20151004

Kebaktian Umum, Minggu 4 Oktober 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Kita lihat di sini, dua pertiga dan sepertiga. Kalau kata ini diproyeksikan kepada kita kasihan kita ini sebab dua pertiga binasa dan sepertiga saja yang selamat. Yang dua pertiga ini kelihatan dan yang sepertiga ini tidak kelihatan, yang kelihatan ini yang dibunuh. Artinya untuk mendapatkan kemuliaan yang dua pertiga ini harus dimatikan. Hal ini menyebabkan perceraian, ada pendapat yang berbeda-beda.

Dalam diri kita manusia ada tiga unsur, tubuh, jiwa dan roh. Yang tidak kita lihat hanya satu, hanya sepertiga, yaitu roh. Tubuh adalah daging kita ini, jiwa atau nyawa ada di dalam darah, jadi tubuh dan jiwa bisa dilihat tetapi roh tidak bisa kita lihat. Tubuh dan jiwa ini binasa, tidak diizinkan oleh Tuhan mewarisi kerajaan Sorga. Jadi yang dikatakan oleh Zakharia dalam nubuatan ini, kalau kita beribadah dan melayani Tuhan hanya melihat yang nampak maka kita tidak ada nilai di hadapan Tuhan, kita pasti binasa.

Nyawa ada di dalam darah, makanya tidak diizinkan oleh Tuhan untuk kita makan darah.
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Dalam perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas 12 ada orang yang berhasil menanam dan bingung untuk menampung hasilnya sehingga dia berpikir akan merombak lumbungnya dan membangun yang lebih besar lalu dia berkata “hai jiwaku”. Dia tidak berkata “hai rohku” tetapi “hai jiwaku” karena jiwa ini terkait dengan yang nampak. Kehidupan seperti ini akhirnya bukan menikmati kelimpahan kekayaannya tetapi dengan kelimpahan kekayaannya membuat dia binasa sebab di dalam jiwa ada banyak keinginannya.

Daging dan darah atau tubuh dan jiwa ini tidak ada hak di Sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Daging dan darah yaitu tubuh dan jiwa ini mempunyai peran yang kuat sekali untuk menggusur roh, menggusur yang rohani. Makanya Tuhan tekankan kepada kita untuk tidak mempertahankan yang 2/3 itu. Ini harus rela dimatikan untuk tampilnya yang 1/3 itulah roh. Ini yang banyak mengganjal pengikut Tuhan sehingga tidak berhasil sebab terhalang oleh tubuh dan jiwanya oleh keinginan-keingnannya, sebab keinginan itu ada pada jiwa bukan pada roh. Ini terjadi oleh karena ulah gembala.

Saat murid-murid selama 3,5 tahun bersama dengan Tuhan Yesus, pengharapan mereka hanya pada tubuhnya Tuhan Yesus yang nampak. Ketika tubuhNya lenyap masuk ke dalam kubur maka pengharapan mereka hilang.

Kalau anak Tuhan mengikut Tuhan dan hamba Tuhan melayani Tuhan dengan pengharapan hanya kepada perkara yang nampak, itu justru menuju pada kebinasaan. Kita mengikut Tuhan dan melayani Tuhan bukan untuk binasa tetapi supaya roh kita bisa kuat, rohani kita bisa tumbuh. Kalau roh kita bertumbuh maka itu bisa menarik jiwa dan tubuh. Tetapi iblis menggunakan daging dan keinginan-keinginannya lewat jiwa untuk menarik roh. Kalau mengutamakan tubuh dan jiwa serta segala keinginannya maka rohani kita akan amblas dan gagal total.

Itu sebabnya bahasa Firman Allah ini sangat tandas mengingatkan kita supaya kita mengikuti Tuhan, pengharapan kita bukan pada apa yang dilihat. Pengharapan itu sesuatu yang tidak kita lihat. Kalau sudah dilihat bukan pengharapan lagi.
Roma 8:24
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

Murid-murid hanya melihat tubuh dan jiwa sehingga mereka menggandol di situ, tidak heran kalau Tuhan izinkan gembala dibunuh sehingga hilanglah pegangan murid-murid. Kalau mengiring Tuhan hanya melihat perkara yang nampak, melayani Tuhan hanya melihat perkara yang nampak, maka semuanya akan gagal total! Tetapi mari kita menaruh pengharapan pada perkara yang tidak dilihat. Diizinkan Tuhan apa yang nampak itu menjadi tidak nampak untuk sementara waktu.

Saudara lihat Kleopas bersama isteri, karena selama ini pengharapan mereka tertuju pada yang nampak maka ketika Yesus dibunuh pengharapan mereka seperti sirna. Dalam perjalanan mereka ke Emaus mendadak Tuhan Yesus berada di antara mereka berdua dan Tuhan bertanya “apa yang kamu perbincangkan?”. Dari jawaban mereka, Tuhan Yesus menemukan bahwa pengharapan mereka selama ini hanya tertuju pada yang nampak. Yang dua pertiga yaitu tubuh dan jiwa ini yang membuat mereka akan binasa. Puji nama Tuhan, dengan pengalaman Tuhan Yesus di mana dua pertiga itu dibunuh, maka itu dapat menolong mereka.

Bukan hanya beritanya harus benar tetapi pemberitanya juga harus benar! Berita boleh benar tetapi karena pemberita ini yang membuat menjadi tidak benar. Kenapa pemberita menjadi tidak benar? Karena pengharapannya hanya pada apa yang dilihat.
Lukas 24:16-17
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

Mereka berhenti untuk seketika dengan muka muram. Itu tanda orang yang kehilangan pengharapan mukanya menjadi muram. Mereka kehilangan pengharapan karena selama ini pengharapan mereka hanya melihat yang nampak. Tubuh yang nampak itu yang mereka lihat. Mereka hanya bersandar pada yang dua pertiga dan yang sepertiga mereka lupakan.

Lukas 24:18-21
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Inilah kalau beribadah dan melayani hanya terpukau dengan hal yang nampak. Ini gawat kalau gereja Tuhan beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk memenuhi hal-hal yang nampak sebab pasti akan hilang pengharapan. Kalau kita menancapkan pengharapan kita hanya pada apa yang dapat dilihat maka ujungnya adalah binasa.

Karena pengharapan mereka hanya pada yang nampak maka Tuhan menguji mereka. Apabila yang nampak itu hilang, yang nampak itu dibunuh. Setelah itu nampak dipermukaan apa motivasi mereka, apa sebenarnya tujuan pelayanan mereka. Ini yang banyak Tuhan temukan dan kalau ada dalam kehidupan kita harus segera kita tinggalkan sebab labelnya adalah binasa.
II Korintus 5:7
5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --

II Korintus 5:7 (Terjemahan Lama)
5:7 Karena perjalanan kami dengan iman, bukannya dengan penglihatan.

Kehidupan Kekristenan yang masuk dalam katergori sepertiga adalah yang seperti ini. Yang dua pertiga adalah kehidupan yang beribadah dan melayani tetapi melihat perkara yang nampak, karena melihat mujizat dan karena makan sampai kenyang. Kalau yang nampak ini menjadi motivasi pelayanan dan tujuan beribadah maka itu sudah salah. Itu sebabnya Tuhan mau membenahi kita dan Tuhan dorong agar ada pada katergori yang sepertiga yang pandangan hidupnya selalu pada yang rohani, pada apa yang tidak kelihatan. Kalau yang kelihatan itu dijadikan landasan kita ikut Tuhan, sama dengan kita tidak ada dalam kelompok 1/3 dan ada pada label binasa.

II Korintus 4:16
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Yang jasmani boleh merosot tetapi yang rohaninya memenuhi target, ada arah yang jelas, perjalanan hidupnya jelas. Yang duniawi yang daging itu merosot sampai hilang, kalau dibalik ini yang berbahaya. Pada umumnya manusia itu ingin umur panjang tetapi banyak yang tidak mau tua. Kita mau umur panjang harus rela tua. Tua bukan hanya tua dagingnya tetapi tua rohaninya. Kita berdoa supaya Tuhan berikan umur panjang disertai kesehatan tubuh dan dewasa rohaninya.

II Korintus 4:17-18
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Paulus tidak memandang pada perkara yang dilihat. Tetapi murid-murid di zaman Tuhan Yesus memandang perkara yang dilihat. Makanya Tuhan katakan “bunuh gembala” supaya dilihat bagaimana sikap mereka kalau sudah tidak ada yang mereka lihat. Apa yang tidak dilihat itu yang harus kita gandoli, itulah perkara yang rohani, sehingga kita berada pada kategori yang sepertiga, jangan ada pada kategori yang dua pertiga.

Kleopas selama ini mengikuti Tuhan Yesus hanya melihat hal yang kelihatan. Dia bangga melihat bagaimana Tuhan Yesus mendemonstrasikan kuasaNya. Begitu yang kelihatan itu hilang maka hilang juga pengharapannya. Inilah kesalahan yang banyak dilakukan umat Tuhan. Oleh sebab itu mari kita membawa rohani kita pada arah yang jelas lewat Firman Tuhan ini.

Yang dua pertiga ini yang dilihat dan yang tidak dilihat inilah yang sepertiga. Kalau hidup rohani kita sasaran kita pada yang tidak kita lihat berarti kita menempatkan diri pada yang sepertiga. Tetapi kalau kita beribadah dan melayani karena pengaruh dari apa yang dilihat berarti posisi kita salah, berada pada yang dua pertiga.

Jiwa atau nyawa ada pada darah, berarti dia ada pada posisi yang dilihat. Keinginan-keinginan itu ada pada nyawa atau jiwa. Keinginan inilah yang memicu tubuh sehingga menyeret roh melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kekayaan itu adalah sesuatu yang nampak, jangan kita bersandar pada kekayaan.

Lukas 12:15-19
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

Dia bukan berkata kepada rohnya tetapi kepada jiwanya sebab dia memenuhi keinginan jiwanya. Apa yang diinginkan jiwanya? Kekayaan. Ini yang diinginkan jiwa dan tubuh yang merasakan. Yang dua pertiga ini yang berbicara, dua pertiga ini yang dominan dan yang sepertiga yaitu yang rohani itu disudutkan.
Lukas 12:20-21
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Kekayaan yang Tuhan inginkan adalah kita memiliki kekayaan yang rohani. Juga indah kalau kaya jasmani dan kaya rohani. Tetapi kalau yang jasmani sudah amblas lalu yang rohani juga amblas, itu lebih sial lagi.  Pengharapan kita taruh di mana, kepada yang tidak kelihatan yaitu yang sepertiga atau yang nampak yang dua pertiga. Kalau menaruh pengharapan pada apa yang nampak maka ujungnya binasa. Apakah kita diselamatkan oleh Tuhan kemudian ujungnya kembali binasa? Tidak! Kita dari kehidupan yang sudah amburadul lalu diangkat oleh Tuhan untuk dijauhkan dari kebinasaan, masakan mau dibinasakan lagi. Bagaimana nilai korban Kristus bagi orang seperti itu. Masalahnya bukan dari korban Kristus tetapi dari dalam diri orang itu sendiri.

Roma 8:24-25
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Kalau yang dua pertiga, yang kelihatan dijadikan sasaran maka itu sudah salah kaprah, salah sasaran. Kalau kita memposisikan diri pada yang sepertiga berarti menaruh pengharapan pada apa yang tidak kelihatan namun suatu saat akan menjadi nyata, maka kita dituntut oleh Tuhan untuk ada dalam ketekunan. Karena Tuhan melihat kita tidak sanggup untuk berada dalam ketekunan maka Tuhan mengirimkan Roh Kudus.
Roma 4:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Yang dua pertiga itu banyak tetapi hanya sampai pada panggilan. Yang sepertiga ini dipanggil dan dipilih. Karena Tuhan mau memanggil kita maka Tuhan memakai atribut-atribut yang dapat dilihat contohnya dalam bentuk mujizat kesembuhan. Bukan berarti salah tetapi Tuhan tidak ingin kita mengikut Tuhan hanya karena melihat mujizat, hanya melihat tanda. Bukan itu tujuan tanda/ mujizat.

Setelah Tuhan Yesus melakukan mujizat memberi makan 5000 orang dengan 5 ketul roti lalu Ia pergi ke sebarang, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia ke seberang. Sampai di sana mereka bertanya “kapan guru tiba di sini?”. Tuhan Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka tetapi berkata “kamu mengikut Aku karena telah melihat tanda!”. Mereka hanya melihat yang nampak, itu sebabnya setelah gurunya dibunuh mereka kalang kabut.

Kalau mengikut Tuhan Yesus hanya karena melihat fakta/ nyata secara kasat mata dan bukan karena rohaninya bertumbuh nyata maka kehidupan itu sangat riskan bisa berada pada pihak yang menjadi sponsor membunuh kebenaran Firman. Membunuh gembala sama dengan menghilangkan rumput yang hijau, sama dengan menghilangkan kesempatan menuju pada air yang tenang dan jernih, sama dengan menghilangkan kedamaian dan sejahtera, sama dengan menghilangkan kesempatan untuk menang menghadapi musuh sebab tidak ada makanan yang dikonsumsi sehingga lemah.
Mazmur 23:5a
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;

Abraham ketika dipanggil Tuhan dari Ur-Kasdim, Tuhan tidak tunjukkan akan memberikan tanah yang mana. Tuhan belum memperlihatkan tetapi Abraham ikut saja.

Posisikan diri saudara pada kehidupan yang dipilih oleh Tuhan. Pilihan itu adalah Mempelai Wanita. Apakah isteri dari bapak-bapak ini pilihan atau kebetulan? Jelas itu adalah pilihan.

Ciri orang pilihan Tuhan adalah bergerak dengan iman. Kalau itu dia tapaki maka hidup itu ada pada posisi kehidupan yang dipilih oleh Tuhan. Ini tidak bisa lepas dengan penggembalaan. Makanya sepertiga yang dipilih dan dua pertiga yang binasa dikaitkan dengan gembala tetapi gembala yang dibunuh. Dibunuh dalam pengertian yang nampak itu dibuat hilang untuk membuktikan yang banyak bergerombol tadi apakah tetap satu pandangan. Tetapi ternyata tidak yang dua pertiga lain pandangan dan yang sepertiga lain juga pandangannya. Yang dua pertiga hanya dipanggil dan yang sepertiga yang dipilih oleh Tuhan itu hanya sedikit. Apakah kita ada di sana atau tidak. Apakah suami, isteri dan anak ada pada posisi ini?

Sebelum penggembalaan itu dicabut kita harus dimantapkan lebih dahulu, sehingga ketika penggembalaan itu dicabut kita tidak kalang kabut sebab ada pada posisi yang sepertiga yang mana ketika mereka berseru pada Tuhan dan Tuhan menjawab “engkau adalah umatKu”. Perkataan ini tidak ditujukan pada yang dua pertiga.

Jangan sampai kita beranggapan kalau ada 30 orang berarti 20 orang binasa dan 10 orang selamat. Bukan seperti itu. Mari kita ukur diri kita. Bisa 100 orang tidak ada yang binasa sebab semuanya memposisikan pada yang sepertiga. Bisa 100 orang semuanya binasa karena memposisikan diri pada yang dua pertiga karena selama ini mengikut Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan hanya ditarik oleh perkara yang nampak, tidak menggebu-gebu dan tidak berkobar-kobar pada perkara yang tidak dilihat, dalam hal memacu kerohanian sampai dewasa.

Contoh konkrit terjadi pemisahan:
Kejadian 27:8
27:8 Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.

Ini anjuran Ribka kepada Yakub, anaknya. Ribka memposisikan diri sebagai pengayom anaknya. Sekarang yang diasuh itu dia arahkan.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

Kejadian 27:9
27:9 Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.

Ribka mengelola dua anak kambing menjadi makanan yang lezat bagi Ishak, suaminya. Kambing ini diambil dari antara kambing domba yang ada di dalam penggembalaan. Jadi di dalam penggembalaan itu ada pemilihan Tuhan. Kehidupan yang mengerti dan paham apa itu penggembalaan itulah orang yang ada dalam kategori dipilih, berarti yang sepertiga itu. Yang tidak mengerti apa arti penggembalaan itu yang masuk dalam kategori yang dua pertiga. Tujuan penggembalaan itu menghentar pada satu tujuan yaitu pada satu Figur yang sekarang tidak kita lihat dan Dia siap menyantap apa yang kita persembahkan yaitu hidup kita. Walaupun tidak kita lihat dengan jasmani tetapi kita lihat dengan mata rohani Dia menanti kapan kita menyodorkan hidup kita.

Orang yang dipilih ini adalah bagaikan dua ekor anak kambing yang dimakan oleh satu orang. Berarti dua menjadi satu. Jadi anak Tuhan yang masuk pada pilihan, yang mengkondisikan diri pada angka sepertiga, dialah contoh nyata Mempelai Wanita Tuhan. Apakah ini bukan rencana Allah, apakah ini bukan bahasa isapan jempol? Inilah rencana Allah

Sebelum gembala itu diambil kita sudah harus mantap di dalam penggembalaan. Tentu gembala yang lebih dahulu harus mantap. Kita harus dimantapkan karena satu waktu kita mandiri. Kalau sekarang ini tidak mantap oleh karena kurang menghargai nilai penggembalaan, maka ketika gembala itu diangkat dan jemaat satu per satu diangkat maka orang yang tidak terangkat akan kalang kabut. Jangan berkata ini hanya bahasa guyonan, tidak! Sebab Firman Allah sudah jelas dan tandas. Oleh sebab itu mari kita membawa diri pada pilihan Tuhan.

Menghadapi kedatangan Tuhan pada kali yang kedua masih disebutkan tentang pemisahan.
Matius 25:32-33
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Seorang dari pada seorang” berarti tidak ada yang terlewat, begitu telitinya Tuhan memperhatikan kondisi rohani kita masing-masing. Hari-hari terakhir ini mungkin saudara belum merasakan apa-apa, tetapi jangan kaget dan terkejut ketika ketelitian Tuhan dinyatakan. Jadi dua pertiga dan sepertiga suatu saat akan menjadi nyata. Yang dua pertiga itu binasa karena mereka ikut Tuhan dan melayani Tuhan tetapi penekanannya adalah daging dan jiwa. Tetapi yang sepertiga penekanannya adalah yang rohani.

Ini yang perlu kita perhatikan. Kenapa yang di sebelah kanan itu yang dipilih? Tuhan Yesus Imam Besar ada di sebelah kanan. Berarti domba-domba yang disebelah kanan yaitu orang yang dipilih ini adalah orang yang selalu bersentuhan dengan pelayanan Imam Besar, dalam ibadah pelayanannya selalu dilayani oleh Imam Besar. Apa gunanya kita beribadah dan melayani tetapi tidak ada pelayanan Imam Besar. Itu sebabnya dalam ibadah kita harus berdoa “Tuhan Yesus Imam Besar hadirlah. Berilah pelayanan imamat yang kudus bekerja sama dengan pelayan-pelayanMu sehingga kami boleh merasakan Imam Besar ada di tengah-tengah kami dan ibadah kami berkenan kepada Tuhan, kami merasakan ada perdamaian dan hidup kami disucikan makin hari makin bertambah suci sampai sempurna”.

Kita harus mencontoh pelayanan Imam Besar. Tuhan Yesus Imam Besar telah menyerahkan nyawa artinya tidak mementingkan diriNya sendiri. Kalau kita memposisikan diri sepertiga berarti kita memposisikan diri seperti domba yang ada di sebelah kanan. Berarti ibadah dan pelayanan kita tidak pernah lepas dengan pelayanan Tuhan Yesus Imam Besar. Kalau ini ada pada kita maka tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak menjawab ketika kita berseru.

Yang di kanan ini selama ini mereka melayani tetapi ada satu hal yang tidak mereka pahami, bahwa pelayanan mereka ditujukan kepada pribadi Tuhan Yesus. Kalau kita sudah paham, tidak ada alasan untuk mengatakan tidak mengerti sebab sudah diberitahu. Dia sakit masakan tidak perlu kita lawat, Dia ada dalam penjara masakan tidak perlu kita kunjungi, Dia telanjang masakan tidak bisa kita berikan pakaian, Dia ada di dalam keadaan lapar masakan tidak kita berikan roti, Dia ada dalam keadaan haus masakan tidak kita berikan air, Dia orang asing masakan tidak kita berikan penampungan.

Ini adalah ciri pelayanan Imam Besar yaitu pelayanan beresiko tinggi. Contohnya ketika Daud melarikan diri dari istana dalam keadaan lapar lalu lari ke Nob, imam besar di Nob memberikan dia roti walaupun hal itu beresiko tinggi.

Ada 6 bentuk pelayanan yang dikatakan dalam Matius pasal 25.
Matius 25:35
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

1.      Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makanan
Bagaimana bisa memberikan makanan kepada orang yang lapar kalau dia sendiri tidak memiliki persiapan makanan. Orang pilihan Tuhan adalah yang memiliki makanan, ada firman di dalam dirinya sehingga setiap saat bisa memberikan pelayanan.
Matius 24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Banyak orang lapar, kehidupan yang dipilih oleh Tuhan adalah orang yang memiliki banyak stok makanan untuk memberikan makanan pada orang lapar tepat pada waktunya. Ada saat-saat tertentu kita dibawa pada situasi harus memberikan makan pada orang lapar. Orang pilihan itu adalah orang yang selalu ada makanan karena dia dekat dengan Imam Besar. Imam Besar itu ada stok, bersama imam-imam selalu ada makanan yang setiap minggu diganti. Kita ini imam-imam yang berkerajaan, pasti ada makanan. Bukan hanya yang lama tetapi yang baru juga ada (Firman Pengajaran selalu ada).

2.      Ketika Aku haus, kamu memberikan Aku minum
Yesaya 12:3
12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

Orang haus ini sangat riskan sebab kalau kehabisan cairan dalam tubuhnya dia akan lebih cepat mati daripada orang lapar. Jadi orang yang bisa memberikan minum adalah orang yang memiliki air keselamatan dalam dirinya. Dia selalu mengerjakan keselamatannya sampai sempurna.
Filipi 2:12
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Bagaimana mau bercerita tentang keselamatan pada orang lain (yang haus) kalau diri sendiri tidak punya jaminan bahwa selamat. Kenapa? Sebab tidak ada hubungan dengan mata air keselamatan.
Yesaya 12:3
12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

Tuhan Yesus segera akan datang. Apakah kita mengerjakan keselamatan kita hari-hari terakhir ini. Kita harus selalu sedia stok makanan rohani sehingga ketika orang minta makan kita sudah sedia. Dan juga harus sedia air sehingga ketika orang meminta air bisa kita berikan air yang menyejukan, itulah kabar baik.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

3.      Ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan
Ini adalah pelayanan dengan cuma-cuma. Mulai dari poin tiga ini mulai nampak karakter Mempelai Wanita dalam dirinya sebab bisa memberikan pelayanan dengan cuma-cuma.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

4.      Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian
Ini pelayanan yang memberikan pakaian. Pakaian apa yang diberikan?
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Ada pakaian mempelai, ada pakaian dasar tahbisan padanya sehingga dia bisa memberi. Di sini semakin nampak bahwa kehidupan ini adalah Mempelai Wanita Tuhan. Ini yang sangat indah.

Jangan sampai kita kena pada tahbisan tipu, pakaian pelayanan yang mengkibuli orang lain.
Wahyu 17:16
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.

Saya takut sebagai hamba Tuhan, saya bergumul jangan sampai saya tampil dalam tahbisan tipu. Itu sebabnya Tuhan menekankan “bukan hanya beritanya harus benar, pemberitanya juga harus benar”.

Posisi orang yang dipilih oleh Tuhan mulai dari dia bisa memberi makan, kemudian ada air yang bisa diberi minum. Dua hal ini belum terlalu nampak tetapi pada poin tiga dan empat sudah nampak.

5.      Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku.
Yang sakit ini diberikan pengajaran yang sehat. Pengajaran yang sehat ini disebut indah dan mulia. Di sini sudah mendapat pakaian yang indah dan ditata hidupnya lebih indah dan mulia. Ini ditata oleh Firman pengajaran.

Tuhan punya dua cara yang berbeda untuk menolong orang yang sakit, baik sakit jasmani maupun sakit rohani.
a)      Ditawarkan oleh Tuhan “maukah engkau sembuh?”
Kenapa Tuhan tawarkan? Sebab orang itu belum kenal Tuhan Yesus. Kepada orang yang belum kenal Tuhan Yesus ditawarkan kesembuhan. Tetapi kepada orang yang sudah tahu pribadi Tuhan Yesus, tahu pribadi Mempelai Laki-laki Sorga caranya berbeda.
Yohanes 5:6-9
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Di sini Tuhan Yesus yang menawarkan. Orang yang ditawarkan ini kehilangan pemimpin. Banyak akhir zaman ini orang yang tidak punya pemimpin sehingga tidak sehat rohaninya. Sekarang pemimpin yang luar biasa ada di depannya. Tuhan Yesus berkata “angkatlah tilammu dan berjalanlah” berarti hormati nikahmu dan jalanilah. Walaupun sebatas ditawari, Tuhan Yesus langsung tampil bahwa Dialah Mempelai Laki-laki Sorga yang menghadapi orang sakit dengan ajaran yang sehat, ajaran yang indah, ajaran yang mulia.

b)      Tuhan mau kita bermohon.
Kepada orang yang sudah tahu pribadi Tuhan Yesus, Tuhan mau kita bermohon. Kenapa orang yang baru percaya itu sembuh sedangkan yang sudah lama di dalam Tuhan malah tidak sembuh? Sebab dia salah bermohon.
Yakobus 4:3
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

II Timotius 1:13-14
1:13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Ini bagaikan jubah yang indah.

6.      Ketika Aku dalam penjara kamu mengunjungi Aku.
Matius 5:23-26
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Memberi pengampunan dikaitkan dengan perjalanan akhir. Dalam Imamat pasal 23 ini kena dengan pesta Grafirat, pesta pendamaian, pesta penyucian puncak. Semua yang salah semuanya selesai. Tuhan memberikan pengampunan secara mutlak.

Jadi pelayanan yang harus kita lakukan akan memuncak pada penyucian akhir tanpa cacat dan kerut.


Yakobus 5:13-15
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.

Bagaimana kita mau berdoa kepadaNya kalau kita tidak damai dengan Dia, tidak rukun dengan Dia. Bagaimana mau sembuh kalau malah menyalah-nyalahkan Tuhan. Jangan salahkan Tuhan, yang salah adalah kita. Seringkali kita sudah salah tetapi malah menyalahkan Tuhan.

Pelayanan anak Tuhan yang dikategorikan di sebelah kanan ada 6 bentuk:
Ø  Hidup itu sendiri memiliki roti berarti ada Firman
Ø  Hidup itu sendiri memiliki keselamatan yang nyata dan dia mengerjakan keselamatan
Ø  Hidup itu suka memberikan pelayanan dengan cuma-cuma
Ø  Hidup itu memiliki pakaian tahbisan bahkan menuju pada pakaian mempelai
Ø  Hidup itu memiliki pengajaran yang sehat dan mulia
Ø  Hidup itu suka memberikan pengampunan, tidak pendendam dan tidak memiliki kebencian.

Ciri gereja Tuhan yang ada pada pilihan Tuhan dan dilayani oleh Tuhan adalah menikmati pembukaan rahasia Firman. Apakah lapar, apakah haus, apakah orang asing, apakah telanjang, apakah sakit, apakah dalam penjara, kehidupan itu mendapat pelayanan dari orang yang dipilih oleh Tuhan karena kepadanya dibukakan rahasia Firman.

Bukan cuma beritanya yang benar tetapi juga pemberitanya.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Kalau sekarang ditunjukkan kesalahan dan tidak bisa menerima maka suatu saat orang itu akan menjadi penghujat Tuhan.

Sidang jemaat mana yang kita pilih menjadi dua pertiga atau sepertiga. Yang dua pertiga itu yang nampak, kalau pengharapan pada yang nampak berarti menuju pada kebinasaan. Yang sepertiga ini yang tidak nampak, kalau pengharapan pada yang tidak nampak berarti menuju pada kemuliaan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar