20170322

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 22 Maret2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yeremia 3:1-5
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Kita sudah mengikuti bagaimana perasaan Tuhan melihat kekasihNya bersundal. Bagaimana perasaan suami bila melihat isterinya menjadi pelacur. Itulah yang digambarkan dalam kitab nabi Yeremia ini, yaitu kekesalah Tuhan atau keluhan hati Tuhan melihat umat Israel. Ulang berulang kita ikuti, dari Yeremia pasal 1 dan kitab nabi Yehezkiel, kitab Yesaya, Hosea, bahwa hubungan Tuhan dengan umat Israel digambarkan bagaikan hubungan suami isteri. Tetapi Tuhan melihat kekasihNya ini ternyata telah bersundal.

Dalam Yeremia pasal 3 mulai ayat 8 diceritakan Tuhan menceraikan isteriNya yakni 10 suku atau kerajaan di utara disebut isteri yang melakukan persundalan dan yang 2 suku yaitu kerajaan di selatan yang ibu kotanya Yerusalem disebut isteri yang tidak setia. Jadi kita melihat makna dan bagaimana penilaian Tuhan serta bagaimana Tuhan mengangkat status umatNya yang telah Dia tebus pada status yang paling puncak yaitu menjadi Mempelai WanitaNya, menjadi tubuhNya Tuhan.

Terdengar secara daging sulit kita menerima. Tetapi kalau kita lebih tenggalam di dalamnya maka mudah untuk menerima. Kalau iman kita bisa menerima maka otomatis maka akal atau pikiran kita akan menerima. Ini yang Tuhan gambarkan kepada kita.

Tuhan sedih melihat kekasihNya menyeleweng. Apa yang tadinya Tuhan harapkan dari umat Israel, umat tebusanNya, nihil hasilnya. Ini pelajaran utama untuk kita bangsa kafir yang telah direkrut dan ditebus oleh Tuhan. Tujuan akhirnya adalah untuk mengangkat status saudara dan saya menjadi tubuhNya atau menjadi Mempelai WanitaNya.

Dalam hal ini kami dulu pelayan Tuhan harus mengerti tujuan panggilan Tuhan kepada kami. Dengan melihat hal seperti ini maka kami akan mengisi panggilan Tuhan atas kehidupan kami. Seberapa jiwa yang Tuhan percayakan, satukah, duakah, sepuluh atau seratus bahkan seribu jiwa yang Tuhan percayakan kepada kami, kami harus paham bahwa tugas kami adalah untuk membawa umat Tuhan mengisi kekosongan yang dulu ditempati oleh Israel.

Adalah tugas kami hamba Tuhan untuk menghentar umat Tuhan mengisi kekosongan ini. Kami sebagai hamba Tuhan harus paham lebih dahulu ke mana kami mengarahkan jemaat Tuhan, agar tidak terulang lagi kasus seperti dalam Yeremia pasal 3 ini. Para gembala itu akhirnya dimotivasi oleh Tuhan karena dia yang memegang peran. Tuhan mengatakan “pada hari itu, Aku akan mengangkat gembala-gembala yang sesuai dengan hatiKu”. Berarti bukan hanya satu gembala. Gembala-gembala ini yang memegang peran, yang akan menggiring jemaat untuk mengisi kekosongan itu.

Apakah kita mau membiarkan Tuhan merana tanpa mempelai wanitaNya? Apakah kita mau berdiam diri, padahal kita ini adalah umat tebusanNya. Tujuan penebusan Tuhan terhadap kita adalah untuk mengisi tempat yang kosong, yang dulu ditempati oleh umat Israel. Itu jelas dalam Roma 11:17,20.

Wejangan Firman Tuhan dalam surat Roma, setelah kita diberi peluang mengisi kekosongan itu, kita harus hati-hati dan waspada. Kembali kita harus belajar pada kasus Israel. Tuhan menarik perhatian kita untuk menoleh pada kasus yang terjadi pada Israel. Mengapa mereka harus ditebang, mengapa harus dikirimi surat cerai, mengapa harus dipangkas.

Kalau ada wejangan seperti itu, kita harus menaruh perhatian serius. Ada peluang untuk kita duduk di sana dan kita sedang melaju ke sana. Tetapi jangan sampai kita gagal sampai di sana karena berulah seperti oleh Israel dulu. Akhirnya Tuhan pangkas lagi dan Tuhan berpaling kembali kepada orang Israel.
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Kita ini bangsa kafir, kita hanya menerima kemurahan Tuhan. Perhatikan kemurahan Tuhan dan jangan khianati. Isilah kekosongan di mana tempatnya Israel dahulu sebagai kekasihnya Tuhan, sebagai mempelainya Tuhan. Kekerasan itulah yang terjadi bagi bangsa Israel yang kepala batu itu. Bagi kita kemurahan Tuhan.
Roma 11:23-24
11:23 Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
11:24 Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.

Pokok zaitun ini gambaran bangsa Israel, bukan kita punya, kita hanya kemurahan. Kita diambil dan ditaruh di situ. Ini pelajaran bagi kita, oleh sebab itu jangan sampai saya tidak memperhatikan kekerasan Tuhan terhadap orang Israel. Kalau saya memperhatikan dan menghindari itu berarti ada peluang untuk hidup kekal bersama dengan Tuhan. Tetapi kalau tidak maka berpeluang dipecat, artinya sudah bertunangan tetapi putus kembali. Ini yang harus kita jaga sebagai umat Tuhan, mulai dari saya sebagai hamba Tuhan.

Salah satu figur yang telah ditetapkan oleh Tuhan yang ada dalam Alkitab adalah Yohanes Pembaptis. Dia dinubuatkan dalam nyanyian Elizabet dan Zakharia.
Lukas 1:79
1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."

Ini nubuatan yang tidak semata buat bangsa Israel, tetapi kental buat kita bangsa kafir karena kita adalah bangsa yang dinaungi kegelapan. “Mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” berarti tujuan yang dimaksud di sini bukan hanya damai sejahtera seperti yang lazim kita dengar, tetapi ini menunjuk satu kota yaitu Yerusalem baru. Yerusalem adalah kota damai sejahtera. Itu adalah Mempelai Wanita Tuhan.

Ini nyanyian dari Zakharia ketika anaknya dilahirkan. Bukankah pelayanan Yohanes Pembaptis ini memuncak memperkenalkan Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan sekaligus mengkisahkan bahwa ada Mempelai WanitaNya. Mempelai Wanita ini yang akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh bangsa Israel tadi yang sudah dipangkas.

Ini tugas kami, sebab arah pelayanan saya yaitu pada jalan damai sejahter. Yerusalem baru adalah kota damai sejahtera. Bukan sebatas damai-damai yang diserukan di dunia yang fana ini. Mereka berkata “hati saya damai, dengan isteri aku damai, dengan tetangga aku damai”. Itu bagus dan itu yang dicari oleh dunia. Tetapi dunia tidak tahu damai sejahtera itu di mana intinya, di mana tujuan akhirnya, yaitu Yerusalem baru, kota damai sejahtera.

Untuk itu kami hamba Tuhan harus memberi arah ke sana, yaitu mengarahkan langkah-langkah yang menuju damai sejahtera. Berarti langkah saudara menuju Yerusalem Baru. Kalau menyeleweng, sekalipun kita melangkah dalam status tunangan untuk menjadi mempelai, tetapi kalau langkah salah maka pernikahan itu bisa batal. Apakah itu yang kita cari? Apakah itu tujuan kita beribadah dan melayani? Tidak!

Banyak batu antukan, banyak jebakan, ada perempuan sundal yang ada di pinggir jalan yang akan menggoda saudara yaitu babel. Inilah yang ada di tengah jalan, dia tinggal di sana menunggu kita. Dia melihat perjalanan saudara. Dia cari tahu ke mana langkahmu, dia intip di sana, menuggu saudara dan dia akan sergap saudara. Ini yang kita jaga.

Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Di pinggir jalan berarti sudah sepakat antara yang berjalan dan yang menunggu. Ini jebakan.
babel artinya perangkap, pemikat atau jebakan.

Ini yang harus kita waspada, kita sedang berjalan di jalan damai, jalan menuju Yerusalem Baru. Di pinggir jalan itu banyak orang yang menanti-nanti kita. Bukan babel itu saja yang menjadi perangkap tetapi kadang pikiran kita sendiri yang berulah di jalan sehingga akhirnya kita terjebak dalam lobang jebakan.

Ini bahaya, utamanya kami hamba Tuhan, kami diintip. Dia tahu ke mana kami melangkah yaitu kota damai sejahtera. Dia menunggu saya. Lebih sial lagi kalau saya sendiri menjerat diriku sendiri. Hal seperti ini berat sehingga yang dinanti Tuhan untuk mengisi tidak kesampaian. Tetapi bukan berarti tidak akan ada yang mengisi kekosongan hati Tuhan sebab sudah dinubuatkan dalam Wahyu 12:1 akan ada yang mengisi kekosongan hati Tuhan. Tetapi alangkah tidak bijaknya kalau saya dan saudara tidak di situ! Kenapa bisa gagal, kenapa kita melangkah salah. Kita tahu ada babel, ada jebakan, tetapi sengaja kita mampir di situ!

Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Ternyata bukit-bukit gundul itu berhasil menjadi tempat pencemaran, tempat kenajisan. Padahal bukit gundul itu adalah tempat Tuhan berfirman. Bileam diperintah untuk mengutuk Israel tetapi di bukit gundul itu dia menerima Firman bukan untuk mengutuk tetapi berkat.

Kalau kepala dicukur rambut sampai habis itu berarti gundul. Tetapi ada bukit yang bukan hanya gundul tetapi benar-benar habis karena sudah menjadi tengkorak, itulah bukit Tengkorak, bukit Golgota. Di situ kita mendapatkan berkat Firman. Bukan kutuk, tetapi kutuk dirubah oleh Tuhan menjadi berkat.

Bilangan 23:3
23:3 Sesudah itu berkatalah Bileam kepada Balak: "Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak pergi; mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apa pun yang dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke atas sebuah bukit yang gundul.

Kita bukan hanya naik ke bukit gundul seperti Bileam tetapi kita naik ke bukit tengkorak. Kita menyaksikan Kristus Yesus bertarung untuk mengalahkan kutuk supaya diganti menjadi berkat. Berkat yang paling besar yang Dia berikan kepada kita adalah duduk bersanding dengan Dia. Bukan karena kita mendapatkan kendaraan, rumah besar lalu kita anggap itu berkat besar. Itu boleh saja, tetapi berkat yang besar yang harus kita kejar adalah pembukaan rahasia ibadah dan rahasia nikah Kristus dengan gerejaNya. Itu berkat yang paling besar yang tidak dimengerti oleh gereja umum (dipanggil) dan hanya dimengerti oleh gereja khusus (pilihan).

Dalam kasus Yeremia pasal 3, bukit gundul itu sudah dinodai dengan roh pencemaran. Israel sudah berbuat onar di sana padahal di situ adalah tempat menerima Firman.

Bileam 23:4-9
23:4 Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam berkata kepada-Nya: "Ketujuh mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah."
23:5 Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian."
23:6 Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab.
23:7 Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: "Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel.
23:8 Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?
23:9 Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.

Ini yang terjadi pada Israel dahulu namun dalam Yeremia pasal 3 sudah mereka lupakan. Sekarang tempat Bileam menerima Firman itu mereka ganti menjadi tempat berbuat onar.

Kisah Israel adalah pembelajaran bagi kita sekarang adalah ibadah yang sebenarnya. Dari bukit yang gundul yaitu dari bukit Golgota, Tuhan Yesus merubah kutuk menjadi berkat, utamanya untuk kita bangsa kafir. Sekarang bagaimana saudara mengapresiasi hal ini. Apakah saudara tega untuk berbuat lagi seperti orang Israel. Padahal itu adalah nasihat untuk kita supaya jangan kita berulah seperti mereka. Olehnya itu jagalah kesucian, jaga damai sejahtera, jaga hubungan dalam nikah rumah tangga, jaga hubungan berjemaah supaya kita tidak salah.

Di bukit gundul, dibukit Golgota itu apa yang terjadi?
Galatia 3:14,13
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Itu terjadi di mana? Di bukit tengkorak, bukit gundul. Kalau kita tahu bahwa kita tadi ada dibawah naungan kutuk dan bom waktu itu tinggal menunggu disulut tetapi ada yang mematikan sehingga bom waktu itu tidak meledak. Itu karena pergulatan Tuhan Yesus di bukit gundul untuk membuat saudara tidak hancur karena kutuk tetapi diganti dengan berkat.

Saudara dikatakan menerima berkat Abraham. Berkat Abraham itu adalah janji menerima Roh Kudus. Untuk apa Roh Kudus? Untuk memimpin berarti menggembalakan, untuk mengajar itu berarti jabatan guru.
Galatia 3:16-18
3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.

Galatia pasal 3 ini berbicara janji Tuhan kepada Abraham dan kita terima sekarang.
Galatia 3:29
3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Kristuslah yang bergumul di bukit tengkorak untuk merubah kutuk menjadi berkat.

Yohanes 16:12-15,7-11
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Ø  Memimpin ke dalam seluruh kebenaran menunjuk jabatan gembala.
Ø  Memberitahukan hal-hal yang akan datang menunjuk jabatan nabi.
Ø  Memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku menunjuk jabatan penginjil/pemberita.
Ø   Ayat 7 sampai 11 menunjuk jabatan rasul.

Jadi berkat Abraham itu adalah kuasa Roh Kudus kepada kita. Kita tidak punya hak, hanya Israel yang berhak. Tetapi ketika Kornelius dan keluarganya serta kerabatnya berkumpul, tidak beda apa yang mereka alami seperti pengalaman orang Yahudi menerima Roh Kudus, demikian juga pengalaman mereka bangsa kafir. Tuhan tidak membeda-bedakan. Itu membuat  orang Yahudi tercengang-cengang.

Kalau kita sekarang menerima berkat urapan Roh Kudus di dalam penggembalaan, dalam pemberitaan Injil, dalam pengajaran, dalam pekerjaan nabi dan rasul, ayo kita hargai itu. Baik roh rasul, nabi, penginjil dan guru, semuanya itu sudah terakumulasi di dalam penggembalaan. Sebab gereja dibangun pada:
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Gembala bukan nabi tetapi roh nabi menyatakan diri sehingga kita ditunjukkan hal-hal yang akan terjadi ke depan. Kalau ada pembukaan rahasia Firman Tuhan, itu berarti hikmat mahrifat, penginjilan dan guru. Jangan kita tergoda dengan perkataan “nanti di sini akan datang nabi, nanti juga rasul datang di sini”. Sangat keliru kalau kita seperti itu, padahal tujuan dari lima jabatan ini sudah jelas yaitu untuk pembangunan Tubuh Kristus.

Makanya dalam penggembalaan, seorang gembala harus bergumul untuk dipercayakan berita yang akan datang, itu jabatan nabi. Apalagi dalam menuntun, itu memang tugas yang paling utama dari seorang gembala. Ini yang Tuhan tuntut bagiku. Kalau saudara menerima dan paham ini, puji Tuhan. Sebab tidak semua orang akan menerima dan paham.

Perhatikan bagaimana kita menerima berkat Abraham ini. Tadinya kita bangsa kafir hanya ada di bawah kutuk tetapi Tuhan gantikan dengan berkat. Berkat jasmani sudah senang kita terima. Tetapi ini berkat yang membuat kita untuk melangkah ke Yerusalem baru, tetapi sering kita anggap itu hal yang murahan! Yang kita banggakan berkat jasmani. Jangan kita buat onar di bukit gundul! Jangan kita buat onar di mana Yesus bertarung untuk merubah kutuk menjadi berkat. Sebab ini membuat hati Tuhan sedih dan pilu. Sampai Tuhan mengatakan “Aku tidak sanggup” sebab Tuhan melihat kenajisan. Sehingga terpaksa Tuhan mengirimkan surat cerai.

Pegang berkat Abraham ini sebab sudah Tuhan ganti di atas bukit gundul (tengkorak).

Apa yang Tuhan lakukan ini adalah supaya orang Israel mengenang apa yang Tuhan perbuat ketika Bileam mau mengutuk nenek moyang mereka, supaya tersentak hati mereka. Supaya jangan ada yang bersundal di pinggir jalan. Lebih sial lagi yang di pinggir jalan ini malah orang percaya. Dia merenggangkan paha supaya setiap orang yang lewat tertarik. Dia tidak tahu bahwa aurat Mesir itu besar. Artinya nafsu dunia untuk menajiskan saudara besar sekali. Sekarang ini dunia berusaha mau menajiskan kita. Dunia sekarang masuk dalam gereja, bukan gereja yang membawa berita kesaksian kepada dunia. Mereka tidak tahu bahwa itu adalah nafsu dunia yang begitu besar ingin menajiskan kita. Apalagi yang tadi disebut babel, itu adalah jerat. Iblis itu mau menjerat saudara, jangan sampai kita kena.

Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Dirus itu berarti hujan lebat (deras). Kalau di dalam gereja, di dalam ibadah kita sudah tidak ada hujan yang lebat, ini sudah gejala bahwa yang tidak benar ada di dalamnya. Apalagi sudah dekat buah mau dimatangkan kemudian hujan tertahan, bisa terjadi gagal panen. Kalau di dalam gereja tidak turun Firman pengajaran itu tanda-tanda ada kecemaran, bukit gundul sudah dinodai, berkat Abraham baginya sudah tidak jelas lagi.

Hujan itu dibawa oleh angin dari sebelah utara.
Amsal 25:23a
25:23 Angin utara membawa hujan,

Dalam susunan Tabernakel, yang ada di sebelah utara adalah meja roti pertunjukkan. Kalau kita melihat meja roti sudah terbayang bagi kita angin yang datang itu dari sebelah utara supaya kita bisa mencium aroma dua menjadi satu. Dua tumpukan roti ada dalam satu meja, satu ketul roti dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik. Jadi kalau angin itu datang dari sebelah utara kita bisa mencium aroma Mempelai Laki-laki Sorga dan penampilan Mempelai WanitaNya.

Olehnya itu jangan biarkan dalam gereja tanpa hujan yang deras. Kalau ada orang yang mau meninggalkan tempat yang ada hujan deras lalu pergi ke tempat yang tidak ada hujannya, silahkan! Tetapi jangan mimpi menjadi Mempelai Wanita Tuhan, orang itu akan menjadi mangsa antikristus.

Kita sudah mendapatkan tiupan angin dari sebelah utara yang membawa hujan sehingga kita menikmati dibawa dua menjadi satu. Itulah langkah yang ada tanda damai sejahtara. Jangan kita bermasa bodoh, tetap pergi beribadah walaupun tidak ada hujan turun di situ. Kalau itu yang terjadi maka yang kita petik hanya malu.
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Kalau ada orang yang saudara nasihati kemudian dia tidak peduli, biarkanlah, anggap dia orang yang tidak tahu malu. Orang ini suka mempermainkan Tuhan.
Yeremia 3:4-5,19-20
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."
3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.

Setelah dikatakan mereka memanggil Tuhan “Bapaku” diteruskan mereka seperti isteri yang tidak setia kepada suaminya. Betapa pedihnya hati Tuhan diolok-olok. Dari sejak kecil kita menyebut Dia kawan. Tetapi kemudian diurai oleh Tuhan, yang menyebut Tuhan itu “Bapaku” itu sebenarnya isterinya Tuhan tetapi malah sudah menjadi pengolok.

Perjuangan Tuhan untuk merebut saudara di bukit gundul, di bukit tengkorak, bukanlah sesuatu yang dapat kita entengkan, itu perjuangan yang luar biasa. Tetapi kadang kita tidak sadar-sadar, masih ada juga yang suka berulah. Jangan sampai bukit gundul itu saudara cemarkan! Jangan sampai kesaksian kita akan korban Kristus kita isi dengan lalat yang mati. Minyak tukang obat sekalipun manjur tetapi kalau diisi dengan lalat yang mati tidak akan laku. Makanya harus dibersihkan. Saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu butuh pembersihan dari Tuhan. Jangan sampai saya menjadi hamba Tuhan yang melangkah salah.

Panggilan Bapa itu bukan asal sebab ada hubungannya dengan Pencipta. Panggilan itu juga sama dengan panggilan kepada suami.
Ulangan 32:6
32:6 Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?

Bapa itu juga adalah penebus.
Yesaya 63:16
63:16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.

Kita ini bangsa kafir yang telah ditebus oleh Tuhan. Itu sudah kita alami, sekarang kita sedang dicipta oleh Tuhan lewat Firman pengajaran untuk menjadi mempelai wanitaNya.
Efesus 4:24-25
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Tega orang Israel mempermainkan Penebusnya, tega mereka mempermainkan Suami mereka, tega mereka mempermainkan Pencipta. Dulu orang Israel, sekarang jangan kita tiru perbuatan mereka.

Maleakhi 1:6
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

Kita ada di sini untuk bertemu dengan Bapa kita, sekaligus Pencipta kita, sekaligus Dia mengatakan bahwa Dia adalah Suami kita. Kepada kita bangsa kafir dibuka peluang, jangan kita anggap biasa saja. Rebut dan kejar pribadiNya. Jangan sampai kita surut langkah.

Tuhan memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar