20171224

Kebaktian Umum, Minggu 24 Desember 2017 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 4:4
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Manusia di manapun bisa ditipu oleh pandangan, seperti Samuel yang ditipu pandangannya melihat saudara-saudara Daud. Tetapi Tuhan bilang “jangan engkau lihat lembaganya, Aku sudah tolak! Tetapi Tuhan melihat hati”. Itu terjadi di dalam Alkitab. Rasul Paulus orang yang jelek, badannya kecil, kalau berjalan kakinya O, mata kemerah-merahan dan rambutnya jarang. Tetapi hatinya pemberani, karena Tuhan beserta dengan dia. Siapakah kita yang hina.

Kita undur sedikit pada ayat ketiga tentang pelangi.
Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Pelangi bagaikan zamrud. Zamrud adalah simbol pengharapan dan warnanya hijau. Kalau melihat pelangi, warna yang dominan dan ada paling di tengah adalah hijau. Maksud Tuhan mempertontonkan kepada rasul Yohanes agar dia sebagai hamba Tuhan supaya dalam dirinya ada pengharapan dan menjadi sentral pelayanannya. Dia harus menempatkan pengharapan itu menjadi pendorong untuk mencapai apa yang dia harapkan, itulah yang namanya Zamrud.

Kita sekarang ini lebih buruk dari pada zaman Nuh dulu. Namun kita ada pada zaman kemurahan sehingga penghukuman tidak langsung dijatuhkan Tuhan. Tetapi bukan berarti tidak akan ada penghukuman. Di zaman Nuh bumi sudah rusak dan dirusak oleh manusia yang sudah rusak. Dan Tuhan mengatakan usia manusia hanya 120 tahun. Itu memang jangka waktu diberikan kepada manusia. 120 tahun itu bicara 120 Yobel. 1 yobel = 50 tahun. 120 x 50 tahun = 6000 tahun. Kita ada pada ambang ini yaitu penghukuman yang dahsyat. Bukan lagi dalam bentuk air bah tetapi dalam bentuk api.

Kalau kita masih diberikan pelangi atau zamrud, jadikanlah pengharapan menjadi sentral gerakan hidup saudara. Kalau kia memiliki pengharapan maka pengharapan itu akan memacu kehidupan saudara untuk mencapai apa yang diharapkan.

Kalau gereja Tuhan tanpa pengharapan dan menyerah pada nasib “apa yang terjadi terserah!” itu berarti orang yang tidak punya pengharapan. Berarti dia tidak pernah melihat pelangi yang bagaikan zamrud itu. Inilah yang membuat kehidupan Kristen banyak gagal. Apa yang mau terjadi terserah, ini orang yang sudah amblas pengharapannya. Tidak lagi berpegang pada janji Tuhan. Padahal janji Tuhan begitu indah bagi kita. Puncak dari janji Tuhan itu ada pada: Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Kalau kita punya pengharapan “saya kelak akan menjadi isteri Anak Domba Allah” maka itu akan kita kejar, kita akan berupaya, tidak akan menyerah pada nasib. Istilah kerennya adalah fatalisme, orang yang tidak punya pengharapan alias menyerah pada nasib.

Kita harus memiliki pengharapan hingga meraih menjadi isteri anak domba Allah. Jangan berkata “pokoknya saya masuk sorga”. Tunggu dulu! Belum tentu saudara mampu membayar harga di depan kalau antikristus datang, belum tentu saudara bertahan menghadapi sengsara yang mengerikan itu.

Pelangi ini adalah salah satu yang Tuhan berikan kepada Nuh sebagai tanda dalam Kejadian pasal 9. Saudara lihat warna yang paling tengah yaitu hijau, itu yang paling terang benderang. Jadikan pelangi itu menjadi pusat perhatianmu supaya memiliki pengharapan mencapai kedudukan setara dengan Tuhan Yesus, berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau ini ada dalam diri saudara maka saudara tidak akan lemas menghadapi tantangan.

Di zaman Nuh sebenarnya Nuhlah yang menghukum dunia. Tuhan serahi wibawa kepada Nuh untuk menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Nuh belum melihat tetapi karena iman maka dia langsung kerja atas petunjuk Tuhan.

Alkitab mengatakan bukan hanya dunia, tetapi malaikat juga kita yang akan hukum. Kalau kita memiliki pengharapan untuk mencapai status Mempelai Wanita Tuhan, maka dunia dan malaikat yang melawan Tuhan akan kita hukum. Hak untuk menghukum ada di tangan kita.

Apakah kita datang beribadah menyerah kepada nasib? “terserah kalau saya dihukum”. Bukan demikian kalau jadi orang Kristen! Bukan begitu menjadi hamba Tuhan. Jangan menyerah kepada nasib, gawat jika sudah demikian halnya.

Dalam pemaparan Tuhan melalui nabi Yesaya, dia singgung tentang nabi Nuh tetapi ada hubungannya dengan penampilan Tuhan sebagai suami.
Yesaya 54:9-10
54:9 Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.
54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Kepada siapa janji Tuhan ini?
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Apakah hal ini tidak kita tarik pada diri kita bahwa saya berpengharapan untuk ke sana. Ayat 9 dan 10 itu melengkapi bagaimana suami melindungi isterinya.

Masihkah pengiringanmu, tidak punya pengharapan, tidak melihat hal yang sangat sakral, indah, suci dan mulia ini? Kalau ini ada dalam dirimu dan saudara jadikan sentral, menjadi kekuatan untuk mendorong saudara, maka dalam ibadah pelayanan saudara, dapat dikatakan tidak ada yang dapat menghalangi kita untuk mencintai dan mengasihi Tuhan. Karena kita memiliki pengharapan untuk mencapai status seperti yang Tuhan janjikan.

Nuh yang arti namanya perhentian, itu merupakan janji Tuhan dalam Ibrani pasal 4. Bagi Israel dulu dijanji perhentian. Secara kasat mata mereka dijanji untuk mencapai Kanaan. Tetapi inipun bernubuat bagi kita. Untuk mencapai perhentian, apalagi masuk ikut memerintah bersama Tuhan dalam kerajaan 1000 tahun di dunia nanti. Ini sudah Tuhan sampaikan kepada Israel, tetapi pemberitaan lewat hamba-hambaNya tidak berguna bagi mereka.
Ibrani 4:1
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Berarti jangan sampai pengharapanmu gagal.

Ibrani 4:2
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Ada tiga serangkai yaitu iman, pengharapan dan kasih. Kalau pengharapan terganggu maka iman pasti goyang dan kasih hancur. Itu sebabnya pengharapan ditaruh di tengah, seperti pelangi yang warna hijau itu yang ada di tengah. Itu sebabnya sebagai umat Tuhan kita jaga baik-baik agar kita mempunyai pandangan dengan diisi pengharapan. Jangan hanya “saya ini begini, saya ini begitu” inilah orang yang tidak punya pengharapan. Jangan kaget kalau menemukan imannya sudah amblas karena tidak punya pandangan pengharapan ke depan.

Wahyu 4:4
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Ini ada hubungannya dengan ayat 3. Angka 24 apalagi digandeng dengan tua-tua, ini menunjuk kerohanian yang matang. Ini mengelilingi takhta yang ada di tengah, itulah takhta Anak Domba Allah, Mempelai Laki-laki Sorga. Saya dan saudara tidak diajak Tuhan untuk duduk di salah satu dari 24 takhta ini. Ajakan Tuhan justru mau membawa kita pada takhta yang di tengah.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Kita harus menaruh pengharapan dalam diri kita untuk ke situ. Kita harus mendorong diri kita dengan satu pengharapan bahwa kita akan duduk di sana secara rohani. Yang mengelilingi saja rohaninya sudah matang, bagaimana dengan mutu rohani yang duduk di takhta yang di kelilingi itu. Olehnya itu supaya matang ayo kita perhatikan Firman pengajaran.
Ibrani 5:11
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

Sukar dijelaskan, artinya Tuhan mau menyatakan banyak rahasia kepada mereka tetapi sukar. Bagaimana Tuhan mau membuka rahasia isi hatinya kalau mereka lamban untuk mendengar. Coba saudara perhatikan bagaimana kehidupan yang lamban ini.

Ibrani 5:12-13
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

Walaupun sudah tua dalam pengikutannya, tetapi rohaninya masih kanak-kanak, dia minta susu terus karena masih kanak-kanak. Dia minta dibelikan jam tangan tetapi dia sendiri tidak tahu melihat ini jam berapa karena hanya dia pasang terbalik dan kadang hanya dipakai bermain. Coba kasihkan pisau, berapa saat saja sudah berdarah, tangannya sudah teriris, karena kanak-kanak.

Ibrani 5:14
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Kalau sudah dewasa maka dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana ajaran benar dan mana ajaran tidak benar. Tetapi kalau dia kanak-kanak maka dalam prinsipnya semuanya sama saja. Itulah Kristen masih kanak-kanak. Bagaimana mau duduk bersama dengan Tuhan, duduk dengan tua-tua saja pasti terusir.

Angka 24 menunjuk kerohanian yang matang. Yang bisa membawa kita pada kematangan rohani adalah Firman pengajaran yang keras. Saya sudah menekankan bagaimana pengharapan itu harus menjadi pokok pemikiran kita. Makanan keras ini yang seringkali dibenci dan tidak dilirik oleh banyak orang Kristen, bahkan dibenci. Hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan untuk mengarahkan umat kepada keselamatan, mulutnya bagaikan pedang tajam dan anak panah yang runcing dan dia mendapat perlindungan dari Tuhan.

Pedang dan anak panah yang runcing ini, bila dibandingkan dengan makanan itulah makanan yang keras. Bila dihubungan dengan pengajaran itulah pengajaran yang keras yang harus disampaikan oleh hamba Tuhan. Makanya orang tidak mau lirik, mereka lebih suka susu. Bagaimana Kristen seperti ini? Kapan kita mau sampai duduk bersama dengan Tuhan. Orang seperti itu tidak akan bisa duduk dengan Tuhan, walaupun beribadah melayani Tuhan.

Yesaya 49:1
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

Bangsa yang jauh ini menunjuk kita bangsa kafir, bangsa Yahudi itu bangsa yang dekat. Kita ini bangsa yang jauh tetapi sekarang menjadi dekat karena Korban Krstus. Kepadaku dan kepadamulah Firman Tuhan ini datang.
Efesus 2:13
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Setelah tumbuh dewasa dia menjadi hamba Tuhan dan dia tahu bahwa dia dipanggil oleh Tuhan. Dia tidak segan-segan menyampaikan Firman yang tajam bagaikan pedang bermata dua dan bagaikan anak panah yang runcing menembus sampai ke lubuk hati bagi yang menerimanya. Penampilan hamba Tuhan seperti ini banyak yang tidak suka, walaupun dia dimusuhi tetapi akan dilindungi oleh Tuhan.

Lihat saja pengalaman, lirik kiri, kanan, muka, belakang, mana orang yang tidak suka. Mereka akan membenci dan sasaran kebenciannya adalah si pemberita. Tetapi bagaimana dia mengatakan tidak melawan Firman, sementara hamba Tuhan yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan Firman yang setajam pedang itu dia tidak suka. Itu sama dengan melawan Fiman, biarpun dia bersilat kata itu tidak ada arti apa-apa.

Jemaat Langgadopi 4, jangan kesal, jangan kurang hati, jangan linglung, jangan ngilu sendi-sendimu ketika mendengar pedang yang tajam bermata dua dari belakang mimbar ini. Sebab saudara diperhadapkan Tuhan, ada pengharapan yang Tuhan tabur dalam dirimu yaitu mau duduk setakhta dengan Tuhan. Itu janji Tuhan.

Mereka ini bertugas sebagai penyelenggara ibadah, mereka ini adalah orang-orang yang terlibat dalam ibadah, bahkan menjadi penyelenggara ibadah. Walaupun jumlah mereka 24, tetapi tujuan mereka 1, tidak beda. Mereka ini adalah orang-orang yang menyelenggarakan ibadah. Berarti orang-orang yang selalu sibuk dengan hubungan vertikal dengan Tuhan.

I Tawarikh 24:19
24:19 Itulah jabatan mereka dalam menyelenggarakan ibadah setelah mereka masuk rumah TUHAN, sesuai dengan peraturan yang diberikan kepada mereka dengan perantaraan Harun, bapa leluhur mereka, seperti yang diperintahkan kepadanya oleh TUHAN, Allah Israel.

Mereka adalah orang yang patuh terhadap peraturan yang diberikan kepada mereka. Ini juga untuk kita. Kita harus patuh kepada Firman yang diberikan oleh Imam Besar kita, Yesuslah Imam Besar.

I Tawarikh 24:18,5
24:18 yang kedua puluh tiga pada Delaya; yang kedua puluh empat pada Maazya.
24:5 Dan orang membagi-bagi mereka dengan membuang undi tanpa mengadakan perbedaan, sebab ada "pemimpin-pemimpin kudus" dan "pemimpin-pemimpin Allah", baik di antara keturunan Eleazar maupun di antara keturunan Itamar.

Jadi yang ada di sorga, sudah dibayangkan di sini. Disebut pemimpin-pemimpin kudus dan disebut juga pemimpin-pemimpin Allah atau penghulu-penghulu Tuhan.
Bukankah kita telah diangkat sebagai seorang imam dan raja?
Wahyu 5:10
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Sebagai orang yang sudah diangkat menjadi imam, seorang anak Tuhan yang mengakui pengorbanan Kristus dan karena ada ikhtiar untuk duduk setakhta dengan Tuhan maka dia adalah penyelenggara ibadah. Dulu kita tidak ada kesempatan, tetapi puji Tuhan sekarang Tuhan sudah buka jalan. Marilah kita melayani Tuhan dengan tulus dan ikhlas.
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Inilah orang-orang yang disebut sebagai 24 tua-tua. Kita lebih lagi dari itu sebab kita akan masuk inti.

Disebut pemimpin kudus, berarti orang yang mau beribadah dan melayani harus mengerti bahwa dia menghampiri Tuhan Yang Maha Kudus. Maka kita harus kudus. Bagaimana supaya kita bisa mencapai kudus, maka kita tidak akan lepas dari pelajaran yang keras. Kalau kita menjadi Kristen kemudian hanya suka yang susu, kapan kita mau mencapai tempat Yang Maha Kudus. Kita ini hanya sampai tahap kudus sebab Yang Maha Kudus hanya Tuhan.

Untuk kita mencapai ini maka Yesus memberi teladan, Dia Imam Besar.
Yohanes 17:18-19
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Bukankah Yesus sudah kudus, apalagi yang mau dikuduskan. Ini artinya memberi teladan bagi kita. Bukti Yesus menguduskan diri bagi kita adalah Dia tidak menolak salib.

Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Kalau kehidupan Kekristenan kita tidak punya minat seperti itni, maka jangan mengharap bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Dalam pengertian bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan mana yang tidak. Itu akan sulit karena dia kanak-kanak.

Kita akan ikut memerintah bersama Kristus, berarti kita menjadi pemimpin, menjadi pemerintah. Mengapa gereja Tuhan terlalu lemas dan tidak punya pengharapan, jangan sampai gagal tujuan saudara setakhta dengan Kristus.

Yang berikut dikatakan “pemimpin-pemimpin Allah”. Kalimat ini membuat pikiran manusia kita bingung, masakan Allah mau kita pimpin. Arti rohaninya adalah kehidupan yang bergantung dan berharap penuh kepada Tuhan. Hamba Tuhan harus bergantung dan berharap penuh kepada Tuhan. Bagaimana mau mengajar jemaat berharap kepada Tuhan kalau dia sendiri tidak berharap kepada Tuhan.

Sebab banyak pemberita yang memberitakan Firman Allah, hanya dia tujukan kepada orang lain tetapi dia sendiri tidak lakukan. Itukan aneh! Pemberita berseru: “ayo kita berharap kepada Tuhan sepenuhnya” tetapi dia sendiri tidak berharap pada Tuhan, dia punya sawah berhekto-hekto are. Hal ini penipuan pada jemaat.
Mazmur 103:21
103:21 Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.

Kalau di dunia pemerintahan dan militer ada pejabatnya. Dalam ibadah juga ada pejabat-pejabatnya Tuhan, itulah hamba Tuhan. Pejabat Tuhan ini yang harus pertama memuji Tuhan dan melakukan kehendaknya Tuhan. Biarpun dia memuji Tuhan tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan itu berarti hanya memuji Tuhan dengan mulutnya tetapi hatinya jauh. Sama dengan bohong.

Mazmur 103:19
103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Bukankah ke sana kita akan pergi. Sepanjang safari natal kita terus bicara tentang takhta Tuhan, ke sanalah kita akan pergi. Lemparlah jangkar kita ke sana sebab di sana adalah sauh yang aman dan kuat.

Dari 24 tua-tua ini tugas mereka satu.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Jemaat ayo kita satu karena itu adalah kerinduan hati Tuhan. Yang pertama dilihat oleh rasul ini adalah takhta dan orang yang duduk bagaikan Yaspis. Itulah Tuhan yang berkobar-kobar untuk saudara dan saya. Kalau kerinduan hati Tuhan sampai berkobar-kobar untuk mendapatkan saudara dan saya, bagaimana tanggapan kita, bagaimana reaksi saudara? Seharusnya kita sambut dengan gembira dan sukacita karena Dia punya kerinduan hati yang berkobar-kobar untuk memiliki Mempelai WanitaNya.

24 tua-tua itu memiliki takhta di sekeliling takhta Anak Domba Allah, mereka sudah dekat dengan takhta itu. Namun kita bukan hanya ada di sekeliling justru kita berada setakhta dengan Tuhan itu.
Mazmur 103:19
103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

Kita mau lari ke mana, sebab Tuhan berkuasa atas segala sesuatu.

Ada kait mengait apa yang dilihat oleh Yohanes satu dengan yang lain.
Di tangan Dia yang duduk di atas takhta itu ada kitab kecil di tangannya dan kitab itu diberikan kepada malaekat yang gagah perkasa yang juga ada pelangi di atas kepalanya.
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

Ini adalah pribadi Yesus sendiri. Saudara lihat kekuatan dari Firman yang ada di tangan malaikat yang mukanya bagaikan matahari bersinar dan ada pelangi di atas kepalanyaNya ini. Benar-benar dia bisa menaklukkan trio iblis. Ini janji Tuhan kepada gereja Tuhan akhir zaman untuk menaklukkan trio iblis. Makanya malaikat yang bagaikan cahaya matahari ini tangannya terangkat ke langit, kaki kanan menginjak laut dan kaki kiri menginjak bumi.  Di langit markas iblis, kaki kanan menginjak laut karena dari situ muncul antikristus, kaki kiri menginjak bumi karena dari sana muncul nabi palsu. Berarti trio iblis dikalahkan oleh Pribadi yang ada pelangi di kepalanya. Pelangi ini diberi sebagai janji kepada kita.

Kalau gereja Tuhan dikuasai oleh pengajaran palsu, ini bahaya. Atau cenderung merangkul yang palsu, itu sangat berbahaya. Jangan dukung yang salah dan melawan yang benar tetapi dukung yang benar dan lawan yang salah. Bagaimana bisa membedakan yang salah atau yang benar kalau kanak-kanak rohani. Kalau kanak-kanak rohani akhirnya sekalipun jelas salah tetap didukung bahkan satu dengan yang salah. Itu sebabnya jangan sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang tidak jelas arah langkahnya.

Apakah yang di tangan Malaikat itu untuk dia sendiri? Tidak, itu diberikan kepada kita.
Wahyu 10:8-9
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

Jadi bukan hanya Dia, tetapi Dia mau supaya kita menikmatinya. Dia mau supaya janji itu menjadi kenyataan kepada kita.

Wahyu 10:10-11
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."

Yesus tampil dengan pelangi, berarti janji Tuhan tetap akan digenapkan bagi kita. Untuk menggenapkan janji Tuhan ini maka Tuhan ulurkan tangan kepada kita “ini Firman, makanlah”. Ini Alkitab yang ada 66 kitab, mandilah dengan 66 kitab ini supaya kita disambut oleh Raja di atas segala raja. Bukan manusia tetapi bertemu Tuhan Yesus yang kita cinta.

Kita sudah menerima kelimpahan Firman, sudahkah kita sambut, maukah kita makan. Bisakah pengharapan itu menjadi pendorong untuk kita mencapai apa yang dijanjikan oleh Tuhan yaitu pelangi itu.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar