20170305

Kebaktian Umum, Minggu 5 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Wahyu 2:8-11
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Smirna ini adalah salah satu dari tujuh sidang jemaat yang mewakili gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman. Dalam kitab Keluaran hal ini sudah dinubuatkan dengan 7 anak perempuan Yitro. Juga dalam Yesaya 4:1 ada 7 perempuan yang menubuatkan 7 sidang jemaat di akhir zaman.

7 anak perempuan Yitro ini teratasi gangguan dari gembala-gembala yang lain karena tampilnya Musa. Dengan tampilknya Musa maka 7 anak Rehuel ini terselamatkan dari jurus-jurus kenajisan.

Dalam Yesaya pasal 4, tujuh perempuan itu sepakat, punya niat yang sama agar mereka dibebaskan dari aib, dosa, kecelaan, dari onar. Mereka ada niat yang sama. Kita pun dalam nikah dan dalam berjemaat, mohon kepada Tuhan agar memiliki hati yang sama untuk sepakat agar dilepaskan dari aib. Kalau ada niat seperti itu maka itu akan menggetarkan sorga sehingga sorga akan beraktivitas untuk menguduskan karena pas dengan selera Sorga.

Kita harus mengerti selera Tuhan. Selera Tuhan adalah untuk membersihkan gereja Tuhan dari hambatan-hambatan yang mau menjadi kendala untuk jumpa dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mau membersihkan kita, kecuali tidak punya niat dan tidak punya minat maka Tuhan akan berpangku tangan atau berdiam diri. Tetapi selekasnya hati saudara ada niat untuk dibebaskan dari dosa dan cacat cela maka aktivitas sorga akan terlihat menggarap saudara dan akan terasa menjamah saudara. Itu sebabnya kita harus ada kesepakatan, harus ada ikrar.

Pada tahun 1981 bulan Oktober di jl. Embong Malang di Surabaya di gedung Go Skate, ada ikrar dari hamba-hamba Tuhan di bawah pimpinan Pdt. In Juwono dan Pdt. Totaijs untuk sepakat berpegang teguh pada pengajaran dan memerangi ajaran yang tidak sehat alias sesat apalagi palsu. Komitment pada waktu itu “biarpun lain organisasi yang penting satu pengajaran”. Dimakan oleh waktu, pengajaran Kabar Mempelai ini, yang tetap bertahan untuk mempertahankan ikrar hampir tidak nampak lagi.

Kita ada pada angka 7, pada akhir zaman, apakah ada niat dari hamba-hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran, untuk dilepaskan dari belenggu dalam nikah dan rumah tangga. Apakah ajakan niat ini ada pada sidang jemaat, sehingga kita punya niat yang sama untuk menyambut Yesus Mempelai Laki-laki Sorga dengan sikap mau dibersihkan dari dosa dan cacat kerut.

7 sidang jemaat ini kena pada 7 percikan darah. Dalam terang Tabernakel:
Ø  Jemaat Efesus kena percikan darah pertama
Ø  Jemaat Smirna kena percikan darah yang kedua
Ø  Jemaat Pergamus kena percikan darah yang tiga
Ø  Jemaat Tiatira kena percikan darah yang keempat
Ø  Jemaat Sardis kena percikan darah yang kelima
Ø  Jemaat Filadelfia kena percikan darah yang keenam
Ø  Jemaat Laodekia kena percikan darah yang ketujuh

Tetapi untuk kita yang hidup di ujung akhir zaman, tidak terpisah lagi, ketujuh percikan darah itu harus kena pada setiap pribadi.

Olehnya itu mari kita memperhatikan. Sekalipun kepada jemaat Smirna ada janji, kepada jemaat Efesus ada janji, kepada semua 7 sidang jemaat itu ada janji Tuhan. Tetapi janji itu tinggal janji jika tidak ada dua yang pegang peran.

Janji itu ditopang peran ibu yang bertanggung jawab menjadi pendoa syafaat. Ibu di sini bukan menunjuk ibu secara lahiriah tetapi ini berbicara kepribadian gembala sebagai ibu yang mengasuh dan merawat umat Tuhan. Ini tugas hamba Tuhan, tugas ini harus kami isi dengan doa syafaat, memohon kepada Tuhan agar rahasia Firman itu dibukakan bagi kita sekaligus mengunjuk-unjuk jemaat di hadapan Tuhan.

Untuk kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, kita harus melalui 6 pesta pendahulu. Dalam pesta ketiga ada unjuk-unjukan atau timang-timangan, juga pada pesta yang keenam. Siapa yang harus mengunjuk-unjuk, mengangkat-angkat atau menggoyang-goyang sidang jemaat? Itulah hamba Tuhan dalam status sebagai gembala. Itulah yang mengunjuk-unjuk sidang jemaat agar ada kegerakan rohani di dalam sidang jemaat. Alangkah sialnya kalau seorang gembala tidak paham persoalan ini, mau ke mana gereja Tuhan arahkan.

Itu sebabnya harus ada hamba Tuhan yang menunjuk-unjuk berkas hulu hasil yang dipersembahkan oleh umat kepada imam lalu imam ini yang memegang berkas itu lalu menggerak-gerakkan di hadapan Tuhan. Dulu memang diambil seberkas gandum di ladang lalu dibawa ke Bait Allah dan ada imam yang menyambut lalu dia goyang-goyang di hadapan Tuhan. Untuk zaman gereja Tuhan bukan lagi kita membawa hasil panen kita di depan mimbar, tetapi setiap pribadi adalah berkas-berkas gandum Tuhan yang harus ada di tangan penggembalaan yang mengunjuk-unjuk saudara supaya kehidupan rohani saudara bertumbuh. Ini tanggung jawab kami sebagai gembala yang tidak dapat dientengkan.

Berat tanggung jawab gembala yang menunjuk-unjuk. Mengapa? Sebab ada yang membahayakan. Sekalipun sudah diberikan janji namun itu bisa batal. Ada banyak janji di dalam Alkitab dan janji yang utama adalah kita memiliki sifat tabiat Ilahi, berarti kita tampil sempurna tanpa cacat dan cela. Namun itu bisa batal kalau tidak ditangani oleh ibu atau seorang gembala yang mengunjuk-unjuk dengan tepat di hadapan Tuhan.

Di depan kita ini sudah ada ancaman. Dunia yang selalu memikat kita lewat tayangan-tayangan di televisi seringkali memukau dan menggoda kita padahal sedang menuju pada kebinasaan, siapa yang bisa menolong hidup kita. Kalau Tuhan suruh bawa kepada imam berarti bukan tugas saudara sendiri untuk mengunjuk tetapi ada yang harus mengunjuk.

Surat itu ditujukan kepada malaikat sidang jemaat, berarti gembala. Dibangkitkan ingatannya, dibangkitkan perhatiannya supaya dia tahu apa selera dari Dia yang telah menebus 7 jemaat ini kemudian dipercayakan kepada malaikat sidang jemaat. Tanggung jawab gembala ini antara lain menjadi pendoa syafaat atau memberi penyahutan di hadapan Tuhan.

Dikatakan “barang siapa yang bertelinga hendaklah mendengar apa yang dikatakan oleh Roh”. Kadang hal ini menjadi rancu, apa gunanya gembala kalau kita menunggu apa yang dikatakan oleh Roh. Seakan-akan kata Roh Kudus dan gembala itu terpisah. Jangan lupa siapa yang mengangkat gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Berarti Roh Kudus ini berinteraksi dengan gembala, bergerak di dalam gembala. Jadi kalau dikatakan “barang siapa yang bertelinga hendaklah mendengar apa yang dikatakan oleh Roh” bukan berarti gembala bersuara sendiri dan Roh Kudus bersuara sendiri, itu sudah suatu kesatuan. Dengan kata lain gembala itu harus hidup dalam urapan Roh Kudus.
Seorang imam tidak boleh keluar dari ruangan kudus sebab di atasnya ada urapan Tuhan. Seorang hamba Tuhan juga harus berhati-hati berseloroh jangan sampai di dalamnya ada muatan najis dan jangan ada muatan kebohongan sebab Tuhan sudah mengingatkan perihal Imamat 21:12. Penampilan seorang hamba Tuhan sudah harus tampil beda dengan yang lain. Jangan hanya bicara “harus tampil beda dengan dunia” jika gembala sendiri tidak tampil beda dengan dunia. Itu berbahaya dan menjadi petaka bagi diriku.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

Selalu berada dalam ruangan suci berarti dia harus selalu ada dalam tiga macam ibadah. Dia harus ada persekutuan dengan Kristus Yesus lewat Firman pengajaran dan perjamuan kudus (meja roti sajian). Dia harus ada perseketuan dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya (kaki dian emas). Dia harus ada dalam persekutuan dengan kasih Allah lewat doa penyembahan dan doa penyahutan (mezbah dupa emas). Di situ dia harus ada. Seakan-akan kelihatan dia terpenjara tetapi sebenarnya hatinya bebas. Niat Tuhan tidak bermaksud memenjarakan hamba Tuhan.

Kalau kami mengerti bahwa dalam hidup kami ada minyak urapan Tuhan di atas kepala kami, maka itu yang harus kami jaga. Kalau kami hidup dalam tiga mcam ibadah dalam persekutuan dengan Putera Allah (meja roti sajian), dengan Roh Kudus (pelita emas) dan dengan Allah Bapa (Mezbah Dupa Emas), maka itu kami tularkan kepada jemaat untuk bersekut dengan Tuhan lewat Firman, Roh dan Kasihnya. Ini sudah ketetapannya Sorga, tidak boleh kita ganggu gugat.

Lewat ini, kami menyajikan kepada sidang jemaat sehingga sidang jemaat bersama dengan gembala dan benar-benar kita bisa mendengar suara Roh, mendengarkan Firman yang diungkapkan oleh Roh Kudus lewat pelayanan gembala.  Gembala dalam posisi sebagai ibu bertanggung jawab menyediakan susu yang murni atau pengajaran yang sehat. Mengapa? Sebab ada yang diwanti-wanti, diawas-awas, yang diingatkan.
Kisah Para Rasul 20:29
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.

Ini yang diingatkan oleh rasul Paulus, yang memegang mandat yang dipercayai Tuhan yang berani berkata “ikutilah teladanku seperti aku meneladani Tuhan”. Ini yang harus dijaga, setelah rasul Paulus meninggalkan mereka akan muncul serigala-serigala. Ini juga yang harus kita jaga, setelah para pendahulu Kabar Mempelai dipanggil Tuhan yaitu Pdt. In Yuwono, Pdt. Totaijs, Pdt. Pong Dongalemba maka mulai muncul serigala-serigala.

Kisah Para Rasul 20:30
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.

Bukan mengikuti Tuhan tetapi untuk mengikuti manusianya, mengikuti dagingnya. Olehnya setiap sidang jemaat ada malaikat, ada gembala sidang. Itu yang duluan dilawati Tuhan, mereka yang disurati. Mereka membaca dan mengerti selera yang mengutusnya bahwa mereka sudah mengkondisikan dirinya salah, supaya segera sadar. Ini adalah kasih sayang Tuhan yang ditujukan kepada gembala dan tujuan akhir adalah jemaat.

Kalau Alkitab menceritakan muncul serigala dari antara kamu, kita tidak bisa mengatakan itu tidak betul, kita tinggal melihat warnanya dan kita harus waspada di akhir zaman ini.

Inilah binatang buas yang Tuhan Yesus katakan. Burung ada sarangnya, serigala ada liangnya tetapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan KepalaNya. Itu sebabnya kita harus menjadi Tubuh Kristus agar menjadi tempat bagi Tuhan Yesus untuk meletakkan kepalaNya.

Setiap gembala yang diangkat oleh Roh Kudus itu ada syaratnya. Roh Kudus tidak akan mungkin berseberangan dengan 12 syarat gembala. Gembala ini bertanggung jawab agar janji itu menjadi kenyataan.
I Timotius 3:2-7
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah 1seorang yang tak bercacat, 2suami dari satu isteri, 3dapat menahan diri, 4bijaksana, 5sopan, 6suka memberi tumpangan, 7cakap mengajar orang,
3:3 8bukan peminum, 9bukan pemarah melainkan peramah, 10pendamai, 11bukan hamba uang,
3:4 12seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

Syarat gembala itu dibagi tiga:
1.      Kepribadian gembala itu sendiri
1)      Seorang yang tak bercacat (anephilemptos). Berarti dalam hidupnya tidak ada tuduhan-tuduhan penyelewengan dalam nikah, dalam kesucian nikahnya dan dalam keuangan amat terlebih dalam pengajaran. Sekarang ini syarat yang satu ini sudah diinjak-injak. Mengatakan dirinya gembala tetapi dalam persoalan ini dia tidak benar. Bagaimana kami gembala mau mengunjuk-unjuk jemaat kalau tangan kami kotor. Bagaimana jemaat mau ditumbuh kembangkan rohaninya kalau pengajaran sudah tidak benar.

Yang menggoda kami hamba Tuhan bukan cuma prajuritnya setan tetapi jenderalnya setan. Karena kalau kami jatuh, dampaknya besar sekali.
Dia juga harus tulus dalam pengajaran agar pengajaran Firman dipermuliakan.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Sekarang ini tidak mudah mencari gembala, kalau mencari pendeta banyak. Tetapi apakah mereka mengerti tahbisannya. Jangan saudara berpikir sudah ada yang menjalankan upacara ibadah, tetapi apakah dia mengerti tanggung jawabnya atau tidak.

2)      Dapat menahan diri (nephalios)
Amsal 17:27
17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

Ini disebutkan dalam Yeremia 3:15 bahwa Tuhan akan mengangkat gembala yang berpengetahuan dan dan berpengertian.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Orang berpengetahuan menahan perkataannya, bukannya nyerocos.

3)      Sopan (Kosmios)
Artinya berperilaku yang baik dan selalu diwarnai dengan kasih.

4)      Bijaksana (Sophronos/ Sosphronismos)
Berarti selalu berpikiran sehat dan menahan hawa nafsu.
Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Kalau gembala itu bijak maka nanti umat Tuhan akan dapat pengaruh. Kepada yang dekat dan memahami nilai penggembalaan pasti dia menjadi bijak. Kalau dia bijaksana maka dia masuk dalam kategori 5 anak dara yang bijak.

Bagaimana saya bisa membawa jemaat masuk pada pesta nikah kalau saya ada roh 5 anak dara yang bodoh. Begitu yang bodoh ini pergi ke kota mencari minyak maka mempelai laki-laki datang. Yang bijak ini masuk bersama mempelai laki-laki. Kemudian yang bodoh datang menggedor pintu tetapi pintu tidak dibuka dan ada jawaban “Aku tidak kenal, undurlah kalian dari padaku!”
Itu sebabnya persyaratan seorang gembala adalah bijaksana. Kami hamba Tuhan harus bisa mengarahkan sidang jemaat untuk menjadi 5 anak dara yang bijak.

5)      Bukan peminum (parainos)
Artinya orang-orang yang selalu terikat dengan minuman keras. Hal ini sudah dilecehan, diabaikan dan dikatakan kadaluarsa. Padahal ini menentukan saudara diunjuk-unjuk atau tidak.
Amsal 31:6
31:6 Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati.

Jadi orang yang mengkonsumsi minuman keras tujuannya binasa. Bagaimana mau mengajarkan keselamatan kalau saya sendiri sedang menuju pada kebinasaan. Itu omong kosong namanya. Ini jangan terjadi pada diri kami sebab kalau seperti itu hanya membawa bertemu dengan setan besar yaitu antikristus.

Jangan sampai saya bicara keselamatan dari mimbar padahal saya sendiri tidak selamat. Akhirnya yang bertanggung jawab itu gagal maka yang dipertanggung jawabkan ikut gagal, tidak meraih apa yang dijanjikan oleh Tuhan.

2.      Peran gembala di tengah-tengah keluarga
1)      Seorang suami dari satu isteri (monogami)/ mias gumaikos.
Ini statusnya dalam nikah, gembala itu harus seorang suami. Sebab saya alami tidak bebas saya menasihati problem nikah padahal saya sendiri saat itu sebagai gembala belum menikah. Setelah menikah saya juga mengalami bagaimana goncangan-gocangan dalam nikah. Saya juga diuji, jangan hanya tahu ngomong ketika masih bujangan tahu menasihati isteri dan suami orang. Kemudian ketika saya menghadapi jemaat yang goncang nikahnya, saya sudah ada bekal, sudah ada pengalaman.

2)      Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh isteri dan anak-anaknya. Itu sebabnya saya selalu tekankan kepada isteri dan anak-anak “jangan kamu permalukan suami dan papa, hargai dan hormati!”. Karena itu syarat yang ditetapkan oleh Tuhan, berarti oleh Roh Kudus. Itu syarat yang harus diisi oleh seorang gembala.

3.      Hubungan dengan sesamanya
1)      Suka memberi tumpangan (Philoxenos), terutama kepada saudara seiman.
Memberi tumpangan ini dengan syarat cuma-cuma.
Ibrani 13:1-2
13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!
13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.

Karena kita tangan goraka sehingga sulit sekali memberi tumpangan kepada orang lain.

2)      Cakap mengajar (didakdikos)
Berarti dia memiliki pengajaran yang sehat dan cakap mengajar. Dia menjadi penyalur Firman pengajaran yang sehat kepada jemaat karena lebih dahulu dia punya posisi duduk di kaki Tuhan untuk mendengar Firman Tuhan.
Ulangan 33:3
33:3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.

3)      Bukan pemarah (pumohi/ plektes) tetapi peramah = Ephieikes
Artinya jangan marah yang meledak-ledak

4)      Pendamai (amachos)
Menjauhi pertengkaran 2 Timotius 2:23

Menutup hati dan pikiran dari segala bentuk soal yang tidak bermanfaat
2 Timotius 2:24

5)      Bukan hamba uang (aphilargyros)
Tetapi pengabdian, dia semata-mata melayani. Kalau kami melayani tidak diwarnai pengabdian inilah yang berat. Kalau melayani untuk mencari duit maka sulit sekali membawa umat Tuhan.

Syarat untuk bisa meraih janji Tuhan adalah setia pada janji itu. Kalau melihat janji Tuhan kepada Eli luar biasa. Tuhan sudah menjanjikan dia bersama keturunannya untuk selama-lamanya akan memegang tampuk pimpinan dalam pelayanan ibadah sebagai imam. Tetapi imam Elia bersama anak-anaknya tidak setia, itu sebabnya batal janji itu. Akhirnya keturunannya melayani tetapi hanya mencari sekeping uang perak dan sekerat roti.

Jadi kalau kehidupan kita tidak setia dalam pelayanan, tidak setia dalam tahbisan seorang hamba Tuhan, paduan suara, group koor, pemain musik dan sebagainya makanya nanti saudara hanya akan mencari sekeping uang perak dan sekerat roti, artinya hanya memperoleh Firman yang tidak utuh. Itu berbahaya.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."

Kalau dia hamba Tuhan, dia hanya akan menyajikan Firman sepenggal, tidak utuh lagi, tidak bisa membawa kita pada kesempurnaan. Jemaat hanya akan mengkonsumsi roti sekerat, Bagaimana bisa sempurna kalau sudah seperti ini. Jangan sampai terjadi dalam diriku sebagai hamba Tuhan.

Ada dua ujian yang harus dihadapi sidang jemaat Smirna:
1.      Mereka harus diuji 10 hari.
Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, berarti iman mereka diuji oleh Tuhan, apakah mereka tahan uji atau tidak. Tidak salah tetapi harus diperhadapkan dengan ujian iman.
I Petrus 4:12
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

Angka 10 adalah angka Firman. Firman yang telah mereka terima itu mendapat ujian dalam diri mereka.

Tujuan ujian iman:
Yakobus 1:3-4
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Tujuan ujian iman, bukan untuk mencelakakan jemaat atau mencelakakan gembala. Tetapi supaya memperoleh buah yang matang, sempurna, utuh dan tidak kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Inilah percikan darah, kita diuji. Firman yang telah kita terima itu satu saat akan diuji. Kita semua diuji oleh Tuhan, bertahanlah. Bukankah kepada jemaat Smirna juga dijanjikan mahkota kehidupan?.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

2.      Di penjara
Saudara tidak melakukan kesalahan, tetapi mendadak saudara dibenci orang, itu penjara. Saudara tidak salah, tiba-tiba ada orang dendam kepada saudara, itu juga penjara. Tidak memberi pengampunan, itu penjara. Tidak ada guntur, tidak ada mendung, tidak ada tanda-tanda mau hujan, tiba-tiba ada petir di siang bolong, tetapi itu ujian.

Bagaimana sikap kita menghadapi ujian yang datang dari ulah seseorang?
Amsal 24:29
24:29 Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Kalau seperti ini berarti tidak rela dipenjara. Jangan berkata “karena dia membenci aku maka aku membenci dia”. Jangan kita membalas, tetapi nantikanlah Tuhan yang akan menyelamatkan kita.

Amsal 20:22
20:22 Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.

Bukan karena kita diseret masuk ke hotel prodeo walaupun kita tidak melakukan sesuatu yang salah kemudian mendadak dibenci. Karena salah tanggapan si A sehingga membenci si B. Salah tanggapan suami sehingga membenci isteri, itu semua seperti dipenjara. Kalau kita alami itu jangan kita membalas.

Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Kita harus setia sampai mati, artinya setia sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau masih mau membalas itu berarti suara daging. Tetapi kalau suara daging tidak terdengar berarti tidak akan ada suara untuk membalas.

Jangan sampai saya tidak berhasil ketika diuji oleh Tuhan. Firman yang sudah saya terima dan saya sampaikan satu saat akan diuji oleh Tuhan. Firman yang saudara terima juga tidak tunggu lama satu waktu akan diuji oleh Tuhan. Itu berarti Firman Tuhan itu hidup.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar