20150606

Kebaktian Doa, Sabtu 6 Juni 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 9:13-15
9:13 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
9:14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Kita perlu melihat keadaan yang sedang terjadi. Saudara melihat di utara ada virus yang merajalela. Kita harus waspada bahwa itu adalah bahasa isyarat Tuhan bahwa Dia akan segera datang. Kita umat Tuhan harus menanggapi dengan serius.

Dari ayat di atas yang diberi penekanan oleh Tuhan adalah pembajak atau penabur akan menyusul penuai dan pengirik. Jadi pemulihan identik dengan penaburan dan penuaian.
Yohanes 4:34-35
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

Menabur dan menuai adalah bagian dari pemulihan. Jangan kita berpikir seperti pandangan gereja secara umum bahwa menuai itu adalah mencari jiwa sebanyak-banyaknya. Logikanya memang seperti itu tetapi kalau dihubungkan dengan Yohanes pasal 4 dan Amos pasal 9, penuian yang dimaksud adalah pembenahan nikah. Jadi jiwa tidak hanya sekedar ditarik masuk dalam gereja tetapi harus mengalami pembenahan nikah dan pembenahan ibadah.

Jadi tidak hanya sebatas mengejar jiwa, tetapi apalah artinya jiwa itu ditarik masuk dalam gereja kemudian hanya diajak berjingkrak-jingkrak. Kalau seperti itu tidak ada bedanya dengan diskotik. Tetapi menuai ini adalah kesempatan terjadi pembenahan nikah. Itulah cara kerja Mesias yang benar yang kita baca di dalam Injil Yohanes pasal 4. Dia memberi penekanan mengoreksi nikah, bahkan nikah yang secara manusia sulit ditolong sebab perempuan itu sudah 6 suaminya dan yang sekarang bersama dia bukan suaminya. Perempuan itu hanya kumpul kebo sebab itu adalah suami orang. Itulah pemulihan yang memperkenalkan Yesus sebagai Mesias sehingga nikah yang paling hancur sekalipun, kalau itu pemulihan maka itulah penuaian.

Berbicara tentang menabur dan menuai kadang kala kita melupakan konsepnya. Padahal ketika kita menabur sama dengan kita memberkati diri kita. Ini yang sering dilupakan oleh banyak orang. Mereka mau diberkati tetapi tidak mau menabur. Kalau kita mau menabur berarti kita mau memberkati nikah kita. Itu yang ditunggu dan dikerjakan oleh Tuhan sehingga terjadi pemulihan.

Dikatakan “sesungguhnya waktu akan datang”. Waktu itu sebenarnya sudah ada pada kita sekarang.

Menabur itu sama dengan kita menerima berkat, kita memberkati diri kita sendiri. Konsep Firman ini seringkali dilupakan.
Amsal 11:24-25
11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Itulah sistem pemulihan dari Tuhan. Kalau mau saudara diberkati maka saudara sendiri yang memberkati dirimu dengan cara menabur. Kalau saudara menabur sama dengan memberkati diri, berarti pemulihan sedang berjalan dalam diri saudara. Ini yang diinginkan oleh Tuhan.

Ketika kita mendengar Firman dan ada nada teguran dari Firman maka jangan sampai kita bereaksi negatif. Kita harus sambut dengan serius karena itu tangan Tuhan sedang terulur. Firman dan RohNya itu adalah tangan Tuhan yang sedang terulur yang mau merangkul kita. Saya punya pengalaman dan sampai detik ini saya tetap ada dalam pengalaman di mana Tuhan merangkul kehidupanku. Jangan kita salah. Ada juga kesalahan dalam hal menabur ini. Ketika menuai hasilnya dihembuskan oleh Tuhan.
Hagai 1:9-10
1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya,

Di sini Tuhan melihat penyimpangan sehingga Tuhan memberikan teguran.
Hagai 1:11
1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
Mereka tidak tersinggung, padahal yang dikhotbai oleh Hagai ini adalah orang-orang besar. Ketika teguran ini disampaikan kepada bupati dan imam besar, mereka tidak marah.
Hagai 1:12
1:12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.

Mereka mendengar teguran yang cukup keras dan tajam ini karena Tuhan mau memulihkan, mau membangun Bait Allah, mau membangun Tubuh Kristus. Mereka takut terhadap penampilan Firman Tuhan. Ini sikap yang ditunggu oleh Tuhan itu bagaikan pintu gerbang pemulihan segera berjalan. Pembangunan Tubuh Kristus berjalan, itulah pemulihan.
Hagai 1:13-14
1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN."
1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

Di zaman Tuhan Yesus sebagai Kepala, ketika Tuhan menyampaikan Firman mereka malah menggertakkan gigi untuk melawan Tuhan Yesus. Ini yang tidak boleh ada pada kita gereja Tuhan apa lagi kami hamba Tuhan.
Matius 15:12-14
15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

Jadi kehidupan yang tersinggung mendengar Firman adalah buta. Akhir zaman ini keadaan seperti ini akan mencuat. Bukan hanya jemaat Tuhan tetapi pendeta ada juga yang seperti itu. Ketika ada hamba Tuhan yang melek mata yang memberi tahu bahwa itu bahaya malah mereka tanggapi dengan marah dan dibilangi mulut tidak bertobat.

Dalam Injil Matius pasal 23 ada 7 kali Tuhan Yesus mengatakan “orang munafik”. Dalam Injil Yohanes pasal 6 perkataan yang disampaikan Tuhan Yesus begitu keras sampai mereka berkomentar “siapakah yang sanggup mendengarkannya”. Kemudian sebagian murid meninggalkan Yesus. Akibat penyampaian yang keras, orang yang tidak tahan langsung angkat kaki, berarti orang itu membelakangi proses pemulihan. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Satu ketika raja Yoram mengajak raja Yosafat untuk menghadapi pemberontakan raja Moab. Waktu itu Yosafat membutuhkan nasihat yang jelas dari Tuhan maka dipanggillah seorang nabi. Nabi itu berkata kepada Yoram “kalau bukan karena Yosafat saya tidak mau melihat engkau”. Tetapi Yoram merasa sangat butuh penyertaan Tuhan, butuh Firman dan dia tidak tersinggung, dia menerima sehingga pemulihan terjadi dan mereka menang dalam perang mengalahkan bangsa Moab. Berarti mengalahkan roh pemberontakan untuk direkrut masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
II Raja-raja 3:13-14
3:13 Tetapi berkatalah Elisa kepada raja Israel: "Apakah urusanku dengan engkau? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan kepada para nabi ibumu." Jawab raja Israel kepadanya: "Jangan begitu, sebab TUHAN memanggil ketiga raja ini untuk menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Moab!"
3:14 Berkatalah Elisa: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu.

Keras sekali bahasa Elisa tetapi raja Yoram tidak tersinggung karena dia butuh Firman. Dia ingin pemulihan, dia ingin sepenggal tanah yang sudah direbut oleh bangsa lain untuk dipulihkan, untuk dibawa kembali menjadi milik umat Tuhan karena itu tanahnya Tuhan. Akhirnya pemulihan itu berjalan.

Kita berbahagia kalau kita mendapatkan lawatan Tuhan dalam pengajaran di akhir zaman ini karena kita sedang dipulihkan. Pemulihan ini tidak bisa lepas dengan menyatakan yang salah. Coba kalau Tuhan tidak menyatakan kesalahan mana mungkin terjadi pemulihan terhadap wanita Samaria yang ada di tepi sumur itu. Tidak mungkin ibadahnya berkenan kepada Tuhan sekalipun sudah bertahun-tahun bersama warga Sikhar dan nenek moyang mereka beribadah di gunung Gerizim. Tetapi puji Tuhan karena dia menerima pemulihan.

Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Jadi kalau tidak disertai dengan menyatakan yang salah maka penglihatan-penglihatan itu dusta. Berapakalipun saya mengatakan ada penglihatan dan ada penyataan tetapi kalau saya takut untuk menyampaikan hal yang salah kepada jemaat dan hamba Tuhan maka penglihatan itu dusta. Kalau penglihatan itu benar maka ada suport, ada kekuatan untuk menunjukan yang salah walaupun harus mendapatkan arus perlawanan.

Bapak Pdt. Pong Dongalemba mengatakan “berani menolong orang berarti berani menanggung resiko, berani menegur orang berarti berani untuk menghadapi tantangan”.

Iblis tahu persis bahwa pemulihan itu mencelakakan dia itu sebabnya dia memperalat dan memprovokasi orang-orang lain untuk menggagalkan niat suci dari hamba Tuhan yang mau melakukan pemulihan demi terwujudnya Tubuh Kristus. Amos pasal 9 ayat 11 sampai 15 adalah pemulihan yang terakhir. Untuk kita di akhir zaman ini kita harus menerima. Saya sebagai hamba Tuhan berani berbicara harus rela menerima arus balik berupa caci maki.
Ketika wanita Samaria dalam Yohanes pasal 4 disuruh oleh Tuhan memanggil suaminya dia menjawab “aku tidak mempunyai suami”. Yesus berkata “benar engkau tidak mempunyai suami. Yang ada sekarang bersama dengan engkau itu memang bukan suamimu”. Wanita itu terkejut dan berkata “Aku tahu Engkau seorang nabi. Memang  akan datang Mesias, akan menyatakan kepada kami hal-hal yang lalu, sekarang dan yang akan datang”. Tuhan Yesus langsung berkata “Akulah Dia”.

Kita harus bersyukur kalau Firman datang menunjukkan hal-hal yang salah. Itu berarti pemulihan ada di dalam kita sedang berjalan seandainya kita tidak menolak.

Ini syarat-syarat pemulihan sehingga penaburan bisa kita tuai dan tuaian bisa kekal dalam hidup kita, jadi tidak sia-sia. Sebab itu harus berani tegur dosa.
I Timotius 5:20
5:20 Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itu pun takut.

II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Hamba Tuhan harus selalu minimal mempersiapkan 5 khotbah. Antara lain khotbah ibadah ucapan syukur, ibadah duka, ibadah doa, ibadah pendalaman Alkitab dan untuk ibadah raya.

Tanggung jawab di atas pundak gembala itu begitu berat. Jemaat tidak selamat kalau gembala salah. Tidak ditentukan dari mana hamba Tuhan itu datangnya yang pasti tahbisannya yang menentukan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Titus 1:11
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.

Mereka tidak memulihkan nikah tetapi malah mengacaukan nikah. Ini bertolak belakang dengan pelayanan Mesias yang benar di mana nikah yang amburadul dibenahi. Tetapi di sini yang sudah baik justru dikacaukan. Itu sebabnya Titus ditinggalkan Paulus di Kreta untuk mengatur jemaat di sana.

Titus 1:12-13
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,

Ini yang harus kita terima di akhir zaman ini. Sebabnya mari kita mengharapkan agar segera Yesus datang. Beranikah kita menjawab dan berdoa seperti:
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Itu adalah bahasa dari orang yang mengalami pemulihan sehingga berani berkata seperti itu. Ini doa dari orang yang mengalami pemulihan sebab dia merasa dalam dirinya ada pekerjaan pemulihan. Langkah demi langkah dia nikmati dan dia hanyati. Ketika Firman datang menegur kesalahannya dia aminkan dan berterimakasih kepada Tuhan sebab kalau tidak dia akan terus menerus melakukan dosa dan kesalahan yang berakhir pada kebinasaan.

Walaupun waktunya singkat tetapi ketika kita berkata kepada Tuhan “ampuni saya” maka kita mengalami pemulihan.
II Tesalonika 1:7
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,

Amos mengalami penindasan-penindasan yang luar biasa. Tetapi Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberikan kelegaan. Inilah berkat bagi orang yang mau mengalami pemulihan. Pemulihan ini bukan hanya bagi kamu (bagi jemaat) tetapi juga bagi kami (hamba Tuhan).

II Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.

Yang tidak mau mengenal Allah itu adalah orang yang di luar Tuhan. Yang tidak mentaati Injil Yesus itu adalah orang yang sudah di dalam tetapi tidak mau taat. Karena tidak mau masuk dalam pemulihan akhirnya senasib dengan orang di luar Tuhan. Mereka sudah mendengar Injil tetapi tidak mau mentaati bahkan mengadakan perlawanan. Tujuan pemulihan supaya kita punya kesempatan berbahagia dan tidak seperti orang lain.

II Tesalonika 1:9-10
1:9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,
1:10 apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.

Ayat di sini menunjuk dua kondisi, yang ada di lua kemuliaan dan yang ada di dalam kemuliaan. Yang ada di luar adalah orang yang tidak percaya dan yang tidak taat kepada Injil tidak menikmati kemuliaan. Yang ada di dalam adalah orang yang mengalami pemulihan, itu yang mendapat kemuliaan.

Dalam Yohanes pasal 21 terjadi pemulihan jabatan mereka. Seandainya Tuhan tidak menaruh belas kasihan kepada Petrus maka Tuhan akan membiarkan Petrus. Tuhan sudah bangkit, sudah menampakkan diri di kubur, sudah membagi-bagi roti tetapi kenapa Petrus masih kembali pada pekerjaan semula. Andaikata Tuhan tidak sayang pada mereka dan tidak mengadakan pemulihan, kasihan Petrus bersama teman-temannya yang ikut serta. Tetapi Tuhan Yesus datang memulihkan bahkan dari jabatannya penginjilan ditambahkan jabatan penggembalaan.

Ketika Tuhan bertanya kepada Petrus “apakah engkau mengasihi Aku” ketika itu murid-murid makan ikan hasil tangkapan mereka dan juga hasil tangkapan Yesus sendiri. Tetapi Yunus bukan makan ikan malah dimakan oleh ikan karena meninggalkan panggilan. Yunus sebenarnya mengalami pemulihan tetapi sayang pemulihan itu tidak berjalan dalam dirinya. Ketika Yunus melihat Tuhan tidak jadi menghukum orang Niniwe karena mereka bertobat, Yunus malah minta mati dan menyalahkan Tuhan. Jadi pemulihan tidak jalan, tidak kapok Yunus ditelan ikan. Tetapi murid-murid sekalipun nasibnya sama dengan Yunus yang meninggalkan panggilan namun karena mereka mau dipulihkan maka mereka makan ikan dan bukan dimakan ikan.

Mana yang kita mau, pemulihan kemudian kita diberkati oleh Tuhan atau pemulihan tidak berjalan kemudian berakhir dengan kematian. Yunus akhirnya hilang dari hadirat Tuhan. Tidak ada kisah lagi tentang Yunus. Langsung seperti buntu kisah Yunus.

Petrus memang kadang bicara telodor dan berlebihan “aku mau mati bersama Tuhan”. Tetapi ketika orang datang menagih pajak untuk rumah ibadah dan orang itu berkata “apakah gurumu membayar bea?” Petrus mati-matian membela gurunya dan berkata “ia, Dia membayar”.

Bagaimana dengan kita, apakah kita mau membela Guru kita yaitu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga? Tanpa dibela Yesus tidak akan beranjak. Tetapi kita harus membela Tuhan Yesus. Artinya kita harus mengambil bagian dalam pelayanan. Itu ada baiknya.
Matius 17:24-27 (Yesus membayar bea untuk Bait Allah)
17:24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
17:25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
17:26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
17:27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

Di sini pembelaan Petrus berbuah. Nilai Petrus dan Yesus saat itu satu level. Tuhan Yesus membayar dua dirham, Petrus juga dua dirham. Kalau kita mau membela Firman, membela Yesus, membela Mempelai Laki-laki Sorga, walaupun sekarang kita banyak kekurangan suatu saat nilai kita akan sama. Itu yang dilakukan oleh Petrus.

Kita menabur, kita menuai. Saat kita menabur itu saat kita menerima berkat. Itu ciri kehidupan yang ada dalam proyek Allah yaitu pemulihan. Itu sebabnya jangan kita segan-segan untuk menabur, utamanya terhadap saudara seiman.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Untuk saudara daging kita berusaha untuk mengikuti acara pesta sekalipun jaraknya jauh yang dia adakan tetapi kalau saudara seiman malah kita berat untuk pergi. Kalau ada saudara seiman mengadakan acara ayo kita bergerombol ke sana, jangan kita anggap sepi.

Kita hidup di akhir zaman ini apa sebenarnya yang mau kita cari? Kita harus terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Galatia 6:7-9
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Menuai berarti berkat saudara terima.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kawan-kawan kita seiman harus kita prioritaskan. Kalau menabur pada saudara seiman berkatnya kembali. Tetapi kalau pada saudara bukan seiman tidak ada berkatnya. Mungkin secara sosial anda diuntungkan tetapi berkat secara rohani tidak ada.

Mari kita mengasihi Tuhan dan terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar