20170312

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 12 Maret 2017 Pdt. Handri Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Keluaran 11:4-8 Tulah kesepuluh diberitahukan
11:4 Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir.
11:5 Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung hewan.
11:6 Dan seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah Mesir, seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan ada lagi.
11:7 Tetapi kepada siapa juga dari orang Israel, seekor anjing pun tidak akan berani menggonggong, baik kepada manusia maupun kepada binatang, supaya kamu mengetahui, bahwa TUHAN membuat perbedaan antara orang Mesir dan orang Israel.
11:8 Dan semua pegawaimu ini akan datang kepadaku dan sujud kepadaku serta berkata: Keluarlah, engkau dan seluruh rakyat yang mengikut engkau; sesudah itu aku akan keluar." Lalu Musa meninggalkan Firaun dengan marah yang bernyala-nyala.

Musa memberitahukan bahwa tulah kesepuluh akan terjadi pada tengah malam.
Tengah malam ini menunjukkan keadaan dunia akhir zaman, yaitu:
ð  Puncak kelemahan daging
ð  Puncak kegelapan dosa

Bagi orang dunia keadaan akhir zaman ini merupakan kesempatan untuk berbuat yang jahat dan berbuat yang najis, sehingga terjadi kematian rohani. Terbukti sekarang semakin banyak orang yang sudah tidak malu lagi melakukan dosa.

Ada 3 macam kematian anak sulung :
1.      Kematian anak sulung Firaun (pewaris takhta) → kematian roh, sehingga tidak ada kesempatan untuk duduk di takhta sorga bersama Yesus, tetapi masuk kematian kedua yaitu kematian kekal di neraka.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

2.      Kematian anak sulung budak perempuan → kematian jiwa/batin.
Dikaitkan dengan batu kilangan. Batu kilangan untuk menggiling gandum menjadi tepung. Gandum/tepung menunjuk pada Firman. Jadi, jiwa yang mati adalah pikiran dan perasaan (batin) yang tidak bisa lagi menerima Firman Pengajaran yang benar= pikiran yang dibutakan= pikiran tumpul sehingga tidak bisa mengerti pembukaan rahasia Firman.
2 Korintus 3:14
3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Perasaan tumpul= tidak punya perasaan kepada Tuhan/ tidak mau mengikuti kehendak Tuhan/ hidup menuruti hawa nafsu daging.
Efesus 4:19
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

3.      Kematian anak sulung hewan → kematian tubuh yaitu tidak menggunakan tubuh untuk bertobat akhirnya mati rohani, binasa untuk selama-lamanya.

Jika kita tidak mau membawa tubuh untuk menyembah Tuhan, maka akan mengalami kematian anak sulung dan mengarah pada kematian kekal di neraka.

Pada waktu tengah malam menunjuk dunia akhir zaman ini. Orang kristen duniawi tidak lagi menggunakan tubuh, jiwa dan rohnya untuk mencari perkara rohani, tapi hanya digunakan untuk perkara-perkara jahat dan najis, sehingga mengalami kematian rohani yang mengarah pada kematian kedua di neraka.
 
Apa yang harus kita lakukan di tengah malam ini supaya tidak mati rohani?
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

·         Menggunakan waktu dan kesempatan untuk mendengar “seruan mempelai”= kabar mempelai/ Firman Pengajaran yang benar. Ini satu-satunya suara yang bisa membangunkan rohani kita.

Firman Penginjilan= kabar baik, untuk orang-orang yang haus, yang masih hidup dalam dosa, supaya percaya dan diselamatkan → Amsal 25:25

Firman Pengajaran= kabar mempelai, Firman yang memberitakan tentang Yesus sebagai Mempelai yang akan datang dalam kemuliaan, untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan.

Kita mau dibawa untuk menjadi mempelai wanita Tuhan. Hubungan mempelai adalah hubungan yang paling dekat, seperti tubuh dan kepala. Yesus digambarkan sebagai Mempelai Pria Sorga (Kepala) dan gereja Tuhan digambarkan sebagai mempelai wanita Tuhan (tubuh).

Hubungan ayah dan anak bisa terpisah (seperti anak bungsu yang hilang), hubungan guru dan murid bisa terpisah (ada murid-murid yang menyangkal Yesus). Tetapi hubungan mempelai/kepala dan tubuh tidak dapat dipisahkan (hubungan suami dan istri secara rohani).
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Ayo, kaum muda remaja manfaatkan waktu dan kesempatan untuk mendengar kabar mempelai/ Firman Pengajaran kabar mempelai supaya rohani terbangun/ hidup.

Firman Penginjilan itu bagaikan susu, setelah bertumbuh kita tidak mungkin hanya minum susu terus tetapi harus ditingkatkan pada makanan keras (Firman Pengajaran).

Rohani terbangun= berjaga-jaga dan sadar= berjaga-jaga dan berdoa.
1 Tesalonika 5:4-6
5:4 Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
5:5 karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

Ada 3 hal yang harus dijaga:
1)      Iman supaya tetap teguh, yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Pengajaran yang benar sehingga mendarah daging dalam kita= pegang teguh satu Firman Pengajaran yang benar.
1 Petrus 5:8-9
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Hati-hati, kita menghadapi singa (iblis) yang berjalan keliling, beredar-edar untuk mencari siapa yang akan digigit dan ditelan. Jadi, cara menjaga iman supaya tetap teguh: jangan beredar-edar= tergembala sungguh-sungguh.
Syarat tergembala adalah:
o   masuk kandang.
Yohanes 10:1-3
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Kandang penggembalaan secara jasmani berbeda-beda (organisasi). Tetapi kandang secara rohani tidak boleh beda, organisasi apapun harus sama kandang rohaninya. Kandang rohani= kemah suci/ Tabernakel yang dibangun oleh Musa. Salah satu ruangannya adalah ruangan suci, di situ ada 3 macam alat dan alat-alat ini sudah hancur semuanya. Tetapi sekarang dalam pengertian rohani:
a)      Meja Roti Sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci→ persekutuan dengan Anak Allah di dalam Firman Pengajaran dan korban Kristus = domba diberi makan.
b)      Pelita Emas = ketekunan dalam ibadah raya → persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus = domba diberi minum.
c)      Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam doa penyembahan → persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya = domba bernafas.

Jika domba makan, minum dan bernafas maka domba akan sehat dan bertumbuh. Domba yang bertumbuh, bulunya dicukur= domba yang masuk dalam kandang tidak sulit untuk berkorban yaitu korban waktu, korban tenaga, korban harta.

o   Dengar-dengaran pada suara Firman= praktek Firman
Jika mendapat tawaran kerja, gaji yang tinggi tetapi tidak bisa tergembala itu adalah godaan setan, sebab membuat kita sulit untuk beribadah. Kalau itu dari Tuhan berarti akan mendorong kita untuk bisa beribadah melayani Tuhan.

2)      Pakaian pelayanan yaitu tetap setia beribadah melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia masing-masing.
Wahyu 16:15
16:15 "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."

Markus 11:1-7
11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.
11:3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
11:4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.
11:5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?"
11:6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

Tergembala itu seperti keledai muda tertambat. Pasti ditunggangi Yesus menuju Yerusalem baru. Kalau kita tergembala dan disucikan oleh Firman Pengajaran yang benar, maka pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Sama seperti keledai, punggungnya dialasi pakaian untuk ditunggangi oleh Yesus menuju Yerusalem, (sekarang menuju Yerusalem baru).

Sudah punya pakaian pelayanan harus dijaga, jangan sampai dilepaskan. Caranya: beri punggung untuk ditunggangi Yesus= melayani dengan suatu beban, sehingga pasti sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.

Pemimpin pujian, pemain musik, singer, yang bawa kolekte harus dengan beban, harus tanggung jawab melayani, jangan gampang-gampang melepas pelayanan. Sekecil apapun pelayanan kita, harus dengan tanggung jawab dan sungguh-sungguh.
Melepaskan/ meninggalkan pelayanan= telanjang= hidup dalam dosa, mati rohani.

Beban/kuk dari Tuhan itu enak dan ringan.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Jadi, kalau kita melayani dengan rasa ada beban/ tanggung jawab maka semua menjadi enak dan ringan, damai sejahtera. Arahnya jelas ke Yerusalem baru, menjadi mempelai wanita Tuhan.

Wahyu 17:16
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar