20240811

Ibadah Doa Pagi, Senin, 12 Agustus 2024 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 15:1-21 Sidang di Yerusalem

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.

15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.

15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."

15:6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.

15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.

15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,

15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.

15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?

15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.

15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:

15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:

15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,

15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,

15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.

15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,

15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

 

Dalam tabernakel pasal ini terkena pada pintu kemah. Pintu kemah ini yang memisahkan antara halaman dan ruangan suci. Halaman itu wilayah taurat dan ruangan suci itu wilayah kemurahan.

 

Dalam ayat yang kita baca ini, terjadi perdebatan soal pengajaran. Sementara terjadi kegerakan  Firman terjadi perdebatan soal pengajaran antara para hamba Tuhan. Juga hal ini terjadi sekarang bahkan lebih hebat lagi terjadi perdebatan antara hamba Tuhan. Kalau baca ayat 7 dalam terjemahan lama disebutkan bertengkar sangat.

Kisah Rasul 15:7 (TL)

15:7 Apabila mereka itu sedang bertengkar-tengkar sangat, bangkitlah Petrus serta berkata kepada mereka itu, "Hai Tuan-tuan dan Saudara-saudara, kamu ketahui bahwa sudah lama Allah memilih aku di antara kamu, supaya dengan lidahku orang kafir harus mendengar firman Injil, lalu percaya.

 

Seandainya kita ada pada saat itu melihat para hamba Tuhan bertengkar sangat, mungkin bisa tersandung. Ini seringkali kita jumpai, jangan kita sampai tersandung. Di sini yang diperdebatkan adalah soal sunat. Sunat itu bagian dari taurat.

 

Orang-orang Farisi yang percaya Yesus memaksakan supaya sidang jemaat dari bangsa kafir harus disunat dan melakukan hukum taurat (ayat 5). Sementara Petrus mengatakan di ayat 10, orang Israel saja tidak mampu melakukan hukum taurat, kenapa mau memaksakan kepada bangsa kafir. Jadi orang-orang Farisi yang percaya Yesus di sini menunjukkan hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dalam sistem taurat.

 

Kita ini sebenarnya sudah di dalam zaman kemurahan, tapi justru banyak dijumpai dalam pelayanan dalam penggembalaan, yang sudah dalam pengajaran justru menganut sistem taurat.

 

Tanda ibadah pelayanan dalam sistem taurat:

1.      Ibadah hanya suatu kebiasaan, suatu rutinitas, sehingga tidak merasa bersalah kalau tidak beribadah melayani Tuhan.

2.      Ibadah hanya suatu peraturan manusia, sehingga merasa terpaksa beribadah melayani Tuhan dan bersungut-sungut.

3.      Ada pecat memecat dalam gereja. Kalau dalam sistem taurat itu mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa. Dalam kehidupan kristen sekarang ini ibadah sistem taurat itu kalau salah langsung dihukum, ada pelayan Tuhan salah langsung pecat, langsung dihukum.

4.      Terlalu banyak pengaturan yang mengatasnamakan Firman/ mengatasnamakan Tuhan. Padahal sebenarnya buatan manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri, untuk kepentingan gembala, kepentingan kelompok, organisasi, dsb.

 

Jadi, jangan heran kalau di kalangan orang pengajaran saja ada hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang memaksakan sistem taurat. Di sini murid-murid menunjukkan orang yang sudah menerima Firman Pengajaran. Memaksakan sistem taurat itu suatu kesalahan karena kita sekarang sudah di zaman kemurahan.

 

Sikap kita bagaimana? Kita belajar dari Barnabas dan Paulus, (ayat 2) sikap mereka tegas untuk menentang dengan keras apa yang salah. Jangan takut kalau sudah di dalam Pengajaran yang benar begitu melihat apa yang salah yang tidak sesuai dengan Firman harus ditentang, bukan untuk kita ikut-ikuti saja untuk menyenangkan manusia atau pimpinan.

 

Perdebatan soal ajaran seharusnya diselesaikan dengan duduk bersama untuk membicarakannya dan kembali pada Alkitab, seperti yang dilakukan rasul-rasul, duduk bersama. Jangan pakai pendapat masing-masing tidak akan pernah ketemu. Kembali pada Alkitab, jangan ada kebenaran diri sendiri, akhirnya nanti saling mempermasalahkan, saling menuduh.

 

Dan yang berkepentingan membahas soal pengajaran itu bukan jemaat. Jemaat ikut serta mengantar Paulus dan Barnabas, kemudian Paulus dan Barnabas sampai ke Yerusalem ketemu juga dengan jemaat-jemaat yang ada di sana, tetapi yang masuk ke dalam ruang sidang hanyalah rasul-rasul dan penatua-penatua, jadi bukan ranahnya jemaat, jemaat hanya mendoakan. Yang berkepentingan membahasnya para hamba Tuhan dan penatua-penatua. Penatua di sini adalah orang yang sudah matang rohaninya. Karena dia bekerjasama dengan gembala. Dalam suratan Timotius penatua itu juga mengajar, kalau gembala tidak ada di tempat penatua itu juga bisa mengajar, jadi rohaninya harus matang.

 

Perdebatan ini akan selesai jika:

1)      Mendengar suara/ perkataan Petrus, hamba Tuhan yang dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan untuk memimpin persekutuan para hamba Tuhan (ayat 7-12). Di sini dibutuhkan kerendahan hati dari hamba-hamba Tuhan yang lain untuk menerimanya dan mengakui pemakaian Tuhan kepada hamba Tuhan tersebut. Bukan dijegal, bukan dijelek-jelekkan, justru ditopang.

 

2)      Mendengar perkataan Yakobus (ayat 13-21). Yakobus di sini bukan Yakobus muridnya Yesus yang sering diajak bersama Petrus dan Yohanes, tapi di sini adalah saudaranya Yesus. Karena di pasal 12 Yakobus murid Yesus sudah dipenggal dihukum mati.

 

Dalam perkataannya Yakobus menyinggung soal pondok Daud.

Kisah Rasul 15:16

15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,

 

Amos 9:11

9:11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,

 

Seringkali ayat 16 ini yang dikutip dari Amos 9:11 sudah disalah tafsirkan pondok Daud selalu diidentikkan dengan praise and worship/ pujian dan penyembahan. Jadi, itu yang digalakkan di dalam gereja, tidak salah kita memuji dan menyembah, tapi bukan itu yang utama. Pondok Daud itu bukan soal pujian dan penyembahan. Kalau kita baca soal pondok Daud itu tempat yang dibuat oleh Daud untuk meletakkan tabut perjanjian. Dan kemudian dalam suatu percakapan dengan nabi Natan Daud berkata “aku ini tinggal di istana dari kayu aras, sementara tabut perjanjian hanya ada di bawah tenda, aku merindu untuk membangun rumah Tuhan sebagai tempat dari tabut perjanjian.” Tetapi Tuhan berfirman bukan Daud yang akan membangun, karena tangannya penuh dengan darah, dia prajurit yang selalu berperang. Jadi, yang membangun bait Tuhan adalah Salomo, anaknya.

1 Tawarikh 17:1

17:1 Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda."

 

Jadi, penekanan pondok Daud di sini adalah Tabut Perjanjian. Tabut perjanjian adalah penyatuan tubuh Kristus yang sempurna (petinya), mempelai wanita, dengan Yesus (tutupnya) sebagai Kepala Mempelai Pria Sorga.

 

Perdebatan soal pengajaran akan selesai kalau kita masing-masing paham rencana Allah yaitu penyatuan tubuh Kristus dengan Yesus sebagai Kepala.

 

Buat apa buang-buang tenaga hanya untuk berdebat soal pengajaran, mempersalahkan satu dengan yang lain, merasa dia yang paling benar, hamba Tuhan lain salah. Sidang jemaat juga tidak usah ikut-ikutan berdebat soal itu, buang-buang tenaga, buang-buang energi. Lebih baik tenaga kita fokuskan untuk aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Yang selalu kita pikirkan kita ini mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus harus ada penyatuan, dari pada berdebat hanya terjadi perpecahan, kita fokus untuk ada penyatuan tubuh Kristus. Tidak ada kesempatan lagi bagi kita untuk berdebat soal pengajaran siapa yang benar dan siapa yang salah. Ikuti saja kegerakan Firman praktekkan Firman, biar Tuhan yang menunjukkan siapa yang benar. Kita periksa hati nurani kita masing-masing, praktekkan Firman yang sudah kita terima dari pendahulu, hidup dalam kesucian, jaga tahbisan layani Tuhan sungguh-sungguh.

 

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar