20170311

Kebaktian Doa, Sabtu 11 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Menjelang kedatangan Tuhan akan tampil banyak pengolok.
II Petrus 3:3-5
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

Antara lain ada yang mengolok mengapa mengangkat catatan berita Firman yang disampaikan oleh para pendahulu padahal orangnya sudah meninggal. Padahal yang menulis Alkitab adalah manusia dan orangnya juga sudah mati. Kalau saudara bersua dengan orang yang seperti itu, jangan terlibat perbincangan dengan dia. Tinggalkan orang seperti itu, itu adalah pengolong-pengolok yang muncul di akhir zaman.

Yohanes 1:35-41
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Kita ulang berulang diingatkan Tuhan, bagaimana semestinya kita melangkah. Bukannya jalan di tempat tetapi kita harus berjalan maju. Majupun jangan sampai tidak punya sasaran. Banyak orang yang terlihat berjalan maju tetapi tidak memiliki sasaran yang jelas. Itu sebabnya kita bersyukur memiliki pola yang jelas karena lewat pola ibadah ini kita melihat di mana sasaran kita melangkah maju.
Banyak manusia mengukur persoalan maju karena jumlah jemaat bertambah terus. Maju diukur dari jumlah orang yang beribadah penuh setiap hari. Maju diukur dari soal material. Kalau mengukur “maju” hanya dari sisi ini, itu bukannya maju tetapi malah besar kemungkinan rohaninya undur. Siapa yang menyangka jemaat Laodekia tidak maju kalau diukur dari sisi jasmani. Mereka terlihat maju tetapi Tuhan mengatakan rohaninya paling parah. Siapa yang tidak menyangka bahwa jemaat Efesus itu maju. Tetapi di hadapan Tuhan bukannya maju tetapi kemerosotan.

Maju dalam ukuran sorgawi adalah melangkah pasti dengan sasaran yang jelas. Di sinilah Tuhan Yesus mempraktekkan dan memperlihatkan kepada kita melalui ayat yang kita baca ini. Murid-murid Yohanes Pembaptis yang sekian lama diajar oleh Yohanes, mereka tidak mau bertahan hanya sampai pada langkah saat itu.

Ketika untuk kedua kalinya Yohanes memperkenalkan Yesus Anak Domba Allah, mereka tidak menunggu lama dan langsung mengikuti ke mana Yesus melangkah. Akhirnya mereka menemukan apa yang sebenarnya mereka cari yakni pengajaran Kepala. Yohanes memang menampilkan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dalam Yohanes 3:29. Tetapi Yohanes mengaku dia sahabat karib dari Mempelai Laki-laki Sorga.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Dua murid ini mencari tujuan yang satu yaitu Yesus sebagai Kepala. Berarti mereka mau meneruskan apa telah diterima dari Yohanes kepada sasaran yang jelas yaitu berita Kepala. Realisasi berita Kepala ini dalam bentuk pengajaran dan pengajaran itu keluar dari Rabi yaitu Yesus yang adalah guru. Berita Kepala ini atau ajaran Firman Tuhan tidak bisa lepas dari Yesus adalah Kepala. Ini yang lebih dahulu diperkenalkan oleh Yohanes kepada dua murid.

Dua murid tetapi tujuannya satu. Kita melihat kelanjutannya bahwa selalu mengarah dua tetapi satu.
Yohanes 1:41
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Setelah mereka mengenal Yesus adalah guru berarti berita Kepala, maka disebutkan Andreas mencari Simon, saudara yang sekandung dengan dia. Setelah mereka diajar oleh Tuhan saat mereka bermalam, berarti mereka diajar oleh guru lewat berita Kepala, maka Andreas tidak mencari Filipus atau Bartolomeus namun dia mencari Petrus. Berarti kesaksian yang ditampilan oleh Andreas adalah kesaksian ke dalam lebih dahulu.

Di ruangan maha suci kita melihat Peti Perjanjian yang terdiri dari dua komponen menjadi satu. Peti Perjanjian itu terdiri dari peti dan tutup peti yang menjadi satu. Peti itu mulai disalut lebih dahulu sebelah dalamnya baru sebelah luarnya.

Kalau Petrus dan Andreas adalah saudara berarti mereka sekandung, ada nikah yang melahirkan mereka. Berarti berita kepala adalah berita yang berorientasi awalnya membangun nikah. Nikah yang harus lebih dahulu dijamah. Berarti kalau berita kepala yang diserukan maka pasti akan menekankan tentang nikah yang harus disalut oleh pengajaran kepala ini. Ini yang harus dipahami oleh saya sebagai gembala lebih dahulu.

Sasaran dan alamat kita jelas dan tepat, makanya iblis begitu cemburu dan dia mengamuk dengan berbagai cara mengolok-olok pengajaran kepala ini. Itu sebabnya kita harus waspada di penghujung akhir zaman ini, utamanya kami gembala-gembala. Karena di belakang gembala ada domba, jangan sampai kami salah arah dan salah sasaran.

Ulang berulang diberikan penekanan tentang peran gembala di tengah-tengah sidang jemaat, itu tidak boleh dientengkan. Sampai ditekankan jangan lawan gembalamu apalagi kalau dia ada dalam tahbisan yang benar karena itu yang akan menuntun mengarahkan kita kepada sasaran yang tepat.

Penyalutan itu dimulai dari dalam, bukannya dari luar.
Keluaran 25:11; 37:2
25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
37:2 Disalutnyalah itu dengan emas murni, dari dalam dan dari luar, dan dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya.

Makanya murid awal yang akhirnya masuk dalam hitungan 12 rasul, semalaman mereka sudah bersama dengan Yesus. Bersama dengan Yesus berarti bersama dengan Firman, bersama dengan berita Kepala. Setelah itu Andreas tidak pergi ke mana-mana tetapi langsung mencari Simon dan berkata “kami telah menemukan Mesias yang disebut Kristus”.

Dalam Yohanes pasal 4 kita melihat bagaimana Mesias itu berterus terang pada perempuan yang bejat moralnya, nikahnya amburadul. Dia tidak menyisihkan perempuan itu, tetapi Dia benahi nikahnya setelah itu benahi ibadah. Jadi yang perlu dibenahi oleh Firman, Roh dan Kasih lebih dahulu adalah nikah kita, itu adalah pekerjaan berita kepala. Bicara nikah itu bicara persekutuan kecil antara suami isteri. Makanya saya relakan nikahku dibenahi baru bersaksi kepada orang lain.

Benar kita bersaksi, tetapi yang paling pas saksikanlah bagaimana pekerjaan Firman menggarap hidupmu sebagai suami, sebagai isteri, sebagai anak di dalam rumah tangga, kemudian mantap keluar.

Karena dari awal Tuhan mengatakan kepada saya “Aku tahu siapa orangKu, jiwa itu urusanKu. Engkau hambaKu layanilah Aku”. Makanya saya tidak naik dari rumah ke rumah, saya hanya melayani Tuhan, menunggu jiwanya Tuhan. Kalau dia adalah orangnya Tuhan, pasti dia akan bertahan menerima berita kepala.

Yang harus lebih dahulu disalut adalah nikah. Betapa indah Tuhan memulai pengajaranNya mulai dari dalam nikah. Mengapa begitu? Sebab kita tahu Alkitab ini adalah kitab nikah, dibuka dengan nikah Adam dan Hawa dan diakhiri dengan nikah Adam yang akhir dan Hawa yang akhir. Olehnya gereja Tuhan jangan sampai kita bermain-main hari-hari terakhir ini, utamanya nikah-nikah kita yang sudah dibangun oleh Tuhan.

Yohanes 1:40-41
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

Andreas bertemu Tuhan Yesus pada pukul 4 sore dan dia bermalam dengan Tuhan Yesus. Jadi sudah diperkenalkan kepadanya bahwa Yesus adalah Mesias. Pengenalan Andreas ini dia beritahu kepada Simon “kami telah menemukan Mesias. Artinya Kristus, yang diurapi”. Ini pemahaman yang dia peroleh ketika dia bermalam dengan Yesus. Pemahamannya langsung pada poin yang sangat menentukan gerakan ke depan.

Kalau saudara perhatikan dalam kitab Para Rasul, Apolos memperkenalkan Yesus adalah Mesias, Paulus memperkenalkan Yesus adalah Mesias, Petrus memperkenalkan Yesus adalah Mesias. Pokok berita inilah yang menggemparkan Yerusalem. Akhir zaman ini bukan hanya seperti gemparnya Yerusalem tetapi akan menggemparkan seluruh dunia. Ini kegerakan yang harus kita sikapi hari-hari terakhir ini.

Bicara Mesias tidak bisa lepas dengan pribadi Daud.
Mazmur 132:10,17
132:10 Oleh karena Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
132:17 Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.

Jangan tolak orang yang Tuhan urapi. Dalam Yohanes 1:41, Mesias itu berarti Kristus, artinya yang diurapi. Mesias ini ada hubungannya dengan pembenahan nikah, ini jangan kita tolak. Kalau kita tolak berarti bencana. Hari-hari terakhir ini banyak penolakan dan penolakan mereka bernada sadis.

Yang disaksikan Daud dalam Mazmur 132:10,17 bukan tentang pribadi Daud sendiri tetapi dia bersaksi tentang Pribadi yang diurapi yaitu Yesus. Ini jangan ditolak.

Sekarang ini banyak orang menolak Kabar Mempelai bahkan ada yang lebih sadis. Mereka mengatakan Kabar Mempelai itu porno, Kabar Mempelai sesat. Padahal yang berbicara itu yang porno, yang bicara itu yang sesat. Tetapi begitu hebatnya iblis bekerja menggunakan mulut pelayan-pelayan. Dan ternyata pelayan yang bicara seperti itu, nikahnya yang amburadul, tidak mau dibenahi. Ini yang banyak terjadi, sesuai dengan Firman Tuhan:
II Petrus 3:3-5
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

I Samuel 2:10
2:10 Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."

Sebabnya, dengan ditampilkan oleh Andreas bahwa dia telah menemukan Yang diurapi itu dan mereka semalam ada bersama dengan Yesus mulai dari jam 4 petang, maka pengenalannya mantap. Andreas mengenal Tuhan Yesus sebagai Mesias justru dalam suasana gelap. Ini mengajar kepada kita, dalam keadaan dunia yang gelap gulita ini, supaya kita memantapkan pengenalan kita kepada Kristus sebagai Mesias. Bukti kemantapan pengenalan kita adalah nikah kita terbenahi.

Dalam nikah, suami isteri harus belajar saling memahami. Kalau dikarunia buah nikah, suami isteri harus sepakat untuk mengajar anaknya. Jangan sampai suami mengajar anak kemudian isterinya yang membela-bela padahal anaknya memang salah. Akhirnya ketika anaknya besar sudah susah untuk dididik. Makanya kenapa anak-anak sulit diatur dan dibenahi dalam nikah rumah tangga? Karena suami isteri tidak satu roh dalam mengajar.

Saya selalu mengatakan “anak-anak jangan bikin malu Tuhan, jangan bikin malu ajaran Tuhan, jangan bikin malu papa dan mama”. Jangan sampai saya berbicara dari mimbar padahal saya sendiri tidak ada kesaksian, buah nikahku tidak beres. Saya malu kalau saya ngomong banyak padahal tidak ada kesaksian dalam nikah rumah tanggaku. Lebih baik kita menyeru nama Tuhan, memohon ampun.

Mari kita rubah perilaku kita yang keliru selama ini. Biarlah kita kembali pada persoalan peti, berarti pada persoalan nikah kita. Saya juga berkata kepada Tuhan kalau keadaan jemaat seperti begini, saya memukul diriku lebih dahulu di hadapan Tuhan.

Andreas yang arti namanya pemberani tetapi prakteknya perkataannya tidak beriman. Andreas inilah yang memperkenalkan anak kecil yang membawa lima ketul roti dan dua ekor ikan kepada Tuhan Yesus. Tetapi diujung pembicaraanya dia malah berkata “apalah arti lima ketul roti dan dua ekor ikan untuk dimakan 5000 orang. Pertama dia membawa anak itu kepada Tuhan Yesus, berarti dia percaya Tuhan sanggup mengadakan mujizat dengan lima ketul roti dan dua ekor ikan tetapi setelah itu dia berubah pendirian dan berkata “apalah arti”. Imannya goncang kembali.

Banyak kali kita juga begitu. Kita berkata Tuhan berkuasa mengadakan mujizat. Tetapi begitu kita melihat sekeliling kita kita malah berkata “apalah artinya itu!” dan iman kita hancur kembali, hanya dalam kata-kata tidak jadi kenyataan.

Kita harus menancapkan iman percaya kita, yakin Tuhan akan mengadakan dan tidak akan mempermalukan pengajaran, diriNya serta saya dan saudara. Jangan hanya sekarang percaya kemudian esok lusa ragu lagi ketika melihat situasi. Lebih baik kita melipatkan lutut di kaki Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar