20170325

Kebaktian Doa, Sabtu 25 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:40-42
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Yohanes tidak risau hatinya kalau ditinggalkan oleh muridnya, karena dia tahu mereka mengalami peningkatan rohani dalam mengiring Tuhan. Yohanes tahu panggilannya yakni untuk memperkenalkan Kristus Yesus kepada orang Israel. Itu tugas Yohanes Pembaptis sebagai hamba Tuhan dan benar dia berhasil. Diawali dengan dua murid Yohanes yang ikut Tuhan Yesus.

Yohanes tidak menuntut kepada Yesus untuk pamitan atau mengatakan kepada Yesus mengapa murid-muridnya tidak disuruh pulang kepadanya. Tidak ada tanggapan seperti itu karena Yohanes tahu sudah sejauh mana pelayanannya. Pada waktu itu pandangan Yohanes adalah murid-murid itu harus ditingkatkan. Itu benar dan diwakili oleh Andreas dan Yohanes. Di sini Yohanes tidak kelihatan, karena dia yang menulis injil ini maka dia tidak menampilkan namanya.

Keduanya sepakat, mereka tidak berbeda pendapat. Yang mereka cari adalah pengajaran dan alamatnya.
Yohanes 1:38-39
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Mereka menyapa Tuhan Yesus dengan sebutan Rabi, artinya guru. Berarti hubungannya dengan pengajaran karena guru tidak bisa lepas dengan pengajaran. Pengajaran inilah yang mereka cari. “di manakah Engkau tinggal?” berarti mereka menanyakan di mana bisa menemukan Firman pengajaran. Lalu Tuhan Yesus mengajak mereka untuk melihat.

Kita sebagai umat Tuhan jangan salah alamat. Kita mencari Tuhan Yesus, tetapi jangan sampai tanpa pengajaran. Padahal pengajaran ini yang harus kita cari sehingga pengajaran itu menggarap kita lalu pengajaran itu kita muliakan maka otomatis guru itu yaitu Tuhan Yesus kita muliakan. Kalau memuliakan Yesus belum tentu memuliakan ajaranNya. Jadi ajaranNya itu yang harus dipermuliakan maka otomatis Yang empunya ajaran itu juga merasa dipermuliakan.

Misalnya murid di sekolah menghargai pengajaran yang diajarkan gurunya maka guru itu pasti senang sekali. Tetapi kalau murid tidak menghargai pengajaran yang disajikan oleh guru itu, maka gurunya pasti marah dan murka yang akan diperolehnya.

Guru akan senang kalau pengajaranNya diterima. Demikian juga Kristus Yesus dalam status Rabi. Pasti Dia senang kalau pengajaranNya diterima. Kalau pengajaranNya ditolak maka dia akan murka. Olehnya kita harus mencari pengajaran dan di mana alamatnya.

Kalau dari sidang jemaat ini tidak tampil Firman pengajaran yang penuh kuasa untuk membaharui kehidupan kita maka ini bukan alamat yang kita cari. Tetapi alamat yang harus kita cari adalah di mana Firman pengajaran ditampilkan dan di dalamnya ada pembukaan rahasia Firman tentang Mesias.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Mari kita mencari di mana alamat pengajaran itu ditampilkan yang muatannya menampilkan Mesias.
Yohanes 1:41
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Ternyata warna pengajaran itu memberi penekanan tentang Mesias. Kita melihat bagaimana rasul Yohanes yang menulis Injil Yohanes berjuang dengan keras untuk memperkenalkan bahwa Yesus adalah Mesias.
Yohanes 20:30-31
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Mengapa Tuhan katakan “mari engkau lihat” berarti Dia tunjukkan alamat. Karena akhir zaman ini akan banyak mesias-mesias palsu akan muncul. Akan bercorak ragam orang yang muncul sebagai pemberita Mesias bahkan akan mengaku dirinya juga adalah Mesias. Kita akan dibuat bingung mana alamat yang tepat, mana Mesias yang benar sampai bisa seperti Andreas yang berkata “kami telah menemukan Mesias”. Berarti menemukan Mesias yang benar. Mesias yang benar berorientasi bergerak pertama-tama membenahi nikah dan setelah itu membenahi ibadah. Bukan ibadah yang sekedar hura-hura, bukan itu! Yang ditekankan pertama adalah soal nikah. Itulah alamat yang benar.

Kalau hanya mengutamakan ibadah yang hura-hura dan juga tampil dalam ibadah tidak lagi membedakan mana laki-laki dan mana perempuan, itu berarti sudah sama seperti jemaat Pergamus. Jangan sampai kita salah.

Emansipasi itu dunia. Namun dalam gereja, emansipasi itu jelas ada tetapi jangan dikaburkan. Ada yang mengaburkan hal ini dengan mengangkat ayat dalam Galatia pasal 3 bahwa tidak ada lagi laki-laki dan tidak ada lagi perempuan. Padahal Galatia pasal 3 ini berbicara tentang janji. Tetapi persoalan pelayanan, ditekankan oleh Firman bahwa gembala itu seorang suami, berarti laki-laki.

Kalau berpegang pada yang lain selain pengajaran, misalnya berpegang pada organisasi, maka hancurlah. Sebab organisasi tidak menjamin keselamatan, apapun di dunia ini tidak ada yang menjamin. Kami sebagai seorang gembala harus jeli melihat jemaat terancam atau tidak. Dan memang sekarang ini kita sedang terancam.

Alamat yang dimaksud, penekanannya mengedepankan pertama soal nikah dan setelah itu ibadah. Dalam Yohanes pasal 4, Yesus berterus terang memperkenalkan dirinya kepada wanita yang bejad ini. Tetapi ketika wanita ini mau dibenahi, Yesus menyatakan diri “Akulah Mesias”. Berarti Dia bergerak mau membersihkan persoalan kedudukan dalam nikah. Ketika perempuan itu meminta “berikan aku air hidup itu” Yesus berkata “panggil suamimu”. Dia berkata lagi “Aku tidak punya suami”. Yesus berkata lagi “benar katamu engkau tidak bersuami karena yang sekarang bersama dengan engkau itu bukan suamimu”.  

Kalau Mesias tidak tampil membenahi, itu bukan Mesias yang benar. Apalagi kalau melegalkan kawin cerai, itu bukan Mesias yang benar diajarkan di situ. Terlebih lagi kalau mereka memakai hukum yang lain yaitu hukum adat supaya bisa kawin cerai, berarti disitu tidak ada Mesias yang benar diajarkan. Walaupun menyebut Yesus tetapi ajaranNya sudah tidak dipermuliakan. Ini yang harus kita waspadai hari-hari terakhir ini.

Daud memperkenalkan Yesus Mesias, Yohanes dan Petrus memperkenalkan Yesus adalah Mesias, Paulus dan Apolos juga memperkenalkan Yesus adalah Mesias dan yang terakhir Paulus dan Silas juga memperkenalkan Yesus adalah Mesias.

Akhir zaman ini akan muncul Mesias-Mesias palsu.
Matius 24:23
24:23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
Jadi, bukan persoalan di sana atau di sini, tetapi yang penting apakah alamat itu memberitakan Mesias yang benar atau tidak.

Matius 24:24
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Dia tampil dengan kuasa dan mujizat. Jadi jangan kepincut hanya karena melihat mujizat. Kalau kita mengikut Tuhan hanya karena tertarik melihat tanda mujizat dan bukan karena tanda keubahan hidup, berarti kita sudah salah arah, salah sasaran.

Mungkin berkata “Kalau memang salah kenapa ada mujizat?” jangan jadikan mujizat sebagai ukuran bahwa orang itu memberitakan Mesias yang benar. Apakah Yohanes Pembaptis tidak mengangkat Mesias yang benar? Yohanes memberitakan Mesias yang benar tetapi Yohanes Pembaptis tidak pernah melakukan satu tanda mujizatpun. Jadi bukan berarti karena tidak ada tanda mujizat sehingga apa yang Yohanes beritakan bukan Mesias yang benar, justru diakui oleh Tuhan Yesus bahwa yang dia beritakan adalah Mesias yang benar.

Akhir zaman ini akan muncul nabi-nabi palsu dengan mujizat-mujizat tetapi tidak memberitakan Mesias yang benar. Saya sebagai hamba Tuhan harus waspada, jangan sampai salah memberikan penekanan dalam pengajaran di dalam sidang jemaat.

Kesaksian Daud:
Kisah Para Rasul 2:31
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.

Kesaksian Petrus dan Yohanes:
Kisah Para Rasul 5:42
5:42 Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Kesaksian Paulus:
Kisah Para Rasul 18:5
18:5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.

Kesaksian Apolos:
Kisah Para Rasul 18:28
18:28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Contoh Apolos menekankan yang benar kemudian ada yang lawan, maka Apolos tidak segan-segan untuk menentang mereka, ini karakter hamba Tuhan yang berani memberitakan Mesias yang benar. Dia tidak jemu dan tidak segan untuk melawan orang-orang yang tidak percaya pengajaran yang benar yang mengangkat Mesias dalam gerakan pembenahan nikah dan ibadah.

Kesaksian Paulus dan Silas:
Kisah Para Rasul 17:3
17:3 Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu."

Mesias harus menderita dan mati. Kalau sebagai pemberita saya menolak warna ini, berarti saya pemberita Mesias palsu. Pemberita yang benar tidak akan menolak derita sengsara bahkan rela mati dagingnya (tidak bersuara). Tetapi kalau saya mencari enaknya di dalam pelayanan berarti saya bukan pemberita Mesias yang benar.

Gereja Tuhan sudah dekat pada finish tetapi hal yang menakutkan justru terjadi. Kita gereja Tuhan akan sampai pada dua keadaan, kemuliaan atau hukuman.

Ini adalah sistem membangun gereja Tuhan di atas dasar Mesias yang benar yaitu dibangun atas:
1.      Firman pengajaran/Rasul (rasul Paulus)
2.      Firman nubuatan/Nabi (Silas)
Kisah Rasul 15:32
15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.

Jadi, terbangunnya gereja Tuhan atas dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan yang menampilkan Mesias tidak boleh keliru. Kalau Firman pengajaran dan Firman nubuatan salah maka gereja di bangun atas dasar yang salah.

Yohanes merelakan muridnya meninggalkan dia dan ikut Tuhan Yesus. Yohanes tidak menuntut agar murid-muridnya itu datang pamitan kepada dia. Kalau menurut manusia daging kita itu kelihatan beretika. Kalau saja Yohanes menuntut kepada Yesus “mengapa Yesus menerima muridku tanpa memberitahu kepada saya” itu berarti Yohanes gila hormat. Jiwa itu bukan hamba Tuhan yang punya, jiwa itu Tuhan yang punya. Kita tidak pernah disalib untuk menebus mereka. Tuhan punya hak untuk mengambil jemaat yang ada pada si A dan diserahkan kepada si B untuk digembalakan atau sebaliknya.
Jangan sampai seperti dalam kitab Amos, memperebutkan domba tetapi akhirnya hanya potongan telinganya dan betisnya yang di dapat. Jangan sampai kita disusupi roh ingin dihormati, itu roh farisi. Gila hormat itu paling dibenci Tuhan. Jangan sampai kita bekerja lalu menuntut dihormati. Tidak perlu kita kejar hormat.
Galatia 5:25-26
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Ketika Petrus didapati oleh Paulus sedang makan bersama-sama orang kafir, dan di sana juga ada Barnabas, Paulus langsung menegur Petrus, tidak peduli dengan orang banyak. Tetapi Petrus tidak mengatakan pada Paulus “kau ini bikin malu aku, coba panggil dulu supaya kita sendirian”. Kalau Petrus gila hormat pasti dia katakan kepada Paulus “lain kali kalau aku salah, panggillah dulu senyap-senyap”. Petrus tidak seperti itu. Yang pakai cara seperti ini hanya raja Saul. Saul sudah salah lalu ditegur oleh Samuel tetapi dia berkata pada Samuel “hormati juga aku di depan orang banyak”.

Itu yang seringkali merusak pekerjaan Tuhan kalau gila hormat. Syukur Yohanes tidak seperti itu.

Sebabnya kita yang hidup di akhir zaman ini perhatikan Mesias yang bagaimana yang kita dengar. Ajaran yang bagaimana yang kita dengar. Apakah ajaran yang mengangkat Mesias yang gerakannya pertama membenahi nikah dan kedua membenahi ibadah.

Gereja Tuhan harus dibangun atas Firman pengajaran dan atas Firman nubuatan.

Inilah ciri orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Mesias..
1.      Kalau sudah yakin akan Firman Tuhan maka dia memberi diri didamaikan dengan Tuhan. Begitu Firman Tuhan tampil dia yakin “aku ini telah menyeleweng, aku ini telah melakukan banyak pelanggaran”. Akhir zaman ini banyak pelanggaran telah dilakukan baik hamba Tuhan maupun anak Tuhan. Akhir zaman ini marak sekali narkoba, ganja, ekstasi dan sebagainya.

Kalau kita tahu sudah salah dan tidak mau berdamai dengan Tuhan berarti tidak yakin akan Firman. Itu bukan orang percaya! Itu sama dengan membawa diri untuk masuk dalam api neraka.

Orang percaya itu mendamaikan dirinya dengan Tuhan.
II Korintus 5:19-20
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Ada himbauan Tuhan melalui mulut hamba Tuhan “damaikan dirimu dengan Tuhan”. Ini tanda pertama orang ini yakin bahwa Yesus adalah Mesias yaitu dia mendamaikan dirinya dengan Tuhan.

2.      Ada roh kepatuhan. Roh kepatuhan ini tanda bahwa dia yakin Yesus adalah Mesias.
Ibrani 5:9
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Orang yang yakin bahwa Yesus adalah Mesias, dia patuh kepada Yesus. Kenapa? Sebab Yesus telah mengerjakan penyelamatan bagi dia, Yesus pokok keselamatan yang abadi. Jadi bukan cuma temporer (sementara).

3.      Ada roh penundukan. Pada peti perjajian ada bingkai pada bagian atas di sekeliling peti perjanjian. Ini menunjuk roh penundukan Mempelai Wanita kepada Mempelai Laki-laki Sorga. Dalam rumah tangga itu ditunjukkan dengan rambut pada wanita sebagai tanda tunduk kepada suami.

4.      Mengaminkan segala yang dikerjakan oleh Mesias. Tidak ada satupun yang dia lewati, semuanya dia aminkan.

Kita harus waspada akhir zaman ini. Persoalan Mesias ini akan muncul di mana-mana.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar