20150624

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 Juni 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 12:1-8 (Pentahiran setelah melahirkan anak)
12:1 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
12:2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis.
12:3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
12:4 Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.
12:5 Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan, maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas.
12:6 Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam.
12:7 Imam itu harus mempersembahkannya ke hadapan TUHAN dan mengadakan pendamaian bagi perempuan itu. Demikianlah perempuan itu ditahirkan dari leleran darahnya. Itulah hukum tentang perempuan yang melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan.
12:8 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia."

Sesuai dengan ilham Tuhan kepada bapak Pdt. Van Gesel pasal ini kena kolam basuhan yang menunjuk kelahiran baru. Memang pasal ini berbicara tentang ibu yang melahirkan. Ada perbedaan dipandangan Tuhan, kalau anak laki-laki yang dilahirkan maka ibu itu najis selama 7 hari dan ditambah 33 hari baru dia tahir berarti total 40 hari, sama dengan 1 bulan ditambah 10 hari. Kalau anak perempuan yang dilahirkan maka lipat dua, ibu itu najis selama 14 hari dan menunggu lagi 66 hari untuk pentahirannya berarti total 80 hari, sama dengan dua bulan ditambah 20 hari.

Tetapi dalam menyelesaikan persoalan ini tidak lagi ada perbedaan. Untuk membersihkan darah nifas atau kecemaran ini caranya sama baik itu anak laki-laki ataupun itu anak perempuan yaitu harus bersentuhan dengan domba jantan yang berumur satu tahun. Bila tidak sanggung dia harus mempersembahkan dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Itu berarti baik anak laki-laki yang dilahirkan maupun anak perempuan yang dilahirkan, jalan keluar untuk menyucikan itu sama. Tetapi cara pandang Tuhan lama ibu itu cemar setelah melahirkan anak laki-laki dan anak perempuan itu ternyata berbeda.

Ada kelahiran oleh karena ada nikah (suami isteri). Ini dipertanyakan oleh Ayub. Dia mengatakan tentang kelahiran kemudian dilanjut dari mana kita mendapatkan pentahiran kalau kita ada dalam keadaan najis.
Ayub 14:1
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Ayub 14:1 (Terjemahan Lama)
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.

Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorang pun tidak!

Jadi ayat 1 berbicara kelahiran dan ayat 4 berbicara dari mana muncul pentahiran. Kelahiran dikaitkan dengan pentahiran dan yang langsung kena adalah ibu yang melahirkan. Ayahnya di mana? Apakah ibu ini melahirkan anak tanpa ayah? Ada ayahnya tetapi ayah tidak disebut-sebut sebab dalam tubuh ibu ada kandungan sedangkan ayah tidak punya kandungan.

Tuhan Yesus datang ke dunia ini melalui kandungan. Kalau kita melihat Imamat 12:1-8 ternyata kandungan itu sudah dijamah oleh iblis, sudah najis. Manusia setelah jatuh dalam dosa seluruh tubuhnya sudah dijamah oleh iblis termasuk kandungan. Olehnya itu Tuhan Yesus datang ke dunia melalui kandungan sebab di situ awal manusia:
Mazmur 51:7
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Persoalannya adalah dosa kecemaran, itu kenajisan dan ujungnya maut. Bagaimana kalau tidak ditangani sebab ujungnya maut. Itu sebabnya Tuhan Yesus disamakan dengan kita, lahir sama seperti manusia. Untuk apa? Sebab persoalan maut ini, ada tangan iblis di situ, ada maut. Manusia itu dikandung dalam dosa, jadi sudah ada tangan iblis di situ. Apakah Tuhan mau membiarkan? Tidak! Itu sebabnya ada solusi yang Tuhan berikan kepada kita. Tidak ada sarana yang lain, tidak ada jalan yang lain. Jalan itu datang dari Tuhan. Jangan buat jalan sendiri untuk menyelesaikan dosa kecemaran, kita harus kembali pada jalan Tuhan, hanya cara Tuhan yang bisa menyelesaikan ini.

Kita lihat bagaimana Tuhan datang ke dunia ini lewat kandungan. Di situ awal pergumulan Tuhan untuk membersihkan tempat-tempat pegangan iblis. Sampai ke kubur Tuhan Yesus tiga hari di alam maut. Di sana Dia bergumul untuk memberikan kemenangan, untuk merebut manusia dari maut.

Kita lihat dulu dalam pandangan Alkitab lewat kitab Ibrani.
Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Tuhan Yesus disamakan dulu dengan kita yaitu lewat kandungan, tujuannya untuk membebaskan manusia dari cengkeraman iblis. Manusia yang tidak takut kepada maut maka tidak ada manfaatnya korban Kristus bagi orang itu. Banyak orang Kristen yang dilihat dari gerakkan hidupnya, dia tidak takut dengan maut sebab bermain-main dengan maut bahkan mengikat perjanjian dengan maut sehingga ketika dicemeti dengan Firman dia berkata “tidak kena”.
Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

Inilah orang Kristen baik anak Tuhan dan pelayan Tuhan yang menghindar ketika datang cemeti Firman Allah sebab dia tidak takut pada maut. Korban Kristus tidak berfungsi bagi orang seperti itu walaupun bibirnya berkata korban Kristus sebab dia selalu senang dengan gayanya maut, gayanya iblis.

Ibrani 2:17
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

Tuhan Yesus disamakan dalam segala hal termasuk dalam hal kelahiran seperti kita. Untuk menangani ibu yang melahirkan bayi haruslah seorang imam dan Tuhan menjadi saksi. Imam itu menyembelih korban di muka pintu kemah berarti Tuhan menjadi saksi. Penyelenggara ibadah (imam) ini sangat besar perannya.

Imam Besar ada pemufakatan dengan imam-imam. Imam Besar kita sekarang ada di Sorga tetapi hadiratNya ada di sini dan yang kita lihat adalah imam, itulah yang menangani dan Tuhan menjadi saksi. Untuk menangani persoalan nikah ini bukan persoalan main-main. Nikah itu bukan satu permainan. Sebab tujuan nikah itu untuk kelak nanti melahirkan.

Coba kalau dalam nikah itu kita tahu dalam kandungan isteri ada maut di situ, itu tidak bisa kita elakkan. Sebab dalam dosa manusia itu dikandung, itu sebabnya Daud minta disucikan dengan hisop. Hisop menunjuk pelayanan imam.
Mazmur 51:7,9
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Itu sebabnya hamba Tuhan tidak boleh memandang nikah itu sebagai suatu permainan dan sembarang saja menyetujui. Bagaimana hamba Tuhan mau menangani nikah sementara imam yang melayani itu dalam tahbisan cemar. Kalau saya tahu nikah atau tahbisan saya, saya cemarkan maka saya tidak berani menangani nikah orang lain!
Nehemia 13:29
13:29 Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.

Bagaimana mau menangani persoalan nikah kalau yang melayani imam dengan tahbisan yang cemar, yang mencemarkan jabatan imam dan perjanjian dengan Lewi mereka rusak. Nikah itu tidak asal, tidak asal saja hamba Tuhan yang menumpangkan tangan! Hati-hati kalau pelayan itu mencemarkan tahbisannya kemudian mau memberkati nikah, apa yang kelak akan terjadi?

Ini yang harus kita renungkan lebih dalam di dalam kehidupan kita ini. Sebabnya tidak asal, tidak sembarang. Ada patokan-patokan Firman yang harus kita ikuti. Saya berbahagia karena saya mau belajar menahbiskan diri dengan takut akan Tuhan. Kalau pendeta yang tidak tahu tahbisan yang menumpang tangan dalam nikah sepasang anak Tuhan maka itu tidak ada manfaatnya di hadapan Tuhan. Rugi saudara kalau seperti itu sebab hidupmu tidak terkait dengan Tuhan!

Nehemia 13:29
13:29 Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.

Perjanjian Tuhan dengan Lewi mereka ingkari, hamba Tuhan yang punya kebun itu berarti mengingkari perjanjian.

Nikah itu menyangkut datangnya anak, dalam pengertian rohani berarti mewujudkan sesuatu yang baru. Kalau yang baru itu mutunya laki-laki berarti ibu itu ditahirkan setelah 40 hari. 40 adalah angka penghabisan daging. Melahirkan anak laki-laki berarti mewujudkan iman yang teguh. Inilah contoh Mempelai Wanita yang tampil di sini.
I Korintus 16:13
16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Kalau anak perempuan membutuhkan waktu 80 hari. Kalau tidak ditolong dan ditangani oleh imam yang benar maka bisa mengarah pada :
Kidung Agung 6:8
6:8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.

Apakah saudara hanya mau menjadi selir? Tentu saudara ingin menjadi isterinya Tuhan Yesus yang sah. Itulah tujuan kita beribadah dan melayani. Itu sebabnya jangan menganggap ibadah itu hanya upacara agama. Ibadah adalah cara Tuhan untuk memproses kita supaya tampil menjadi Mempelai WanitaNya.

Kalau iman kelas perempuan (iman tidak teguh, iman tidak kuat) akan seperti ini. Dua bulan atau 60 hari dia harus dikawal. Kalau saudara tahu iman saudara tidak kuat, bukan iman laki-laki maka perlu dikawal. Jadi kalau saudara merasa sekarang ini bahwa iman saudara lemah yang digambarkan seperti perempuan berarti perlu dikawal sebab kalau tidak awas! Setelah itu ditambah 20 hari itu menunjuk kesabaran Tuhan untuk mengawal dan menanti saudara.
Kidung Agung 3:7-8
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Siapa yang mau mengawal nikah kita? Ada imam, ada hamba Tuhan, sebab dia tahu dahsyatnya malam. Itu sebabnya umat Tuhan jangan coba bermain-main dalam ibadah sebab itu adalah cara Tuhan sedang memproses kita untuk dibangun menjadi Mempelai Wanita bukan menjadi selir atau gundik.

Kidung Agung 6:8
6:8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
Ayat delapan ini terlihat jumlahnya banyak tetapi justru tercemar sebab ada berhala di dalamnya.

Kidung Agung 6:9
6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
Ini yang suci! Dia ada pada angka 40, ada pada angka penamatan daging. Kita harus membawa status diri kita pada ayat sembilan. Untuk ke sana, maka dalam Imamat pasal dua belas tadi, ayat enam dan delapan jangan sampai kita lupakan.

Ada imam yang mencemarkan tahbisannya. Bahkan ketika ditegur oleh Tuhan melalui Maleakhi mereka malah berkata “wajar meja Tuhan dinajiskan”.
Maleakhi 1:7-10
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:9 Maka sekarang: "Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!" Oleh tangan kamulah terjadi hal itu, masakan Ia akan menyambut salah seorang dari padamu dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
1:10 Sekiranya ada di antara kamu yang mau menutup pintu, supaya jangan kamu menyalakan api di mezbah-Ku dengan percuma. Aku tidak suka kepada kamu, firman TUHAN semesta alam, dan Aku tidak berkenan menerima persembahan dari tanganmu.
Untuk memasang api di mezbah atau menutup pintu, mereka menuntut honor. “hai, saya sudah memasang api di mezbah dan menutup pintu, mana balas jasa!”. Itu tahbisan cemar! Jadi ada pelayanan tetapi menuntut balas jasa. Ini kategori mencemarkan tahbisan!

Kalau kita melayani biarlah kita mengatakan “saya hamba yang tidak berguna”. Tuhan Yesus mengajar itu! Saya tidak akan mengatakan saya berguna, mana guna saya! Biarlah kita berkata “aku hamba yang tidak berguna”. Walaupun dalam penggembalaan sudah kena panas dan kena hujan dan ketika kembali masih dusuruh menyiapkan makanan untuk tuannya, jangan kita merasa berguna. Jangan kita mencemarkan tahbisan.
Lukas 17:7-8
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

Sepertinya tidak ada tanda terima kasih, tetapi dia tidak menuntut. Kalau secara manusia daging dia bisa berpikir “saya sudah lelah di ladang, sudah membajak dan menggembalakan, mana terima kasihmu?”. Tetapi dia tidak menuntut sebab dia tahu “saya bisa bekerja di ladang Tuhan, bisa menggembalakan domba, bisa memberi makan domba hanya karena kemurahan Tuhan.
Lukas 17:9-10
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Itu sebabnya tidak perlu tuntutan balik, tidak perlu ada suatu penghormatan karena kita melayani Tuhan wajib melakukan kehendak Tuhan.

Ibu yang melahirkan itu harus ditangani secara khusus sebab di sini awal penanganan di mana tempat pegangan tangan iblis yaitu dikandungan ini. Di situlah harus ditangani dengan waspada oleh imam.
Ayub 25:4
25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?

Bagaimana dia bisa bersih? Dalam Imamat pasal 12 inilah penanganannya.

Ibu itu cemar karena melahirkan anak. Najis berarti mendatangkan maut kalau tidak ditangani. Di dalam Alkitab ada beberapa ayat yang menceritakan penampilan perempuan yang selalu identik dengan maut.

Tuhan sangat serius menangani ini dan Tuhan percayakan kepada imam. Itu sebabnya imam yang akan menangani jangan coba cemarkan tahbisanmu karena dia akan menangani persoalan yang ada hubungannya dengan maut (iblis).

Contoh wanita yang tampil yang identik dengan maut
Amsal 2:18-19; 5:3-5; 7:24-27; 12:28
2:18 sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.
2:19 Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan.
5:3 Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
5:4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.
5:5 Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.
7:24 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.
7:25 Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.
7:26 Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.
7:27 Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut.
12:28 Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.

Olehnya itu Yesus datang lewat kandungan seorang ibu untuk mengalahkan maut. Itu dibuktikan lewat surat rasaul Paulus kepada jemaat Korintus.
I Korintus 15:56-57
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Untuk menyatakan ini kepada jemaat, Tuhan Yesus menggunakan imam dan imam itu harus menghargai tahbisannya, jangan dia cemarkan.

Sejak manusia jatuh di dalam dosa maka kandungan itu menjadi najis. Sudah najis jangan lagi ditambah najis. Tuhan melalui rasul Paulus menyampaikan bagaimana menangani nikah.
I Korintus 7:11-14
7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

Anak cemar tidak masuk sorga, berarti najis. Bagaimana menangani kalau suami beriman dan isteri tidak beriman namun mau tinggal bersama? Anak dan isterinya ikut dikuduskan sebab suami yang beriman itu pasti menerapkan Firman sebab iman datang dari iman. Suami ini harus menerapkan Firman karena dia beriman sehingga isteri dan anaknya akan dia seret dan bawa pada persoalan Imamat pasal 12 yaitu harus ada penebusan demi kudusnya nikahnya agar buah nikahnya juga kudus. Kalau tidak seperti itu maka cemar.

Nikah itu bukan suatu permainan yang hanya ditangani asal. Sejak laki-laki dan perempuan disatukan, bukan ditangani asal. Jangan berkata “sudah ditangani hamba Tuhan yang benar tahbisannya kenapa bercerai”. Orang yang berkata seperti itu berbantah-bantah dengan Tuhan. Salah kalau memberikan gambaran seperti itu. Sama saja dengan mengatakan kenapa Tuhan Yesus tidak sanggup merubah Yudas Iskariot, dari 12 muridNya saja malah gagal 1. Itu sama dengan mempersalahkan Tuhan, seperti lebih pandai dari Tuhan.

Suami beriman dan isterinya tidak tetapi tinggal bersama lalu mempunyai anak. Karena suaminya beriman maka dia seret isterinya dan anaknya tadi dalam pelayanan imam dengan mengorban seekor anak domba berumur setahun atau kalau tidak sanggup dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Seperti keluarga Yusuf dan Maria yang tidak sanggup menyembelih domba maka disembelihlah dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Sejak anak itu dilahirkan memang dia belum mengerti apa itu Firman tetapi sudah dikena-kenakan dengan Firman. Berarti sudah mulai diperkenalkan apa itu Korban Kristus. Bahkan sejak anak dalam kandungan ibu sudah harus ada komunikasi dengan bayi dalam kandungan.

Orang tua harus bergumul mendoakan anak-anak supaya jangan terganggu saat beribadah. Jangan karena anak sehingga tidak bisa beribadah. Sebab dalam ibadah kita sedang dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan bukan hanya untuk menjadi selir. Berbahagia kalau saudara ditangani oleh hamba Tuhan yang tidak menajiskan tahbisannya.

Nanti saudara akan melihat perbedaannya antara yang beribadah dan yang tidak. Mungkin sekarang saudara merasa tidak apa-apa walaupun ditangani oleh pendeta yang tahbisannya tidak benar tetapi kelak akan telihat perbedaannya ketika terjadi penyingkiran gereja. Yang ditangani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya akan disingkiran dan yang tidak akan tertinggal.

Sekarang ini lonceng dunia sedang berjalan. Berapa ribu tahun lonceng itu mati dan tiba-tiba dia bergerak pada 14 Mei 1948.

Imamat 12:2-4
12:2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis.
12:3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.
12:4 Selanjutnya tiga puluh tiga hari lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apa pun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya.

Ini hukum atau ketetapan Firman. Selama 40 hari dia tidak boleh bersekutu dengan siapa saja, pergi ke rumah ibadahpun tidak boleh. Di sini memperlihatkan kepada kita betapa kandungan itu betul-betul sudah dijamah oleh iblis, sudah najis. Olehnya itu jangan kita tambah menajiskan lagi. Mulai dari kami hamba Tuhan, jangan kami mencemarkan tahbisan kemudian menumpangkan tangan lagi.

Lebih baik kita dibenci oleh dunia tetapi dibela oleh Tuhan. Kita tidak bisa menutup diri untuk tidak dibenci oleh dunia. Tetapi bukan berarti dunia membenci sehingga tidak ada jiwa untuk Tuhan. Pasti ada jiwa untuk Tuhan. Sekarang ini sudah ada jiwa dan mau dibawa ke mana? Apakah kita hanya bangga karena sudah beriman, tetapi bagaimana mutu imanmu. Apakah itu iman perempuan atau iman laki? Iman yang teguh, iman yang kuat, iman yang perkasa atau iman yang lemah/perempuan atau iman laki-laki, iman yang kuat.

Untuk menangani ibu yang melahirkan anak laki-laki dibutuhkan 40 hari. Berarti 1 bulan ditambah 10 hari.

Supaya iman kita kuat, tidak gampang tergeser, tidak gampang goyah maka coba perhatikan angka 30, perhatikan angka korban Kristus. Andaikata kita menghayati dan memahami itu maka kita bisa berkata “Tuhan, Engkau hanya disejajarkan seperti lembu yang nakal, begitu jahatnya orang menilai Engkau. Tetapi itu semua Engkau rela terima untuk saya maka saya teguh berpegang kepadaMu”.

Selanjutnya kita melihat angka 10. Dengan korban Kristus maka muncul Firman sepenuhnya, itulah angka 10. Kalau kita menghargai korban Kristus maka kita diperhadapkan dengan Firman sepenuhnya. Dengan penampilan Firman sepenuhnya ini otomatis kita akan dibawa pada kesempurnaan.
Kolose 1:25-26
1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

Dalam doa Abraham menyangkut Sodom dan Gomora yang mana ada pertanyaan yang sama, dia berdoa mulai dari angka 50 dan diakhiri dengan angka 10. 50 angka Roh Kudus dan 10 angka Firman sepenuhnya. Doa kita dan gerakan dalam kehidupan kita dibatasi oleh angka 50 dan angka 10, angka Roh Kudus dan angka Firman. Di situ kita harus bergerak.

Ternyata Firman sepenuhnya itu di dalamya ada rahasia Allah yang nyata. Dalam angka 10 itu ada sesuatu yang misteri/ yang rahasia. Jadi yang laki-laki ini paham benar-benar bahwa dia hidup dalam misteri, ada dalam rahasia. Dia jumpa dengan angka 10 karena diangkat oleh Korban Kristus. Angka 10 bukan hanya pajangan tetapi ada yang misteri di dalamnya. Ini yang membuat dia teguh imannya.

Jadi kehidupan umat Tuhan ataupun hamba Tuhan, kalau kehidupan itu benar-benar ada dalam penghargaan angka 30, penghargaan akan korban Kristus. Kemudian oleh pekerjaan korban Kristus, Firman Allah diwujudkan maka iman yang muncul bukan iman yang biasa tetapi di dalamnya terkandung rahasia. Kalau Firman yang disampaikan itu tidak ada misteri di dalamnya berarti hanya sekedar pajangan dan hamba Tuhan itu tidak dipercaya oleh Tuhan.
1 Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Kolose 1:25-26
1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

Rahasia Allah ini justru Tuhan bukakan kepada kita bangsa kafir. Alangkah tidak bijaknya kalau Tuhan bukakan kepada kita bangsa kafir lalu kita mengelak, bahkan menista, menolak dan tidak setuju. Tidak semua orang dipercayakan Firman sebab kesaksian Alkitab mengatakan itu. Rasul Paulus mengatakan “kepada kami” dia tidak mengatakan “kepada kita semua”. Jadi ada orang-orang khusus yang dipercayai oleh Tuhan untuk menyampaikan apa itu korban Kristus yang ditampilkan dalam Firman sepeunuh yang di dalamnya tersimpul rahasia Tuhan.

I Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Jangan mencemarkan tahbisan, itu bukti dipercaya. Kalau mencemarkan tahbisan tidak akan dipercaya oleh Tuhan.

Kolose 1:27-28
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

Ujung-ujungnya kesempurnaan. Angka 40 adalah angka penghabisan daging, berarti sempurna.

Imam yang menangani harus membawa seekor domba berumur setahun. Anak domba paskah yang disembelih juga berumur setahun.
Keluaran 12:5
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

Inilah domba paskah yang digambarkan dengan angka 30 dan ditambah dengan firman sepenuh yaitu angka 10 menjadi angka 40. Di sinilah letaknya iman anak Tuhan dan hamba Tuhan menjadi kuat. Di sini dasarnya, kalau dia menghayati korban Kristus dan melihat Firman sepenuhnya yang di dalamnya ada rahasia Allah yang diungkapkan, dia melihat dirinya sedang digiring menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu hanya ada satu, tetapi selir itu banyak.
Kidung Agung 6:9,8
6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
6:8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.

Mau menjadi selir atau mau menjadi yang satu itu? Sementara rahasia Firman mau membawa kita pada yang dituliskan pada ayat 9. Tuhan mau membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya. Di situ tercakup rahasia Allah yang besar. Itu sebabnya kalau iman yang lemah itu tidak ditangani maka dia tidak akan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Dari kandungan ibu ini diceritakan anak laki-laki yang lahir atau anak perempuan yang lahir. Dari kandungan yang sama ada laki-laki dan ada perempuan. Di dalam sidang jemaat, alangkah jeleknya kalau semua imannya standar wanita. Itu gawat! Harus kerja keras imam di situ untuk menangani. Alangkah eloknya kalau dalam sidang jemaat semuanya tampil dengan iman laki-laki, iman yang perkasa. Sehingga apapun yang menggoncang dan mengoyang dia, dia tidak akan apa-apa. Dia tetap maju saja dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Inilah anak Tuhan yang tampil seperti laki-laki.

Hamba Tuhan dalam sidang jemaat perlu melakukan penangan ekstra terhadap umat Tuhan yang rohaninya lemah. Itu sebabnya dari belakang mimbar dia harus menyampaikan Firman Allah agar doa kerinduan hatinya supaya orang itu satu ketika memposisikan diri imannya menjadi iman yang jantan, iman yang perkasa. Sehingga biarpun disentuh dia tidak akan marah-marah, apalagi sampai mengutuk karena imannya kuat. Kalau begitu disentuh dia sudah mengutuk maka orang itu tidak bisa diharapkan apalagi kalau dia hamba Tuhan.

Di dalam Alkitab banyak contoh perempuan yang luar biasa iman percaya mereka, sehingga kalah laki-laki. Lebih hebat iman mereka melampaui standar laki-laki.
  1. Lukas 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Jangan kita lihat hurufiahnya. Kita melihat dalam pelayanan Yesus yang mendukung pelayanan Yesus keliling Israel justru perempuan. Tidak tanggung-tanggung mereka berkorban. Mengapa? Sebab iman mereka melampaui batas iman laki-laki. Kalau iman kita standar iman kita suduh cukup seperti dalam I Korintus 15:16 tadi, tetapi elok kalau melebihi itu.

Ketika Tuhan Yesus di salib, murid-murid Yesus lari ketakutan tidak ada yang dekat pada salib. Mana Petrus yang menggebu-gebu sehingga berkata “di mana Engkau mati di situ aku mati”. Justru yang dekat pada salib itu hanya perempuan-perempuan sebab iman mereka kuat. Kalau laki-laki imannya seperti perempuan lebih baik dia pakai rok saja!
Yohanes 19:25
19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Perempuan-perempuan ini tidak takut, sementara Petrus lari, Yohanes lari, Yakobus lari, Andreas lari, Filipus lari dan yang lainnya juga lari. Kaum hawa jangan dikalah oleh kaum pria. Kaum pria jangan dikalah oleh kaum hawa, kita harus sama-sama maju!

Apa maksudnya Tuhan menampilkan angka 30 dan kemudian menampilkan lagi angka 10, Korban Kristus dan Firman Tuhan? Tujuannya supaya kita kuat!
Perempuan jangan mau imanmu dikalahkan Laki-laki, juga laki-laki jangan imanmu goyah. Biarlah kita dekat dengan salib. Sekalipun kita kena percikan darah, kena derita sengsara, jangan kita menghindar, jangan menjauh dari salib.
Yohanes 19:26
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

Orang yang dekat pada salib mendapat perhatian serius dari Tuhan. Gereja Tuhan yang dekat kepada salib justru mendapat perhatian Tuhan yang serius. Jangan coba saudara mengganggu sidang jemaat yang dekat pada salib sebab ada perhatian Tuhan kepadanya. Sampai perhatian Tuhan soal penggembalaan secara spesifit Tuhan mendorong dia.
Yohanes 19:27
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

  1. Roma 16:1-2
16:1 Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,
16:2 supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.

Febe ini pelayan Tuhan di Kengkrea, dia adalah diakonos. Dia memberikan pelayanan yang sifatnya lahiriah atau sosial kepada hamba-hamba Tuhan yang melaksanakan tugas amanah dari Sorga.

Contoh konkrit orang yang melayani seperti pelayanan Febe yang menolong orang dalam perjalanan.
Titus 3:13
3:13 Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.

Kisah Para Rasul 27:3
27:3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.

Pelayan-pelayan diakonos ini melengkapi keperluan pelayan-pelayan Tuhan. Sama seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus dalam Lukas pasal 8. Itulah yang dilakukan oleh Febe, pelayan Tuhan di Kengkrea. Ternyata mereka tidak dapat dikecilkan, walaupun lamanya lipat dua ibu yang melahirkan menjadi cemar kalau melahirkan anak perempuan tetapi dalam pelayanan mereka bisa mengalahkan iman laki-laki.

Ibu-ibu, jangan imanmu dikalah oleh suamimu atau oleh anak laki-lakimu, tunjukkan bahwa saudara juga perkasa. Kepada kaum Adam, jangan sampai dikalah. Paling tidak kita sejalan, dalam nikah harus sejalan.

Kalau isteri paham bahwa tugas suaminya dalam penggembalaan itu bukan seperti memimpin PT atau CV tetapi untuk keselamatan umat Tuhan maka wajiblah isteri menopang pelayanan suaminya dan anak-anak juga menopang pelayanan papanya. Ini yang didambakan oleh gembala.

Domba paskah diambil pada tanggal 10, disimpan 4 hari dan disembelih pada tanggal 14. Untuk menangani ibu yang melahirkan anak perempuan dikaitkan dengan angka 14, dia akan cemar selama 14 hari.
Markus 7:20
7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya,
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul 1segala pikiran jahat, 2percabulan, 3pencurian, 4pembunuhan,
7:22 5perzinahan, 6keserakahan, 7kejahatan, 8kelicikan, 9hawa nafsu, 10iri hati, 11hujat, 12kesombongan, 13kebebalan.

Pikiran jahat itu sudah satu poin. Melakukan pembedaan itu sudah pikiran jahat.
Yakobus 2:4
2:4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

Yang keempat belas ini yang paling puncak.
Markus 7:6
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang 14munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

14 dosa ini yang ada dalam kandunga hati Itu sebabnya Tuhan Yesus disembelih pada hari yang keempat belas untuk menghancurkan sarang dosa dalam hati kita.

Keluaran 12:3,6
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

Jadi korban Kristus itulah yang menolong kandungan ibu. Itulah yang menolong anak laki-laki dan anak perempuan. Tidak beda menangani anak laki-laki dan perempuan. Cara dan sarananya sama. Olehnya itu mari kita perhatikan di penghujung akhir zaman ini, apakah kandungan hati kita di mana iblis bersarang dengan 14 dosa ini sudah dijamah oleh Yesus? 14 dosa itulah yang menyebabkan orang itu tidak bisa mempunyai iman laki-laki. Kalau iman masih lemah berarti 14 dosa ini belum disentuh dan belum dihancurkan.

Imamat 12:6
12:6 Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam.

Soal waktu cemarnya berbeda, tetapi soal penanganannya tidak beda. Di bawa ke pintu Kemah Pertemuan berarti kita bawa di hadapan Tuhan sebagai saksi. Saya tidak bisa mengelak, kalau melayani dengan tahbisan yang cemar maka ada Yesus sebagai saksi. Kalau saya melayani dengan tahbisan yang benar Yesus menjadi saksi. Apapun yang kita kerjakan, Dia menjadi saksi.

Olehnya sejak dari bayi sudah harus dikenakan dengan Korban Kristus. Tuhan Yesus saja setelah dilahirkan dari kandungan Maria sudah di bawa ke Yerusalem dan mereka mempersembahkan dua ekor burung tekukur. Kalau melihat bagaimana proses untuk melaksanakan korban bakaran dan korban penebusan ini di mana kepala burung tekukur ini diplintir kemudian sayapnya dipatahkan tetapi tidak terlepas lalu dikeluarkan temboloknya dan darahnya ditekan-tekan di dinding mezbah korban bakaran, itu adalah gambaran Korban Kristus dalam derita sengsara salib.

Kalau kita melihat penderitaan Kristus untuk menangani kita, maka kita tidak akan bisa menahan derai air mata. Tuhan Yesus bagaikan dipelintir kepalaNya, kepalaNya ditinju kiri dan kanan, depan dan belakang, bagaikan burung tekukur yang kepalanya dipelintir. Ketika disalibkan tanganNya direntangkan dan dipaku di kayu salib seperti sayab burung tekukur yang dipatahkan. Temboloknya harus dicabut, karena kasih sayangnya isi makananNya Dia berikan kepada kita.

Kenapa iman kita mau lemah, kenapa kita tampil selalu lemah? Sekarang ini klaim “Tuhan saya tidak mau lemah lagi karena saya melihat penderitaanMu”. TanganNya direntang bagaikan sayap burung yang dipatahkan. KepalaNya diplintir dengan pukulan serdadu Romawi. tembolokNya (itu tempat makanan) Dia berikan kepada kita, kita dijamin dan dipelihara oleh Korban Kristus lewat Firman yang dibukakan.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar