20170301

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 1 Maret 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yeremia 3:1-5
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

Di sini kita diperlihatkan Tuhan suatu gambaran yang nyata bagaimana hubungan Tuhan dan umat Israel yang digambarkan sebagai suami dan isteri. Ini berita yang spesifik untuk kita yang hidup pada akhir zaman ini. Saya sebagai pemberita Firman tidak akan lari dari petunjuk para pendahulu. Utamanya Pdt. In Yuwono mengatakan bahwa berita Kabar Mempelai tidak boleh lepas dari II Korintus 11:2
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Ini adalah berita puncak. Jangan hanya mengatakan berita puncak tetapi tidak ada warna di dalamnya. Ini adalah warna atau jati diri dari Kabar Mempelai.

Dalam kitab Yeremia kita sudah belajar persiapan hamba Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan, itu diceritakan dalam pasal 1. Pasal 2 Tuhan langsung mengkisahkan bagaimana hubungan umat Tuhan dengan Tuhan itu seperti pengantin atau mempelai. Kemudian pasal 3 ini Tuhan mengungkap rasa sesalNya. Dalam kitab Hosea, Tuhan mengadu pada langit dan bumi “mengapa umatKu meninggalkan Aku. Kenapa mempelai wanitaKu membelakangi Aku”.
Kita lihat dalam Yeremia pasal 2, yang menjadi penyebab umat Tuhan itu putus hubungan dengan Tuhan yang bagaikan hubungan suami isteri, adalah ulah imam-imam, pemuka-pemuka, para nabi dan sebagainya.

Masuk pada pasal 3, Tuhan menyatakan apakah mempelai laki-laki itu bila ditinggalkan oleh Mempelai perempuan mau kembali? Itu pertanyaan pertama, pertanyaan kedua adalah apakah isteri atau wanita itu mau kembali pada laki-laki itu? Isteri itu menunjuk orang Israel dan laki-laki itu menunjukkan pribadi Tuhan. Akibat mereka terpisah maka negeri tercemar. Ini mengandung nilai pelajaran bagi kita.

Negeri itu adalah tumpah darah, tempat kita mencari nafkah. Kalau hubungan kita dengan Tuhan tidak harmonis maka akan terganggu pencaharian saudara. Apalagi kami hamba Tuhan. Kalau hubungan kami dengan Tuhan tidak manis, tidak elok, maka akan terganggu pemeliharaan Tuhan kepada kami secara jasmani. Ini yang Tuhan ingatkan kepada saya dan saudara pada petang ini, semoga kita menaruh perhatian yang serius. Ditekankan persoalan hubungan laki-laki dan perempuan sebagai suami isteri di sini.

Yeremia 3:1
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

Siapa sebenarnya seseorang ini? Kalau membaca ayat selanjutnya, itulah Tuhan sendiri yang memberikan surat cerai kepada isteriNya yaitu Israel.

Kita mau diarahkan oleh Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan. Dulu Israel sudah berantakan dan Tuhan menemukan kita bangsa kafir, itu sudah berjalan 2000 tahun. Sekarang ini bagaimana kondisi kita?

Bangsa Israel yang 10 suku diibaratkan perempuan sundal dan yang 2 suku di selatan di sebut perempuan yang tidak setia. Itulah kondisi warna rohani umat Tuhan ketika itu. Ini Tuhan tunjukkan untuk mengetuk hati kita agar jangan kita seperti itu. Waktu kita sekarang ini sudah sangat terbatas.

“akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu?” Tuhan memang selalu siap untuk kembali sebab itu dinyatakan pada ayat 11 dan 12. Tetapi ada pertanyaan yang kedua apakah perempuan itu mau kembali. Tuhan memang sudah tidak tahan melihat ulah orang Israel sehingga Dia memberikan surat cerai. Tetapi kemudian ada tawaran Tuhan untuk segera kembali.

Apakah perempuan itu mau kembali, ini dipertanyakan sebab nampaknya orang Israel mau kembali tetapi tidak tulus hatinya. Sekalipun mereka memang menyebut-nyebut kota tulus, seperti orang Kristen sekarang menyebut-nyebut Yerusalem Baru, tetapi tidak tulus hati datang beribadah dan mengikuti Tuhan. Ini ajaran Tuhan kepadaku dan kepadamu, agar kita hadir dalam ibadah dengan ketulusan hati sebab itu yang dicari Tuhan. Supaya tidak sekedar kita menyebut Yerusalem Baru dan lewat Alkitab ditambahi label “Mempelai Wanita Tuhan” tetapi ternyata tidak tulus. Ini yang berbahaya (mencelakakan diri sendiri).

Kalau ada ketulusan hati maka tanpa saya berteriak “jangan mencuri!” saudara tidak akan mencuri karena tulus datang kepada Tuhan. Tanpa saya katakan “jangan mabuk-mabuk” pasti saudara tidak akan mabuk-mabuk karena tulus datang kepada Tuhan, karena datang kepada Suamimu, datang kepada Kekasihmu.

Kita gereja Tuhan khusus akhir zaman ini, ada dalam pemuncakkan pembentukan Tubuh Kristus menjelang garis finish. Apakah kita sebagai pelayaan Tuhan mengarah sana? Nanti kita melihat yang lebih dahulu diajak untuk kembali adalah pelayan Tuhan.

Jangan hanya berucap “Yerusalam Baru, kota kudus, Mempelai Wanita Tuhan” tetapi tidak tulus, tidak ikhlas dalam ibadah dan pelayanan. Hadir tetapi tidak tulus. Ini yang mau Tuhan renovasi! Letakkanlah bangunan Firman Tuhan pada dua pondasi yaitu Firman pengajaran dan Firman nubuat agar naik bersama. Agar segera dipasang atapnya, dilakukan pentahbisan rumah.

Yesaya 48:1
48:1 Dengarlah firman ini, hai kaum keturunan Yakub, yang menyebutkan dirinya dengan nama Israel dan yang adalah keturunan Yehuda, yang bersumpah demi nama TUHAN dan mengakui Allah Israel -- tetapi bukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tulus hati --

Ini ajaran Tuhan supaya kita menyebut diri keturunan Yakub berarti pemilik hak sulung, menyebut diri Israel berarti pahlawan Allah, menyebut diri keturunan Yehuda berarti yang dipuji. Jangan hanya labelnya seperti itu tetapi isinya bagaimana? Ini yang Tuhan rindu dari kehidupan kita, Ini yang sangat Tuhan dambakan dari kehidupan saudara.

Yesaya 48:2
48:2 bahkan mereka menyebutkan dirinya menurut kota kudus dan mereka bertopang kepada Allah Israel, TUHAN semesta alam nama-Nya;

Alangkah sialnya kalau menyebut diri bagian dari Yerusalem Baru, bagian dari Mempelai Wanita Tuhan tetapi tidak tulus! Itu sebabnya Tuhan tampil “maukah perempuan itu kembali” dan Tuhan juga bertanya untuk diriNya sendiri “maukah laki-laki itu kembali” tetapi memang Dia mau kembali. Ini dulu untuk Israel dan sekarang pelajaran bagiku dan bagi saudara. Dulu Israel itu hanya bayangan dan sekarang kita menuju pada wujud, bukan lagi bayangan.

Sebabnya ayo kita memberi pelayanan, kita beribadah, kita mengorbankan waktu, tenaga dan harta dengan tulus agar ada arti kita menyebut kota kudus yaitu Yerusalem Baru. Kalau seperti itu berarti benar-benar kita adalah bagian kota kudus Yerusalem Baru, bukan hanya ucapan. Kita harus bertobat, kita harus berdamai dengan Tuhan supaya benar bila kita menyebut kota kudus!

Orang yang mencari perlindungan mendapat dorongan. Dari mana dorongannya? Lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci (meja roti sajian) serta pekerjaan Roh Kudus (pelita emas) mendorong mereka masuk ruangan maha suci.

Saya tidak mau hanya menyebut Kabar Mempelai lalu saya tidak ada di sana. Saya mau menjadi perempuan yang mau kembali kepada kekasih, secara rohani. Ini yang Tuhan rindukan dari kita semua.
Yesaya 49:1-2
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Hamba Tuhan tidak usah takut kalau menyampaikan Firman sebab dilindungi Tuhan. Umat Tuhan tidak usah takut bila menerima ketajaman Firman Tuhan sebab berarti saudara menerima perlindungan Tuhan. Itu semua terpergantung bagaimana saudara menyikapi. Kalau Firman itu datang dari Tuhan dan yang mendengar orang itu benar-benar orangnya Tuhan, maka setajam apapun dia pasti terima.

Hubungan Tuhan dengan Israel seperti hubungan suami isteri. Suaminya pergi karena isterinya telah cemar, tentu ada penyebabnya, maka negeri itu tercemar. Memang tidak dapat disangkal, dalam nikah jasmani saja, kalau dalam rumah tangga tidak ada damai maka pekerjaannya juga akan kacau balau, akan mengalami hal-hal yang sebetulnya tidak harus terjadi. Kalau ada perdamaian maka Tuhan akan berhadirat di situ dan otomatis Tuhan akan menghadirkan kemuliaan yang rohani maupun kemuliaan yang jasmani.

Di dalam nikah yang rohani ini di situlah Tuhan merindukan sasaran hadirnya kemuliaan Tuhan. Tentu prakteknya dalam nikah yang jasmani.

Siapa yang pertama Tuhan suruh kembali?
Yeremia 15:19
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

Jadi pelayan ini yang lebih dahulu diketuk hatinya oleh Tuhan supaya kembali dan Tuhan akan mengembalikan jabatan pelayanan kepadanya. Kalau dia mengucapkan yang berharga, itulah Firman Tuhan, maka Tuhan akan mencurahkan isi hatiNya supaya Dia menjadi penyambung lidah Tuhan untuk dia utarakan. Akan nampak apakah pelayan itu ada di hadapan Tuhan atau tidak. Adakah dia mengutarakan isi hati Tuhan atau tidak.

Kenapa dikatakan “Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.” Karena mereka yang datang, mereka kembali tetapi tidak tulus.
Yeremia 15:20
15:20 Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.

Ini bukti ketidaktulusan mereka kembali sebab mereka malah menyalahkan, menyerang, melawan kembali si pemberita. Semoga tidak ada dari kita yang mengkal hati kemudian menyerang kembali pemberita. Tetapi kalau ada yang menyerang pemberita maka Tuhan berkata bahwa Tuhan akan menjadi tembok tembaga bagi pelayan Tuhan itu. Berarti orang yang menyerang, akan ada hukuman kepadanya sebab tembaga itu bicara penghukuman.

Yeremia 15:21
15:21 Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."

Jangan kita berbalik seperti orang Israel tetapi tidak ikhlas, malah menyerang si pemberita. Inilah orang yang menyebut Yerusalem Baru tetapi hanya slogan, dia tidak ada di situ. Ini yang jangan sampai terjadi dalam diri kita.

Kalau istilah dalam surat Galatia, Paulus mengatakan sudah habis akal. Tuhan sudah mengupayakan supaya mereka kembali tetapi mereka tidak mau. Tuhan sengaja tidak menurunkan hujan di satu kota. Kemudian yang dua tiga kota ber-fellowship mencari air tetapi Tuhan tidak berikan, namun mereka tetap tidak mau kembali kepada Tuhan. Ini keadaan Israel, jangan sampai ini menjadi warna saudara.

Ada beberapa cara Tuhan menarik mereka, untuk memikat, menggerakkan mereka datang kepada Tuhan:
Amos 4:6
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Kenapa Tuhan tidak lagi memberikan roti? Karena mereka tidak punya minat terhadap Firman. Akhirnya mereka didorong pada satu pelayanan yang kekurangan roti. Kalau saudara tidak minat kepada Firman pengajaran, maka nanti saudara akan jatuh dalam penggembalaan yang kekurangan roti.

Mungkin saudara berkata “ada roti di situ” tetapi kekurangan. Berarti roti yang mereka konsumsi adalah roti yang tidak sempurna. Bagaimana mau sempurna kalau yang saudara makan bukan roti yang sempurna.

Tuhan sudah berbuat seperti itu masih juga keras hati, tetapi tidak mau datang, tidak mau berbalik, tetap begitu-begitu saja, tidak pernah berubah-ubah.

Amos 4:7
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;

Ini lebih parah lagi. Tadi masih ada roti, tetapi kali ini jangan harap ada roti karena tidak ada turun hujan. Artinya sama sekali tidak ada Firman pengajaran. Hujan ditahan sebelum panen, berarti ini gagal panen.

Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.

Persekutuan mereka bukan ke tempat yang ada hujan, malah ke tempat yang tidak ada hujan, mereka tetap tidak mau kembali. Berarti ada fellowship tanpa hujan, artinya fellowship tanpa Firman pengajaran. Kita tidak ada nilai apa-apa kalau hujan Firman pengajaran tidak turun di tengah-tengah kita. Kalau hujan pengajaran turun maka akan terasa pekerjaan pembenahan di situ, akan terjadi pemulihan segala sesuatu di situ.

Adakah kita terbenahi ketika kita tampil dalam satu persekutuan yang ada hujan. Kalau tidak maka itu gawat.

Sekarang turun hujan, tetapi ada satu dua orang dalam sidang jemaat tidak terbenahi. Itu bukan lagi salahnya hamba Tuhan tetapi salah orang itu sendiri karena dia salah menanggapi. Artinya dia datang tetapi tidak dengan tulus hati. Tidak tulus hati ini digambarkan dalam hubungan suami isteri. Kita lihat ketidak tulusan dari Gomer, isteri Hosea.
Hosea 2:4-5
2:4 Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.
2:5 Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya.

Yang dia kejar pada ayat 4 adalah kemuliaan dunia, dia mengikuti kekasih yang bisa memenuhi kemuliaan dunia. Sangking sayangnya Tuhan maka Tuhan menaruh duri di jalan mereka. Tetapi sudah dipagari, sudah ditaruh duri di jalannya tetap mereka melompat pagar.
Hosea 2:6
2:6 Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.

Ini yang ditunggu oleh Tuhan, yaitu berbalik kepada suami yang pertama yaitu Tuhan. Tetapi mereka belum insaf benar. Padahal kekasihnya yang pertama inilah yang memberikan gandum, anggur dan minyak.
Hosea 2:7
2:7 Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.

Tuhan sudah memberikan dia gandum, anggur dan minyak berarti menghadapi kuda hitam pasti lolos, seperti yang dikatakan dalam Wahyu pasal 6. Sebenarnya dia sudah ada di ambang untuk lolos dari bencana yang akan menimpa akhir zaman tetapi dia berulah lagi dengan membuat patung Baal.

Hosea 2:8
2:8 Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.

Sudah memakai kain lenan berarti sudah berbusana Mempelai Wanita Tuhan seperti dalam Wahyu pasal 19, sudah hampir sempurna. Namun itu dicopot kembali sebab salah menggunakan. Ini pelajaran untuk kita, jangan sampai fasilitas yang sudah Tuhan berikan kepada kita dicopot kembali.

Ada kain bulu domba, dalam Tabernakel ini berbicara tudung kedua, berarti ada urapan. Disebut bulu domba berarti terasa perlindungan korban Kristus, tetapi hanya sebatas ucapan. Akhirnya mereka dipermalukan karena kembali dengan tidak tulus,  sebab mereka masih merasa ada yang menjadi pemilik mereka selain Tuhan.
Hosea 2:9-12
2:9 Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorang pun tidak akan melepaskan dia dari tangan-Ku.
2:10 Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.
2:11 Aku akan memusnahkan pohon anggurnya dan pohon aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian kepadaku, yang dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya menjadi hutan, dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.
2:12 Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah firman TUHAN.
Inilah tanda-tanda mereka kembali tetapi tidak dengan tulus. Namun kekasih ini masih terlalu baik hati. Walaupun sudah disakiti hatiNya, masih dia berbaik hati. Sudah disakiti, tetapi toh Dia masih tidak tega melihat manusia ini ada dalam lautan api neraka.
Hosea 2:13-15
2:13 "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.
2:14 Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.
2:15 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!

Inilah anak Tuhan yang sampai pada titik kesadaran yang sebenarnya sehingga memanggil Tuhan “Suamiku”.

Hosea 2:16-18
2:16 Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut.
2:17 Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Ketika Tuhan mengatakan “apakah laki-laki itu mau kembali” memang Tuhan sudah siap untuk kembali. Tetapi apakah perempuan itu mau kembali? Tuhan sudah peragakan di sini untuk saya dan saudara. Kalau saja kita sampai pada titik kesadaran bahwa hanya Tuhan Yesus kekasih kita maka Dia langsung menyatakan tanggung jawabNya.

Kalau sekarang ini masih seringkali kita menyakiti hati Tuhan kemudian Tuhan datang dengan nada keras dan tajam maka sambutlah, karena Dia sudah siap mempersunting saudara, Dia sudah siap untuk merangkul saudara. Kalau melihat dari sisi ini, kita melihat betapa Tuhan merindu untuk memiliki Mempelai WanitaNya. Kerinduan hati Tuhan luar biasa untuk memiliki gerejaNya yang sempurna. Kenapa kita membiarkan Tuhan bertepuk tangan sebelah?

Begitu rindunya Tuhan sampai Tuhan sendiri yang akan membalik hati kita. Kalau tadinya hati saudara keras kemudian melembut, berarti tangan Tuhan yang sedang menjamah saudara. Kalau Tuhan masih bermurah hati maka pasti tangan Tuhan menjamah hati saudara dan mengembalikan pada yang benar.

Yehezkiel 6:8
6:8 Tetapi sebagian, yaitu yang terluput dari pedang, akan Kutinggalkan hidup di antara bangsa-bangsa, bilamana kamu dihamburkan ke negeri-negeri itu.
Dulu Israel tertawan. Kadang kala kita tertawan kembali oleh dosa. Tertawan kembali oleh perilaku kita yang tidak benar, tetapi Tuhan bermurah hati.
Yehezkiel 6:9
6:9 Di sana, di tengah-tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka dibawa tertawan, orang-orang yang terluput dari antara kamu akan mengingat kepada-Ku, tatkala Aku mengembalikan hati mereka yang berzinah itu, yang sudah menjauh dari pada-Ku dan mengalihkan mata mereka, yang selalu berzinah dengan mengikuti berhala-berhala mereka; maka mereka sendiri akan merasa mual melihat kejahatan yang mereka lakukan dan melihat segala perbuatan mereka yang keji.

Akhirnya mereka mual melihat perbuatan lampau mereka. Ini ciri orang yang kembali dengan tulus, dia tahu bahwa dia sudah salah. Dia mual melihat perilakunya yang salah minggu lalu, bulan lalu atau tahun lalu.

Yehezkiel 6:10
6:10 Dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN dan bukan cakap angin, kalau Aku berfirman hendak menjatuhkan malapetaka ini atas mereka."

Tuhan tidak cakap angin kalau mau menjatuhkan hukuman. Tuhan juga tidak cakap angin kalau Dia mau memulihkan hati kita.

Yehezkiel 6:11
6:11 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah: Awas! Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar.

Ini yang akan terjadi pada orang yang tidak kembali kepada Tuhan, dia akan berhadapan dengan kuda merah (pedang), kuda hitam (kelaparan) dan kuda hijau kuning (penyakit sampar).

Sebabnya biarlah kita kembali betul-betul dengan ikhlas dan melayani Tuhan dengan tulus ikhlas. Ini yang mau Tuhan nyatakan kepada gereja Tuhan. Apakah kita mendengar Firman terasa tersayat hati dan terketuk hati jangan ada hal-hal yang mengganjal sehingga laju perjalanan rohanimu cuma di tempat. Jangan hal ini sampai terjadi.

Hamba Tuhan yang lebih dahulu dikembalikan oleh Tuhan. Berarti hamba Tuhan harus mengerti bahwa beritanya adalah berita dua menjadi satu. Ini yang harus diberitakan. Artinya dalam pemberitaan kami harus mendorong umat Tuhan untuk memiliki status Mempelai Wanita. Ini tujuan dan sasaran pelayanan kami. Kalau hal ini ditunjukkan maka otomatis anak Tuhan itu akan meninggalkan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Jangan sampai hubungan kita dengan Tuhan kita tahu tidak harmonis tetapi kita biarkan. Mestinya kalau kita melihat tanah yang kita garap itu tidak berhasil, berarti kita harus koreksi diri sebab itu tandanya hubungan dengan Tuhan sudah tidak betul. Kalau hubungan kita dengan Tuhan benar maka pasti ada jalan keluar dari Tuhan untuk menggarap negeri itu, atau pencaharian saudara. Itu sudah Tuhan jamin.

Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Ada satu bangsa yang disebut di situ yaitu Arab, artinya jerat. Kadang saudara tidak sadar bahwa saudara menjadi jerat bagi orang lain. Sahabat Yehuda adalah seorang Adulam. Adulam ini adalah Arab. Di sana Yehuda dijerat oleh Tamar.
Kejadian 38:1
38:1 Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira.

Kita umat Tuhan harus waspada hari-hari terakhir ini. Banyak jerat-jerat dalam perjalanan kita. Baik di pekerjaan, di rumah, di toko, di sekolah, di manapun, banyak jerat.

Kenapa di pesta nikah di negeri Kana pertama kali Tuhan mempertontonkan kemuliaan? Karena kita mau dibawa pada kemuliaan yang luar biasa dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Kemuliaan inilah yang telah Tuhan sediakankan untuk kita sebelum dunia diciptakan. Maksudnya rencana Tuhan dalam diri saudara untuk masuk dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan.

Sebelum dunia diciptakan, kemuliaan itu telah Tuhan sediakan. Tetapi seringkali yang terjadi dalam diri kita adalah mau mencari dunia dulu baru mau mencari kemuliaan Tuhan. Carilah dahulu kemuliaan Tuhan dengan segala kebenarannya maka yang lain Tuhan tambahkan. Kalau kita menomorsatukan kemuliaan, di mana kemuliaan itu Tuhan pertontonkan di dalam nikah untuk menuju pada nikah yang rohani, maka perkara yang dunia itu hanya susulan.

Kabar Mempelai ini memberi penekanan kepada kita untuk kita masuk dalam kemuliaan nikah yang sempurna. Kalau itu kita jadikan yang nomor satu maka yang bumi juga akan Tuhan hentar pada bagian yang berikut, jangan dibalik.

Jangan kita hanya slogan “Yerusalem Baru” tetapi kita tidak tulus melayani, tidak tulus kembali kepada Tuhan. Jangan seperti Gomer yang tidak tulus kembali kepada Hosea. Kembalilah kepada Tuhan Yesus kekasih kita. Kalau itu kita lakukan maka kemuliaan dunia ikut serta. Tuhan menciptakan dulu kemuliaan untuk kita setelah itu baru menciptakan dunia, itu jangan dibalik. Kalau dibalik itu malah membuat kita gagal. Jangan dibalik sistemnya Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar