20240807

Kebaktian PA Imamat, Rabu 7 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 26:22

26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.

 

Ini kutuk keempat akibat tidak taat pada Firman Tuhan yaitu binatang liar atau binatang buas. Ada 2 hal yang diterkam binatang buas:

1.      Anak-anak. Berarti perkembangan rohani berhenti, tidak ada lagi perkembangan rohani.

2.      Ternak.

 

Ternak bagi bangsa Israel itu untuk keperluan ibadah. Jadi binatang buas menerkam ternak artinya kelihatan beribadah tetapi dikuasai trio setan. Setan di udara itulah naga, antikristus dan nabi palsu. Tanda-tandanya:

1.      Dikuasai oleh naga di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka sehingga tidak pernah berubah. Sekalipun beribadah tetapi tetap tidak berubah, tetap manusia daging dengan tabiat dan perbuatan dagingnya. Kenapa tidak berubah? Karena kekuatan ibadah yaitu Firman pengajaran yang benar ditolak.

 

Dulu dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menunju tanah Kanaan, Firman pengajaran itu dalam wujud manna, roti dari sorga. 40 tahun mereka makan itu, tidak ada dapur pembuatannya di bumi, betul-betul dari sorga. Jadi Firman pengajaran itu dari sorga, Tuhan bukakan rahasianya untuk kita makan, kita nikmati, kita beroleh hidup. Tidak bisa dibeli dengan harga berapapun, tidak bisa dicari di dunia ini, sumbernya dari sorga. Jadi biarlah kita memberikan penghargaan setinggi-tingginya akan Firman Tuhan, jangan kita mempermainkan Firman Tuhan. Sekarang manna itu wujudnya Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kita makan ini untuk hidup, rohani hidup, jasmani juga hidup.

 

Dulu bangsa Israel mengumpulkan manna dari hari pertama sampai kelima 1 gomer perorang. Yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan. Itu menunjukan Firman pengajaran untuk pemeliharaan hidup sehari-hari, pemeliharaan secara melimpah. Jadi pemeliharaan hidup kita bukan dari apa yang ada di dunia ini tetapi dari Firman Pengajaran yang kita terima dan kita makan.

 

Pada hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer perorang. 1 gomer untuk hidup sehari-hari dan 1 gomer untuk sabat, sabat itu perhentian. Jadi kita menerima Firman pengajaran, kita mengalami penyucian, hidup terpelihara, kita mengalami sabat, perhentian, ada ketenangan dan damai sejahtera.

 

Jadi jangan kita permainkan Firman Tuhan, saat-saat pemberitaan Firman pengajaran yang benar, kita hargai sungguh-sungguh, nikmati Firman. Ketika tidak ada lagi penghargaan akan Firman Tuhan, ular tedung yang datang. Begitu bangsa Israel muak terhadap manna, Tuhan kirim ular tedung.

Bilangan 21:4-6

21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.

21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 

21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

 

Hati-hati, begitu tidak ada lagi penghargaan terhadap Firman, bosan terhadap Firman pengajaran yang benar, maka ular tedung datang yaitu setan dengan racunnya. Itulah dosa-dosa yang masuk membuat rohani mati. Jadi hidup matinya rohani kita ditentukan dari sikap kita saat-saat mendengarkan Firman. Kalau kita sungguh-sungguh serius menghargai Firman maka rohani hidup. Tetapi kalau tidak, main-main, tidak ada penghargaan, maka ular tedung yang datang. Racun dosa masuk, sehingga rohani itu mati. Seperti itulah kalau dikuasai setan dengan roh jahat, roh najis, roh durhaka, tidak berubah hidupnya karena kekuatan ibadah sudah ditolak, kekuatan Firman pengajaran.

 

2.      Dikuasai antikristus dengan kekuatan uang. Contohnya Yudas Iskariot, dia melayani tetapi hatinya dikuasai oleh uang sampai dia menjual Yesus. Sekarang wujudnya mengorbankan perkara yang rohani, mengorbankan Firman pengajaran yang benar untuk mendapatkan perkara-perkara yang jasmani. Keberhasilan pelayanan semua diukur dengan uang. Memang akhir zaman ini gereja semakin kaya secara jasmani, itu penggenapan Firman dalam Wahyu pasal 3. Lihat gereja sekarang, gedung-gedungnya luar biasa, kaya-kaya. Tetapi kekayaan itu sudah dijadikan tolak ukur keberhasilan pelayanan. Sudah tidak ada lagi Firman yang menyucikan di dalamnya, keadaan gereja justru suam-suam rohani.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Gereja terancam dimuntahkan, terancam keluar dari Tubuh Kristus. Betapa keadaan rohani gereja sangat bobrok, karena uang menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan, semua diukur dengan uang. Kelihatan sekarang keadaan gereja akhir zaman, kaya-kaya, diberkati, tetapi sayangnya suam-suam rohani, tidak dingin, tidak panas. Artinya tidak mengalami suasana kematian bersama Yesus (tidak dingin) dan tidak mengalami suasana kebangkitan bersama Yesus (tidak panas).

 

3.      Dikuasai nabi palsu dengan ajaran palsu dan roh dustanya. Dia seperti domba tetapi suaranya seperti naga, itu ajaran palsu dan roh dusta!

II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Sekaranglah waktunya itu, orang tidak bisa lagi menerima ajaran yang sehat, lebih condong kepada dongeng-dongeng. Dongeng itu firman yang tidak ada dalam Alkitab, dongeng itu hasil pikiran manusia. Jadi dongeng itu firman yang ditafsirkan oleh pikiran manusia, bukan diilhamkan oleh Tuhan, dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Hati-hati, ajaran palsu = ragi, sedikit saja masuk bisa menghamirkan adonan. Artinya sedikit saja masuk bisa merusak persekutuan Tubuh Kristus.

I Korintus 5:6

5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

 

Makanya orang Israel diwanti-wanti oleh Tuhan, kalau kamu masuk Kanaan, jangan tanya-tanya ibadah mereka. Karena sedikit saja sudah bisa menjadi jerat, bisa merusak persekutuan Tubuh Kristus. Namun kenyataannya orang yang sudah dalam pengajaran tidak mengerti akan bahaya ragi ajaran palsu. Contohnya mereka berkata saya ambil baiknya saya buang yang buruk. Atau saya makan dagingnya, tulangnya saya buang. Saya punya filter, bisa tahu mana ajaran palsu. Itu tidak paham bahaya ragi.

 

Murid-murid sekian tahun bersama Yesus, menerima pengajaran dari Yesus. Ketika Yesus bicara soal ragi, mereka tidak paham. Sampai Yesus berkata tidak pahamkah kamu tentang hal ini! Sampai Tuhan ingatkan tentang pemecahan roti. Itu murid-murid, orang yang sudah dalam pengajaran, tetapi tidak mengerti, tidak paham bahaya ragi.

Markus 8:14-15

8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.

8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

 

Yang dimaksud ragi adalah ragi ajaran palsu, ajaran Farisi dan ajaran Herodes.

Markus 8:16-21

8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."

8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?

8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,

8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."

8:20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul."

8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

 

Ini untuk kita, orang yang sudah dalam pengajaran. Ternyata sekelas murid-murid banyak tidak mengerti bahaya ragi ajaran palsu.

 

Tanda dikuasai nabi palsu dengan ragi ajaran palsu, roh kepalsuan dan roh dustanya adalah degil = keras hati. Kita periksa diri kita, selama ini kita dalam pengajaran, sudah bertahun-tahun, apakah hati kita lembut atau keras.

 

Praktek keras hati:

a)      Tidak mengerti Firman, tidak ingat Firman. Bayangkan sudah dalam pengajaran tetapi tidak mengerti dan tidak ingat Firman = pikiran atau dahinya kosong dari Firman. Bagaimana bisa mau mengerti kalau datang beribadah dengar Firman tidak serius. Perhatikan kaum muda, jangan cuma main game! Bagaimana bisa mengerti Firman kalau sementara ibadah cuma main game. Itu kosong pikiran dari Firman! Saya harus keras demi keselamatan jiwa kalian. Jangan main-main dengan pengajaran, sebab nanti pikiran kosong, dahi kosong dari Firman!

 

Kalau tidak bisa mengerti Firman, maka tidak akan bisa percaya Firman, hatinya kosong dari Firman! Kalau sudah tidak percaya dan tidak yakin akan Firman, tidak mungkin melakukan Firman. Itu tangan kosong dari Firman. Makanya rasul Paulus katakan pikiranmu tumpul, perasaan tumpul, sebab pikiran, hati, tangan sudah kosong semua dari Firman! Jadi seluruh hidupnya kosong dari Firman Tuhan.

 

Bayangkan sudah bertahun-tahun bersama dengan Yesus dalam pelayanan tetapi kosong! Sementara orang di luar begitu mendengar langsung bergairah mau diisi oleh Firman, tetapi yang di dalam malah kosong!

 

Akibat kosong dari Firman:

1)      Markus 8:4-5

8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

 

Akibat pertama hidupnya hanya bergantung pada perkara-perkara jasmani atau situasi kondisi dunia, tidak bergantung pada Firman Tuhan. Bagaimana mau bergantung pada Firman, dalam hidupnya tidak ada Firman! Sehingga dalam hidupnya selalu muncul pertanyaan ‘bagaimana’ bagaimana bisa, bagaimana mungkin. Artinya mudah putus asa, mudah kecewa.

 

Hidup kita di akhir zaman ini semakin sulit, bagaikan berada di padang gurun, tidak bisa menabur, tidak bisa menuai. Hidup kita bergantung dari roti manna yang diturunkan oleh Tuhan, bergantung dari Firman Tuhan yang kita kumpulkan. Kalau tidak kumpulkan Firman, tidak akan ada. Begitu bangun, kesiangan, mau kumpulkan manna, matahari sudah panas terik, embun sudah menguap, sudah tidak ada manna lagi. Jadi kita bukan bergantung pada apa yang ada di dunia ini tetapi bergantung pada Firman yang kita kumpulkan, yang kita dengar dan kita praktekan.

 

Yesus bertanya ‘berapa roti ada padamu?’. Artinya dalam menghadapi kesulitan apapun di dunia ini, pertanyaan yang timbul ‘berapa roti ada padamu?’. Lalu murid-murid katakan 7. Dari 7 roti ini Tuhan bekerja memberi makan 4.000 orang. Artinya dalam menghadapi kesulitan hidup di dunia ini, Yesus bekerja dalam hidup kita lewat Firman yang sudah kita terima dan kita praktekan. Mujizat pasti terjadi, 7 roti bisa dimakan 4.000 orang. Kalau pakai logika manusia tidak mungkin, tidak akan bisa!

 

Kami hamba Tuhan fulltimer, tidak bekerja lagi di dunia. Sidang jemaat masih bekerja di dunia, dipelihara Tuhan juga dari Firman yang kita dengar dan praktekan. Maka mujizat terjadi, terutama mujizat rohani yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani hati percaya, sudah tidak ada lagi pertanyaan bagaimana. Ditanya berapa roti ada padamu, ada 7, serahkan semua kepada Yesus, di tangan Yesus terjadi mujizat. Hati percaya, apa yang ada pada kita, yang mungkin di mata manusia kecil, tidak cukup untuk memelihara hidup kita, tetapi karena kita percaya, kita serahkan kepada Tuhan, bisa memelihara kehidupan kita, bahkan sampai berkelimpahan. Ada sisa, ada kelebihan, itu pemeliharaan secara berkelimpahan.

 

Ini akibat pertama, hidup bergantung pada perkara yang jasmani. Mungkin sekarang bisa hidup karena banyak dia dapat, tetapi suatu saat makin habis. Apalagi kalau sudah dikuasai antikristus, habis hidupnya.

 

2)      Yeremia 17:1

17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka

 

Hati sudah kosong dari Firman, tangan sudah kosong dari Firman, maka dia ditulisi dengan yang lain. Hati ditulis dosa yang permanent. Makanya tadi saya agak keras pada kaum muda karena saya kasihan. Saya terbeban untuk melayani kaum muda. Makanya sepadat-padatnya pelayanan diupayakan ada ibadah kaum muda. Karena ini, kalau kosong dosa yang ditulis di situ secara permanent, tidak bisa bertobat lagi! Biar sudah dihukum oleh Tuhan tetap tidak bertobat, malah semakin menghujat, karena hatinya sudah ditulisi dengan dosa yang permanent.

 

Mezbah di sini menunjuk mezbah korban bakaran. Dulu mezbah korban bakaran adalah sarana bagi orang Israel untuk mempersembahkan korban penghapus dosa, korban penebus salah, korban keselamatan atau ucapan syukur. Tetapi kita lihat di sini, tanduk-tanduk mezbah sudah ditulisi dosa, berarti tidak ada lagi pengampunan, dosanya sudah permanent!

 

Ingat Adonia, ketika dia melangkahi bapaknya, mengangkat dirinya sebagai raja, padahal bukan dia yang harus menjadi raja. Kemudian raja Daud mengangkat Salomo menjadi raja, orang bersorak dan terdengarlah sorakan itu kepada Adonia. Dia lari ke mezbah korban bakaran dan memegang tanduk mezbah, tanda untuk mendapat pengampunan dan dia diampuni. Jadi mezbah korban bakaran tempat mendapatkan pengampunan, tetapi sudah ditulis dengan dosa, berarti tidak ada pengampunan lagi!

I Raja-raja 1:50-52

1:50 Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk mezbah.

1:51 Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."

1:52 Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambut pun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."

 

Mengaku dosa itu sifat kesatria. Berani berbuat, berani mengaku dan Tuhan jamin sehelai rambut tidak akan jatuh. Sehelai rambut tidak jatuh berarti utuh, sempurna dalam Tubuh Kristus.

 

Jangan sampai hidup kita kosong dari Firman. Firman ini yang mendorong kita mengaku dosa. Tetapi kalau sudah kosong dari Firman bagaimana bisa mengaku dosa! Dosa diulang-ulang sampai menikmati berbuat dosa, sudah enjoy berbuat dosa. Dosa sudah ditulis di tanduk dosa, ditulis di loh hati dengan pena besi dengan mata dari intan.

Zakharia 7:11-13

7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

7:12  Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

 

Jangan terjadi, jangan tunggu murka Tuhan yang hebat datang. Hidup kita harus diisi dengan Firman, jangan sampai kosong. Begitu kosong maka dosa tertulis di hatinya, namanya terhapus dari kitab kehidupan sehingga hukuman yang datang. Jangan terjadi dalam hidup kita.

 

3)      Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Semua kosong dari Firman sehingga yang ada hanya daging saja. 666, tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging, dicap oleh antikristus. Berarti menjadi milik antikristus. Memang waktu zaman antikristus dia tidak dianiaya, tetapi hukuman yang kekal sudah sedia bagi dia. Waktu zaman antikristus dia rasa enak, seumpama keluarganya punya toko besar, punya rumah besar, begitu keluarganya masuk dalam penyingkiran, dia bisa nikmati tokonya dan rumahnya dengan cap antikristus, tetapi sudah siap penghukuman kekal! Jangan ini terjadi dalam kehidupan kita.

 

666 kalau dijadikan satuan 18. Bukti kehidupan itu kosong dari Firman, dalam dirinya sudah ada cap antikristus, buktinya dia tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 dosa.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

 

Sukar di sini adalah sukar berubah.

II Timotius 3:2-5

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Kekuatan ibadah mereka tolak, itulah Firman, mereka kosong dari Firman Tuhan.

 

Penyebab kosong dari Firman ditinjau dari 2 sisi:

Ø  Kesalahan gembala yaitu tidak memberitakan Firman pengajaran yang benar. Kenapa? Sebab dia sendiri mempertahankan dosa. Pengajaran itu menyucikan, bagaimana bisa dia sampaikan berita pengajaran yang benar kalau dia sendiri tidak disucikan! Dia mau ayunkan pedang Firman untuk menyucikan jemaat tetapi dirinya sendiri tetap mempertahankan dosa. Atau memberitakan Firman pengajaran yang benar tetapi tidak ada praktek keubahan hidup yang bisa dilihat dan diteladani oleh jemaat. Jadi pedangnya hanya memotong 1 arah, potong orang lain tetapi dia sendiri tidak kena. Padahal Firman pengajaran itu lebih tajam dari pedang bermata dua. Tajam pertama kena dulu kepada kami yang memberitakan Firman, baru ayunkan pada jemaat. Dia tidak kena pedang Firman lalu mau ayunkan pada jemaat. Dia sendiri tidak praktek, tidak ada keubahan hidup, makanya tidak punya kuasa, tidak ada wibawah untuk menyucikan. Cuma sekedar disampaikan menjadi pengetahuan, tidak ada pekerjaan penyucian di dalam sidang jemaat.

 

Kalau terus seperti ini, Tuhan cabut kepercayaanNya, maka keringlah, tidak ada lagi pembukaan Firman. Khotbah hanya pengetahuan saja. Nomor satu untuk saya sebagai gembala, sebelum sampaikan harus praktekan. Yesus sudah teladankan, Dia mengajarkan apa yang sudah Dia kerjakan.

Kisah Para Rasul 1:1

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

 

Murid-murid Yesuspun seperti itu.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Ini kesalahan hamba Tuhan, menyampaikan Firman yang belum dikerjakan. Biarpun disampaikan dengan sederhana, yang penting sudah dikerjakan, maka punya kuasa untuk menyucikan.  

 

Ø  Kesalahan dari jemaat sudah ada Firman pengajaran yang benar diberitakan, sudah ada keteladanan dari gembala, tetapi ditolak, tidak dihargai, karena mempertahankan dosa, ada ikatan.

 

Jadi dari kedua belah pihak, hamba Tuhan dan sidang jemaat sama-sama mau membuka diri bagi Firman pengajaran yang benar untuk disucikan dan dibaharui sampai sama mulia dengan Kristus.

 

b)      Tidak bisa melihat Firman dan mendengar Firman =  tidak tergembala

Markus 8:18

8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,

 

Lukas 2:20

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Firman yang didengar dan dilihat itu Firman penggembalaan. Jadi tidak mendengar dan melihat Firman artinya tidak tergembala, sehingga rohaninya buta dan tuli! Celakanya justru gembala ada yang buta dan tuli! Bukan tuli pongo dalam arti sesungguhnya. Tetapi ada gembala yang buta dan tuli, ini gembala yang tidak tergembala. Saya lebih dulu dikoreksi, jangan sampai saya menjadi gembala yang buta dan tuli.

 

Yesaya 42:19; 56:10-11

42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?

56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;

56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Celakanya justru gembala yang tuli, gembala yang buta. Jangan heran kalau jemaat juga menjadi tuli, menjadi buta. Maka hancurlah pelayanan itu!

 

Praktek gembala yang buta, gembala yang tuli:

1)      Seperti anjing yang tidak tahu menggongong. Artinya tidak berani menyampaikan Firman yang menyatakan dosa, Firman yang menyucikan, karena faktor-faktor tertentu. Saya dikoreksi Tuhan, kalau itu dari Tuhan, sampaikan dengan nada kasih, nada kemurahan, untuk mengangkat dan memulihkan jemaat. Bukan untuk menghukum, bukan untuk menghancurkan, apalagi mengutuk!

 

Saya dulu diajar oleh bapak gembala, kalau ada masalah dalam penggembalaan, kemudian sampaikan Firman, lihat situasi. Kalau sementara panas simpan dulu dikulkas, tunggu situasi mereda baru sampaikan maka pasti tertolong. Tetapi kalau langsung hantam, dia bereaksi daging, dia tidak tertolong. Saya belajar praktekan seperti itu. Tuhan percayakan melayani di Tonusu langsung menghadapi orang-orang tua, saya masih muda menghadapi orang tua, tidak mungkin saya tegur seperti menghadapi anak-anak muda. Satu ketika selesai ibadah saya diserang ‘brur melemahkan saya!’ saya tinggal tunduk. Tetapi bukan berkata dalam hati, tunggu nanti datang ibadah saya bom. Tidak begitu, taruh dulu di kulkas. Tunggu berselang waktu baru sampaikan. Begitu saya sampaikan Firman tertolong orang itu, kena Firman, Firman masuk dan bisa dia terima. Sebelum sakit beliau bersaksi saya yakin sudah terus masuk sorga. Dan akhirnya beliau sakit, dituntun terus sampai masuk sorga.

 

Coba waktu itu langsung saya tanggapi ‘opa saya ini gembala, macam-macam opa ee!’, opa itu tidak akan datang gereja dan tidak tertolong. Tetapi bukan berarti diam tidak menggonggong. Saat itu diam dulu, tetapi tunggu nanti kita gigi! Tunggu waktu baru menggonggong, ditunjukan salahnya baru dia sadar. Dia bisa serahkan hidupnya. Seperti dokter menghadapi pasian sakit kanker, lalu dokter langsung marah-marah ‘makan apa, bagaimana pola hidupnya, lihat ini sudah stadium 4, kenapa baru datang periksa sekarang!’ Pasiennya belum diobati, so mati duluan. Tetapi kalau disampaikan dengan lemah lembut ‘penyakitnya sudah seperti ini, tetapi saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengobati’. Dia akan serahkan seluruh hidupnya ditangani dokter itu, tidak akan ke mana-mana.

 

Saya belajar menggonggong tetapi dengan kasih Tuhan. Nyatakan kesalahan untuk diperbaiki, bukan untuk dipermalukan, diumbar lalu diusir!

II Timotius 3:16; 4:2

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Sabar, kalau ditunjuk dosanya sekarang ini lalu dia tidak bisa terima, lain kali tunjuk lagi, nyatakan terus salahnya, tegor, nasihati. Ditunjuk salahnya untuk diperbaiki supaya tertolong.

 

2)      Melayani hanya untuk mengejar keuntungan jasmani.

 

3)      Suka tidur saja = malas, tidak setia memberi makan sidang jemaat dengan Firman penggembalaan. Tidak setia berdoa syafaat untuk sidang jemaat. Kalau menyampaikan Firman mungkin bisa diwakili orang lain, tetapi menaikan doa penyahutan tidak bisa diwakili oleh orang lain. Itu tugas gembala, menaikan doa penyahutan. Sebelum tidurpun dinaikan doa penyahutan. Dalam doa malam sebelum tidur saya berdoa Tuhan ampuni saya, ampuni isteri dan anak-anak, ampuni sidang jemaat. Jangan nanti tidur sudah tidak bangun, tidak dinaikan doa penyahutan, tidak didamaikan dengan Tuhan.

 

Sementara jemaat ini adalah orang-orangnya Tuhan yang sudah Tuhan beli dengan harga yang mahal, seharga korbanNya. Hamba yang setia tahu memberikan makanan bagi orang-orangnya Tuhan pada waktunya.

Matius 24:45-47

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

 

Kalau kami hamba Tuhan setia memberi makan orang-orangnya Tuhan maka kami diangkat menjadi pengawas miliknya Tuhan. Miliknya Tuhan yang besar adalah Mempelai Wanita Tuhan. Berarti kami dipercaya untuk menghentar sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan bagi Yesus Mempelai Pria Sorga. Itu hamba Tuhan yang setiawan, yang tahu memberi makan pada waktunya. Dia dipercaya Tuhan mengawasi miliknya Tuhan yaitu Mempelai Wanita Tuhan. Maka persepuluhan pasti juga dipercayakan oleh Tuhan. Tidak usah cari, tidak usah tagih, pasti Tuhan percayakan. Ini bukan iuran listrik yang harus ditagih. Kalau setia memberi makan, akhirnya nanti yang tidak tahu kembalikan milik Tuhan dia tahu kembalikan, itu orangnya Tuhan.

 

Kalau 3 praktek ini dilakukan oleh gembala, gembala seperti ini sedang memasukan binatang buas ke dalam penggembalaan.

Yesaya 56:9

56:9 Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!

 

 

Praktek jemaat yang tidak tergembala:

1)      Yohanes 4:35

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

 

Tidak bisa memandang ladang Tuhan, tidak bisa memperhatikan pekerjaan Tuhan. Mulai dari tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Mungkin bisa dia bekerja tetapi asal, tidak ada perhatian. Kita sama-sama dikoreksi, jangan sampai kita menjadi kehidupan yang keras hati, nanti bisa kena ragi ajaran palsu dan binasa. Ajaran palsu itu membinasakan.

 

2)      Yohanes 10:3-5

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Ini yang positif, domba yang tergembala itu mendengar suara gembala. Suara asing tidak mau mereka dengar, lari dari suara asing. Sekarang dibalik, praktek tidak tergembala tidak mau mendengar suara gembala, malah lebih mendengar suara orang-orang asing. Suara gembala itu suara Firman penggembalaan. Termasuk juga komando dari gembala, suara dari gembala sidang tidak didengar. Tetapi suara orang-orang asing didengar. Apa itu? Ajaran palsu, ajaran asing, ajaran yang tidak senada dengan ajaran yang kita terima selama ini. Firman dalam gereja dirasa asing, yang diluar malah dinikmati.

 

Bukan saya mengajar supaya kita fanatik bodoh-bodoh. Kalau kita tidak tahu tahbisannya, tidak tahu bagaimana nikahnya, lebih baik jangan didengar. Yang sudah pasti-pasti saja yang kita dengar. Yang jelas pengajarannya benar, tahbisannya benar, nikahnya benar, itu yang didengar, jangan yang tidak kita tahu. Lalu malah diupload di media sosial, sementara Firman penggembalaan tidak pernah diupload, tidak pernah dibagikan, suara yang  lain yang dibagikan, bagaimana ini! Hati-hati, jangan sampai kita salah, tidak tahu bagaimana tahbisannya, bagaimana nikahnya langsung ambil saja, ditelan mentah-mentah, bahaya! Akhirnya rohani kita yang dirugikan. Mendengar Firman penggembalaan di gereja sudah merasa asing karena sudah terbiasa dengar yang lain.

 

Suara asing termasuk gosip-gosip, fitnah. Suara orang lain didengar, suara gembala tidak didengar. Gembala yang setiap pagi, siang, malam menaikan doa penyahutan malah dicurigai. Apalagi orang yang jelas-jelas tidak bertobat malah didengar bahasanya ‘gembalamu begini begitu’ malah ditanggapi. Akhirnya di gereja sudah curiga pada gembala. Dengar Firman sudah tidak masuk lagi. Padahal itu tidak betul! Suara gembala sudah tidak dianggap, suara orang di luar yang dianggap.

 

Sebagai manusia daging pasti sakit hati! Tetapi sebagai gembala tidak boleh sakit hati. Saya sudah tidak mau doakan orang ini, coret dari list doa. Kasihan, yang hancur jemaat. Saya juga hancur kalau seperti itu! Tetapi tetap didoakan, kasihan dia, telinganya lebih mendengar suara asing, dia lebih percaya omongan orang dari pada gembalanya sendiri. Semoga di sini tidak ada yang seperti itu dan kalau ada diselesaikan semuanya!

 

Kalau sudah terganggu hati lebih baik ditanya, nanti saya sampaikan. Tetapi kalau dari saya mau klarifikasi sana sini, tidak! Lebih baik dengar saja siapa yang melayani selama ini, yang mendoakan, yang menaikan doa penyahutan setiap hari, yang bergumul mencari pembukaan rahasia Firman, itulah yang didengar dan dipercaya dari pada orang yang tidak jelas.

 

Sidang jemaat yang tidak tergembala beredar-edar, maka dia ketemu singa.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Akibatnya digigit dan ditelan oleh singa. Singa mengigit 2  hal, kalau ini sudah dia gigit, maka kehidupan itu pasti ditelan oleh singa:

Amos 3:12

3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

 

Ø  Menggigit betis, artinya sudah tidak ada lagi pendirian yang kuat terhadap Firman pengajaran yang benar dan juga terhadap Korban Kristus sehingga mudah disesatkan dan mudah jatuh bangun dalam dosa. Dalam penggembalaan sudah loyo, tidak ada pendirian lagi! Apalagi kalau gembala seperti itu, sudah tidak bisa berdiri teguh di atas Korban Kristus, hari ini ajar a, besok b, lusa c, sudah campur semua, sudah tidak ada pendirian yang teguh. Nasihat guru saya sebelum saya pulang ke sini ‘kamu jangan plin plan!’. Bukan berarti saya sudah bisa semuanya, masih dalam proses pergumulan supaya tetap kuat sampai Yesus datang.

 

Ø  Mengigit telinga, artinya sudah tidak bisa mendengar Firman penggembalaan, suara gembala, Firman pengajaran yang sehat. Dia hanya mendengar suara-suara asing, lebih condong ke sana.

 

Kalau betis sudah digigit, telinga sudah digigit, sebentar lagi dia ditelan oleh singa. Artinya betul-betul sudah dikuasai oleh iblis, sepenuhnya dikuasai oleh iblis, sehingga tidak bisa kembali pada pengajaran yang sehat. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Yesus tidak ingin kita dikuasai oleh iblis, sebab itu Dia tampil sebagai Gembala Agung untuuk melepaskan kita dari mulut singa. Ingat Daud, waktu mau menghadapi Goliat dia bersaksi kepada Saul ‘aku ini seorang gembala, kalau ada singa atau beruang menerkam, saya kejar tangkap janggutnya dan lepaskan domba dari mulutnya’. Yesus Gembala Agung, dia berjuang untuk melepaskan kita dari mulut singa. Sampai Dia mati di kayu salib, dia berjuang melepaskan kita dari penguasaan iblis. Sikap kita bagaimana? Tergembala dengan benar dan baik, mendengar dan melihat Firman.

Wahyu 1:10,12-13

1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

 

Dengar dan lihat Firman, artinya praktekan Firman sehingga ada wujud nyata yang bisa dilihat semua orang. Ada keubahan hidup yang bisa dilihat oleh orang lain. Isteri lihat suami sudah berubah, suami lihat isteri sudah berubah, orang tua melihat anaknya berubah. Gembala lihat jemaat berubah. Ada wujud nyata Firman terlihat karena kita praktekan Firman, menjadi pengalaman hidup kita. Itu tergembala dengan benar dan baik.

 

Hasilnya kalau kita tergembala dengan baik kita akan melihat Firman dalam 2 wujud:

1)      Begitu Yohanes berpaling dia melihat 7 kaki dian emas. Ini menunjukan gereja yang sempurna, gereja sebagai terang dunia. Jadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik dia mengalami penyucian dan pembaharuan secara terus menerus sampai sempurna menjadi terang dunia. Dalam Wahyu 12:1 dipertontonkan di angkasa dengan berpakaian matahari, bermahkota 12 bintang, berdiri di atas bulan. Itu gereja Tuhan sebagai terang dunia. Semoga kelak kita yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu kerinduan hati saya, kerinduan kita bersama, seluruh sidang jemaat berhasil bertemu Yesus di awan-awan.

 

Kaki Dian itu terdiri 1 batang dengan 6 cabang. Batang itu menunjuk Yesus sebagai pokok persekutuan dan 6 cabang itu kita manusia daging yang melekat pada Yesus sebagai pokok. Pasti kita menjadi terang dunia.

 

Semakin kita tergembala dengan benar dan baik, semakin terlihat keubahan hidup itu, semakin terang! Kalau yang rohani terang, yang jasmani juga pasti terang, tidak ada kegelapan, Tuhan atasi semuanya, ada jalan keluar yang terang benderang.

 

2)      Kita bisa melihat Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung, beraktivitas di tengah-tengah kita di dalam kemuliaanNya.

 

Aktivitas Yesus di tengah-tengah kehidupan yang tergembala:

Yehezkiel 34:13-16

34:13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

34:14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel.

34:15 Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

34:16 Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.

 

Ø  Tuhan memberikan rumput yang terbaik, dibawa ke alur-alur sungai, semua yang terbaik diberikan. Jadi aktivitas pertama Tuhan memelihara kita dengan segala sesuatu yang terbaik. Tidak mungkin Tuhan terlantarkan kita! Kami hamba Tuhan yang tidak ada gaji, tidak ada pencaharian lain, tidak ada pekerjaan sampingan, 100% melayani Tuhan, Tuhan pelihara, Tuhan berikan yang terbaik.

 

Gembala dipelihara, jemaat Tuhan pelihara, tidak pernah diterlantarkan. Tetapi jangan kita berpikir mau dapat uang bermiliar-miliar. Belum tentu yang dapat uang bermiliar-miliar itu mendapat yang terbaik. Yang ada malah ketakutan dirampok, tidur tidak tenang. Kita dapat sekian, tetapi karena kita tergembala dengan baik maka itu yang terbaik dari Tuhan, kita tenang. Semua yang Tuhan berikan pada kita itu yang terbaik, jangan kita ukur dengan ukuran yang jasmani. Yakub kehidupan yang tinggal di kemah, mendapat berkat yang terbaik. Yusuf kehidupan yang biasa tergembala mendapat berkat yang terbaik, bahkan yang teristimewa.

 

Ø  Membiarkan domba-domba berbaring di rumput hijau. Artinya memberikan damai sejahtera dan ketenangan kepada kita. Jadi Tuhan memelihara tidak setengah-setengah, Tuhan pelihara yang jasmani, juga memelihara yang rohani, ada damai sejahtera dan ketenangan kepada kita.

 

Ø  Yesus menyembuhkan kita dari penyakit jasmani dan juga penyakit rohani. Tuhan sanggup menyembuhkan! Tetapi jangan kita hakimi orang yang mati karena sakit ‘oh orang itu dikutuk Tuhan’ padahal Yesus saja mati terkutuk. Tuhan mampu menyembuhkan secara jasmani, ekonomi yang sakit, nikah yang sakit disembuhkan. Yesus ada di tengah-tengah kita saat ini, sedang beraktivitas. Kalau kita menikmati Firman penggembalaan, Tuhan beraktivitas di tengah-tengah kita. Kita boleh rasakan pemeliharaanNya, damai sejahtera, kesembuhan terjadi. Penyakit rohani, penyakit jasmani dan penyakit nikah disembuhkan.

 

Ø  Wahyu 7:17; 22:1

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Yesus Gembala Agung menuntun kita sampai ke mata air kehidupan, itulah takhta Sorga, takhta Mempelai, takhta Yerusalem Baru. Dan sambil menuntun Yesus menghapus segala air mata kita, menyelesaikan segala masalah kita, menyelesaikan segala pergumulan kita tepat pada waktunya. Semakin dekat takhta Yerusalem Baru air mata semakin dihapus. Sampai masuk ke Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata, bahagia bersama Yesus untuk selama-lamanya.

 

Untuk beraktivitas di tengah-temgah kita, Yesus Gembala Agung rela mati di kayu salib memberikan nyawaNya bagi kita, sehingga Dia mampu memberikan yang terbaik bagi kita, mampu memberikan ketenangan dan damai sejahtera, di kayu salib Yesus tanggung segala penyakit kita, Yesus sanggup menyembuhkan dan dia menuntun kita sampai ke Yerusalem Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar