20150607

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 7 Juni 2015 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 5:15-24
5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?
5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."
5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!
5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."
5:19 Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."
5:20 Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,
5:21 lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?
5:23 Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali."
5:24 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."
Para mandor Israel menghadap Firaun untuk menuntut keringanan. Mandor di sini adalah orang Israel asli tetapi dipakai Firaun sebagai mandor, pengertian bagi kita sekarang hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang sudah bertobat dan lahir baru tetapi melayani tanpa tahbisan yang benar. Tujuan mereka menjadi mandor supaya lepas dari kerja paksa, bagi kita sekarang melayani hanya untuk mencari kepentingan/ keuntungan diri sendiri, melayani hanya untuk mencari upah, banyak menuntut, menuntut untuk dipuji dan lain-lain. Kalau hamba Tuhan atau pelayan Tuhan melayani hanya untuk mencari kepentingan/ keuntungan diri sendiri sama dengan bukan melayani Tuhan tetapi melayani setan dan hanya menjadi beban bagi orang lain, suka mempersalahkan hamba Tuhan yang benar sampai mempersalahkan Tuhan, persalahkan Firman Pengajaran yang benar.
Musa dan Harun membawa kabar kelepasan tetapi para mandor mempersalahkan utusan Tuhan dengan menganggap sudah membusukkan nama baik mereka. Saat ada masalah beban yang kita alami jangan sampai mempersalahkan Tuhan tetapi koreksi diri. Musa hamba Tuhan yang benar tetapi sempat salah karena mempertahankan kebenaran diri sendiri ia merasa berjasa dan sombong karena dipakai Tuhan, mempersalahkan Firman dan menyesali panggilan pilihan Tuhan dalam hidupnya.
Keluaran 5:22
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?

Dari sini kita melihat baik mandor maupun Musa sama-sama disusupi dosa kebenaran diri sendiri. Kalau ada kebenaran diri sendiri pasti putus asa. Saat kita sudah melayani Tuhan dan masalah datang di situlah Tuhan sedang menguji kita apakah kita mau membenarkan diri atau mau memberi diri untuk disucikan.

Adam membenarkan diri, ia lupa kalau berasal dari debu tanah sehingga mempersalahkan istrinya, Hawa dan mempersalahkan Tuhan.
Kejadian 3:11-12
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Tuhan sendiri ingat kalau manusia itu dari debu tanah liat yang banyak kekurangan dan kelemahan, saat manusia jatuh dalam dosa Tuhan tidak langsung menghukum tetapi memberi kesempatan untuk bertobat.
Mazmur 103:14,11-13
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Supaya tidak ada dosa kebenaran diri sendiri maka kita harus selalu ingat bahwa kita hanya debu tanah liat, kita ada di tangan Tuhan. Tetapi kalau merasa hebat seperti emas maka tidak ada di tangan Tuhan.

Praktek mengaku hanya debu tanah liat:
  1. Mengaku tidak layak = mengaku banyak kesalahan, mengaku banyak kekurangan, mengaku tidak berharga, pantas untuk diinjak-injak, sehingga mendorong kehidupan kita untuk bisa berdamai.
Proses berdamai :
  • setinggi langit di atas bumi = mengaku dosa kepada Tuhan dengan jujur dengan tulus, hancur hati, kalau sudah diampuni jangan mengulang lagi.
  • sejauh timur dari barat = mengaku dosa kepada sesama, mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

Darah Yesus menghapus segala dosa kita.
1 Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Ayub mengaku dosa, ia mencabut semua perkataannya. Tetapi jangan tunggu menjadi seperti Ayub yang diuji/ dihajar Tuhan habis-habisan, baru mau mengaku dosa. Jangan tunggu dihajar Tuhan sebab tidak enak, oleh sebab itu segera selesaikan dosa! Jangan pertahankan dosa!
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

  1. Mengaku tidak mampu/ tidak berdaya apa-apa sehingga hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan
Proses menyerah sepenuh ke dalam tangan Tuhan :
  • Menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan = percaya dan mempercayakan hidup sepenuh hanya kepada Tuhan.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

  • Mau duduk di tanah untuk menerima pembagian 7 roti dan beberapa ikan.
Markus 8:6
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

Roti = Firman, 7 = angka sempurna, dipecah-pecahkan artinya dibukakan rahasianya
Ikan untuk menyedapkan menunjuk Roh Kudus
Duduk di tanah artinya sikap merendahkan diri untuk tergembala.

Duduk di tanah untuk menerima pembagian 7 roti dan beberapa ikan artinya merendahkan diri untuk tergembala pada Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh kudus sehingga mengalami penyucian sampai disempurnakan. Kita benar-benar di tangan Tuhan.

Hasilnya:
  • Tangan kemurahan Tuhan membentuk tanah liat menjadi bejana kemuliaan artinya tangan kemurahan Tuhan memakai kita untuk kemuliaan Tuhan.
  • Tangan kemurahan Tuhan mampu menjadikan semua baik. Apa yang sudah hancur yang sudah rusak karena dosa, tetapi jika masih tergembala mau disucikan maka tangan kemurahan Tuhan mampu menjadikan semua baik.
Yeremia 18:4
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Ayub yang sudah hancur, habis, dipulihkan kembali oleh Tuhan.
Ayub 42:10
42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

  • Tangan kemurahan Tuhan mampu menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal, sempurna/ menjadi sama mulia dengan Tuhan, jadi mempelai wanita Tuhan.
Kejadian 1:26-27; 2:7
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar