20140301

Kebaktian Doa, Sabtu 1 Maret 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 5:1-3
5:1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel:
5:2 "Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya."
5:3 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH kepada kaum Israel: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang."

Yang terkapar di sini justru anak dara, dalam bahasa lain adalah perawan suci. Dengan demikian yang dikatakan rebah, terkapar dan tidak akan bangkit-bangkit lagi justru yang dimaksudkan adalah orang-orang Kristen yang sudah ada pada level atas. Kalau dapat dikatakan yang tingkat pemahamannya sudah lebih tinggi dari yang lain, tetapi mengapa Tuhan harus perlakukan seperti itu? Karena ada permasalahan, kalau kita membaca pasal 4 di sana ada 5 kali seruan “kembali” ini artinya ada kemerosotan.

Sulamit yang adalah tunangan Salomo juga dua kali mendapat seruan kembali. Berarti dua kali Sulamit menjauh dari Salomo, itupun dia masih mendapat himbauan untuk kembali. Firman Allah ini ditujukan kepada kita karena gereja Tuhan diibaratkan sebagai perawan suci atau anak dara yang bertunangan dengan Tuhan Yesus Kristus. Kalau suara Firman ini datang kepada kita itu bukan kebetulan, ini berarti Allah meraba dan menjamah hati kita, apakah kita sendiri bisa sadar dan memahami bahwa grafik rohani kita menurun. Itu sebabnya Tuhan menghimbau untuk kembali.
Kidung Agung 2:17
2:17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!

Berarti pernah Sulamit renggang dengan Salomo. Kita tidak dapat memungkiri bahwa bukan hanya pernah tetapi berulang kali kita renggang dengan Kekasih kita yaitu Tuhan Yesus. Itu sebabnya ada ancaman yang dikatakan “terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya” ini berarti binasa. Jangan terjadi pada diri kita.

Seruan yang kedua agar Sulamit kembali:
Kidung Agung 6:13
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?

Di sini kembali disentil bahwa Sulamit ini ternyata adalah gereja Tuhan yang berkali-kali meraih kemenangan tetapi mendadak merosot. Hal ini menjadi pembelajaran kepada kita agar kita waspada sebab himbauan Tuhan ini langsung diucapkan dalam bentuk ratapan, kalau dalam bentuk ratapan berarti ada hubungannya dengan kematian atau perkabungan.

Ini himbauan Tuhan kepada kita bersama agar kita menjadi anak Tuhan yang selalu memeriksa diri kita, jangan-jangan rohani kita menukik, berarti mengarah pada ratapan, pada perkabungan. Jangan sampai kita umat Tuhan lupa melihat pada diri kita namun mata kita terlalu terbuka melihat orang lain. Fatalnya sementara rohani kita merosot, kita malah berani mengusik orang lain. Perhatikan diri masing-masing jangan sampai kita hanya melihat orang lain dan kita tidak mengoreksi diri sendiri.

Saya sebagai hamba Tuhan, saya komitment dengan Tuhan bahwa dari sejak awal bahkan sebelum menjadi hamba Tuhan, untuk perkara najis saya pantang! Saya tidak akan membiarkan orang lain terlebih lagi sidang jemaat berbuat demikian.

Ratapan yang dihubungkan dengan perkabungan.
Yeremia 31:13,21
31:13 Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.
31:21 Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini!

Ternyata anak dara ini sudah jauh. Sudah status anak dara, sudah status tunangan Tuhan Yesus, sudah mutu rohani di atas tetapi ada kemerosotan.
Yeremia 31:15
31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.
Ayat ini kembali diangkat dalam injil Matius ketika anak laki-laki di Betlehem dibunuh.
Matius 2:18
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Ada seruan kembali karena ada sifat tabiat yang beralun-alun.
Yeremia 31:22
31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki."

Kepada anak Tuhan yang maju mundur ini Tuhan berikan contoh: “Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri: perempuan merangkul laki-laki”. Artinya ada gereja Tuhan yang tidak mau lepas dengan Tuhan Yesus. Kepada mereka yang mundur dibangkitkan cemburunya dengan melihat anak Tuhan lain yang tidak mau lepas dengan Tuhan Yesus.

Dikatakan pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria. Di sisi lain ada anak dara yang diratapi, ada anak dara yang terkapar dan tidak bangun-bangun lagi. Tetapi ada gereja Tuhan yang bersukaria beramai-ramai.
Yeremia 31:13
31:13 Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.

Tadinya anak dara ini juga adalah kehidupan yang diratapi karena kemerosotan mereka tetapi mereka menanggapi panggilan untuk kembali sehingga akhirnya bersukaria. Mereka tidak menanggapi Firman Tuhan itu dengan sepi atau dengan dingin tetapi rohaninya benar-benar adalah rohani yang menggebu-gebu karena disentuh oleh Firman Tuhan.

Dalam Amos pasal 5 ini ada kengerian sebab dikatakan “tidak ada yang membangkitkannya” berarti kalau sudah seperti ini pertolongan tidak ada lagi, dengan kata lain mereka bisa binasa. Jangan sampai kita seperti ini.

Bagaimana orang yang menanggapi untuk kembali? Judul Yeremia pasal 31 adalah “janji Tuhan yang baru”.
Yeremia 31:10-11
31:10 Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!
31:11 Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya.

Tuhan punya upaya, itu sebabnya Dia menyuruh kita kembali. Di dalam penggembalaan yang bernuansa anak sulung akan menikmati kekuatan Firman. Jadi anak Tuhan itu digembalakan dalam suasana berkat kesulungan.
Yeremia 31:12
31:12 Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana.

Lagi-lagi ayat ini mengingatkan kita ulang-berulang. Tuhan lewat kekuatan penggembalaanNya akan membawa kita untuk berseri-seri karena kebajikan Tuhan. Kita menikmati gandum (Firman dalam kelimpahan), anggur (sukacita dalam persekutuan mulai dari dalam nikah), minyak (urapan Roh Kudus), kambing domba dan lembu sapi (ibadah mulai dari pelajaran dasar meningkat sampai pada pelajaran tentang kesempurnaan).

Sebenarnya kegirangan Mempelai Laki-laki Sorga setingkat dengan rohani anak Tuhan yang seperti anak dara yang ditemukanNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Sebenarnya tingkat rohani anak Tuhan yang sampai pada tingkat rohani perawan yang suci ini menggirangkan hati Tuhan. Tetapi kenapa harus dimurkai? Karena ada kemerosotan. Ketika dia merosot Tuhan masih datang dengan seruan seperti yang dilakukan kepada Sulamit. Sampai dua kali diserukan kepada Sulamit untuk kembali dan benar dia kembali. Apakah kita juga memiliki roh Mempelai seperti Sulamit? Apakah kita mau kembali? Itu tergantung pribadi kita masing-masing.


Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Mutu rohani seperti anak dara artinya rohani yang sudah ada pada tingkat di atas, berarti kecintaannya terhadap Tuhan begitu luar biasa dan kebenciaannya terhadap dosa dan kejahatan serta kenajisan begitu nampak dalam dirinya. Kehidupan seperti ini membangkitkan sukacita dan kegirangan hati Tuhan. Tetapi ada sukacita Allah yang kebalikannya, Tuhan bersukacita atau tertawa ketika hukumanNya turun terhadap kehidupan yang menolak seruan panggilan Tuhan.
Amsal 1:22-27
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.

Ketika Tuhan melihat pedang yang mengkilat bagaikan petir telah Dia lepaskan dan menyambar sana sini maka Dia bertepuk tangan dan hatiNya yang tadinya panas kembali menjadi tenang. Kalau iblis yang menjadi musuh kita atau orang lain yang memusuhi kita, itu tidak menjadi masalah, tinggal kita berseru kepada Tuhan. Tetapi jangan sampai Tuhan yang berubah menjadi musuh kita, siapa yang akan menolong kita? Ngeri kalau kita tidak menanggapi seruan panggilanNya, sedang murka Tuhan menyala karena pembalasanNya hatiNya menjadi tenang.
Yehezkiel 21:9-11,16-17
21:9 "Hai anak manusia, bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman TUHAN: Pedang! Pedang! Yang sudah diasah dan juga digosok!
21:10 Diasah untuk menumpahkan darah dan digosok supaya mengkilap seperti petir. Apakah kita akan bersukacita? -- Tongkat anakku menghina segala macam kayu. --
21:11 Pedang itu diberikan supaya digosok, supaya sedia dipergunakan; pedang itu diasah dan digosok, supaya diberikan ke tangan si pembunuh.
21:16 Pancung yang di kanan dan di kiri, ke mana saja matamu menetak.
21:17 Dan Aku juga akan bertepuk tangan dan hati-Ku yang panas menjadi tenang kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya."

Siapa lagi yang akan membantu anak dara yang terkapar yang kena pedang Tuhan yang seperti itu? Sampai dikatakan: "Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan tersisa sepuluh orang". Tetapi kita melihat di sini masih ada harapan. Akan ada yang tersisa yaitu yang mengalami proses penyucian.
Zakharia 13:8-9
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Dari seribu luput seratus, dari seratus luput sepuluh. Jadi yang akan dilindungi adalah yang sepersepuluh, itu murni miliknya Tuhan. Sementara anak dara yang 10 ini miliknya Tuhan yang akan luput. Kalau kita sudah sampai pada tingkat anak dara yang suci, sudah sampai mutu rohani yang begitu tinggi jangan lagi kita merosot tetapi mari kita mempertahankan sampai benar-benar kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya, tidak ada lagi yang bisa menggangu gugat orang seperti ini.

Mari kita memeriksa apakah benar kita ini miliknya Tuhan.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Bukti kita miliknya Tuhan adalah jangan kita menyentuh kejahatan dan kenajisan, jangan kita bermain-main dengan Tuhan. Dosa hanya tergolong menjadi dua yaitu dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Ini yang kita jaga di hari-hari terakhir ini, apalagi kita sekarang sementara dikatrol oleh Firman Allah untuk menjadi senilai perawan yang suci yang akan mengundang Tuhan datang kembali. Begitu gereja Tuhan tampil sebagai perawan yang suci maka Tuhan akan segera datang.


Bentuk-bentuk ratapan:
Yoel 1:8
1:8 Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.

Yoel 1:13
1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.

Matius 2:16-18
2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Dari ketiga hal ini gereja Tuhan diajar untuk mengambil pelajaran, supaya kita mengambil pelajaran dari kehidupan bangsa Israel agar kita tidak terjebak dan jatuh dalam pelukan iblis. Sebab iblis itu di mana-mana memasang jerat. Tidak ada orang memasang jerat di mana tidak ada bekas-bekas binatang hutan lewat di situ. Iblis memasang jerat kepada kita, kalau kita tidak berhati-hati kita bisa terjebak sehingga akhirnya kita tidak membuat Tuhan bergirang dan membuat Tuhan sedih hati.

Di dalam perjanjian baru Tuhan Yesus berkali-kali menangis, tidak pernah dikatakan Tuhan Yesus tertawa. Di pintu kubur Lazarus Tuhan Yesus menangis, di atas bukit ketika melihat Yerusalem Tuhan Yesus juga meraung dan menangis di dalam doaNya.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Tegakah kita membiar Tuhan Yesus menangis? Tuhan Yesus sudah mengerjakan pekerjaan penyelamatan bagi kita, marilah kita bersikap untuk membuat Tuhan Yesus girang dan bersukacita melihat kita tampil bagaikan perawan yang suci. Sampai hatikah kita kalau membiarkan Tuhan Yesus harus berlarut-larut dalam kesedihan? padahal Dia sudah berkorban untuk kita. Itu sebabnya buatlah hati Tuhan gembira. Kapan itu terjadi? Ketika kita mencapai rohani yang paling puncak dan tidak merosot lagi.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar