20151018

Kebaktian Umum, Minggu 18 Oktober 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                                                                                        
Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Di penghujung akhir zaman ini, kuasa kegelapan begitu licik dan sangat lihai menyelinap dari berbagai sisi kehidupan manusia. Sebabnya kita harus waspada, bila kehidupan saudara ada kecenderungan untuk waspada maka Tuhan akan tunjukkan caranya. Sebab kita tidak akan paham apa yang akan kita hadapi bila Tuhan tidak menyatakan kepada kita apa yang akan terjadi di depan ini.

Saudara perhatikan, disebutkan terlampau banyak yang akan binasa. Dalam pengertian di sini masuk dalam sengsara yang besar. Bila hidup itu mampu menghadapi sengsara yang besar berarti dia selamat.

Keselamatan yang akan datang ini yang harus kita kerjakan sebab di depan ini terbentang masa yang sukar sulit.
II Timotius 3:1
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

Dalam II Timotius pasal 3 ada 18 dosa yang dibagi tiga kelompok
1.      Dosa pertama sampai keenam melawan Allah Bapa
2.      Dosa ketujuh sampai kedua belas melawan Anak Allah
3.      Dosa ketiga belas sampai dosa kedelapan belas melawan Roh Kudus

Saudara lihat bagaimana gebrakan sifat dan tabiat iblis yang mau menghadang bahkan menghancurkan gereja Tuhan. Kalau Firman Tuhan tidak diungkapkan kita bisa berpikir kita masih aman padahal sudah ada dalam genggaman iblis.

Yohanes 12:31
12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;

Artinya jangan tunggu nanti, mulai dari sekarang ini kita sudah harus pisah dengan penguasa dunia ini yaitu iblis. Bila seseorang menggandoli iblis maka dia juga akan dilempar oleh Tuhan.

Dunia ini ada di bawah kekuasaan iblis.
I Yohenes 5:19
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Oleh sebab itu gembala harus paham benar apa yang terjadi. Sebelum malaikat mencurahkan bokor penghukuman terhadap dunia ini, terlebih dahulu malaikat itu harus paham tentang Yerusalem yaitu gereja Tuhan yang benar dan paham tentang Babel yaitu gereja Tuhan yang palsu. Lebih dahulu malaikat itu harus ada di dalam Bait Allah dan keluar dengan pakaian kesucian.
Wahyu 15:6
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Bunuhlah gembala berarti gembala harus mampu mengalahkan dagingnya. Kalau jemaat jatuh di tangan gembala yang tidak mampu mengalahkan dagingnya maka bahaya jemaat itu.
Matius 26:31-32
26:31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
26:32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

Bukan berarti kalau membunuh/mengalahkan daging kita maka semuanya sirna, tidak seperti itu. Banyak hamba Tuhan takut mengalahkan dagingnya. Kalau dia berani merobek dagingnya dia justru tidak kehilangan. Dia pikir kalau berani masuk dalam proses kematian maka amblaslah semua rencananya. Padahal kalau dia mau masuk dalam proses kematian maka di depan ada kebangkitan dan sesudah ada kebangkitan maka ada kemuliaan. Kalau berlarut-larut tidak mau masuk dalam suasana kematian maka jangan tunggu ada kuasa kebangkitan dan jangan harap ada kemuliaan.

Mempelai Laki-laki Sorga yaitu Tuhan Yesus rela masuk dalam proses kematian lalu bangkita dan dipermuliakan. Secara rohani hamba Tuhan harus lebih dahulu masuk dalam proses kematian. Artinya mematikan keinginan daging. Kalau ini ada maka akan ada kebangkitan. Kalau kebangkitan sudah ada di tangan maka kemuliaan akan segera kita raih. Siapa yang tidak ingin masuk dalam kemuliaan.

Begitu liciknya iblis sehingga dia masuk untuk menghancurkan gereja Tuhan. Dalam Zakharia pasal 13 ada nabi palsu. Dia mengatakan dirinya nabi kemudian dia menjadi petani, berarti benar-benar dia ada dalam pengaruh ilmu pertanian. Banyak pendeta terlibat dalam ilmu pertanian sehingga dia belajar untuk menanam kakao, belajar menanam cengkeh dan menanam nenas. Artinya banyak pelayan Tuhan berkata fulltimer tetapi malah bertani. Jangan menjadi pelayan yang mempunyai pekerjaan sambilan padahal sudah menjadi hamba Tuhan fulltimer. Akhirnya pekerjaan Tuhan dijadikan pekerjaan sambilan dan pekerjaan utamanya adalah petani.

Ada kesaksian dari Pdt. Paulus Sumarno yang melayani di tempat yang sangat terpencil di Jawa. Tempatnya bisa didatangi kalau menggunakan kuda. Semua jemaatnya adalah petani tembakau. Kemudian hamba Tuhan ini mendengar berita Firman Allah yang disampaikan oleh Pdt. In Yuwono dalam KKR bahwa pekerjaan itu tidak benar dan jangan itu dikerjakan. Gembala mendengar itu dan dia sampaikan kepada jemaat. Memang itu pergumulan berat bagi jemaat namun akhirnya mereka menghentikan pekerjaan itu dan melakukan pekerjaan yang lain.

Karena mereka berani menyalibkan daging maka tidak tunggu lama Tuhan membuka jalan lain. Tadinya menjual tembakau itu menjanjikan tetapi Tuhan rubah dan memberikan lebih dari apa yang mereka lepaskan. Mereka diberkati Tuhan kemudian bisa membangun gereja di desa terpencil di atas gunung. Pemerintah yang melihat hal itu kemudian membuatkan jalan dan sekarang kendaraan roda empat bisa dengan lancar pergi ke sana. Ini adalah contoh jemaat yang diawali oleh hamba Tuhan yang berani masuk pada proses kematian. Sekarang sidang jemaat itu dipermuliakan secara jasmani.

Kalau tidak berani mematikan daging berarti menunggu pedang antikristus untuk mematikan dagingnya. Kalau dia sanggup menerima pedang antikristus, dia masuk sorga. Tetapi kalau tidak sanggup dia masuk neraka bersama antikristus, iblis dan nabi palsu. Kita tidak ada lagi di pertengahan zaman tetapi di ujung akhir zaman.

Lebih dahulu Tuhan menekankan hal ini kepada saya sebagai gembala. Dari pertama kali saya masuk ke Tentena tidak pernah saya meminta beras kepada siapapun. Saya mau belajar masuk dalam kematian. Kenapa? Sebab saya tahu saya sebagai hamba Tuhan berapapun jemaat yang Tuhan percayakan kepadaku, tanggung jawabku adalah membawa mereka bertemu dalam kemuliaan bersama dengan Kristus. Ini bukan persoalan mau atau tidak, ini sudah wajib hukumnya, ini harus dilakukan hamba Tuhan.

Iblis memakai berbagai jalur ilmu untuk merusak rumah Tuhan. Misalnya:
Ø  Dari ilmu kedokteran
Memang bagus ilmu kedokteran tetapi iblis masuk dalam ilmu kedokteran yaitu dalam aborsi. Mungkin ada alasannya tetapi di hadapan Tuhan itu tidak benar. Kemudian suntik kematian terhadap orang yang sudah tidak produktif.
Ø  Ilmu pertanian
Ada yang menanam tembakau dan kokain, ganja padahal itu hanya dipakai membuat rokok dan narkoba.
Ø  Ilmu pendidikan
Jangan saudara berpikir iblis tidak masuk di sini. Iblis masuk melalui ilmu filsafat. Dalam kitab Kolose dikatakan, jangan ini dilakukan.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

Manusia dengan ilmunya berupaya mempelajari bagaimana cara berpikir manusia sehingga muncullah hipnotis. Kemudian ada lagi ilmu yang mengangkat hiburan, misalnya film porno dan lawak yang najis.

Inilah kelicikan iblis yang mau membuat kita tidak takluk kepada Kristus.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Kita harus menaklukkan pikiran kepada Kristus dan bukan menaklukkan pikiran kepada orang lain. Kalau tidak menaklukkan pikiran kepada Kristus maka akan dikuasai oleh antikristus.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

Kalau manusia terlibat dalam hal-hal di atas maka itu sangat berbahaya. Itu sebabnya ibadah kita jangan digelar dalam bentuk hiburan-hiburan. Kalau ibadah hanya diisi dengan lawakan maka itu adalah ibadah kuil dagon. Tetapi ibadah kuil dagon ini sangat disukai banyak orang Kristen, ibadah lawakan.
Yesaya 57:4
57:4 Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak pemberontak, keturunan pendusta,

Yesaya 57:4 (Terjemahan Lama)
57:4 Karena akan siapakah kamu bergemar? akan siapakah kamu ngangakan mulutmu dan mengelelotkan lidahmu? Bukankah kamu anak-anak durhaka dan suatu benih yang haram?

Ini kegemaran Yeremia:
Yeremia 15:16
15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Bukan lawakan itu yang menjadi kesukaan tetapi Firman yang menjadi kegemaran. Coba kalau saudara pergi ke satu komunitas Kristen yang hanya diisi lawak, ketika pulang bukan Firman Tuhan yang akan saudara cerita tetapi lawaknya. Yeremia suka mendengar Firman tetapi dia tidak suka duduk di antara orang-orang beria-ria yang suka melawak.
Yeremia 15:17
15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.

Semua itu adalah ucapan yang hina.
Yeremia 15:19
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

Dalam ibadah yang diisi dengan lawak banyak orang berjubel-jubel datang. Mereka senang sekali tetapi tidak tahu tinggal menunggu rohaninya hancur. Kalau suka dengan lawakan dalam ibadah berarti orang itu tinggal menunggu rohaninya mati.
Hakim-hakim 16:23-27
16:23 Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita."
16:24 Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka, sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita."
16:25 Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
16:26 Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."
16:27 Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.

Tiga ribu adalah angka suasana rohani, ini yang mati! Ada 3000 orang yang Tuhan bunuh di kaki gunung Sinai, tetapi ada 3000 orang yang hidup yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul pasal 2 di mana 3000 orang bertobat. Mana yang kita pilih, mati rohani atau hidup rohani?

Itu sebabnya nilai penggembalaan itu tidak boleh kita rendahkan dan entengkan. Kita harus mengapresiasi penggembalaan. Di dalam penggembalaan seorang gembala yang harus lebih dahulu punya pengalaman mati atau mengalahkan dagingnya sehingga dia bisa mengalami kebangkitan dan kemuliaan.

Sebetulnya kalau orang Kristen yang dewasa tidak sulit untuk merobek dagingnya. Kalau orang Kristen yang masih kanak-kanak dia seperti anak kecil yang masih harus dikejar-kejar untuk diberi makan. Tetapi kalau sudah dewasa dia sendiri sudah bisa pergi untuk mengambil makanan. Orang dewasa rohani sudah harus tahu alamat di mana, apa yang akan dia ambil dan apa yang harus dia makan.
Wahyu 10:8
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

Alamatnya ada, kitab terbuka itu ada di tangan malaikat. Hamba Tuhan harus ada bukti dipercayai Tuhan harus punya kitab terbuka, artinya harus ada pembukaan rahasia Firman. Di situlah alamat yang tepat kita mengambil makanan. Kalau saudara merasa di sini tidak ada pembukaan rahasia Firman, silahkan saudara belakangi. Tetapi kalau di sini ada kitab yang terbuka lalu saudara belakangi maka itu bencana bagimu.

Malaikat yang memegang kitab yang terbuka itu sebelah kaki kirinya menginjak bumi dan sebelahnya lagi kaki kanan menginjak laut serta tangan yang memegang kitab itu terangkat ke atas. Apa yang akan keluar dari dari laut, bumi dan dari udara? Itulah roh antikristus, nabi palsu dan iblis. Pembukaan rahasia Firman Allah mampu untuk menaklukkan roh antikristus, menaklukkan pekerjaan nabi palsu dan mampu untuk menghadapi iblis yang ada di udara.

Yang keluar dari laut adalah roh antikristus. Yang keluar dari bumi adalah pemalsuan ibadah oleh nabi palsu, termasuk lewat ibadah kuil dagong yang penuh dengan lawakan dan itulah yang paling disukai oleh banyak anak Tuhan. Tangan malaikat yang mengangkat kitab itu ke langit berarti berhadapan dengan iblis di udara. Jadi antikristus, nabi palsu dan iblis ditaklukkan oleh Firman pengajaran yang terbuka rahasianya.

Bagaimana gembala bisa dipercayai kalau tidak punya pengalaman mati. Kalau dia berani masuk dalam kematian mengalahkan keinginan dagingnya maka kebangkitan akan ada dan kemuliaan akan ada. Di sanalah alamat yang harus kita datangi.

Kitab itu jangan hanya diambil tetapi harus dimakan. Jangan hanya bangga memiliki tetapi apakah sudah dimakan, sudahkah menjadi daging. Berarti harus ada persekutuan dengan Firman. Hamba Tuhan lebih dahulu dituntut seperti ini. Hamba Tuhan harus tahu suasana Yerusalem dan suasana Babel. Ke mana hamba Tuhan mengkondisikan sidang jemaat.
Wahyu 15:6
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Ini busana akhir yang kami sebagai hamba Tuhan harus kami miliki. Kemudian busana ini harus ditularkan kepada sidang jemaat. Hukuman boleh jatuh bertubi-tubi di dunia ini tetapi umat Tuhan bukannya ditimpakan musibah tetapi justru dialah yang dipercayakan oleh Tuhan untuk menghukum dunia ini.
I Korintus 6:2
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?

Sekarang dunia mempermainkan kita, menjelek-jelekkan kita, mengelelotkan lidah kepada kita, tetapi suatu saat hal itu akan dibalik oleh Tuhan, saudara yang akan mentertawakan mereka dan ada di pihak yang ikut menghukum dunia. Jangan sampai ada teman sebangku, yang satu dipercaya Tuhan menghukum dan yang dihukum adalah temannya sebangku. Kenapa? Sebab yang dihukum ini tidak serius dengan Tuhan. Ini jangan terjadi dalam diri kita. Iblis begitu lihai dan licik untuk menggagalkan rencana Allah dalam diri saudara. Jangan kita mau digagalkan oleh iblis.

Ibrani 10:7
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menggenapi isi gulungan kitab itu. Tetapi kenapa gulungan kitab itu mencatat bahwa Dia harus dibunuh? Itu menunjuk proses penyalibanNya. Jangan sampai kita kurang, apalagi tidak menghargai Korban Kristus. Darah Yesus harus kita hargai.

Lukas 22:30
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Walaupun saat itu Gembala ini sudah akan dibunuh, tinggal menunggu beberapa jam tetapi Yesus tidak melihat penderitaan itu tetapi melihat dibalik penderitaan itu ada kemuliaan yang luar biasa. Mengapa kadang rohani tidak bisa maju? Sebab melihat derita sengsara yang ada di depan dan tidak melihat dibalik penderitaan itu ada kemuliaan. Tuhan Yesus memperlihatkan hal itu di sini kepada kita. Jangan lihat deritanya, lihat yang telah Tuhan sediakan di depan.

Roma 8:18
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Lukas 22:31-32
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Ketika kita ditampi oleh iblis, kita masuk dalam cobaan, Tuhan Yesus tidak diam, Dia berdoa untuk saudara. Dalam perkataan Tuhan Yesus ini Dia yakin bahwa Petrus pasti tidak akan jatuh karena didoakan oleh Tuhan Yesus. Kalau Petrus menang menerima kebenaran maka anjuran Tuhan Yesus dia harus membawa kebenaran itu. Petrus menerima kekudusan maka bawalah kesucian. Petrus mengerti bahasa kesempurnaan maka dia membawa bahasa kesempurnaan. Itulah bahasa di balik penderitaan ini yang kita harus miliki.

Ketika kita dicobai oleh iblis untuk menghadang arus kebenaran dalam diri kita tetapi karena ada yang mendoakan kita maka kita menang dan kita harus membawa kebenaran. Ketika kita dicobai oleh iblis dan kita menang dalam kesucian maka kita membawa kesucian. Ketika dicobai oleh iblis untuk tidak sampai pada kesempurnaan lalu kita menang menghadapi iblis dan membahasakan kesempurnaan yang pasti kita raih maka kita membawa kesempurnaan. Itu tugas sebagai umat Tuhan dan tugas saya sebagai hamba Tuhan.

Petrus dimenangkan oleh Tuhan dan sistemnya bertahap, tidak langsung, ini makan waktu.
Lukas 22:61-62
22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Yang disangkali oleh Petrus antara lain:
1.      Menyangkal kesucian Tuhan
2.      Menyangkal kekuatan Tuhan
3.      Menyangkal kuasa Tuhan
4.      Menyangkal kebenaran Tuhan

Ketika Tuhan Yesus ada dalam pengadilan Kayafas, Tuhan Yesus beradu pandang dengan Petrus. Tuhan Yesus tidak bersuara dan hanya memandang namun itu sudah membuat Petrus sadar dan dia menangis tersedu-sedu. Tidak usah suara lantang kita dengar tetapi dengan Firman Tuhan yang kita dengar itu sama dengan mata Tuhan yang penuh kasih dan sayang memandang kita.

Yang dilihat oleh Petrus ini adalah mata Gembala yang sedang mengalami pengalaman untuk menggenapi nubuatan Firman “bunuhlah gembala”. Ini masih dalam proses untuk membunuh gembala tetapi Petrus sudah menyangkal, apalagi di akhir zaman ini banyak orang yang terlibat dalam penyangkalan.

Bagaimana tanggapan Petrus ketika Tuhan Yesus berbicara tentang penyalibanNya?
Matius 26:33
26:33 Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

Petrus ini terlihat jago sekali tetapi Tuhan sudah lebih dahulu melihat apa yang akan terjadi.
Matius 26:34-35
26:34 Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
26:35 Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

Petrus ditolong dengan bahasa pandangan. Di mana kita mendapatkan bahasa pandangan ini?
Mazmur 17:15
17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Petrus baru saja berucap “aku tidak mengenal Dia”, tetapi adu pandang dengan Tuhan Yesus menyadarkan dia. Kalau betul Mazmur 17:15 ada pada kita maka mari kita pandang wajah Tuhan di dalam kebenaran maka kita dibuat sadar. Mengapa banyak orang tidak sadar-sadar? Karena belum memandang wajah Tuhan di dalam FirmanNya.

Kesadaran Petrus belum berarti tuntas tetapi masih bertahap. Ketika Petrus menangis itu ternyata dia belum berbalik 100%. Kadang kita tertipu melihat orang yang menangis bahwa dia sudah sadar, belum tentu dia sudah sadar 100%, buktinya adalah Petrus.
Yohanes 21:1-3
21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Ternyata kharisma Petrus bisa mempengaruhi 6 temannya yang lain. Apakah ini kesadaran Petrus yang beberapa hari lalu beradu pandang dengan Tuhan Yesus? Ternyata kesadarannya belum tuntas karena dia masih kembali pada profesi lama. Ketika Tuhan Yesus dibunuh, mereka kembali pada kondisi lama mereka. Tujuh orang pergi menangkap ikan dan 4 orang murid yang lain tidak diketahui di mana. Ini berarti mereka sudah tercerai-berai. Apakah Tuhan biarkan tercerai berai? Tidak, Tuhan cari dan Tuhan menghimpun mereka sebab Dia telah berucap bahwa mereka akan bertemu denganNya di Galilea.
Yohanes 21:4-5
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."

Tuhan Yesus dalam berucap di sini membawa suasana keluarga. Untuk merekrut kembali, untuk membawa mereka bukan hanya dengan doa tetapi ada prakteknya.

Yohanes 21:6-7
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

Ayat ini mengingatkan Petrus pada kisah dalam Lukas pasal 5. Orang yang meninggalkan panggilan Tuhan, di hadapan Tuhan itu digambarkan dengan orang telanjang. Itu sebabnya jangan kita telanjang di hadapan Tuhan, ini proses Tuhan mau menghimpun kita kembali.

Yohanes 21:8-9
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

Untuk membuat Petrus sadar sampai tuntas maka kepada Petrus dan 6 temannya Tuhan menyurus mereka menebarkan jala di sebelah kanan. Ini menyadarkan mereka bahwa itulah kedudukan Imam Besar yang mendoakan mereka.

Yohanes 21:10-11
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Akhirnya Petrus diangkat menjadi gembala oleh Gembala Agung yang sudah punya pengalaman penyaliban daging. Petrus akan masuk dalam pengalaman penyaliban daging. Itu sebabnya gembala-gembala harus meneladani Kristus. Bukan berarti harus disalib di Golgots tetapi harus ada pengalaman seperti dalam ayat di bawah ini:
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Petrus disebut iblis tetapi dia tidak marah. Kalau berpikir tidak sama seperti apa yang dipikirkan oleh Tuhan yaitu persoalan penyaliban daging, maka tidak heran kalau Petrus dicap oleh Tuhan adalah iblis. Kalau menolak salib maka orang itu dicap oleh Tuhan Yesus sebagai iblis. Kenapa menolak masuk dalam kematian padahal setelah kematian ada kebangkitan dan kebangkitan itu diikuti dengan kemuliaan.

Matius 16:24
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Ini bukan hanya bahasa yang enak dibaca tetapi harus masuk dalam pengalaman. Bukan hanya Tuhan Yesus yang masuk dalam pengalaman tetapi siapapun harus menjadikan ini pengalaman. Bukan berarti harus dibunuh seperti Yesus tetapi penyangkalan diri mengalahkan keinginan daging. Jemaat jangan melayani mencari enaknya. Beribadah memang harus membayar harganya.

Matius 16:25
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Kalau kita rela sengsara melayani Tuhan dan beribadah kepada Tuhan, justru kita tidak akan kehilangan nyawa tetapi memperoleh nyawa.

Zakharia 13:7
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.

Bila pemahaman pengajaran Firman Allah tentang persoalan penyangkalan diri memikul salib ini di sampaikan pada gereja Tuhan maka tanggapan yang muncul akan berbeda-beda, ini akan membuat pendapat mereka tercerai-berai.

Bicara soal pelayanan sepenuhnya pun tanggapannya berbeda-beda. Ada pemahaman yang mengatakan melayani sepenuhnya itu kalau ada di dalam ibadah, tetapi setelah ibadah maka pendeta itu boleh mengerjakan pekerjaan mereka. Itu pemahaman yang salah tetapi itu yang banyak dalam gereja. Ada pendapat yang lain yang mengatakan hamba Tuhan yang fulltimer hanya melayani ibadah dan tidak boleh ada pekerjaan lain, tidak boleh ada pekerjaan sambilan. Pengertian kedua ini yang benar. Hamba Tuhan tidak boleh ada pekerjaan sambilan. Di sini sudah terlihat tercerai-berai.

Kalau sekarang ini kita tidak mengerti rencana Allah maka kita akan terjebak. Kaki yang menginjak bumi itu jadinya tidak mampu mengalahkan penipuan ibadah. Padahal kitab yang terbuka yang ada di tangan malaikat yang kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi itu mengalahkan trio iblis, berarti penipuan ibadah juga dikalahkan, pekerjaan antikristus dikalahkan dan iblis dikalahkan.

Yang akan menyeru nama Tuhan adalah yang masuk dalam bilangan sepertiga.
Imamat 26:11-12
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.

Proses untuk mengkaitkan Petrus kembali kepada Tuhan di dalam pelayanan dan diangkat menjadi gembala, dia harus lebih dahulu memahami angka 153, itulah angka Tabernakel. 100 panjang Tabernakel, 50 lebar Tabernakel dan 3 adalah tingkat Tabernakel yaitu halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci. Maksudnya supaya Tuhan tidak muak dan Tuhan mengatakan “kamu Aku punya dan Aku kamu punya”.

Ketika Petrus mau dikembalikan pada pelukkanya Tuhan maka Petrus harus ada di situ. Kalau kita mau menyebut nama Tuhan dan disebut oleh Tuhan “engkau Aku punya dan Aku engkau punya” maka jangan keluar dari Tabernakel. Ibadah tanpa Tabernakel membuat Tuhan muak. Mungkin secara manusia terlihat marak tetapi sebenarnya membuat Tuhan muak.
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Yang akan menikmati Imamat 26:12 ini adalah yang 1/3 yang ada dalam Zakharia 13:9
Zakharia 13:9
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Kita mau lari kemana? Kita sudah ada pada alamat yang jelas dan tepat. Oleh sebab itu perhatikan hal ini. Untuk Petrus direkrut kembali masuk dalam pelukannya Tuhan, maka dia harus lebih dahulu paham Tabernakel, kembali pada suasana Kerajaan Sorga.
Roma 8:18
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Bukan hanya beritanya yang benar tetapi pemberitanya harus benar. Berarti pemberita itu harus bekerja sepenuhnya untuk Tuhan, tidak boleh ada pekerjaan sambilan. Terlampau banyak pemberita menyampaikan berita memang benar tetapi pemberitanya yang tidak benar. Padahal kedua-duanya harus benar.

Untuk merekrut Petrus tidak seperti membalik telapak tangan tetapi butuh proses. Lebih dahulu ada adu pandang antara Petrus dan Tuhan Yesus sehingga Petrus sadar dan dia menangis tersedu-sedu. Tetapi dia masih melangkah meninggalkan panggilan Tuhan Yesus dan kembali pada pekerjaan semula. Tuhan Yesus mencari dan menemukan mereka ada di danau. Tuhan Yesus mencari ikan pada mereka tetapi mereka tidak mempunyai sehingga disuruh melabuhkan pukatnya di sebelah kanan. Yohanes langsung ingat bahwa itu Yesus, itu Guru, itu Tuhan. Tanpa berpikir panjang Petrus melompat dan berenang.

Ketika murid-murid sudah kembali ke darat semuanya tahu bahwa itu adalah Tuhan Yesus tetapi Petrus yang berani itu diam, Yohanes yang pernah bersandar di dada Tuhan Yesus diam, Yakobus diam, Andreas diam, Tomas diam dan dua murid yang lain diam. Inilah sikap yang dicari oleh Tuhan.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar