20171209

Kebaktian Doa, Sabtu 9 Desember 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:6-8
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Orang yang dilahirkan dari roh diibaratkan oleh Tuhan seperti angin, tetapi angin dari sorga. Kejadian kita manusia sesuai Firman Tuhan itu sendiri,  dikatakan bahwa manusia hanya seperti angin.
Mazmur 144:3-4
144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

Jadi dari angin dunia ini akan dirubah menjadi angin sorga. Maka bingunglah seorang pemimpin agama Yahudi ini, seorang guru, seorang ahli Taurat dan Farisi ini. Dia tambah bingung mendengar bahasa ini. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, berarti tidak bisa mewarisi sorga, tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Kalau kita tetap menjadi daging yang digambarkan seperti angin dunia, maka sorga hanya angan-angan dan tidak bisa mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Olehnya harus ada pembaharuan karakter dari angin dunia, berubah karakter menjadi angin sorga.

Ketika Roh Kudus turun kepada 120 murid di anjung Yerusalem, maka Alkitab mengatakan, bagaikan serbuan angin yang keras.
Kisah Para Rasul 2:2 (Terjemahan Lama)
2:2 Maka sekonyong-konyong turunlah dari langit suatu bunyi seolah-olah serbu angin yang besar, yang menumpatkan segenap rumah tempat mereka itu duduk.

Kalau angin meniup dengan keras, maka apapun yang ada di depannya akan dia sapu bersih.

Kisah Para Rasul 2:1
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

Hari raya Pentakosta adalah hari raya yang keempat. Bangsa Israel Allah berikan tujuh masa raya. Pentakosta ini adalah masa raya yang keempat yang berada pada bulan ketiga. Hari raya Pentakosta ini adalah hari raya tunggal pada bulan yang ketiga. Hari raya Paskah, roti fatir dan timang-timangan, dirayakan bulan pertama. Hari raya bunyi nafiri, pesta pendamaian dan hari raya pondok daun-daunan dirayakan pada bulan yang ketujuh.

Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

Namanya angin maka semua ruang dipenuhi. Dalam Mazmur 144:3-4 tadi dikatakan manusia itu hanya seperti angin. Memang angin bisa memenuhi semua ruang. Kemudian manusia disebut juga daging. Berarti dalam segala lini ruang hidup kita ada angin atau ada kedagingan. Jadi manusia yang adalah daging itu harus ditabrak, harus dilabrak oleh angin yang datang dari sorga yang bertiup keras (besar). Itu jelas terasa.

Ada seorang anak bertanya pada papanya “betulkah ada Tuhan”. Bapanya belum menjawab karena mereka sedang menanjak naik gunung untuk mengambil kayu api. Tiba-tiba anak itu berkata “topi saya jatuh”, bapanya bertanya “kenapa?”, “karena ditiup angin”. Bapanya langsung mendapat jawaban dari pertanyaan anaknya tadi, bapanya balik bertanya “kau lihat angin?”, anaknya menjawab “tidak, tetapi bisa saya rasa”, begitu juga Tuhan, tidak bisa kita lihat tetapi bisa kita rasa hadiratNya.

Kalau angin Roh Kudus memenuhi rumah di mana mereka tinggal maka semua orang yang ada di dalam ruangan rumah itu, semua disentuh dan merasakan kehadiran angin ini. Kalau bicara rumah maka yang lebih dahulu harus dihantam oleh angin itu adalah nikah yang bagaikan angin yang lama, itulah daging yang lama/ kehidupan yang lama, baru anggota keluarga dan berkembang pada seluruh umat.

Bicara rumah tidak lepas dengan adanya nikah di situ. Kalau nikah kita hanya sebatas daging maka kita hanya mewarnai nikah dengan daging. Itulah sebabnya Tuhan harus merubah sifat daging, sifat angin yang ada pada rumah tangga dan nikah kita. Karakternya harus dirubah menjadi karakter sorga (nikah sorga).

Bagi Nikodemus, hal itu membuat dia pusing 7 keliling bagaimana hal itu bisa terjadi. Kehadiran angin itu di mana murid-murid tinggal.
Kisah Para Rasul 2:2
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Kalau di dalam rumah itu ada pasangan nikah, ada buah nikah, ada anggota rumah tangga lain, harusnya semua kena. Kalau suami tadinya daging, kemudian dilabrak angin dari sorga, maka angin daging itu hilang. Kemudian isteri juga punya pengalaman seperti itu maka betapa enaknya kehidupan itu. Sehingga suami isteri sama-sama mempunyai perubahan karakter dari angin dunia menjadi angin sorga. Itulah yang dapat dikatakan sebagai bukti kelahiran baru.

Tetapi sebelum angin dari sorga datang, kita selalu ribut, selalu bertengkar. Dalam satu hari mungkin 10 kali berselisih. Kemudian datang angin sorga. Kalau belum berubah karakter, berarti angin sorga itu tidak kita izinkan menggarap kita sebab karakter yang muncul, masih diisi dengan pertengkaran, dsb. Sialnya lagi jika berkata ada angin Roh Kudus tetapi makin bertambah volume bertengkar. Itu berarti berseberangan dengan rencana Tuhan.

Kehadiran Roh Kudus untuk membawa kelahiran baru baik kepada orang Yahudi maupun kepada orang kafir, bukan di gereja, bukan di rumah ibadah, tetapi di rumah tinggal. Berarti Tuhan mau mengubahkan persekutuan nikah/ persekutuan yang kecil kepada persekutuan yang besar yaitu nikah yang rohani.

Titus 3:1-3
3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

Ayat dua dan tiga itu adalah hidup lama kita yang harus dibersihkan oleh kehadiran angin.

Titus 3:4
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,

Ayat keempat ini adalah kasih yang dapat dilihat, dapat didengar dan dapat diraba. Kasih Tuhan itu berwujud.
Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Itu dijabarkan oleh rasul Yohanes juga.
Yohanes 1:1-4
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Penerapannya ada pada ayat 5
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Andaikata ayat ini diperhadapkan kepada Nikodemus, tambah bingunglah dia. Tetapi sekarang ayat ini diperhadapkan kepada kita. Tidak usah kita bingung. Karena apa? Kita sudah mendapatkan paket kasih. Kalau Nikodemus sebagai pemimpin agama orang Yahudi, dia bingung. Itu sama dengan bingung menghadapi paket kasih yang dapat didengar, dilihat dan diraba. Kalau kita mau bingung-bingung terus kapan kita bisa meningkat.

Dalam terang Tabernakel:
Yohanes pasal 2,3,4 kena halaman Tabernakel
Yohanes pasal 6,7,8 kena ruangan suci
Yohanes pasal 18 dan 19 kena ruangan maha suci

Jadi Nikodemus yang awalnya bingung mendengar perkataan Yesus, akhirnya roh bingungnya hilang. Saya mau memberikan ketegasan untuk diriku dan untuk saudara, apakah iya roh ini oleh permandian kelahiran kembali dan Roh Kudus sudah membaharui kita.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Kelahiran baru lewat baptisan air itu digandengan dengan pembaharuan oleh Roh Kudus. Roh Kudus bekerja pada gereja mula-mula berawal dari dalam rumah tinggal, juga memenuhi orang kafir mulai dari rumah. Bicara rumah tinggal berarti ada persekutuan kecil di dalamnya. Di situlah awal pekerjaan permandian air dan pembaharuan oleh Roh Kudus.

Jika kita bicara tentang Pentakosta. Kita diberi oleh Tuhan wibawa Ilahi yaitu Roh Kudus. Coba perhatikan apakah wibawa ajaib Tuhan ini benar-benar telah bekerja dalam diri kita dan merubah karakter. Apakah karakter Roh Kudus yang diberi oleh Tuhan kepada kita bekerja keras untuk mendongkel karakter daging?

Makanya kalau kita sudah mendapatkan layanan Tuhan mulai dari baptisan air dan pembaharuan oleh Roh Kudus, maka volume gebrakan dari angin Roh Kudus bukan berarti langsung jadi. Ada pekerjaan tetapi melalui proses. Kalau kehidupan kita dalam rumah tangga/nikah setiap hari ribut, malah volumenya makin tinggi, berarti pekerjaan Roh Kudus itu belum kita izinkan merubah karakter daging kita menjadi karakter Ilahi. Jadi kelahiran baru stagnan, stop di tempat. Sementara Alkitab mengatakan harus maju. Tidak bisa stagnan, tidak boleh tinggal di tempat. Harus maju mencapai wilayah kesempurnaan.

Titus 3:6-7
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Karena yang dicari Nikodemus dan sekarang ditawarkan oleh Tuhan Yesus yaitu hidup kekal.

Titus 3:8
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Mungkin pikiran kita, pekerjaan baik itu sebatas yang diajarkan di sekolah atau yang diajarkan oleh papa dan mama. Tetapi penekanan “sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik” bisa kita contohi dari tiga kakak beradik. Yang tertua adalah Maria, kemudian Marta dan Lazarus. Bagi Maria (tertua) dia berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Dan Tuhan Yesus berkata kepada Marta “Maria mendapatkan bagian yang terbaik”. Sebenarnya proses untuk melakukann yang terbaik itu didasari dengan kita duduk mendengarkan Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan ada kuasa untuk merubah karakter daging menjadi karakter Ilahi.

Lukas 10:41
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

Apakah yang dikerjakan oleh Marta ini bukan perbuatan baik, dia bekerja di dapur demi makanan dari rombongan Yesus. Apakah ini bukan perbuatan baik? Tetapi kenapa Yesus mengesampikan ini. Marta ternyata kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Bagi pandangan manusia itu sudah baik tetapi bagi Tuhan tidak.

Lukas 10:42
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Duduk di kaki Tuhan untuk mendengarkan Firman Tuhan yang bisa merubahkan karakter, itulah yang terbaik.

Ulangan 33:3
33:3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.

Jadi hanya orang yang duduk di kaki Tuhan menangkap sesuatu dari Firman yang dikasihi oleh Tuhan. Ada dua hal yang kita tangkap karena setiap pemberitaan Firman ada dua hal yang bisa kita terima. Orang seperti ini ada dalam tangan Tuhan.
Mazmur 62:12
62:12 Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya,

Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Tidak ada yang bisa merampas orang yang ada dalam tangan Tuhan. Itu sebabnya dikatakan Maria mendapatkan bukan hanya yang baik tetapi yang terbaik.

Contohnya, orang bisa memberi tetapi belum tentu karakter orang itu bisa berubah. Tetapi orang yang mengasihi karena telah menerima Firman, pasti dia bisa memberi. Berarti karakternya sudah berubah. Tetapi orang yang memberi belum tentu karakternya berubah, belum tentu dia mengasihi. Tetapi orang yang sudah berubah dan mengasihi pasti dia bisa memberi. Ini yang Tuhan dambakan dari kehidupanku sebagai hamba Tuhan.

Titus 3:8
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Kita bisa menata bagus rumah Tuhan, itu baik. Tetapi bisa tidak baik kalau yang melakukan bukan dasarnya kasih. Dari mana kita memperoleh kasih? Dari Firman Tuhan. Belum tentu orang melakukan itu karena dia mengasihi.

Titus 3:9
3:9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.

Firman Tuhan itu bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk dikritisi, tetapi Firman Tuhan diterima untuk menjadi iman.

Titus 3:10-11
3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

Kalau ayat 9 tadi menjadi warna kehidupan seseorang dan Firman itu dijadikan polemik, dijadikan bahan percekcokan dan pertengkaran, nanti akhirnya bisa menjerumuskan kehidupan itu menjadi bidat. Dalam bahasa aslinya adalah haivetichos artinya orang yang berkuat diri melawan yang benar.

Jangan kita mengatakan bidat itu dalam satu komunitas, dalam satu perkumpulan. Tetapi bisa juga dalam satu pribadi. Kalau di sini ada orang mendengar Firman kemudian selalu ada roh membantah maka itu berbahaya, dia bisa terjerumus menjadi bidat. Ini jangan terjadi pada kita.

Kelahiran baru lewat baptisan air serta baptisan Roh Kudus, bertujuan mengubah karakter daging menjadi karakter Ilahi. Warna Roh Kudus adalah emas. Lihat saja pelita emas. Tidak ada kayu di dalamnya, semuanya emas tulen. Kalau meja roti sajian dibuat dari kayu tetapi disalut dengan emas.

Kita lebih mengarahkan pandangan dan pikiran kita supaya hidup warna daging itu makin terbendung dan yang nampak adalah rohani. Makin lama makin meningkat sampai pada titik nol.

Harus seperti ini kalau kita ada Roh Kudus. Masakan berkata ada Roh Kudus tetapi 100% atau 50% daging terus. Tidak pernah beranjak naik sampai titik 0% daging.

Orang yang sudah lahir baru akan berubah dari angin daging menjadi angin yang membawa damai sejahtera dan sukacita. Kita raba setiap pribadi. Apakah damai sejahtera sukacita itu volumenya makin naik atau tidak pernah naik-naik. Malah daging yang menonjol. Tuhan sudah mau datang, jangan yang daging tetap kita pertahankan. Kapan kita mau sampai 100% yang rohani kalau seperti itu.

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar