20160518

Kebaktian PA Imamat, Rabu 18 Mei 2016, Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 16:32-34
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
16:34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Pakaian yang digunakan oleh imam ini kita lihat pada ayat 4
Imamat 16:4
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.

Itulah pakaian kudus yang dikenakan oleh pelayan Tuhan yang sekaligus mengerjakan pendamaian tuntas. Dia menyelesaikan sampai ke akar-akarnya segala hambatan hubungan umat Tuhan dengan Tuhan yaitu dosa dan kesalahan diselesaikan.

Kita menemukan di dalam Alkitab orang yang sudah dilayani oleh imam tetapi masih juga ada kesalahan, apalagi bila tidak dilayani. Jadi imam bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada umat Tuhan dan tujuannya satu, sebagaimana imam itu ke ruangan maha suci yang berbentuk kubus dan menunjuk Yerusalem Baru, maka ke sanalah kami memimpin umat Tuhan = kesempurnaan tubuh Kristus (mempelai wanita).

Tugas kami hamba Tuhan adalah untuk mengunjuk-unjuk jemaat, untuk memberikan doa penyahutan demi jemaat bukan untuk menggantung atau memenjarakan jemaat. Tetapi yang kita lihat sekarang orang yang mengaku pelayan Tuhan yaitu pendeta, tega menjebloskan jemaat masuk dalam penjara. Ini  jangan kita lakukan, kita sebagai umat Tuhan harus waspada. Jangan satu dengan yang lain saling mengadili, kita harus datang kepada Tuhan.

Di sinilah tanggung jawab kami sebagai pelayan Tuhan, apalagi sekarang kita ada pada pesta yang keenam. Ini sangat menentukan untuk masuk pada pesta pondok daun-daunan. Berarti menentukan untuk masuk pada penyingkiran gereja. Kalau di sini salah maka tidak ada lagi pembenahan berikutnya. Berarti pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja tertutup bagi kehidupan itu. Ini jangan sampai terjadi pada kita. Olehnya itu mari kita memperhatikan pengajaran ini.

Bukan kebetulan dalam pesta pendamaian yang diuraikan dalam Imamat pasal 16 ini, bagaimana imam-imam itu mengerjakan pekerjaan sampai tuntas. Disebutkan juga di sini dua orang yang melakukan pelayanan yang salah yaitu Nadab dan Abihu. Berarti peringatan Tuhan bagi kita semua yang ada di ujung akhir zaman ini yang berada pada suasana pesta pendamaian.

Olehnya itu kami hamba Tuhan harus memiliki kebijakan, memiliki hikmat, memiliki roh pengertian dan pengenalan yang sangat mendalam akan rancangan Tuhan. Orang Lewi terlibat dalam pelayanan mulai usia 25 sampai 50. Tetapi khusus Lewi yang dipilih oleh Tuhan dari jalur Harun, dia melayani dari umur 30 sampai 50, itulah imam.

Pembantu usianya 25-50. Tetapi pelayan inti harus dimulai dari angka 30 sampai 50. 30 adalah angka Korban Kristus.

Kita melihat Tuhan Yesus memulai pelayanan mulai dari usia 30.
Lukas 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Artinya untuk kita benar-benar terlibat pada pelayanan yang inti yang akan membawa gereja pada kesempurnaan menjadi Mempelai, maka terlebih dahulu mendalamai darah Kalvari ini. Kalau benar mendalami dan menghayati maka tidak mungkin akan ada pelayanan yang menyimpang sebab dia tahu dasar pelayanannya adalah Korban Kristus (angka 30).

Selanjutnya dia melihat angka 50 yaitu angka Pantekosta, Roh Kudus. Inilah yang mendukung dia dalam pelayanan. Kalau sudah mendalamai arti Korban Kristus dalam pelayanannya, maka dari pihak Tuhan tidak akan tinggal diam, Dia akan memberikan kemampuan ajaib lewat Pantekosta yaitu Roh Kudus.

Setelah hal ini ada mari kita melihat busananya. Busananya inilah sebagai bukti nyata bahwa kehidupan itu menghayati angka 30 yaitu Korban Kristus dan menikmati angka 50 yaitu kuasa Roh Kudus.
Imamat 16:4
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.

Pakaian ini bukan hanya dimiliki oleh Harun tetapi harus turun kepada anak-anaknya. Artinya bukan hanya pada generasi tua tetapi turun pada generasi muda. Busana ini harus dimiliki karena inilah busana yang menjadi aturan Sorga supaya kita bisa masuk dalam wilayah segi empat yaitu Yerusalem Baru berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kemeja lenan ini adalah kebenaran Tuhan, bukan kebenaran manusia. Jangan kita membangun ibadah pelayanan kita dengan mengangkat kebenaran manusia. Kita harus membangun lewat kebenaran Tuhan sebab kita tahu bagaimana kebenaran manusia itu. Bila dilihat mereka gesit dan lincahnya, mereka luar biasa. Tetapi dalam pelayanannya mereka mendirikan kebenaran manusia sehingga kebenaran Tuhan mereka sisihkan. Jadi busana yang Tuhan beri pada mereka, mereka tanggalkan dan mereka memakai busana manusia. Artinya kebenaran Tuhan itu mereka sisihkan dan kebenaran manusia yang mereka angkat. Kebenaran manusia itu daging. Kebenaran Tuhan menyucikan dan memerdekakan, ini yang harus dipakai.

Sekalipun gesit, lincah luar biasa gerakannya serta beribadah dalam satu pelayanan namun kalau dasarnya kebenaran manusia, bukan Firman namun dianggap itu Firman, maka itulah yang mencelakakan.
Roma 10:1
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

Rasul Paulus rindu supaya saudara sebangsanya yaitu bangsa Yahudi supaya diselamatkan.

Roma 10:2
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

Mereka sungguh-sungguh giat. Jadi kegiatan kita masih harus dikoreksi. Apakah ibadah pelayanan kita dasarnya adalah kebenaran Tuhan atau bukan, sekalipun nampaknya sudah giat.

Roma 10:3
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Jadi busananya bukan kemeja lenan. Bagaimana bisa sampai di ruangan maha suci yang menunjuk kota segi empat, sampai di Yerusalem Baru atau menjadi Mempelai Wanita Tuhan kalau seperti itu.

Yerusalem baru adalah kota segi empat sama seperti ruangan maha suci.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Bagaimana kita bisa ada di sana kalau pakaian kita salah. Perilaku kita bukan tanda kebenaran Allah tetapi kebenaran manusia. Test case-nya bahwa yang mengajar dan yang diajar itu memakai pakaian kebenaran Allah adalah mereka mengalami kemerdekakan, sebab kebenaran Allah itu memerdekakan.
Yohanes 8:32
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Kebenaran Tuhan yang memerdekakan inilah yang disodorkan oleh hamba Tuhan karena lebih dahulu dia sendiri menikmati kemerdekaan. Kalau kami hamba Tuhan masih banyak hal-hal yang mengikat kami, bagaimana mau menawarkan kemerdekaan bagi umat Tuhan. Itu sebabnya yang belum merdeka itu disebut guru-guru palsu/ pengajar-pengajar palsu.

Bagaimana kalau saya sebagai imam tidak menikmati kemerdekaan kemudian menawarkan kepada jemaat “ini kemerdekaan” padahal saya sendiri diperhamba manusia, berarti diperhamba oleh daging.
II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.

Dikalahkan orang berarti dikalahkan daging, berarti dia menjadi hamba daging itu. Itu sebabnya harus jelas kemeja yang harus saya pakai yaitu kebenaran Tuhan. Di mana kejelasannya saya memakai kemeja lenan? Saya tidak diperhamba oleh daging. Kalau daging terus yang saya pikirkan, kemudian saya tawarkan kemerdekaan kepada jemaat maka saya adalah guru palsu/ penipu ulung.

II Petrus pasal 2 ini menyentuh akhir zaman dan olehnya itu kita harus hati-hati. Saya sebagai hamba Tuhan harus waspada. Jangan sampai saya diperhamba oleh manusia, berarti diperhamba oleh daging sehingga pikiran saya hanya daging, bagaiman supaya hidup saya ini enak dagingnya. Kalau saya seperti itu berarti saya menjanjikan kemerdekaan pada sidang jemaat padahal saya adalah hamba daging.

Padahal Tuhan mengatakan pekerjaan hamba Tuhan itu untuk kebenaran dan bukan melawan kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Benar-benar konsep ini harus masuk dalam hati hamba Tuhan agar dia tidak melawan kebenaran. Berarti tidak ada upaya dan tidak ada keinginan untuk melawan kebenaran. Bahkan langsung dikatakan “tidak dapat”.

Yang harus kami lakukan adalah untuk kebenaran dan kebenaran itu memerdekakan. Sebagai hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan untuk mengunjuk-unjuk dan menimang-nimang sidang jemaat, mudah saya deteksi, mudah saya pantau, mudah saya lihat jemaat Tuhan ini sudah 100% dimerdekakan atau belum dan busananya sudah selesai atau belum, pakaian lenannya belum dikenakan dengan benar. Hal itu dapat dipantau oleh hamba Tuhan karena lebih dahulu dia mengenakan.

Dalam Imamat pasal 16 ini kita mengetahui bahwa lebih dahulu imam itu sendiri yang menyelesaikan dosanya. Saya harus menikmati ini. Kita sekarang ini ibarat masih sementara menjahit pakaian ini, ada yang sudah hampir selesai dan ada yang baru separuh dan ada yang baru digunting. Ini harus kita kejar karena kita ada pada pesta yang keenam, masuk pada pesta ketujuh tidak ada lagi pembenahan, tidak ada kesempatan, semua itu sudah selesai.

1.      Pakaian lenan
2.      Celana dalam
Pakaian lenan itu ada celana lenan untuk menutup aurat, berarti celana dalam berbicara nikah. Kalau nikah itu tidak pernah akur dan selalu berantam itu berarti dia masih telanjang. Ibarat orang yang belum memakai celana dalam.

Kalau anak muda remaja juga masih suka berantam dalam kehidupan sehari-hari, itu harus segera dibenahi.

Kalau kita memakai pakaian tidak mungkin memakai kemeja lalu memakai jas dan terakhir baru memakai celana dalam. Ini harus mulai dari nikah. Mulai saya sebagai gembala bersama dengan isteri beserta anak-anak saya yang makan ayapan Allah. Jangan sampai dalam pelayanan tidak ada keseriusan. Kami lebih dahulu!
Imamat 16:6,11,17,24
16:6 Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.
16:11 Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu.
16:17 Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
16:24 Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu.

Kepada anak-anak saya harus saya katakan berat tanggung jawab papa sebagai gembala untuk keselamatan saya, isteri, anak-anak dan sidang jemaat.

Kebenaran itu memerdekakan, kebenaran itu adalah Tuhan Yesus sendiri.
Yohanes 8:36
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Bukan untuk melawan kebenaran berarti bukan untuk melawan Tuhan Yesus, tetapi pelayanan kita demi Tuhan Yesus. Apa sebenarnya kepentingan Tuhan Yesus? Tugas kami untuk kepentingan Tuhan Yesus adalah mengarahkan sidang jemaat untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan Yesus. Inilah tugas kami hamba Tuhan. Bukan cari nafkah.

Sebabnya sidang jemaat perhatikan, bukan enteng pelayanan kami hamba Tuhan. Makin mendalami ini saya makin merasa berat bebannya. Tetapi puji Tuhan saya tidak bekerja sendiri, saya bekerja dengan Tuhan Yesus, itu yang membuat jadi ringan. Kalau melihat secara manusia ini tidak gampang. Tetapi karena bekerja dengan Tuhan Yesus maka saya menjadi kuat.

Bukan makin banyak jiwa datang berarti makin enak, tetapi makin berat. Apakah dia berhasil dibawa demi Tuhan Yesus. Mempelai wanita Tuhan ini akan terwujud pada pesta Grafirat, inilah waktunya. Berapapun jiwa yang Tuhan percayakan, layanilah itu untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Kita melayani untuk membawa jemaat menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga.

Untuk masuk dalam pesta pondok daun-daunan ditentukan pada pesta yang keenam ini yaitu pesta Grafirat. Kita harus waspada di akhir zaman ini. Jangan kita mendirikan kebenaran manusia. Dirikanlah kebenaran Allah. Ibadah harus dikemas dalam kebenaran Allah. Contoh kecil dalam ibadah jangan jalan-jalan tetapi hormati Raja di atas segala raja yang hadir di tengah-tengah kita.

Ezra berkhotbah ada mimbarnya.
Nehemia 8:5
8:5 Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum, Hasbadana, Zakharia dan Mesulam.

Raja Salomo membangun Bait Allah dan ketika pentahbisan dia berdiri di atas mimbar.
II Tawarikh 6:12-13
6:12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya;
6:13 -- karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman --; ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit,
Maksudnya supaya kita tidak jalan-jalan. Apakah sopan kalau kita jalan-jalan di depannya ibu negara padahal presiden ada duduk di situ. Apalagi dalam kita beribadah Tuhan Yesus hadir dan yang kita layani adalah calon isteri Tuhan Yesus (mempelai wanitaNya).

Salomo sebagai raja, dia menghargai umat Tuhan. Ezra sebagai ahli kitab juga menghargai umat Tuhan. Yang jalan-jalan keluar dari mimbar itu adalah trend dan itu berarti membangun kebenaran manusia, bukan kebenaran Tuhan.

Celana lenan ini untuk menutupi aurat. Ketika manusia jatuh dalam dosa dia membuat cawat dari daun Ara. Daun itu menunjuk kegiatan (kebenaran manusia) kegiatan daging untuk menutup kedagingannya. Jangan kebenaran manusia kita pakai sebagai konsep untuk mentutup-nutup ketelanjangan nikah kita. Kita harus pakai konsep Firman, kebenaran Allah. Kalau konsep manusia bisa berkata biarlah suami tunduk kepada isteri supaya jangan ribut, itu kebenaran manusia!
Kejadian 3:7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Untuk menutupi ketelanjangan mereka, ketelanjangan dalam nikah maka nikah harus dibenahi. Kenapa Tuhan Yesus harus bertemu dengan wanita di tepi sumur? Karena harus dibenahi. Peraturan nikah dalam surat Kolose dan Efesus, perempuan (istri) yang lebih dahulu disampaikan baru kepada laki-laki (suami).

Isteri-isteri perhatikan di sini, jangan engkau mengupayakan supaya suamimu yang diam! Kalau suami diam supaya aman terkendali itu berarti kebenaran daun Ara. Jangan dijungkir! Jangan nikah akrobat, kaki di atas dan kepala di bawah.

Imamat 16:4
16:4 Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.

Celana lenan ini menutupi aurat, ini bicara nikah. Nikah tua dan nikah yang masih muda semuanya harus kembali pada kebenaran Tuhan. Kenapa isteri ribut terus? Karena dia mau mendirikan kebenaran manusia, dia mau diperhamba oleh dagingnya. Ini semua harus terbenahi supaya memiliki busana lengkap sehingga bisa masuk Yerusalem Sorgawi, menjadi Mempelai Wanita demi Tuhan Yesus, untuk Tuhan Yesus. Betapa girangnya Tuhan Yesus melihat Mempelai WanitaNya tampil dengan busana kebenaran Allah.

Kami hamba Tuhan harus memperhatikan ini. 1 jiwa yang dipercayakan kepadamu untuk digembalakan itu sudah lebih dari satu dunia ini, kalau 10 jiwa itu sudah lebih dari berapa dunia. Harus dibawa ke mana jiwa-jiwa ini. Kasihan kalau kita arahkan ke tangan antikristus dan bukan menuju pada pelukannya Tuhan Yesus. Ini jangan terjadi.

3.      Ikat pinggang
Ini adalah perhiasan mempelai wanita.
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Pengantin perempuan tidak pernah melupakan ikat pinggangnya berarti selalu memiliki ikat pinggang. Ini perhiasan yang tidak boleh ditinggalkan. Tidak disebutkan pengikat leher, pengikat dada atau pengikat betis, tetapi dikatakan ikat pinggang. Ikat pinggang ini bersentuhan dengan perut. Artinya di sini ada unsur kebenaran dan kesetiaan.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Kebenaran dan kesetiaan ini adalah warna nikah.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Semuanya mengarah pada persekutuan Kepala dan Tubuh, itu tidak bisa dilepas.

Persoalan perut inilah yang banyak membuat kita tidak setia dan banyak menghempaskan kebenaran hanya karena kebutuhan lahiriah. Dalam pelayanan menjadi tidak setia karena kejar order, dia berpikir “kalau saya pergi gereja maka saya kehilangan keuntungan. Lebih baik saya tidak pergi gereja karena minggu depan masih ada ibadah”. Ini sangat keliru.

Kesetiaan kita diuji. Setelah rasul Paulus berbicara tentang pertunangan gereja dengan Kristus, langsung dia ajukan kekuatirannya yaitu persoalan kesetiaan yang sejati.
II Korintus 11:3-4
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Di dalam rumah tangga di mana kesetiaanmu, di dalam pelayanan di mana kesetiaanmu! Kalau kita setia kepada Tuhan maka Tuhan juga akan berlaku setia kepada kita.

II Samuel 22:26-27
22:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Ini ditulis lagi dalam Mazmur.
Mazmur 18:27; 125:5
18:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
125:5 tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!

Jangan kita belat-belit. Kalau kita bengkok maka Tuhan berlaku belat-belit. Kalau kita belat-belit maka Tuhan musnahkan.

Pakaian ini dimulai dari imam kemudian ditularkan pada sidang jemaat karena imam yang bertanggung jawab dalam hal ini. Kalau jemaat beribadah tanpa imam maka Tuhan akan melenyapkan dia. Artinya kalau jemaat tidak mengkaitkan diri dalam penggembalaan dan tidak menghargai hamba Tuhan yang menggembalakan maka dia akan dilenyapkan.

Ketidakhadiran saudara dalam ibadah penggembalaan Tuhan balas dan katakan “akan Aku lenyapkan” sekalipun saudara sudah sembayang di rumah dengan caramu.
Imamat 17:1-5
17:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
17:2 "Berbicaralah kepada Harun dan kepada anak-anaknya dan kepada seluruh orang Israel, dan katakan kepada mereka: Inilah firman yang diperintahkan TUHAN:
17:3 Setiap orang dari kaum Israel yang menyembelih lembu atau domba atau kambing di dalam perkemahan atau di luarnya,
17:4 tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, untuk dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah Suci TUHAN, hal itu harus dihitungkan kepada orang itu sebagai hutang darah, karena ia telah menumpahkan darah, dan orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
17:5 Maksudnya supaya orang Israel membawa korban sembelihan mereka, yang biasa dipersembahkan mereka di padang, kepada TUHAN ke pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada imam, untuk dipersembahkan kepada TUHAN sebagai korban keselamatan.

Ada imam (hamba Tuhan) yang menangani. Jangan kita melepaskan diri dari persekutuan itu. Siapa yang mengenakan saudara pakaian lenan kalau bukan hamba Tuhan yang Tuhan percayai.
Imamat 17:6
17:6 Imam harus menyiramkan darahnya pada mezbah TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan dan membakar lemaknya menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN.

Persoalan darah ini, imam yang mengerjakan. Dia percik kemah, percik tanduk-tanduk mezbah. Setelah itu dia menumpangi tangan pada kepala kambing dan segala dosa umat dia tanggungkan di situ. Itu tugas imam, dia memberikan penyahutan kepada Tuhan.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Jadi tidak ada jalan keluar lain untuk saudara mengatakan beribadah sendiri di rumah, harus datang beribadah untuk digembalakan.

Imamat 16:32-33
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.

Pelayanan di sini ada yang menjadi tokoh sentral yang melayani dirinya, keluarganya, jemaat dan juga hamba Tuhan lain.

Ikat pinggang ini jangan kita lepaskan dari diri kita sebagai calon Mempelai Wanita Tuhan yaitu kesetiaan dan kebenaran itu jangan kita lupakan.

Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.= Mempelai Pria Sorga

Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya. = mempelai wanita

Ini dikoreksi oleh Tuhan ”kalau seorang anak dara atau pengantin tidak lupa kenapa kalian melupakan Tuhan”. Mereka tidak mencintai pribadi Tuhan.

4.      Serban lenan
Serban lenan ini adalah pikiran dalam kemuliaan. Pikiran kita harus bersalut kemuliaan Tuhan.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Pakaian ini diturunkan kepada generasi berikut dari yang tua kepada yang muda.
Imamat 16:32
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.

Yang muda tidak boleh membuat cara sendiri, dia harus menurunkan dari yang tua itulah para pendahulu. Itu sebabnya kenapa timbul banyak persoalan di penghujung akhir zaman ini sebab begitu yang tua yaitu para pendahulu ini sudah tidak ada maka yang muda mulai membuat pakaiannya sendiri-sendiri. Yang masih mempertahankan pakaian dari para pendahulu malah dicap sebagai pemecah belah/ penjahat, padahal yang merusak ialah yang merubah pakaian.

Setelah sudah ada pakaian maka ada perukupan.
Imamat 16:12-13
16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.

Ukupan ini berbicara penyembahan. Kita datang beribadah harus disertai dengan roh penyembahan, saat kita mendengar Firman harus disertai dengan penyembahan karena di atas meja roti sajian ada kemenyan yang dibakar. Berarti dalam mendengar Firman harus dengan roh penyerahan.

Anak Tuhan harus ada roh penyembahan, hamba Tuhan harus lebih lagi. Memang kadang-kadang karena kecapekan tidak ada lagi penyembahan. Melengkapi pakaian tadi harus ada roh penyembahan. Anak Tuhan kalau tidak ada roh penyembahan itu gawat.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Mereka ini sudah ada Firman dan kesaksian, berarti ada pelita emas dan meja roti sajian tetapi tidak ada penyembahan akhirnya mereka diserahkan pada antikristus.

Hamba Tuhan saja pernah melakukan kesalahan dalam menyembah, contoh Petrus dan Yohanes.
Wahyu 19:10; 22:8-9
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Kalau Paulus dan Silas ketika dipenjara di Filipi mereka menyembah Tuhan sehingga mengundang Tuhan menghadirkan gempa bumi sehingga belenggunya lepas, ada kesempatan untuk melarikan diri tetapi mereka tidak manfaatkan. Ketika Petrus ditahan, dia dibelenggu dengan rantai, dijaga oleh prajurit disebelahnya, pintu gerbang dijaga tetapi bukannya dia menyembah, dia malah tidur. Untung di rumah ibu Markus ada persekutuan doa sehingga Tuhan mengirim malaikat kepada Petrus. Malaikat itu menepuk rusuk Petrus berarti nikahnya dikoreksi. Lalu malaikat itu berkata “pakailah pakaianmu” berarti dia telanjang, “pakaialah ikat pinggangmu” berarti kesetiaannya sudah dilepaskan. Petrus mengira dia mimpi padahal dia sudah keluar dari penjara.

Dalam rumah tangga harus ada persekutuan doa antara suami, isteri, anak, cucu dan cece untuk mendoakan orang-orang yang ditahan, doakan gembala, doakan hamba Tuhan.

Imamat 16:14-15,18,27
16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
16:15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
16:18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
16:27 Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis.

Jadi ada darah, selain perukupan harus ada bokor yang berisi darah. Pakaian sudah lengkap tetapi harus dilengkapi dengan perukupan dan bokor yang berisi darah. Semua ini berbicara tentang darah= Korban Kristus.
Ibrani 7:27
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Sebelum Tuhan Yesus mempersembahkan Korban darahNya sendiri, lebih dahulu Dia ada dalam doa penyembahan semalam suntuk di taman Getsemani. Sampai butiran-butiran keringatnya bagaikan darah. Untuk apa? Supaya kita ada sarana untuk menghadap Tuhan.

Betapa pentingnya pelayanan hamba Tuhan itu sampai hasil pelayanan mereka masuk dalam doa Tuhan Yesus.
Yohanes 17:20
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

Berarti bukan hanya hamba Tuhan itu yang Tuhan Yesus doakan tetapi jemaat yang dimenangkan oleh pemberitaan hamba Tuhan. Apa isi pemberitaan murid-murid? Itu bisa kita pelajari dalam Kisah Para Rasul pasal 10. Petrus bercerita tentang kedatangan TuhanYesus pada kali yang pertama dalam pengorbanannya dan mereka adalah saksi. Kemudian Kornelius sekeluarga serta orang yang hadir disitu dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Begitu besar penghargaan Tuhan kalau kami hamba Tuhan memposisikan diri seperti apa yang Tuhan kehendaki sehingga jiwa yang kita layani itu ikut didoakan oleh Tuhan, ikut dikaitkan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Tuhan sudah memberikan sarana, jangan buat sarana lain. Tuhan sudah tunjukkan busana, jangan buat busana lain.

Apalagi yang kurang, semua sarana sudah Tuhan Yesus siapkan. Terima kasih Tuhan, kami tidak bisa membayar satu tetes darahMu, malah yang kami lakukan kami tidak setia. Ikat pinggang lepas padahal berbicara Mempelai. Jangan membangun kebenaran manusia, karena kebenaran manusia tidak dapat memerdekakan, tetapi kalau ada kebenaran Tuhan maka pasti kemerdekaan ada pada kita.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar