20151021

Kebaktian PA Imamat, Rabu 21 Oktober 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 14:1-10
14:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:3 dan imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau menurut pemeriksaan imam penyakit kusta itu telah sembuh dari padanya,
14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.
14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu.
14:7 Kemudian ia harus memercik tujuh kali kepada orang yang akan ditahirkan dari kusta itu dan dengan demikian mentahirkan dia, lalu burung yang hidup itu haruslah dilepaskannya ke padang.
14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.
14:10 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak.

Ini adalah suatu hukum Tuhan seperti yang dikatakan pada ayat 2, 54 dan 57, ini hukum tentang pentahiran pada kusta. Pada pasal 13 disebutkan tiga macam kusta dan pada pasal 14 ada satu macam kusta yaitu kusta rumah.

Pada ayat tiga dikatakan “imam harus pergi ke luar perkemahan”. Di sini ada dua pengertian khususnya kepada Tuhan sebab berbicara imam yaitu orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk menyelenggarakan kebaktian. Pada perjanjian baru adalah hamba Tuhan dan bahasa umum disebut pendeta. Keluar dari perkemahan ini sangat menentukan. Saya harus lebih dahulu pergi ke luar perkemahan.

Tiga kali disebutkan hukum pada pasal 14, jadi tidak boleh dilanggar atau tidak boleh dikurangi nilainya. Jadi saya hamba Tuhan dan imam-imam harus lebih dahulu keluar. Pengertiannya di sini ada dua:
1.      Kami harus keluar dari diri kami sendiri
II Korintus 5:4-5
5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5 Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

Keluar dari kemah berarti keluar dari keinginan-keinginan daging. Bagaimana bisa melakukan pentahiran kusta kalau yang dipercayai oleh Tuhan ini malah melanggar hukum Tuhan. Hukum Tuhan mengatakan dia harus keluar dari perkemahan, berarti dia harus keluar dari keinginan-keinginan yang sifatnya daging. Melayani, mengerjakan pekerjaan Allah, harus keluar dari keinginan-keinginan daging yaitu kejar yang duniawi.

Ini disampaikan lebih dulu untuk saya dan bagi kita yang mendengar. Kadang kalau kita mendengar ini diungkap bahwa kita harus keluar dari keinginan daging kita, orang lain malah tersinggung, akhirnya si pemberita menjadi sasaran. Tetapi ini bukan hal yang baru karena Musa diperlakukan demikian bahkan Tuhan Yesus juga diperlakukan demikian. Pelayan-pelayan Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang dicatat dalam Alkitab, semuanya mendapat tantangan karena pelayanan di dalam kebenaran.

Kalau memeriksa kitab nabi Yeremia, berulang kali dia berbantah dengan nabi-nabi yang lain dan juga umat Tuhan. Sampai Yeremia berucap “nanti kita melihat perkataan kamu atau perkataanku yang benar!”. Itu dia sampaikan karena perkataannya dibantah.
Yeremia 44:28

Kalau kita ditetapkan oleh Tuhan untuk mengerjakan pekerjaan pentahiran ini maka hukum yang tidak bisa diganti adalah kita harus keluar dari diri kita sendiri, harus keluar dari kepentingan dan keinginan daging kita. Ini hukum, ini berat tetapi telah kita baca tadi dalam II Korintus 5:5 bahwa Tuhan Yesus mengaruniakan Roh Kudus sebagai jaminan. Dalam terjemahan aslinya adalah arrabone yang artinya panjar.
II Korintus 1:22
1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Itu adalah tanda kepemilikan Tuhan kepada kita. Dipakai kata kita berarti kepada siapa saja. Kalau hamba Tuhan, umat Tuhan, pelayan Tuhan mengambil posisi seperti ini, betul-betul dia mau keluar dari keinginan dagingnya berarti dia sah sebagai utusan Tuhan. Jangan coba kita ganggu karena Tuhan memeteraikan pelayanannya. Jadi kita harus keluar dan tidak bisa ditawar-tawar.
Iblis mengganggu meterai ini dalam diri saudara supaya gagal untuk menerima yang sepenuhnya. Kalau merasa terusik kita harus ingat bahwa itu adalah manuver iblis untuk menggagalkan kita menerima secara penuh sebab yang diterima sekarang baru panjarnya.

Kalau ini ada berarti meterai Allah ada pada diri saudara dan pembelaan Tuhan nyata. Tuhan sudah memberikan ketetapan dalam bentuk meterai sebagai jaminannya. Kalau kita menjadi pelayan Tuhan, mau kerja buat Tuhan, mau dibela oleh Tuhan, mau dikatakan oleh Tuhan bahwa saudara adalah milik Tuhan maka tidak usah berteriak minta tolong kepada orang lain ketika mengalami penderitaan.

Sekarang saya dipanggil untuk melayani orang yang akan ditahirkan dari kusta. Yang dibicarakan di sini adalah umat Tuhan tetapi terlibat dalam dosa (kena kusta).

Dalam perumpamaan Tuhan tentang anak bungsu yang hilang, awalnya anak sulung dan anak bungsu sama-sama berada di rumah bapa. Namun anak bungsu ini keluar dari rumah bapa. Ketika dia menyadari kustanya maka dia kembali kepada bapa. Bagaimana hati bapa, apakah menolak? Dari jauh bapa melihat dan hati bapa tergerak. Tidak berhenti sampai hati tergerak tetapi langsung dia lari. Begitu sampai pada anak bungsu itu langsung bapa memeluk dan merangkulnya walaupun dalam keadaan berbau. Bukan hanya kaki bapa berlari tetapi tangannya juga berbuat. Bapa memberikan anak bungsu itu pakaian baru, memberikan cincin, mengenakan jubah, menyembelih lembu yang tambun. Itu pemulihan bagi anak bungsu tadi dari kustanya (dosanya).

Kalau dikenakan dengan Imamat pasal 14, tidak mungkin imam itu akan tergerak kalau dia tidak mau keluar dari dirinya. Setelah dia keluar maka dia berlari dan mau merangkul, artinya dia mau melayani orang yang kena kusta supaya diterima kembali oleh Tuhan.

Dalam menangani hal semacam ini maka saya harus keluar dahulu dari kepentingan saya. Karena sudah keluar dari dirinya maka hamba Tuhan itu bisa memberikan pelayanan. Ini yang Tuhan cari dari diri kita sebab ini adalah hukum yang tidak bisa berobah.
Imamat 14:2,54,57
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:57 untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum tentang kusta."

Ini ketetapan yang harus dipahami sidang jemaat. Bukan enteng pekerjaan seorang hamba Tuhan, dia harus menjadi tawanan dari Firman itu sendiri karena dia harus patuh pada hukum ini.
Kalau kita perhatikan hamba Tuhan ini benar-benar harus pasang badan untuk menolong dan mengangkat. Ada tiga pribadi hamba Tuhan yang dicatat dalam Alkitab yang langsung memasang badan di hadapan Tuhan. Dalam perjanjian lama adalah Musa dan nabi Amos, dalam perjanjian baru adalah rasul Paulus.

Kadang saya berpikir kenapa Amos bisa begitu, padahal dia sudah diusir dan berulang kali dia dicerca. Banyak kali hidupnya tidak dihargai sama sekali oleh umat Tuhan di utara. Tetapi ketika Tuhan mau menjatuhkan hukuman lewat bala tentara belalang, langsung Amos berdiri antara umat Tuhan dengan Tuhan lalu berseru “jangan Tuhan!”. Padahal kalau dipikir dia ini orang yang sudah dicaci maki oleh umat Tuhan di sebelah utara itu. Kita tahu ada empat macam belalang yang sangat mengerikan.

Dua kali Amos pasang badan. Ketika Tuhan mengancam akan membakar samudera, laut, membakar tanah, Amos tahu itu hal yang berbahaya sehingga Amos berdiri dihadapan Tuhan dan berkata “jangan Tuhan” dan Tuhan urungkan.

Mengapa Tuhan mau membakar samudera raya? Sebab dalam kitab Kejadian pasal 1 dikatakan samudera raya itu gelap gulita dan campur baur. Jadi samudera yang mau dibakar itu adalah kehidupan orang Kristen yang menganut ajaran campur baur, tidak tahu membedakan mana yang salah dan mana yang benar!

Sebagai kepercayaan Tuhan untuk menangani hal ini maka imam harus lebih dahulu keluar dari perkemahan. Harus dia cabut segala keinginan dagingnya sebab bukan itu tujuannya, tujuan pelayanannya untuk mentahirkan umat Tuhan. Kebutuhan-kebutuhan lahiriah adalah urusannya Tuhan. Tidak usah pikirkan perkara jasmani, kalau kita mau keluar dari keingnan daging pasti itu Tuhan sediakan. Kalau Tuhan melihat itu dibutuhkan dalam pelayanan pasti Tuhan adakan.

Umat Tuhan harus paham hal ini, hamba Tuhan keluar dari keinginan-keinginan dagingnya demi kepentingan umat Tuhan supaya umat Tuhan diterima oleh Tuhan.
II Timotius 2:1-4
2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Satu saja yang diminta, kita harus menyenangkan komandan kita yaitu Tuhan Yesus.
II Timotius 2:5
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

Tidak boleh curang! Olahragawan mendapatkan mahkota bukan karena bertanding dengan curang. Di dalam pelayanan jangan kita curang. Ini adalah kasih Tuhan kepada kita. Kalau Tuhan tidak berbelas kasihan memberikan solusi/jalan keluarnya bagi orang kusta bagaimana dia bisa tertolong. Kalau kita diberitahu, diberi jalan keluar, jangan kita marah.

Orang yang mau keluar dari keinginan dan kepentingannya sendiri ada meterai kepemilikannya Tuhan. Walaupun banyak sendok digabung dalam keranjang tetapi kalau kita memberi tanda pada sendok kita maka pasti mudah untuk didapatkan. Begitu juga kita, walaupun bercampur dengan orang lain tetapi kalau kita ada tanda kepemilikkan Tuhan pasti Tuhan melindungi kita.

2.      Keluar untuk bersekutu dengan Korban Kristus
Kalau mau keluar dari diri sendiri kemudian bersekutu dengan Korban Kristus maka itu mantap luar biasa.
Ibrani 13:12
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

Kalau imam itu keluar dari perkemahan, berarti dia difasilitasi oleh Tuhan dengan darahNya. Berarti dia difasilitasi Tuhan untuk mengatasi dosa, menguduskan umat, untuk menghadapi kusta. Tetapi dia harus keluar dulu dari dirinya maka sarana ini akan ampuh, mujarab dan ajaib di tangannya.

Ibrani 13:13
13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

Dua kata terakhir ini yang banyak tidak mau orang lakukan. Tetapi disitu kekuatannya, di situ kuasanya. Ini yang banyak kali dihindari oleh banyak orang.

Ibrani 10:32-34
10:32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
10:33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.
10:34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

Secara hurufiah ini enak dibaca tetapi prakteknya belum tentu kita mampu. Bagaimana bisa mereka bersukacita ketika harta mereka dirampas? Karena mereka sudah keluar dari dirinya. Tidak mungkin mereka akan mampu kalau mereka belum keluar dari dirinya.
Keluar yang kedua adalah keluar untuk bersekutu dengan derita sengsara, menanggung sengsara bersama Kristus. Di sana ada sesuatu yang Tuhan berikan yaitu darah Kristus. Ini adalah sesuatu yang ampuh untuk menghadapi pekerjaan kuasa kegelapan. Ini yang ditakuti/ mengalahkan iblis.
Wahyu 12:11
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Dulu antikristus ada di dasar laut lalu dia bergerak menuju ke permukaan dan sekarang gelombang gerakan antikristus mulai terasa di permukaan.

Karena dia keluar dari dirinya maka ada kesaksian. Kesaksian di sini bukan kesaksian jasmani, tetapi yang dimaksud di sini adalah kesaksian keubahan hidup.

Tentang anak-anak muda, Tuhan lebih banyak berbicara tentang keinginan. Namun lebih dahulu Tuhan berbicara tentang rumah yang besar. Dalam Imamat pasal 14 ada rumah yang kusta, tetapi si pemilik sudah berupaya untuk membenahi. Walaupun sudah ada upaya namun suatu saat masih dibongkar juga rumah itu dan dibangun yang baru.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Akhir zaman ini kita diperhadapkan dengan kemolekan dunia, dunia akan mensuplai segala macam. Lihat saja alat komunikasi yang dalam waktu singkat sudah berubah lagi semakin canggih. Apa yang digoda di sini? Keinginan! Ada anak yang berani membunuh mamanya karena ketagihan persoalan itu, karena di dalamnya ada nuansa narkoba yang merusak syaraf otaknya sehingga menjadi ketagihan.

Kalau kami hamba Tuhan tidak mau keluar dari diri kami maka kasihan jemaat, siapa yang mau menolong. Sekarang ada hamba Tuhan yang berupaya keluar namun malah dicerca. Jemaat sebenarnya beruntung kalau memiliki hamba Tuhan yang mau keluar dari keinginan dan kepentingan duniawi, itu adalah uluran tangan Tuhan.

II Timotius 2:21-22
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Cari persekutuan, cari kawan yang satu selera yakni yang memiliki hati yang murni untuk berseru kepada Tuhan. Jangan cari teman yang membuat saudara hancur. Utamanya anak muda remaja, bila berencana untuk menikah carilah yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

II Timotius 2:23
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

Tidak usah mencari yang menimbulkan pertengkaran. Cari orang yang sama-sama berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni, dengan kata lain yang sama selera. Jangan sembarang masuk dalam pergaulan. Jangan bergaul dengan sembarang orang.

Hamba Tuhan itu tahu medan yang dia hadapi dan ke mana dia menggiring jemaat. Gembala itu harus paham kondisi Babel dan kondisi Yerusalem Baru. Sebelum Yerusalem Baru yaitu Mempelai Wanita memakai busana, lebih dahulu gembala harus memakai busana itu. Jadi dia bukan terbelakang tetapi harus selalu di depan.
Wahyu 15:6
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Malaikat ini keluar untuk menghukum, itu sebabnya dia harus memakai pakaian lenan supaya dia tampil beda dengan yang mau dihukum. Bagaimana mau menghukum kalau dia juga sama seperti yang mau dihukum, nantinya dia juga kena hukuman. Malaikat itu memakai busana kain lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan. Itu sama dengan busana Mempelai Wanita dalam Wahyu 19:8.

Yang diminta untuk dilakukan oleh orang yang sakit kusta yang mau ditahirkan.
1.      Dibawa kepada imam
Imamat 14:2-3
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:3 dan imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau menurut pemeriksaan imam penyakit kusta itu telah sembuh dari padanya,

Kalau dilihat urutan di sini dibawa dulu orang itu baru imam keluar. Padahal lebih dahulu imam keluar baru orang itu dibawa kepada imam. Orang kusta itu dibawa kepada imam yang keluar dari kemah, bukan imam yang sembarang. Tidak akan terjawab persoalan hidup saudara kalau saudara dibawa pada imam yang tidak keluar dari kemah, tidak keluar dari keinginan-keinginan dagingnya.

Pandainya sekarang orang yang mengaku pelayan Tuhan, mereka bukan melayani dengan motivasi supaya orang itu terselesaikan permasalahan hidupnya yaitu kusta alias dosanya tetapi motivasinya lain. Contohnya seorang pelayanan membuat KKR dan mengundang banyak orang. Dia sudah berbicara dengan orang satu timnya yang tidak diketahui oleh orang lain “sebentar kalau ada arahan dari mimbar untuk datang berkorban membawa apa saja maka kamu yang duluan membawa apa saja mungkin jammu, anting-antingmu, cincinmu atau apa saja dan bawa di meja”. Itu hanya dijadikan pancingan sehingga yang lain juga ikut membawa lalu apa yang dibawa oleh orang satu timnya itu setelah kebaktian dikembalikan lagi kepadanya. Itulah permainan busuk yang terjadi sekarang! Itu terjadi di kota besar, apalagi kalau di desa, mereka gampang dibodohi.

Hati-hati jangan sampai kita jatuh di situ. Orang seperti itu tidak keluar dari keinginan daging. Tuhan menyuruh keluar dari keinginan daging tetapi sekarang ini bukannya keluar tetapi sebaliknya memupuk keinginan daging.

Itu sebabnya kita harus memohon kepada Tuhan “Tuhan tentukan arah langkahku”.
Yeremia 10:23
10:23 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.

Amsal 16:9
16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.

Orang yang mau ditahirkan itu harus datang kepada imam. Imam yang bagaimana? Imam yang keluar dari perkemahan, yang keluar dari kepentingan diri. Kalau imam tidak keluar dari kepentingannya maka dia akan seperti dukun. Dukun mau menolong tetapi lebih dahulu dia minta kain putih, ayam putih beserta telurnya, berat pulut hitam dan uang bayaran. Menolong tetapi mau imbalan, inilah tukang tenung dalam gereja. Namun herannya ini disuka oleh jemaat.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

2.      Membawa dua ekor burung
Imamat 14:4-6
14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.
14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu.

Ini kelihatan seperti praktek dukun tetapi bukan seperti itu. Dua ekor burung yang diminta di sini adalah burung merpati atau burung tekukur. Burung merpati dan tekukur ada kemiripannya. Mata burung merpati sangat menarik. Kaki burung merpati tidak akan pernah berwarna hijau atau kuning, semuanya berwarna merah. Burung ini kalau bertelur selalu dua butir. Setelah dierami menetaslah burung jantan dan burung betina dan itulah pasangan seumur hidupnya. Kalau pasangannya mati maka yang masih hidup tidak akan mencari lagi yang lain.

Burung merpati itu tidak punya empedu. Berarti orang yang mau ditahirkan itu harus lebih dahulu mengupayakan tidak ada pahit hati pada orang lain. Bagaimana mau ditahirkan kalau dia sakit hati luar biasa pada saudaranya.

Sesudah itu dia harus membawa kayu aras, kain kirmizi dan hisop. Jadi kain kirmizi diapit oleh kayu aras dan hisop. Jadi kalau dia melihat kain kirmizi maka dia melihat warna merah, itulah warna dosanya. Tetapi karena kain kirmizi itu diapit oleh kayu aras dan hisop maka semerah apapun dosa kita kalau datang kepada Tuhan untuk ditangani oleh hamba Tuhan (hisop) maka ada harapan dia seperti kayu aras untuk dibawa menjadi Bait Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Hisop ini bunganya berwarna biru. Hisop menunjuk hamba Tuhan. Biru adalah warna yang menunjuk kebangkitan. Jadi dalam diri hamba Tuhan harus ada kuasa kebangkitan. Itulah yang tadi dikatakan arrabone, itulah Roh Kudus.

Dari dua ekor burung yang dibawa tadi, seekor disembelih. Yang seekor dibiarkan hidup dan yang hidup ini bersama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, dicelup dalam air yang sudah ada tanda darah burung yang disembelih tadi lalu dipercikkan kepada orang yang mau ditahirkan.

Hal ini bukan gampang dan ini ditangani oleh imam. Imam sudah harus tahu prosesi pentahiran ini. Imam harus tahu bahwa anak Tuhan yang mau ditahirkan dari sakit kustanya itu harus diarahkan pada pembentukan Tubuh Kristus, menjadi Mempelai Wanita atau menjadi Bait Allah. Walaupun dosanya merah seperti kirmizi, dia dibawa pada roh perdamaian dengan seekor yang mati tadi. Burung yang mati yang menunjuk kematian Anak manusia (Yesus) dan burung yang hidup yang menunjuk kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sudah diperagakan oleh Tuhan Yesus. Jadi kita harus bersentuhan dengan Korban Kristus.

Menjelang Yesus mau menyerahkan nyawaNya, lebih dahulu Dia ada hubungan dengan hisop yang dicelup pada air anggur asam. Hisop itu kena di bibir Tuhan Yesus.
Yohanes 19:29-30
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi apa yang diperintahkan oleh Tuhan dalam Imamat pasal 14 itu sudah digenapkan oleh pribadi Yesus. Bagaimana kita mengetahui hal ini kalau tidak ada yang memberitakan. Bagaimana ada yang mau memberitakan kalau tidak ada yang diutus. Inilah yang harus kita jiwai sehingga kita tidak meremehkan dan mengentengkan pelayanan.
Roma 10:12-15
10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Di sini duduk perkaranya yaitu tampilnya imam, si pelaksana kebaktian yang sekaligus bagaikan hisop. Orang yang membawa kabar baik ini adalah orang yang mau keluar dari kepentingannya.

3.      Hari yang kedelapan
Imamat 14:10
14:10 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak.

I Petrus 3:20
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

Tuhan menanti dengan sabar tetapi yang dinantikan Tuhan dengan sabar ini yang berhasil hanya delapan orang. Delapan orang inilah yang menghargai kesabaran Tuhan menanti. Kesabaran Tuhan menanti ini harus kita manfaatkan sekarang untuk menyelesaikan dan mentahirkan kehidupan kita yang kena kusta yang sudah amburadul ini.

II Petrus 3:9
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Manfaatkan kesabaran Tuhan, jangan kita lecehkan. Kalau sekarang ini kita masih diberikan kesempatan untuk kita hidup itu adalah sabarnya Tuhan.

II Petrus 3:13-15
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

Ini semua adalah bagian dari cara Tuhan untuk membuat kita tampil tak bercacat dan tak bernoda saat bertemu dengan Tuhan.

Ke mana arah delapan ini?
Lukas 9:28-29
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Saudara mau dihentar ke sana. Kesabaran Tuhan menanti dan saudara memanfaatkan itu maka itu kesempatan untuk saudara dipermuliakan.

Kemuliaan Tuhan Yesus yang dilihat oleh Petrus di atas gunung menubuatkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Petrus sudah melihat ketika Tuhan Yesus dipermuliakan di atas gunung dan oleh ilham Roh, Petrus mengatakan itulah suasana kedatangan Tuhan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja.
II Petrus 1:16
1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Kita manfaatkan kesabaran Tuhan. Jangan kita manfaatkan kesabaran Tuhan itu untuk memuaskan keinginan daging kita. Manfaatkanlah kesabaran Tuhan untuk mempersiapkan diri kita bertemu dengan Tuhan Yesus sebagai Raja dalam kemuliaan dan kita juga ada dalam kemuliaan. Itu yang Tuhan rindukan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar