20240818

Kebaktian Umum, Minggu 18 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita hanyalah domba-domba sembelihan yang tidak berdaya, yang kita butuhkan adalah Yesus sebagai gembala. Sebab itu pengikutan kita harus selalu dekat dengan Tuhan, pengikutan kepada Yesus Anak Domba Allah untuk bisa mencapai kota Yerusalem yang baru.

 

Wahyu 14:1-2

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

 

Anak Domba dengan pengikutNya yang ditebusnya. Ini menunjukan pengikutan gereja kepada Yesus ditandai dengan percikan darah. Pasal 14 ini dalam terang Tabernakel terkena 7 percikan darah di depan tabut Perjanjian. Jadi pengikutan kita kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah, ditandai dengan salib.

 

Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus:

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a). Artinya pengikutan yang cepat, kuat dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b). Bicara deruh guruh sebentar lagi hujan. Ada hujan Firman pengajaran yang menumbuhkan rohani kita.

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c). Ini yang sedang kita pelajari.

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3)

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a)

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b)

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5)

 

Kecapi adalah alat musik yang dipetik. Terdiri dari senar dengan nada yang berbeda-beda tetapi kalau dimainkan dengan baik menghasilkan satu kesatuan bunyi yang merdu. Itulah pengikutan kita kepada Tuhan, harusnya seperti bunyi kecapi. Artinya pengikutan kita kepada Yesus dalam persekutuan yang indah. Tetapi sekarang yang nampak di permukaan, bukan suatu persekutuan yang indah, tetapi suatu perselisihan dan perpecahan. Masing-masing merasa dia yang benar dan menuduh yang lain salah. Kalau cuma 1 senar tidak akan bisa menimbulkan bunyi yang indah. Tetapi kalau berdiri dari beberapa senar dipetik menghasilkan bunyi yang indah.

 

Memang dalam gereja Tuhan terdapat banyak perbedaan. Perbedaan suku, perbedaan kebudayaan, perbedaan status sosial dan lain sebagainya. Tetapi harus menjadi satu kesatuan dalam persekutuan yang indah. Jangan sampai perbedaan ini justru membuat kita terpecah-pecah sehingga timbulah pengelompokan-pengelompokan, penggolongan-penggolongan. Inilah yang saya gumuli sekarang ini supaya ada persekutuan yang indah. Bukan untuk saling serang, saya paling benar, si anu yang salah, si ini yang salah,. jangan!! Biarlah kita menjadi suatu kesatuan dalam persekutuan yang indah.

 

Mulai dari nikah kita, ada kesatuan yang indah di dalam nikah. Ada yang 1 suku menikah, tetapi biar satu suku pasti ada perbedaan-perberdaan yang lain. Saya dengan isteri saya beda suku, beda kebudayaan, tetapi harus terjadi suatu kesatuan yang indah. Sementara rencana Tuhan mau menyatukan Israel di Timur tengah dengan bangsa kafir.

 

Efesus 2:14-16

2:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

2:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

2:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

 

Yesus mati merobohkan tembok pemisah. Tembok pemisah itu wujudnya perseteruan. Yesus sudah mati untuk merobohkan perseteruan agar kita menjadi satu Tubuh Kristus supaya bisa menyatu dengan Yesus sebagai Kepala. Puncak penyatuan Tubuh Kristus adalah orang Israel asli di Timur tengah dengan kita bangsa kafir bisa menjadi satu. Itu yang dicatat dalam kitab Wahyu pasal 7. Ayat pertama dan seterusnya, Israel yang menjadi mempelai wanita Tuhan. Kemudian ayat selanjutnya bangsa kafir menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.

Wahyu 7:4

7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

 

Untuk bangsa Israel sudah ditentukan jumlahnya 144.000 ini inti dari mempelai wanita Tuhan. Dari bangsa kafir tidak terhitung jumlahnya.

Wahyu 7:9

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

 

Berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, mereka bersama-sama Anak Domba Allah. Jadi sama, bangsa Israel berdiri bersama-sama Anak Domba Allah, kita bangsa kafir juga ada di situ, sudah menjadi satu kesatuan.

 

Ayo tembok pemisah yang ada sekarang yaitu perseteruan harus dirobohkan. Kalau sekarang kita masih mempertahankan tembok perseteruan, bagaimana Israel dan kafir bisa menyatu? Bahkan dalam nikah rumah tangga masih ada perseteruan. Kerinduan hati saya supaya terjadi suatu persekutuan yang indah, senar dengan senar disatukan menghasilkan bunyi yang indah. Kalau masih ada yang tidak stem, biar Tuhan yang kerjakan supaya stem. Bukan dengan kekuatan kita. Kita tidak bisa, kita tidak punya kekuatan untuk menyetemkan, nanti Tuhan yang stem.

 

Persekutuan Tubuh Kristus bukan dikerjakan oleh manusia, tetapi Firman yang kerjakan. Jadi kita tidak bisa paksa-paksa orang harus bersekutu. Persekutuan itu terjadi secara wajar, tidak boleh ada paksa memaksa, biar Firman yang kerjakan.

Yohanes 17:11,21-23

17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka 1menjadi satu sama seperti Kita.

17:21 supaya mereka semua 2menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka 3menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna 4menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

 

4 kali Yesus berdoa supaya murid-muridNya bisa menjadi satu. Mengapa 4 kali?

1.      Kerinduan Yesus agar semua gereja di 4 penjuru bumi, semua hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan di keempat penjuru bumi biesa menjadi satu Tubuh Kristus. Kalau Yesus merindu kita menjadi satu, kenapa kita yang sudah menjadi satu malah mau pecah-pecah. Kalau seperti itu berarti melayani tidak sesuai dengan selera Tuhan. Tuhan mau kita menjadi satu, koq kita yang mau memecah-mecahkan. Apapun pelayanan kita sekalipun hebat, kalau kita memecah belah Tubuh Kristus, itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak sesuai dengan selerah Tuhan. Tuhan berdoa supaya kita menjadi satu lalu kita mau mencerai beraikan, jangan!

2.      Bandingkan waktu Yesus berdoa membangkitkan Lazarus, hanya satu kali! Mati menjadi bangkit itu sesuatu yang mustahil, tetapi bisa dikerjakan oleh Yesus. 1 kali saja Yesus berdoa, Lazarus langsung bangkit. Untuk penyatuan Tubuh Kristus, Yesus harus berdoa 4 kali. Jadi ini menunjukan penyatuan Tubuh Krristus lebih sulit bahkan lebih mustahil dari pada orang mati dibangkitkan. Jadi tidak bisa digampangkan persekutuan itu. Makanya Yesus berdoa 4 kali. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, bagi kita yang percaya tidak ada perkara yang mustahil. Kalau percaya kita bisa menjadi satu, kita yakin Tuhan mampu menyatukan, pasti terjadi penyatuan. Memang sulit, lebih sulit dari membangkitkan orang mati. Makanya saya katakan, kalau sudah terjadi persekutuan jangan dipecah lagi. Semoga kita bisa mengerti. Biarlah kita hargai sungguh-sungguh pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan kita aktif masuk di sana.

 

Tentu untuk bisa menyatu ada syaratnya, tidak bisa serta merta menyatu. Untuk bisa menyatu menjadi satu adonan tepung itu harus dihaluskan. Memang sakit bagi daging kalau dihaluskan. Kalau cuma gandum dengan gandum yang dibentuk menjadi roti bundar, ketika diangkat malah terbongkar karena masih gandum dengan gandum. Tetapi kalau sudah jadi tepung yang lembut dan halus, diremas, dibentuk menjadi roti bundar maka bisa menyatu. Begitu juga kita harus dihaluskan, kedagingan kita harus dihaluskan. Cara tumbuknya lewat apa? Lewat palu Firman pengajaran dan juga lewat pergesekan dengan sesama yang Tuhan izinkan terjadi. Terjadi pergesekan hamba Tuhan dengan hamba Tuhan, hamba Tuhan yang satu jadi tukang tumbuk supaya kita semakin halus.

 

Syarat untuk masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

1.      Efesus 4:3-6

4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

 

Jadi yang harus kita lakukan, berusaha untuk memelihara 7 kesatuan Roh. Harus ada usaha bahkan ekstra usaha. Dimulai dari satu tubuh. Satu tubuh berarti 1 kepala. Siapa kepala kita? Yesus. Apa wujud Yesus dalam gereja? Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Pada mulanya, berarti yang utama, yang pertama adalah Firman. Jadi wujud Yesus adalah Firman yang dilihat kemuliaannya. Apa itu?

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Firman yang dilihat kemuliaannya = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai yang memberitakan tentang Yesus yang akan datang kembali dalam kemuliaan sebagai Raja segala rasa, sebagai Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan gerejaNya.

 

Jadi untuk bisa satu tubuh Kristus, harus berusaha memelihara 7 kesatuan roh yang dimulai dengan satu tubuh, berarti berusaha untuk 1 Firman pengajaran yang benar. Makanya kita siapkan siaran langsung untuk menjangkau orang-orang di luar sana untuk mendengar Firman pengajaran supaya satu Firman pengajaran. Kita mau ke Manado ikut KKR, tetapi ada permintaan ibadah juga di Bitung, kita datang kunjungi untuk memberitakan Firman pengajaran supaya bisa menjadi satu Tubuh Kristus.

 

Kalau sudah satu pengajaran pasti satu roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah, semua satu, semua sama. Cara ibadah sama, cara menyembahnya sama. Jadi Firman pengajaran ini merupakan kontrol dalam penyatuan Tubuh Kristus. Kalau pengajarannya sama maka cara ibadahnya pasti sama, penyembahannya pasti sama, baptisannya sama, semua sama. Firman pengajaran = Yesus sebagai Kepala, Yesus itu sempurna. Jadi jangan ragukan, dengan Firman pengajaran yang sedang kita terima kita sedang diarahkan pada gereja yang sempurna, gereja yang Am, gereja yang satu Firman pengajaran.

 

Kenapa sudah satu Firman pengajaran tetapi belum bisa menyatu? Sudah satu Firman pengajaran belum cukup bahwa kita sudah satu Tubuh Kristus. Lalu bagaimana? Sikap terhadap Firman pengajaran ini yang menentukan kita bisa satu atau tidak. Di dunia saja ada ormas, sudah ada AD/ART nya mengatur. Tetapi kalau ada 1 elite di dalamnya tidak mau tunduk pada aturan itu, tidak akan bisa satu. Negara sudah ada dasarnya, tetapi ada yang tidak tunduk mau buat dasar yang lain, tidak akan bisa satu. Begitu juga Firman pengajaran, sudah satu Firman pengajaran yang benar tetapi sikap terhadap Firman pengajaran tidak sama, ini yang membuat tidak bisa satu.

 

Sikap yang benar:

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Firman menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran. Berarti sikap yang benar itu mau disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran. A dan B satu pengajaran, A mau disucikan tetapi B tidak. Biar mau diupayakan dengan cara dunia tidak akan bisa satu, tidak akan bisa ketemu. Kalau satu disucikan, yang lain disucikan pasti bisa ketemu. Kayu penaga mau di buat menjadi peti Perjanjian. Yang bagian depan sudah disalut dengan emas, bagian kanan kiri tidak mau disalut, tidak akan bisa ada kemuliaan. Kayu yang sudah dibentuk harus sama-sama disalut dalam dan luar, tidak ada lagi kedagingannya kelihatan. Bagian dalam dulu disalut, artinya mau disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran.

 

Tanpa Firman pengajaran sekalipun dipaksakan bersekutu tetapi tidak akan bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Kelihatan bersekutu tetapi sesungguhnya itu suatu persekongkolan kalau tanpa Firman pengajaran yang benar.

Markus 3:6

3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

 

Yesus = pengajaran. Orang Farisi dan Herodian bersekongkol untuk membunuh Yesus. Jadi persekutuan tanpa pengajaran itu suatu persekongkolan, bukan persekutuan. Hanya membunuh Yesus artinya menghalang-halangi persekutuan Tubuh Kristus, bahkan menjadi pemecah belah persekutuan Tubuh Kristus.

 

Sekarang lebih fokus kita di dalam. Sudah satu pengajaranpun kalau tidak mau disucikan tidak akan bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Saya dan isteri satu pengajaran, kalau salah satunya tidak mau disucikan tidak akan bisa satu, tidak akan bisa ketemu. Apalagi lebih membesar, penggembalaan, kalau tidak mau disucikan, tidak akan bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Firman pengajaran itu penting untuk persekutuan Tubuh Kristus, tetapi mau disucikan itu jauh lebih penting untuk persekutuan Tubuh Kristus. Disucikan mulai dari hati dan pikiran karena hati pikiran itu gudangnya dosa. Seringkali hati, pikiran dan perasaan kita buruk kepada orang lain padahal kita tidak tahu keadaan orang itu yang sebenarnya, tidak akan bisa menyatu! Hati dan pikiran harus lebih dahulu disucikan maka perbuatan disucikan, perkataan pasti disucikan.

 

Ketika ada orang mengalami musibah, mengalami kesusahan, kalau hati dan pikiran kita disucikan maka kita bisa melihat itu sesama Tubuh Kristus. Karena kita merasa satu tubuh maka ada keprihatinan. Minimal berdoa supaya dia tertolong.

 

Saya sebagai hamba Tuhan, Tuhan taruh di hatiku jangan seperti itu. Justru berdoa seperti raja Daud. Melihat musuhnya kesulitan, punya kesusahan, dia puasa untuk musuhnya. Ngana rasa toh, ngana lawan lagi kita, ngana belum tahu kita berdoa 1 kali ngana habis! Jangan begitu! Tuhan tolong kita semoga kita bisa mengerti.

 

Kerinduan hati Yesus supaya murid-muridNya menyatu. Kerinduan kita juga supaya kita menjadi satu persekutuan yang indah. Ada yang dihantam kesusahan, mengalami suatu musibah, kita berdoa untuk dia.

Mazmur 109:24; 35:13-14

109:24 Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis lemaknya.

35:13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,

35:14 seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.

 

Bukan kita yang memusuhi dia, tetapi orang yang memusuhi kita, kita doa puasa. Kalau saya sebagai hamba Tuhan berdoa ‘Tuhan tolong jangan sampai pelayanannya hancur’. Itu yang Tuhan rindukan, ada bunyi yang indah. Kita tidak salah lagi dalam perkataan, tidak salah dalam perbuatan, sampai suatu saat perkataan kita hanya untuk menyembah Tuhan, menyeru haleluya.

 

2.      Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Harus memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus bagi pembangunan Tubuh Kristus. Ada jabatan pelayanan, jangan menganggur. Kalau sudah disucikan oleh Firman pengajaran yang benar maka Tuhan pasti perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus. Yang belum punya jabatan berdoa supaya Tuhan kasih jabatan pelayanan. Bukan gembala yang kasih jabatan, Tuhan yang berikan dorongan di hati untuk melayani.

 

Jadi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah tempat kita dalam Tubuh Kristus, dalam kerajaan Sorga. Yang masuk dalam kerajaan Sorga semua imam dan raja, semua melayani di sini. Mulai di dunia ini kita melayani, kalau sekarang kita tidak mau melayani, tidak mau memangku jabatan pelayanan, maka kita tidak mempunyai tempat dalam Tubuh Kristus. Bukan berarti semuanya jadi anggota Zangkoor atau semua pemain musik, banyak pelayanan yang bisa dijabarkan. Termasuk sebagai pendoa, kami gembala, pelayanan utamanya pelayanan Firman dan doa. Dia harus bergumul untuk keselamatan dirinya, untuk keselamatan keluarganya dan bergumul untuk keselamatan sidang jemaat.

 

Kadangkala kami hamba Tuhan seperti jualan produk, mau berupaya siapa paling laris, paling laku, paling banyak peminatnya. Khotbah hanya seperti jualan produk, ini merk paling bagus, ini silahkan beli. Banyak orang tertarik datang. Begitu sudah datang tidak ada dia doakan, tidak ada dia gumuli, cuma banyak-banyakan jumlah tetapi tidak digumuli dan didoakan keselamatan jiwanya bagaimana. Yang penting kalau banyak yang datang korbannya masuk, perpuluhannya masuk, dompetku tebal, rekeningku tebal. Tuhan tolong jangan saya sebagai hamba Tuhan hanya jualan produk di sini supaya laku, orang datang, tetapi tidak ada doa untuk sidang jemaat. Itu suatu pergumulan, mau bergumul untuk keselamatan pribadi dan keluarga, itu sudah suatu beban, ditambah lagi bergumul untuk sidang jemaat. Makanya ada tim doa, membantu menopang dalam doa. Terima kasih yang sudah mengambil pelayanan tim doa, bantu dan topang di dalam doa supaya gembala kuat. Dulu waktu dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan, Musa disuruh Tuhan untuk mengangkat tua-tua yang menopang pelayanannya.

 

Pelayanan harus dikerjakan dengan setia dan tekun sampai garis akhir.

Filipi 2:12-13

2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

 

Kalau orang jualan produk, pasti menjatuhkan produk yang lain ‘ini paling bagus, yang sana tidak bagus’ itu kalau di dunia. Kalau di gereja saya khotbah saya jatuhkan pendeta lain, itu jualan produk namanya supaya lebih banyak yang datang. Lalu banyak yang datang dia berkata ‘puji Tuhan aku kaya, aku telah memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa’ lalu Tuhan bilang ‘engkau malang, melarat, miskin, buta, telanjang!’. Saya tidak mau seperti itu. Harus melayani jiwa untuk dibawa kepada Tuhan, digumuli dengan setia dan tekun. Sidang jemaat juga ayo kerjakan pelayanan dengan setia dan tekun, itu sama dengan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.

 

Makanya penting Firman pengajaran. Supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, sesuai kehendak Tuhan maka kepalanya harus benar, pengajarannya harus benar. Memiliki pengajaran itu berarti punya kepala, kalau tidak mau melayani berarti tanpa tubuh. Itu sama dengan kepala melayang-layang tanpa tubuh. Kalau bapak ibu keluar malam lalu melihat ada kepala melayang-layang pasti ngeri. Begitu juga dalam gereja, sudah ada pengajaran tetapi tidak mau melayani, itu kepala melayang-layang tanpa tubuh. Sebaliknya sudah melayani, tetapi tanpa pengajaran. Itu sudah punya tubuh tetapi tanpa kepala. Begitu juga dalam gereja Tuhan akhir zaman, orang punya Firman pengajaran tetapi tidak mau melayani, orang melayani tetapi tanpa Firman pengajaran. Makanya 2 2 ini harus ada dalam kehidupan kita.

 

Pendeta khotbah, ada pengajaran tetapi dia tidak praktek, itu pendeta khotbah tanpa kepala, mengerikan! Sehingga akhirnya karena dia selalu mengerikan bagi orang, maka dia akan mendapat pengalaman yang paling mengerikan dari Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Yang masuk sorga itu yang melakukan kehendak Bapa. Apa itu kehendak Bapa? Kesucian! Kesucian itu dari Firman pengajaran. Jadi mereka ini melayani tanpa Firman pengajaran, tidak ada kepala, ngeri. Ini kengerian yang dia hadapi, dia pikir sudah melayani dengan hebat, mengusir setan, melakukan mujizat tetapi tidak melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu penyucian, penyucian itu dari pengajaran, dia tidak mau menerima pengajaran. Akhirnya Tuhan bilang Aku tidak pernah mengenal kamu. Itu suatu kengerian! Bahkan ditambah lagi enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!

 

Saya sebagai hamba Tuhan melayani bertahun-tahun, saya meneruskan pelayanan bapak gembala almarhum, harus sesuai kehendak Tuhan. Ada kesucian atau tidak? Jangan hanya jualan produk. Ke Bitung mau buat apa? Kalau cuma pergi jualan produk janganlah, tidak usah!

 

Dalam Alkitab ada contoh orang melayani tetapi akhirnya mengalami pengalaman yang mengerikan. Dia pikir pelayanannya sudah benar, baru saja ditahbiskan menjadi imam tetapi langsung melayani tidak sesuai kehendak Tuhan. Dia melayani dengan kekuatan sendiri, akhirnya mengalami kengerian yang hebat dari Tuhan, mati dibakar oleh Tuhan. Itulah Nadab dan Abihu!

Imamat 10:1-5

10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.

10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.

10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.

10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."

10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.

 

Melayani tidak sesuai Firman itu membawa api asing. Persoalannya mereka membawa api asing. Seharusnya api yang dibawa ke ruangan suci untuk menyalakan pelita pada kaki dian emas, untuk membakar dupa pada mezbah dupa emas dan membakar kemenyan di atas roti adalah api dari mezbah korban bakaran. Api itu langsung dari Tuhan. Makanya Tuhan katakan jaga api itu jangan sampai padam.

Imamat 9:24; 6:12-13

9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

6:12 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.

6:13 Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam."

 

Api itu jangan padam. Pertanyaannya kita melayani selama ini masihkah ada api Tuhan atau tidak? Mezbah korban bakaran itu tempat membakar hewan kurban. Semua hewan kurban sudah digenapi oleh Korban Kristus Yesus di kayu salib. Yesus mati, Dia berkorban bagi kita adalah wujud kasih Tuhan kepada kita manusia berdosa. Jadi api di atas mezbah korban bakaran adalah api kasih Tuhan. Kita raba diri kita masing-masing, saya melayani dengan api kasih kasih Tuhan atau api asing! Saya melayani membersihkan gereja dengan api kasih Tuhan, dengan mengasihi Tuhan atau api asing?

 

Api lain itu apa? Api daging, api ambisi, api hawa nafsu, api emosi, bahkan api dunia dibawa masuk dalam gereja supaya semangat seperti orang dunia, jangan! Akibatnya ngeri, mati dengan memakai pakaian pelayanan. Kalau kita melayani dengan api asing, mati dengan memakai pakaian pelayanan. Artinya masih kelihatan melayani tetapi rohaninya sudah mati! Jangan ada api asing, emosi, ambisi, hawa nafsu daging, api dunia. Apalagi api dosa. Melayani dalam keadaan berdosa, tidak diselesaikan dosanya.

 

Hukuman mati dijatuhkan untuk pelanggaran terberat. Nadab dan Abihu dihukum mati oleh Tuhan, berarti mereka melayani tetapi melakukan pelanggaran terberat. Ini pelajaran bagi kita, kalau kita melayani tanpa api kasih tetapi dengan api asing, itu pelanggaran terberat di hadapan Tuhan! Hanya akan dihukum.

 

Saya melayani 3 sidang, berapa jiwa yang Tuhan percayakan, jangan dengan api asing, harus api Tuhan dari kesucian yang terdalam. Tua-tua yang membantu dalam pelayanan jangan ada api asing tetapi api kasih Tuhan.

 

Jadi kalau disimpulkan syarat untuk kita bisa menyatu dalam Tubuh Kristus yang sempurna:

1.      Terima Firman pengajaran yang benar dan terima penyucian maka kita disucikan.

2.      Layani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan dengan api kasih Tuhan sampai garis akhir.

 

Apakah engkau melayani karena kasih Tuhan? Kalau mau jujur masih belum Tuhan. Sekarang masih ada Firman Tuhan diperdengarkan, kita belum dihukum oleh Tuhan, masih ada kesempatan, perbaiki pelayanan kita. Kaum muda apakah engkau melayani dengan api kasih Tuhan atau dengan api asing! Banyak yang pintar menyanyi, banyak yang pintar main musik, banyak yang pintar khotbah tetapi dengan api kasih Tuhan atau api asing? Biarlah kita mau melayani dengan api kasih Tuhan sampai garis akhir. Kalau dengan api kasih Tuhan maka ketika kita melihat orang lain dalam kesusahan bukan kita katakan kapok kamu! Tetapi kita berdoa supaya Tuhan ampuni, Tuhan pulihkan pelayanannya. Kami mau melayani dalam satu persekutuan yang indah.  

 

Bilangan 4:17-18

4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:

4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.

 

Musa Harun dan anak-anaknya termasuk kaum Kehat, mereka yang melayani dalam ruangan suci dan ruangan maha suci. Jadi kalau kita melayani dengan api kasih Tuhan, dengan sungguh-sungguh, Tuhan bilang jangan musnah. Tuhan perhatikan kita jangan sampai musnah, artinya Tuhan bertanggung jawab memelihara hidup kita dan melindungi kita. Bahkan sampai di zaman antikristus Tuhan memelihara dan melindungi kita. Jangan takut, kalau pelayanan kita sungguh-sungguh dengan api kasih Tuhan, tidak akan musnah! Saya yakin kalau saya melayani Tuhan dengan api kasih Tuhan, pelayanan saya tidak akan musnah. Saya rindu bersama dengan jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Ayo jangan bawa api asing, bawalah api kasih Tuhan dalam pelayanan hidup kita.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar