20150607

Kebaktian Umum, Minggu 7 Juni 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 12:10-14
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."

Dua bagian yang Tuhan mau curahkan kepada umat Tuhan dan secara khusus kepada keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem. Tuhan akan memberikn roh pengasihan dan roh permohonan. Tuhan merasa berkepentingan terhadap umatNya sehingga Tuhan mau mencurahkan roh rahmat atau roh pengasihan dan roh doa atau roh permohonan. Diberi kesempatan kepada umat Tuhan untuk menerima berkat. Ini berkat yang telah siap Tuhan berikan kepada kita.

Dulu secara hurufiah ditujukan kepada raja Daud, keluarganya dan seluruh penduduk Yerusalem. Namun sekarang ayat ini bernubuat untuk umat Tuhan yang datang dari keluarga Daud karena Yesus berasal dari keluarga Daud. Jadi yang dimaksud dengan Daud secara nubuatan menunjuk pada pribadi Yesus (kepala).

Kalau saudara percaya kepada Yesus itu suatu keberuntungan. Percaya bukan berarti sudah lahir baru, sebab percaya itu harus disertai tindakan yaitu mempercayakan diri. Kalau kita percaya dan mempercayakan diri berarti wilayah halaman Tabenakel kita nikmati. Percaya berarti berdiri tepat pada posisi di pintu gerbang dan mempercayakan diri ditunjukkan oleh mezbah korban bakaran (bertobat), bejana pembasuhan (memberi diri dibaptis).

Kalau baru percaya dalam istilah aslinya berarti baru sampai pada Psuchikos, diteruskan pada bertobat dan dibaptis itu baru sampai pada Sarchikos. Ini masih ada di daerah halaman dan masih rawan untuk diganyang oleh antikristus. Antikristus adalah roh yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Firman yang menjadi manusia.
I Yohanes 4:1-5
4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
4:4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
4:5 Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

144.000 adalah angka derita sengsara orang Israel di Mesir. 400 tahun x 360 hari = 144.000 hari.

Zakharia 12:10 (Terjemahan lama)
12:10 Tetapi kepada isi istana Daud dan kepada orang isi Yeruzalem Aku akan mencurahkan Roh rahmat dan permintaan doa; dan mereka itu akan memandang kepadaku, yang telah ditikamnya, dan mereka itu akan meratap akan dia, selaku peratap akan anak laki-laki yang tunggal, dan mereka itu akan menangisi dia tersedih-sedih, selaku orang menangisi anak sulung.

Tuhan memberikan roh rahmat atau roh pengasihan. Roh pengasihan atau rahmat adalah perhatian Allah yang istimewa, pertolongan Allah yang segera pada manusia yang sengsara tepat pada waktunya. Berarti Tuhan memberikan pada umatNya perhatian yang istimewa untuk memberikan pertolongan kepada kita dengan segera bagi manusia yang sengsara tepat pada waktunya.

Apakah saudara di dunia yang fana ini tidak mengalami sengsara? Alkitab bersaksi tidak ada orang yang dilahirkan oleh seorang peremuan yang tidak sengsara. Bahkan berpuas-puas dengan sengsara.
Ayub 14:1; 7:1 (Terjemahan lama)
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.

Ayub 36:15
36:15 Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka.

Untuk menolong kita yang sengsara, Kristus melewati jalur sengsara. Dia tidak berjalan berseberangan tetapi di jalur sengsara. Jadi kalau kita melihat pada diri kita yang sudah ditolong oleh Tuhan dari sengsara lewat sengsara Kristus Yesus, di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Dalam derita sengsara ini, penderitaan Yesus dipromosikan lewat ayat Zakharia 12:10, akan memandang Dia yang tertikam.

Saudara sengsara tetapi belum pernah saudara tertikam. Saudara sengsara mungkin sampai luka tetapi bukan untuk menyelamatkan dirimu apalagi menyelamatkan orang lain. Tetapi Yesus sengsara untuk menolong kita yang sengsara lewat Dia ditikam. Orang sengsara dan ditolong oleh Tuhan lewat sengsara karena Dia tertikam, akan memandang Dia dan meratapi. Berarti Roh pengasihan atau roh rahmat yang telah kita terima lewat Pribadi yang rela masuk dalam sengsara lebih dari yang kita alami, maka mata kita diarahkan oleh Tuhan untuk memandang Dia yang tertikam.

Kalau kita memandang penderitaan Yesus maka kehidupan kita akan berpikir 1000 kali untuk mengkhianati Dia. Yesus rela sengsara dan tertikam bagi kita.
Yohanes 19:34
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Sebetulnya Tuhan Yesus sudah mati dengan 4 luka yang besar. Tetapi ketika mati, Dia masih harus ditusuk dengan lembing. Untuk apa? Khusus untuk kita bangsa kafir. Empat luka pertama itu spesial untuk orang Israel tetapi luka kelima yaitu lembing yang menusuk lambung Yesus adalah untuk kita. Tetapi sebetulnya juga untuk bangsa Israel. Jadi untuk merekrut kita dari sengsara dan melahirkan kita kembali adalah lewat penikaman lambung Yesus. Ini keseriusan Tuhan  untuk membuat kita umat Tuhan mendapatkan peluang masuk lewat pintu gerbang untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Itu yang dikerjakan oleh Yesus dalam kapasitasNya seperti domba yang tersembelih. Yesus sendiri adalah Domba itu. Dia sendirilah Imam Besar yang berkorban bagi kita. Kalau kita paham hal ini kita tidak akan mengkianati Yesus.
Ibrani 4:14-15
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Tuhan Yesus ikut merasakan sengsara dan kelemahan kita karena Tuhan Yesus juga masuk dalam arena di mana kita sengsara bahkan Dia lebih sengsara daripada kita.

Ibrani 4;16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Jadi rahmat itu sudah dicurahkan tinggal prakteknya bagaimana kita menjalaninya. Zakharia pasal 12 ini terkait dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Dalam kitab Wahyu dibuka dengan persoalan Yesus ditikam.
Wahyu 1:4-7
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Apa sebenarnya manfaat dari sengsara Yesus. Kita sudah mengetahui untuk menyelamatkan kita orang berdosa dengan darahNya, Tetapi tindak lanjutnya harus kita lihat pada ayat 4. Tidak hanya Tuhan Yesus tertikam kemudian darahNya mengalir demi keselamatan kita orang yang berdosa, tetapi kita lihat ada sesuatu yang Tuhan rencanakan begitu dalam lewat pengorbananNya. Hal itu tersirat pada ayat 4. Yang ditampilkan awal adalah:
Ø  Dia yang ada
Ø  Yang sudah ada
Ø  Yang akan datang

“Dia yang ada” sebenarnya tanda yang kedua tetapi di sini didahulukan. Tanda pertama sebenarnya “Dia yang sudah ada”, ini berbicara pelayanan Yesus sebagai dasar pelayanan di mana dengan sengsara menyelamatkan kita orang yang sengsara. tetapi ini ditaruh pada urutan kedua. Urutan kedua dan ketiga malah mengapit yang dasar. Maksudnya ketika kita masuk dalam Efesus 5:26-27 kita tetap memandang Yesus yang tertikam.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Dalam penyerahan ini Yesus tertikam untuk menolong umat Tuhan, menolong gereja Tuhan yang akan dibawa menjadi isteriNya. Kalau saudara memiliki roh Mempelai, omong kosong kalau saudara tidak tenggelam melihat penderitaan Yesus untuk menolong saudara dan lebih dari itu mengangkat kita sampai menjadi Mempelai WanitaNya.

Orang yang menganggap Yesus tersalib karena musibah oleh sebab kekejaman orang Romawi dan tidak ada kaitannya dengan dia maka orang itu akan merasa biasa saja dengan pengorbanan Yesus, tidak akan merasa simpati dan tidak ada rasa syukur kepada Yesus. Tetapi kalau melihat Yesus menyerahkan diri untuk dia maka Dia pasti menangis dan meratap. Sebab Yesus sengsara bukan karena musibah tetapi karena kita.
Efesus 5:25 langsung dikaitkan dengan kasih suami kepada isteri. Jadi penderitaan Kristus Yesus ini akan kita pandang, orang yang menikam juga akan memandang, maka orang yang memandang itu akan terpukul hatinya dan akan mengalir rasa terima kasih sehingga dia seperti seorang yang meratap. Meratap itu menangis yang meletup-letup tidak hanya sekedar meneteskan air mata (Klaio).

Ketika Lazarus meninggal Yesus menangis yang disebut dalam terjemahan aslinya dakron. Tetapi ketika Yesus masuk ke Yerusalem, meratap yang disebut dalam terjemahan aslinya Klaio, menangis sambil meratap. Kalau Yesus yang berkepentingan untuk Yerusalem, kenapa kita yang ingin Tuhan Yesus bawa berada pada pelukannay malah sepi-sepi saja, tidak ada rasa terima kasih dan tidak segan-segan untuk mengkhianati dan untuk mempermainkan pelayanan. Kalau seperti itu saat Tuhan Yesus datang orang itu akan memandang Dia yang mereka tikam. Kita melihat isyarat hari-hari terakhir ini bahwa Yesus segera datang.

Dalam Efesus 5:26 ditampilkan “Dia yang ada”. Itulah penampilan Yesus bukan lagi dalam bentuk pengorbananNya di Golgota tetapi dalam dalam bentuk Firman pengajaran yang menyucikan kita. Jadi gereja Tuhan harus mengerti sekarang ini yang harus ada di dalam gereja adalah penampilan Firman dalam bentuk pengajaran. Kalau gereja tidak menerima, tidak memahami, tidak membuka diri untuk basuh oleh air Firman pengajaran maka itu sama dengan tidak memahami dasar “Dia yang sudah ada” dalam pengorbanNya.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Ini adalah tindak lanjut dari rencana Yesus dalam pengorbanan derita sengsaraNya yang disebut “Dia yang sudah ada”. Tindak lanjutnya Suami ini yaitu Yesus merasa berkepentingan untuk memandikan calon isteriNya. Dalam zaman Ester ada Hegai, seorang sida-sida. Dia laki-laki yang dikebiri yang menangani anak-anak atau puteri-puteri raja dan menangani isteri-isteri dan permaisuri raja. Hegai inilah yang memandikan Ester dengan minyak Kasai selama 6 bulan dan dengan minyak mur selama 6 bulan. 66 ini menunjuk Alkitab yang ada 66 kitab.

Jadi Tuhan lewat hambaNya memandikan kita dengan Firman supaya kita tampil kudus dan suci untuk dibawa kepada Yesus. Hamba Tuhan tidak kerja sendiri tetapi langsung bekerja bersama Tuhan Yesus. Jadi yang memandikan jemaat adalah hamba Tuhan bersama dengan Yesus. Saudara tidak melihat penampilan Yesus di tengah-tengah kita tetapi yang ditampilkan adalah hamba Tuhan yang menyuarakan suara bagaikan air yang menderu di tengah-tengah sidang jemaat sehingga sidang jemaat dibasuh oleh air Firman pengajaran. Jangan tolak kalau saudara adalah orang yang berkerinduan hati untuk menjadi isteri Anak Domba Allah. Kalau kita tolak bagaimana kita mau duduk bersanding dengan Tuhan Yesus sebab pasti kotor dan berbau karena tidak dimandikan. Pantaskah untuk duduk bersanding dengan Mempelai Pria Surga?.

Kita harus mandi sebab kita akan berjumpa Yesus, kita akan melihat Dia yang tertikam. Dikatakan yang menikam Yesus akan melihat Dia. Yang menikam ini bukah dalam arti hurufiah ketika Yesus disalib tetapi itu menunjuk kita karena Dia tertikam karena kita.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

“Dia yang sudah ada” itu adalah pengorbananNya, di mana pencurahan darahnya untuk melahirkan kita menjadi umatNya dan langsung diangkat untuk menjadi calon isteriNya. Sesudah itu ditindak lanjuti “Dia yang ada” ini yang memandikan kita oleh Firman Pengajaran. Kemudian “Dia yang akan datang”.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Ini adalah tujuan akhir. “Dia yang ada” itulah yang sekarang kita alami dalam gereja yaitu kita sedang dimandikan. “Dia yang sudah ada” itulah pengorbanan Yesus kurang lebih 2000 tahun yang lampau. “Dia yang akan datang” menunjuk kedatanganNya pada kali yang kedua di mana gereja yang adalah hasil mandi air Firman Allah tampil tak bercacat cela lagi. Ini tujuan dari pengorbanan Yesus.

Untuk memampukan kita/ membuat kita sanggup seperti itu maka Tuhan memberikan roh pengasihan atau roh rahmat ini. Dengan roh pengasihan atau roh rahmat ini kita menghampiri takhta kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Untuk menolong manusia yang sengsara Tuhan Yesus datang mengalami sengsara. Dia tidak melalui jalur lain tetapi melalui jalan manusia untuk menolong manusia yang sengsara. Itu sebabnya kehadiran Yesus di dunia fana ini melalaui kandungan seorang ibu, sebab dari kandungan ibu inilah kita manusia dibentuk oleh Tuhan. Oleh pengakuan raja Daud mengatakan “aku diperanakkan dan dikandung di dalam dosa”. Kalau raja Daud mengakui bahwa dia diperanakkan dan dikandung di dalam dosa berarti tidak beda dengan kita sebab kita juga lahir dari kandungan ibu. Dalam kandungan ibu kita dibentuk, di situ kita dibangun dan diciptakan oleh Tuhan mulai dari segumpal darah kemudian berbentuk manusia lalu dilahirkan lewat kandungan ibu.
Daud mengatakan seperti ini:
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Berarti kelahiran Yesus melalui kandungan Maria tujuannya untuk mengejar jejak di mana dosa dan maut itu berada yang berawal dari kandungan. Jangan katakan anak-anak baru lahir itu tidak berdosa. Kalau Adam dan Hawa mempunyai anak sebelum jatuh dalam dosa berarti anaknya tidak berdosa tetapi Hawa melahirkan sesudah jatuh dalam dosa. Yesus masuk dalam kandungan dan dilahirkan seperti kita. Di situ Dia bergumul dan mengejar maut, mengejar awalnya dosa. Sesudah lahir Dia dibesarkan tetapi dalam keadaan tidak enak sebab selalu dikejar oleh maut dan tidak disenangi oleh orang-orang sampai Dia disalibkan. Setelah mati di kayu Salib, Dia dimasukkan dalam liang kubur selama tiga hari. Selama tiga hari Tuhan bergumul untuk merebut manusia dari cengkraman maut.

Mulai dari kandungan sampai manusia mati, jalur itu diikuti oleh Tuhan Yesus untuk merebut saudara dari maut dengan sengsara. Sengsara Yesus ini jangan saudara anggap bahwa Dia kena musibah. Ketika Yesus dipukul oleh serdadu-serdadu Romawi maka darah mengalir melalui mata, hidung, terlinga dan mulut supaya indera kita ditolong oleh Tuhan. Sampai hati kalau ada yang mengkhianati Yesus.

Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Hisop menunjuk pelayanan dari hamba-hamba Tuhan. Hisop atau sufa ini adalah bunga karang. Di mana-mana dia bisa tumbuh. Artinya pelayanan itu ada di mana-mana tinggal terpergantung kita terima atau tidak. Tinggal tergantung dia bisa melayani dengan benar atau tidak.

Kadang hisop itu harus rela dicelup dalam anggur asam. Artinya hamba Tuhan yang dipercaya dan dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan berita penyucian kadang tidak disenangi orang lain dan ditinggalkan sendiri, dia harus rela masuk dalam celupan anggur asam. Kehidupan yang seperti itu sangat diharapkan oleh Daud. Maka waktu itu tampillah nabi Natan. Itu sebabnya dalam ratapan yang dituliskan dalam Zakharia pasal 12 ada nama Natan. Dikatakan Daud berdoa sendiri, isterinya sendiri, Natan berdoa sendiri isterinya juga sendiri. Berarti persoalan dosa itu harus dikerjakan masing-masing.

Ciri hisop ini yang dibutuhkan oleh umat Tuhan.
1.      Tumbuh di mana-mana berarti hamba Tuhan mau melayani di manapun.
2.      Daunnya tetapi hijau berarti selalu ada kegiatan, tidak diam.
3.      Digunakan untuk melabur. Darah yang dilabur di ambang dan jenang pintu itu dibawa dengan hisop. Hamba Tuhan ini membawa darah. Itu dibutuhkan oleh Daud. Darah yang dibawa oleh hamba Tuhan ini untuk mendamaikan dia dengan Tuhan.
4.      Bisa dipakai untuk tali pengikat. Tuhan memberikan wibawah kepada hamba Tuhan. Kalau dia hamba Tuhan yang murni yang seperti hisop maka yang dia ikat di dunia akan terikat di Sorga. Apa yang dilepaskan di bumi akan terlepas di Sorga.
Matius 16:19; 18:18
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

Hamba Tuhan harus hati-hati, kalau dosa sesorang tidak jelas jangan diikat sebab akan terikat juga di Sorga. Jangan mengikat seseorang karena benci. Bahkan kalau ada yang membenci kita harus kita doakan supaya Tuhan menolong membebaskannya.

5.      Daunnya menjadi obat. Ketika seseorang itu sakit dan kepadanya diberikan obat, maka sekalipun pahit dan tidak nyaman itu adalah obat. Ketika hamba Tuhan tahu seseorang itu sakit dan penyakit itu sangat berbahaya maka dia datang seperti daun hisop untuk mengobati orang itu supaya dia sembuh dari penyakitnya, ada obat dari pelayanannya. Tetapi kadang arus balik yang terjadi. Ketika hamba Tuhan itu tampil seperti daun hisop dalam kegiatan untuk mengobati penyakit yang ada pada orang itu, bukan orang itu menerima tetapi malah berbalik marah. Hisop menjadi obat sakit perut.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

Filipi 3:17-19
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

Ini yang mau diobati oleh rasul Paulus, yang mau diobati hamba Tuhan yang seperti hisop yang ada kegiatan yang benar yang diinginkan oleh raja Daud. Kalau ditunjukkan salah itu berarti pengobatan tetapi banyak yang tidak mau menerima.

Roh permohonan ini bukan hanya doa asal-asal tetapi doa yang dikemas sungguh-sungguh untuk mengharapkan jawaban dari doa ini. Tuhan yang memberikan doa permohonan tinggal kita yang menjabarkan, kita melakoni, kita melakukan dengan penuh kesabaran, dengan penuh pengharapan akan menerima.
Lukas 18:1
18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Doa permohonan itu Tuhan harapkan. Tuhan sudah siap untuk menjawab tetapi kita yang tidak mau berdoa, tidak mau bergumul, padahal Tuhan yang memberikan roh doa permohonan.

Lukas 18:2
18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.

Tidak takut akan Allah  berarti melawan loh batu yang pertama (kasih kepada Allah). Tidak menghormati seorangpun bearti tidak ada loh batu yang kedua (kasih kepada sesama)

Lukas 18:3-8
18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Jadi dasar doa permohonan ini adalah iman kepada Allah. Kita hidup di dunia yang fana ini banyak ancaman. Dan karena kita masih hidup kita masih membutuhkan hal-hal yang lahiriah antara lain pekerjaan. Sekarang ini banyak kejahatan di mana-mana karena tidak punya pekerjaan. Hanya ada satu yang siap menolong kita, hanya kita yang tidak bisa menempatkan diri kita padahal Tuhan sudah memberi roh permohonan kepada kita. Awas kalau kita tidak serius memperhatikan.
Yeremia 6:26
6:26 Hai puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.

Ini bahayanya kalau kita tidak ada roh permohonan. Ada kebinasaan yang siap sedia menerjang kita dalam setiap saat. Itu sebabnya permohonan ini dihubunkan seperti menangisi anak sulung dan menangisi anak tunggal.

Apa yang terjadi ketika anak sulung meninggal? Ratapan terjadi. Roh permohonan ini dikaitkan seperti meratapi anak sulung. Ketika anak sulung di Mesir mati maka terjadi ratapan di seluruh Mesir. Ini yang diingatkan oleh Tuhan kepada kita. Itu sebabnya Tuhan memberikan roh pengasihan atau roh permohonan supaya kita tidak meratap seperti ratapan orang Mesir ketika matinya anak-anak sulung mereka. Itu tidak berhenti sampai di situ tetapi akhirnya Firaun dan pasukannya mati ditenggelamkan di dalam laut.

Kalau kita tidak paham masalah ini kita juga akan jadi seperti itu, akan kehilangan kesulungan. Sayang kalau kita kehilangan kesulungan, berarti kesempatan untuk masuk di Yerusalem Sorgawi hilang bagi kita. Ini yang Tuhan tidak inginkan terjadi. Makanya merataplah seperti meratapi anak sulung. Tuhan Yesus anak sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Tuhan Yesus anak sulung Allah yang mati namun kemudian Dia bangkit. Dia mati dan bangkit karena kita. Makanya ratapan kita bukan seperti Firaun dan orang Mesir dahulu tetapi kita meratap melihat penderitaan Kristus karena kita sehingga kita disulungkan oleh Tuhan, tidak kehilangan hak sulung.
Keluaran 12:29-30
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
12:30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.

Anak sulung di Mesir berserta anak sulung binatang-binatang mereka diterjang dengan maut. Tetapi orang Israel dibawa pimpinan Musa, yang disebut anak sulungnya Tuhan keluar dari Mesir keluar dengan sorak sorai. Kita ada pada posisi yang mana? Kalau Tuhan memberikan roh pengasihan dan roh permohonan supaya kita tidak meratap seperti ratapan orang Mesir.
Keluaran 4:19,22
4:19 Adapun TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: "Kembalilah ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati."
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

Israel disebut anaknya Tuhan yang sulung, mereka dibebaskan lewat domba paskah. Kita disulungkan oleh Tuhan dan dibebaskan dengan Domba Paskah yaitu Yesus yang tertikam. Kita meratap bukan karena kematian anak sulung tetapi karena melihat penderitaan Yesus, Anak Sulung Allah. Dia mati bukan karena kecelakaan dan binasa selama-lamanya tetapi untuk keselamatan kita.

Kehidupan dunia ini akan dibinasakan tetapi gereja Tuhan akan diselamatkan karena kita adalah anak-anak sulung yang akan berhimpun dengan Malaikat dalam Yerusalem Sorgawi bersama dengan Yesus Anak Sulung Allah yang adalah Anak Domba Paskah yang telah mati dan bangkit bagi kita. Ratapan kita beda dengan ratapan bangsa Israel karena kita melihat kematian Anak Sulung Allah untuk menjadikan kita anak sulung.

Meratap seperti meratapi anak tunggal ini mengingatkan anak tunggal di Nain. Di Nain ada seorang janda yang memiliki anak laki-laki satu-satunya harapannya tetapi anak tunggal ini meninggal. Dengan rombongan mereka keluar pintu gerbang Nain untuk menguburkan anak muda ini. Tetapi ada rombongan anak muda yang dipimpin oleh Yesus. Mereka bertemu di pintu gerbang dan terjadi benturan yang keras. Benturan kehidupan dan benturan maut, itu membuahkan Yesus mati di Golgota, Anak muda yang membawa kuasa kebangkitan.

Pada ibu yang tadinya menangis Tuhan Yesus katakan “ibu tidak usah menangis” lalu menjamah usungan dan berkata “hai anak muda, bangkit!”. Jadi anak tunggal yang diratapi oleh janda itu mengalami kuasa kebangkitan.

Jadi ratapan yang dikaitkan dengan anak tunggal adalah ratapan karena kebangkitan. Kita boleh bangkit karena Kristus sudah bangkit untuk kita. Ini yang perlu kita hayati. Bukan meratap karena kematian tetapi karena kuasa kebangkitan.

Jadi ada rombongan anak muda, anak tunggal seorang janda dari Nain dibawa pimpinan anak muda tetapi mati, ada rombongan dari luar kota Nain dibawa pimpinan anak muda, Anak tunggal Allah, itulah Yesus. Kedua rombongan ini bertemu di pintu gerbang kota Nain. Ibarat arus kebangkitan dan arus maut berbenturan di pintu gerbang kota Nain yang menyebabkan Yesus Anak tunggal Allah berseru di atas salib Golgota “sudah selesai”.

Kita ini meratap yang mana.
Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Justru di dalam ibadah terjadi ratapan seperti meratapi anak tunggal. Kenapa? Sebab ibadahnya salah. Jangan sampai kita ke sana karena tidak melihat gagasan Yesus yang sudah tertikam. Dia yang sudah ada, Dia yang ada, Dia yang akan datang, langkah-langkah inilah yang harus kita tapaki. Jangan sampai dalam menapaki langkah ini  kita isi dengan ibadah yang salah. Kalau  kita paham hal ini maka kita tidak akan melakukan apa yang berseberangan dengan rencana Allah.

Roh pengasihan atau roh rahmat diberikan oleh Tuhan kepada kita berarti kepada kita dibuka peluang untuk menghampiri ke takhta kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.

Roh permohonan ini adalah doa pergumulan anak-anak Tuhan bukan doa yang asal. Jangan berdoa asal, kalau mau berdoa ya berdoa, kalau tidak ya tidak. Atau melipatkan lutut hanya sebagai isyarat bahwa saya orang Kristen yang tahu berdoa padahal tidak sungguhan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Roh permohonan ini harus sungguh-sungguh agar apa yang kita mohonkan bukan menurut selera kita tetapi kita isi menurut kehendak Tuhan seperti doa Yesus di taman getsemani.

Posisi kita berdoa harus sudah kita tahu.
Lukas 11:1,5-9
11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Ø  Minta itu korban perasaan. Kadang anak Tuhan tidak mau perasaannya terusik, dia tidak mau korban perasaan tetapi dia menginginkan sesuatu. Kita harus rela korban perasaan. Kadang kala gengsi kita begitu tinggi dan takut perasaan kita terusik sehingga tidak mau melakukan.
Ø  Carilah itu korban waktu.
Ø  Ketuklah itu korban tenaga.

Permohonan yang seringkali kita panjatkan hanya sekedar pemenuhan syarat sebagai syariah agama. Seringkali tiga korban ini sulit dilakukan. Seharunya kita mencari supaya kita bersih, supaya kita diselamatkan, supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, untuk itu kita harus korban perasaan. Adalah korban perasaan kalau saudara mencari sesuatu yang tujuannya supaya saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi ada kendala dalam diri saudara lalu hal itu harus saudara korbankan supaya bisa dibebaskan.

Kalau mengetuk pintu berarti posisi sudah kita tahu. Kita tidak berdiri sembarang tetapi di depan pintu. Jangan kita ketuk jendela, jangan ketuk dinding, pintu yang harus kita ketuk. Kalau kita mengakui bahwa kita berdiri di posisi yang benar yaitu di depan pintu satu hal yang harus kita sadari berarti kita masih di luar persekutuan, sebab yang kita cari ada di dalam. Berbeda dengan jemaat Laodekia, Tuhan Yesus ada di luar dan mereka merasa aman di dalam. Padahal mereka buta, miskin, melarat, telanjang tetapi mereka merasa aman padahal Tuhan Yesus ada di luar.

Tuhan memberikan roh permohonan untuk menyadarkan kita bahwa kita ini sebenarnya ada di luar. Saya mau masuk, saya sudah melihat pintu maka saya mengetuk walaupun harus korban tenaga. Katakan “saya mau masuk Tuhan, saya ingin bersekutu dengan Engkau”.

Roh Permohonan ini menyadarklan kita untuk mengetuk karena kita masih ada di luar, menyadarkan kita untuk meminta sebab kita belum mempunyai apa-apa, menyadarkan kita untuk mencari karena kita seringkali menggunakan waktu hanya untuk diri kita sendiri, bukan untuk mencari yang sebenarnya sangat utama bagi diri kita. Tuhan sudah siap untuk memberi kepada kita.

Dia yang ditikam dikaitkan dengan kedatangan Yesus
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

Bagi kita, bukan melihat Yesus lalu kita meratap lagi tetapi dengan sukacita kita terbang ke awan-awan yang permai. Kalaupun ada ratapan bukan ratapan karena dukacita tetapi ratap yang penuh sukacita. Mari kita renungkan di hari-hari terakhir ini “Yesus saya masih ada di luar persekutuan dengan Engkau, saya mencari karena saya membutuhkan PribadiMu, saya harus korban waktu karena saya harus mengetuk dan mencari Engkau”. Maka Tuhan mengatakan “Aku memberikan roh permohonan dan roh pengasihan kepadamu” dan Tuhan akan memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Permohonan doa dikaitkan korban perasaan, korban waktu, korban tenaga.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar