20170328

Kebaktian Doa Puasa, Selasa 28 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Firman Tuhan diulang-ulang untuk memberikan kepastian. Mungkin ketika pertama kali disampaikan baru barisan pertama yang mengerti, setelah diulang kedua kali barisan kedua mengerti dan begitu seterusnya.
Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

Berulang dia menyurati bagi keselamatan yang disurati.
Filipi 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1 Lain daripada itu, hai saudara-saudaraku, hendaklah kamu bersukacita di dalam Tuhan. Maka tiada aku segan berulang menyuratkan perkara serupa itu kepadamu, karena ia itu menjadi selamat bagi kamu.

Amsal 20:12
20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

Kita akan membuktikan apakah telinga dan mata saudara dibuat, dijamah atau dipegang oleh Tuhan. Akan kita buktikan melalui Firman Tuhan.

Kita menggelar ibadah doa puasa. Pangkalnya puasa itu ada pada Imamat pasal 16 dan pasal 23. Pertama kali Tuhan meminta doa puasa adalah kena mengena dengan pesta yang keenam, mau masuk pada pesta yang ketujuh. Jadi doa puasa itu mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Sebab pesta grafirat atau pesta pendamaian adalah proses tuntas penyucian gereja Tuhan untuk menyambut Yesus sebagai Kepala atau Mempelai Laki-laki Sorga yang akan membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah yang disebut penyingkiran gereja.

Kita sudah ada di ambang penyingkiran gereja. Kalau puasa kita tidak benar seperti yang telah ditekankan, maka bisa menutup kesempatan masuk dalam penyingkiran.

Dalam Imamat pasal 23 dan Imamat pasal 16, ditekankan orang berpuasa itu tidak boleh bekerja. Artinya tidak boleh ada aktivitas daging/ tidak ada suara daging lagi.
Imamat 16:29-30
16:29 Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
16:30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN.

Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Jadi, tujuan doa puasa untuk menghentikan suara daging, untuk membungkemkan suara daging. Karena kalau daging itu masih aktif bersuara itu alamat tidak masuk penyingkiran karena masih ada aksi-aksi daging, ada letupan-letupan daging. Makanya kita butuh doa puasa.

Puasa =  pantang, bukan hanya pantang makan tetapi pantang segala-galanya. Dalam hal ini pantang dosa, pantang kejahatan, pantang kenajisan. Katakan “Ya” terhadap Firman dan katakan “tidak” terhadap dosa. Jangan “tidak, ya” kepada Firman dan kepada dosa juga “tidak, ya”.

Kita masuk dalam suasana rohani untuk dibawa dalam doa puasa ini agar kita belajar bagaimana seharusnya kita meredam suara daging ini. Itu berawal dari telinga yang diciptakan oleh Tuhan. Telinga ini ada hubungannya dengan Firman. Telinga harus suka dengar Firman dan memang itu tujuan Tuhan menciptakan telinga kita.

Ayub 36:10
36:10 dan ia membukakan telinga mereka bagi ajaran, dan menyuruh mereka berbalik dari kejahatan.

Ajaran ini kita terima, tujuannya supaya aksi dari ajaran itu menghancurkan segala suara daging kita dan sifat tabiat daging kita yang suka menyenangkan daging lewat gerakan dosa kejahatan dan kenajisan. Kalau itu masih ada maka saat ini masih tetap membutuhkan Firman pengajaran dan izinkan tangan Tuhan menjamah telinga saudara.

Ini kena pada pesta Grafirat dan itu sudah kesempatan yang terakhir untuk kita kembali pada jalan yang benar. Di sana ada pekerjaan grafirat, pekerjaan pendamaian oleh pekerjaan Korban Kristus lewat Firman pengajaran sehingga suara daging kita distop oleh Firman pengajaran.
II Korintus 6:6
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

Kita ini diperhadapkan pekerjaan yang besar, berarti kita dipercayakan Tuhan untuk menanggung suatu pelayanan demi mempersiapkan gereja Tuhan, termasuk kita yang bergerak dan bekerja ini, sebab sudah dekat penyingkiran gereja. Oleh sebab itu telinga ini harus kita biasakan mendengar Firman. Seperti langit-langit di mulut kita membedakan makanan.

Telinga itu harus bisa membedakan “ini pengajaran yang benar” dan “bukan pengajaran yang benar”. Kalau telinga itu dijaman oleh Tuhan, dia pasti bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak. Tidak asal saja menerima pengajaran.
Ayub 12:11; 34:2-3
12:11 Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan?
34:2 "Dengarkanlah perkataanku, kamu orang-orang yang mempunyai hikmat, berilah telinga kepadaku, kamu orang-orang yang berakal budi.
34:3 Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.

Tujuan Tuhan menjamah telinga kita supaya kita bisa membedakan. Akhir zaman ini muncul berbagai macam pengajaran yang bisa membuat kita bingung. Tetapi kalau telinga kita dijamah oleh Tuhan dan kita serahkan kepada Tuhan, apalagi dalam doa puasa seperti ini, maka tidak akan ada perkataan yang bisa membuat saudara kalang kabut.

Kalau benar saudara adalah domba Tuhan maka mendengarkan suara asing, saudara akan lari karena telinga sudah dibiasakan mendengar Firman pengajaran yang benar. Bagaimana bisa membawa diri dalam penyucian yang terakhir kalau telinga kita tidak dibiasakan mendengar yang benar dan hanya mendengar pengajaran campur. Kalau mengatakan semua pengajaran itu baik, orang itu berarti tidak punya pengalaman penyucian di dalam Tuhan.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Kita sudah ada di ruas jalan akhir, ada pada masa penyucian tuntas, masakan kita masih mau dibingungkan oleh firman pengajaran yang lain. Mohon kepada Tuhan supaya Tuhan memegang telinga kita untuk mendengarkan Firman pengajaran yang benar dan kalau mendengar pengajaran yang salah kita lari. Itu benar-benar dombanya Tuhan.
Yohanes 10:5
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Ini karena dia punya pengalaman melekat kepada pokok. Melekat pada pengajaran yang selama ini sudah membentuk kehidupannya. Sehingga tidak longgar leher lagi, menoleh sana sini lagi. Apalagi kalau kami hamba Tuhan, yang sekarang ini banyak yang berjatuhan. Itu memalukan! Di mana telingamu dulu ketika mendengar suara Firman pengajaran dalam sekolah Alkitab atau saat KKR!

Begitu kuat manuver dan siasatnya iblis untuk menghantam saudara karena dia tahu kita sudah ada pada bulan yang ke tujuh tanggal 10 di mana terjadi penyucian tuntas, sebab tanggal 15 akan terjadi penyingkiran gereja.
Imamat 23:27,34
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi TUHAN tujuh hari lamanya.

Kita harus memperhatikan sekarang, apakah telinga kita dijamah oleh Tuhan, tentu ada yang mau kita dengar. Bagaimana juga dengan mata kita. Dua indera ini memegang perang apakah hidup kita terarah pasti atau tidak.

Mata dan telinga ini harus dijamah dan ditangkap oleh Tuhan. Secara lahiriah semua telinga kita diciptakan oleh Tuhan. Tetapi secara rohani bagaimana dengan telinga rohani dan mata rohani kita. Mata kita secara jasmani ini adalah jendela tubuh, tetapi jendela jiwa dan rohmu mana. Telinga jasmani ini telinga tubuh, tetapi bagaimana dengan telinga jiwa dan telinga roh, apakah sedang dibentuk oleh Tuhan.

Telinga kita mendengar dari suara yang satu itu, jangan bermacam-macam. Jangan pengajaran campur, sebab kalau seperti itu saudara tidak akan tersingkir dan akan tertinggal 3,5 tahun aniaya antikristus. Tidak masuk penyingkiran gereja, berarti tidak masuk pesta pondok daun-daunan.

Domba itu tidak jalan sendiri, dia bergerombol dalam satu rombongan.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Tidak hanya disebutkan “domba” tetapi “domba-domba” berarti ada dalam persekutuan,  dalam satu gembala, satu suara penggembalaan. Jangan lain-lain. Jangan hanya seperti fellowship tahi kambing, dalam perut satu, tetapi ketika keluar terpancar satu satu ke sana kemari.

Suara gembala itu satu, maka domba itu  ada dalam satu persekutuan yang digembalakan oleh satu gembala, bukan gembala yang asing. Ini yang dibutuhkan. Sebab di dalam penggembalaan ini menghadapi dua musuh. Musuh ada di luar dan ada di dalam. Kalau telinga kita tidak ditangkap oleh Tuhan maka kita tidak tahu di luar ada musuh dan di dalam juga ada musuh. Yang ada di luar itu suara asing, yang ada di dalam adalah perampok dan pencuri.
Yohanes 10:9-10
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Musuh di luar adalah suara asing (ajaran palsu), musuh di dalam adalah pencuri dan perampok. Kalau mata dan telinga kita tidak ditangkap oleh Tuhan, kita tidak bisa membedakan.

Kapan awal telinga dan mata saudara dijamah oleh Tuhan. Kita akan melihat lebih dahulu persoalan telinga.

Ø  TELINGA
Ketika Tuhan mengerjakan pekerjaan penebusan adalah awal Tuhan mengerjakan pekerjaan membuat telinga kita. Ada tujuh ucapan Tuhan Yesus di kayu salib yang harus kita dengar dan kita harus hidup di dalamnya.

1)      Suara yang pertama diperdengarkan adalah suara pengampunan
Telinga kita harus mendengar suara pengampunan. Di situ awal telinga kita ditangkap oleh Tuhan. Tanpa Korban Kristus tidak ada pengampunan.
Lukas 23:24
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Ini suara yang harus ditangkap telinga kita. Dia mengerjakan pekerjaan pendamaian di atas kayu salib itu.

Alasan untuk mengampuni ini tidak perlu susah dicari-cari, satu saja alasan Tuhan untuk mengampuni. Apakah begitu kita dilahirkan oleh ibu kemudian masuk TK, SD, SMP dan seterusnya lalu kita melakukan dosa itu apakah memang kita tahu. Alasan ini bukan hanya sekedar alasan. Kalau saja saudara tahu dosa itu membawa saudara pada alam maut, pasti tidak akan saudara lakukan. Tetapi ada yang mendorong saudara, raja kerajaan maut itu mendorong saudara sehingga saya dan saudara terlibat dalam dosa itu.

Ini tidak hanya ditujukan kepada serdadu Romawi atau imam-imam. Ayat yang berisi perkataan Tuhan Yesus ini untuk kita semua.

Kalau telinga kita sudah dipegang oleh Tuhan untuk mendengar suara pengampunan, apakah ini cukup untuk diri kita atau gereja kita? Itu sebabnya kita menggelar ibadah persekutuan Tubuh Kristus ini bukan hanya untuk kita tetapi untuk diperdengarkan kepada orang lain. Ini sudah suara pengampunan yang terakhir, kita mau kembali atau tidak.

Kalau dalam bekerja melayani Tuhan kita ada salah paham, jangan sampai saling membelakangi untuk selamanya. Betulkah telinga kita mendengar suara Tuhan itu? Apakah kita bisa melepaskan pengampunan, apakah bisa memaafkan saudaramu, memaafkan temanmu, memaafkan rekanmu. Atau malah gulung lengan baju mau berkelahi.

Ingat, menggelar even besar seperti ini, iblis tidak akan diam diri. Dia cemburu dengan kertakan gigi, siapa yang lewat mau dia telan. Oleh sebab itu buktikanlah telingamu sudah ditangkap oleh Tuhan. Kita tidak lagi tersandung karena telah menerima suara pengampunan.

Suara pengampunan ini langsung dinikmati oleh orang yang dekat dengan Tuhan Yesus. Dia mendengarkan suara yang kedua.

2)      Lukas 23:43
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Dikatakan “hari ini” bukan besok atau sebentar malam. Mengapa dia bisa menerima perkataan Yesus yang kedua ini? Sebab dia mendengarkan suara yang pertama dan dia menegur temannya.
Lukas 23:40-41
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Ada pengakuan dan itu didengar oleh Tuhan Yesus. Seiring dia menegur temannya, di dalamnya ada pengakuan dari dirinya. Inilah orang yang memanfaatkan seruan Tuhan Yesus yaitu tawaran pengampunan. Dia menerima langsung, tidak tunggu lama.

Olehnya saudara yang dikasihi Tuhan, saya dan saudara, apakah benar telingamu sudah mendengar ini. Kalau saudara sudah mendengar ini maka kita juga berkata “kita pantas harus dihukum”. Puji Tuhan, dia mendapatkan pengampunan hari ini juga.

Apa yang dikatakan oleh penjahat ini yang menyentuh hati Tuhan Yesus.
Yohanes 23:42
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

Ini yang memukau hati Yesus. Pandangannya jauh ke depan sekalipun saat itu dia melihat Yesus disalib, tetapi dia tahu Yesus akan bangkit dan akan datang sebagai Raja di dalam kemuliaan. Ini bahasa yang mengetuk hati Yesus. Dia punya keyakinan dan pengharapan tentang kedatangan Yesus sebagai Raja di atas segala raja.

Memang ketika Yesus naik ke Sorga, terjadi perpisahan. Saat terangkat Tuhan Yesus menumpangkan tangan memberkati mereka.
Lukas 24:51
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.

Berbicara perpisahan ini memang sangat mengharukan. Satu contoh ketika Daud dan Yonatan akan berpisah, mereka berpelukan saling tangis menangisi. Daud yang lebih cepat menguasai diri, Yonatan tidak bisa menguasai diri dan dia menangis terus di bahu Daud. Setelah selesai itu maka Daud pergi dan Yonatan pergi, mereka berpisah.

Apalagi perpisahan Paulus dengan tua-tua Efesus, dia mengatakan “aku akan pergi dan kamu tidak akan melihat mukaku lagi”. Mereka berlutut di tepi pantai, sesudah itu mereka memeluk Paulus dan menangis.

Orang yang disalib itu tahu memang dia akan berpisah dengan Yesus, tetapi dia tahu dan yakin Yesus akan kembali dan tidak akan terpisahkan lagi. Tuhan Yesus juga langsung mengklaim “hari ini engkau bersama dengan Aku” berarti mereka tidak akan terpisahkan lagi.

Jangan sampai kita menggelar Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus dan setelah itu kita malah berpisah. Hal itu jangan terjadi. Orang yang disalib itu tidak pisah dengan Tuhan Yesus, pandangannya jauh ke depan. Sama-sama menghembuskan nafas tetapi mereka sama-sama di Firdaus.
Kalau kita mendengarkan suara Yesus di atas Golgota ini memang secara tubuh kita terpisah tetapi secara rohani kita tidak terpisahkan dengan Tuhan. Itulah yang disebutkan dalam surat Tesalonika adelpos: jauh di mata tetapi dekat di hati.
1 Tesalonika 2:17
2:17 Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.

Secara tubuh, perpisahan itu memang mengharukan.
Kisah Para Rasul 20:36-38
20:36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
20:37 Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.
20:38 Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Apakah murid-murid tidak terharu berpisah dengan Yesus? Mereka terharu. Tetapi kita mendengarkan suara, secara tubuh kita terpisah, kita di dunia dan Dia di Sorga. Tetapi secara rohani kita sama-sama menikmati Firdaus.

Suara itu harus ada pada saudara. Katakanlah “saya memang pantas dihukum”. Tetapi kalau saya tidak mengaku karena tetap merasa tidak bersalah, maka Firdaus jauh dari kita. Tetapi kalau kita mengakui dan merasa bahwa memang kita salah maka Firdaus itu hari ini juga kita nikmati.

3)      Yohanes 19:25-27
19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Ayat ini bicara tentang nilai atau suasana titipan dalam penggembalaan. Yesus menitipkan ibunya kepada murid-muridNya tetapi secara spesial kepada Yohanes. Perpisahan memang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi Yesus menitipkan ibuNya kepada Yohanes untuk digembalakan.

Suara yang ketiga ini mengandung nilai mendorong kita untuk berada pada penggembalaan yang tidak salah, tidak sembarang. Kalau telinga kita belum diciptakan dan dibentuk melalui Korban Kristus maka kita belum membawa diri kita untuk digembalakan di tempat yang pasti sesuai titipan Tuhan.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

Sebabnya dalam doa puasa ini, kami hamba-hamba Tuhan, jadilah alamat yang tepat di mana Tuhan menitipkan domba-dombaNya untuk digembalakan. Bagaimana aksi kita ketika Tuhan mempercayakan domba-domba untuk kita gembalakan. Ternyata yang paling banyak merusak kebun anggur, kebun mempelai, adalah gembala-gembala. Kalau di situ saya titip anakku, titip isteriku, titip cucuku, bakal jadi apa mereka nanti.

Kalau masa lalu kita sudah salah, berarti telinga kita sudah salah sentuhan, bukan disentuh oleh Tuhan lagi. Maka segera kita kembali supaya kita bersama dengan orang yang dekat dengan kita didorong pada penggembalaan yang tepat.

Orang-orang tua, anakmu yang mungkin akan melanjutkan studi di manapun nanti, ingat itu anakmu! Itu buah nikahmu, dagingmu itu. Jangan salah titip mereka kalau saudara masih mau memiliki dia. Jangan karena perhitungan dan pertimbangan kita yang duniawi sehingga kita lupa jiwa orang itu, apalagi kalau itu adalah anak kita sendiri.

Ini suara Yesus yang ketiga ketika ada di Golgota. Suara itu mengarahkan pada penggembalaan. Buktikan telingamu, telinga isteri, telinga orang tua, bahwa telingamu sedang dibentuk dan dipolesi oleh Tuhan. Jangan asal titip anak dalam penggembalaan. Lihat hasilnya nanti kalau salah titip, saudara gigit jari kalau salah menitipkan anak, bahkan saudara bisa terpisah untuk selama-lamanya. Jangan sampai kita tercerai.

Olehnya Tuhan mau merekrut kita supaya tidak terpisah. Bagaimana caranya? Akui! Setelah kita mengaku dosa dan salah kita maka Tuhan Yesus berkata “hari ini engkau bersama dengan Aku” berarti kita tidak pisah lagi dengan Kepala. Tetapi kalau kita mempertahankan kesalahan kita, mempertahankan kebenaran diri sendiri maka jauh Firdaus. Malah kesulitan akan bertubi-tubi datang dan tidak pernah pupus karena tidak pernah mengaku bahwa telah melakukan kesalahan.

4)      Matius 27:46
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Kalau benar telinga kita mendengar proses pekerjaan penebusan Kristus di Golgota dan telinga kita mendengar suaraNya, maka akan berdiri bulu kuduk, kita akan merinding dan gemetar. Sebab begitu ngeri kalau Tuhan meninggalkan kita. Bukan sesuatu yang enak kalau kita ditinggalkan Tuhan.

Oleh sebab itu hari-hari terakhir ini jangan kita membiasakan diri meninggalkan Tuhan. Jangan kita membiasakan meninggalkan waktu-waktu ibadah. Satu saat kalau Tuhan yang meninggalkan kita itu ngeri. Kalau telinga kita mendengar seruan ini kita akan mengatakan kepada Tuhan ”jangan tinggalkan aku”. Kalau kita mengatakan jangan tinggalkan aku maka kita akan melekat terus kepada Dia karena ngeri kalau ditinggalkan Tuhan.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Itu kesimpulan dari peristiwa yang terjadi di taman Eden. Yesus menunjukkan betapa ngerinya keturunan Adam kalau Tuhan meninggalkan. Melihat saja tayangan tentang peristiwa Yahudi yang dibantai oleh tentara Nazi, itu sudah mengerikan. Kenapa mereka bisa dibantai seperti itu? Karena mereka berkata “biarlah darah orang ini tertanggung kepada kami dan kepada keturunan kami”. Oleh sebab itu jangan coba-coba berucap salah.

Jangan coba main-main dengan Tuhan. Sejarah sudah mencatat ngerinya kalau ditinggalkan oleh Tuhan. Kalau sejarah sudah mencatat lalu kita berpura-pura tuli dan tidak mau mendengar seruan Tuhan ini, jangan salahkan lagi hamba Tuhan kalau engkau mengalami kesusahan yang besar.

Tujuan doa puasa ini dan KKR adalah untuk menularkan kengerian yang kita rasakan bila ditinggalkan oleh Tuhan kepada lain orang.

Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Itu sebabnya dia bersegera untuk berpegang pada perintah Tuhan.
Mazmur 119:60
119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

Mazmur 22:2
22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

Saya tidak mau ditinggalkan Tuhan dan jangan sampai saya meninggalkan Tuhan. Jangan karena persoalan sepeleh sehingga kita tinggalkan Tuhan. Memang sekarang kelihatan masih aman, masih bisa makan, minum, naik motor pergi ke sana sini, tetapi sebenarnya begitu berat kalau meninggalkan Tuhan.

Ini seruan dan peringatan Tuhan, beginilah nasib kalau ditinggalkan Tuhan. Ketika Yesus berseru “Eli, Eli, lama sabakhtani?” sebenarNya Dia memperagakan beginilah nasib kalau ditinggalkan Bapa di Sorga untuk peringatan bagi kita.

5)      Yohanes 19:28-29
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Juga ada yang berseru di dalam neraka “aku haus”. Sebenarnya Yesus menunjukkan “alam neraka seperti ini, inilah kondisi kalau nanti ada di neraka!”
Lukas 16:24-25
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Haus dan kesakitan itu suasana neraka. Sampai setetes air saja sangat dia butuh. Kesimpulannya, ucapan yang kelima ini adalah akhir perjalanan hidup manusia yang menolak pekerjaan penebusan. Diperlihatkan betapa hausnya manusia itu nanti dalam suasana neraka. Apakah ini hanya sekedar guyonan Tuhan Yesus atau hanya sekedar basa basi? Sekali-kali tidak!

Tuhan bicara dari sisi ini untuk kita dalam doa puasa ini. Mengingatkan kepada kita bahwa kita sudah ada pada ruas jalan akhir. Pesta Grafirat atau pesta pendamaian itu penyucian tuntas untuk masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Berarti jangan kita masuk di tempat yang haus itu. Lagi-lagi kita diingatkan oleh Tuhan.

Makanya kita melakukan doa puasa untuk menghadang suara daging yang suka menyeret kita ke tempat orang berseru “aku haus” yaitu di neraka. Suara daging ini mempunyai kekuatan mendorong kita untuk cemplung di tempat yang mana orang berseru “aku haus”.

6)      Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Ini bahasa untuk kita. Kalau telinga kita ditangkap oleh Firman, berarti pekerjaan Firman bekerja aktif dalam diri kita, maka suara daging tidak terdengar lagi dan pekerjaan penebusan selesai. Dengan arti kata sempurna.

Tujuan doa puasa itu untuk mempercepat dan menghacurkan atau merobek daging sehingga Roh Kudus itu bisa cepat bekerja dalam diri kita.

Perkataan selesai yang disebutkan Yesus di Golgota nyatakan bahwa telinga kita ditangkap oleh Tuhan. Kalau pekerjaanNya membuat telinga kita sudah selesai,  sudah ditangkap dan dikuasai oleh Tuhan sepenuhnya maka akan ada lagi perkataan selesai yang tetap terlaksana di dunia ini, untuk saya dan saudara.
Roma 9:27
9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

Sempurna itu berarti teleyohi (bahasa gerika), salem (bahasa Ibarni). Ini bagian dari kehidupan yang sudah ditangkap telinganya oleh Tuhan. Bukan lagi telinga yang senang mendengar gosip atau senang mendengar suara lawak yang sebetulnya itu pura-pura dan tidak membiasakan dirinya supaya telinganya ditangkap oleh Tuhan.

7)      Yohanes 10:11, 17-18
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

Hubungan dengan harga penggembalaan
Matius 27:50
27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Markus 15:37
15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.

Lukas 23:46
23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.



Ø  MATA

Mata ada hubungannya dengan Golgota karena mata dan telinga di buat oleh Tuhan. Awal mata kita ditangkap oleh Tuhan adalah di Golgota. Sekarang kita lihat apakah matamu sudah ditangkap atau diciptakan oleh Tuhan?

Ada 5 hal yang harus kita lihat dari Pribadi yang mengerjakan pekerjaan penyucian dan pekerjaan pendamaian yang akhir sekarang bagi kita:

1)      Yohanes 19:1
19:1 Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Pada umumnya kalau mencambuk seseorang itu pada bagian tubuh. Tubuh Yesus kena cambuk. Mata kita harus melihat tubuh yang dicambuk. Untuk tubuh dan daging ini ada dua kata di dalam Alkitab yaitu Soma dan Shal. Kalau berbicara tubuh Kristus menggunakan kata soma. Kalau tubuh Yesus secara jasmani itu shal. Tubuh jasmani Yesus sudah dicambuk, tetapi kita tubuh rohaniNya suka menghindar kalau dicambuk oleh Firman pengajaran.

Yang memegang cambuk ini adalah guru. Bicara guru tidak lepas dengan pengajaran. Mengapa anak Tuhan mengaku Tubuh Kristus tetapi tidak mau berhadapan dengan guru, tidak mau dicambuk, tidak mau menerima hajaran Firman Tuhan. Padahal Alkitab mengatakan “barangsiapa Kukasihi, dia Kutegur dan Kuhajar”.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Wahyu 3:19 (Terjemahan lama)
3:19 Maka seberapa banyak orang yang Kukasihi, Aku tegur dan ajar; sebab itu berusahalah serta bertobat.

Matamu lihatlah daging Yesus yang dicambuk. Kita tubuhNya, kenapa kita tidak mau dicambuk oleh Tuhan. Kalau mendengar Firman yang keras kita sudah geleng kepala dan tidak mau dengar. Memang perkataan Tuhan Yesus keras sehingga banyak yang meninggalkan. Jangan kita berulah kalau mendengar perkataan keras dari Tuhan. Izinkan tubuh kita dihajar oleh Tuhan, tidak menjadi masalah, justru alami penyucian.

2)      Yohanes 19:2
19:2 Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,

Mahkota duri kena mengena dengan kepala. Adakah orang yang mengetahui isi kepala orang lain. Kalau kepalaku ada isi atau kosong, anda tidak tahu. Tuhan Yesus adalah kepala. Yang bisa mengetahui isi kepala adalah Firman Nubuatan. Jadi Firman nubuatan yang menceritakan apa yang ada dalam rancangan Kepala itu. Ini bukan sesuatu yang didapati dengan enteng-enteng saja.

Markus 14:65
14:65 Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawal pun memukul Dia.

Markus 14:65 (Terjemahan Lama)
14:65 Maka mulailah beberapa orang meludahi Yesus serta menudungi muka-Nya, dan meninju Dia, serta berkata kepada-Nya, "Bernubuatlah!" Maka segala hamba itu pun menampar muka-Nya.

Hanya Roh Allah yang tahu apa yang ada pada Kepala/ hati Tuhan, apa yang dipikirkan oleh Tuhan Yesus.

Jadi dibuka dengan Firman pengajaran dan dilanjut dengan Firman nubuatan. Kita harus melek mata sekarang ini. Jangan sampai kita tutup mata dan tidak melihat arti Firman nubuatan. Itu belum terjadi tetapi sudah diperlihatkan kepada kita sekarang. Itulah yang kena mengena dengan Kepala. Semua ditanggulangi oleh Yesus. Yesus dimahkotai duri, ditinju, diludahi, dipukul kepalaNya, supaya saudara tahu apa yang akan terjadi di depan.

Itu sebabnya kita menggelar even Kebaktian Persektuan Tubuh Kristus supaya kita serempak bisa mengerti. Biarlah kita mengatakan “apa yang Engkau mau saya kerjakan, saya mau kerjakan” Biarlah Tuhan juga membuka pikiran orang lain seperti Tuhan membuka pikiran kita supaya kita semua mengerti secara serempak apa yang akan Tuhan lakukan ke depan ini.

3)      Yohanes 19:17
19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.

Saudara melihat salib, Yesus ada disana.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Apakah saudara melihat ini? Mulai dari diriku sebagai hamba Tuhan. Saya minta ampun kepada Tuhan kalau belum seperti ini dan masih mementingkan diriku. Kita mau melihat Yesus yang tersalib, bukan karena cinta diriNya tetapi karena Dia cinta kepada saudara dan karena Dia mengasihi Bapa.
Yohanes 10:17
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

Jadi saudara kekasih dalam Tuhan, setiap apa yang kita korbankan untuk pekerjaan Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, Tuhan mengatakan itu akan kita terima kembali.

Jangan semuanya hanya untuk diri kita sendiri. Kalau di masa pesta Grafirat ini kita masih mementingkan diri, kita akan gagal untuk masuk dalam pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja. Itu sebabnya kita harus berpuasa. Berpuasa artinya berpantang, bukan hanya pantang makan tetapi pantang melakukan dosa.

4)      Kolose 2:14
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

TanganNya kena paku itu menunjuk pelayanan seorang penginjil. kakiNya kena paku menunjuk perjalanan seorang penginjil, pelayan Tuhan, gembala, rasul dan sebagainya.

Hamba Tuhan itu bagaikan dipaku tangan dan di kakinya, dia bagaikan disandera. Tidak bisa sesukanya menggunakan tangan dan tidak sesukanya melangkah. Dia harus ada perhitungan apakah yang dia perbuat itu ada nilai rohani atau tidak, apakah langkahnya ada nilai rohani atau tidak. Kalau tidak ada nilai rohani lebih baik kaki dan tangan bagaikan dipaku.

5)      Yohanes 19:34,37
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:37 Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

Langsung berbicara tentang mata, mereka akan memandang Dia yang mereka tikam. Nilainya untuk saya dan saudara bagaimana? Lambung dan jantung Yesus kena tikam. Ini kasih yang tidak ada taranya, kasih yang tidak pura-pura, kasih yang ditandai dengan pengorbanan.
Roma 12:9
12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Kasih jangan diwarnai dengan yang jahat dan yang najis.
II Korintus 6:6
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;

Rencana pelaksanaan KKR ini berangkat dari akar rumput. Saya mohon kepada Tuhan “kalau ini adalah rencanaMu, tetapkan dalam hatiku” dan benar Tuhan menetapkan hatiku.

Matamu lihat 5 hal dan telingamu dengar 7 hal, itu membuktikan mata dan telingamu diciptakan oleh Tuhan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar