20171206

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 6 Desember 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 4:1-4
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Bacaan ini adalah jawaban dari Yeremia 3:21 dan seterusnya. Di mana dikatakan “di atas bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel”. Ada penyesalan yang mendalam tetapi penyesalan yang tidak ditindaklanjuti dengan pertobatan itu sia-sia. Sebab Yudas Iskariot menyesal tetapi tidak bertobat. Menyesal itu bagus tetapi tidak menjamin selamat. Harus ada tindak lanjut pertobatan. Bagi kita gereja Tuhan harus dibaptis dengan air dan Roh.

Kita lihat penyesalan dan pertobatan bani Israel dan Yehuda ini cukup jelas.
Yeremia 3:24-25
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."

Ini suatu penyesalan dan pertobatan. Setelah mereka evaluasi hidup mereka mengapa seperti itu, ternyata setelah mereka telusuri, hasil jerih lelah mereka hanya habis ditelan berhala, mulai dari nenek moyang mereka. Bukan berarti berhala datang dan disedot satu persatu, tetapi itu kebodohan mereka sendiri. Apa yang diminta berhala itu mereka beri. Bahasa kalbu mereka anggap itu bahasa dari berhala. Untuk berhala mereka bisa mengorbankan semua hasil jerih lelah mereka. Akhirnya semua sia-sia tidak ada hasilnya, ini adalah kebodohan dari bangsa Israel.

Berhala itu mereka buat dari kayu yang dilapis emas dan perak. Punya mata, punya mulut, punya kerongkongan, punya tangan dan punya kaki tetap itu semua tidak ada artinya. Coba lihat, emas yang mereka miliki hanya dipakai melapisi berhala. Begitu dengan sesajian-sesajian, sehingga mereka berkata jerih lelah mereka ditelan berhala.

Tuhan melihat orang Israel yang menyembah berhala ini sampai rela mengorbankan segala-galanya tetapi hasilnya nihil, kenapa untuk Tuhan mereka tidak berani berkorban. Padahal kalau hasil jerih payah mereka, mereka manfaatkan untuk pelayanan ibadah kepada Tuhan, tidak mungkin nihil hasilnya. Inilah manusia yang ditipu oleh iblis. Kadang kita juga tanpa sadar ditipu iblis.

Ada tiga bentuk berhala yang selalu hadir dalam kehidupan siapapun.
1.      Keras hati
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Kadang kita berpikir kalau mengikuti keinginan hati kita itu akan menguntungkan, ternyata tidak. Yang menguntungkan itu kalau kita mengikuti kehendak dan kerinduan hati Tuhan. Tetapi karena kita tidak melihat wujud Tuhan dan hanya melihat yang nyata yaitu diri kita sendiri maka kita lebih mengikuti diri kita sendiri. Kita tidak melihat yang tidak nampak itu hanya dengan mata iman, padahal yang tidak nyata itu yang menjamin kehidupan kita. Tetapi umat Tuhan bahkan hamba Tuhan kadang tidak menurutinya dan lebih mengikuti kekerasan hati.

Di dalam Firman Tuhan, kata keras hati ini akhirnya membentuk pola hidupnya. Tetapi kalau dia berserah diri kepada Tuhan maka Tuhan yang akan membentuk pola hidupnya. Kalau Tuhan yang membentuk pola hidup, Tuhan yang mengatur perilaku kita, tidak mungkin kita akan kehilangan. Kalau kekerasan hati yang membentuk kehidupan kita maka ujung-ujungnya penyesalan. Seperti bangsa Israel ini, mereka melihat semua hasil jerih payahnya dilalap habis oleh berhala. Dapat rezeki semua untuk berhala.

Kalau dulu memang ada wujud berhala (patung) yang disembah, sekarang berhala itu adalah kekerasan hati kita. Kalau kekerasan hati itu dipertahankan maka putuslah hubungan dengan Tuhan, maka putuslah hubungan dengan sumber berkat. Inilah yang merepotkan banyak umat Tuhan.

2.      Kikir
Berhala itu adalah sesuatu yang menjijikan, keras hati itu menjijikan. Kalau sampai anak Tuhan atau siapapun mempertahankan keras hati maka dia tidak bisa memberi kepada Tuhan.

Perpuluhan itu adalah pengakuan kita bahwa kita adalah milik Tuhan dan menyatakan diri bahwa kita mengasihi kepala berarti mengasihi Yesus. Korban tatangan itu adalah bukti bahwa kita mengasihi sesama. Berarti kita mengakui bahwa ada anggota Tubuh Kristus. Jadi tatangan hubungannya dengan Tubuh Kristus dan perpuluhan hubungannya dengan Kepala. Kalau keras hati jangan harap bisa mengembalikan perpuluhan dan korban tantangan. Makanya keras hati itu saudara kembar dengan serakah.

Karena sudah keras hati dan serakah maka perpuluhanpun tidak mau dia beri. Padahal perpuluhan itu adalah pengakuan bahwa anda miliknya Tuhan dan Yesus kepala saudara. Bila saudara memberi korban tatangan berarti saudara mengasihi sesama dan tanda bahwa kita adalah anggota Tubuh Kristus.

Kalau keras hati dan serakah ini kita pertahankan, kita pikir itu menguntungkan padahal kita justru ditelan. Coba lihat orang yang tidak mengembalikan perpuluhan, apa yang dia miliki akan dikuras habis. Mengapa? Sebab hubungan vertikal putus dan hubungan horizontal putus. Tidak ada lagi salib dalam hidupnya.

Ada juga suami yang mencari nafkah, begitu nafkah diberikan kepada isteri, isteri yang serakah tidak mau mengembalikan perpuluhan dan korban tatangan. Jangan heran kemelut menghantam rumah tangganya dan segala hasil jerih payahnya ditelan oleh berhala kekerasan hati dan serakah.
Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.

Apa yang ditelan di sini? Hasil jerih payah keringat kita. Jangan sampai kita main-main soal perpuluhan dan tatangan. Tidak mengembalikan perpuluhan berarti sengaja putus hubungan dengan Tuhan. Tidak memberikan korban tatangan berarti hubungan horizontal tidak jelas.

Nenek moyang itu bicara masa lampau. Berarti pengalaman masa lampau tidak dijadikan pelajaran buat mereka. Kenapa hasil jerih payah nenek moyang mereka ditelan oleh berhala sehingga anak cucu kalang kabut tidak ada waris.

Jangan saudara lempar kesalahan kepada siapa-siapa. Coba kita koreksi diri. Suami-suami yang berjerih lelah dan menyerahkan hasilnya kepada isteri, coba tanya lagi apakah sudah mengembalikan perpuluhan atau tidak. Kalau tidak maka akhirnya hasil jerih payah ditelan, misalnya hanya habis untuk membayar rumah sakit serta membayar ini dan itu.

Kambing domba, lembu sapi bicara ibadah. Berarti ibadah mereka nihil tidak ada hasil, padahal ibadah itu menguntungkan.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Ibadah itu memberi untung yang besar. Ibadah itu harus kita management sedemikian rupa sehingga menghasilkan untung besar. Management di sini adalah bagaimana kita menata hidup kita disertai rasa cukup. Kalau beribadah disertai rasa cukup maka ibadah kita pasti akan disertai keuntungan besar. Keuntungan besar itu ada dalam Wahyu 12:14 yaitu dua sayap burung nazar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Jangan kita hanya berpikir keuntungan 1 kontainer, keuntungan 1 gudang. Lihatlah keuntungan jauh ke depan. Ketika derap kuda hitam, kuda merah, kuda hijau kelabu mulai melanda dunia, saudara punya keuntungan besar diterbangkan jauh ke padang gurun dengan dua sayap burung nazar yang besar. Inilah keuntungan orang yang beribadah. Orang beribadah tidak bisa lepas dengan itu.

Pembangunan Tabernakel harus ada tiga persiapan:
Ø  Persiapan rohani
Ø  Persiapan tenaga
Ø  Persiapan harta

Ketika terjadi kegerakan hujan awal maka:
Ø  Persiapan rohani: tampil rasul Petrus
Ø  Persiapan tenaga: tampil rasul-rasul yang lain
Ø  Persiapan harta: tampil jemaat membawa hartanya di kaki rasul-rasul

Pada estafet kedua terjadi juga seperti itu:
Ø  Persiapan rohani: tampil rasul Paulus
Ø  Persiapan tenaga: tampil Markus. Karena Markus artinya palu besar.
Ø  Persiapan harta: Barnabas. Dia menjual hartanya untuk pekerjaan Tuhan.

Kisah Para Rasul 12:25
12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

Di sini sudah mau masuk pasal ke-13, tongkat estafet pindah kepada Paulus. Di sini dimulai gerakan besar kepada bangsa kafir.

Kalau dalam pembangunan Tubuh Kristus ada persiapan rohani berarti ada orang yang dipakai Tuhan untuk bicara Firman. Kalau ada persiapan tenaga berarti ada orang-orang khusus yang ototnya dipakai Tuhan untuk bekerja. Kalau ada persiapan harta berarti ada orang yang dikaruniai Tuhan untuk berkorbankan harta. Itu semua tidak lari dari pemikiran sorga.

Jangan biarkan hasil jerih lelahmu habis ditelan oleh berhala. Dalam Yeremia 3:24 mereka mengevaluasi dan merenung kembali “kenapa nasib kita begini”. Ternyata mereka menjadi seperti itu karena hasil jerih payah mereka ditelan oleh berhala. Sebab menyembah berhala.

Dalam Mazmur ada dua pasal yang bicara tentang berhala, Mazmur pasal 115 dan 139.  Berhala itu punya tangan, punya kaki, punya mata, punya hidung, punya telinga, punya mulut, punya leher tetapi tidak bersuara. Demikianlah orang yang membuatnya. Berarti kalau seseorang keras hati, begitulah rupa orang itu. Kalau orang itu serakah berarti orang itu membentuk dirinya seperti itu. Kalau mata kita buta melihat perkara di sorga dan hanya melihat perkara di dunia maka begitulah bentuk orang itu.

Mazmur 115:4-8
115:4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
115:5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
115:6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
115:7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
115:8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

Seperti itulah orang yang membuatnya, artinya hidupnya sia-sia, kehidupan seperti itu tidak berfungsi dan tidak berguna bagi pembentukan tubuh Kristus. Punya mata tetapi tidak melihat, punya telinga tetapi tidak mendengar, punya kerongkongan tetapi tidak bisa keluar suara.

Kalau kita serakah, keras hati dan buta melihat perkara yang rohani dan hanya melihat yang ada di depan kita yaitu mamon maka demikianlah orang itu.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kalau seperti itu, berarti batasnya seperti itu, tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Bagaimana dia bisa berkata “saya adalah calon isteri anak domba Allah”. Tidak bakal seperti itu.

Ayo kita perhatikan baik-baik. Kalau Tuhan ungkapkan rahasia Firman berarti ada Roh Kudus di sana karena yang membukakan rahasia Firman adalah Roh Kudus. Kalau ada Roh Kudus tanpa pembukaan rahasia Firman maka rohnya itu dipertanyakan. Roh Kudus itu bekerja tidak nanti goncang gancing badannya karena Roh Kudus, bukan demikian.

Yeremia 3:24
3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.

Kambing, domba dan lembu ditelan berarti ibadah mereka sia-sia tidak ada untungnya.

Yang ditelan oleh berhala itu juga adalah anak laki-laki dan anak perempuan. Jadi kalau anak laki-laki ditelan berarti dia tidak menikmati apa yang diwariskan oleh Tuhan. Kalau anak perempuan ditelan oleh berhala maka kesenangan tidak ada, yang ada hanya sedih, derita dan keluhan, semua serba runyam. Ini jangan sampai terjadi.

Yesaya 61:7
61:7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.

Yang dibicarakan ini justru kena kepada imam-imam. Tetapi kalau ibadahnya benar, walaupun dia dikatakan ini dan itu, dia tetap akan mendapatkan warisan dua kali lipat. Jadi imam itu sesungguhnya adalah kehidupan yang sudah disiapkan berkat dua kali lipat. Dua untuk satu orang, apa lagi yang diragukan.

Waris dua kali lipat berarti anak laki-laki tidak ditelan oleh berhala. Ada sukacita abadi berarti anak perempuan tidak ditelan oleh berhala. Itu kalau benar di dalam pelayanan. Kalau anak laki-laki ditelan berarti hilang hubungan kita dengan Kristus sebagai pewaris.

Dalam Yehezkiel pasal 6 Tuhan benar-benar murka sehingga Tuhan hambur tulang-tulang dan mayat-mayat di sekeliling mezbah mereka. Yang mestinya ada di sekeliling mezbah mereka ada siraman darah. Darah itu adalah nyawa dan nyawa itu adalah kehidupan Kristus yang ada di sekeliling mezbah. Jadi orang yang beribadah yang benar, di sekeliling ibadahnya ada kehidupan Kristus. Kalau dihambur mayat berarti ibadahnya mati di hadapan Tuhan! Biarpun hentakan bassnya hebat, keyboardnya hebat tetapi kalau ada berhala keras hati, serakah dan ibadahnya hanya melihat kekayaan dunia, baik pemberita juga hanya khotbah kekayaan dunia yang dia pacu, maka itu adalah ibadah yang tidak ada darah di sekeliling mezbah dan itu akan membuat Tuhan murka.

Yehezkiel 6:4-5
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.

Yang ada di sekeliling mezbah umat Tuhan harusnya darah lembu yang menggambarkan darah Yesus. Kalau ada darah Yesus di sekitar mezbah, kalau ada darah Yesus dalam ibadah kita berarti ada kehidupan.
Imamat 1:5
1:5 Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.

Kalau dihambur tulang di situ itu membuktikan kalau ibadah ada tanda keras hati, ada tanda serakah dan ibadah hanya melihat soal yang jasmani itu berarti ibadah itu hanya ada mayat dan tulang-tulang di sekeliling mereka.

Ini yang harus ada disekeliling mezbah, bukannya tulang dan mayat.
Imamat 1:11
1:11 Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.

Apa gunanya kita beribadah tetapi suasana mayat dan suasana tulang, itu mati rohani. Ibadah itu jangan kita tertipu dengan loncat-loncatnya saja, bukan itu penentu bahwa ada kehidupan Kristus di situ. Kalau ada kehidupan Kristus berarti orang yang beribadah di situ sedang dilukis oleh Tuhan supaya segambar dengan Dia. Lewat apa? Lewat Firman pengajaran, Roh dan kasih Tuhan. Sebabnya jangan sampai kita beribadah hanya tertipu dengan gebrakan music dan hentakan kaki kita. Jangan cuma sampai di situ. Ketika Firman datang malah dilawan karena orang itu keras hati. Ini yang menyebabkan banyak umat Tuhan gagal rohaninya nanti saat Yesus datang.

Sekarang mungkin mengatakan “saya tidak gagal”. Oke, tunggulah, lebih baik kita berkaca lewat Firman. Saya sebagai pemberita tidak nyaman, selalu saya dilawan dan ditantang. Tetapi sudahlah, kita harus terima. Serahkan pada Tuhan yang akan membalas.

Seketika mereka merasa bahwa mereka sudah ketipu dengan berhala, mereka menangis di bukit-bukit dan mereka memohon-mohon kepada Tuhan dan Tuhan menjawab. Mereka menelusuri, mereka evaluasi hidup masa lampau mereka.
Yeremia 3:25
3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."

Berbaring dengan perasaan malu berarti ada penyesalan dan merendahkan diri serendah-rendahnya.

Ketika hal ini disaksikan Tuhan dari sorga maka Tuhan jawab pada Yeremia 4:1.
Yeremia 4:1
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!

Kata kembali yang pertama belum jelas mau kembali pada siapa. Tetapi kata kembali yang kedua sudah jelas mana objeknya, mana alamatnya yaitu kembali pada Tuhan. Karena ini menyangkut nenek moyang. Dalam Maleakhi 3:6 ditunjukkan itulah perbuatan nenek moyang dan mereka harus kembali.
Maleakhi 3:6-7
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.
3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"

Ini bantahan Israel kepada Tuhan yang kedelapan. Tuhan sudah menegur mereka sampai delapan kali dan mereka juga membantah Tuhan sampai delapan kali.

Coba lihat di sini, kita kembali dan Tuhan juga kembali. Jadi ruas jalan yang harusnya saudara tempu sudah Tuhan kurangi karena Tuhan juga sudah jalani. Misalnya 1 km kita harus berjalan kembali kepada Tuhan namun Tuhan juga berjalan ke arah kita. Jadi kita sebenarnya harus berjalan 1km, Tuhan potong menjadi hanya sisa 500M. Begitu baiknya Tuhan, kenapa masih banyak yang tidak sadar.

Mengapa hasil jerih payah mereka habis? Karena persoalan perpuluhan. Kalau saudara berpikir habis isi kantong saudara dan saudara berkeras hati maka akan benar habis isi kantong saudara. Tetapi kalau saudara menyerahkan karena Tuhan maka akan Tuhan  ganti berlipat kali ganda, diganti dua kali lipat.

Mau mempertahankan keras hati, serakah dan pandangan hanya sebatas yang dunia yaitu bendawi ini, itu terserah pilihan kita. Tetapi kalau mau dua sayap burung nazar yang besar maka ayo segera kita harus mengevaluasi apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Dan kita harus bertindak, harus berbaring berarti merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan dan harus ada rasa malu. Itu yang harus dilakukan oleh calon mempelai Tuhan.

Dalam Yehezkiel pasal 16 ada gereja Tuhan yang meningkatkan rohani sampai hampir menjadi ratu, hampir menjadi ratu tetapi tiba-tiba merosot cepat sekali. Memang kalau mau meningkatkan rohani itu lambat. Tapi coba kalau menukik, cepat sekali. Bahkan terjadi pendadakan.
Yehezkiel 16:47
16:47 Bukankah engkau hidup menurut perbuatan mereka dan engkau lakukan seperti perbuatan-perbuatan mereka yang keji; sebentar lagi saja engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam seluruh hidupmu.

“Sebentar lagi saja” berarti begitu cepat mereka berubah. Kalau bisikan iblis yang diikuti itu cepat sekali. Tetapi kalau suara Yesus yang bagaikan bunyi sangkakala, lambat sekali dilakukan. Ini yang banyak kali tanpa disadari oleh gereja Tuhan dan inilah yang mencelakakan banyak anak Tuhan di penghujung akhir zaman ini. Ini jangan terjadi dalam kehidupan saya dan saudara. Saya sebagai hamba Tuhan takut untuk menukik. Terserah orang mau menilai, tetapi saya mau tetap meroket.

Yang saya heran kenapa orang suka meneladani orang yang berutang. Bagus sekali itu pendeta, roda duanya sampai 5. Setelah ditanya ternyata dikredit. Namun dia berkata “itu teladan bagus”.

Kadang kita ditipu oleh bisikan iblis karena mata hanya melihat sebatas apa yang ada di depan dan tidak tembus jauh ke sana. Jangan sampai kita ditipu dengan hal-hal seperti itu. Mari kita melangkah lebih maju.

Yehezkiel 6:4-6
6:4 Mezbah-mezbahmu akan menjadi sunyi sepi dan pedupaan-pedupaanmu akan dirusak; dan Aku akan merebahkan orang-orangmu yang terbunuh di hadapan berhala-berhalamu.
6:5 Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.
6:6 Di mana saja kamu diam, kota-kotamu akan menjadi reruntuhan dan bukit-bukit pengorbananmu akan menjadi sunyi sepi, supaya mezbah-mezbahmu dihancurkan dan ditinggalkan sunyi sepi, berhala-berhalamu diremukkan dan ditiadakan, pedupaan-pedupaanmu diluluhkan dan buatan-buatan tanganmu dihapuskan.

Di gunung-gunung mereka sudah berhamburan berhala. Akhirnya Tuhan murka karena itu sangat menjijikan maka di sekitar mezbah mereka Tuhan hambur mayat dan tulang-tulang. Memang saat itu orang Israel menyembah berhala dan menyembah juga Tuhan. Ini keadaan Israel dahulu. Sekarang kita gereja Tuhan harus koreksi diri jangan sampai seperti ini:
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,

Ini kontras dengan Yeremia 4:2-4.
Yeremia 4:2-4
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Di sini mereka bersumpah tetapi tetap mengkembarkan ibadah. Ini juga yang tergambar dalam ibadah hari-hari terakhir ini. Hati-hati kita! Saya takut mengatakan bahwa saya ini pengajaran sehat tetapi cangkir saja saya cicil atau mobil yang ada itu dicicil maka saya berhenti menjadi hamba Tuhan karena saya tidak lagi memberi teladan iman.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Yeremia 4:1
4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman TUHAN, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!

Tidak usah lari, dekat saja kepada Tuhan. Ada ketenangan bersama dengan Tuhan.
Mazmur 62:1-2
62:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud.
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

Dalam Yeremia 4:1 yang mau lari ini adalah umat yang trauma. Merasa bersalah, sudah bertobat, tidak mengulangi lagi tetapi kenapa mau lari lagi. “Yang penting saya sudah bertobat, jangan berpendapat menjauh saja dari Tuhan asal tidak saya ulangi” salah kalau seperti itu. Kalau sudah datang kepada Tuhan, jangan menjauh, dekat-dekat teruslah sampai suatu saat saudara sehidangan dengan Dia. Tidak usah kita lari, tetapi ada syaratnya. 
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

Ini yang Tuhan minta supaya kita bersumpah dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran. Sebenarnya tiga hal ini adalah isi sumpah antara Mempelai Laki-laki dan mempelai perempuan. Jadi begitu kita kembali berarti kita angkat janji. Dia berjanji, kita juga berjanji. Ini sumpah mempelai, janji mempelai.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Jadi begitu kehidupan itu berubah dan kembali, jangan lagi menjauh. Ikatlah janji dengan Dia sebab Tuhan mengatakan “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya” bukan lagi untuk sesaat, janji Tuhan abadi. Tuhan mau menjadikan kita isteriNya dalam keadilan, kebenaran, kasih setia dan kasih sayang. Apalagi yang kurang!

Sebabnya tinggalkan itu keras hati, tinggalkan itu roh serakah. Serakah itu semua untuk diri, yang Tuhan punya juga tidak dikembalikan. Orang seperti itu tidak melihat bahwa Tuhan adalah kepala dan tidak mengakui Tuhan sebagai pemilik dirinya. Dia juga tidak melihat siapa yang ada di sekeliling dirinya dan tidak melihat pelayanan kepada sesama, itu korban tatangan.

Kemudian kita diikat janji setia dalam keadilan dan kebenaran menjadi isteri, itu adalah sumpah mempelai. Kalau Tuhan mengajak untuk kembali dan bersumpah dalam keadilan dan kebenaran itu sudah sumpah mempelai. Lepaskan kekerasan hati.

Isteri-isteri begitu menerima berkat yang diserahkan suami yang mencari nafkah, jangan sampai tidak mengeluarkan perpuluhan sebab itu berarti anda mengundang kutuk.
Maleakhi 3:8
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!

Perpuluhan dan persembahan khusus ini digandeng oleh Tuhan. Perpuluhan itu kembali kepada Tuhan, kita mengakui Dia pemilik dan kepala kita. Tantangan itu untuk sesama secara horizontal. Di sini seringkali kita salah.

Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

Kalau kita bersumpah dalam kesetiaan, keadilan dan kebenaran maka kita bersumpah demi Tuhan yang hidup, bukan tuhan yang mati! Pasti Dia menolong saudara, pasti Dia membela saudara. Terserah orang mau ngomong apa tidak menjadi masalah, tetapi kalau kita ada kesetiaan, keadilan dan kebenaran maka Dia Mempelai Laki-laki Sorga sudah ikat janji dengan kita. Tidak mungkin Mempelai Laki-laki Sorga akan ingkar dan membiarkan calon isteriNya runyam.

Ketika Tuhan datang maka jemaat akan bermegah atas hamba Tuhan dan hamba Tuhan bermegah atas jemaat.
II Korintus 1:14
1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

Di sini saling bermegah di dalam sidang jemaat. Jemaat menjadi kemegahan dari gembala dan gembala menjadi kemegahan dari jemaat sebab gembala ada teladan iman.

Dalam surat Tesalonika, jemaat itu adalah mahkota gembala. Jemaat banyak tetapi hanya senilai jerami, bagaimana itu. Jemaat banyak tetapi hanya batas kayu (daging), apa gunanya. Walaupun jemaat itu hanya satu atau dua tetapi rohaninya mutu perak dan emas maka itu luar biasa.
I Tesalonika 2:19-20
2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
2:20 Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.

Itu sebabnya berjuanglah hamba Tuhan. Entah satu atau dua jiwa yang dilayani, tetapi kalau mereka menjadi mahkota dari emas, itu kemegahan.

Jerami itu gambaran kesia-siaan, rumput itu gambaran kefanaan, kayu itu gambaran kedagingan. Emas dan perak berarti kemuliaan.

Ayo kita ikat janji seperti ini dengan Tuhan.

Yeremia 4:3
4:3 Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.

Buka tanah baru berarti buka lembaran baru.

Yeremia 4:4
4:4 Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"

Ulangan 30:6
30:6 Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.

Menyunat hati berarti kita harus mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa supaya hidup, artinya supaya bersama dengan Tuhan= suasana mempelai. Luar biasa kalau kita bersama dengan Tuhan, apalagi yang kurang.
Ayo kita menyunat hati, berarti mengasihi Tuhan. Termasuk mengembalikan milik Tuhan, itu tanda kita mengasihi Dia sebagai kepala. Sebabnya jangan main-main dengan perpuluhan.

Gereja mula-mula ada persiapan rohani, ada persiapan tenaga dan ada persiapan harta. Estafet pertama Petrus persiapan rohani, rasul-rasul lain persiapan tenaga dan jemaat persiapan harta. Estafet kedua Paulus persiapan rohani, Markus persiapan tenaga dan Barnabas persiapan harta.
Yeremia 4:2
4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi TUHAN yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."

Kekasihmu hidup. DarahNya sudah disiram sekeliling mezbah. Berarti dalam ibadah kita ada kehidupan Kristus. Makanya kembali, tidak usah trauma. Kalau trauma merasa ada kesalahan lalu saudara lari, itu sudah salah. Katakanlah “demi Tuhan yang hidup saya mau kembali”.

Tuhan memberkati.




GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar