20150621

Kebaktian Umum, Minggu 21 Juni 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."

Jadi dengan adanya pencurahan roh pengasihan dan roh permohonan ini maka ratapan akan naik, di sini diberikan penekanan di lingkup nikah rumah tangga.

Rahmat atau pengasihan atau kasih karunia adalah perhatian Allah yang istimewa dan pertolonganNya dengan segera pada manusia yang sengsara tepat pada waktunya. Jadi kalau Tuhan mencurahkan roh pengasihan ini maksudnya supaya umat mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Anugerah adalah kasih Allah dalam aksi untuk menyelamatkan manusia dari ancaman dosa.

Dikatakan dari dua hal yang Tuhan sedang dan akan Tuhan lakukan adalah mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan supaya orang-orang memandang Yesus yang tertikam.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Memberontak kepada Firman sama dengan menikam Tuhan Yesus. Bila kita menyadari dan memahami oleh karena pemberontakan kita, Dia tertikam. Atau oleh karena pemberontakan kita terhadap Firman maka Tuhan Yesus tertikam.
Jadi bukan hanya orang yang dahulu memegang lembing dan menikam Tuhan Yesus di kayu salib itu yang akan memandang Dia yang mereka tikam. Secara umum kita tidak bisa mengelak, kita semua sudah ikut menikam Dia. Andaikata kita berkata kita bersih maka coba dites dengan Firman apakah kita tidak pernah memberontak terhadap Firman, apakah kita tidak pernah salah terhadap Firman. Kalau kita pernah bersalah terhadap Firman atau memberontak terhadap Firman maka kita ini juga harus memandang Dia yang kita tikam, karena kita tergolong orang yang menikam.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Tuhan mencurahkan roh pengasihan dan dengan demikan ada solusi. Tuhan mencurahkan roh pengasihan karena kita secara bersama-sama telah menikam Dia. Tuhan memberikan roh pengasihan agar pemberontakkan kita diampuni. Kalau orang itu tidak pernah memahami bahwa dia adalah pelaku penikaman lambung Tuhan Yesus berarti dia tidak pernah sadar bahwa dia orang berdosa, dia menipu dirinya sendiri.
1 Yohanes 1:8
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Kepadanya Tuhan tidak akan memberikan roh pengasihan. Karena apa? Karena dia tidak butuh pengampunan. Karena kita menyadari bahwa kita pernah dan berkali-kali menikam Tuhan Yesus, maka kita perlu mohon pengampunan. Tuhan mengambil inisiatif, Dia yang memberikan roh pengasihan supaya kita mendapatkan pengampunan.

Yesaya 43:25
43:25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

Roh pengasihan itu dikaruniakan Tuhan supaya kita kembali melihat bahwa saya terlalu jahat. Dia yang tidak pernah melakukan kesalahan kenapa saya tikam, Dia yang tidak pernah melakukan pelanggaran kenapa saya khianati. Solusi tidak datang dari kita sebab tidak ada minat dari kita tetapi Tuhan yang memberikan solusi, Tuhan menurunkan roh pengasihan.
Yesaya 43:26-28
43:26 Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!
43:27 Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap Aku.
43:28 Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."

Akibat pemberontakan kita maka hal yang pahit pada ayat 28 itu terpaksa kita hadapi. Tetapi untuk menyelesaikan semuanya maka Tuhan mengambil inisiatif. Dia curahkan roh pengasihan. Untuk apa? Supaya kita melihat Dia yang penuh kasih sayang yang sudah kita lukai, yang kita sakiti hatiNya, yang sudah kita tikam dan Dia masih berkemurahan. Kalau kemurahan Tuhan ini tidak kita memanfaatkan maka tidak ada jalan lain, tidak bisa kita mencari solusi sendiri, semuanya datang dari Tuhan.

Secara hurufiah kita tidak pernah mengambil lembing dan menikam lambungnya Tuhan Yesus tetapi karena pemberontakkan kita terhadap Firman berarti kita telah menikam Dia. Kalau kita merasa bahwa kita ini adalah pribadi yang pernah menikam Yesus maka harus kita akui. Kalau kita melihat Dia yang tidak bersalah tetapi kita memberontak, kita khianati dan kita tikam, masakan dibiarkan oleh Tuhan dan kita dihukum, itu sebabnya Tuhan memberikan roh pengasihan, manfaatkan itu.

Yesaya 44:22
44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

Jadi kita kembali melihat karya penebusan Tuhan atas dosa dan pelanggaran kita. Kalau penikaman ini Tuhan kaitkan karena pemberontakkan kita, Tuhan tidak salah menjamah kita karena kitalah orang-orangnya yang menikam Yesus.

Anak muda kalianlah yang menikam Yesus, suami isteri kamulah yang menikam Yesus. Itu sebabnya dari raja sampai rakyat jelata harus meratap. Kita melihat dalam Zakharia pasal 12 persoalan pemberontakan dan pengkhianatan ini ada kaitannya dengan persoalan nikah, karena semua itu dihubungkan dengan nikah.

Kita harus memperhatikan agar kita benar-benar memanfaatkan ini. Kalau Tuhan menggiring kita untuk melihat pemberontakan ini ada pada lingkup nikah, ini berarti Tuhan sedang memulihkan nikah-nikah untuk menuju nikah yang rohani. Ada penyesalan yang sangat mendalam sebab sikap kita terhadap persekutuan mulai dari persekutuan yang kecil yaitu nikah, banyak kita berprilaku yang salah. Olehnya itu Tuhan mencurahkan roh ini dan kemudian Tuhan mengajak untuk meratap Daud dan isteri, Natan dan isteri, Simei dan isteri. Semua lingkup kehidupan diajak meratap, orang Lewi, Natan yang termasuk nabi, apalagi Simei yang memang pernah memberontak, pernah memaki-maki raja Daud dan sampai melemparkan debu di jalan. Tetapi kemurahan Tuhan, dia mendapat kesempatan emas dan tinggal di Yerusalem. Tetapi karena dia ada pelanggaran mengakibatkan dia harus mati.

Di sini mengingatkan kita dengan diperlihatkan oleh Tuhan kehidupan yang paling parah rohaninya. Itulah Simei, dialah pribadi yang paling parah dari semua tokoh yang diangkat dalam Zakharia pasal 12. Tetapi diperlihatkan di sini sekalipun dia yang paling parah kepadanya masih ditawarkan roh pengasihan dan roh doa. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berkata “aku ini sudah hancur lebur”. Tidak! Tuhan tetap mau datang kepada kita, Tuhan ingin merekrut kita asalkan kita mau menyesali apa yang telah kita lakukan. Kalau kita sesali maka kehidupan kita diterima oleh Tuhan. Kalau sudah disesali jangan diulangi lagi.
II Samuel 16:5
16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.

Ketika itu Daud sementara mendaki dengan tangisan karena ada pemberontakan anak sulungnya yang bernama Absalom. Absalom saat itu sudah mempunyai penasihat yang jitu yaitu Ahitofel, ucapannya seperti nasihat Tuhan. Jadi Daud ini betul-betul ada dalam suasana yang tidak menentu, hancur benar-benar hancur batinnya.

II Samuel 16:6-8
16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
16:8 TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."

Kita langsung berbicara tentang Simei, tidak lagi membahas tentang Daud, Natan atau Lewi. Maksud Tuhan kepada kita adalah orang yang paling parah. Dalam Injil Yohanes pasal 5 Tuhan tidak hanya mendatangi orang yang buta atau tuli tetapi yang paling parah. Yang paling parah sudah 38 tahun dalam keadaan lumpuh, itu yang didatangi Yesus. Kalau yang paling parah Tuhan tolong maka yang kecil itu pasti ditolong.

Tuhan mau menolong dulu Simei, Tuhan mau menolong yang paling parah. Terhadap yang lain-lain pasti Tuhan lakukan. Sedangkan terhadap yang paling parah Tuhan angkat apalagi terhadap yang tidak terlalu parah.

Simei ini sudah mendapat kesempatan.
I Raja-raja 2:36
2:36 Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun.

Simei mendapat prioritas menggabung di Yerusalem. Ada kesempatan untuk menjadi Tubuh Kristus. Berdomisili di Yerusalem artinya melekat pada pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita mendapat pengampunan dan perbuatan kita paling parah lalu mendapat pengampunan dan diberi kesempatan diam di Yerusalem artinya kita mendapat kesempatan melekat dalam pembangunan Tubuh Kristus, jangan coba-coba kita keluar! Jangan coba-coba kita melepaskan diri atau kasih Tuhan kembali dipermainkan.
I Raja-raja 2:37
2:37 Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."

Dia sudah diberikan wanti-wanti. Simei ini sudah keterlaluan, pemberontakan dan kejahatannya luar biasa. Bukan hanya sekali dua kali dia menikam lambung Yesus, tetapi kepadanya masih diberikan kesempatan, roh pengasihan dicurahkan padanya. Kepadanya sudah diberitahu apa yang akan terjadi kalau dia keluar.

I Raja-raja 2:38
2:38 Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

Setelah itu ada gangguan yang muncul tiba-tiba. Gangguan ini tidak bisa dia atasi.
I Raja-raja 2:39
2:39 Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat."

Cukup lama Simei ada di Yerusalem yaitu tiga tahun. Apa urusan dua hamba Simei ini? Untuk mengurus perekonomian, untuk mengurus perjalanan hidup lahiriah majikannya.

I Raja-raja 2:40
2:40 Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan membawa mereka dari Gat.

Jadi godaan yang paling kuat terhadap Simei ini adalah persoalan ekonomi atau kebutuhan perut. Ini yang menggangu dia. Dengan perginya kedua hamba berarti perekonomiannya tidak akan bisa jalan. Berarti buntulah sudah sehingga pikiran dan persaannya tertuang dalam soal itu. Dia mulai menghitung satu persatu kerugiannya sehingga dia mengejar. Dia lupa janjinya, dia lupa bahwa dulu dia adalah pemberontak, dia orang yang menikam Yesus berkali-kali, sehingga dia pergi. Nasibnya tidak bisa tertolong lagi.

Dia berpikir hal ini tidak bisa dibiarkan, harus dikejar. Kalau pandangan kami hamba Tuhan sudah tertuju pada perkara duniawi maka nasibnya berakhir di situ, tidak ada kelanjutannya. Itu sebabnya opa Pong Dongalemba mengatakan “saya belum pernah melihat orang yang meninggalkan pengajaran karena persoalan yang duniawi bertobat lagi”. Sudah sukar sulit orang itu bertobat. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Oleh sebab itu Tuhan arahkan kita untuk melihat Dia yang kita tikam. Kalau kita memandang Dia yang kita tikam maka kita tidak akan rela menusuk lagi lambungNya. Saya melihat dan menyaksikan secara transparan di hari-hari terakhir ini, baik dia hamba Tuhan ataupun umat Tuhan, kalau diberi kesempatan dia ada dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sedang dibangun kemudian salah dan satu saat dia lepas maka sulit untuk tertolong lagi.
I Raja-raja 2:41
2:41 Ketika diberitahukan kepada Salomo, bahwa tadinya Simei pergi dari Yerusalem ke Gat dan sekarang sudah pulang,

Akhirnya perihal Simei diberitahukan pada Salomo orang yang bijak. Tindakan ini tidak datang dari diri Salomo sendiri tetapi ini adalah pesan dari raja Daud. Menjelang ajalnya, Daud sudah berpesan tentang Simei kepada Salomo.
I Raja-raja 2:8-9
2:8 Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!
2:9 Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati."

Daud adalah gambaran Yesus dalam derita sengsaraNya. Muncul Salomo yang adalah gambaran Yesus dalam kemuliaanNya, dalam hikmatNya. Simei sudah mendapat pengampunan tetapi kenapa dia bersikap seperti itu.

I Raja-raja 2:42-44
2:42 maka raja menyuruh memanggil Simei dan berkata kepadanya: "Bukankah aku telah menyuruh engkau bersumpah demi TUHAN dan telah memperingatkan engkau, begini: Ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan pergi ke mana-mana pun, pastilah engkau mati dibunuh! Dan engkau telah menjawab: Baiklah demikian, aku akan mentaatinya.
2:43 Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?"
2:44 Kemudian kata raja kepada Simei: "Engkau sendiri tahu dalam hatimu segala kejahatan yang kauperbuat kepada Daud, ayahku, maka TUHAN telah menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri.

Diingatkan ketika dia berbuat kejahatan terhadap Daud. Diingatkan kepada kita ketika kita memberontak dan menikam Yesus.

I Raja-raja 2:45-46
2:45 Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah takhta Daud di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya."
2:46 Raja memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah Benaya, dipancungnya Simei sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo.

Tidak ada ampun lagi. Itu sebabnya kita perhatikan di sini, kalau seseorang melihat orang lain berada di ambang bahaya maka dia perlu menasihati, entah bahasanya kasar atau halus dia perlu memberi nasihat untuk merampas orang itu dari ancaman bahaya. Kalau dalam pemberitaan Firman Allah, dalam penyampaian teguran-teguran dan bukan hanya dalam penyampaian Firman tetapi dalam nasihat-nasihat, kadang orang yang menyampaikan nasihat yang begitu tajam itu malah dibalik dan dikatakan mulut orang itu tidak bertobat. Orang itu yang sebenarnya tidak bertobat tetapi malah mempersalahkan yang menasihati.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Ini kesalahan yang banyak terjadi dalam gereja Tuhan sehingga orang yang mempersalahkan itu akhirnya harus menemui ajal dengan pedang Benaya. Itu yang harus kita pahami hari-hari terakhir ini. Sekeras apapun teguran itu bukan untuk mempermalukan kita tetapi sebenarnya supaya menolong kita supaya kita berpindah sebab tempat kita berdiri itu labil dan harus segera beranjak dari situ. Ini yang harus kita perhatikan agar jangan kita ulang berulang menikam Tuhan Yesus. Jangan ada lagi pemberontakan-pemberontakan terhadap Firman Pengajaran.

Mazmur 105:28
105:28 dikirim-Nya kegelapan, maka hari menjadi gelap, tetapi mereka memberontak terhadap firman-Nya;

Pemberontakan terhadap Firman ini sama dengan menikam Yesus. Itu sebabnya dalam ratapan tadi disebutkan ada pada lingkup rumah tangga dan nikah.

Setelah penciptaan Adam dan Hawa kemudian jatuh dalam dosa kemudian mereka bersetubuh dan melahirkan Kain dan Habel maka di situlah dosa itu berlanjut. Itu sebabnya raja Daud mengatakan dalam kesalahan aku diperanakkan dan dalam dosa aku dikandung. Makanya Daud harus meratap, tidak bisa tidak. Bukan karena kedudukannya tinggi maka akan dimaafkan oleh Tuhan, tidak! Semuanya sama di hadapan Tuhan karena Daud juga menikam Tuhan Yesus.

Natan seorang nabi yang datang memperingati Daud tetapi dia juga harus meratap. Dia nabi tetapi dalam kesalahan dia diperanakan dan dalam dosa dia dikandung. Jadi tidak beda, kita semua sama.

Kalau kita ada dalam lingkup Yerusalem, ada kesempatan masuk suasana pembangunan Tubuh Kristus, jangan sampai kita terlepas dari Yerusalem, terlepas dari rencana Allah yang besar hanya karena persoalan dunia, persoalan ekonomi. Kita gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini diarah tujukan oleh Tuhan untuk ada di sana (Yerusalem baru).

Menjelang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua roh pemberontakan ini semakin menjadi-jadi.
Lukas 21:9 (permulaan penderitaan)
21:9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."

Ada peperangan berarti itu pertikaian, pembunuhan, kebencian. Kemudian ada pemberontakan, ini bukan hanya sekedar pemberontakan rakyat terhadap pemerintah atau kepada aparat negara, atau hamba kepada majikan. Lebih-lebih Tuhan Yesus berbicara pemberontakan terhadap Firman. Kalau permulaannya saja sudah begitu parah apalagi pertengahan, apalagi akhirnya. Kita melihat di sini agar kita tidak meningkatkan volume pemberontakkan. Kita sudah melakukan pemberontakan awal, kalau kita tidak segera meratap dan bertobat maka pada pertengahan akan bertambah volumenya dan yang akhir akan lebih lagi. Berarti gagallah kehidupan seperti itu masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Wahyu 22:11a
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar;

Dikatakan meratap seperti meratapi anak tunggal dan anak sulung. Anak tunggal dan anak sulung ini satu pribadi itulah Yesus.
Ibrani 1:6
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jadi yang dikhianati ini satu Pribadi yang memiliki hak sulung, Dia juga Anak tunggal. Jadi kematian Anak tunggal ini memberikan kehidupan.
I Yohanes 4:9
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Andaikata kita tidak diberikan Tuhan solusi lewat roh pengasihan dan permohonan karena kita sudah menikam Anak tunggal ini maka Tuhan tidak akan mengganti kematian dengan kehidupan. Tetapi karena Tuhan mengasihi kita maka setelah menikam AnakNya yang tunggal maka Tuhan memberikan kita roh pengasihan untuk menggantikan kematian dalam diri kita menjadi kehidupan. Neraka diganti supaya kita ke sorga, kebinasaan diganti pada suasana kehidupan. Apa yang harus kita katakan kepada Tuhan, apakah kita akan membawa lagi lembing untuk menikam Yesus? Tidak! Anak Tuhan harus membawa kehidupan dan jadilah penyalur kehidupan bagi orang lain.

Siapa kita ini, dahulu kita ini orang mati.
Efesus 2:1-3
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Ada empat pribadi yang mengusung kita ke alam maut, ibarat kita sudah ada dalam usungan. Dua mengusung di depan dan dua di belakang lalu membawa kita ke kubur. Namanya adalah jalan dunia, kedua adalah penguasa angkasa, yang ketiga adalah kedurhakaan dan keempat adalah hawa nafsu daging. Kita tidak bisa mengelak, kita seperti ada di atas keranda.

Itu sebabnya kitab Kejadian dibuka dengan sepasang nikah tetapi dikunci dengan keranda (peti mati).

Empat hal tadi yang mengusung kita, tetapi puji Tuhan Anak tunggal itu mengambil posisi menyentuh usungan kita dan memberikan kehidupan. Bagaimana kita mau membalas kebaikan Tuhan dalam diri kita.
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Kita mau membuktikan sekarang apakah kita sudah menerima roh pengasihan atau kasih karunia atau rahmat ini? Kita mengotak-atik kembali hal-hal yang lampau agar kita membuktikan bahwa kita adalah orang yang sudah dipindahkan dari kematian pada kehidupan. Kita dahulu orang pemberontak kemudian datang pada kebenaran. Apakah kita memperoleh bentuk-bentuk roh pengasihan dalam diri kita, ini mau kita raba satu persatu.

Kita melihat orang yang mendapat roh pengasihan atau kasih karunia.
  1. Nuh
Kejadian 6:8
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Setelah dikatakan Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan maka ada proyek yang dia lakukan. Kalau benar kita mendapat kasih karunia Tuhan maka ada pekerjaan yang harus kita kerjakan. Pekerjaan itu demi keselamatan kita sendiri. Pekerjaan itu adalah membangun bahtera, atau membangun teba. Kita melihat ukurannya lebih dahulu.
Kehidupan yang mendapat kasih karunia ada proyek yang harus dilakukan. Pertama kita harus melihat ukurannya lebih dahulu. Panjangnya 300 hasta. Ini adalah angka sisa yang setia. Dari 32.000 tentara yang direkrut oleh Gideon ditapis tinggal 10.000 kemudian ditapis lagi sisa 300. Inilah sisa yang setia. Justru dengan yang tinggal setia ini mereka meraih kemenangan luar biasa, pada yang setia ini dipercayakan Tuhan roh kemenangan.

Ini yang harus kita kerjakan yaitu membawa diri kita pada suasana atau kondisi atau lingkup setia kepada Tuhan karena kita mau menang menghadapi tentara Midian, Amalekh dan orang-orang dari sebelah timur.

Kalau kita setia sebesar apapun tantangan yang kita hadapi, Tuhan akan campur tangan, Tuhan akan ambil alih.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Tanpa dipancing memang akan ada perlawanan. Di dunia ini kita pasti dimusuhi, juga banyak pasangan nikah bisa bermusuhan. Kakak beradik bisa bermusuhan.

Anak Domba itulah Yesus, itulah Allah yang berpihak kepada Gideon.

Anak sulung dan orang yang disulungkan akan bersama dengan Yesus. Itulah 144.000 orang, mereka adalah orang-orang yang disulungkan. Jangan sampai kita pisah dengan Dia karena kita mau berperang. Kita tidak akan sanggup menghadapi kekuatan dunia. Dunia ini akan semakin digoyang, kalau kita tidak bersama dengan Tuhan maka hancurlah kita.

Nuh membangun bahtera selama 120 tahun dengan setia.
120 tahun x 50 tahun (tahun yobel) = 6000 tahun. Kita ada dipenghujung tahun yang ke 6000, biarlah kita tetap setia. Orang yang mendapat kasih karunia cirinya memiliki roh setia.

Tinggi bahtera 30 hasta, ini angka korban Kristus di mana pengkhianatan dari Yudas Iskariot yang menjual Yesus hanya seharga lembu yang nakal. Dengan melihat tinggi dari bahtera ini seakan-akan jauh-jauh hari Tuhan menunjukkan bahwa beginilah kelak nanti Tuhan Yesus ditinggikan dengan angka 30 (vertical).

Bentuk orang yang mendapat kasih karunia, dia akan selalu mengingat tidak akan mengkhianati Tuhan Yesus seperti Yudas, apalagi oleh pengkhianatannya Yesus ditikam.

Lebarnya 50 hasta, ini adalah angka Pantekosta, angka Roh Kudus. Kita yang hidup pada akhir zaman ini zaman roh berada pada kegenapannya, ukuran ini.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Ini adalah angka 30 yang menunjuk penyaliban Yesus dan kita tersalib bersama-sama dengan Dia. Itu sebabnya pada waktu kita dibaptis dikatakan “mati sertaNya dan bangkit sertaNya”. Setelah kita dibaptis maka kita berjalan dalam hidup baru dalam bimbingan Firman dan Roh Kudus.
Galatia 5:25-26
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Kita melihat bahwa sesungguhnya bentuk kasih karunia yang diterima oleh Nuh lengkap sudah. Dia diajak diberikan wawasan dan pandangan bahwa Tuhan menantinnya dengan setia sehingga hendaknya dia juga setia.

  1. Yusuf
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Yusuf ini tidak punya kesalahan, walaupun ada yang mengatakan dia punya kesalahan. Namun dia diperlakukan begitu kejam oleh saudara-saudaranya. Sekalipun dia diperlakukan kejam oleh saudara-saudaranya tetapi tidak merontokkan kerohaniaannya. Rohaninya tetap stabil bahkan rohaninya bertumbuh walaupun diperlakukan jahat oleh saudara-saudaranya. Tuhan melihat pribadi Yusuf ini membenci kejahatan dan cinta kebenaran sehingga dia melapor saudara-saudaranya yang melakukan kejahatan dan menyebabkan saudara-saudaranya marah.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Inilah orang yang mendapatkan kasih karunia, dia tidak setuju dan tidak senang melihat kejahatan, melihat kecurangan. Akhirnya bukan Yusuf yang takluk kepada Mesir tetapi Mesir yang takluk kepada Yusuf, Yusuf yang menguasai Mesir. Inilah orang yang namanya mendapat kasih karunia.

Di akhir zaman ini kasih karunia yang diterima oleh Nuh dan Yusuf harus kita ambil dalam satu kesimpulan. Orang yang mendapat kasih karunia seperti Yusuf adalah kehidupan yang tidak setuju melihat saudara-saudaranya berbuat curang, tidak setuju melihat saudara-saudaranya melakukan kejahatan. Orang seperti itu bukan berada di bawah kuasa dunia tetapi dia menguasai dunia.

  1. Musa
Tuhan mengatakan Musa mendapatkan kasih karunia. Tetapi hal itu dikomplain oleh Musa. Dia ingin merasakan pembuktian kasih karunia itu. Dia ingin merasakan kasih karunia itu menjadi kenyataan yang dia nikmati dan dirasakan dalam dirinya sendiri tetapi bukan hanya dirinya namun dirasakan oleh seluruh anggota Tubuh Kristus yaitu seluruh orang Israel.

Keluaran 33:14-16
33:14 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
33:16 Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Jadi kasih karunia yang diterima oleh Musa bersama orang Israel adalah:
  1. Mereka menikmati penggembalaan Tuhan, Tuhan yang membimbing mereka. Terasa dalam diri mereka Tuhan menggembalakan mereka. Jadi orang yang mendapatkan kasih karunia adalah orang yang mendapatkan penggembalaan Firman dalam dirinya.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

  1. Ada ketentraman, ada ketenangan. Walaupun banyak yang mengusik kita walaupun orang melihat kita galau tetapi hati kita tetap tentram dan ada kedamaian. Walaupun coba diserang sana dan sini tetapi kalau kita digembalakan oleh Tuhan nikmati pembukaan rahasia Firman Tuhan maka pasti ada ketentraman.

  1. Ada perbedaan dengan orang lain. Masakan mau sama dengan orang lain kalau saudara digembalakan oleh Firman pengajaran, apalagi nyata ada uluran tangan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firmannya. Kita mengajak orang lain karena selama ini kita merasa beda sehingga kita mengajak mereka supaya Tuhan juga menolong mereka mengerti Firman pengajaran agar kita bersama-sama mendapat pelayanan Firman yang sama sehingga bisa menjadi satu tubuh.
Kalau kita tidak tahu perbedaan dengan orang lain tidak mungkin ada roh permintaan, tidak mungkin kita mendoakan dia supaya menjadi sama dengan kita. Tetapi karena kita mendapatkan kasih karunia, Tuhan memperlihatkan belakangNya dan wajahNya kepada kita, artinya dibukakan rahasia Firman hal-hal yang akan datang (memandang wajahNya) dan diperlihatkan hal-hal yang terjadi di masa lampau (melihat belakangNya), sehingga kita rindu orang lain juga ikut menikmati sehingga ada permohonan doa.

Anjuran Tuhan supaya kita tampil beda.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Orang yang tampil beda karena dia dibangun oleh Firman, oleh Roh dan kasih Allah, maka kehidupan itu sudah dapat dipastikan mendapat kasih karunia. Kalau sama saja dengan orang dunia contohnya busana untuk jalan-jalan itu juga yang dipakai untuk ke gereja. Buktikan kita ada Firman pengajaran sehingga kita tampil beda

  1. Daud
Kisah Para Rasul 7:46
7:46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.

Orang yang mendapat kasih karunia ada minat dan kerinduan hati yang mendalam supaya hidupnya dibangun menjadi Bait Allah, menjadi Tubuh Kristus. Kalau seseorang berkata mendapatkan kasih karunia tetapi tidak ada kerinduan hati yang mendalam di dalam Tuhan maka itu berarti bukan kasih karunia.

Kalau mendapatkan kasih karunia pasti ada kerinduan hati dan berkata “terima kasih Tuhan, saya adalah pemberontak yang pernah menikam Engkau, sekarang Engkau merubah saya. Dulu saya mati dan kenapa saya bertindak seperti itu? Saya bertindak karena rohani saya mati, ada dalam alam kematian rohani maka saya menikam Engkau. Engkau sudah memberikan saya kehidupan dan kemudian Engkau membawa saya menjadi anak sulungMu dalam himpunan yang luar biasa”. Kalau seperti itu maka tidak mungkin kita mengkhianati lagi Tuhan Yesus dan pasti berusaha untuk bawa hidupnya dibangun jadi tubuh Kristus (bait Allah).

Pemberontakan ini terjadi bukan di luar tetapi di dalam nikah.
Zakharia 12:11
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.

Megido artinya tempat bala tentara. Itu sebabnya ada disebut Harmagedon artinya pemusatan bala tentara, yang mana di sana akan terjadi peperangan yang paling dahsyat. Dihubungkan di sini ada ratapan. Kalau sekarang kita tidak ada ratapan melihat Yesus yang ditikam maka awas kita akan ada dalam ratapan paling dahsyat di lembah Megido.

Maukah kita memanfaatkan roh pengasihan yang Tuhan berikan kepada kita, maukah kita memanfaatkan roh permohonan yang Tuhan berikan kepada kita?

Hadad artinya ruang yang dipagari/
Rimon artinya buah delima

Sekalipun ada balatentara yang siap menyerbu kita tetapi masih ada Rimon berarti masih ada persekutuan kita di dalam Tuhan. Masih ada Hadad berarti masih ada Tuhan yang memagari kita.

Zakharia 2:1-5
2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."

Ratapan yang kita lakukan bukan ratapan yang suasananya kebinasaan tetapi ratapan karena penyesalan, mau bertobat sungguh-sungguh. Sekalipun harus dilempar di jeruji besi tetapi kalau kita bertobat sungguh-sungguh maka masih ada harapan. Ratapan ini mewarnai nikah anak-anak Tuhan. Daud disuruh meratap dan isterinya tersendiri, Natan harus meratap dan isterinya sendiri, keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isterinya sendiri. Namanya pekerjaan pemberontakan ini bukan hanya dilakukan kaum awam tetapi juga Lewi. Kita pernah menikam Tuhan Yesus dengan pemberontakan, dengan perlawanan terhadap Firman baik dalam nikah rumah tangga.

Kita menyesali apa yang salah kita lakukan dan Tuhan akan memberikan roh permohonan. Ini doa yang akhir yang dikumandangkan oleh gereja Tuhan.
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Si pemberi roh pengasihan dan roh permohonan mengatakan “Aku datang segera!”. Dijawab dengan doa terakhir dari gereja Tuhan “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”. Amin adalah kata yang membenarkan dan akhir dari doa.

Wahyu 22:21
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Nama dari yang ditikam itu disebutkan yaitu “Yesus”. Dikatakan “terkutuklah orang yang tidak mengasihi Tuhan” lalu ditutup dengan Maranata.
I Korintus 16:22
16:22 Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!

Posisi kita di mana? Apakah mengatakan Tuhan kami datanglah tetapi justru menerima kutuk atau kita mengatakan “Amin datanglah Tuhan Yesus”. Kita menerima pribadiNya dan kita merasa dirangkul dengan kehangatan kasih sayangNya. Kalau kita menerima kasih karunia seperti Nuh, Yusuf, Musa dan Daud maka ada hasil kita meratap seperti meratapi anak sulung dan anak tunggal. Tidak sia-sia sebab kita bertemu dengan Tuhan Yesus.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar