20240731

Kebaktian PA Imamat, Rabu 31 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 26:22

26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.

 

Ini kutuk ke empat akibat tidak taat pada Firman Tuhan yaitu binatang liar atau binatang buas. Ada 2 hal yang diterkam binatang buas.

1.      Anak-anak. Berarti perkembangan rohani berhenti, tidak ada lagi perkembangan rohani.

2.      Ternak, ini yang akan kita pelajari.

 

Ternak itu untuk keperluan ibadah. Jadi ternak diterkam binatang buas artinya kelihatan beribadah tetapi dikuasai trio setan. Naga di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhakanya. Yang di bumi nabi palsu dengan roh kepalsuannya. Yang dibawah bumi, di laut itulah antikristus dengan ikatan mamon, roh kebencian dan roh hujat.

 

Tanda-tanda dikuasai oleh setan atau naga dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka yaitu:

1.      Beribadah tetapi tetap mempertahankan manusia daging yang berdosa karena menolak kekuatan ibadah. Kekuatan ibadah itulah kekuatan Firman pengajaran yang benar dan juga kuasa salib Kristus.

 

2.      Dikuasai antikristus dengan kekuatan mamon atau uang. Sebagai contoh Yudas Iskariot, sudah beribadah, sudah melayani tetapi dikuasai oleh mamon atau uang. Yudas merasa mengikut Yesus tidak menjanjikan secara jasmani. Makanya dia bersekutu dengan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua untuk menyerahkan Yesus untuk mendapatkan keuntungan jasmani.

 

Yudas ini gambaran hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang sudah dipakai oleh Tuhan namun terikat dengan mamon.

Kisah Para Rasul 1:16-18

1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

Lukas 9:1,6

9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

 

Termasuk Yudas diberikan kuasa, dia hebat dipakai Tuhan, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, ada tenaga dan kuasa dari Tuhan diberikan. Tetapi dia melekat pada uang, terikat pada uang. Jadi Yudas ini adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melayani tetapi pandangannya adalah pandangan yang duniawi sehingga terikat dengan uang.

 

Yudas jatuh tertelungkup. Ini membuktikan bahwa Yudas ini melayani Tuhan tetapi memeluk dunia sehingga akhirnya dia binasa. Hati-hati kalau kita melayani Tuhan lalu pandangan kita hanya tertuju pada yang duniawi, yang jasmani, nanti bernasib seperti Yudas, tersandung, jatuh dan binasa bersama dunia ini. Dunia ini sedang lenyap. Jadi kalau pandangan tertuju pada dunia maka orang itu sedang lenyap dengan dunia ini.

I Yohanes 2:17

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Supaya tidak seperti Yudas maka kita harus memiliki pandangan yang rohani:

Yohanes 1:29

1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

 

Pandangan rohani adalah melihat Yesus Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kalau pandangan kita adalah pandangan yang rohani, rohani kita pasti semakin meningkat sehingga perkara-perkara dunia semakin terlihat kecil, tidak berharga, sampai tidak terlihat lagi. Biarlah pandangan kita hanya tertuju pada Yesus Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

 

Praktek pandangan rohani:

a)      Anak Domba Allah itu disembelih. Jadi praktek pertama melihat Anak Domba Allah yang disembelih = menerima darah penebusan.

I Korintus 5:7-8

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Bukti menerima darah penebusan adalah membuang ragi. Ada 2 macam ragi:

1)      Ragi dosa. Dibagi 2 lagi:

Ø  Ragi kejahatan yaitu cinta akan uang.

I Timotius 6:9-10

9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Ragi kejahatan ini cinta akan uang sehingga menyimpang dari iman = mengorbankan kebenaran = mengorbankan pengajaran yang benar untuk dapat uang. Seperti Yudas menjual Yesus, Yesus itu pengajaran yang benar, dia jual untuk mendapatkan uang. Darah Yesus Anak Domba Allah mampu melepaskan kita dari ikatan uang ini.

 

Ø  I Korintus 5:8

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Ragi keburukan = kenajisan yang mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Sekarang ini semakin hebat dan semakin luar biasa.

 

Yesus Anak Domba Allah rela menjadi buruk di kayu salib untuk melepaskan kita dari ragi keburukan. Sampai wajahNya bukan seperti anak manusia lagi.

Yesaya 52:13-14

52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.

52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —

 

2)      Ragi ajaran palsu. Sekarang sudah terlalu banyak ajaran sehingga membingungkan. Yang sana bilang begini, yang sini bilang begitu. Supaya tidak bingung kembalilah ke Alkitab. Masalah baptisan sudah bingung, makanya kembali ke Alkitab. Apa yang ditulis di Alkitab, bagaimana Yesus waktu dibaptis, itu yang kita ikut.

 

Sedikit saja ragi sudah mengkhamirkan adonan, merusak adonan.

I Korintus 5:6

5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

 

Artinya sedikit saja ada keinginan uang sudah bisa merusak dan menghancurkan rohani kita. Sedikit saja tidak jujur soal uang, bisa merusak rohani. Sedikit saja berpikir atau berbuat yang najis, bisa merusak rohani kita. Apalagi kalau sudah banyak! Sedikit saja membuka celah menerima ajaran palsu yang tidak tertulis dalam Alkitab, yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah kita terima selama ini, yang sudah memberkati, menyucikan dan mengubahkan kita, sudah dapat merusak rohani kita.

 

Karena begitu dahsyatnya dampak dari ragi, maka kita harus punya pagar atau batas dalam pergaulan yaitu pagar kemurnian dan kebenaran. Kita ini kebun anggurnya Tuhan, kebun anggur Tuhan itu dipagari. Punya batas atau punya pagar artinya harus ada ketegasan. Kalau tidak benar tegas tidak mau, tidak murni tegas tidak mau. Maka Tuhan juga akan memagari kita dengan berkat dan anugerah.

Mazmur 5:13

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

Jadi jangan takut, sekalipun kalau kita mau bertindak tegas lalu kita dikucilkan, tidak disenangi, tidak dianggap, tidak apa-apa, kita bersama dengan Tuhan. Tuhan memagari kita dengan berkat dan anugerah.

 

b)      Kolose 3:1-2

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

 

Memikirkan dan mencari perkara yang di atas di mana Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Di bumi ini kita memikirkan dan mencari apa yang kita makan hari ini, bagaimana kebutuhan masa depan. Itu baik, silahkan bapak ibu memikirkan dan mencari untuk kebutuhan hidup. Tetapi yang terutama adalah memikirkan, mencari perkara yang di atas. Artinya mengutamakan perkara rohani lebih dari pada perkara yang jasmani, perkara apapun di dunia ini. Rohani harus ditempatkan di urutan awal, di atas segalanya.

 

Apa itu perkara rohani?

1)      Ibadah pelayanan. Untuk ibadah bangsa Israel, Tuhan perjuangkan dengan luar biasa yaitu dengan menghukum Mesir dengan 10 tulah supaya bangsa Israel bisa beribadah. Untuk ibadah kita bangsa kafir, Yesus rela kena hukum supaya kita bisa beribadah.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Yesus harus mencurahkan darahNya untuk kita bisa beribadah. Ayo kita hargai Korban Kristus, perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya. Perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari yang jasmani. Kalau kita berjuang Tuhan tidak pernah menipu, Tuhan kasih kekuatan, Tuhan buka jalan untuk ibadah pelayanan.

 

2)      Firman pengajaran yang benar. Berjuang untuk bisa mendengar dan melakukan Firman pengajaran yang benar. Suatu saat nanti orang baru mau cari Firman sudah tidak ada.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Utara itu tempat meja roti, mencari ke utara sudah kosong, roti sudah tidak ada. Akhirnya mereka ke timur, itu daerah halaman, maka mereka bertemu dengan antikristus. Dalam Wahyu 11:1-2 dikatakan halaman itu diberikan kepada antikristus untuk diinjak-injak. Kristen yang hanya puas dengan percaya (pintu gerbang), bertobat (mezbah korban bakaran), baptisan air (bejana pembasuhan), kepenuhan Roh Kudus (pintu kemah) hanya puas hanya sampai tahap itu, inilah yang akan masuk aniaya antikristus. Dia tidak melangkahkan kaki masuk dalam penggembalaan untuk tembus sampai ke ruangan maha suci.

 

Tadi dikatakan mereka mengembara. Berapapun biaya untuk cari Firman sudah tidak ada lagi Firman! Betul-betul kelaparan dan kehausan, rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi. Sekarang masih ada kesempatan, menempuh jarak 2 jam atau 3 jam atau secara virtual, masih ada Firman. Mari kita utamakan dan perjuangkan untuk mendengar dan melakukan Firman Tuhan.

 

Jadi mengutamakan perkara rohani adalah setia dan taat. Setia dalam ibadah pelayanan dan taat pada Firman Tuhan. Ini sama dengan kita memberi makan Yesus, memuaskan Yesus.

Yohanes 4:23

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

 

Melakukan kehendakNya itu taat, menyelesaikan pekerjaanNya itu setia. Jadi dengan kita taat dan setia berarti kita sementara memberi makan Yesus = memuaskan Yesus. Sebagai timbal baliknya Yesus akan memuaskan kita. Urusan makan minum kita adalah urusannya Yesus. Dia sanggup menyediakan semua bagi kita. Kebutuhan apapun Dia sediakan bagi kita. Yang penting kita memuaskan Dia, setia dan taat.

 

c)      Kejadian 13:10-15

13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. — 

13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.

13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,

13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.

 

Kita belajar dari Abraham, pandang timur barat, utara dan selatan. Kalau ditarik garis membentuk salib, jadi ini pandangan salib. Abraham gambaran hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memiliki pandangan rohani. Lot juga gambaran hamba Tuhan, dia disebut orang benar, tetapi sayang pandangannya daging, pandangan yang jasmani.

 

Lot ikut serta dalam panggilan Abraham, Lot juga turut diberkati oleh karena Abraham, istilahnya Lot ini kecipratan berkat. Tetapi Lot egois! Waktu Abraham suruh memilih, seharusnya kalau dia tahu diri, dia hanya ikut serta Abraham, kecipratan berkat karena Abraham, seharusnya dia menyuruh Abraham memilih. Ini malah dia memilih lebih dulu dan dia pilih tanah yang subur baginya!

 

Ini yang seringkali terjadi dalam kehidupan hamba Tuhan pelayan Tuhan. Karena pandangannya daging, pandangannya yang jasmani sehingga menjadi hamba Tuhan yang egois, tidak tahu malu, tidak tahu berterima kasih! Dia sudah dibina, sudah menerima berkat dari pendahulu, diberikan penggembalaan untuk dia layani tetapi tidak tahu berterima kasih, egois dan melawan pendahulu! Banyak yang seperti itu. Dan memang salah satu dosa yang mencuat di akhir zaman adalah dosa tidak tahu berterima kasih! Dia tidak sadar dari mana dia datang! Ibaratnya dulu dia hanya kayu gelondongan, tetapi oleh hamba Tuhan dibina menjadi kayu yang bagus, dibentuk menjadi balak atau papan untuk digunakan menjadi rumah. Setelah berhasil dia lawan pendahulu, lawan gembalanya! Inilah orang seperti Lot, tidak tahu berterima kasih, tidak tahu malu!

II Timotius 3:1-2

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

 

Saya bisa dibentuk menjadi hamba Tuhan lewat pelayanan papa dan juga pelayanan guru saya di Lempinel. Jangan jadi hamba Tuhan yang tidak tahu malu! Setelah menjadi hamba Tuhan malah melawan, lupa didikan selama ini, malah menganggap didikan selama ini salah, ajaran yang diberikan selama ini salah! Tuduh pendahulu itu sudah menyeleweng, sudah menyimpang, ini orang yang tidak tahu berterima kasih!. Bayangkan, pamannya cuma iko mata, dia pilih yang bagus-bagus. Juga termasuk Firman pengajaran yang diterima dari pendahulu, sudah diberkati dengan pengajaran itu malah diotak-atik, ditambah kurang, dibilangi kuno dan lain sebagainya.

 

Pengajaran Kabar Mempelai dalam terang Tabernekal sudah diterima oleh Pdt. Van Gessel sejak tahun 1935. Sudah puluhan tahun tetap eksis dari zaman ke zaman, jangan pernah ragukan! Yang menerima ilham adalah pendahulu kita, kita tinggal terima jadi, tinggal meneruskan dan menjaga kemurnian dan kebenarannya, kenapa mau ditambah kurang, diotak atik lagi!

 

Pandangan daging itu dimulai dengan berandai-andai dan berakhir pada Sodom dan Gomora. Lihat Lot, dia lihat Sodom dan Gomora, dia lihat itu seperti taman Tuhan. Ini pandangan daging, berandai-andai. Dia kira dengan merubah Firman pengajaran, dia akan mencapai kesempurnaan, dengan melawan pendahulu akan berhasil pelayanannya. Dia akan berakhir pada Sodom dan Gomora, artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan binasa.

 

Sebagai hamba Tuhan yang belum lama di ladang Tuhan, sudah banyak melihat orang yang terlalu berani melawan pendahulu, melawan gembalanya, melawan pembinanya akan berakhir di situ! Berakhir pada dosa sampai pemuncakan dosa. Ada yang sampai keluar masuk penjara, jadi penjudi, pemabuk, padahal pendeta. Jangan  main-main dengan Firman pengajaran, kita tinggal menerima dari pendahulu untuk kita teruskan, bukan untuk ditambah kurang, diotak atik, mau dirubah sana, rubah sini. Apalagi sampai mengatakan pendahulu itu sudah menyimpang, pendahulu itu salah!

 

Pandangan salib dimulai dengan sengsara bagi daging tetapi berakhir dalam kerajaan Sorga. Tinggal pilih, mau pandangan daging atau pandangan salib.

 

Praktek pandangan salib:

1)      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Praktek pertama rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk hidup sesuai kehendak Tuhan. Memang sakit bagi daging kalau mau berhenti berbuat dosa. Apalagi kalau dosa itu sudah menjadi kesenangan, sudah mendatangkan keuntungan. Mau lepas dari itu sakit bagi daging tetapi harus! Bukti kita punya pandangan salib, salibkan daging yang berdosa itu, paksa! Simon orang Kirene dipaksa untuk memikul salib, artinya daging harus dipaksa menerima salib, jangan dielus. Sekalipun berada di lingkungan yang tidak baik seperti Yesaya, dia orang yang najis bibir berada di lingkungan orang yang najis bibir, harus paksa untuk lepas dari dosa itu dan Yesaya mengalami kelepasan. Mungkin kita seperti itu, di sekitar kita orang yang tidak betul, bengkok semua, kita hidup di tengah-tengah angkatan yang bengkok, jangan ikutan bengkok!

I Petrus 4:3-4

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

 

Kita mau lepas dari dosa malah difitnah, dibenci, tidak disenangi. Itu pandangan salib, rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk melakukan kehendak Tuhan.

 

2)      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah, karena Firman pengajaran yang benar. Contoh sengsara karena mempertahankan kemurnian Firman pengajaran, sengsara karena beribadah melayani Tuhan, sengsara karena ujian. Termasuk sengsara karena kita berpuasa. Ini semua praktek rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Memang sakit bagi daging. Karena kebenaran kita dibenci, dikucilkan, memang sengsara bagi daging, tetapi rela menerima semuanya. Itu berarti kita mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus. Kita bersyukur kita dianggap layak menderita karena Yesus.

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Ayo paksa daging ini. Kalau mau ikuti daging maunya yang enak-enak. Paksa daging untuk menerima salib. Paksa daging untuk berhenti berbuat dosa, paksa daging untuk menderita karena Yesus.

 

Kita lihat pengalaman waktu Yesus disalibkan:

1)       Markus 15:20-21

15:20 Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.

15:21 Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

 

Daging jangan dielus, mulai dipaksa dari berhenti berbuat dosa. Berhenti berbuat dosa itu seperti menanggalkan pakaian lama. Seperti Yesus ditelanjangi di kayu salib, kita lepaskan pakaian lama kita yang berdosa. Kemudian paksa daging untuk aktif beribadah melayani Tuhan.

 

2)      Markus 15:27-30

15:27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.

15:28 [Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka."]

15:29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,

 

Yesus diolok-olok ‘katanya mau membangun Bait Suci, turun dari salib!’ mereka tidak tahu Bait Allah yang dimaksud adalah pembangunan Tubuh Kristus. Yesus mati untuk kita bisa masuk pembangunan Tubuh Kristus. Jadi artinya paksa daging untuk kita aktif dalam pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Waktu ada tantangannya bukan mundur! Seringkali kita waktu semua mulus ‘luar biasa Tuhan itu dahsyat, Allah luar biasa, puji Tuhan’ melayani dengan semangat, dahsyat, luar biasa. Begitu ada tantangan, mulai loyo melayani. Disitulah kita paksa daging kita, waktu kita diberkati, waktu kita sementara sengsara, menderita, ada tantangan, paksa daging untuk beribadah melayani Tuhan.

 

3)      Markus 15:31-32

15:31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!

15:32 Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.

 

Di sini imam-imam kepala mau percaya  kepada Yesus kalau Yesus bisa turun dari salib, selamat, tidak mati. Kita ambil positifnya, paksa daging untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Yesus apapun pengalaman sengsaranya. Lain kali orang Kristen mau percaya dan mempercayakan hidup kepada Yesus kalau enak bagi daging. Kalau senang bagi daging baru menyembah ‘Yesus dahsyat, luar biasa’. waktu sengsara, murung-murung, bersungut, saling mempersalahkan, mempersalahkan Tuhan, mempersalahkan Firman pengajaran yang benar. Jangan kita seperti itu, apapun sengsara yang kita alami, tetap percayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

 

Tujuan memaksa daging untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan adalah supaya kita mengalami keubahan hidup.

I Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Ini tujuan utamanya yaitu supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sama mulia seperti Yesus. Apapun sengsaranya tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tanda manusia rohani adalah tidak tawar hati. Menghadapi apapun tidak tawar hati, tidak kecewa, tidak putus asa, melainkan tabah.

II Korintus 5:6

5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

 

Tidak tawar hati, tabah = kuat dan teguh hati. Apapun yang dihadapi tetap tabah, kuat dan teguh hati. Diizinkan Tuhan kita dikucilkan, dibenci, menghadapi penyakit yang tidak kunjung sembuh, tetap tabah, kuat dan teguh hati. Ini modal untuk menanti kedatangan Yesus! Mulai dari menanti pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Coba kalau tidak kuat teguh hati ‘aduh tidak ditolong-tolong ini, orang lain ditolong kenapa saya nyanda’.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Sekarang belum ditolong, tetap kuat teguh hati, jangan kecewa, jangan putus asa, terus kuat teguh hati. Tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Maka Tuhan pasti menolong tepat pada waktunya, Tuhan tidak pernah menipu. Seperti perempuan hamil, begitu usia kandungan bulan pertama dan kedua, mengidam luar biasa. Kalau tidak kuat teguh hati, kasih keluar saja ini, pe setengah mati jo! Tetapi tetap bertahan, semakin besar kandungannya, semakin berat harus dia bawa, ba jalan sedikit sudah ba tikus-tikus kaki. Sampai pada puncaknya mau melahirkan, kuat teguh hati. Di saat puncak penderitaan mau melahirkan, itulah waktu bagi Tuhan untuk menolong kita. Jangan kecewa, jangan putus asa, tetap tabah, kuat dan teguh hati.

 

Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan itu hanya seperti hisop. Hisop itu seperti tanaman lumut. Fungsi hisop menyapukan darah anak domba paskah di ambang dan tiang pintu bangsa Israel supaya malaikat maut tidak masuk, bangsa Israel tidak kena tulah kematian anak sulung.

Keluaran 12:22

Keluaran 12:22  Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

 

Kalau tidak ada hisop, orang Israel tidak akan keluar dari Mesir, malaikat mau masuk di dalam rumah mereka. Hamba Tuhan pelayan Tuhan itu seperti hisop yang dicelup dalam darah. Jangan heran kenapa kita dicelup dalam darah? Supaya kita mengalami kelepasan, kalau tidak dicelup dalam darah tidak ada kelepasan! Tidak akan terlepas dari dosa, dari daging, dari dunia. Mau tidak mau hisop harus dicelup darah. Hamba Tuhan pelayanan Tuhan harus mengalami sengsara daging bersama Yesus, percikan darah.

 

Hisop itu tanaman yang kecil dan lemah tetapi bisa tumbuh menembus bukit batu. Artinya hamba Tuhan harus bisa hidup di mana saja kalau mau dicelup dalam darah. Hamba Tuhan di mana saja di utus bisa hidup!

 

Seringkali hamba Tuhan pelayan Tuhan menolak dicelup dalam darah. Kalau tidak mau dicelup dalam darah pasti kering, tidak mungkin dipakai Tuhan. Kalau semua mau yang enak bagi daging pasti kering, tidak akan bisa dipakai oleh Tuhan. Biarlah kita mau dicelup dalam darah. Hisop itu kecil, lemah, tidak dipandang, terserah orang kalau tidak mau anggap kita, yang penting kita mau dicelup dalam darah maka kita dipakai oleh Tuhan. Semakin luar biasa sengsaranya, semakin luar biasa urapannya dan semakin luar biasa dipakai Tuhan. Bonusnya semakin luar biasa diberkati Tuhan. Itu rumus hamba Tuhan pelayan Tuhan, dicelup dalam darah.

 

Sudah melayani jemaat baik-baik, malah dilawan, dibeko, itu sudah dicelup dalam darah! Seperti Musa sudah sungguh-sungguh melayani Israel malah dilawan. Waktu dalam keadaan berduka, kakaknya Miryam dipanggil Tuhan, Musa dilawan lagi. Sampai akhirnya Musa tidak tahan, Tuhan suruh berkata pada gunung batu supaya keluar air, dia malah ambil tongkat memukul bukit batu sehingga dia melanggar kekudusan nama Tuhan. Itulah seorang hamba Tuhan pelayan Tuhan, rela dicelup dalam darah maka ada Roh Kudus. Berbahagialah kamu kalau dinista karena nama Yesus, sebab Roh Kemuliaan ada pada kita, Roh Kudus dicurahkan meluap-luap di dalam kita.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Roh Kudus adalah kuasa kebangkitan Yesus, sanggup membangkitkan apa yang sudah mati. Mungkin sebagai hamba Tuhan pelayan Tuhan, ada dalam keluarga kita yang mati rohaninya, entah itu isteri atau suami atau anak atau orang tua. Bukan kita justru kecewa atau putus asa, kita mau dicelup dalam darah maka ada Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah mati.

 

Maria rela dicelup dalam darah. Saat dalam pengalaman sengsara Lazarus mati, dia tersungkur menyembah Yesus, itulah hisop dicelup dalam darah dan Lazarus dibangkitkan.

 

Hasilnya jika ada urapan Roh Kudus.

a)      Roma 5:5

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Roh Kudus memampukan kita menerima sengsara.

Roma 5:3-5

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra. Kita tidak kecewa, kita bertahan dalam sengsara, malah bermegah, malah berbahagia di tengah sengsara. Ini yang disebut dengan bisa menikmati pengalaman salib. Waktu dalam pengalaman sengsara kita nikmati pengalaman salib yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita. Begitu kita sudah bisa menikmati, sebentar lagi Roh Kudus mengadakan mujizat bagi kita. Hisop dicelup dalam darah, jangan cepat-cepat keluar, dicelup lama-lama supaya dia serap itu darah. Nikmati pengalaman sengsara bersama Yesus, menikmati salib bersama Yesus.

 

Sebagai contoh dalam Perjanjian Lama, Musa dan orang Israel menghadapi Laut Teberau. Tidak ada jalan keluar, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang Firaun dan pasukannya mau menyerang. Apa yang Tuhan perintahkan kepada Musa? Disuruh berangkat. Bukan disuruh cepat buat kapal. Berangkat artinya nikmatilah pengalaman salib melewati laut Teberau. Dan ketika mereka berangkat, Musa mengangkat tongkat ke atas laut dan angin timur bertiup membelah laut. Kalau itu angin timur dari dunia, orang Israel pasti terlempar ke sana kemari. Tetapi itu angin dari sorga, laut terbelah tetapi orang yang menyeberang tidak terlempar. Itu bicara Roh Kudus!

Keluaran 14:15,21

14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.

14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

 

Bisa berangkat melewati tantangan, melewati laut Teberau. Mungkin di depan kita ada laut Teberau, di belakang musuh mengejar, kiri kanan tidak ada jalan, kita sudah tidak tahu mau berbuat apa. Hanya satu jalan yaitu ke atas, menyeru nama Yesus. Tinggal percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

 

Saya sudah tidak tahu mau buat apa Tuhan, terserah Engkau Tuhan! Roh Kudus angin timur sanggup menyelesaikan segala masalah. Ada pembukaan jalan, bangsa Israel bisa melewati laut Teberau.

 

Artinya melewati Teberau:

Ø  Ada pembukaan jalan dari masalah-masalah sampai masalah yang mustahil sekalipun.

Ø  Ada masa depan yang indah, berhasil pada waktunya.

Ø  Melewati Teberau berarti bisa menuju tanah Kanaan, Kanaan itu negeri kegerakan. Artinya dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Saya yakin dan percaya kegerakan ini akan semakin membesar. Kita sudah menikmati pengajaran, bagikan kepada yang lain, ikuti kegerakan Firman. Biarlah kita dipakai sebagai terang kesaksian. Kita dipakai untuk meniup terompet di mana-mana, kabarkan Kabar Mempelai di mana-mana. Dalam waktu dekat ini awal bulan di Pekan Baru dan akhir bulan di Manado. Ayo masuk dalam kegerakan. Tanggal 27 kita ada kunjungan ke Bitung, ini jalan baru semoga terealisasi menjadi kenyataan, kita bisa menjangkau jiwa-jiwa di sana. 2 hari lagi di Tangkura, biarlah kita dipakai meniup terompet.

 

b)      Titus 3:3-5

3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Roh Kudus mengerjakan mujizat secara rohani yaitu mengubahkan kita. Dulu hidup lama kita seperti di ayat 3. Tetapi oleh kekuatan Roh Kudus kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai nanti sama mulia seperti Yesus. Mujizat terakhir kita sempurna seperti Yesus, layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Biarlah pandangan kita adalah pandangan yang rohani, pandangan kepada Yesus Anak Domba Allah. Taat setia kepada Tuhan sampai rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, menikmati pengalaman salib. Mulai dari hidup benar, ada batas kebenaran dan kemurnian, buang ragi dosa, ragi ajaran palsu. Taat setia kepada Tuhan. Dan yang ketiga menikmati pengalaman salib, seperti Abraham punya pandangan salib. Tidak mau cepat-cepat keluar dari percikan darah, kalau yang lain ditolong pasti kita juga ditolong. Kalau Tuhan belum menolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi hati kita. Masih ada yang perlu diperbaiki. Sabar, nikmati semuanya, Tuhan mampu menolong kita tepat pada waktunya. Di depan kita ada perjamuan Suci, jaminan yang pasti bagi kita semuanya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

20240728

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 28 Juli 2024 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 15:10-13

15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.

15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?

15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumi pun menelan mereka.

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Keluaran pasal 14 bicara baptisan air. Keluaran 15:121 menunjuk hasil dari baptisan air yaitu ada nyanyian kemenangan. Menang menghadapi dosa, daging, dunia dan pengaruhnya. Biarlah kita kaum muda yang berkemenangan, bukan kaum muda yang kalah.

 

Ada 4 isi nyanyian Musa:

1.      Ayat 1 - 3 yaitu memuliakan Tuhan.

2.      Ayat 4 - 9 yaitu mengaku dan bersaksi tentang kuasa Tuhan.

3.      Ayat 10 - 13 yaitu penyembahan.

4.      Ayat 14 - 18 yaitu nubuatan tentang sesuatu yang akan terjadi di Kanaan.

 

Kita bahas poin ketiga yaitu penyembahan. Dulu sebelum dibaptis malas menyembah, seharusnya setelah dibaptis ada kemenangan, mulai gemar menyembah.

 

Kepada siapa penyembahan itu ditujukan? Kepada Tuhan. Tuhan yang mana? Karena semua agama menyebut Tuhan. Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Jadi kepada Tuhan yang mana kita menyembah? Ini Tuhan yang benar yang harus disembah:

Keluaran 15:13

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Tuhan yang benar adalah Tuhan sebagai penebus.

Yesaya 54:5

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Tuhan sebagai penebus disebut juga sebagai suami sorgawi. Di dalam Perjanjian Baru lebih jelas lagi namanya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Jadi dalam Perjanjian Lama yang disembah itu adalah Tuhan sebagai Penebus = suami Sorgawi. Dalam Perjanjian Baru lebih diperjelas lagi, yang kita sembah itu adalah Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.

 

Bagaimana caranya menyembah? Dengan menyeru haleluya, itulah penyembahan kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Kalau menyembah Tuhan ucapkan saja haleluya, puji Tuhan, tidak usah yang lain-lain. Tidak usah seperti berdoa, macam-macam disebutkan.

 

Penyembahan itu ada praktek hidup sehari-hari. Bukan cuma di mulut haleluya, tetapi hidup sehari-harinya bagaimana! Prakteknya:

1.      Tuhan itu penebus. Yang ditebus adalah kita yang menyembah. Jadi prakek pertama adalah menjadi umat ketebusan Tuhan yang dituntun Tuhan ke tempat kediamanNya yang kudus.

Keluaran 15:13

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Di mana tempat kediaman Tuhan yang kudus? Kita belum sampai di Sorga, kita masih menyembah di bumi ini. Apa tempat kediaman Tuhan yang kudus di bumi ini?

Keluaran 25:8

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

 

Ternyata tempat kediaman Tuhan yang kudus adalah Tabernakel. Secara jasmani sudah hancur, tidak ada lagi di bumi ini. Tetapi sekarang dalam wujud pengajaran Tabernakel, pengajaran yang benar tentang Kerajaan Sorga.

 

Tadi dikatakan dituntun, kata menuntun ini ada kaitannya dengan penggembalaan.

Kisah Para Rasul 20:28

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Jadi praktek menyembah Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga adalah tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar! Kita ucapkan haleluya, praktekan kita tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar. Kita raba dan periksa lagi, saya ini sudah tergembala atau belum?

 

Tanda-tanda tergembala:

a)      Masuk kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sesibuk apapun kita, tergembalalah, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

1)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan KurbanNya. Kita domba-dombanya Tuhan mendapat makanan.

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, termasuk ibadah kaum muda semacam ini. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Domba-domba mendapat minum, disegarkan.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita mendapat udara yang segar, bernafas.

 

Domba makan, minum, bernafas, pasti bertumbuh. Kalau rohani bertumbuh, jasmani juga pasti bertumbuh, jangan takut! Kaum muda jangan takut, kalau cari pekerjaan mengutamakan penggembalaan maka rohani bertumbuh, jasmani juga bertumbuh. Sekolah dan kuliah mengutamakan penggembalaan semua pasti berhasil, rohani berhasil, jasmani juga pasti berhasil. Tuhan tidak pernah menipu! Ingat raja Daud, sebelum menjadi raja dia adalah gembala. Tetapi dari padang penggembalaan dia diangkat bisa duduk di takhta menjadi raja. Jadi jangan ragu, kalau mantap tergembala Tuhan pasti menolong.

 

b)      Makan Firman penggembalaan. Kalau makanan jasmani di mulut turun ke lambung, kenyang. Yang rohani makan lewat telinga, dengar Firman sungguh-sungguh, mengerti di pikiran lalu turun ke hati, menjadi iman di hati, secara rohani dia kenyang = ada kepuasan. Kalau Firman sudah di hati pasti puas, mengalami kepuasan rohani. Tidak mencari kepuasan di dunia apalagi kepuasan lewat berbuat dosa, sampai puncaknya dosa. Kalau sudah kenyang, ada kekuatan untuk praktekan Firman.

 

2.      Firaun dan pasukannya menjadi seperti timah yang tenggelam. Apa itu timah?

Zakharia 5:7-11

5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!

5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.

5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.

5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"

5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

 

Timah ada kaitannya dengan kefasikan. Jadi praktek kedua menyembah Yesus Raja segala raja adalah menyingkirkan kefasikan yaitu dosa sampai puncaknya dosa. Masa muda adalah masa kuatnya daging, godaan dosa begitu kuat, belum lagi ditunjang kecanggihan teknologi. Zaman dulu hanya surat-suratan, tidak ada video call seperti itu, tetapi sudah luar biasa kenajisan itu. Apalagi sekarang, sudah ditunjang kecanggihan teknologi, begitu ngeri dosa itu.

 

Perempuan ini gambaran Babel, mengarah pada pembangunan tubuh Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan. Singkirkan semua itu, singkirkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, itulah orang menyembah. Jangan hanya kalau di gereja kuat berseru haleluaya tetapi di luar berbuat dosa ini dan dosa itu, hidup fasik! Memang ada orang yang menyelusup dalam penggembalaan. Kelihatan tergembala tetapi dia fasik!

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Kita buang semua kefasikan, jangan ada dosa sampai puncaknya dosa. Kalau sudah hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, Firman sudah diabaikan, pasti sulit untuk menerima Firman Tuhan. Lawatan Firman selalu diabaikan. Jadi malas dengar Firman, Firman datang dengan keras malah marah-marah.

 

Perempuan Babel itu duduk di dalam gantang, dalam terjemahan lama disebut duduk di dalam Efa. Efa adalah takaran untuk gandum atau tepung. Gandum bicara Firman Tuhan. Namun efa bukan lagi tempat gandum atau tepung tetapi menjadi tempatnya perempuan Babel. Artinya tidak ada tempat bagi Firman. Fasik ini bukan hanya jatuh dalam dosa tetapi hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Pasti sudah tidak ada penghargaan terhadap Firman. Firman datang sudah tidak ditanggapi, malah dilawan dan ditentang.

 

Jadi praktek hidup dalam penyembahan adalah singkirkan segala kefasikan. Biarlah hidup kita mau disucikan oleh Firman Tuhan, Firman pengajaran. Syarat utama menyembah Tuhan adalah kesucian! Kalau tidak mau disucikan tidak akan bisa menyembah.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Gunung Tuhan, tempat kudus ini adalah gunung di mana Tuhan menyembah, itulah gunung penyembahan. Jadi syarat utama menyembah adalah kesucian yang dikerjakan oleh Firman pengajaran yang benar. Ayo kejar kesucian.

 

Masa muda ini masa kuatnya daging, sangat rentan untuk jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Mungkin waktu masih muda merasa tidak apa-apa, merokok, mabuk, narkoba. Nanti kalau sudah bertambah usia baru menyesal, mau memperbaiki lagi sudah terlambat! Apalagi gonta ganti pasangan, sampai jatuh dalam perbuatan kenajisan, nanti menyesal! Permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan sudah diisi dengan yang najis-najis, nanti masuk nikah menyesal ‘kenapa dulu saya begini!’. Kalau sudah terjadi baru menyesal tidak ada gunanya! Begitu masuk nikah rumah tangga jadi pahit nikahnya, tidak dapat berkat nikah karena sudah terjadi kejatuhan-kejatuhan!

 

Ada 3 hal yang utama yang harus disucikan.

a)      Hati disucikan menjadi hati yang suci dan murni, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati hanya tempatnya Firman, tempatnya Yesus, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati itu tempatnya keinginan dosa, nanti diwujudkan lewat perkataan dan perbuatan. Buang keinginan dosa! Biarlah hati kita murni, jangan ada keinginan dosa di dalamnya. Keinginan dosa dibagi 3:

1)      Keinginan jahat

2)      Keinginan najis

3)      Kepahitan hati

 

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Ini yang ada di dalam hati, keinginan jahat, najis, pahit. Biarlah semua itu disucikan oleh pedang Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar. Hati yang suci dan murni itu menjadi sumber kehidupan rohani. Rohani lebih tinggi dari jasmani. Kalau rohani hidup maka jasmani pasti hidup. Kalau orang dunia, hidup di dunia tergantung otaknya, tergantung skillnya. Kalau sekolah tinggi ada harapan hidupnya baik. Kalau skillnya bagus ada harapan hidupnya baik. Tetapi di dalam Tuhan kalau mau hidup hatinya harus bersih. Rohani hidup, jasmaninya juga hidup.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Istilah terpancar itu berarti bukan hanya diri kita sendiri yang menikmati, tetapi menjadi berkat juga bagi sesam. Rohani kita hidup, jasmani kita juga hidup, sesama kita kecipratan, mereka juga hidup. Mungkin ada yang masih seorang diri dalam pengajaran, orang tua dan saudara-saudara belum tergembala, ayo hati disucikan supaya terpancar kehidupan. Rohani hidup, jasmani Tuhan pelihara, keluarga lain bisa kecipratan. Bisa dijangkau untuk ditolong dan diselamatkan oleh Tuhan. Jangan takut, jangan putus asa kalau masih sendiri, sungguh-sungguh dengan Tuhan, urusan keluarga itu urusannya Tuhan, Tuhan bisa menjangkau semuanya. Dari kita dulu, ada hati yang murni terpancar kehidupan.

 

b)      Tangan harus disucikan, bersih tangannya. Tangan menunjuk perbuatan, disucikan dari perbuatan dosa dan jahat serta najis. Hanya melakukan yang baik bagi sesama, jangan merugikan orang. Sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Mungkin di sekolah di bully, jangan dibalas, tidak usah! Dalam pekerjaan ada yang berniat jahat kepada kita, doakan orang itu.

 

Tangan juga menunjuk pelayanan, tangan disucikan yaitu memberi pelayanan yang terbaik kepada Tuhan. Kain mempersembahkan korban tetapi bukan yang terbaik sehingga tidak diterima oleh Tuhan. Habel mempersembahkan yang terbaik, dia melayani dan dia berikan yang terbaik. Dari yang dia persembahkan ada lemak di situ, dalam bahasa Ibrani adalah chaled artinya yang terbaik. Ayo kita berikan pelayanan yang terbaik! Saya senang kaum muda sudah lantang suaranya, ayo berikan yang terbaik, latihan yang terbaik, main musik berikan yang terbaik, nyanyi yang terbaik. Bersihkan gereja, bersih yang terbaik, jangan sapu singkir di sudut-sudut supaya tidak dilihat orang. Pimpin pujian persiapkan sungguh-sungguh, semua kita berikan yang terbaik bagi Tuhan.

 

c)      Mulut disucikan dari perkataan sia-sia, perkataan dusta, kotor, najis. Disucikan menjadi mulut yang jujur. Dimulai dari mulut jujur mengaku dosa. Kalau sudah salah yah minta ampun. Jangan sampai sudah ketahuan malah diputar balik, mau ngeles. Mulut yang baik menentukan masa depan yang baik.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Kalau sekarang bukan cuma jaga lidah, tetapi juga jaga jempol. Mulut tidak mengucapkan macam-macam, tetapi di media sosial jarinya ketik kata-kata yang tidak bagus, komentar yang tidak bagus, maki-maki di media sosial, jangan!

 

Kalau 3 poin ini sudah disucikan, dibersihkan, penyembahan kita naik, maka ada hasilnya. Ikut Tuhan itu ada hasilnya, Tuhan tidak pernah menipu. Hasil menyembah Yesus Raja segala raja Mempelai Pria Sorga dengan praktek tergembala dan disucikan:

1.      Mazmur 24:5

24:5  Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

 

Tuhan mengulurkan tangan untuk mencurahkan berkat kepada kita. Baik berkat secara jasmani, pemeliharaan dan perlindungan secara ajaib. Juga berkat secara rohani yaitu kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan apapun di dunia ini. Mungkin secara ekonomi pas-pasan tetapi ada kebahagiaan sorga. Dibandingkan orang yang bisa beli ini dan itu tetapi tidak bahagia.

Matius 17:4

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

Petrus sudah tidak mau turun dari gunung, ia mau membuat kemah di atas gunung karena bahagia. Itu juga kita alami hasil penyembahan, kita alami kebahagiaan sorga. Sepanjang hari kita alami kebahagiaan sorga, ada ketenangan, damai sejahtera. Ada persoalan kita hadapi, kita hadapi dengan tenang, damai sejahtera, tidak stress, tidak kecewa, tidak putus asa. Juga berkat keselamatan Tuhan berikan kepada kita.

 

1 saja dalam keluarga bisa menaikan doa penyembahan yang benar dengan 2 praktek tadi, ada harapan sekeluarga bisa selamat. Ingat Abraham, ponakannya yaitu Lot berada di Sodom dan Gomora. Lalu malaikat Tuhan menampakan diri kepada Abraham, kemudian 2 pergi ke arah Sodom, tinggal 1 yang bersama dengan Abraham. Abraham mulai mengajukan permohonan, kalau sekarang kita berdoa, bagaimana kalau di Sodom masih ada sekian orang benar. Tuhan katakan Aku tidak akan tunggang balikan. Abraham berdoa maka Lot sekeluarga bisa selamat dari hukuman terhadap Sodom dan Gomora. Sekalipun diperjalanan waktu keluar dari Sodom dan Gomora isterinya jadi tiang garam.

 

satu saja bisa berdoa menaikkan doa penyembahan, menghasilkan keselamatan bagi keluarga. Ayo banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini, penyembahan yang datang dari kesucian.

 

2.      Mazmur 37:5

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

 

Doa penyembahan itu penyerahan hidup kepada Tuhan. Hasilnya Tuhan mengulurkan tangan untuk bertindak bagi kita. Bertindak = berperang ganti kita! Masalah yang kita alami sudah terlalu pelik, susah, tidak ada jalan keluar, sudah mustahil, tinggal menyembah angkat tangan kepada Tuhan, tergembala, disucikan, maka Tuhan turun tangan membela, berperang ganti kita. Raja Hizkia menguatkan orang Israel menghadapi kepulangan raja Sanherib. Dengan berserah kepada Tuhan maka Tuhan yang berperang. Begitu hebat kepungan raja Sanherib sampai kelaparan terjadi di dalam tembok kota Yerusalem, tetapi Tuhan tolong, Tuhan selamatkan semuanya.

 

3.      Mazmur 37:6

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Artinya Tuhan mengulurkan tanganNya untuk mengubahkan kita dari manusia daging yang gelap oleh dosa, menjadi manusia rohani yang terang seperti yang Yesus peragakan di atas gunung penyembahan. Di atas gunung Yesus berubah, wajahNya bercahaya seperti matahari terik memancarkan terang.

 

Ini hasil doa penyembahan, kita bisa memancarkan terang, manusia rohani yang terang seperti Yesus. Ada terang kesaksian di dalam keluarga. Terang itu terpancar dimulai dari dalam hati. Banyak orang di luar kelihatan ada kesaksian, tetapi hatinya tidak demikian, munafik! Yesus wajahNya berubah rupa, wajahNya bercahaya. Wajah ini cermin dari hati, kalau hati marah wajahnya merah, kalau hatinya panas wajahnya merah, hatinya takut wajahnya pucat.

 

Jadi Tuhan mengubahkan sehingga kita bisa memancarkan terang mulai dari hati yang terang. Hati yang terang itu hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi. Kaum muda, milikilah hati yang terang, hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi. Ada aturan-aturan dalam hidup sehari-hari, karena hatinya taat maka bisa dia taati aturan-aturan itu. Baik aturan lalu lintas, aturan dalam bekerja, aturan dari pemerintah, dia bisa taat karena hatinya taat.

 

Terang itu terus terpancar, terus membesar, ketaatannya sampai sempurna sehingga waktu Yesus datang kita bisa menjadi terang dunia, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, tidak ada lagi gelap. Di kepala ada mahkota dari 12 bintang benda penerang, di kaki ada bulan juga benda penerang dan pakaiannya matahari juga benda penerang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak ada lagi gelap.

 

Inilah hasil penyembahan, Tuhan mengulurkan tangan mencurahkan berkat kepada kita, Tuhan mengulurkan tangan berperang ganti kita, Tuhan mengulurkan tangan mengubahkan kita dari manusia daging yang gelap menjadi manusia rohani yang terang. Mulai dari hati, hatinya terang, hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Dalam keluarga sudah jadi terang atau belum? Kalau belum ayo kesucian dan penyembahannya ditingkatkan biar menjadi terang. Sehingga orang tua senang, anakku ini rajin ibadah sungguh-sungguh menjadi terang, ada keubahan hidup yang bisa dilihat. Ayo kaum muda, kalau dulu gelap sekarang terang. Tuhan turun tangan selalu menolong kehidupan kita.

 

Tuhan Memberkati.