20151010

Kebaktian Doa, Sabtu 10 Oktober 2015 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                                  
Yohanes 1:4-5
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Yohanes 1:5 (Terjemahan Lama)
1:5 Maka terang itu bercahaya di dalam gelap, maka gelap itu tiada sadar akan Dia.

Ibadah penyembahan atau bitstond, itulah ibadah puncak dari tiga macam ibadah. Sebab ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus yang kena mengena dengan meja roti sajian dan dalam Tabernakel di sebelah selatan ada kaki dian emas yang menunjuk Roh Kudus dan karunia-karuniaNya yang kita nikmati dalam ibadah Raya, itulah yang menopang kita dalam doa penyembahan atau penyerahan diri secara penuh.

Penyembahan itu bagaikan seekor anjing menjilat kaki tuannya. Anggota tubuh yang paling rendah adalah kaki, apalagi telapak kaki. Kalau penyembahan diibaratkan bagaikan anjing menjilat telapak kaki tuannya maka tepatlah itu bagi kita bangsa kafir yang digambarkan bagaikan anjing, babi, keledai dan semua binatang haram tetapi kita diberi kesempatan untuk menjilat. Berarti kita datang kepada Tuhan merendahkan diri serendah-rendahnya untuk menerima berkat seperti perempuan Siro-Fenesia.

Pengertian penyembahan yang kedua adalah bagaikan isteri menyerah sepenuhnya kepada suaminya. Dalam Injil Yohanes pasal 1, Mempelai Laki-laki ini digambarkan sebagai hidup. Begitu kita mengkaitkan diri dengan Yesus maka kita menyerap aliran kehidupan. Apa benar kita merasakan aliran kehidupan itu atau tersendat-sendat. Lebih parah lagi kalau aliran kehidupan itu tidak masuk dalam diri orang itu.

Yang paling banyak aliran kehidupan itu tersendat-sendat. Sebentar dia hidup berkobar-kobar dan sebentar malah macet. Kalau tidak merasakan aliran kehidupan itu mengalir limpah berarti persekutuan dengan Dia yang hidup yaitu Mempelai Laki-laki Sorga suatu saat akan mandek dan bisa terhempas keluar, alias mati. Kalau yang menjaga kebun itu datang menjumpai rohani mati maka akan dipotong lalu dibuang. Ini jangan terjadi pada kita.

Mari kita serap aliran kehidupan itu, Firman itulah kehidupan.
Yohanes 6:67-68
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Petrus tidak mau lepas walaupun murid yang banyak itu mengundurkan diri tidak mau serius mengikut Tuhan bahkan membelakangi Tuhan. Tuhan Yesus melihat orang-orang yang membelakangi itu seperti mencemooh Dia namun Tuhan Yesus malah menantang 12 murid yang Dia pilih, kamu mau pergi juga?. Namun Petrus menjawab “kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal “.

Waktu itu belum diungkapkan kepada mereka seperti kepada kita sekarang, mereka belum tahu secara mendasar bahwa Tuhan Yesus itu adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Walaupun Yohanes Pembaptis memproklamasikan tetapi secara umum umat Tuhan pada waktu itu belum memahami secara mendasar. Mereka belum diberikan penekanan terus menerus namun mereka sudah mempunyai kesadaran seperti itu. Kepada kita sudah diberikan penekanan terus menerus bahwa Tuhan Yesus itu adalah suami (Mempelai Pria Sorga) dan kehidupan kita.

Ketika seorang gadis ingin menikah dengan seorang jejaka, dia sudah menaruh pengharapan bahwa jejaka ini akan menjamin kehidupannya, itu faktor utama yang dia rasakan. Apalagi kita yang telah dipertunangkan dengan Tuhan Yesus masakan kita ragu dengan pemeliharaanNya. Kalau kita merasakan aliran kehidupan mengalir dalam hidup kita maka kita akan menggebu-gebu beribadah melayani Tuhan.

Apa artinya aliran kehidupan diberi lalu ada yang membuat macet. Kalau seseorang sengaja menghadang lalu merasa biasa dan tidak merasa aliran kehidupan itu menggarap kehidupannya maka suatu saat dia akan merasa digunting dan dilempar. Lalu ada tangan yang lain yang akan memungut tetapi hanya untuk dibakar. Oleh sebab itu terimalah kehidupan, itulah Firman Allah, itulah perkataan Tuhan, itulah ajaran.

Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Jadi di sini menjadi kembar, perkataan Tuhan Yesus adalah roh yang memberi hidup.

Yohanes 1:5 (Terjemahan Lama)
1:5 Maka terang itu bercahaya di dalam gelap, maka gelap itu tiada sadar akan Dia.

Ketika menerima Firman yang adalah terang, kita harus segera sadar bahwa pada diri kita masih ada gelap. Sadarlah bahwa telinga masih ada kegelapan karena suka mendengar yang tidak benar, sadarlah mata masih ada kegelapan karena masih suka melihat yang najis dan tidak berkenan kepada Tuhan, sadarlah mulut masih ada kegelapan karena masih suka bergosip, sadarlah perutmu masih ada kegelapan karena mengutamakan perut daripada ibadah pelayanan. Cepatlah sadar ketika datang terang itu! Kita harus memiliki pemahaman yang mendalam. Saya lebih dahulu, supaya jangan kegelapan menguasai saya.

Terang itu tidak selamanya ada di dunia ini.
Yohanes 12:35
12:35 Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.

Berbicara perkataan yang hidup tidak beda berbicara tentang pribadi Yesus. Kalau kita berbicara pengajaran lalu pengajaran itu ditolak sama saja dengan menolak Tuhan Yesus. Kalau mengatakan menerima Tuhan Yesus tetapi menolak perkataanNya itu sama dengan membohongi diri sendiri. Kalau mengatakan menghargai bapak Presiden tetapi perkataannya tidak mau kita lakukan itu sama dengan menyinggung bapak Presiden.

Memang kegelapan itu berusaha untuk menguasai tetapi dijamin kegelapan itu tidak dapat menguasai, artinya iblis dikalahkan itu ada dalam Yohanes 1:5. Kegelapan mau menguasai supaya perkataan kita gelap, nikah kita gelap dan persekutuan kita gelap. Itu adalah usaha iblis, di mana dia menghantam? Dia hantam pengajaran, dia hantam perkataan. Orang tanpa Firman pengajaran tidak tahu ke mana dia mengarah, beribadah tetapi tidak tahu sasarannya. Beribadah paling jauh hanya bicara sorga neraka tetapi sasaran akhir perkataan itu bukan hanya masuk Sorga. Sasaran perkataan itu supaya kita sama dengan terang itu. Dia terang kita juga terang, berarti sudah sama, sudah sejajar. Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan kita Mempelai WanitaNya sama-sama di dalam terang, ke sanalah sasaran kita.

Yohanes 12:36
12:36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.

Berarti terang itu hilang, hidup itu hilang. Mau ke mana lagi mencari kalau bukan sekarang kita bergegas mencari perkataan yang memberi hidup, itulah Firman pengajaran yang mempunyai sasaran yang jelas. Tuhan Yesus bersembunyi itu menunjuk nubuatan bahwa perkataan itu hilang sehingga terang itu hilang, hidup itu hilang. Berarti kegelapan sudah menguasai itulah masa 3,5 tahun aniaya antikristus dan dilanjut di neraka kekal selama-lamanya.

Jangan kita mempermainkan perkataan Tuhan, jangan kita tidak hargai. Jangan berkata “ah itu hanya perkataan bapak gembala”.
I Tesalonika 4:8; 2:13
4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Selagi kita hanya berpikir “itu hanya perktaan seorang manusia” maka tidak ada kuasa perktaan Firman dalam diri kita. Tetapi ketika kita menyakini itu adalah perkataan Allah maka ada kuasa Allah yang bekerja dalam diri kita, berarti ada kehidupan.

Kalau menanam tanaman tidak mungkin akan begitu-begitu saja. Kalau tanaman itu hidup terus suatu saat dia akan berbunga dan berbuah sehingga bermanfaat bagi yang menanam dan bagi orang lain. Tujuan kita hidup untuk bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya untuk diri kita.

Mari kita sebagai umat Tuhan, kita memperrhatikan perjalanan hidup kita.
Yohanes 1:5
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Tidak mungkin orang menyalakan pelita saat siang hari yang terang benderang, kecuali berada di ruangan yang gelap maka menyalakan pelita. Jadi pelita dinyalakan saat suasana gelap. Menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua kegelapan ini bertambah dua kali lipat. Kenapa? sebab terjadi akumulasi kegelapan zaman Nuh dan zaman Lot.

Di zaman Nuh suasana sudah gelap, di zaman Lot keadaan sudah gelap. Di zaman Nuh Tuhan membinasakan semua orang kecuali 8 orang. Zaman Lot Tuhan membinasakan Sodom dan Gomora dan kota-kota di sekitarnya. Di akhir zaman ini adalah kombinasi kegelapan zaman Nuh dan Lot sehingga terjadi begitu gelap dan murka Allah lebih bertambah lagi. Kalau kegelapan itu sudah disorot oleh terang tetapi malah tetap mempertahankan kegelapan maka sudah pasti orang itu ada di dalam hukuman.
Yohanes 3:19
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Kalau kegelapan tidak disorot oleh terang maka orang yang ada di dalam kegelapan itu tidak akan sadar. Orang di dalam kegelapan akan mudah dipermainkan oleh iblis. Tetapi kalau ada terang maka kegelapan tidak bisa menguasai. Kalau ada Tuhan Yesus maka ada kehidupan dan tidak ada kematian, tidak ada yang dapat menerjang kita. Kalau kita ada dalam kehidupan maka kita harus berkobar-kobar, buktikan kita ada dalam aliran kehidupan.

Terang itu ada tiga unsur di dalamnya:
1.      Sinar
Itulah terang yang mengusir kegelapan. Kalau kehidupan anak Tuhan itu menyembah Tuhan Yesus sumbernya kehidupan berarti aliran kehidupan mengalir dalam dirinya, maka kegelapan tidak akan bertahan dalam dirinya, kegelapan itu terusir. Kita menyembah bukan hanya sekedar melompat-lompat, bertepuk tangan dengan suara gegap gempita, tetapi apakah kita menyembah pada sumber kehidupan kemudian kegelapan itu terusir atau tidak. Kalau kegelapan itu terusir, berarti benar kita menyembah pada satu Figur pemilik kehidupan sehingga aliran kehidupa itu mengalir dalam hidup kita dan kegelapan sirna. Ini yang didambakan oleh Tuhan, ini sangat dinantikan oleh Tuhan dalam kehidupan kita.

Makanya saat menyembah jangan tertidur, tetapi jangan juga menyembah Tuhan karena terpaksa. Kalau kita mengasihi Tuhan kita tidak akan menyembah Tuhan dengan terpaksa.

2.      Panas
Kalau ada terang maka ada suasana hangat dan ini mengusir suasana dingin. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan kali kedua, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Bukan hanya kasih secara horizontal yang dingin tetapi kasih secara vertikal juga dingin. Kalau kasih kepada Tuhan sudah dingin maka otomatis kasih kepada sesama sudah dingin. Tuhan menunjukkan kepada kita solusi menghadapi suasana dingin.

Ketika Tuhan menghukum Mesir, Tuhan masih memberikan alternatif kepada orang Mesir. Memang untuk orang Israel yang ada di Gosyen tidak mengalami hukuman hujan es, namun kepada orang Mesir, Tuhan masih bermurah hati. Dikatakan “Aku akan mengirim hujan es melibas tanamanmu dan orang yang di padang”. Itu sebabnya Tuhan katakan “yang tinggal di padang harus segera masuk ke dalam rumah supaya tidak kena hujan es”. Masih ditawarkan kemurahan Tuhan kepada orang Mesir, kepada orang dunia ini. Kalau mau tidak kena dingin masuklah ke rumah, artinya masuklah dalam persekutuan yang benar, mulai dari persekutuan dalam nikah.

Ke depan ini kita diperhadapkan dengan situasi seperti ini. Lihat saja di dunia sekarang ini bagaimana kasih sudah menjadi dingin, anak kecil dibunuh, bayi-bayi dijual, anak bunuh orang tua. Kalau kita di dalam Tuhan kemudian dingin itu sudah keterlaluan. Kita yang sudah ada di dalam Tuhan ada kehangatan yang mengusir suasana dingin, jangan mempertahankan rohanimu dingin.

3.      Tenaga
Dalam terang ada tenaga dan itu yang mendorong. Kalau berkata bersekutu dengan terang kemudian lemas dan tidak ada kekuatan serta tidak ada dorongan maka dikuatirkan orang itu jauh dari terang itu. Ini jangan terjadi pada diri kita. Tuhan Yesus sudah dekat mau datang, biarlah kita menggebu-gebu dan katakan “Tuhan kurindu jumpa dengan Engkau”. Itu yang diharapkan oleh Tuhan karena Dia merindukan kita.
Supaya kita tidak diganggu oleh kegelapan, supaya tidak kalah menghadapi gangguan maka melekatlah kepada Tuhan Yesus lewat Firman pengajaran.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Kalau tinggal di tempat memang yang dibutuhkan adalah perintah. Kalau mau maju dibutuhkan cahayanya, berarti dibutuhkan ajarannya. Kita memiliki Alkitab dan yang dibutuhkan dari Alkitab ini adalah terangnya, itulah ajarannya supaya kita bisa menentukan ke mana kita melangkah.

Yeremia 10:23
10:23 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.

Manusia tidak berkuasa menentukan jalannya tetapi ada cahaya yang menentukan jalan kita. Ada terang, ada Firman pengajaran yang menentukan arah perjalanan kita. Kita tidak akan ada kemampuan kalau tidak ada cahaya. Apalagi di dalam kegelapan, dipikir itu jalan padahal ada batu besar. Kalau tidak ada terang kita tidak bisa menentukan. Itu sebabnya perlu sorotan Firman pengajaran, itulah cahaya dari Alkitab. Orang Kristen mengakui Firman Allah tetapi mana ajarannya.

Amsal 16:9
16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.

Bagaimana Tuhan menentukan? Lewat perkataaanNya, lewat cahaya itulah ajaranNya. Tidak bisa manusia menentukan kecuali ada cahaya pengajaran yang menunjukkan. Ketika kita menyembah mintalah kepada Tuhan supaya mengalirkan cahaya itu, mengalirkan kehidupan itu. Mintalah Tuhan menerangi kita mulai dari mata ini supaya digunakan melihat hal yang menyenangkan hati Tuhan, telinga ini supaya bisa menangkap terang Firman, mulut ini supaya bisa mengucapkan kata-kata seperti menyampaikan Firman, tangan ini supaya bisa mengerjakan pekerjaan Tuhan, kaki ini supaya bisa melangkah dan pendirian tetap pada kebenaran Firman. Kalau seperti itu maka benar kita utuh di hadapan Tuhan ada di dalam terang. Ini yang dicari dan didambakan oleh Tuhan.

Saudara boleh memikir-mikirkan jalan saudara, tetapi Tuhan yang menentukan.
Amsal 16:3
16:3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Rencana boleh kita pikirkan tetapi tanpa kita serahkan pada Tuhan maka semuanya nihil dan mengecewakan. Tetapi kalau kita berserah kepada Tuhan maka itu akan terlaksana sebab Dia adalah kehidupan. Memiliki Tuhan Yesus sama dengan memiliki terang dan kehidupan bearti memiliki terang atau ajaran.

Cahaya atau ajaran Tuhan ini yang dibutuh dalam gereja Tuhan. Itu sebabnya dalam gereja Tuhan bukan hanya pujian yang kita butuhkan. Kalau hanya pujian berarti seakan-akan Tuhan itu seperti manusia. Kalau manusia diberikan sesuatu, dia tidak akan melihat orang yang memberi dan hanya melihat pemberiannya. Kalau Tuhan diberikan sesuatu, Dia akan melihat hati yang memberi bukan hanya melihat pemberiannya.

Memuji Tuhan itu memberi, itu benar. Tetapi apakah sama dengan memberi kepada manusia? Kalau kita memberi kepada Tuhan terlebih dahulu harus dilihat bagaimana diri kita. Jangan sampai pemberian kita yaitu pujian kita justru ditolak oleh Tuhan.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Pujian itu baru benar kalau ada pedang Firman di tangan kita, ada pekerjaan Firman di dalam diri kita baru pekerjaan kita benar di hadapan Tuhan. Kalau tidak ada pedang Firman maka orang yang menaikan pujian itu kelak akan kaget karena pujian mereka akan Tuhan rubah menjadi ratapan. Kenapa? Sebab pujian mereka tanpa pedang Firman Allah yang tajam. Pemberitaan Firman mereka lecehkan sehingga hanya 10 menit atau 15 menit sedangkan pujiannya berjam-jam. Kelihatannya menyenangkan hati Tuhan padahal justru akan dirubah oleh Tuhan menjadi ratapan.
Amos 8:10
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

Kita mau menyembah Tuhan dan telah didahului dengan datangnya pedang bermata dua yaitu Firman Allah. Katakan kepada Tuhan “saya ingin hidup, masih tersendat-sendat aliran kehidupan itu. Alirkan kehidupan, jangan tersendat-sendat kehidupan dalam diriku, penuhi hidup saya dengan kehidupan”. Kalau seperti itu maka pujian penyembahan yang kita persembahkan kepada Tuhan adalah imbalan kehidupan yang telah dialirkan Tuhan kepada kita.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar