhan. Seperti dalam Yeremia pasal 7, dibangun tembok yang tebal sehingga Yeremia sulit menerobosnya.
II Korintus 10:6
10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

Siap menjatuhkan hukuman kalau ketaatan umat sudah sempurna. Ini standar rohani, taat, tidak usah neko-neko. Kita taat kepada Kristus, taat kepada firman. Jangan dilawan, jangan memberontak, jangan menyimpang karena akhirnya akan hilang, perhentian akan hilang.

Ini yang terjadi di zaman dulu dan rohnya bekerja keras sampai sekarang karena dia tahu kita benar-benar akan masuk pada perhentian yang permanen dalam kerajaan 1000 tahun. Sesudah gereja Tuhan masuk pada penyingkiran yang namanya pharusia, maka setelah 3,5 tahun kita masuk pada peristiwa Ephipani. Sesudah peristiwa Ephipani, orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan, mereka diubahkan. Lalu kita yang menyingkir ke padang belantara, yang tadinya hamil kemudian melahirkan, (Wahyu 12:1), itulah isterinya Yesus. Dalam sekejab mata diubahkan, dalam waktu yang tidak dapat dipisahkan, dia diubahkan untuk bertemu dengan Yesus. Dan 75 hari kita di awan-awan bersama dengan Tuhan. 75 hari itu adalah kesempatan membersihkan bumi ini yang tadinya sudah kotor oleh karena peperangan, oleh karena nuklir, bumi panoramanya dirubah dan kita turun di bumi ini berkerajaan 1000 tahun. Saudara jangan kehilangan hal ini. Saudara bisa makan tetapi tidak perlu makan. Seperti Yesus dalam tubuh kebangkitan Dia juga bisa makan ikan goreng dan roti.

Kenapa 75 hari? 70 adalah angka keberhasilan merebut sentral markasnya iblis dikuasai secara total oleh Yesus bersama umatNya oleh kemurahan/ angka 5. Dari mana saudara mendapatkan angka 75? Dari kitab Daniel dan Wahyu pasal 12, ada selisih 75 hari.

Jangan kita kehilangan hal ini. Kalau toh saudara mati sekarang, biarlah saudara mati di dalam Tuhan. Sebab kalau mati dalam Tuhan Alkitab katakan indah. Tetapi mati memberontak terhadap Tuhan itu tidak indah, dia disejajarkan dengan bangkai! Kalau mati dalam suasna melawan Tuhan, dalam suasana memberontak kepada Tuhan, mati karena menyimpang dari Tuhan, kalau dia mati disejajarkan dengan bangkai. Tetapi mati dalam Tuhan itu indah kata Tuhan. Itu berarti masuk dalam perhentian.
Mazmur 116:15
116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Mazmur 116:15 (Terjemahan Lama)
116:15 Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya.

Yang disebut indah itu kalau melihat taman bunga, yang disebut indah itu melihat pemandangan. Tetapi Tuhan katakan melihat orang mati dalam Tuhan itu indah, berarti Tuhan seperti melihat taman bunga. Tetapi yang mati dalam pemberontakan, bilangan pasal 16 menyebutkan itu bangkai! Masakan ada orang berkata “indahnya saya melihat bangkai” kalau ada yang seperti itu berarti dia sudah tidak normal.
Bilangan 14:29,32
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
14:32 Tetapi mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini,

Mereka ini adalah orang-orang yang tidak bisa masuk pada perhentian karena memberontak, melawan, menyimpang, akhirnya menjadi bangkai. Ini yang tidak diharapkan oleh Tuhan. Tuhan mengharapkan jika kita mati, Tuhan melihat indah seperti melihat taman bunga.

II Timotius 2:
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Perhatikan bagaimana kamu mendengar supaya tidak menjadi bangkai dan masuk pada penyingkiran. Kalau mati dalam Tuhan itu indah. Tetapi kalau menjadi Mempelai Wanita Tuhan hati Tuhan girang melihat kita.

Kalau kita mati di dalam Tuhan itu indah. Tetapi kalau mati di dalam perlawanan dan memberontak maka hanya senilai bangkai dan dihadapan Tuhan tidak indah, itu menjijikan. Tetapi kalau menjadi Mempelai Wanita masuk dalam penyingkiran gereja Tuhan, Tuhan katakan “Aku girang melihat MempelaiKu”. Bukan cuma indah, tetapi girang, berarti perbedaan drastis. Bukan Tuhan mengada-ada. Itu sebabnya kita beribadah untuk digiring Tuhan ke sana. Kalau toh usia kita tidak sampai ke sana, kalau kita tidak neko-neko maka indah di hadapan Tuhan. Tetapi kalau saudara mati mabuk-mabukan, itu bangkai, tidak indah di mata Tuhan.

Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Bukan cuma indah tetapi girang. Ke sini tujuan akhir pengajaran mempelai yaitu untuk gereja Tuhan diciptakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Yesaya 62:5 (Terjemahan Lama)
62:5 Karena seperti seorang teruna beristerikan seorang anak dara demikianpun engkau akan diperisterikan oleh Dia, yang menyembuhkan dikau, dan seperti seorang mempelai laki-laki bergemar akan mempelai perempuan, demikianpun Allahmu kelak bergemar akan dikau.

Makanya apa yang terjadi di silo sehingga Tuhan terpaksa membuang, Tuhan buang Silo karena perilaku-perilaku yang diprakarsai pelayan-pelayan Tuhan. Mereka dalam mengajar begitu sewenang-wenang. Tanpa disadari umat Tuhan mereka diarahkan dengan sewenang-wenang yang arahnya salah sehingga berakibat dibuang oleh Tuhan.

Tujuan dari pelayanan yang salah ini sebenarnya melawan salib, mereka sudah menjadi seteru salib. Ini tidak disadari. Saya berdoa supaya layani Tuhan jangan sampai saya melayani sebagai seteru salib.
Filipi 3:17
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

Berarti tidak ada hanya Paulus, ada yang membawa tongkat estafet penerus Paulus. Tuhan tolong agar saya bisa meneladani Paulus. Dalam II Timotius pasal 3, ada 7 hal yang harus diteladani. Pertama meneladani ajaran. Kemudian poin 2 sampai 7 itu adalah teladan tahbisan dari Paulus.

Filipi 3:18-19
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Kalau sudah seperti ini berarti posisi seteru salib, tidak memikirkan lagi apa inti panggilan Tuhan pada dirinya, kemudian fokus pada persoalan duniawi. Aduhai, Tuhan ampuni saya dan saudara, ini sangat berbahaya. Ini kontrol dari Tuhan untuk bisa mengendalikan pelayanan kita. Kemudian dihubungkan dengan kedatanganNya pada kali yang kedua.

Filipi 3:20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Itu sebabnya bapak, ibu kekasih dalam Tuhan kita perhatikan ini. Bukan berarti menyebut ini kemudian kita tuding-tuding orang. Ini Firman berbicara tentang kita semua supaya jangan seperti itu. Pelayan ini adalah suatu pelayanan yang mengarahkan umat Tuhan menuju pada kesempurnaan Tubuh Kristus.

Pelayan yang ada di Silo yang dibuang, mereka punya mata permusuhan, selalu ada permusuhan.
I Samuel 2:32
2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.

Jika ada kebaikan Tuhan kepada kita pribadi lepas pribadi, orang lain malah memandang dengan mata permusuhan. Siapa yang memandang dengan mata permusuhan? Imam-imam yang melayani hanya karena sekeping perak dan sekerat roti. Kalau sekerat roti berarti roti itu tidak utuh, artinya pelayanannya tidak utuh. Pelayanan Firman tidak utuh karena tujuannya perak, tujuannya duit. Di zaman Yesus hal itu Yesus murka ketika membersihkan Bait Allah “rumahKu adalah rumah doa, bukan sarang penyamun”. Bukankah itu yang ada di dalam Yeremia 7:11-12. Itu yang diangkat oleh Yesus dalam Matius pasal 21, Markus pasal 11, Lukas pasal 19 dan Yohanes pasal 2.

Bukankah ketika Yesus membersihkan Bait Allah yang sudah menjadi sarang penyamun ini, pandangan imam-imam penuh permusuhan, mereka mau membunuh Yesus. Jadi memang resiko kalau kita mau membersihkan gereja Tuhan, membersihkan segala yang tidak berkenan kepada Tuhan, jangan saudara anggap enteng. Pasti berhadapan dengan mata-mata yang penuh permusuhan.
Markus 11:18
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

Mata melihat, telinga mendengar, sekarang mereka mau membunuh Yesus.

Lukas 19:47
19:47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,

Jadi jika ada hamba Tuhan, jika ada satu pribadi mau bertindak seperti itu, bersiaplah untuk menghadapi mata-mata yang penuh permusuhan. Memang tidak enak, tetapi itu panggilan Tuhan. Jika kita menghayati, melihat dan menyayangi umat Tuhan jangan sampai tidak masuk dalam perhentian maka  saya berdoa supaya umat Tuhan itu digiring masuk dalam perhentian. Apapun resikonya rela saya terima.

Kalau sidang jemaat paham betapa beratnya tanggung jawab gembala untuk mengarahkan saudara masuk pada perhentian, maka saudara akan topang gembala dalam doa. Karena dia betugas dengan penuh kasih sayang Tuhan yang Tuhan berikan kepada hamba Tuhan lewat ungkapan-ungkapan rahasia firman Tuhan. Demi saudara, Tuhan utus hambaNya, supaya kita masuk pada perhentian. Kalau toh kita mati itu indah di hadapan Tuhan. Kalau masuk penyingkiran maka Tuhan girang melihat Mempelai WanitaNya. Itulah yang perlu kita jiwai.

Tadi kita sudah ikuti, ada pelayan-pelayan tetapi semua itu sudah terkontaminasi dengan patung-patung pahatan dan terafim. Walaupun secara luar dilihat ada di Tabernakel.
Hakim-hakim 18:30-31
18:30 Bani Dan menegakkan bagi mereka sendiri patung pahatan itu, lalu Yonatan bin Gersom bin Musa bersama-sama dengan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan, sampai penduduk negeri itu diangkut sebagai orang buangan.
18:31 Demikianlah mereka menempatkan bagi mereka sendiri patung pahatan yang telah dibuat Mikha itu, dan patung itu ada di sana selama rumah Allah ada di Silo.

Ini keprihatinanku sebagai hamba Tuhan. Jangan sampai saya bicara Tabernakel tetapi saya sandingkan dengan patung pahatan dan terafim. Walaupun kelihatan ada efod di sana tetapi sebenarnya mengalami musibah rohani, bencana rohani. Ini yang berat.

Kemudian selain juga di Silo itu ada hal-hal seperti ini, juga ada penghujatan akan Tuhan. Ciri-ciri ini sudah diakumulasi oleh Tuhan, dihimpun oleh Tuhan bahwa itu adalah penghujatan.
I Samuel 3:13
3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Hakim-hakim 21:21
21:21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

Di Silo ini anak perempuannya gemar menari, bukan berarti itu salah. Ini masalah Benyamin. Jadi dari suku Dan pindah kepada suku Benyamin. Ternyata menular, ini seperti penyakit menular. Kemudian saudara melihat di Benyamin ini ada wanita-wanita gemar menyanyi. Menari itu tidak salah, silahkan saja saudara buat. Tetapi itu hanya aksi lahiriah, bukan berarti salah. Daud menari di jalan menuju ke kemah yang sudah dia bangun, tetapi disalahkan oleh isterinya, padahal tidak salah. Mempelai wanita juga menari, tetapi menari dalam tanda menang, bukan menari dalam tanda kalah. Tetapi di sini menari dalam tanda kalah karena dirampas, diculik.
Kidung Agung 6:13
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?

Kidung Agung 6:13 (Terjemahan Lama)
6:13 Kembalilah, kembalilah, hai Sulamit! Kembalilah, kembalilah engkau, supaya kami dapat memandang mukamu. Mengapa gerangan kamu memandang muka Sulamit itu seolah-olah kamu menengok orang berangkap-rangkapan menari?

Orang menari di sini mempertontonkan seutuh tubuh. Kita lihat telapak kakinya, kita lihat goyangan badannya, kita lihat goyang tangannya, kita lihat goyang kepalanya, kita lihat goyang pinggulnya. Jadi menari itu pengertian rohaninya adalah penampilan seutuh tubuh. Dan Alkitab menjawab dalam tanda tarian perang. Berarti perang itu dinyatakan menang oleh mereka, mereka ada dalam tanda kemenangan. Bagaimana kalau ketika beribadah mereka menari, tetapi ketika masuk pemberitaan Firman yang menari tadi malah sudah ada di kedai-kedai, nanti setelah Firman baru mereka cepat-cepat lari ke gereja. Sialnya lagi kalau yang menari-menari itu tidak disucikan, bagaimana ada nilai rohaninya?.

Bukan berarti salah kalau menari, tetapi tunjukkan bahwa engkau adalah kelengkapan dari Tubuh Kristus, jangan dikalahkan, jangan diculik. Harus ada tanda kemenangan dan bukti ada jarahan.

Saul dan Daud itu diadu oleh nyanyian yang disertai tari-tarian waktu menyambut tentara Daud pulang dari perang dan pulang juga raja Saul dengan tentaranya. Itu mengadu domba. Jadi ada tarian yang berakibat diculik dan ada tarian yang mengadu domba, jadi bukan tarian yang menampilkan seutuh tubuh dan malah mengadu domba.
I Samuel 18:6-7
18:6 Tetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing;
18:7 dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."

Ini bagus tidak salah tetapi nuansanya adu domba!

I Samuel 18:8
18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."

Menari adu domba ini membanding-bandingkan jumlah. Dan ini seringkali terjadi di dalam gereja Tuhan. Menari tetapi membanding-bandingkan jumlah sehingga mengadu domba, ini salah. Inilah yang kita takutkan hari-hari terakhir ini. Jangan menari tetapi membanding-bandingkan “kamu cuma sedikit, sendangkan kami banyak” itu mengadu domba. Itu tidak bagus, itu menjelek-jelekan, itu bukan kebenaran Firman. Kita harus waspada hari-hari terakhir ini, apakah betul diarahkan pada penampilan seutuh tubuh. Karena sudah mau malam, bayangan sudah mau hilang. Kalau bayangan sudah hilang berarti matahari sudah tenggelam, artinya kebenaran sudah mau tenggelam. Kalau tidak cepat kita kembali maka kita terjebak dengan hal-hal seperti ini akhirnya kehilangan roh perhentian.

Dalam nikah rumah tangga masing-masing, dalam sidang jemaat, marilah kita berupaya jangan kehilangan perhentian, jangan dicabut perhentian, jangan! sebab kalau mati jadinya seperti bangkai. Tetapi kalau mati di dalam Tuhan maka Tuhan lihat itu indah, seperti taman bunga. Coba kalau saudara keluar dan melihat pemandangan yang sangat indah, kita kagum dengan ciptaan Tuhan. Saudara akan berkata “luar biasa Tuhan melukis bumi ini”. Tetapi kalau kita mati di luar Tuhan dan memberontak maka kita bangkai. Amat terlebih bila kita jadi Mempelai Wanita Tuhan maka Tuhan girang.

Yeremia akhirnya berakhir hidupnya dirajam di Mesir. Karena dia dipaksa mengungsi ke Mesir. Tuhan suruh berdiri di sana dan katakan umat ini “tidak usah mengungsi Aku akan membuat hati raja Babel bermurah hati kepadamu”. Justru Yeremia dikatakan pendusta. Yang benar dikatakan dusta, yang dusta dikatakan benar. Akhirnya mereka seret Yeremia pergi ke Mesir dan di Mesirlah dia menemui ajal. Kita sama-sama melihat dalam perjalanan hidup kita jangan sampai seperti ini.

Di Silo juga dua kakak beradik Hofni dan Pinehas mati dalam waktu bersamaan. Jadi mereka pelayan dua bersaudara, mati dalam satu hari. Jadi mereka pelayan dua jadi satu tetapi suasananya mati. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Siapa yang terpanggil untuk menolong hal seperti itu, katakan kepada Tuhan seperti Yesaya “utuslah aku, saya mau”. Siapa yang mau meluruskan apa yang sudah terjadi yaitu perlawanan, penyelewengan, penyimpangan, katakan kepada Tuhan “saya Tuhan”. Saya katakan saya mau Tuhan walaupun berhadapan dengan resiko. Pakailah hidup kami. Kasihan jemaat, 10 orang kah jemaat, 100 orang kah jemaat, mau ke mana kita bawa.

Di zaman Yesus benar-benar Tuhan Yesus berulang kali mau diancam dirajam dengan batu. Namun ancaman-ancaman dari manusia tidak menjadi masalah. Tetapi jangan sampai Tuhan yang mengancam. Jangan sampai ancaman Tuhan yang berlangsung atas kita. Kalau cuma ancaman manusia walaupun berbuah itu tidak menjadi masalah. Tetapi jangan sampai Tuhan yang mengancam dan kita dibuang.
Yeremia 7:14-15                                                                                
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Bayangkan kita dipegang lalu dilempar, itu sudah sangat kejam. Tetapi itu yang Tuhan akan lakukan. Ini bukan melempar batu tetapi orang itu yang akan dilempar. Itu sudah terjadi 120 tahun sebelum Babel menyerbu Yerusalem. Dan ayat ini ancaman tahun 620 sebelum Kristus. Dan benar mereka dibuang. Sebabnya mari kita yang hidup akhir zaman ini, Tuhan tawarkan perhentian.

Suku Dan sudah menerima perhentian tetapi kasihan dia kehilangan. Jangan sampai kita mengikuti arusnya suku Dan. Kita terima Tabernakel dan Efod, buang itu terafim dan patung tuangan. Itu manusia yang tidak bisa komunikasi, punya mata tidak melihat, punya hidung tetapi tidak bisa mencium, punya telinga tidak bisa mendengar, punya perut tetapi tidak bisa diisi dengan makanan. Sekali lagi, jangan kita jadi Kristen patung. Yesus tolong saya.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar