20240814

Kebaktian PA Imamat, Rabu 14 Agustus 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.


Dalam kitab Imamat pasal 26 ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1. Imamat 26:16,25 Penyakit

2. Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4. Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan

 

Kita bahas poin kelima

Imamat 26:30-32

26:30 Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkai-bangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu.

26:31 Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu yang menyenangkan.

26:32 Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya.

 

Sampai Tuhan katakan Aku tidak mau menghirup lagi bau persembahanmu, semua sudah dihancurkan, tempat-tempat kudus dirusakan. Ini berarti habislah hidup rohaninya, tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan, sudah berakhir! Kalau kita tidak taat, selalu melawan Firman Tuhan, suatu saat Tuhan muak dengan kehidupan itu! Berarti kehidupan seperti itu sudah tidak bisa bertobat. Korban bakarannya sudah tidak mau diterima oleh Tuhan, tidak mau dicium, tidak mau dihirup oleh Tuhan. Ibadah itu adalah sarana untuk bertobat. Dulu bangsa Israel membawa korban persembahan di atas mezbah sebagai sarana pendamaian, pengampunan dosa dan penebus salah, ini sudah ditolak Tuhan, berarti tidak ada kesempatan bertobat dan tidak bisa dibaharui. Orang seperti ini disebut orang yang murtad atau durhaka.

Ibrani 6:4-6

6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

 

Jadi betul-betul sudah menjadi orang yang murtad, tidak bisa bertobat dan tidak bisa dibaharui lagi. Mungkin kita belum murtad tetapi sudah ada gejala ke sana, dengan Firman Tuhan yang kita dengar untuk kita bisa kembali kepada Tuhan, jangan sampai murtad.

 

Praktek sehari-hari orang yang murtad atau durhaka.

1.      II Timotius 4:3-4

4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

 

Praktek pertama meninggalkan ajaran sehat dan berpaling pada ajaran-ajaran yang lain yang menyenangkan telinga, menyenangkan daging. Sekarang ini kita lihat banyak orang Kristen tidak tahan mendengar ajaran yang sehat, karena ajaran sehat itu menyatakan dosa, menegur, menasihati.

II Timotius 4:2

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Tidak semua orang bisa menerima, hanya yang mendapat kasih karunia. Yudas sudah bertahun-tahun bersama dengan Yesus tetapi tidak bisa menerima teguran, banyak orang Kristen tidak tahan mendengar ajaran sehat. Dalam Yohanes pasal 6 dikatakan  banyak murid-murid meninggalkan Yesus, tidak mau lagi mengikut Yesus. Murid adalah orang yang menerima pengajaran. Kenapa mereka meninggalkan Yesus? Karena menganggap perkataan Yesus yang adalah ajaran yang sehat terlalu keras.

Yohanes 6:66,60-61

6:66  Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

 

Sebenarnya yang menjadi penyebab mereka menolak Firman bukan karena Firman pengajaran yang keras tetapi karena hatinya yang keras, tidak mau ditunjuk salahnya, tidak mau ditegur, tidak mau dinasihati. Hatinya keras mempertahankan dosa.  Sampai Tuhan katakan bangsa Israel keras hati, tegar tengkuk, berkepala batu. Setiap Firman disampaikan selalu dibantah. Mereka melintangkan bahu melawan Tuhan, tidak mau mendengar Firman dan mengeraskan hatinya seperti batu amril.

Zakharia 7:11-14

7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu- lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Dalam kitab Maleakhi 10 kali mereka membantah Firman. Kita lihat bantahan mereka yang kesepuluh.

Maleakhi 3:13-14

3:13 Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"

3:14 Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

 

Yohanes 6:61

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

 

Kalau kita melihat sekarang ini sengsara dialami gereja, tekanan-tekanan, itu suatu kegoncangan. Namun kegoncangan iman yang paling hebat di akhir zaman adalah orang Kristen tidak bisa menerima Firman pengajaran yang sehat dan berpaling pada ajaran yang lain.

 

Bentuk ajaran yang lain:

a)      Dongeng, artinya Firman yang tidak tertulis di dalam Alkitab. Kemudian diterangkan dengan pengetahuan dunia, dengan ilustrasi-ilustrasi, apalagi kalau ditambah dengan lawakan, banyak orang senang. Sekalipun enak di dengar oleh telinga, tetapi tidak ada kuasa penyucian, malah membuat rohani tertidur. Siapa yang suka dengar dongeng? Anak kecil. Kalau rohani tertidur, waktu Yesus datang dia ketinggalan, tidak bisa masuk pesta kawin Anak Domba Allah.

 

b)      Yesaya 30:9-10

30:9 Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran TUHAN;

30:10 yang mengatakan kepada para tukang tilik: "Jangan menilik," dan kepada para pelihat: "Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal yang manis, lihatlah bagi kami hal-hal yang semu,

 

Ajaran lain adalah perkataan manis dan semu, artinya Firman yang hanya menyenangkan daging, hanya angan-angan yang tidak akan terealisasi. Kalau Firman pengajaran adalah penyataan Allah, kehendak Allah, rencana Allah, isi hati Tuhan kepada kita bahwa kita akan dijadikan Mempelai Wanita Tuhan dan itu akan menjadi kenyataan. Tetapi ajaran lain itu hanya perkataan manis yang semu, tidak menunjuk dosa. Malah menyetujui yang tidak benar, yang salah! Tujuan diberitakan untuk kepentingan jasmani, kepentingan perut.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18  Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Orang tulus hati datang beribadah, tulus hati untuk berkorban, tetapi dari balik mimbar hanya disampaikan perkataan manis yang muluk-muluk. Akhirnya waktu dia menghadapi tantangan malah berkata katanya kalau ikut Yesus diberkati, katanya kalau ikut Yesus semua dipulihkan semua baik, ini malah susah hidup saya!” akhirnya balik kanan, kembali ke keyakinannya yang lama. Atau yang sudah Kristen malah beralih pada keyakinan yang lain.

 

c)      Ajaran lain mempelajari seluk beluk iblis.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Wahyu 2:24

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Seluk beluk iblis dipelajari, buat apa! Kita belajar tentang Yesus saja untuk masuk dalam kerajaan sorga. Setiap ajaran itu ada rohnya, jadi kalau belajar tentang iblis yah rohnya iblis yang masuk. Tetapi kalau belajar pengajaran yang sehat, roh Tuhan yang masuk. Belajar saja tentang Yesus, maka Tuhan berikan kekuatan kepada kita menghadapi serangan dari setan. Ketika Yesus menghadapi pencobaan dari setan, Yesus berkata ‘ada tertulis’ Yesus sampaikan apa yang ada dalam kitab suci. Yesus tidak berkata ‘saya tahu cara kerjamu, saya tahu tentang kau!’. Jangan berpikir kalau mau memenangkan dukun harus belajar tentang perdukunan, memenangkan orang yang sinkritisme belajar tentang itu juga, tidak usah! Sampai hipnotis masuk dalam gereja, belajar tentang hipnotis.

 

2.      Praktek kedua orang murtad adalah kecewa atau putus asa sampai tidak percaya lagi kepada Yesus karena beratnya pencobaan, karena tekanan hidup yang dialami. Itulah karena dalam gereja hanya diisi dengan berkat-berkat, sehingga ketika ada tantangan dan pencobaan malah kecewa, tidak bisa tahan dan meninggalkan Yesus. Tetapi di sisi lain, waktu diberkati, waktu semuanya lancar, bangga, sombong, itu juga praktek orang murtad. Kalau sudah putus asa dan kecewa kepada Yesus, kemudian bangga dan sombong karena perkara-perkara yang jasmani, itu sudah dekat dengan murtad!

 

3.      Praktek ketiga orang murtad adalah biasa sampai sengaja tidak beribadah melayani Tuhan.

Ibrani 10:26-27

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Setiap ada yang pamitan mau berpergian atau mau kerja di suatu tempat, pesan saya selalu yang utama adalah ibadah. Jangan sampai tidak beribadah apalagi sengaja, biasa tidak beribadah melayani Tuhan. Orang yang seperti itu akan menghadapi api penghukuman dari Tuhan!

 

4.      I Timotius 5:8

5:8 Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.

 

Tidak mempedulikan seisi rumahnya. Apalagi kaum muda, orang tua sudah tua, sudah lansia lalu tidak dipedulikan, itu orang yang murtad! Baik rumah secara jasmani yaitu rumah tangga, terutama rumah secara rohani itulah penggembalaan. Itu orang murtad, orang durhaka!

 

5.      Akhirnya sudah hidup dalam dosa, sampai puncaknya dosa, sudah enjoy dengan dosa, menikmati berbuat dosa! Kalau sudah menikmati berbuat dosa mana mau peduli lagi dengan Tuhan! Dia sudah tidak pusing dengan Tuhan.

Yesaya 30:11

30:11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."

 

Dia anggap kalau ikut Tuhan cuma bikin susah. ‘Apa itu Firman Tuhan, cuma bikin susah, lebih enak minum minuman keras’ dia sudah nikmati berbuat dosa. Itulah orang murtad, orang durhaka, sampai sudah tidak peduli lagi dengan Tuhan. pokoknya dagingnya senang, dia bisa berbuat dosa apapun!

 

Ke mana arah orang murtad?

II Tesalonika 2:3-4,7-8

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Arahnya masuk zaman aniaya antikristus. Ada 2 kemungkinan:

1.      Dia menjadi antikristus.

2.      Dia yang dianiaya oleh antikristus.

 

Sekarang ini antikristus belum menyatakan diri karena masih ada yang menahan. Sekarang ini antikristus sudah ada, bukan nanti! Tetapi masih ada yang menahan. Siapa yang menahan? Gereja Tuhan yang belum sempurna. Kalau gereja Tuhan sudah disempurnakan, gereja Tuhan disingkirkan, maka antikristus tampil. Di situlah orang-orang murtad masuk, dia menjadi antikristus atau dia yang dianiaya oleh antikristus. Begitu antikristus tampil, diberi kesempatan berkuasa 3,5 tahun, setelah itu Tuhan menghukum dan membinasakan antikristus dengan nafas mulutNya, dengan pedang penghukuman yang keluar dari mulutnya Tuhan. Jadi pedang Firman sudah berubah menjadi pedang penghukuman bagi orang yang murtad.

Wahyu 2:16

2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

 

Seharusnya ini pedang penyucian, tetapi karena ditolak, dilawan, tidak dipedulikan, akhirnya berubah menjadi pedang penghukuman.

 

Pertanyaannya siapa yang bisa menjadi orang murtad? Kita raba diri kita masing-masing dan bercermin pada Firman Tuhan. Kalau kita merasa wah saya itu, harus segera bertobat, segera berubah selama masih ada kesempatan Yesus belum datang! Jangan bilang saya kuat, saya tidak akan murtad.

Ibrani 6:7-8

6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;

6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

 

Yang bisa murtad adalah tanah yang sudah menghisap air hujan tetapi hanya menghasilkan rumput duri dan semak duri! Tanah menunjuk kita manusia daging, air hujan menunjuk air hujan Firman pengajaran. Jadi yang bisa murtad adalah kita manusia daging yang sudah menerima Firman pengajaran tetapi hanya menghasilkan semak duri dan rumput duri.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Pengajaran Musa ini adalah pengajaran Tuhan, di pasal-pasal sebelumnya Tuhan taruh pengajaranNya di mulut Musa.

 

Sudah menghisap air hujan, berarti ini bukan orang yang baru dalam pengajaran melainkan orang yang sudah lama. Hujan itu bukan cuma 1 tetes, pasti banyak dan berulang-ulang. Ini orang yang sudah mendengar Firman pengajaran berulang-ulang, orang yang sudah digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar. Juga ini awasan bagi saya, hamba Tuhan yang memberitakan Firman pengajaran, menerima pengajaran dari pendahulu sekarang diteruskan kepada jemaat, bisa menjadi murtad kalau hanya menghasilkan semak duri dan rumput duri. Tuhan waktu menciptakan langit dan bumi, tidak disebutkan Tuhan menciptakan semak duri dan rumput duri, hanya dikatakan tumbuh-tumbuhan hijau, buah-buahan dan rumput-rumputan. Kapan duri ditulis dalam Alkitab? Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa karena tidak taat pada Tuhan sehingga Tuhan mengutuk.

 

Jadi siapa yang bisa menjadi orang yang murtad? Orang yang sudah berada dalam penggembalaan dalam binaan Firman pengajaran tetapi tidak taat pada Firman Tuhan. Keras hati, seperti Adam dan Hawa tidak taat pada Firman Tuhan.

Kejadian 3:17-18

3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: 

3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

 

Ayat 17 ini salah satu bentuk tidak taat, yaitu mendengarkan perkataan isteri. Ini nikah yang terbalik! Isteri mau mengajar dan memerintah suami. Adam nurut saja. Seharusnya begitu disodorkan oleh Hawa dia tanya buah dari mana itu, oh buah yang dilarang oleh Tuhan. Harusnya langsung dia tolak ‘jangan, tidak boleh!’. Ini malah dia ambil dan makan. ini nikah yang terbalik. Orang dalam pengajaran masih ada yang nikahnya terbalik! Isteri yang jadi jendril, suami dikomando, balik kanan, belok kiri, hadap kanan, hadap kiri, suaminya nurut saja. Ini sama seperti jemaat Tiatira ada Izebel di situ.

 

Kalau tidak taat akibatnya makan kutuk, makan semak duri, hidupnya dalam kutukan, berarti tidak bisa masuk Yerusalem Baru karena suasana Yerusalem Baru tidak ada lagi laknat, tidak ada lagi kutuk.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Jadi orang yang murtad tidak bisa mencapai ke sana, tidak akan mungkin!

 

Lalu bagaimana sikap yang benar? Kita sudah bertahun-tahun mendengar pengajaran, sikap kita bagaimana terhadap air Firman pengajaran yang benar.

Zakharia 10:1

10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

 

Sikap yang benar meminta hujan yang deras dari Tuhan. Artinya ada kerinduan untuk disucikan oleh air hujan Firman pengajaran yang benar! Saya rindu disucikan, dibaharui oleh air hujan Firman pengajaran yang benar, maka rohaninya tidak akan pernah kering, dibasahi terus oleh air hujan Firman pengajaran yang benar.

 

Banyak permohonan kita, tetapi yang utama kita minta curahkan air hujan Firman pengajaran, biar kita disucikan dibaharui. Kalau sidang jemaat merindu menerima pencurahan hujan Firman pengajaran, sebagai gembala saya harus tampil sebagai awan yang ada muatan air, jangan awan yang kering. Menjadi hamba Tuhan yang dipercaya pembukaan rahasia Firman, Firman pengajaran yang benar. Lain kali jemaat rindu Firman pengajaran tetapi gembalanya tidak serius, awan kering! Jangan heran kalau diambil dan dipindah ke gembala yang lain yang ada muatan Firman. Kalau saya gembala melihat jemaat pindah, saya koreksi diri, saya awan kering atau awan yang bermuatan air.

II Petrus 2:17

2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

 

II Petrus 2:17 (Terjemahana Lama)

2:17 Orang-orang ini seperti mata air yang tiada berair dan kabut yang ditiup angin ribut, baginyalah gelap gulita sudah tersedia.

 

Yudas 1:12

1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

Saya sebagai hamba Tuhan tidak bisa menutup diri ‘jangan lihat saya, lihat saja Firman’ tidak! Bapak ibu boleh menilai. Tanda bahwa hamba Tuhan itu adalah awan yang tidak berair, yang tidak ada muatan air hujan Firman pengajaran.

1.      Mementingkan dirinya sendiri, egois. Semua hanya untuk diri, tidak ada untuk kepentingan Tubuh Kristus. Tuhan yang tahu bagaimana isi hati saya bersama dengan isteri saya.

 

2.      I Petrus 2:19

2:19  Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Yang kedua hamba orang = hamba daging. Dia diperbudak oleh dagingnya sendiri tetapi mengajar kelepasan. Artinya dia mengajar tetapi tidak mempraktekan apa yang dia ajarkan. Menaruh beban yang berat di bahu jemaat tetapi dengan 1 jaripun dia tidak mau sentuh. Jemaat harus begini, harus begitu, dia sendiri tidak lakukan. Inilah awan yang tidak berair! Tetapi kalau khotbah bisa, ayat menerangkan ayat ia juga bisa. Gampang sekarang kalau mau khotbah ayat menerangkan ayat, tinggal ambil diyutub, di Internet ada tersedia semua. Tetapi pesan Tuhan tidak sampai kepada jemaat, tidak menjawab kebutuhan sidang jemaat karena dia sendiri tidak praktek. Begitu dia mau ikut sampaikan yang tajam dan keras, jemaat bereaksi daging, mengamuk. Karena dia tidak prektek, cuma ayunkan pedang pada jemaat namun dia sendiri tidak kena. Kalau sudah dipraktekan kena pada diri lalu diayunkan pada jemaat maka ada cap darah Yesus, ada wibawa Kristus di situ, terjadi penyucian di dalam sidang jemaat.

 

Doakan supaya saya sebagai gembala jangan menjadi awan yang kering, awan yang tidak ada air, tetapi awan yang ada muatan air. Jemaat selalu merindu minta hujan pengajaran lalu saya sebagai gembala kering, kasihan jemaat.

 

Kenyataan yang ada:

Zakharia 10:2

10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

 

Kenyataannya orang Kristen justru senang dengan ramalan-ramalan, mimpi-mimpi yang tidak bernilai rohani dan hiburan sia-sia di dalam ibadah. Akibatnya jemaat menjadi liar, menderita sengsara sebab dosa dan tidak tergembala. Tanggung jawab siapa? Gembala! Tidak bergumul untuk menjadi awan yang bermuatan air. Jemaat tetap sengsara karena berbuat dosa. Berbuat dosa itu sengsara, tetapi iblis licik, dia katakan itu pesta, pesta narkoba, pesta miras, pesta seks dan lain-lain, padahal sebenarnya sengsara, dia sedang memikul beban yang berat! Dia sedang menuju aniaya antikristus dan sengsara selamanya di neraka.

 

Zakharia 10:2-3

10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala. 

10:3 "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.

 

Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan, jadi jangan kita mempermainkan penggembalaan! Jemaat sudah merindu dan berdoa ‘Tuhan bukakan rahasia Firman bagi gembala’ gembalanya malah santai, tidak ada pergumulan, akhirnya gembala dimurkai. Kenapa Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan? Karena Yesus telah beli dengan harga yang mahal, satu jiwa saja mahal harganya seharga Korban Kristus Yesus di kayu salib. Karena itu saya harus memperhatikan sungguh-sungguh, jaga dan rawat baik-baik, kasih makan, bergumul supaya ada air hujan Firman pengajaran di curahkan kepada jemaat.

Kisah Para Rasul 20:28

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Saya pernah mengikuti pemberitaan Firman yang disampaikan Pdt. Pong Dongalemba ‘saya bergetar berdiri di depan sidang jemaat, karena yang saya hadapi adalah jiwa-jiwa yang telah dibeli dengan darah yang mahal, darah Yesus’. Harus dihargai sungguh-sungguh, dilayani baik-baik. Satu saja Tuhan percayakan jiwa itu seharga Korban Kristus. Kalau Tuhan percayakan 2, 3, 10, 100, 1000, semua nilainya sama seharga Korban Kristus, jangan diterlantarkan. Biarlah kita ada kerinduan mendalam untuk tergembala, untuk menikmati pencurahan air hujan Firman pengajaran yang benar. Guru saya katakan lapar sudah pernah saya alami, haus sudah pernah alami, dicaci maki orang pernah dialami, tetapi jangan sampai kering! Saya juga alami kalau dalam persiapan belum ada pembukaan rahasia Firman rasanya susah sekali. Biar di depan sudah disediakan makanan yang enak, kalau belum ada pembukaan Firman rasanya susah sekali. Tetapi begitu Tuhan buka 1 kalimat, terbuka semua, bersukacita, senang. Biar dalam keadaan sakit kalau dapat pembukaan rahasia Firman, rasanya segar.  

 

Biarlah kita bersama-sama ada kerinduan untuk menerima pencurahan air hujan Firman pengajaran yang benar. Buktinya kita punya kerinduan mendalam:

1.      Zakharia 10:6

10:6  Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka.

 

Menjadi kuat seperti kaum Yehuda. Arti nama Yehuda adalah yang dipuji. Tuhan yang kita puja dan agungkan juga mau menghormati kita. Tetapi ada syaratnya untuk dipuji oleh Tuhan yaitu tahan uji.

II Korintus 10:18

10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

 

Tuhan mau memuji kita kalau tahan uji. Jadi bukti kita ada kerinduan mendalam menikmati air hujan Firman pengajaran adalah kuat dan tahan uji! Kadangkala ujiannya baru flu sedikit sudah tidak beribadah. Apalagi kalau dengar guntur, sudah mulai terpancar kilat, mulai menetes satu-satu ‘aduh kalau pergi gereja bisa tambah parah ini!’. Ujian yang ringan di mata manusia maupun ujian yang berat harus tahan.

 

Stefanus menghadapi ujian yang berat. Dia menghadapi amarah orang-orang mahkamah agama. Tetapi dia berkata ‘aku melihat Anak Manusia berdiri’ itu bukti Yesus memuji dia karena dia tahan uji. Mendengar itu serempak orang berteriak menyerbu dia dan melempari dia dengan batu. Tetapi sampai garis akhir dia tidak salah dalam perkataan, malah mendoakan orang yang melemparinya. Mungkin kita tidak dilempari dengan batu sungguhan tetapi dengan kata-kata yang menyakiti telinga, menyakiti hati, doakan! Jangan malah kita balas.

Kisah Para Rasul 7:54-60

7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."

7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.

7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

 

Ketika kita bisa mendoakan orang yang menyakiti kita di situlah daging kita dimatikan, tidak bersuara lagi. Dari pada kita balas, tidak akan pernah habis. Roh balas membalas itu tidak akan pernah selesai. Lihat saja di dunia ini, yang sana serang, mati. Tunggu pembalasan, balik menyerang lebih banyak yang mati. Dibalas lagi, tambah banyak yang mati. Bilang gencatan senjata tetapi tidak ada, tetap masih ada bom.

 

Seperti itulah orang dunia. Jadi kalau kita mau balas membalas tidak akan pernah selesai. Di sana mengata-ngatai kita, kita balas kata-katai. Di sana buat status, kita balas juga bikin status. Tidak akan pernah selesai, habis energi! Lebih baik tenaga kita pakai untuk pembangunan Tubuh Kristus, sebarkan Firman, beritakan Firman pengajaran sebagai hamba Tuhan, sebagai sidang jemaat bersaksi tentang pengajaran. Pakailah media sosial untuk menyebarkan Firman pengajaran ini. Kita menjadi kaum Yehuda yang kuat dan tahan uji. Apapun tantangan dihadapi kita bisa bertahan dan daging kita tidak bersuara lagi, sudah mati suara daging kita.

 

2.      Menjadi seperti keturunan Yusuf. Yusuf gambaran sidang mempelai, lahir di masa tuanya Yakub. Yakub gambaran Allah Roh Kudus. Sidang mempelai terbentuk di penghujung zaman Allah Roh Kudus yaitu di zaman kita sekarang ini.

 

Menjadi seperti keturunan Yusuf artinya memiliki roh mempelai. Apa itu roh mempelai?

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Berteriak kesakitan, mengeluh mengerang kepada Tuhan. Jadi roh mempelai adalah suka menyembah Tuhan. Bahkan saat sengsara karena Yesuspun bisa menyembah Tuhan. Kita periksa diri kita, ada roh mempelai atau tidak. Kalau malas menyembah tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kedatangan Yesus pertama kali disambut dengan penyembahan, kedatangan Yesus kedua kali juga disambut dengan penyembahan. Kalau tidak ada penyembahan tidak akan bisa seperti Yesus. Tahun ini tahun penyembahan, mari kita tingkatkan penyembahan kita. Sebentar ada doa semalaman, mari kita berdoa. Apa yang menjadi pergumulan kita, mengeluh mengerang kepada Tuhan, bukan mengeluh mengerang kepada manusia! Tidak usah!

Kidung Agung 3:6

3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

 

Padang gurun itu suasana sulit dan sukar, tetapi ada gumpalan asap, itu bicara penyembahan. Ini roh mempelai, bisa menyembah dalam suasana yang tidak enak bagi daging, sengsara bagi daging, masih bisa menaikan doa penyembahan. Lain kalau ketika suasana sengsara mulai bersungut-sungut, menyalahkan Tuhan. Apalagi kalau sengsara itu menyangkut nikah. Ayub waktu hartanya habis, anaknya mati semuanya dia tidak salah dalam perkataan ‘Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang mengambil’ dan dalam hal itu Ayub tidak salah dalam perkataan. Tetapi ketika sengsara yang dia alami sudah menyentuh daging dan tulangnya mulai dia mengeluh, mulai dia mengutuk! Bukannya menyembah.

Ayub 1:20-22; 2:3-6

1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,

1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

1:22  Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.

2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."

2:4 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya.

2:5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

2:6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."

 

Tulang dan daging ini berbicara nikah, isteri itu tulang dan daging suami.

 

Ayub 3:1 (Perikop: Keluh kesah Ayub)

3:1 Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.

 

Langsung Ayub salah dalam perkataan, dia mengutuk hari lahirnya ‘tahu begini, biar saja saya tidak lahir di dunia!’. Yang sudah menikah ‘kalau tahu seperti ini lebih baik tidak menikah’. Jangan! Kadang sudah teledor dalam berkata-kata. Begitu menghadapi ujian dalam hal nikah banyak yang salah dalam perkataan.

 

Sidang mempelai mulutnya suka menyembah, mengeluh mengerang kepada Tuhan. Bukan mengeluh mengerang kepada manusia sampai teledor dalam berkata-kata.

 

Memang sengsara yang kita alami akan semakin meningkat, ikut Tuhan itu pikul salib! Coba bapak ibu memikul sesuatu yang berat, waktu pikulan pertama masih kuat, tetapi makin lama makin ngos-ngosan, makin berat seperti pikul salib naik ke bukit Golgota. Waktu Simon orang Kirene memikul salib awalnya masih kuat, waktu mulai mendaki mulai ngos-ngosan. Sengsara karena Yesus yang kita alami akan semakin meningkat, seperti perempuan hamil yang semakin besar kandungannya, puncak sengsara itu ketika dia melahirkan. Itu keadaan paling lemah, paling tidak berdaya. Saat terjadi seperti itu tinggal mengeluh mengerah. Semakin besar penderitaannya semakin banyak menyembah Tuhan. Semakin berat penderitaannya, semakin bertekun menyembah Tuhan.

Yohanes 16:19-22

16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: "Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

 

Tuhan sudah sampaikan dengan jelas, jangan heran kenapa saya dalam pengajaran semakin sengsara. Sudah betul, itulah penggenapan Firman, ikut Yesus yah pikul salib! Saat sudah mencapai puncak sengsara dan keadaan kita sudah paling lemah tidak berdaya, tetapi kita masih bisa menyembah Tuhan, masih mengeluh mengerang kepada Tuhan, itulah saat untuk ditolong oleh Tuhan! Di puncak sengsara, di masa yang tinggal sesaat ini ada 2 kemungkinan terjadi:

a)      Murtad

b)      Tetap menyembah Tuhan dan Tuhan menolong.

 

Segala penderitaan kita akan Tuhan ganti dengan kebahagiaan sorga kebahagiaan yang tidak terkatakan yaitu kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Betapa mirisnya kalau kita di bumi ini sudah sengsara lalu tidak mau menyembah, malah bersungut-sungut, saling mempersalahkan dan saling mengutuk, kemudian Yesus datang dia ketinggalan, harus masuk aniaya antikristus lalu sengsara selamanya di neraka, kasihan! Betapa menderitanya orang seperti itu. Kita sudah menderita di dunia tetapi tetap menyembah Tuhan, waktu Yesus datang ada sukacita yang tidak terkatakan, ada bahagia yang tidak terkatakan Tuhan berikan kepada kita. Itulah keadilan Tuhan kepada kita. Jangan putus asa, menghadapi sengsara dan pergumulan tetap menyembah Tuhan. Tinggal sesaat saja Tuhan akan menolong kehidupan kita.

 

Jadi kalau disimpulkan orang yang punya kerinduan untuk menikmati siraman air hujan Firman pengajaran, dia pasti tergembala dengan benar dan baik, tahan uji, dan tekun menyembah Tuhan. Maka hasilnya:

Zakharia 10:4

10:4 Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama.

 

1.      Muncul batu penjuru, artinya

I Petrus 2:5-7

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 

2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

 

Batu penjuru ada kaitannya dengan pembangunan rumah Tuhan secara rohani. Jadi hasil pertama kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Tuhan tidak akan pakai orang yang tidak tergembala. Bagaimana keledai liar mau dipakai, malah dia tendang nanti, yang tertambat yang dipakai. Tuhan tidak akan memakai orang yang tidak tahu menyembah, hanya orang yang tekun menyembah itu yang dipakai Tuhan dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakan ini akan semakin besar dan kita ada di mana? Biarlah kita ada di dalamnya, dipakai Tuhan.

 

Tergembalalah, tahan uji, tekun menyembah Tuhan maka Tuhan pakai kita. Semakin luar biasa sengsaranya, semakin luar biasa urapannya, semakin luar biasa pemakaian Tuhan kepada kita. Jangan begitu kita sengsara dikata-katai malah kita balas, tidak bisa terima. Bukan mengeluh kepada Tuhan, malah mengeluh kepada manusia. Tuhan tidak akan pakai orang seperti itu. Biarlah kita kembali diingatkan penyataan Tuhan kepada bapak gembala di sini, Tuhan berkata ‘Aku akan menjadikan gereja ini sebagai sokoguru di Tentena’. Kalau Tuhan sudah nyatakan seperti itu pasti akan Tuhan genapi. Tinggal dari pribadi kita masing-masing, mau tekun tergembala, tahan uji, tekun menyembah. Kalau itu bisa kita lakukan maka penyataan Allah itu akan menjadi kenyataan, kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bukan untuk kesombongan, bukan untuk membangun menara Babel! Kita bersyukur kalau bisa dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

2.      Muncul patok kemah, diterangkan dalam kitab Yesaya.

Yesaya 54:2-5

54:2 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!

54:3 Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.

54:4 Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

 

Muncul patok kemah artinya rohani berkembang, bertumbuh ke arah dewasa rohani, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Semakin kita tahan uji, semakin tergembala dengan baik, semakin tekun menyembah maka rohani berkembang. Kalau rohani berkembang maka yang jasmani juga akan mengikuti. Rohani berkembang maka kuantitas juga akan berkembang, bertambah, jasmani juga berkembang.

 

 

Bukti rohani sudah berkembang:

a)      Aib keremajaan disucikan.

Yeremia 22:21

22:21 Aku telah berbicara kepadamu selagi engkau sentosa, tetapi engkau berkata: "Aku tidak mau mendengarkan!" Itulah tingkah langkahmu dari sejak masa mudamu, sebab engkau tidak mau mendengarkan suara-Ku!

 

Aib keremajaan itu dosa tidak taat dan dengar-dengaran. Bukti rohani berkembang dosa ketidaktaatan disucikan, kita menjadi kehidupan yang taat. Masa muda itu masa kuatnya daging, yang membuat tidak taat itu karena dagingnya terlalu kuat! Mau begini, mau begitu, ingin ini, ingin itu sehingga tidak taat pada Firman Tuhan. Kita disucikan sehingga menjadi menjadi pribadi yang taat pada Firman Tuhan.

 

Barang siapa mau disucikan akan menerima batu putih yang di atasnya tertulis nama baru. Itu janji Tuhan kepada jemaa Pergamus. Nama baru itu diberikan kalau kita taat. Yesus taat dengar-dengaran maka kepadaNya dikaruniakan nama di atas segala nama, begitu juga kita. Jika kita membawa nama kita ini masuk dalam kerajaan sorga, tidak laku! Karena dengan nama kita masing-masing sudah terlalu banyak dosa kita lakukan, sudah terlalu banyak hal-hal yang menyakiti hati Tuhan. Makanya harus ada nama baru yang hanya diketahui saya sendiri dan bapak ibu sendiri. Ketika nama kita dipanggil kita bisa menjawab, orang lain tidak bisa menjawab, hanya kita pribadi.

 

b)      Aib kejandaan dihapuskan.

Yesaya 47:8-9

47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

47:9 Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.

 

Apa itu aib kejandaan? Memanjakan daging sehingga tidak mau disucikan. Ini yang mau disucikan oleh Tuhan, rohani berkembang, kita menjadi pribadi yang taat, mau mematikan daging kita. Bukan malah dimanja, malah paksa daging supaya suaranya dimatikan, jangan dimanjakan, jangan dielus! Makanya Tuhan katakan siapa yang mau ikut Aku harus pikul salib, bukan senang-senang daging. Kalau dalam gereja hanya diajarkan senang-senang daging, kapan dagingnya mati!

 

3.      Muncul busur perang

Habakuk 3:9

3:9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai;

 

Artinya ada kekuatan dari Tuhan untuk menang menghadapi segala persoalan dan pergumulan. Kalau Tuhan sudah isi busurNya dengan anak panah dan ditembakan, musuh kalah! Ujian yang kita hadapi memang berat, tetapi Tuhan pasti berikan kemenangan. Karena Tuhan sudah janji orang yang menunggang kuda putih, itulah kegerakan Roh Kudus hujan akhir, maju merebut kemenangan, jadi pasti menang!

Wahyu 6:2

6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

 

Tantangan apapun pasti menang, maju bersama dengan Yesus! Rohani berkembang, rohani maju ada kemenangan. Maju lagi rohaninya, ada kemenangan.

 

4.      Menjadi penguasa.

Wahyu 20:6

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

 

Maju sebagai penguasa berarti kita memerintah sebagai raja bersama Yesus dalam kerajaan 1000 tahun damai. Berarti kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, masuk pesta nikah (Wahyu 19), kemudian masuk kerajaan 1000 tahun damai (Wahyu 20), masuk kerajaan sorga, Yerusalem yang Baru (Wahyu 21 dan 22).

 

Ayo tanamkan di hati, saya rindu Tuhan untuk menikmati curahan air hujan Firman pengajaran yang benar. Kita disucikan, dibaharui, ada hasil-hasil yang kita nikmati. Bersama dengan Yesus waktu Dia datang, kita bisa menjadi raja dalam kerajaan 1000 tahun damai, memerintah bersama dengan Dia. Sampai masuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Status kita di dalam kerajaan sorga juga adalah raja, bersama Yesus selama-lamanya.

Wahyu 22:5

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Ini kerinduan kita, rindu disucikan, dicurahkan hujan Firman pengajaran. Ketika Yesus datang kita bisa menyambut Dia, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai dan masuk kerajaan sorga yang kekal, memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar