20170319

Kebaktian Umum, Minggu 19 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Penyerahan anak

Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.

Pemahaman dan pengenalan raja Daud ini berangkat dari didikan orang tua. Orang tualah yang menceritakan bagaimana keberadaannya dalam kandungan. Orang tua juga yang mengajar dia untuk memanggil nama Tuhan. Orang tua juga yang mengajarkan kepadanya bahwa di depan ada kesusahan yang besar.

Ini nubuatan buat kita umat Tuhan. Kalau dulu ini diucapkan oleh raja Daud sebagai nabi, maka ini nubuatan bukan untuk dirinya lagi tetapi untuk kita umat Tuhan. Sebab Daud bukan hanya seorang raja tetapi Alkitab mengatakan dia adalah seorang nabi. Nubuatannya juga menyangkut pribadi Tuhan Yesus. Ini nubuatan ganda untuk menunjuk pribadi Yesus dan juga untuk kita.

Bagi kita gereja Tuhan, utamanya orang-orang tua sadarlah, apa yang ada di pangkuan kita, kita bertanggung jawab dihadapan Tuhan untuk mengajarkan kepada mereka tentang Tuhan yang saudara sendiri yakini bahwa Dia adalah Pencipta serwa sekalian alam, Penebus bahkan Dia juga adalah suami.

Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Lebih dahulu pada kalimat di atas disebut suami. Itu sebabnya dalam kisah Tuhan Yesus menyerahkan anak-anak, suami isteri, orang-orang tualah yang berkepentingan membawa anaknya untuk diserahkan supaya dijamah oleh Tuhan, bahkan Tuhan Yesus memeluk dan memberkati anak-anak itu.




Ibadah Raya

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:12-17
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."

Kita masuk pada percikan darah yang ketiga di depan Tabut Perjanjian. Jadi Wahyu pasal 2 dan pasal 3 dalam susunan Tabernakel kena pada tujuh percikan darah di depan Peti Perjanjian. Ini berbicara tentang penyucian terhadap gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman untuk mempersiapkan diri masuk pada penyucian agar tidak kena kesusahan besar atau 3,5 tahun aniaya antikristus.

Pergamus artinya:
ð  Perkawinan
ð  Asimilasi

Itu memang terbukti terjadi dalam jemaat ini. Ini umat Tuhan, orang Kristen, orang percaya sama seperti saudara dan saya. Mereka adalah orang yang berpegang pada nama Tuhan. Dikatakan oleh Firman Tuhan mereka adalah orang yang beriman.

Wahyu 2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Kalau dilihat, hebat jemaat ini. Mereka berpegang pada nama Tuhan dan tidak menyangkal imannya. Jadi mereka kuat. Siapa yang menyangka jemaat ini ada pada posisi musuh Tuhan. Jadi jangan kita menipu diri kita “saya ini sudah berpegang pada nama Tuhan, saya tidak menyangkal iman sekalipun ada tantangan” tetapi mengapa posisi mereka musuh Tuhan. Di mana letak kesalahannya?

Karena asimilasi, di dalamnya sudah ada percampuran. Yang ditekankan di sini ajaran campur, ada perkawinan antara pengajaran yang benar dengan yang tidak benar. Sekalipun mereka berpegang pada nama Tuhan tetapi kalau di dalamnya ada ajaran campur, ajaran yang tidak sehat maka mereka menjadi musuh Tuhan. Yaitu ada ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus, ini sudah menjadi pelajaran dalam sidang jemaat Pergamus.

Jemaat Pergamus ini adalah jemaat yang berpegang pada nama Tuhan dan beriman kepada Tuhan, tetapi di dalamnya ada ajaran campur. Kalau tidak ada percikan darah, kasihan sidang jemaat ini. Tetapi mereka masih mendapat teguran Tuhan itu pertanda Tuhan masih memberikan kesempatan agar mereka kembali pada kemurnian ajaran Tuhan, kembali pada Alkitab, jangan menganut ajaran campur.

Mereka berpegang pada nama Tuhan dan iman mereka begitu kuat, apalagi ketika gembala mereka adalah Antipas. Antipas dibakar di hadapan sidang jemaat. Dia bukan dibakar langsung di atas api unggun tetapi dia dimasukan dalam perut lembu dari tembaga lalu api dibakar di bawah perut lembu itu. Kemudian diancam “kalau engkau menyangkal Tuhanmu maka engkau kami lepaskan. Tetapi kalau tetap percaya akan kami bakar”. Dan Antipas menjawab “saya tidak mau menyangkal Tuhan karena aku telah ditolong oleh Tuhan. Aku tidak pernah dikhianti oleh Tuhan, masakan aku akan mengkhianati Tuhan. Antipas tetap setia sampai mati, sama seperti Tuhan Yesus setia sampai mati. Karakter yang ada pada Antipas ini sama seperti yang ada pada Kristus Yesus.
Wahyu 1:5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --

Tetapi sepeninggalnya Antipas, jemaat Pergamus kehilangan sosok gembala yang setia kepada Tuhan, setia kepada pengajaran yang benar, setia kepada ajaran yang sehat dan akhirnya jemaat ini disusupi pengajaran Bileam dan Nikolaus sehingga terjadi asimilasi, terjadi pengajaran campur.

Lebih dahulu saya sebagai gembala harus mengoreksi diri. Jangan sampai dari mimbar ini saya memberitakan ajaran campur atau saya mengizinkan orang untuk menyampaikan pengajaran yang tidak sehat lagi, pengajaran yang menyesatkan. Kasihan saya dan kasihan jemaat kalau seperti itu. Saya tidak mau dianiaya oleh antikristus. Tentu pelayanan kami tujuannya agar jangan sidang jemaat masuk dalam aniaya 3,5 tahun. Sengsara yang besar ini sudah di ambang pintu, mau ke mana kita.

Di katakan oleh Firman Tuhan, iblis sudah diam di dalam sidang jemaat Pergamus. Kalau dalam jemaat sudah berbagai macam pengajaran di dalamnya, sudah tidak tahu memilih mana yang sehat dan benar lalu semua diterima, berarti itu mempermanensikan iblis di dalam sidang jemaat! Ini yang berbahaya. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus jeli melihat, kasihan nanti sidang jemaat. Kita sudah dekat masa penyingkiran jangan sampai kita tidak masuk pada penyingkiran. Bencana kalau tidak tersingkir, itu karena sudah mempermanensikan takhta iblis dalam sidang jemaat, sebab dikatakan takhta iblis ada di sana.

Jangan sampai kita mempermanensikan takhta iblis. Kalau Firman Tuhan datang kepada kita bagaikan pedang tajam bermata dua yang menyayat-nyayat kehidupan kita, terima itu. Karena itu adalah cara Tuhan untuk melepaskan tangan iblis yang mencengkram kita.

Menghadapi pengajaran Bileam ini, Tuhan membutuhkan pedang. Kalau saudara melihat dalam Bilangan pasal 22, untuk menghadapi Bileam yang diundang oleh raja Balak untuk mengutuk orang Israel, Tuhan menghadang Bileam dengan pedang tajam di tengah jalan.

Dalam sidang jemaat Pergamus sudah ada roh Bileam di dalamnya, makanya perlu pedang bekerja. Kalau pedang tidak bekerja, kasihan jemaat ini. Yang diperangi adalah ajaran Bileam dan Nikolaus yang sudah bertahkta di situ. Oleh sebab itu kita gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini harus waspada.

Kita tahu gerakan Bileam itu sebab sangat jelas dalam Alkitab, namun ini yang tidak disadari oleh gereja Tuhan. Fatal kalau yang sudah ada dalam pengajaran malah mengadopsi ajaran ini. Prakteknya pelayan Tuhan matanya menjadi biru sehingga meninggalkan kemurnian pengajaran dicampur dengan ajaran lain karena mengejar persoalan uang, persoalan upah! Sehingga dalam pemberitaannya hanya bicara tentang berkat-berkat. Memang persoalan berkat-berkat itu yang paling diminati oleh gereja Tuhan karena cenderung daging kita menyukai berkat-berkat jasmani. Kalau pelayan Tuhan seperti itu berarti sudah membuat takhta iblis di dalam hatinya. Ini yang berbahaya, saya takut dan ngeri dengan ini.

Kalau iblis sudah diam di dalamnya maka dibutuhkan pedang.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

Gereja Tuhan bagaikan kebun anggurnya Tuhan. Kebun Mempelai ini akan dibersihkan Tuhan dengan pedang yang kuat, besar dan tajam. Meluncur menunjuk kecepatannya dan melingkar itu menunjuk kekuatannya. Jadi pekerjaan iblis yang meluncur dan melingkar itu mau menghancurkan rohani saudara. Makanya dalam sidang jemaat butuh pedang Firman.

Yesaya 27:2
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok!

Tidak akan ada nyanyian kebun anggur yang elok kalau tidak dihancurkan lebih dahulu lewiatan ular yang meluncur dan melingkar, lewat pedang. Kalau ada lewiatan kemudian ada pujian itu berarti bohong, itu dibuat-buat, bukan pekerjaan Firman yang benar di dalamnya. Malah mereka sementara mempermanensikan iblis di dalam gereja, tetapi pujiannya menggelagar. Jangan sampai kita menyanyi “sorga, sorga, sorga mulia, Yesus segera datang” tetapi kita mempermanensikan takhta iblis. Karena apa? Karena di dalam gereja Tuhan ada pengajaran campur. Itu sebabnya perlu percikan darah, yaitu penyucian oleh pedang Firman Allah.

Yesaya 27:3
27:3 Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;

Kalau gereja Tuhan mengalami penyucian dan pembersihan oleh pedang Tuhan yang besar, kuat dan tajam, itu berarti kita mendapat perhatian Tuhan untuk dijaga dan disiram terus dengan Firman sehingga kita menjadi kebun anggur Tuhan yang elok. Sehingga pujian yang saudara naikkan untuk Tuhan, walaupun tidak loncat-loncat, itu pasti berkenan kepada Tuhan.

Itu sebabnya pujian harus bareng dengan pedang. Untuk apa pedang? Untuk membersihkan gereja Tuhan, jangan sampai ada ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus di dalamnya.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Pujian tanpa ketajaman Firman di dalam gereja, pujian itu bisa tidak punya nilai. Sedangkan Pergamus saja yang sudah berpegang pada nama Tuhan, imannya begitu kuat, tetapi toh Tuhan mengatakan “Aku akan memerangi kamu”. Sesungguhnya yang mau Tuhan perangi dalam diri jemaat Pergamus ini adalah pengajaran yang palsu.

Saya sebagai hamba Tuhan ingat ikrar di gedung Go Skate di jalan Embong Malang Surabaya pada bulan Oktober 1981. Di mana hamba-hamba Tuhan bergandengan tangan dan berikrar untuk memerangi pengajaran yang tidak sehat, pengajaran palsu di dalam gereja. Kalau Tuhan angkat perang kepada ajaran Nikolaus dan ajaran Bileam, mengapa kita malah beramah-ramahan!

Sekarang ini banyak pelayan mengejar kemuliaan dunia dan meninggalkan panggilan yang utama. Berarti memposisikan diri musuh Tuhan dan mempermanensikan takhta iblis. Ngeri saya kalau seperti itu.

Olehnya itu hamba Tuhan harus ada pedang di mulutnya. Berarti hamba Tuhan tidak damai dengan ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus kalau ada pedang di mulutnya.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Ini posisi kami hamba Tuhan. Kalau di hadapan sidang jemaat ada seperti ini, itu pertanda Tuhan sedang memerangi ajaran yang tidak benar. Tuhan mau membersihkan gereja Tuhan dari lilitan ekornya iblis. Karena dia begitu cepat meluncur, kita kalah cepat. Dan dia akan melingkar, itu kekuatan untuk meremukkan gereja Tuhan. Tanpa pedang di mulut hamba Tuhan, hamba Tuhan tidak berdaya menghadapi pekerjaan iblis. Tetapi kalau ada pedang Firman Tuhan di mulut hamba Tuhan maka Tuhan jamin akan melindungi dia. Bahkan menjadikan dia bagaikan anak panah yang runcing di dalam tabung panahNya, berarti dia ada pada perlindungan Tuhan.

Kalau gereja Tuhan mendapatkan percikan darah, berarti sekaligus kita menikmati pekerjaan pedang Firman Tuhan lewat mulut hamba Tuhan sehingga bukan hanya hamba Tuhan yang dilindungi namun jemaat juga dilindungi oleh Tuhan. Justru tujuan akhir adalah untuk jemaat, supaya menjadi mempelai wanita sudah pasti dilindungi oleh Mempelai Pria Sorga.

Jangan sampai kita terjebak oleh ajaran Bileam, Nikolaus. Kita perhatikan bentuknya ajaran Bileam ini.
Bilangan 22:7-12
22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
22:8 Lalu berkatalah Bileam kepada mereka: "Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku." Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam.
22:9 Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: "Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?"
22:10 Dan berkatalah Bileam kepada Allah: "Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan:
22:11 Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau mereka."
22:12 Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."

Ini jalan Bileam. Bileam melihat bingkisan yang begitu banyak di depannya tetapi masih ada roh takut akan Tuhan. Dia bertanya dulu kepada Tuhan “bolehkah aku pergi”. Hal itu berawal Tuhan yang lebih dulu datang dan bertanya kepada Bileam “siapa orang-orang yang ada di rumahmu”. Singkatnya Bileam mengatakan kepada utusan Balak tidak sesuai dengan apa kata Firman. Hanya 1/3 dia ungkapkan, 2/3 disembunyikannya.

Pada waktu berhadapan dengan utusan yang pertama, Bileam belum tahu apa rencana Tuhan. Tetapi ketika menghadapi utusan yang kedua Bileam sudah tahu rencana Tuhan tetapi berpura-pura tidak tahu!

Ayat 12 adalah pemberitahuan dari Tuhan. Saat Bileam menerima utusan yang pertama dan dia belum tahu apa sebenarnya rencana Tuhan. Tetapi ada tiga hal yang Tuhan beritahu kepada Bileam malam itu:
1.      Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka.
2.      Janganlah engkau mengutuk bangsa itu.
3.      Sebab mereka telah diberkati.

Jemaat Pergamus saat itu sudah tahu rencana Tuhan tetapi tetap menerima ajaran Bileam. Lebih-lebih lagi kita sekarang ini, kita sudah tahu apa sebenarnya tujuan Tuhan membebaskan saya dan saudara dari Mesir yaitu dunia ini. Amat terlebih kami hamba Tuhan. Kalau kami sudah tahu persis rencana Tuhan kemudian menerima ajaran Bileam maka itu berarti mempermanensikan takhta iblis di dalam pelayanan kami sehingga sidang jemaat bukan dibersihkan dan dibawa pada kegenapan rencana Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi malah menjadi mangsa iblis.

Menghadapi utusan yang kedua Bileam sudah tahu rencana Tuhan, tidak perlu lagi dia bertanya kepada Tuhan. Dia sudah tahu tetapi tetap mengikuti pemuka-pemuka Moab. Sebagai hamba Tuhan sudah tahu rencana Tuhan kemana umat diarahkan. Tetapi kenapa menghambat rencana Allah dengan memasukan ajaran Bileam. Artinya melayani dengan mengejar upah.
Bilangan 22:21-23
22:21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi, dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan pemuka-pemuka Moab.
22:22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu untuk memalingkannya kembali ke jalan.

Menghadapi Bileam, perlu pedang. Jemaat Pergamus yang sudah ada takhta iblis di dalamnya lewat pengajaran Bileam, untuk itu perlu pedang. Siapa yang memegang pedang? Malaikat Tuhan. Gembala-gembala sidang jemaat yang ada di Asia Kecil itu digambarkan sebagai malaikat sidang jemaat. Kami gembala-gembala, jangan berpura-pura di hadapan Tuhan. Saya harus memegang pedang, untuk apa memegang pedang? Untuk memangkas roh Bileam di dalam gereja Tuhan.

Bagaimana pengajaran Bileam ini?
Bilangan 22:32
22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.

Jadi jalan Bileam adalah jalan kebinasaan. Ajaran Bileam itu mau membinasakan. Prakteknya bagaimana?
II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

Hal inilah yang paling tidak disuka kalau dikoreksi. Padahal ajaran dan praktek-praktek seperti itu justru menuju pada kebinasaan. Bila ditegur oleh Tuhan lewat malaikat Tuhan, kadang berbalik marah. Ini yang berbahaya.

Jangan sampai kami gembala menuju pada kebinasaan sehingga akhirnya sidang jemaat yang kami layani mengikuti jalan kebinasaan. Ini jangan sampai terjadi. Pengajaran campur yang sudah bergerak dalam sidang jemaat Pergamus ini adalah pengajaran yang membinasakan.

Saya takut kalau terbayang hal ini, sebab kata kebinasaan itu bukan kata yang elok. Makanya saya takut. Jangan sampai kami melayani tetapi tujuannya hanya mengejar berkat jasmani. Sehingga tidak cukup menerima korban dan perpuluhan, masih juga mencari pekerjaan yang lain. Itu sudah mempermanensikan takhta iblis! Itu sebabnya saya takut.

Bukan berarti tidak ada godaan-godaan kepada kami. Awalnya kami melayani di sini banyak godaan. Ketika masih melayani jemaat yang satu dua orang, ada bisikan “kau masih kuat, masakan tidak bisa menggarap sawah, tidak bisa menggarap ladang menanam cengkeh”. Tetapi saya tahu itu bisikan iblis yang mau menghancurkan saya!, tetapi puji Tuhan semua teratasi. Jangan sampai kita terjebak dengan bujukan ajaran Bileam.

Kita berpegang pada nama Tuhan dan beriman kepada Tuhan itu sudah indah. Tetapi waspada! Jangan sampai saudara dijejali dengan ajaran yang tidak sehat yaitu ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus. Nikolaus artinya suara orang banyak yang menguasai dari pada suara gembala. Lihat saja sekarang, gembala itu hanya menjadi pajangan.

Oleh kemurahan Tuhan sampai saat ini Tuhan masih memberikan pencerahan dan penjernihan pikiran saya untuk berpegang pada ajaran yang sehat, saya tidak mau diganggu gugat.

Pedang bermata dua ini sebenarnya dipercayakan kepada imam dari suku Lewi.
Ulangan 33:8
33:8 Tentang Lewi ia berkata: "Biarlah Tumim dan Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa, dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba;

Tumim itu pedang dan Urim itu terang. Ini adalah orang-orang yang lolos dan luput dari tantangan.

Ulangan 33:9
33:9 yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara-saudaranya dan acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-Mu dan menjaga perjanjian-Mu;

Secara hurufiah ini terdengar tidak sopan dan tidak hormat. Tetapi apakah ini yang dimaksudkan oleh Tuhan? Ketika Musa berseru “siapa yang memihak Tuhan!” bukan “siapa yang memihak Musa” maka orang Lewi yang maju berdiri dengan Musa dengan pedang terhunus. Mereka inilah yang diangkat oleh Tuhan untuk melayani. Lalu siapa yang menyembah lembu emas baik itu ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya atau anaknya harus diparang. Itu menunjukkan murkanya Tuhan. Tuhan tidak mau ada sesembahan yang lain, tidak mau ada ajaran yang lain dalam gereja.

Tidak ada kompromi. Keras dan tajam kalau orang itu dipercayai oleh Tuhan bukti pedang di tangannya, ada tumim dan urim. Bukan berarti tidak mengasihi orang tua, anak, suami atau isteri, tetapi tidak boleh ada kompromi. Kalau namanya soal keselamatan jangan ada gangguan sebab kita menuju pada Tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita untuk bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Ulangan 33:10-11
33:10 mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu kepada Yakub, hukum-Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-Mu dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu.
33:11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."

Ada perlindungan Tuhan kepada orang ini. Tanpa dia membela diri, Tuhan yang menjadi pembelanya. Jemaat Pergamus ditolong oleh Tuhan. Bukan berarti Tuhan mengatakan “Aku datang memerangi kamu” tanpa lebih dahulu ditawarkan pendamaian. Lebih dahulu Tuhan menawarkan pendamaian kepada mereka. Oleh sebab itu terimalah pedang Tuhan yang menyucikan.

Balak tidak tanggung-tanggung mengorbankan segala-galanya demi tujuan yang salah. Hanya untuk menghadang rencana Tuhan dalam kehdiupan bangsa Israel. Seandainya bujukan Balak kepada Bileam ini berhasil dan Bileam mengutuk semua orang Israel, maka Yesus tidak datang dan saudara bersama saya tidak akan ada seperti sekarang ini. Tetapi puji Tuhan, rencana Tuhan tidak bisa dibatalkan oleh siapapun.

Kita tidak berkorban untuk menghadang rencana Tuhan tetapi justru untuk memacu diri kita mencapai rencana Tuhan. Apakah saya dan saudara benar seperti itu?.
Ajaran campur itu justru mengundang bencana.
Yehezkiel 4:9
4:9 Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.

Jadi roti yang dimakan oleh Yehezkiel pada waktu dia berbaring 390 hari di sebelah kiri, adalah roti campur, bahannya dari bahan campur. Padahal roti yang sehat dan murni menurut Imamat pasal 24:5 dst, berasal dari gandum yang benar-benar murni, tidak ada campuran.

Apalagi gandum jelai, itu hanya makanan untuk kuda, kata Firman Tuhan (1 Raja-raja 4:28). Jadi kalau makan makanan campur, itu membuat hawa nafsunya menjadi besar!  Lihat saja dalam gereja yang mengkonsumsi pengajaran campur, nafsunya dunianya begitu besar, tidak ada kontrol lagi sebab tidak ada Firman pengajaran yang sehat di dalamnya.

Kenapa nafsu tidak bisa terkontrol? Karena membiasakan makan roti campur, menerima pengajaran campur! Jangan kita seperti itu, biarlah kita mengagungkan pengajaran Firman Tuhan. Kita agungkan ajaran yang sehat dan buktikan nafsu kita dikontrol oleh ajaran Firman yang sehat. Jaga baik-baik apa yang ada dalam diri kita.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

40 hari Yehezkiel berbaring di sebelah kanan. Kita lihat pada zaman Yehezkiel, pemahaman orang Israel tentang tangan kanan minim sekali tetapi pemahaman tentang tangan kiri itu yang dominan.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Ajaran Bileam selalu dominan tangan kiri yaitu kekayaan dan kehormatan. Kalau itu yang kita kejar maka sulit untuk merendahkan diri apalagi menerima kalau direndahkan. Kalau kita dominan yang tangan kanan yaitu Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita untuk Kristus Mempelai Laki-laki Sorga, sekalipun kita diapakan kita bisa menerima.

Kita mau memeriksa diri, jangan sampai dari belakang mimbar ini saya sajikan pengajaran yang tidak sehat. Jangan sampai mengangkat pengajaran yang tidak sehat walaupun terdengar di telinga kita “ini bagus karena menekankan soal berkat Tuhan sebab kita butuh untuk sekolah anak dan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga”. Kalau ciri seperti itu ada sesungguhnya sedang mempermanensikan takhta iblis dan menggeser takhta Tuhan di dalam gereja.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Berarti ada yang memalsukan firman Tuhan di zaman rasul Paulus.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Rasul Paulus terbuka saja untuk dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan manusia. Kalau ajaran salah, jangan didengarkan.

II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Ilah akhir zaman itulah mamon. Inikan yang dikejar oleh Bileam. Sehingga Alkitab mengatakan dalam Bilangan pasal 22 tadi bahwa keledai melihat malaikat Tuhan dengan pedang terhunus tetapi Bileam tidak melihat, dia sudah buta! Mengapa dia buta? Karena yang dia lihat hanya onggokan berkat yang dibawa utusan Balak. Tetapi soal yang rohani dia buta! Disayangkan dia menjadi lebih rendah dari keledai sebab dia buta. Dia menjadi buta karena melihat ilah akhir zaman yaitu mamon.

Ini yang bahaya di dalam sidang jemaat Pergamus. Kalau dulu jemaat Pergamus diganggu dengan ajaran Bileam ini, jangan berpikir kita yang hidup di akhir zaman tidak diganggu dengan hal itu. Adalah tugas dan tanggung jawab kami hamba Tuhan, harus ada pedang di mulut kami. Ini percikan darah, kepada kami hamba Tuhan lebih dahulu.

Tidak bisa melihat Injil Kemuliaan Kristus berarti tidak bisa melihat Kabar Mempelai sehingga bisa menjadi pengolok, menjadi pengejek, penista dan pengumpat. Karena matanya buta dan tidak bisa melihat. Mengapa buta? Karena dia melayani hanya mencari kemuliaan dunia, itulah ilah zaman akhir.

II Korintus 9:1-2
9:1 Tentang pelayanan kepada orang-orang kudus tidak perlu lagi aku menuliskannya kepada kamu.
9:2 Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau." Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang bagi banyak orang.

Apa yang diperbuat itu menjadi rangsangan bagi orang lain.
Jangan kita kena ragi dari Nikolaus dan jangan kena ragi pengajaran Bileam karena hal itu membinasakan. Kalau di dalam gereja menganut ajaran campur, berarti itu mempermanensikan takhta iblis di dalam gereja, bukannya menggusur takhta iblis untuk diisi dengan takhta Sorga. Yang Tuhan kehendaki supaya kita mempermanensikan takhta Sorga di dalam gereja Tuhan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar