20181222

Kebaktian Doa, Sabtu 22 Desember 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 5:13-18
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Dalam Yohanes pasal 5 ini, di sini adalah penampilan Yesus dalam 4 kepribadian.
1.      Yohanes 5:1-18, khusus ayat 17 adalah penampilan Yesus dalam kepribadian sebagai hamba. Pelayanan Yesus sebagai hamba meneledani Bapa. Jadi teladan adalah Bapa dan Yesus mengambil teladan kepada Bapa dan Dia melayani. Kita gereja Tuhan dididik dan diajar oleh Tuhan untuk meneladani Bapa dan meneladani Yesus.

Kita berulang kali diajar oleh Tuhan bagaimana mengkondisikan diri untuk menjadi pelaku Firman.
Mazmur 123:1-2
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Memandang tangan tuannya ini berarti memandang cara tuan melayani. Bukan memandang tangan Tuhan karena ada oleh-oleh dari negeri jauh. Tetapi meneladani bagaimana cara tuannya, cara majikannya, cara Bapa atau cara Yesus melayani.

Jika saudara perhatikan, bagaimana gerakan yang terjadi dalam diri Elizabet. Dia mengatakan pada Maria “nyonya tuanku” datang memberi salam kepadanya. Jika dikaitkan dengan Maria, ini menunjuk kerendahan hati.
Lukas 1:42-43
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Apa cirinya?
Lukas 1:48
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

Berarti memandang nyonyanya berarti meneladani kerendahan hati dari Maria. Jadi jangan lari dari konteks itu kalau mau kita dikasihi Tuhan. Dalam pelayanan kerendahan hati sangat dibutuhkan, utamanya saya. Tuhan Yang Mahatahu bagaimana kerendahan hati seseorang. Kita bisa mengukur seseorang tetapi belum tentu pas. Tetapi kalau Tuhan yang mengukur tidak akan pernah keliru.

Yohanes 5:1-18 adalah kepribadian Yesus dalam kepribadian sebagai hamba, Dia meneladani Bapa. Ini yang harus ada pada kita. Sebagai seorang hamba kita meneladani bagaimana cara Tuhan melayani. Ini tantangan bagiku dan bagi sidang jemaat.
Yohanes 5:17
5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Jika ini jadi teladan kita, berarti tidak ada istirahat. Tidak ada istilah “saya tidak mau” tidak ada istilah “tunggu dulu” tidak ada istilah menunda-nunda waktu. Bagi kita gereja Tuhan dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, mestinya kita memanfaatkan waktu semaksimal mungkin. Jangan kita cuma menonton orang lain bekerja.

Kalau melihat Yohanes 5:1-18 menampilkan kepribadian Yesus sebagai hamba. Dalam pelayananNya menggunakan waktu semaksimal mungkin. Ini teladan bagi kita. Puji Tuhan dalam gerakan safari natal, saudara tidak melihat ini pekerjaan gembala tetapi ini pekerjaan kita. Ini kepercayaan Tuhan kepada saya dan saudara. Ini bukan khusus kepada saja. Alangkah indahnya jika dalam pelayanan ini kita bareng, kita bersama. Jika saudara tidak sanggup untuk naik mobil, ada yang bisa ikut naik mobil yaitu yang dilipat di kantong.

Kalau ini ditaruh dalam Alkitab, ini pelajaran bagi saya dan saudara. Bukan hanya spesial hamba Tuhan sepenuhnya, kita ini semua hamba-hamba kebenaran. Ini memang beresiko. Sebagai kehidupan yang mau meneladani Tuhan melayani, artinya kita mau belajar sama dengan Dia, mulai kita belajar bagaimana cara Dia melayani. Kalau ada niat yang tulus mau sama dengan Tuhan, jangan sisihkan hal ini. Tolong kita belajar bagaimana cara Dia melayani.

Mazmur 123:3
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

Jadi melayani meneladani Tuhan bukan nyaman-nyaman tetapi banyak penghinaan. Mau melayani tetapi mendapat penghinaan, saya pribadi menikmati dan ini berkat.

2.      Dalam Yohanes 5:19-23 Yesus tampil dalam kepribadian sebagai Anak Allah.
Yohanes 5:22-23
5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

Ini kepribadian Yesus sebagai Anak Allah. Mau lari ke mana manusia, mau menghindar ke mana manusia. Sebab penghakiman ada pada Yesus. Saudara buang Yesus, satu saat Yesus akan menghakimi anda dan tidak ada yang bisa membela. Seenaknya meninggalkan dan membelakangi Yesus tetapi penghakiman ada di tangan Yesus. Mau lari ke mana, mau menyembunyikan dirimu ke mana. Sebab sekalipun sudah dalam kubur kita masih akan mendengar suara Yesus. Dia akan membangkitkan kita. Yang satu masuk dalam penghakiman, kehinaan dan sengsara. Yang satu masuk dalam kehidupan yang kekal. Jadi tidak bisa kita melarikan diri. Sekarang nyaman, sekarang dia rasa enak, makan fuyunghai, ada cap cay, jalan ke mana-mana kelihatan dihormati. Tetapi tunggu waktunya, orang itu akan dihakimi oleh Yesus!

Daniel 12:2
12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

Orang mati itu diibaratkan tidur. Makanya ketika Lazarus sudah mati, Yesus berkata “dia sedang tidur”.

Siapa yang mendapat hidup yang kekal? Yang meneladani Tuhan bekerja. Jika saudara ingat siapa-siapa orang yang tidak mengerti atau orang yang sudah tinggalkan Tuhan, berikan dia transkrip khotbah. Jangan cuma saudara bawa menjadi bungkus kacang goreng di rumah. Berikan kepada orang lain terutama yang sudah tinggalkan Tuhan. Entah dia mau bakar atau dia baca, semoga dia tertolong. Sebab Tuhan mengerjakan pemulihan bagi manusia yang sudah menyeleweng.
Sekali lagi umat Tuhan perhatikan, jangan terlampau mudah saudara mengatakan “banyak gereja lain” sementara Yesus itu Kepala di dalam gereja. Kepala itu adalah pengajaran di dalam gereja. Kalau kita katakan Yesus Kepala berarti pengajaran itu kepala kita. Kalau mengatakan banyak gereja tetapi kalau tanpa Kepala, tanpa Firman pengajaran maka hancur hidupnya. Makanya jangan asal. Kalau tidak ada pengajaran berarti tidak ada kepala di situ!

Saya kutip bahasa Pdt. Totaijs “jika gereja tanpa Firman pengajaran berarti gereja itu tanpa kepala”. Sebabnya jangan terlalu mudah kita katakan “banyak gereja lain” silahkan, tetapi satu waktu akan bertemu dengan Kepala. Apakah kita menghargai Yesus sebagai Kepala, berarti kita menghargai FrimanNya, bila tidak maka kengerian yang akan dialami.

Apalagi kalau pergi di satu komunitas lalu di situ perempuan yang mengajar, jangan pikir ada Yesus, tidak ada Yesus di situ, jangan ditipu oleh iblis. Gereja tanpa kepala berarti tanpa Firman pengajaran, berarti tidak ada Imanuel di situ. Kalau kita katakan ada imanuel berarti ada Firman pengajaran di dalamnya. Jangan kita kena tipuan bisikan iblis sehingga meninabobokan daging dan berkata “yang penting di situ juga Yesus” padahal belum tentu di situ ada Yesus. Inilah yang dikatakan bapak Pdt. In Yuwono, pemahaman orang seperti itu sangat dangkal.

3.      Yohanes 5:24-27a adalah penampilan Yesus sebagai Raja
Raja di sini memperlihatkan kewibawahanNya untuk membalas. Kita perhatikan baik-baik dalam perjalanan hidup akhir zaman ini, agar jangan kita terjebak dengan akal yang sebenarnya sudah tercemar dengan dosa. Di situlah iblis mendapat cara yang ampuh yaitu dengan berbisik lewat logika kita. Di sini penampilan Yesus sebagai Raja dalam kemuliaan.

4.      Yohanes 5:27b Kepribadian Yesus sebagai Anak Manusia
Yohanes 5:27
5:27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

Anak Allah, Raja dan Manusia, ketiga-tiganya mau membalas. Jadi Yesus sebagai Manusia, sebagai Raja, sebagai Anak Allah, ketiga-tiganya mau menghakimi. Sebabnya saudara bayangkan apa yang akan terjadi di depan. Jangan kita terjebak pada kehidupan yang memposisikan diri untuk dihakimi.

Penampilan Yesus dalam Yohanes pasal 5 ini, pertama ditampilkan Yesus sebagai hamba. Sebagai hamba selalu memperhatikan tangan tuannya. Berarti meneladani cara tuannya bekerja. Kita tahu persis bagaimana cara Tuhan bekerja. “Bapa dan Aku bekerja sampai saat ini” berarti selalu menggunakan waktu. Jika rindu bertemu Yesus sebagai Anak Allah dan sebagai Raja, lebih dahulu teladani bagaimana Dia melayani. Saya tidak mungkin bertemu Yesus sebagai Anak Allah, Raja dan Manusia kalau saya tidak meneladani bagaimana cara Yesus bekerja.

Yohanes 5:13
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.

Jadi ada perhimpunan-perhimpunan yang kelihatannya orangnya banyak tetapi cuma menjadi penghambat sehingga Yesus tidak bisa nampak. Mestinya Yesus harus ditampilkan tetapi hilang di kalangan orang banyak. Nyata ini perhimpunan yang menjadi penghambat di mana Yesus mau menyatakan diriNya kepada kita.

Hal ini kita lihat di mana-mana. Kita berhimpun sedikitkah atau banyakkah, tetapi kalau Firman atau Yesus hilang, tertelan, tidak nampak, yang nampak cuma manusia, maka itu adalah perhimpunan yang gagal. Jadi jangan bangga dengan jumlah yang banyak tetapi Yesus tidak nampak, hilang di antara orang banyak, tidak ditampilkan, tidak diangkat di atas, diberi kesempatan untuk nampak di atas. Ini bencana rohani di dalam gereja Tuhan.

Sebabnya perhimpunan-perhimpunan yang kita gelar, harus kita tempatkan Yesus pada perkara yang paling di atas, jangan hilang. Jangan yang nampak adalah diri kita. Yang nampak organisasi, bangga yang banyak, tetapi mana Yesus, mana Firman, mana korban Kristus, mana Imanuel, tidak ada nampak.

Hari-hari terakhir ini terlalu banyak eksen-eksen yang dibuat, tetapi mana Yesus. Sehingga Firman ditampilkan cukup 5 menit atau 10 menit. Selebihnya manusia yang diangkat, selebihnya aktifitas daging kita yang ditonjolkan, aktifitas duniawi yang ditampilkan, Yesus hilang. Kalau duniawi yang ditampilkan, hanya eksen-eksen daging yang dilakukan, Yesus hilang. Jika kita melaksanakan event, taruhlan Yesus yang paling nampak dalam hidup kita. Biarlah kita ditaruh dibawah kepak sayapnya, biarlah kita disembunyikan dibalik salibNya dan Dialah yang tampak.

Kalau kita lihat di mana Yesus tampil?
Yohanes 5:14
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."

Yesus tampil di Bait Allah. Kalau hanya dikeremuni orang banyak Yesus tidak nampak. Kalau di Bait Allah bukan Yesus yang ditampilkan maka itu bukan Bait Allah, sekalipun kita katakan itu Bait Allah, itu rumah Tuhan.

Di Bait Allah Yesus tampil dengan FirmanNya. Penampilkan Firman identik dengan penampilan Yesus dalam pengajaran dan nasihatNya. Ada tujuh roh Allah yaitu roh hikmat, roh pengertian, roh nasihat, roh keperkasaan, roh pengenalan, roh takut akan Tuhan dan roh pengadilan. Roh nasihat ini bekerja di mana? Di dalam Bait Allah. Untuk apa nasihat. Supaya kita perkasa. Kemudian dilanjut roh pengenalan. Untuk apa ada roh pengenalan? Supaya kita takut akan Tuhan.

Kalau di kerumunan orang banyak maka Yesus hilang. Sangat disayangkan jika di Bait Allah Yesus tidak tampil maksimal. Di dalam Bait Allah ada nasihat, ada Firman. Jadi di sini benar-benar Tuhan tampil di dalam Bait Allah.

Yohanes 5:15
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.

Setelah dia bertemu Yesus di Bait Allah, dia keluar bersaksi. Ini orang yang menikmati pekerjaan keajaiban Yesus, menikmati keajaiban dari Tuhan. Dia keluar dan bersaksi, bukan diam-diam. Kadang kita umat Tuhan kalau sudah di luar takut bicara apa makna pertemuannya dengan Tuhan. Mestinya kita harus bersaksi. Walaupun ada upaya orang banyak yaitu lawannya Yesus untuk menganiaya.
Yohanes 5:16
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Kebencian mereka semakin memuncak, namun itu tidak menjadi masalah.
Yohanes 5:18
5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Ini hubungannya dengan kita, kita harus keluar untuk bersaksi. Setelah mereka bersaksi, Yesus terancam untuk dianiaya. Yang akan dianiaya adalah Firman yang sudah kita terima, itu sama dengan menganiaya Yesus. Jadi setelah kita jumpa Yesus dan kita pegang Firman, maka Firman yang kita miliki itu yang mau diganggu. Inilah pengalaman saya juga sebagai hamba Tuhan, Firman yang sudah saya miliki itulah yang mau diganggu.

Kebencian mereka semakin memuncak karena Yesus menyamakan diriNya seperti Tuhan. Bukankah arah kita gereja Tuhan ke sana? Maka nanti kita akan melihat dunia membenci kita lebih hebat lagi karena kita akan menjadi sama dengan Tuhan.

Yohanes 16:33
16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Ini hiburan bagiku dan bagi saudara. Dalam dunia kita mengalami penganiayaan tetapi teguhkan hati. Dalam pengalaman kita mengiring Tuhan, begitu kita berjumpa Yesus yaitu Firman yang kita terima, inilah yang mau diganggu, itu sama mau menganiaya Yesus. Tetapi jangan sampai saudara lepaskan. Tidak ada yang akan membebaskan kita jika kita dihakimi. Dunia ini akan dihakimi oleh Yesus, tidak ada yang lain yang bisa membela kita.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar