20181209

Kebaktian Umum, Minggu 9 Desember 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 7:3-4
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

144.000 itulah jumlah hamba-hamba Allah kami dan dimeteraikan oleh Tuhan di dahi mereka. Tuhan punya rencana untuk merusak ciptaanNya sendiri, bumi, laut dan pohon-pohon. Tetapi sebelum 3 komponen ini dirusak oleh Tuhan, lebih dahulu ada 144.000 hamba-hamba Allah kami dimeteraikan oleh Tuhan. Jadi di sisi lain ada yang kena murka, dihancurkan Tuhan, di sisi yang lain lagi ada yang dipelihara oleh Tuhan. Tetapi yang dipelihara oleh Tuhan ini bukan jadi begitu saja. Karena disebut “hamba-hamba Allah kami” berarti ini adalah orang yang selalu siap mengabdi kepada Tuhan tanpa serep sekalipun ada kesusahan yang mereka alami, ada derita sengsara, tetapi mereka teguh/kokoh.

Angka 144.000 adalah angka sengsara. Karena bangsa Israel selama 144.000 hari mereka sengsara di Mesir. Jadi hamba-hamba Tuhan yang dimeteraikan Tuhan di dahinya ini adalah hamba Tuhan yang tidak surut langkah walaupun diperhadapkan dengan sengsara. Mereka tetap ada dalam pelayanan. Mengapa? Sebab mereka sendiri merindukan untuk dibenahi, supaya jangan sampai mereka dirusak oleh Tuhan.

Jika umat Tuhan tidak mau dimurkai oleh Tuhan maka mulai dari sekarang kita rubah cara pandang kita, cara kita berpikir, kita rubah pandangan kita bagaimana kita melibatkan diri untuk melayani, sebagai hamba, sebagai orang yang mengabdi. Walaupun suasana sengsara, di depan ada sengsara, di belakang ada sengsara, kiri kanan ada sengsara, tetapi kita harus menjadi hamba huperetas, bukan hanya daulos. Seorang daulos mengabdi kepada tuannya tetapi belum tentu rela mati bagi tuannya. Namun kalau huperetas dia rela mati bagi tuannya. Betul-betul tubuh, jiwa dan rohnya dia serahkan sepenuhnya kepada tuannya. Inilah umat Tuhan yang mau menjadi hamba Tuhan yang berserah sepenuh-penuhnya kepada Tuhan sehingga dia akan luput dari kerusakan dunia ini.

Kita sudah baca di dalam Wahyu pasal 7 dan 14 bahwa 144.000 ini adalah buah sulung, berarti ada buah susulan. Kalau buah sulung sudah seperti ini maka buah susulan harus seperti ini. Kalau buah sulung sudah berharap sepenuh kepada Tuhan, maka kita bangsa kafir yang adalah buah susulan juga harus berharap sepenuh kepada Tuhan, tidak boleh kurang. Dan tidak mungkin lebih karena sudah ini standarnya.

Jangan tunggu Tuhan merusak laut, bumi dan pohon-pohon baru kita menyadari, namun sudah terlambat. Tidak mungkin Tuhan merusak bumi, laut dan pohon-pohon tanpa alasan. Mengapa Tuhan merusak bumi, laut dan pohon-pohon? Kita tahu persis dalam Kejadian pasal 6 di mana Tuhan menyesal menciptakan manusia karena kecenderungan hati manusia itu adalah jahat sehingga terjadi perzinahan dan seks bebas pada waktu itu. Begitu juga yang terjadi dalam Kejadian pasal 19, manusia terlibat dalam dosa seks bebas. Apa lagi akhir zaman ini. Saudara bisa mengakses melihat berita bagaimana sekarang ini manusia sudah menjadi budaknya seks. Lihat saja para artis gonta ganti pasangan tidak karu-karuan. Kenapa? Karena Alkitab sudah mengatakan. Hal seperti ini sudah seperti zaman Nuh dan zaman Lot.
Amsal 6:32
6:32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.

Jika kita sudah terlibat hal seperti ini, syukur kepada Tuhan karena masih ada tangan Penjunan. Jika bejana itu rusak, akan Dia perbaiki kembali, ini kasih karunia Tuhan. Jadi masih ada solusi, masih ada jalan keluar bagi kita. Jangan tunggu jalan keluar itu sudah ditutup oleh Tuhan, dalam arti Tuhan sudah tidak bekerja lagi untuk membenahi kehidupan dan hanya siap untuk menghukum. Sebelum Tuhan bekerja untuk menghukum, sekarang ini Tuhan masih bekerja untuk memperbaiki yang rusak. Ini kasih karunia Tuhan.
Yeremia 18:4,6
18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
18:6 "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!

Ini terjadi selagi Tuhan masih mencurahkan kasih karunianya. Makanya ayo kita yang sudah rusak kembali dipulihkan. Dari pihak Tuhan siap untuk memperbaiki kita. Dari pihak kita apakah ada kerinduan hati untuk kita dipulihkan?

Ini seruan dari orang yang merasa terancam, rindu untuk dipulihkan.
Mazmur 80:4
80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Dari pihak Tuhan siap mengubah dan memperbaiki kita, tetapi dari pihak kita apakah ada kerinduan hati? Kalau tidak ada kerinduan hati, maka tangan Tuhan tidak sampai kepada kita. Tetapi kalau dalam diri kita ada kerinduan hati untuk dipulihkan maka tangan Tuhan akan menjangkau saudara.
Mazmur 80:8
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Ini ayat bunyinya sama. Seruan umat Tuhan bertalu-talu karena dia tahu, kalau tidak dipulihkan berarti tetap rusak dan akan lebih dirusak lagi nantinya.

Mazmur 80:20
80:20 Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Kekasih dalam Tuhan, anak muda remaja, apakah ada jeritan hatimu, apakah ada gejolak yang berkobar-kobar dalam hati saudara ingin dipulihkan oleh Tuhan, walaupun tadi sudah hancur berantakan, sudah rusak! Tetapi kalau kita mau dipulihkan, ada harapan. Ada 3 kali seruan dari pemazmur. Dia ulang-ulang sampai 3 kali kalimat yang sama. Kerinduan hatinya agar “Bapa, Yesus dan Roh Kudus, saya rindu dipulihkan. Tubuh, jiwa dan roh yang sudah rusak ini mau dipulihkan”. Dan Tuhan sudah siap sesuai Yeremia 18:4,6.

Syukur Tuhan masih mengatakan dalam Wahyu pasal 7 “Tunggu, jangan dulu” berarti masih ada kesempatan. Ada peluang bagi bapak dan ibu  serta saudara-saudara. Saudara dan saya diajak  untuk bertobat, alias ada seruan Tuhan. Biarlah seruan ini keluar dari hati nurani saudara yang tulus ikhlas.
Mazmur 80:4
80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Kalau bicara wajah bersinar, ada kaitannya dengan pembukaan rahasia Firman
Mazmur 80:8
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Pada ayat 4 hanya sampai pada “Ya Allah” tetapi pada ayat 8 “Ya Allah semesta alam” berarti ada peningkatan sanjungan kepada Tuhan dari pemazmur ini. Sebab Dia yang menciptakan dan Dia juga yang akan merusak semuanya nanti. Kenapa? Karena manusia sudah menjalankan kelakuan yang rusak.

Mazmur 80:20
80:20 Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Pada ayat 20 ini bukan lagi “Ya Allah” tetapi “Ya Tuhan”. Kalau Tuhan itu berarti Pemilik. Allah ini menunjuk Elohim berarti Pencipta. Berarti orang yang bermohon ini merasa “Tuhan, Engkau adalah pemilikku”. Kalau kita adalah miliknya Tuhan masakan Tuhan mau mengabaikan, tidak mungkin. Tuhan mau memperbaiki yang sudah rusak, tetapi apakah ada seruan dari kita. Kalau tidak ada, itu terserah saudara. Tetapi saya percaya saudara rindu diperbaiki oleh Tuhan.
144.000 ini adalah huperetas, orang-orang yang siap mati bagi tuannya. Mereka inilah yang dimeterai. Mereka bagaikan buah sulung dan ada buah susulan. Kiranya pada barisan buah susulan itu ada saudara dan diriku di sana, kiranya pada buah susulan itu ada jemaat Kristus Penebus Tentena. Kita sudah dilayani Tuhan luar biasa, Tuhan sudah begitu baik, dengan penuh kasih sayang Dia membukakan rahasia Firman, jangan lagi kita longgar leher!
Daniel 2:18
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Dengan kasih sayang Tuhan membukakan rahasia Firmannya. Kalau saudara entengkan maka Tuhan akan buat rusak saudara! Kalau sekarang Tuhan mau membenahi saudara lewat pembukaan rahasia Firman sesuai permohonan dari 3 ayat itu lalu itu dientengkan maka Tuhan akan buat rusak saudara. Kalau Tuhan yang buat, tidak ada ampun!

Kalau kita sudah direkrut oleh Tuhan dan kita menikmati Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, tidak usah kita menoleh sana dan menoleh sini. Apalagi kalau saudara jatuh dalam penggembalaan yang dipimpin perempuan, berarti anda sedang dirusak! Ibadah kita bukan upacara, saya tidak mau kita beribadah hanya upacara. Saya katakan “Tuhan saya tidak menjalankan ibadah upacara” tetapi ini ibadah tempat kita dibentuk oleh Tuhan menjadi Mempelai Wanita bagi Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Nuh hidup di tengah kerusakan moral saat itu, seks bebas. Manusia sesukanya mengambil siapa yang dia inginkan. Di tengah-tengah nikmatnya daging, Nuh mendapat kasih karunia. Di tengah-tengah manusia hanya suka dengan kenikmatan daging, ada orang yang dipilih oleh Tuhan itulah Nuh. Di tengah-tengah dunia dirusak oleh orang-orang yang mengikuti kenikmatan daging, Nuh mendapat kasih karunia.

Dalam Wahyu pasal 7 ini Tuhan akan merusak dunia tetapi Tuhan spesial memilih 144.000 orang dari bangsa Israel. Dan bangsa kafir adalah buah susulan  yang tidak terhitung jumlahnya. Kita tidak tahu karena itu rahasia Allah. Tetapi doaku sebagai hamba Tuhan agar jemaat di sini terekrut masuk di dalamnya.

Dalam kitab Yeremia banyak gembala yang merusak kebun anggur Tuhan. Jadi pelaku-pelaku yang merusak kebun Mempelai justru gembala. Kalau saudara yang jatuh di tangan gembala yang merusak kebun Tuhan, siapa yang bertanggung jawab. Makanya saya mau katakan, setelah saudara menyerahkan diri untuk digembalakan, saya selalu menaikkan doa penyahutan kepada Tuhan, selalu saya unjuk-unjuk. Tetapi dengar, jika saudara tidak mau saya gembalakan, jangan harap saya berdoa lagi untuk saudara. Karena apa? Itu bukan tanggung jawab saya lagi.

Berbicara tanggung jawab itu bukan main-main, bukan bahasa yang sekedar dibahasakan, itu keseriusan seorang hamba Tuhan. Kedatangan Tuhan sudah dekat, bagaimana kami memberi penyahutan bagi sidang jemaat. Karena ada gembala yang merusak kebun anggur. Jangan sampai saudara tidak menyadari sudah jatuh di tangan gembala yang merusak kebun anggur Tuhan.
Yeremia 12:10
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun yang sunyi sepi.

Bukan cuma sedikit, tetapi banyak gembala yang merusak kebun anggur Tuhan. Gereja Tuhan diibaratkan seperti kebun anggur dalam Matius pasal 20 sampai pasal 21. Dalam Yesaya pasal 5 dikatakan kebun anggur Tuhan itu adalah Israel. Gereja Tuhan juga diibaratkan seperti kebun anggur Tuhan sehingga Tuhan bersusah payah mencari siapa orang yang akan bekerja di kebun anggur Tuhan. Dia keluar jam 6, jam 9, jam 12, jam 3 sore dan jam 5 sore. Karena apa? Karena perhatian dan keseriusan Tuhan kepada kebun anggurNya, karena keseriusan Tuhan kepada sidang jemaat, kepada gereja Tuhan maka Dia harus keluar mencari tenaga untuk menggarap. Sampai jam 5 dia masih mencari. Padahal tinggal 1 jam dia harus bekerja.

Ini keseriusan Tuhan, namun disayangkan oleh Tuhan. Tuhan mengeluh, Tuhan menjerit, Tuhan merasa iba. Mengapa? Kebun anggurNya dirusak oleh gembala. Banyak gembala memijak-mijak kebun anggur Tuhan. Sekarang dia memijak-mijak kebun anggur Tuhan. Kelak nanti Tuhan mengizinkan bangsa kafir untuk memijak-mijak dia selama 42 bulan.

Penggembalaan itu bukan sekedar saudara datang dan kita melakukan upacara ibadah lalu selesai, tidak! Jangan saudara pikir keselamatanmu tidak ada pertalian dengan penggembalaan. Sebab dalam I Timotius 4:16 jelas bahwa penggembalaan itu kaitannya dengan keselamatan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Jadi selamat tidaknya saudara ada di pundak gembala. Masakan gembala hanya main-main. Jangan berpikir, yang penting ada upacara, di mana saja ada upacara ibadah. Hati-hati, jangan sampai masuk dalam kebun anggur yang dirusak. Selekasnya saudara ada dalam penggembalaan yang benar yang di dalamnya ada tiga macam ibadah maka saudara ada dalam tanggung jawab gembala.

Jangan bicara miring tentang gembala! Kalau saudara bicara miring tentang gembala, itu berarti anda tidak senang dengan saya. Kalau tidak senang, saya berhenti berdoa untuk orang itu. Bicaralah yang baik, jangan selalu nadanya mengukur orang sombong. Kalau saudara menunjuk orang sombong, maka tiga jari menunjuk dirimu sendiri. Berarti engkau lebih sombong.

Kita menghadapi situasi di mana tinggal sedikit lagi Tuhan akan merusak bumi dan pohon-pohon. Di tengah-tengah situasi seperti itu, Nuh mendapat kasih karunia. Kasih karunia ini, dalam Alkitab Perjanjian Baru dibuka dengan kasih karunia dan ditutup dengan kasih karunia.
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Yang memberikan kesaksian tentang semua ini adalah Yesus yang tadinya berucap “jangan engkau rusak sebelum memeteraikan hamba-hamba Allah kami”.

Wahyu 22:21
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Yang berucap “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” adalah gereja Tuhan yang menghargai kasih karunia. Kasih karunia bagi kita luar biasa. Tuhan rela datang di dunia ini berkorban untuk saya. Kemudian oleh pengorbananNya Dia bukakan lagi rahasia Firman bagi kita bangsa kafir. Apakah ini bukan namanya kasih karunia? Kasih karunia itu sama dengan rahmat. Kasih karunia atau rahmat itu adalah perhatian yang istimewa dan pertolongan Tuhan dengan segera bagi orang sengsara tepat pada waktunya. Kalau Tuhan tidak segera menolong kita tepat pada waktunya, siapa yang bisa lolos.

Dibuka dengan kasih karunia, diakhiri dengan kasih karunia. Itulah kemurahan Tuhan kepada saya lebih dahulu. Jika saudara merasa menikmati kasih karunia, katakan terima kasih banyak Tuhan. Kalau saudara sudah menikmati kasih karunia, ikutilah apa yang dilakukan oleh Nuh. Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Nuh harus mengerjakan keselamatannya dengan membangun bahtera. Bagi kita ada dalam Filipi 2:12, tidak lagi kita harus peras keringat untuk mencari kayu, menebang kayu besar dan membuat bahtera.
Filipi 2:12
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Sekarang kita kerjakan seperti Nuh membangun bahtera, itu pergumulan dan perjuangan. Mengerjakan keselamatan ini bagi kita caranya dengan tekun dalam ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Jika kita mengaktifkan diri dan menghayati Firman Tuhan, itu berarti kita sedang mengerjakan keselamatan bagi jiwa kita. Itu peran siapa? Peran hamba Tuhan yang menyajikan Firman. Nuh mendapatkan kasih karunia, tidak diam begitu saja.

Setelah Nuh, orang yang mendapat kasih karunia adalah Yusuf. Orang yang mendapat kasih karunia ini tugasnya untuk memelihara keluarga dari kelaparan.
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Bahasa Yusuf kepada saudaranya “aku diutus oleh Tuhan untuk memelihara kamu”. Berarti orang yang mendapat kasih karunia adalah orang yang memelihara Tubuh Kristus. Kalau kehidupan saya dan saudara adalah orang yang mengaku mendapat kasih karunia, peliharalah hidupmu, bawalah hidupmu masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Itu bukti saudara mendapat kasih karunia.

Jadi kalau kita mengatakan mendapat kasih karunia tetapi tidak ada aktivitas itu sama dengan bohong. Kita dipelihara dengan limpah pembukaan Firman Tuhan. Itu hamba Tuhan, anak Tuhan, jemaat Tuhan yang masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus, dia menikmati pemeliharaan Firman dengan limpah. Itu Yusuf, mendapat kasih karunia. Orang-orang seperti ini tidak dapat dirusak dan tidak akan dirusak oleh Tuhan.

Daud mendapat kasih karunia.
Kisah Para Rasul 7:46
7:46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.

Jadi orang yang mendapat kasih karunia sama dengan Nuh mengerjakan keselamatan, sama dengan Yusuf memelihara keluarga Allah dan sama dengan Daud punya kerinduan hati untuk membangun Bait Allah. Berarti mau mewujudkan Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Tuhan. Itu orang yang mendapat kasih karunia. Singkat saya ulangi, orang yang mendapat kasih karunia dia selalu berupaya menjaga dan memelihara keselamatannya. Orang yang mendapat kasih karunia dia selalu ada di dalam kelimpahan Firman dan menjadi pemelihara anggota tubuh Kristus, berarti masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Daud adalah pribadi yang rindu membangun Bait Allah, artinya ingin mewujudkan Tubuh Kristus. Walaupun Daud tidak kesampaian dan diwujudkan oleh Salomo.

Orang yang mendapat kasih karunia berikutnya adalah Musa. Saudara lihat dalam Keluaran pasal 33 bagaimana Musa mendapat kasih karunia ini.
Keluaran 33:11
33:11 Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Musa ini mendapat kasih karunia, kemudian dia tagih! “Tuhan kalau betul aku mendapat kasih karunia, perlihatkan wajahMu kepadaku”. Tuhan jawab “tidak ada orang yang melihat wajahKu dan dia tetap hidup, dia pasti binasa!”. Padahal dalam Bilangan 12:38 Tuhan katakan “Aku berbicara muka dengan muka dengan Musa”.
Bilangan 12:8
12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"

Tetapi bukan berarti Musa berbicara muka dengan muka dengan seseorang, tidak. Hanya kedengaran muka dengan muka tetapi dia tidak bisa melihat Tuhan. Hanya mendengar suara dari balik sana tetapi Musa tidak melihat. Sebab kalau Musa melihat, habislah Musa. Tuhan tidak memperlihatkan langsung wajahNya.

Musa mengatakan dia mendapat kasih karunia dan dia tagih “kalau betul aku mendapat kasih karunia, perlihatkan wajahMu” dan Tuhan iyakan. “Aku akan lalu dari hadapanmu. Tetapi Aku akan menaruh tanganKu di wajahmu supaya engkau tidak bisa melihat wajahKu. Setelah Aku lalu, Aku menarik tanganku dan engkau dapat melihat belakangKu saja”. Itu kata Firman Tuhan tentang kehidupan yang mendapat kasih karunia.

Musa diibaratkan berbicara dengan Tuhan muka dengan muka. Bagi kita gereja yang hidup akhir zaman ini punya nilai rohani yang luar biasa.
Keluaran 33:12-13,16-17,19-23
33:12 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku.
33:13 Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
33:16 Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
33:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."
33:19 Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
33:21 Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
33:22 apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
33:23 Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

Istilah Musa melihat Tuhan dari belakang, maksudnya Tuhan ingin mengingatkan kepada kita apa-apa yang telah Tuhan buat di belakang kita. Untuk Musa apa-apa yang Tuhan buat di belakang masa lalu Musa. Apa yang Tuhan buat bagi kita di masa-masa lalu kita. Jika saudara merenungkan apa yang saudara nikmati di masa lampau saudara bersama dengan Tuhan yaitu Yesus rela tersalib di Golgota. Kita orang yang sudah rusak dan Tuhan mau memperbaiki kita. Masa kita tidak ada rasa terima kasih kita dan kita hanya isi dengan minuman keras, rokok, judi, zinah dan juga dengan pesta pora! Di mana bukti bahwa kita menghargai perbuatan-perbuatan Tuhan masa lampau untuk kita?

Tuhan memperlihatkan kepada kita wajahNya, mukaNya, itu menunjukkan kepada kita Tuhan menunjukkan apa-apa yang akan terjadi di depan. Tuhan memperlihatkan kepada kita apa yang akan Tuhan lakukan di depan. Itu orang yang mendapat kasih karunia.

Kepada Musa lebih hebat lagi, kembali Tuhan tarik untuk merenung apa-apa yang telah Tuhan lakukan di masa-masa yang lampau. Selalu Tuhan katakan “Aku membawa kamu dari negeri perbudakan dan Ku jadikan anakKu yang sulung” itu untuk Musa. Untuk kita sekarang, apakah kita tidak melihat karya pelepasan Tuhan. Jika umat Tuhan dan hamba Tuhan merenungkan, apa arti karya pelepasan Tuhan demi kita maka dia akan berhati-hati membawa dirinya. Kemudian diperlihatkan wajah Tuhan, berarti diperlkihatkan hal-hal yang akan Tuhan lakukan di depan ini.

Yang kedua dari terakhir yang mendapat kasih karunia adalah Maria.
Lukas 1:30-31
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Kasih karunia Allah ini beresiko tinggi. Saudara lihat mulai dari Yusuf, Daud, Musa, orang-orang yang dapat kasih karunia ini beresiko tinggi. Kecuali Nuh yang tidak ada hambatan dan serangan dari sesama. Tetapi Yusuf mendapat kasih karunia dan dia mendapat tantangan-tantangan yang sangat luar biasa yang sangat menyakiti hatinya.

Kadang kita salah menanggapi “kenapa saya mendapat kasih karunia lalu mendapat tantangan berat seperti ini!”. Belum selesai masalah pertama muncul masalah kedua, belum selesai masalah ketiga muncul lagi masalah keempat. Bukan berarti saudara tidak mendapat kasih karunia, tetapi itu ujian bahwa saudara memperoleh kasih karunia supaya jangan nanti dirusak oleh Tuhan!

Yusuf luar biasa, dia dipasung, dirantai bahkan ditaruh kuk besi di lehernya. Kemudian dia dijual dan sampai di Mesir dijual kepada Potifar. Sampai dia difitnah lagi, sakit! Jadi orang yang mendapat kasih karunia itu bukan berarti mulus-mulus semuanya, tidak, ada tantangan. Begitu juga Musa, Daud dan Maria, tidak enak. Hubungan Maria dan Yusuf hampir gagal, hampir putus karena Yusuf sudah mau meninggalkan dia karena ada curiga dalam dirinya.

Orang Yahudi kalau ada wanita hamil tanpa suami, resikonya dilontari batu, dirajam sampai mati. Tetapi Maria mendapat kasih karunia. Memang tidak dilontari batu, tetapi bagaimana perasaan Maria saat itu sungguh suatu pergumulan.

Orang yang mendapat kasih karunia yang terakhir itulah gereja Tuhan, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Apakah saudara  pikir nyaman-nyaman? Tidak! Sudah mendapat kasih karunia tetapi tantangannya berat.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Ibu-ibu yang hamil pasti merasakan kelemahan. Saat melahirkan, lebih lemah lagi. Sesudah melahirkan dia sangat lemah. Jika tidak mendapat kasih karunia, bagaimana bisa menghadapi naga di depannya. Karena mendapat kasih karunia maka bayi direbut dibawa ke sorga dan ibunya dibawa terbang ke padang belantara. Saya mau katakan, lebih baik menderita seperti ini, menderita untuk mewujukan Firman dalam diri kita dari pada menderita 3,5 tahun aniaya antikristus. Saya pilih ini, saya mau menderita karena Kristus mau mewujudkan wujud yang baru di hadapan Bapa di Sorga. Sesuatu yang baru mau saya wujudkan, walaupun menderita tetapi hanya sesaat.

Inilah gereja yang mendapat kasih karuni. Inilah orang yang mendapat kasih karunia yang terakhir yang tidak akan kena jika Tuhan merusakan bumi, laut dan pohon-pohon sebab dia sudah dibawa Tuhan masuk dalam penyingkiran gereja.

Apakah bapak, ibu, saudara kekasih dalam Tuhan ada jeritan hati mau dipulihkan? Kita ini sudah rusak, mengaku saja!

Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Kira-kira bagaimana perasaan saudara mendengar suara “Aku datang segera!”. Saya baca ini bukan sekedar, ini bahasa Mempelai Laki-laki Sorga, ini bahasa Kekasihmu. Berarti segala masalah selesai kalau Dia datang. Inilah orang yang mendapat kasih karunia. Nuh mendapat kasih karunia akhirnya semua masalah selesai, Yusuf mendapat kasih karunia akhirnya semua masalah selesai, Musa mendapat kasih karunia akhirnya semua masalah selesai, Daud mendapat kasih karunia akhirnya semua masalah selesai, Maria mendapat kasih karunia akhirnya semua masalah selesai.  

Wahyu 22:21
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Terima kasih banyak Tuhan, kamilah gerejaMu yang mendapat kasih karunia yang terakhir. Dan kasih karunia itu justru dibuka dengan “Aku datang segera!”. Sementara dunia dihancurkan oleh Tuhan, bumi dirusak oleh Tuhan, Tuhan berikan kasih karunia kepada kita. Kalau Tuhan rusak, di mana kita mau pergi. Tetapi Tuhan katakan “Aku datang segera” berarti semua masalah yang kita hadapi selesai karena Mempelai Laki-laki sorga datang. Apakah benar saudara percaya, apakah sungguh saudara percaya Dia akan datang menjemput saudara.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar