20151024

Kebaktian Doa, Sabtu 24 Oktober 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:5-6
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;

Kesaksian rasul Yohanes tentang pribadi Yesus yang disebutkan oleh Yohanes adalah terang manusia dan memiliki kehidupan serta menerangi manusia di dalam kegelapan. Kalau terang ini kita terima maka kita menjadi umat Tuhan yang menikmati penggembalaan Tuhan di dalam terang. Terang itu suatu saat akan memuncak di dalam gereja Tuhan yaitu di dalam Wahyu 12:1. Itulah hasil puncak pelayanan Tuhan Yesus yang ada di dalam terang itu.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Kalau ada di dalam kegelapan akan berjalan meraba-raba. Orang yang meraba-raba dinding itu identik dengan buta. Dinding itu berbicara pelindung dalam rumah. Pelindung dalam gereja adalah gembala.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Yesaya 59:10
59:10 Kami meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap seperti orang mati.

Jadi Tuhan tidak menginginkan kita meraba-raba kepemimpinan di dalam gereja Tuhan. Artinya kita tidak perlu meragukan. Kalau itu ada, 2 kemungkinan yaitu gembala yang buta maka umatpun buta.

Kalau meraba dinding akhirnya akan dipagut ular.
Amos 5:19
5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!

Kita bukan umat Tuhan yang ada di dalam gelap tetapi di dalam terang. Kalau diterangi oleh terang namun orang yang di dalam gelap itu menolak maka hukuman Tuhan itu berjalan, berarti ada pengajaran yang sesat.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Yohanes 3:18-19
3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Jadi orang yang meraba-raba dinding itu sebenarnya ada dalam hukuman. Karena terang datang kepadanya tetapi dia tolak sebab cinta kepada gelap maka hukuman berjalan dalam hidupnya.

Perjalanan kita tidak tersendak-sendat sebab kita melihat ujung dari perjalanan kita yaitu tampilnya Mempelai wanita. Mempelai wanita ini tidak disenangi oleh iblis. Kalau kita memiliki roh mempelai jangan kita kaget kalau mendapatkan banyak nistaan, umpatan, makian dan tantangan. Saya berterima kasih kepada Tuhan dengan banyaknya tantangan yang saya alami itu melatih saya untuk lebih karib dengan Tuhan.

Kalau kita tidak tahan penyucian sekarang ini, jangan harap akan lolos. Sebab penyucian kedepan akan lebih berat dan lebih hebat.

Inilah kesaksian rasul Yohanes tentang terang itu. Sesudah itu menyusul orang yang diutus oleh Tuhan yaitu Yohanes Pembaptis. Ada orang spesial yang merintis jalan datangnya Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga yang adalah terang itu. Firman Allah mengatakan Yohanes bukan terang itu. Bukan berarti dia tidak menyinarkan terang tetapi Yohanes bukan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus akan datang setelah dia.

Kalau kita meraba orang yang melawan kita nadanya berangkat dari kebencian dan dendam, tidak usah kita tanggapi sebab orang seperti ini ada dalam kegelapan. Kalau ada di dalam terang tidak mungkin dia akan berangkat dengan nada kebencian. Serahkan saja kepada Tuhan asalkan kita ada di dalam kebenaran. Walaupun menurut ukuran orang itu tidak peduli, tidak usah kita gubris yang penting kita ada di dalam kebenaran, ada di dalam terang. Itulah yang paling tepat.

Apakah kita memiliki buah terang? Buah terang itu adalah kebaikan, keadilan dan kebenaran. Itu semua ada di Golgota.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
1.      Kebaikan
Ketika Yesus ada di Golgota apakah tidak menampilkan kebaikan? Bahasa yang sangat tidak masuk dalam logika manusia dimana orang yang dipecundangi, dimaki, diludahi, dipukuli, ditinju dan sekarang tanganNya tidak berdaya sebab kaki dan tanganNya dipaku di kayu salib namun bisa berucap “Bapa ampunilah mereka”. Bukankah itu kebaikan yang tidak ada taranya?

Mungkin kita bisa berkata “oh, itu Tuhan Yesus”. Ada contoh lain yaitu Stefanus yang adalah manusia biasa. Dia bisa berkata “ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”. Ini adalah kebaikan yang sangat dalam. Coba orang yang dalam penderitaan dan dianiaya, minimal bahasanya dibalas dengan memaki, tetapi Tuhan Yesus dan Stefanus tidak seperti itu.

Seringkali buah kebaikan kita masih tersembunyi di balik daun. Kebaikan masih tersembunyi dibalik kegiatan padahal itu harus kita nyatakan menjelang kedatangan Tuhan.
Filipi 4:5
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

Jangan kita mengaku tidak melawan Firman padahal nyatanya setiap hari melawan Firman. Ini pelajaran buat kita, jangan ketika suami, isteri atau anak mendapat teguran malah balik melawan. Lebih baik mengatakan “doakan saya supaya saya tidak seperti itu”.

Memang kita sudah ada kebaikan tetapi buah yang paling matang yang dinanti oleh Tuhan adalah ketika kita tidak berdaya dipecundangi orang lain kita bisa mendoakan orang itu. Itu buah yang ditonjolkan oleh Tuhan Yesus di atas gunung Golgota. Secara manusia Dia adalah dalam keadaan perih dan menderita tetapi dari mulutNya keluar ucapan ini.
Lukas 23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Tuhan Yesus tidak mencari alasan lain dan hanya satu “mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.  Ternyata ada yang menolak untuk menampilkan terang. Dalam Filipi tadi dikaitkan hari Tuhan sudah dekat, biarlah kebaikan kita dilihat oleh semua orang.

Kalau berselisih paham satu dengan yang lain kita harus mempertontonkan buah kebaikan. Artinya tidak membalas, tidak menanggapi dengan kebencian. Kalau membalas berarti sama-sama ada di dalam gelap.
Mikha 3:2-3
3:2 hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya;
3:3 mereka memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit dari tubuhnya; mereka meremukkan tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti daging dalam kuali, seperti potongan-potongan daging di dalam belanga.

Kebaikan itu berjalan dan Tuhan mengajak kita mengejar kebaikan. Orang yang mengejar kebaikan itu akan dikenang oleh Tuhan. Kadang kita baru dijelek-jelekkan orang saja sudah langsung tidak mau kita lihat orang itu.
Amsal 11:27
11:27 Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.

Tuhan tunjukkan kepada kita bahwa kita tidak meraba-raba. Betul Tuhan Yesus tunjukkan bahwa gembala itu ada dan kita jangan berada di dalam penggembalaan yang meraba-raba.

Tuhan menyuruh kita mengejar kebaikan. Di mana kebaikan itu berada?
Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.

Kebalikannya:
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

Kebaikan itu harus kita kejar dan kita jumpai itu di dalam Firman. Jadi kalau kita mencintai Firman dan tidak menolak Firman maka otomatis kebaikan itu akan tumbuh dalam diri kita. Cintailah Firman di situ ada kebaikan. Kalau diremehkan maka orang itu sendiri akan menanggung akibatnya. Buktikan kita ada persekutuan dengan Firman yang tujuh kali diuji di atas salib Golgota oleh api ujian.

2.      Keadilan
Yesaya 1:26
1:26 Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan kota keadilan, kota yang setia."

Keadilan itu dulu ada tetapi sudah berantakkan. Mulai dari hakim akan dipulihkan oleh Tuhan karena hakim ini bekerja dalam bidang keadilan. Puncak keadilan itu ada pada peti perjanjian. Ada empat gelang pada peti perjanjian. Dua ada di bagian ujung depan dan dua ada di bagian ujung belakang. Itu adalah keadilan Allah di dalam kasih yang tidak terhingga. Jadi keadilan Tuhan itu tidak berkesudahan.

3.      Kebenaran
Keadilan dan kebenaran itu tidak bisa lepas sebab kebenaran dan keadilan itu bercumbu-cumbuan. Berbicara keadilan buktikan ada di dalam kebenaran Firman.

Keadilan dan kebenaran itu kekal bagaikan cincin yang bundar. Ini yang Tuhan inginkan dalam hidup kita yaitu kebenaran dan keadilan itu kita miliki.

Bicara hakim itu berbicara keadilan. Apa yang dikatakan raja Yosafat tentang hal ini?
II Tawarikh 19:5-7
19:5 Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri, yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di tiap-tiap kota.
19:6 Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu: "Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum.
19:7 Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."

Pada rana hakim ini seringkali ada suap. Tetapi di dalam Tuhan dan pada Firman tidak ada suap. Suap itu membutakan mata. Ini bahasa yang datang lewat seruan raja Yosafat. Ini dipulihkan kembali oleh Tuhan dalam Yesaya 1:26 sebab apa yang dipaparkan oleh Yosafat ini sudah tidak benar dan mau dipulihkan.

Pemulihan ini dikaitkan dengan keadilan dan kebenaran, maka Yesaya mengatakan kota Sion penuh dengan keadilan dan kebenaran.

Keadilan itu ada pada gelang yang ada di peti perjanjian. Berarti keadilan itu harus mulai ada dalam nikah. Suami harus adil kepada isteri, begitu juga sebaliknya. Suami jangan sembunyi-sembunyi kepada isteri, isteri jangan sembunyi-sembunyi kepada suami. Kalau sudah datang pada keadilan itu maka pihak yang lain harus menerima.

Yesaya 33:5
33:5 TUHAN tinggi luhur, sebab Ia tinggal di tempat tinggi; Ia membuat Sion penuh keadilan dan kebenaran.

Jadi yang beraksi adalah Tuhan dan kita pasrah kepada Dia dan membuat kita ada isi yaitu keadilan. Bukan Sion yang berbuat tetapi Tuhan yang membuat. Kita tidak akan menemukan di dunia ini keadilan dan kebenaran. Jangan kita cari keadilan di dunia ini karena di tempat keadilan malah tidak ada keadilan.
Pengkhotbah 3:16
3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan.

Jangan kita cari keadilan di dunia. Izinkan Tuhan yang membuat keadilan pada kita. Bagaimana caranya? Dengan kita datang mendengar Firman dalam ibadah. Kita menemukan keadilan di dalam Tuhan Yesus. Kalau kita datang maka Dia yang akan membuat kita ada dalam keadilan dan kebenaran. Jangan tolak Tuhan Yesus, jangan tolak Firman, jangan tolak pengajaran.

Keadilan dan kebenaran ada di salib Golgota. Dalam Tabernakel salib Golgota kena pada Mezbah Korban Bakaran. Itu sebabnya Mezbah Korban Bakaran berteriak: benar dan adil karena hanya pada Mezbah Korban Bakaran ada keadilan dan kebenaran. Setelah itu Tuhan jatuhkan hukuman kepada dunia terhadap orang yang melawan Korban Kristus.
Wahyu 15:3; 16:7
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."

Buah terang kita jumpai di Mezbah Korban Bakaran atau di salib Golgota. Ketika kita dipecundangi dan kita merasa sakit, ingatlah Mezbah Korban Bakaran, ingat salib Golgota maka kita akan mampu meredam amarah kita. Buah keadilan dan kebenaran ada di sana.

Kalau hamba Tuhan tidak ada hubungan dengan mezbah korban bakaran, tidak ada hubungan dengan salib Golgota mau diharap apa? Orang seperti itu tinggal siap meluncur dengan kecepatan penuh ke dalam neraka.

Kebenaran itu harus kita pertahankan. Kalau itu kita jumpai pada salib Golgota maka kita akan merasakan penyucian Firman, penyucian tabiat kita.

Kalau anak-anak dinasihati oleh orang tua, walaupun itu sakit terimalah semuanya. Jangan langsung membuat alibi dan malah membantah, kalau seperti itu berarti tidak mau mengejar kebaikan, keadilan dan kebenaran. Lebih baik langsung berkata “Tolong bantu saya dalam doa”. Demikian juga antara suami dan isteri, bila dinasihati lebih baik terima. Jangan teruskan perbantahan dalam rumah tangga, tunjukan kebaikan.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar