20170304

Kebaktian Doa, Sabtu 4 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 1:35-39
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.

Yohanes bersama dengan 2 muridnya. 2 itu adalah angka kesaksian. Berarti apa yang diajarkan oleh Yohanes kepada massa yang ada pada waktu itu adalah suatu kesaksian yang tidak dapat dibantah. Sekarang bukan lagi kepada mereka waktu itu, tetapi bagi saya dan saudara.

Kita kembali mau melihat bagaimana aktivitas Yohanes Pembaptis ini tidak hanya mau memperkenalkan Yesus kepada orang banyak sebagai Anak Domba Allah, tetapi juga dia mengajar untuk berdoa dan berpuasa. Dua hal ini bagaikan nafas hidup kita. Tabernakel dalam tubuh manusia, doa dan puasa (mezbah dupa emas) kena pada paru-paru. Kalau paru-paru terganggu maka sulit kita bernafas. Tetapi kalau sehat maka segar kita bernafas. Kalau doa dan puasa itu tidak saudara aktifkan, itu pertanda bahwa paru-paru rohani saudara terganggu sehingga doa puasa menjadi berat.

Menurut pelajaran Tabernakel dalam tubuh manusia, lambung dan usus 12 jari kena pada Meja Roti Sajian, jantung kena pada Peti Perjanjian, usus kena pada Pelita emas. Kalau kita ada sampai saat ini dan kita ini sedang bernafas, tetapi kita harus mengoreksi apakah nafas kita terkendala atau tidak. Artinya apakah doa penyembahan yang kontinue atau tidak. Kalau tidak berarti paru-paru rohani atau mezbah dupa yaitu doa kita terganggu.

Yohanes mengajarkan doa dan puasa.
Lukas 11:1
11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."

Markus 2:18
2:18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

Yohanes mengajar murid-muridnya berdoa serta berpuasa dan dia sadari ada tujuannya. Tujuannya tidak hanya berhenti pada yang diajarkan serta murid -murid yang dia ajar atau dirinya yang mengajar. Tujuannya adalah Dia yang sedang lewat, sehingga Yohanes berkata “tengoklah Anak Domba Allah”.

Dalam Yohanes 1:29-34 itu berbicara halaman Tabernakel. Setelah perkara halaman itu sudah mantap maka dia mengajar. Yohanes 1:35 disinggung tentang murid. Berarti mereka sudah mantap dalam pengajaran, sudah teguh dalam pengajaran. Mereka sudah diajarkan doa dan puasa. Tetapi doa dan puasa tanpa tujuan itu nihil, hanya menyiksa diri. Tujuannya adalah mengarah kepada Yesus Anak Domba Allah.

Bila kita berdoa dan berpuasa, berarti bernafas tandanya kita hidup, kita harus mengerti sasaran kehidupan kita. Jangan sampai saya bernafas, ada paru-paru, tetapi tidak mengerti tujuan. Yang paling banyak dimengerti oleh manusia sebagai tujuan hidup adalah meraih kesuksesan secara jasmani. Padahal bukan itu tujuan Tuhan memberikan kepada saudara paru-paru, jantung, usus 12 jari, dll. Tetapi tujuan Tuhan adalah supaya kita menjadi satu dengan Tuhan Yesus Anak Domba Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Begitu kita memaksa untuk bekerja tetapi tujuannya bukan untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus Anak Domba Allah. Coba periksa apa tujuanmu hidup, apa tujuanmu beribadah dan melayani Tuhan. Jangan hanya sekedar menggelar ibadah sebagai pengisi bahwa saya orang percaya, pengikut Kristus, tetapi tujuan sesungguhnya tidak jelas (gelap).

Ketika Yohanes telah mantap dalam pelayanan halaman, pada ayat 35 dia berdiri dengan dua murid, lalu Yesus lewat, maka murid-muridnya ini mengikuti Tuhan Yesus. Arah perjalanannya ke mana? Tentu pertanyaan dari murid-murid ini yang menjadi tujuan mereka yaitu “di mana Yesus tinggal?”. Apa dan di mana tujuan akhir dari Yesus, ini yang harus menjadi arah saudara dan saya.

Kita akan melihat doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus karena termotivasi melihat Yohanes Pembaptis mengajar murid-muridnya berdoa. Tuhan Yesus juga mengajar murid-muridnya berpuasa karena termotivasi melihat murid-murid Yohanes berpuasa.

Ketika dipertanyaan tentang puasa, Yesus langsung menampilkan diri “Aku Mempelai Laki-laki Sorga”.
Markus 2:18-19
2:18 Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa.

Ketika ditanya persoalan doa dan puasa, Tuhan Yesus mengkaitkan dengan mempelai laki-laki Sorga. Berarti berdoa dan puasa mengarahkan kita untuk bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki sorga. Inilah tujuan berdoa dan puasa yaitu supaya satu saat kita menjadi satu dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Itu sebabnya julukan Mempelai Laki-laki Sorga ini adalah “Anak Domba”.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Pengantin Anak Domba, Yesuslah Anak Domba itu. Sekarang ini bagaimana kita berdoa kepada Tuhan Yesus, atau kita hanya berdoa meminta. Yang ditekankan di sini adalah doa penyembahan untuk memberi kesempatan Roh Kudus bekerja leluasa dalam diri kita sehingga daging itu ditekan sampai tidak bersuara.

Matius 6:9-10
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Doa begitu mendasar yang Tuhan berikan kepada kita. Apakah ini bukan menekan keinginan daging. Kita berdoa “datanglah kerajaanMu” tetapi kita tidak mau diatur oleh aturan kerajaan itu. Begitu aturan kerajaan diterapkan, hal itu malah ditepis. Kalau seperti itu berarti kehidupan itu hanya berbohong. Meniru ajaran Tuhan tetapi prakteknya tidak jelas.

Kerajaan Tuhan datang dalam bentuk mini yaitu Tabernakel. Percaya (pintu gerbang), bertobat (mezbah Korban Bakaran), baptisan air (bejana Pembasuhan).

“jadilah kehendakMu”. Kehendak Tuhan adalah untuk menjadikan manusia insani ini menjadi manusia rohani. Manusia yang dikuasai keinginan daging setelah jatuh dalam dosa ini mau dijadikan manusia rohani supaya bisa menjadi pendamping/ belahan jiwa Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Datanglah kerajaanMu, berarti mau diatur oleh pemilik kerajaan itu. Bicara kerajaan tidak bisa lepas dengan raja. Raja itu adalah Tuhan Yesus. Terbukti dalam Lukas 19:14, banyak yang menolak Yesus menjadi Raja. Orang itu berpikir kalau menolak Yesus sebagai Raja maka dia bebas melakukan keinginan dagingnya, maka amanlah sudah. Dia tidak tahu satu waktu Raja itu akan menuntut pertanggungjawaban atas paru-paru, usus dua belas jari, jantung. Raja itu yang menciptakan tetapi manusia memakai salah.
Lukas 19:13-14
19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
19:14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Ini sindiran Tuhan kepada umat Tuhan pada waktu itu yang tidak mau Yesus menjadi raja. Silahkan saudara bebas melakukan keinginan dagingmu, tetapi satu saat Tuhan menuntut pertanggung jawabanmu.
Lukas 19:26-27
19:26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

“datanglah kerajaanMu” berarti mengakui Yesus sebagai Raja. “jadilah kehendakMu” berarti memberi hidup diatur oleh kehendak Tuhan. “di bumi seperti di sorga” supaya kita di bumi ada kaitan dengan sorga, sorga ada kaitannya dengan orang yang ada di bumi yang mengaku Yesus Rajanya dan memberi hidupnya untuk diatur oleh Raja. Kalau seseorang mengakui Yesus sebagai Raja dan memberi dirinya untuk mengikuti aturan Raja itu maka saudara ada hak untuk diam di Sorga. Betulkan saudara mengakui bahwa Yesus adalah Raja atau hanya sekedar ucapan, itu sama dengan membohongi dan mendustai Dia.

Kita minta “datanglah kerajaanMu” kemudian Tuhan kirimkan kerajaanNya dalam bentuk mini itulah Tabernakel. Mulai dari pintu gerbang, itu aturan Raja. Sampai tujuan akhir peti perjanjian di ruangan maha kudus. Di sana Anak Domba bersama penganten wanitaNya sudah menjadi satu. Tetapi apakah saudara sudah mantap di halaman? Kalau sudah mantap harus ditingkatkan ke ruangan suci dan terus ke ruangan maha suci.

Matius 6:11
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

“berikanlah kami” berarti bukan hanya untuk saya tetapi juga saya berdoa untuk orang lain. Di sini Tuhan mengajar untuk kita tidak kuatir akan hari esok. Yang ingin Tuhan berikan hari ini, hari esok ada kuatirnya sendiri. Berarti kalau kita berdoa, Tuhan sudah menyediakan apa untuk hari esok. Begitu kita umur panjang, maka kita menerima apa yang Tuhan sediakan hari sebelumnya. Tuhan mengatur supaya umatNya tidak diganggu dengan kekuatiran.
Matius 6:34
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Sebentar kita tidur, bangun besok pagi. Begitu bangun kita akan berkata “berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Berarti Tuhan menginginkan kita setiap hari ada hubungan dengan Bapa di Sorga yang menyuplai kebutuhan kita setiap hari.

Dalam Keluaran pasal 16 Tuhan sudah mengatur setiap orang menerima 1 gomer untuk setiap hari. Pada hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer dan itu cukup untuk hari esok. Berarti kita mengejar Firman dua menjadi satu, Kabar Mempelai, itu secukupnya untuk hari keenam. Kita sekarang ada di ujung hari yang keena. Apakah kita sudah merasa cukup, sudah memiliki 2 gomer atau belum? Kalau belum tersentuh hati dan pikiran kita untuk dua menjadi satu (menjadi Mempelai Wanita Tuhan) berarti belum cukup. Kalau mau cukup harus memiliki dua gomer menjadi satu.

Hari ini kita sudah harus memacu diri kita untuk memiliki Firman Mempelai, dua menjadi satu. Jadi kita didorong oleh Tuhan untuk mengejar, memburu dan meraih kedudukan dua menjadi satu. Ini bukan dari kita tetapi kita minta kepadaNya. Adakah sekarang ini saudara punya minat untuk ke sana? Kalau tidak ada maka itu gawat sekali (berbahaya).

Sekarang kita hidup pada hari yang keenam dan sudah mau masuk pda hari yang ketujuh yaitu kerajaan 1000 tahun. Ukuran yang pas untuk hari yang keenam ini adalah dua gomer, dua menjadi satu.

Matius 6:12
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Tuhan tidak pernah berkata tunggal, selalu berkata “kami”. Bahasa ini harus kita dalami. Ini pemahaman setiap pribadi bahwa anggota Tubuh Kristus yang bercorak ragam itu, semua membutuhkan pengampunan dan semua harus mempraktekkan pengampunan. Jadi ayat 12 ini adalah permohonan untuk kerukunan dan kedamaian antara anggota Tubuh Kristus. Kalau mengaku sebagai anggota Tubuh Kristus berarti saling melepaskan pengamunan dan saling mendapatkan ampun. Dalam nikah rumah tangga bagaimana, dalam berjemaat bagaimana, apakah ada kerukunan. Atau yang ada kebalikannya, saling cakar-cakaran. Kalau belum ada berarti belum mengakui orang lain itu saudaramu yang sama-sama harus mengalami penyucian.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Kalau isteri benci dan dendam kepada suami, bagaimana nikah bisa satu tubuh dalam Kristus. Ini arahan Tuhan supaya kita tahu kita ini sesama anggota Tubuh yang butuh penyucian, sekaligus kita paham bahwa Yesus adalah saudara kita. Yang menguduskan kita dan kita yang dikuduskan, bersaudara, sehingga Yesus tidak malu menyebut kita saudara.

Matius 6:13
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Pencobaan yang dimaksud di sini bukan karena kita sakit atau kekurangan makanan. Yang ditekankan di sini adalah 3,5 tahun aniaya antikristus. Inilah cobaan yang akan menimpa dunia secara menyeluruh. Itu yang dikatakan Tuhan kepada jemaat Filadelfia bahwa mereka akan dilepaskan dan dipelihara dari percobaan yang akan melanda dunia. Itu juga yang akan dibicarakan kepada jemaat Tiatira bahwa pengikut-pengikut Izebel itu akan Tuhan lemparkan ke dalam kesusahan yang besar.

Kalau kita ada kerinduan hati untuk tidak dibawa pada pencobaan besar karena ada dasar pada ayat 9 sampai ayat 12, tidak mungkin Tuhan tidak akan melepaskan kita atau menjauhkan kita dari pencobaan yang akan melanda dunia akhir zaman.

Dikunci dengan “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin“. Padahal kemuliaan ini yang Tuhan mau berikan kepada kita tetapi kita tidak minat, tidak serius. Awas, satu saat Dia akan datang dan tidak lama lagi, Dia akan menuntut pertanggung jawaban. “Mana dia yang tidak mengakui Aku menjadi Rajanya, bunuh di depanku!” kata Tuhan. Saat itu hukuman yang kejam akan dijatuhkan kepada orang yang menolak Yesus sebagai Raja. Mulai dari sekarang kita harus mempraktekkan ini, mari kita menyembah Yesus Raja kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar