20151011

Kebaktian Kaum Muda Remaja Minggu 11 Oktober 2015 Pdt. Handri Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Keluaran pasal 7:14 sampai pasal 11 ini berbicara tentang akibat menolak kebenaran. Jadi akibat menolak kebenaran, Firaun dan Mesir dihukum oleh Tuhan dengan 10 tulah, sedangkan bangsa Israel di tanah Gosyen bebas dari 10 tulah, tidak di hukum. Nanti di akhir zaman ini akan ada 3 kali 7 penghukuman = 21 penghukuman dari Allah Tritunggal yaitu dari Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus bagi gereja Tuhan yang tidak sungguh-sungguh dan dunia. Tetapi umat Tuhan yang sungguh-sungguh akan luput dari penghukuman. Jadi kita melihat Tuhan selalu memagari, Tuhan selalu melindungi umatNya yang sungguh-sungguh ikut Tuhan.

3 contoh yang selalu dipagari, dilindungi oleh Tuhan :
1)      Bangsa Israel di Gosyen, mereka dipagari, dilindungi oleh Tuhan dari 10 tulah atas Mesir.

2)      Nabi Elisa dipagari, dilindungi oleh Tuhan dari kepungan raja Aram dengan pasukannya.
2 Raja-raja 6:16-17
6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

3)      Sidang mempelai yang tergembala sungguh-sungguh
Yang dimaksud dengan dinda di sini adalah Sulamit gambaran sidang mempelai/ gereja yang tergembala sungguh-sungguh selalu dipagari, dilindungi oleh Tuhan, luput dari penghukuman Allah Tritunggal.
Kidung agung 4:12
4:12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.

Sesudah 10 tulah atas Mesir, bangsa Israel  bisa keluar dari Mesir. Nanti di akhir zaman ini sesudah 21 penghukuman, 3 kali 7 penghukuman Allah Tritunggal atas dunia ini, gereja Tuhan akan keluar, terangkat dari dunia ini ketemu Yesus di awan-awan permai. Semoga kita semua adalah kehidupan yang akan diluputkan dari penghukuman, yang akan diangkat nanti ke awan-awan permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

3 kali 7 penghukuman dalam kitab Wahyu :
1.      7 meterai = penghukuman dari Allah Roh Kudus akibat melawan pekerjaan Roh Kudus.
2.      7 sangkakala = penghukuman dari Yesus Anak Allah akibat melawan Yesus, melawan Firman.
3.      7 bokor atau 7 malapetaka = penghukuman dari Allah Bapa akibat melawan kasih Allah Bapa.

Orang yang melawan Allah Tritunggal itu adalah orang yang tanpa Firman, tanpa Roh Kudus dan tanpa Kasih Allah = kehilangan gambar Allah Tritunggal. Gambar Allah tidak ada pada dirinya malah yang ada gambar trio setan, setan di udara, nabi palsu di darat, antikris binatang yang muncul di laut, dari bawah bumi. Kalau sudah segambar dengan setan nanti dicap 666 oleh antikris. Orang yang sudah dicap oleh antikris, dia akan tampil seperti binatang buas. Dari mana kita bisa lihat, kita bisa deteksi orang yang sudah seperti binatang buas, sudah dikuasai antikris?
Wahyu 13:1-2,5-6
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Kita deteksi dari mulutnya yaitu mulut yang suka menghujat.
Apa yang dihujat?
a)      Allah, namaNya dan kemah kediamanNya itulah Tabernakel. Kalau disimpulkan inilah Firman Pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai/ Firman Pengajaran yang benar.

Praktek menghujat Firman Pengajaran yang benar =
Ø  Mulai dari bosan mendengar Firman
Ø  Marah saat ditunjuk dosanya oleh Firman
Ø  Menghina pengajaran yang benar
Ø  Mendukung ajaran palsu yang cocok bagi dagingnya.

b)      Semua mereka yang diam di Sorga = hamba Tuhan, pelayan Tuhan atau anak Tuhan yang hidup benar dan suci.

Jadi jangan heran kaum muda remaja kalau mau mempertahankan kebenaran Firman dan kesucian akan dihina, diejek, mulai dari digosipkan tidak-tidak, difitnah macam-macam. Tetapi kalau main-main dengan kebenaran dan kesucian , akan menjadi temannya setan, bukan penghuni sorga, jadi disenangi oleh teman-teman yang lain.

Permulaan menghujat adalah mulut yang suka berdusta terutama mendustai diri sendiri.
Yakobus 1:22
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Mendustai diri sendiri = dengar Firman tapi tidak pernah praktek. Apalagi  yang memberitakan Firman, oleh sebab itu saya selalu berdoa biar apa yang sudah dikerjakan itu yang diajarkan supaya tidak menjadi penipu sidang jemaat. Jika hamba Tuhan saja tidak praktek Firman, dia dustai dirinya, dia juga menipu jemaat dan menjadi penipu ulung. Pemain musik, singer, group koor, melayani tetapi tidak pernah praktek Firman itu sama dengan penipu/ pendusta, jika tetap dipertahankan satu saat akan menjadi penghujat.

Mulut/ perkataan kita menentukan apakah kita segambar dengan Allah Tritunggal atau segambar dengan trio setan. Caranya supaya kita segambar dengan Allah Tritunggal yaitu mulut kita pakai untuk menyembah Yesus Raja segala Raja, Mempelai Pria Sorga, menyembah dengan kata HALELUYA. Dari pada kita pakai untuk menggosipkan orang, menghujat orang, lebih baik mulut kita pakai untuk menyembah Tuhan. Kalau menyembah hanya tertidur nanti gampang sekali mulai akan bergosip, mulai menfitnah, lama-lama menghujat sehingga jadi segambar dengan trio setan.

Mengapa harus menyembah dengan bahasa HALELUYA ?
Wahyu 19:6-7,1,3-4
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

1.      Sebab merupakan pantulan dari penyembahan di Sorga.
Jadi di Sorga menyembah Haleluya, di bumi juga menyembah Haleluya.
2.      Sebab satu tubuh pasti satu kepala, satu kepala pasti satu suara.
Haleluya adalah satu kata yang penulisan dan pelafalannya/ penyebutannya sama di seluruh dunia ini.

3.      Satu kata yang menjadi pemisah yang dahsyat antara gereja Tuhan yang terangkat di awan-awan permai ketemu Yesus, Mempelai Pria Sorga dan yang tertinggal di dunia ini.
Gereja Tuhan yang terangkat di awan-awan permai akan berseru dengan suara yang dahsyat seperti desau air bah dan seperti deruh guruh, suara penyembahan Haleluya. Tetapi bagi gereja Tuhan yang tertinggal akan menjerit dengan dahsyat karena aniaya antikris dan 21 penghukuman Tuhan.

Biarlah kita pakai lidah/ mulut kita untuk banyak menyembah Yesus, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.


Syarat menyembah Yesus, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga sama dengan proses untuk segambar dengan Allah Tritunggal adalah :
è Menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan atau anak Tuhan yang takut akan Tuhan.

Wahyu 19:5
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"

Baik yang kecil maupun besar, mungkin kecil badannya, kecil IQ-nya, kecil titlenya, mau besar badannya, besar IQ-nya, besar ijasahnya tinggi gelarnya, dsb, yang utama adalah takut akan Tuhan. Kecil atau besar jadilah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan. Pembantu mimbar, yang pimpin pujian dan pembaca lebih dahulu takut akan Tuhan, pemain musik, group koor, ayo jadilah kehidupan yang takut akan Tuhan.

Praktek takut akan Tuhan:
1.      Harus dalam urapan Roh Kudus
Yesaya 11:2-3
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Bukti kita dalam urapan Roh Kudus = membenci dosa sampai membenci dusta, mulut tidak lagi berdusta sehingga menjadi hidup benar dan suci.

2.      Pegang teguh Firman Pengajaran yang benar
Artinya dengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai bisa praktekkan Firman/ lakukan Firman sehingga Firman menjadi pengalaman hidup kita.
Pengkhotbah 12:13
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Ayub 42:5
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Ayub tidak ada pengalaman dengan Firman, hanya mendengar kata orang saja.

Kalau tidak ada pengalaman dengan Firman, tidak mau praktek Firman, tidak menjadi pengalaman hidup maka orang yang seperti ini gampang disesatkan oleh ajaran palsu = percaya semua perkataan = menganggap semua ajaran itu sama saja.
Amsal 14:15a
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Jika kita mau praktek Firman Pengajaran yang benar maka hidup akan semakin benar dan semakin suci sehingga urapan Roh Kudus semakin meningkat sampai meluap-luap dalam diri kita bagaikan minyak persediaan.

Ada 10 gadis menanti mempelai, 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh. Yang membawa minyak persediaan dan masuk pesta nikah adalah 5 gadis yang bijaksana.
Matius 25:1-4
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Kalau kita mau praktek Firman Pengajaran yang benar, hidup benar dan suci maka urapan semakin meningkat, dan pelayanan akan semakin meningkat. Contohnya main musik tidak akan begitu-begitu terus/ stagnan, menyanyi akan semakin meningkat.

3.      Beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia
Yosua 24:14
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

Tulus ikhlas artinya tidak usah dipaksa tetapi rela menderita daging bersama dengan Yesus untuk beribadah melayani Tuhan.

Beribadah dengan tulus ikhlas dan setia =  setia dan tekun dalam 3 macam ibadah pokok yaitu Ibadah Raya, Ibadah Pendalaman Alkitab dan Ibadah Doa Penyembahan.

Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok adalah cara Tuhan untuk mengembalikan gambar Allah Tritunggal kepada kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab  F Meja Roti Sajian F kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman dan Perjamuan Suci/ Korban Kristus F gambar Yesus Anak Allah sedang dikembalikan kepada kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Raya F Pelita Emas F kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunianya F gambar Allah Roh Kudus sedang dikembalikan kepada kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan F Mezbah Dupa F kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya = gambar Allah Bapa sedang dikembalikan kepada kita.

Semakin kita tekun, semakin kita disucikan, semakin kita diubahkan dan sampai nanti gambar Allah Tritunggal benar-benar nyata dalam diri kita, sempurna sama mulia seperti Yesus.

Tekun dalam 3 macam ibadah pokok = carang melekat pada pokok. Kalau carang terus menerus melekat pada pokok dibersihkan, satu saat akan menghasilkan buah yang manis, bisa dinikmati.

Berbuah = berubah, ada keubahan hidup. Kaum muda semakin jelas berubah, semakin manis hidupnya. Awalnya asam, pahit getir hidup kita tetapi karena mau tekun maka semakin berbuah manis. Buah yang manis itu bisa memuaskan Tuhan dan sesama kita, yang terdekat orang tua kita.

Kalau tidak menghasilkan buah maka sudah ada kapak Tuhan sediakan untuk menebang pohon dan dibakar di api neraka.

Paling sedikit buah permulaan sudah harus ada: buah pertobatan
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Kaum muda hasilkanlah buah pertobatan, jangan cuma sekedar show/ tampil di depan tapi tidak bertobat, beribadah tetapi tetap menyakiti hati Tuhan, di gereja hanya menjadi sandungan, main musik, menyanyi tidak bertobat.

Hasilkan buah terang, buah kesucian yaitu buah kebaikan, keadilan dan kebenaran
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

Belajar untuk semua benar, melakukan yang baik bagi Tuhan dan sesama, adil untuk Tuhan dan adil untuk sesama, jangan egois. Waktu Tuhan berikan kepada kita 1 hari = 24 jam. Kalau padungku biar berhari-hari bisa tahan, tetapi kalau datang ibadah duduk ± 2 jam dengar Firman tidak tahan.

Kalau sudah berbuah terang/ buah kesucian maka ada buah-buah Roh Kudus = buah mempelai.
Galatia 9:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Ada 9 Buah Roh Kudus:
1.     Kasih
2.      Sukacita                           F Gambar Allah Bapa        
3.      Damai Sejahtera
4.     Kesabaran
5.      Kemurahan                      F Gambar Anak Allah
6.      Kebaikan
7.     Kesetiaan
8.      Kelemahlembutan            F Gambar Allah Roh Kudus
9.      Penguasaan diri

9 buah Roh ini kalau sudah ada dalam diri kita, berarti kita sudah segambar dengan Allah Tritunggal, sempurna sama mulia dengan Yesus.

Kalau sudah menghasilkan buah, kita memuaskan Tuhan, dan Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kaum muda memuaskan Tuhan dan memuaskan sesama, ingat, Tuhan juga akan memuaskan kehidupan kita semua. Bagaimana Tuhan memuaskan? Dengan memelihara, menjaga, melindungi kita mulai sekarang, masa depan, sampai hidup kekal. Berbahagialah kehidupan kita yang akan masuk dalam penyingkiran dan diterbangkan ke awan-awan permai bertemu Yesus dengan Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan Haleluya. Sekali lagi mulut kita menentukan kita segambar dengan Allah Tritunggal/ segambar dengan setan. Mari kita mau belajar untuk bisa menyembah Tuhan, menyembah Raja segala raja dengan satu suara penyembahan Haleluya. Urusan kita puaskan Tuhan, urusan hidup kita, masa depan kita itu urusannya Tuhan.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar